Anda di halaman 1dari 8

Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien

(Studi pada Rumah Sakit Umum Swasta di Kota Singaraja–Bali)

Ketut Gunawan
Fakultas Ekonomi, Universitas Panji Sakti Singaraja
E-mail: ketut_gunawan292@yahoo.com

Sundring Pantja Djati


Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
E-mail: spdjati@petra.ac.id

ABSTRACT
This study aims to determine the influence of service quality dimensions of patient loyalty in private
hospitals in the town of Singaraja–Bali. The technique of data collection was conducted by giving
questionnaire to patients in those hospitals. The results of this study indicate that: first, service quality which
consists of tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy have a significant influence on
patient loyalty not only partially but also simultaneously; second, reliability is a dimension that has a
dominant influence on the patient loyalty.

Keywords: service quality, patient loyalty, reliability

PENDAHULUAN layanannya secara terus menerus. Semakin tinggi


tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya
Setiap produsen berusaha merancang perbedaan kesehatan untuk mempertahankan kualitas hidup,
yang berarti untuk membedakan produknya dengan maka masyarakat pengguna akan semakin kritis
produk yang ditawarkan pesaingnya, sehingga setiap dalam menerima produk jasa. Oleh karena itu,
produk memiliki ciri khas masing-masing yang mem- peningkatan kualitas layanan Rumah Sakit perlu terus
bedakan dengan produk pesaingnya (Kotler, 2002). menerus dilakukan.
Perbedaan produk dengan pesaingnya terlihat Berbagai indikator yang sering dipergunakan
juga pada perusahaan jasa Rumah Sakit. Rumah Sakit untuk mengukur kualitas layanan adalah intangibility,
sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam perishability, costumer contact, variability, physical
bidang jasa pelayanan kesehatan berupaya memberi- distribution chain (Kotler & Amstrong, 1996). Pen-
kan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas. dapat yang sama dikemukakan oleh Zethmal, Berry
Pelayanan yang baik dan berkualitas dengan sendiri- & Parasuraman dalam Kotler (2002) bahwa ada lima
nya akan mendatangkan kepuasan pasien dan dimensi kualitas jasa, yaitu: tangibles reliability,
sekaligus akan memberikan keuntungan bagi pihak responsiveness, assurance, dan empathy.
Rumah Sakit. Menurut Parasuraman dalam Tjiptono (1999),
Rumah Sakit merupakan salah satu pelayanan penilaian pasien terhadap kualitas ditentukan oleh dua
jasa yang dalam melakukan aktivitasnya, tidak boleh hal, yaitu harapan pasien terhadap kualitas (expected
lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan quality) dan persepsi pasien atas kualitas (perceived
teknologi. Kedua hal tersebut meningkatkan kesadar- quality). Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
an dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan jasa pengukuran keberhasilan suatu perusahaan jasa
kesehatan yang semakin baik. Hal ini juga menyebab- Rumah Sakit, lebih banyak ditentukan oleh penilaian
kan nilai (value) masyarakat berubah terhadap dan persepsi pasien tentang kualitas pelayanan yang
pelayanan jasa kesehatan yang lebih bermutu. diberikan.
Perubahan ini merupakan tantangan bagi pihak Persepsi pasien tentang pelayanan memegang
Rumah Sakit yang dihadapkan pada lingkungan peranan yang sangat penting. Kualitas pelayanan akan
usaha yang berubah. terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari
Tingkat persaingan yang semakin ketat di- pemberi jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang
kalangan usaha Rumah Sakit mempersyaratkan
dipersepsikan oleh pasien. Lebih lanjut Welch dalam
adanya daya saing bagi Rumah Sakit agar dapat
memenangkan persaingan yang ada. Salah satu Kotler (2002) menyatakan bahwa kualitas layanan
bentuk daya saing yang harus diciptakan oleh usaha merupakan jaminan terbaik untuk menciptakan dan
Rumah Sakit adalah kualitas layanan. Rumah Sakit mempertahankan kesetiaan konsumen dan benteng
harus berupaya meningkatkan kualitas jasa pe- pertahanan dalam menghadapi persaingan global.

32
Gunawan: Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien 33

Baloglu (2002) menyatakan bahwa loyalitas pelang- Hasil penelitian Cronin et al. (2000) yang me-
gan memiliki lima diemsi, yaitu kepercayaan (trust), nyimpulkan dimensi assurance mempunyai hubung-
komitmen psikologi (psychological comitment), an dan pengaruh terhadap loyalitas.
perubahan biaya (switching cost), perilaku publisitas Dimensi empati (empathy) mencakup hubungan
(word-of-mouth), dan kerjasama (cooperation). komunikasi, perhatian dan pemahaman kebutuhan
Caruana (2002) dalam hasil penelitiannya mene- konsumen. Jika konsumen merasa bahwa para
mukan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap karyawan perusahaan dapat memberikan empati
loyalitas konsumen. Lebih lanjut, Rifai (2005) me- kepada konsumen maka mereka tidak lagi merasa
nyimpulkan dalam penelitiannya bahwa persepsi ragu untuk tetap mengkonsumsi jasa yang diberikan.
masyarakat tentang kualitas jasa pelayanan kesehatan Hal ini akan membentuk tingkat Loyalitas pelanggan.
dan pengaruhnya terhadap pemanfaatan jasa pelayan- Hasil penelitian Haryono et al. (2006) menyimpulkan
an kesehatan merupakan indikator utama keberhasilan terdapat hubungan yang searah antara dimensi empati
jasa pelayanan kesehatan. terhadap loyalitas pasien.
Parasuraman, et al. (1994) menyatakan bahwa Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini
kualitas layanan merupakan konsep yang terdiri dari melakukan kajian tentang pengaruh kualitas layanan
lima dimensi, yaitu tangible, reliability, responsive- terhadap loyalitas pasien Rumah Sakit Umum Swasta
ness, assurance dan empaty. Lima dimensi ini sangat di Kota Singaraja-Bali. Pemilihan Rumah Sakit
berperan dalam membentuk tingkat loyalitas pelang- Umum Swasta sebagai obyek penelitian ini didasar-
gan. kan atas pertimbangan bahwa pasien yang ber-
Dimensi tampilan fisik (tangible) yang diberikan kunjung memiliki status membayar sendiri biaya
perusahaan kepada pelanggan seperti fasilitas fisik, pelayanan Rumah Sakit dan tidak memiliki keter-
perlengkapan, keramahan pegawai akan mempe- kaitan apa pun yang mengharuskan pasien berobat di
ngaruhi tingkat loyalitas pelanggan. Semakin kon- Rumah Sakit Swasta tersebut. Pasien bebas memilih
sumen merasakan nilai tangible yang diberikan tempat berobat sesuai dengan pilihan pasien sendiri,
perusahaan semakin meningkatkan loyalitas pelang- berdasarkan kualitas yang dianggap sesuai dan
gan tersebut. Hasil penelitian Loveloc & Wright memuaskan.
(2005) menyimpulkan bahwa tampilan fisik
(tangible) memberi petunjuk tentang kualitas jasa dan KAJIAN TEORITIS
akan mempengaruhi pelanggan dalam menilai jasa
tersebut, sehingga perlu dipikirkan sifat dari bukti Teori pertama yang mendukung penelitian ini
fisik bagi pelanggan. adalah teori kualitas layanan oleh Parasuraman et al.,
Dimensi kehandalan (reliability) dari pelayanan (1994) yang menyatakan bahwa kualitas layanan
yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk memiliki lima dimensi, yaitu tampilan fisik (tangi-
kecepatan, keakuratan dan memuaskan akan ber- bles), empati (emphaty), kehandalan (reliability), daya
dampak pata tingginya tingkat loyalitas mereka ter- tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan
hadap produk perusahaan tersebut. Hal senada empati (emphaty).
dikemukakan Lovelock & Wright (2005) yang Teori kedua yang mendukung penelitian ini
menyatakan perlu ada kesesuaian antara pelayanan adalah teori loyalitas pelanggan oleh Baloglu, (2002)
yang diberikan dengan apa yang dibutuhkan dari yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan me-
waktu ke waktu. miliki lima dimensi, yaitu kepercayaan (trust), komit-
Dimensi daya tanggap (responsiveness) para men psikologi (psychological comitment), perubahan
karyawan perusahaan dalam melayani pelanggan. biaya (switching cost), perilaku publisitas (word-of-
Ketika pelayanan yang baik yang diberikan oleh para mouth), dan kerjasama (cooperation).
karyawan akan terbentuk hubungan kekeluargaan. Berdasarkan kajian kepustakaan sebelumnya,
Hal ini akan berdampak pada tingkat loyalitas kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat
pelanggan terhadap perusahaan. Hasil penelitian dalam Gambar 1.
Sabihaini (2002) menyimpulkan bahwa dimensi
responsiveness berpengaruh terhadap tingkat loyalitas Hipotesis Penelitian
pasien.
Dimensi jaminan (assurance) mencakup penge- Hipotesis dibangun atas teori dan hasil penelitian
tahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat sebelumnya sebagai berikut:
dipercaya karyawan terhadap konsumen. Nilai yang Hipotesis 1: Kualitas layanan yang terdiri dari tam-
terhantar akan membentuk loyalitas pelanggan. pilan fisik (tangibles), empati (emphaty), kehandalan
34 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 32-39

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan Objek Penelitian


(assurance), dan empati (emphaty) berpengaruh
secara simultan terhadap loyalitas pasien. Penelitian ini menetapkan pasien Rumah Sakit
Hipotesis 2: Kualitas layanan yang terdiri dari Umum Swasta yang bersumber dari rumah tangga
tampilan fisik (tangibles), empati (emphaty), kehan- yang telah menggunakan jasa Rumah Sakit Umum
dalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), Swasta di kota Singaraja-Bali. Pasien yang telah
jaminan (assurance), dan empati (emphaty) menggunakan jasa Rumah Sakit Umum Swasta
berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas pasien. dimintai persepsinya terhadap dua variabel penelitian,
Hipotesis 3: Jaminan (assurance) mempunyai yaitu kualitas layanan dan loyalitas pasien. Kualitas
pengaruh dominan terhadap loyalitas pasien. layanan Rumah Sakit menyangkut tampilan fisik
(tangibles), empati (emphaty), kehandalan (reliabi-
Service Quality lity), daya tanggap (responsiveness), jaminan
Tangible (assurance), dan empati (emphaty).
Reliability Sedangkan loyalitas pasien terdiri atas: keper-
Responsievene
Customer Royalty
cayaan (trust), komitmen psikologi (psychological
ss
Assurance
comitment), perubahan biaya (switching cost), peri-
laku publisitas (word-of-mouth), dan kerjasama
Empaty
(cooperation).
Analisis regresi Hasil analisis Interpretasi data Simpulan
Populasi dan Sampel.
Gambar 1 : Model Kerangka Konseptual
Gambar 1. Model Kerangka Konseptual Populasi penelitian ini adalah keseluruhan
pasien yang berkunjung selama satu bulan yang
Kerangka Hipotesis berjumlah 57.695 orang.
Oleh karena jumlah populasi terlalu banyak,
Berdasarkan kerangka konsep penelitian diatas, maka ditetapkan jumlah sampel yang representatif,
maka kerangka hipotesis dalam penelitian ini dapat untuk mewakili populasi yang ada. Besarnya jumlah
dilihat dalam
penelitian Gambar
ini dapat dilihat2.dalam gambar 2 berikut : sampel menggunakan rumus Slovin (dalam Sugi-
yono, 2005) yaitu:
Service Quality N
n (1)
Tangible 1  Ne
Reliability Dalam penelitian ini, jumlah populasi (N)
Responsiveness
sebesar 57.695 orang, sedangkan e ditetapkan 1%.
Customer Royalty
Berdasarkan rumus diatas, akan diperoleh sampel
Assurance minimal 99,82 atau dibulatkan menjadi 100 orang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
Empaty purposive sampling, yaitu jumlah pasien yang
dijadikan sampel di masing–masing Rumah Sakit
Gambar 2. Kerangka Hipotesis. diambil secara proporsional, yaitu 20 orang dari setiap
Gambar 2. Kerangka Hipotesis
Keterangan: Rumah Sakit.
Berpengaruh secara simultan
Berpengaruh secara parsial Identifikasi Variabel
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (inde-
METODE PENELITIAN pendent variable) dan variabel terikat (dependent
variable). Variabel bebas (independent variable) yang
Lokasi Penelitian
sifatnya tidak dipengaruhi variabel lain, tetapi
Penelitian ini dilaksanakan di kota Singaraja– mempengaruhi variabel lain adalah kualitas layanan,
Bali dengan menetapkan 4 (empat) buah Rumah yang terdiri atas tampilan fisik, kehandalan, ketang-
Sakit Umum Swasta, yaitu (1) Rumah Sakit Umum gapan, jaminan, dan empati. Sedangkan variabel
Kerta Usada, (2) Rumah Sakit Umum Karya Darma terikat (dependent variable) adalah loyalitas pasien.
Usada, (3) Rumah Sakit Umum Parama Sidi, dan (4) Adapun identifikasi kedua variabel tersebut disajikan
Rumah Sakit Umum TNI. pada Tabel 2.
Gunawan: Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien 35

Tabel 2. Variabel, Dimensi, Indikator dan Skala Pengukuran Kualitas Layanan


Variabel Dimensi Indikator Pengukuran
Kualitas layanan 1. Tampilan pisik (tangible), (X1.1) 1. Kemoderenan perlengkapan Skala likert 5
(KL) 2. Kerapian tenaga medis point
3. Kebersihan, keindahan dan kerapian ruang rawat
4. Kelengkapan fasilitas
5. Kenyamanan selama perawatan
6. Kenyamanan tempat tidur di ruang rawat
2. Kehandalan (reliable), 7. Ketepatan waktu layanan. Skala likert 5
(X1.2) 8. Ketepatan waktu pendaftaran di loket point
9. Ketepatan waktu mulai pengobatan
10. Ketepatan waktu selesai pengobatan
11. Lama pengobatan
3. Ketanggapan (responsiveness), 12 Ketanggapan tenaga medis terhadap permasalahan pasien Skala likert 5
( X1.3) 13. Keramahan tenaga medis selama perawatan point
14. Kecepatan tenaga medis memberikan pelayanan saat
dibutuhkan selama perawatan
15. Fasilitas yang diperoleh selama perawatan
16. Pelayanan makan dan minum selama perawatan
17. Dapat memberikan pelayanan dengan cepat
18. Kesediaan tenaga medis menerima sumbang saran dari
pasien.
4. Jaminan (assurance), ( X1.4) 19. Kemampuan dan pengetahuan tenaga medis selama Skala likert 5
perawatan point
20. Keamanan selama perawatan
21. Resiko keselamatan selama perawatan
22. Keamanan barang bawaan
23. Perilaku tenaga medis selama perawatan
24. Pengalaman tenaga medis dalam melayani pasien.
5. Empati (Empaty), ( X1.5) 25. Kemudahan dalam pemesanan tempat berobat. Skala likert 5
26 Kemudahan dalam pembayaran ongkos rawat point
27. Kemudahan dalam mencapai lokasi perawatan
28. Kemudahan dalam mengurus administrasi perawatan
29. Pengertian dan pemahaman tenaga medis selama
perawatan
30. Perhatian personal tenaga medis selama perawatan
Sumber: Kajian Teori
Tabel 3. Variabel, Dimensi, Indikator dan Skala Pengukuran Loyalitas Pasien
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran
Loyalitas Pasien 1. Kepercayaan (trus), (X3.1) 31. Kepercayaan terhadap manajemen Rumah Sakit Skala likert 5
(LP) 32. Kepercayaan terhadap konsistensi pelayanan Rumah Sakit point
yang diterima
33. Kepercayaan bahwa semua pertanyaan pasien akan
dijawab tenaga medis secara sungguh-sungguh
34. Kepercayaan bahwa komunikasi yang diterima dari pihak
rumah sakit sangat kredibel.
35. Kepercayaan bahwa Rumah Sakit akan menepati janji
yang diberikan kepada pasien
2. Komitmen Psikologi (Psychological 36. Perasaan memiliki ikatan emosional terhadap Rumah Sakit Skala likert 5
Comitment), (X3..2) 37. Rasa memiliki yang tinggi terhadap Rumah Sakit point
38. Keramahan para tenaga medis membuat senang pasien
39. Tidak terpengaruh terhadap alternatif yang ditawarkan
Rumah Sakit yang lain.
3. Perubahan biaya 40. Beban yang akan diterima pasien ketika terjadi perubahan Skala likert 5
(Switching Cost), (X.3.3) akan lebih kecil dibanding harus pindah ke Rumah Sakit point
yang lain.
41. Merasa sangat kesusahan jika harus berpindah ke Rumah
Sakit yang lain.
4. Perilaku publisitas 42. Merekomendasikan Rumah Sakit kepada pasien lain Skala likert 5
(Word-of-mouth), ( X.3.4) 43. Menginformasikan pengalaman Rumah Sakit kepada point
pasien tentang kinerja Rumah Sakit
44. Memberikan tanggapan yang positif kepada pasien tentang
kinerja Rumah Sakit
5. Kerjasama (Cooperation)( X3..5) 45. Menginformasikan kepada manajemen Rumah Sakit Skala likert 5
tentang suatu ide yang baik point
46. Membolehkan nama dan komentar yang positif kepada
Rumah Sakit untuk dipergunakan sarana promosi
perusahaan
47. Lebih membicarakan masalah yang terjadi kepada pihak
Rumah Sakit dari pada Rumah Sakit yang lain
Sumber: Kajian Teori
36 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 32-39

Teknik Pengumpulan Data dengan kemampuan dan pengetahuan, jaminan


keamanan, jaminan keselamatan, perilaku petugas
Data dikumpulkan dengan tiga cara, yaitu (1) yang baik, pengalaman yang memadai.
kuesioner yang bersifat tertutup, yakni pertanyaan Empati (emphaty) adalah penilaian pasien
yang disusun sedemikian rupa sehingga responden (responden) terhadap kemampuan Rumah Sakit
dibatasi dalam memberi jawaban atas beberapa Umum Swasta di kota Singaraja yang berkaitan
alternatif atau satu jawaban saja. Kuesioner yang telah dengan kemudahan dalam pemesanan, kemudahan
dibuat kemudian dikirimkan kepada pasien Rumah dalam pembayaran ongkos, kemudahan dalam men-
Sakit Umum Swasta yang ada di kota Singaraja– capai lokasi, kemudahan dalam mengurus adminis-
Bali. Teknik pengukuran menggunakan summated trasirasa, pengertian dan pemahaman petugas, per-
agreement yang dikembangkan oleh Likert. Peng- hatian yang tinggi dari petugas.
ukuran ini membedakan 5 (lima) alternatif jawaban Loyalitas pasien adalah tanggapan tentang
dimulai dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu- komitmen pasien Rumah Sakit Umum Swasta untuk
ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak setia berobat serta tetap melakukan permintaan jasa
Setuju (STS). Masing-masing jawaban diberi nilai 5 perawatan secara konsisten, yang terdiri dari keper-
sampai 1. (2) Wawancara, yaitu melakukan tanya cayaan (trust), komitmen psikologi (psychological
jawab langsung antara peneliti dengan pihak-pihak commitment), perubahan biaya (switching cost),
yang terkait guna mendapatkan informasi tambahan perilaku publisitas (word-of-mouth), dan kerjasama
atau pendukung. (3) Dokumentasi, yaitu suatu metode yang baik (cooperation).
pengumpulan data dengan mempelajari dokumen
yang ada pada Rumah Sakit Umum Swasta di kota Teknik Analisis Data
Singaraja- Bali.
Untuk menganalisis pengaruh tampilan fisik
Definisi Operasional Variabel (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), dan empati
Kualitas layanan dalam penelitian ini adalah (emphaty) terhadap loyalitas pasien, digunakan model
tanggapan pasien setelah merasakan kualitas layanan regresi linear berganda, sebagaimana dimodelkan
yang diterimanya selama mengikuti perawatan di sebagai berikut:
Rumah Sakit, yang terdiri dari tampilan fisik Y =0+1xi+2x2+3x3 + 4x4 + 5x5 + u (2)
(tangible), empati (empaty), kehandalan (reliable), ke-
tanggapan (responsiveness), dan jaminan (assurance). Keterangan:
Tampilan fisik (tangible) adalah penilaian pasien Y = Loyalitas pasien
(responden) terhadap kemampuan Rumah Sakit X1 = Tampilan Fisik (tangible)
Umum Swasta di kota Singaraja yang berkaitan X2 = Keandalan (Reliability)
dengan perlengkapan yang dimiliki, tenaga medis X3 = Ketanggapan (Responsivenes)
yang ada, ruang perawatan yang nyaman, fasilitas X4 = Jaminan (Assurance)
yang memadai, dan kenyamanan selama perawatan. X5 = Empati (Emphaty)
Kehandalan (reliability) adalah penilaian pasien E = Variabel pengganggu
(responden) terhadap kemampuan Rumah Sakit 0 = Konstanta
Umum Swasta di kota Singaraja yang berkaitan 1, 2, 3, 4, 5 = koefisien tiap-tiap variabel
dengan ketepatan waktu pelayanan, waktu untuk
mengurus pendaftaran, waktu memulai pengobatan, HASIL DAN PEMBAHASAN
waktu mengakhiri pengobatan, kesesuaian antara
harapan dan realisasi waktu bagi pasien. Hasil Penelitian
Ketanggapan (responsivenes) adalah penilaian
pasien (responden) terhadap kemampuan Rumah Hasil analisis regresi berganda pengaruh tampil-
Sakit Umum Swasta di kota Singaraja yang berkaitan an fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya
dengan ketanggapan petugas atas keluhan dan tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan
masalah yang dihadapi, keramah tamahan petugas, empati (emphaty) terhadap loyalitas pasien, disajikan
kecepatan petugas, kelengkapan fasilitas, makanan dalam Tabel 4. Dengan demikian, persamaan regresi
dan minuman yang berkualitas. berganda loyalitas pasien dinyatakan sebagai berikut:
Jaminan (assurance) adalah penilaian pasien Y = - 1,356+0,156 X1+0,244 X2+ 0,652 X3+0,023 X4
(responden) terhadap kemampuan Rumah Sakit + 0,283X5
Umum Swasta di kota Singaraja yang berkaitan
Gunawan: Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien 37

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda Berdasarkan Tabel 6 di atas nilai determinasi ter-
Unstandardized Standardized tinggi adalah dimensi kehandalan (reliability), maka
Coefficients Coefficients dimensi yang paling dominan mempengaruhi loya-
Model Std. t Sig. litas pasien adalah dimensi kehandalan (reliability).
B Error Beta
1 (Constant) -1.356 .459 -2.957 .004 Pembahasan Hasil Penelitian
Kl1 .156 .072 .097 2.156 .034
Kl2 .244 .049 .260 4.929 .000 Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan Secara
Kl3 .652 .067 .638 9.757 .000 Simultan Terhadap Loyalitas Pasien
Kl4 .023 .050 .021 .450 .653
Kl5 .283 .107 .155 2.639 .010 Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
a Dependent Variable: Loyalitas Pasien simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara dimensi kualitas layanan terhadap loyalitas
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai F pasien. Artinya baik tidaknya kualitas layanan akan
sebesar 330,251. Dengan menggunakan tingkat keya- menyebabkan tinggi rendahnya loyalitas pasien
kinan 95% ( = 5%) dan derajat kebebasan 5/100, Rumah Sakit Umum Swasta. Dimensi tampilan fisik
diperoleh hasil F table sebesar 2,29. Hal ini ber- (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap
implikasi pada penolakan terhadap Ho. Dalam kalmat (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati
lain, secara simultan ada pengaruh yang signifikan (emphaty) secara bersama-sama akan menyebabkan
antara tampilan fisik (tangibles), kehandalan (reliabi- tinggi rendahnya loyalitas pasien.
lity), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assu- Hasil penelitian ini mendukung teori yang
dikemukakan oleh Parasuraman et al. (1994), serta
rance), dan empati (emphaty) terhadap loyalitas
Caurana (2002) dan Rifai (2005) yang menemukan
pasien.
bahwa kualitas layanan mempunyai pengaruh ter-
Hasil t-test untuk proksi kualitas layanan mem-
hadap loyalitas konsumen.
berikan kesimpulan jika dimensi tampilan fisik
(tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap
Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan Secara
(responsiveness) dan empati (emphaty) memberikan Parsial Terhadap Loyalitas Pasien
pengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien (Tabel 5).
 Pengaruh Dimensi Tampilan Fisik (Tangible) ter-
Tabel 5. Hasil Uji Parsial Kualitas Layanan
hadap Tingkat Loyalitas Pasien
No Dimensi t hitung T tabel Keterangan
( = 5%) Tangible adalah wujud kenyataan secara fisik
1 Tampilan fisik 2,156 1,98 Signifikan
(Tangibles)
yang meliputi perlengkapan yang dimiliki, tenaga
2 Kehandalan 4,929 1,98 Signifikan medis yang ada, ruang perawatan yang nyaman,
(Reliability fasilitas yang memadai dan kenyamanan selama
3 Daya tanggap 9,757 1,98 Signifikan perawatan. Berdasarkan hasil analisis multivariat pada
(Responsiveness); penelitian Rumah Sakit Swasta di kota Singaraja–
4 Jaminan (Assurance) 0,450 1,98 Tidak
Signifikan
Bali memperlihatkan bahwa tampilan fisik (tangible)
5 Empati (Emphaty) 2,639 1,98 Signifikan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat loyalitas pasien Rumah Sakit Umum Swasta
Uji Determinasi di kota Singaraja–Bali, dengan nilai signifikan (p=0,
000) dan nilai koefisien regresi = 0,156.
Uji ini ditujukan untuk mengetahui dimensi Hasil penelitian ini mendukung teori yang
yang paling berpengaruh terhadap Loyalitas pasien. dikemukakan Parasuraman et al. (1994), penelitian
Lovelock & Wright (2005), karena kinerja jasa tidak
Tabel 6. Nilai Determinasi berwujud, bukti fisik memberi petunjuk tentang
Variabel bebas Koefisien Determinasi
kualitas jasa dan dalam beberapa hal akan sangat
Korelasi mempengaruhi pelanggan dalam menilai jasa ter-
Tampilan fisik (Tangibles) 0,145 2,1 sebut, sehingga perlu dipikirkan secara cermat sifat
Kehandalan (Reliability) 0,202 4,0 dari bukti fisik bagi pelanggan. Pernyataan tersebut
Daya tanggap (Responsiveness) 0,197 3,8 sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan.
Jaminan (Assurance) 0,092 0,8 Penampilan Rumah Sakit Umum Swasta yang baik
Empati (Emphaty) 0,077 0,5
akan membuat pasien loyal.
38 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 32-39

 Pengaruh Dimensi Kehandalan (Reliability) ter- Cara petugas merespon keluhan dan masalah
hadap Tingkat Loyalitas Pasien. yang dihadapi pasien, keramah-tamahan, kecepatan,
ketersediaan peralatan setiap dibutuhkan, kualitas
Kehandalan (reliability) adalah penilaian pasien makanan dan minuman dari sudut kesehatan, keber-
(responden) terhadap kemampuan Rumah Sakit sihan dan cita rasa akan sangat menentukan loyalitas
Umum di kota Singaraja yang berkaitan dengan pasien.
ketepatan waktu pelayanan, waktu untuk mengurus
pendaftaran, waktu memulai pengobatan, waktu  Pengaruh Dimensi Jaminan (Assurance) terhadap
mengakhiri pengobatan, kesesuaian antara harapan Loyalitas Pasien
dan realisasi waktu bagi pasien. Berdasarkan hasil
analisis multivariat pada penelitian Rumah Sakit Melalui jaminan (assurance) ingin diketahui
Umum Swasta di kota Singaraja – Bali, r = 0,244, p = sejauhmana pihak Rumah Sakit Umum Swasta di
0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kehan- kota Singaraja–Bali mampu memberikan jaminan
dalan (reliability) mempunyai pengaruh positif dan kepada pasien dalam bentuk kemampuan dan penge-
signifikan terhadap tingkat loyalitas pasien. tahuan, jaminan keamanan, jaminan keselamatan, peri-
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Para- laku petugas yang baik, pengalaman yang memadai.
suraman et al. (1994), Lovelock & Wright (2005), Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapat-
yang menyatakan bahwa perlu ada kessuaian antara kan nilai r = 0, 023, p = 0,653 > 0,05 hal ini berarti
pelayanan medis yang diberikan dengan apa yang menunjukkan bahwa dimensi jaminan (assurance)
dibutuhkan dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, tidak berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pasien.
pihak Rumah Sakit dapat memperbaiki pelayanannya, Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan
waktu pendaftaran pasien, waktu pengobatan, waktu pendapat Parasuraman et al. (1994), serta hasil
mengakhiri pengobatan, sehingga apa yang menjadi penelitian Cronin et al. (2000) yang menyimpulkan
harapan pasien akan dipenuhi. Hal ini dapat dimak- bahwa variabel assurance yang termasuk kedalam
lumi karena karakteristik orang berobat berbeda dimensi service quality mempunyai hubungan dan
dengan orang sehat. Orang sakit memerlukan layanan pengaruh yang signifikan dengan variabel loyalitas.
yang serba cepat dalam segala segi bentuk pelayanan. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Umum di
Jika lambat akan dapat menyebabkan nyawa orang kota Singaraja belum mampu memberikan jaminan
melayang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang memuaskan, sehingga responden memberikan
efektivitas waktu pelayanan akan menentukan loya- persepsi kurang terhadap alat ukur yang ditetapkan
litas pasien dalam jangka panjang. peneliti. Deskripsi tanggapan responden terhadap
dimensi jaminan (assurance) menunjukkan nilai rata-
 Pengaruh Dimensi Daya Tanggap (Responsi- rata 3,60 dari interval 1–5. Hasil wawancara dengan
veness) terhadap Loyalitas Pasien responden yang menjawab kurang terhadap dimensi
jaminan (assurance) menyatakan bahwa jaminan
Melalui ketanggapan (responsivenes) ingin men- keamanan masih kurang.
dapatkan respon pasien sejauhmana pihak Rumah
sakit Umum Swasta di Kota Singaraja memberikan  Pengaruh Dimensi Empati (Emphaty) terhadap
respon yang berkaitan dengan ketanggapan petugas Loyalitas Pasien
atas keluhan dan masalah yang dihadapi, keramah
tamahan petugas, kecepatan petugas, kelengkapan Melalui dimensi empati (emphaty) ingin dike-
fasilitas, makanan dan minuman yang berkualitas. tahui sejauhmana pihak Rumah Sakit Umum Swasta
Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapatkan di kota Singaraja – Bali memiliki kemampuan dalam
nilai r = 0,595, p = 0,001 < 0,05 hal ini berarti menun- memberikan perhatian penuh kepada pasien yang
jukkan bahwa Ketanggapan (responsiveness) berkaitan dengan kemudahan dalam pemesanan,
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemudahan dalam pembayaran ongkos, kemudahan
tingkat loyalitas pasien Rumah sakit Umum di kota dalam mencapai lokasi, kemudahan dalam mengurus
Singaraja-Bali. administrasi, rasa pengertian, pemahaman petugas,
Hasil penelitian mendukung pendapat Parasu- dan perhatian yang tinggi dari petugas.
raman et al. (1994) serta hasil penelitian Sabihaini Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapat-
(2002) yang menyimpulkan bahwa dimensi respon- kan nilai r = 0, 283, p = 0,010 < 0,05. Hal ini berarti
siveness berpengaruh terhadap tingkat loyalitas menunjukkan bahwa dimensi empati (emphaty)
pasien. mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
Gunawan: Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien 39

tingkat loyalitas pasien Rumah Sakit Umum Swasta bersaing bagi pihak Rumah Sakit Umum Swasta di
di kota Singaraja–Bali. kota Singaraja–Bali. Dengan demikian, dimensi ini
Hasil penelitian ini bersifat mendukung pen- harus mampu dipertahankan dan ditingkatkan secara
dapat Parasuraman et al. (1994) serta hasil penelitian berkelanjutan.
yang dilakukan oleh Haryono et al. (2006) yang
menyimpulkan terdapat hubungan yang searah antara DAFTAR PUSTAKA
dimensi empati (emphaty) terhadap loyalitas pasien.
Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Umum Baloglu, Seyhmus. 2002. “Dimensions of Customer
Swasta di kota Singaraja–Bali telah mampu mem- Loyalty”, European Journal of Marketing,
berikan perhatian penuh kepada pasien, sehingga page 1372-1388.
melahirkan loyalitas pasien. Caruana, Albert. 2002. “Service Loyalty: The Effects
of Service Quality and the Mediating Role of
 Dimensi yang Paling Dominan Berpengaruh Ter- Customer Satisfaction”, European Journal of
hadap Loyalitas Pasien Marketing, page 811-828.
Cronin, J., K., Michael G. Brady & Thomas M.
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa Hult.2000. “Assesing The Effects of Quality,
dimensi kehandalan (reliability) adalah dimensi yang Value, and Customer Satisfaction on Con-
paling dominan mempengaruhi loyalitas pasien sumer Behavioral Intentions in Service Envi-
Rumah Sakit Umum Swasta di kota Singaraja–Bali. ronment”, Journal of Retailing, page 193-218.
Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Umum di
Gujarati, D. 1999. Ekonometrika Dasar, Edisi Bahasa
kota Singaraja–Bali memiliki keunggulan dalam
Indonesia, Jakarta: Penerbit Erlangga.
menentukan alokasi waktu layanan, sehingga pasien
tidak memerlukan waktu yang lama dalam pelayanan, Haryono, Erwin, Hari Kusnanto & M. Syafril
mengurus pendaftaran, pengobatan, serta waktu yang Nusyirwa. 2006. Hubungan Persepsi terhadap
diperlukan untuk pelayanan sesuai dengan harapan Kualitas Pelayanan dengan Minat Pemanfaat-
pasien. an Pelayanan Rawat Inap Puskesmas dan
Balai Pengobatan Swasta di Kabupaten
Tapanuli Tengah, Working Paper Series No.4,
KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Gadjah Mada.
Kualitas layanan yang terdiri dari tampilan fisik Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa
(tangibles), empati (emphaty), kehandalan (reliability), Indonesia, Jakarta: PT Prenhalindo.
daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), Kotler, P. & Gary Amstrong. 1996. Principles of
dan empati (emphaty) berpengaruh secara parsial Marketing, Seventh Edition, New Jersey:
terhadap loyalitas pasien. Sedangkan keenam dimensi Prentice-Hall.
ini serta dimensi jaminan, berpengaruh secara simul-
tan terhadap loyalitas pasien. Kehandalan (reliability) Lovelock, Cristopher & K. Lauren, Wright. 2005.
Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Bahasa
merupakan dimensi yang mempunyai pengaruh
Indonesia, Jakarta: Penerbit Indeks.
dominan terhadap loyalitas pasien.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian, maka Rumah Parasuraman, A., V.A. Zeithaml & L.L. Berry. 1994.
Sakit Umum Swasta di kota Singaraja-Bali hendak- “SERVQUAL: Review, Critique Research
nya memperhatikan kualitas layanannya. Hasil Agenda”, Journal of Marketing, page 111-124.
analisis secara parsial menunjukkan bahwa dimensi Rifai, Achmad. 2005. Pengaruh Persepsi Masyarakat
jaminan (assurance) tidak berpengaruh terhadap Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Pengobat-
loyalitas pasien. Untuk itu, pihak Rumah Sakit Umum an di Puskesmas Binjai Kota Tahun 2004,
Swasta di kota Singaraja–Bali perlu memberikan Tesis tidak dipublikasikan. Medan: Universitas
jaminan untuk meyakinkan para pasien bahwa ber- Sumatera Utara.
obat di Rumah Sakit Umum Swasta di kota Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, Bandung:
Singaraja–Bali didukung oleh tenaga medis yang CV Alfabeta.
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mema-
dai, jaminan rasa aman, terjamin keselamatannya, Sabihaini. 2002. “Analisis Konsekuensi Keperilakuan
petugas yang memiliki perilaku yang baik serta yang Kualitas Layanan: Suatu Kajian Empirik”,
berpengalaman luas. Kehandalan (reliability) sebagai Usahawan, hal: 29-36.
dimensi yang mempunyai pengaruh dominan Tjiptono, Fandy. 1999. Prinsip-prinsip Total Quality
terhadap loyalitas pasien dapat dijadikan keunggulan Service, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai