Kualitas Layanan Dan Loyalitas Pasien PDF
Kualitas Layanan Dan Loyalitas Pasien PDF
Ketut Gunawan
Fakultas Ekonomi, Universitas Panji Sakti Singaraja
E-mail: ketut_gunawan292@yahoo.com
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of service quality dimensions of patient loyalty in private
hospitals in the town of Singaraja–Bali. The technique of data collection was conducted by giving
questionnaire to patients in those hospitals. The results of this study indicate that: first, service quality which
consists of tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy have a significant influence on
patient loyalty not only partially but also simultaneously; second, reliability is a dimension that has a
dominant influence on the patient loyalty.
32
Gunawan: Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien 33
Baloglu (2002) menyatakan bahwa loyalitas pelang- Hasil penelitian Cronin et al. (2000) yang me-
gan memiliki lima diemsi, yaitu kepercayaan (trust), nyimpulkan dimensi assurance mempunyai hubung-
komitmen psikologi (psychological comitment), an dan pengaruh terhadap loyalitas.
perubahan biaya (switching cost), perilaku publisitas Dimensi empati (empathy) mencakup hubungan
(word-of-mouth), dan kerjasama (cooperation). komunikasi, perhatian dan pemahaman kebutuhan
Caruana (2002) dalam hasil penelitiannya mene- konsumen. Jika konsumen merasa bahwa para
mukan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap karyawan perusahaan dapat memberikan empati
loyalitas konsumen. Lebih lanjut, Rifai (2005) me- kepada konsumen maka mereka tidak lagi merasa
nyimpulkan dalam penelitiannya bahwa persepsi ragu untuk tetap mengkonsumsi jasa yang diberikan.
masyarakat tentang kualitas jasa pelayanan kesehatan Hal ini akan membentuk tingkat Loyalitas pelanggan.
dan pengaruhnya terhadap pemanfaatan jasa pelayan- Hasil penelitian Haryono et al. (2006) menyimpulkan
an kesehatan merupakan indikator utama keberhasilan terdapat hubungan yang searah antara dimensi empati
jasa pelayanan kesehatan. terhadap loyalitas pasien.
Parasuraman, et al. (1994) menyatakan bahwa Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini
kualitas layanan merupakan konsep yang terdiri dari melakukan kajian tentang pengaruh kualitas layanan
lima dimensi, yaitu tangible, reliability, responsive- terhadap loyalitas pasien Rumah Sakit Umum Swasta
ness, assurance dan empaty. Lima dimensi ini sangat di Kota Singaraja-Bali. Pemilihan Rumah Sakit
berperan dalam membentuk tingkat loyalitas pelang- Umum Swasta sebagai obyek penelitian ini didasar-
gan. kan atas pertimbangan bahwa pasien yang ber-
Dimensi tampilan fisik (tangible) yang diberikan kunjung memiliki status membayar sendiri biaya
perusahaan kepada pelanggan seperti fasilitas fisik, pelayanan Rumah Sakit dan tidak memiliki keter-
perlengkapan, keramahan pegawai akan mempe- kaitan apa pun yang mengharuskan pasien berobat di
ngaruhi tingkat loyalitas pelanggan. Semakin kon- Rumah Sakit Swasta tersebut. Pasien bebas memilih
sumen merasakan nilai tangible yang diberikan tempat berobat sesuai dengan pilihan pasien sendiri,
perusahaan semakin meningkatkan loyalitas pelang- berdasarkan kualitas yang dianggap sesuai dan
gan tersebut. Hasil penelitian Loveloc & Wright memuaskan.
(2005) menyimpulkan bahwa tampilan fisik
(tangible) memberi petunjuk tentang kualitas jasa dan KAJIAN TEORITIS
akan mempengaruhi pelanggan dalam menilai jasa
tersebut, sehingga perlu dipikirkan sifat dari bukti Teori pertama yang mendukung penelitian ini
fisik bagi pelanggan. adalah teori kualitas layanan oleh Parasuraman et al.,
Dimensi kehandalan (reliability) dari pelayanan (1994) yang menyatakan bahwa kualitas layanan
yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk memiliki lima dimensi, yaitu tampilan fisik (tangi-
kecepatan, keakuratan dan memuaskan akan ber- bles), empati (emphaty), kehandalan (reliability), daya
dampak pata tingginya tingkat loyalitas mereka ter- tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan
hadap produk perusahaan tersebut. Hal senada empati (emphaty).
dikemukakan Lovelock & Wright (2005) yang Teori kedua yang mendukung penelitian ini
menyatakan perlu ada kesesuaian antara pelayanan adalah teori loyalitas pelanggan oleh Baloglu, (2002)
yang diberikan dengan apa yang dibutuhkan dari yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan me-
waktu ke waktu. miliki lima dimensi, yaitu kepercayaan (trust), komit-
Dimensi daya tanggap (responsiveness) para men psikologi (psychological comitment), perubahan
karyawan perusahaan dalam melayani pelanggan. biaya (switching cost), perilaku publisitas (word-of-
Ketika pelayanan yang baik yang diberikan oleh para mouth), dan kerjasama (cooperation).
karyawan akan terbentuk hubungan kekeluargaan. Berdasarkan kajian kepustakaan sebelumnya,
Hal ini akan berdampak pada tingkat loyalitas kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat
pelanggan terhadap perusahaan. Hasil penelitian dalam Gambar 1.
Sabihaini (2002) menyimpulkan bahwa dimensi
responsiveness berpengaruh terhadap tingkat loyalitas Hipotesis Penelitian
pasien.
Dimensi jaminan (assurance) mencakup penge- Hipotesis dibangun atas teori dan hasil penelitian
tahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat sebelumnya sebagai berikut:
dipercaya karyawan terhadap konsumen. Nilai yang Hipotesis 1: Kualitas layanan yang terdiri dari tam-
terhantar akan membentuk loyalitas pelanggan. pilan fisik (tangibles), empati (emphaty), kehandalan
34 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 32-39
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda Berdasarkan Tabel 6 di atas nilai determinasi ter-
Unstandardized Standardized tinggi adalah dimensi kehandalan (reliability), maka
Coefficients Coefficients dimensi yang paling dominan mempengaruhi loya-
Model Std. t Sig. litas pasien adalah dimensi kehandalan (reliability).
B Error Beta
1 (Constant) -1.356 .459 -2.957 .004 Pembahasan Hasil Penelitian
Kl1 .156 .072 .097 2.156 .034
Kl2 .244 .049 .260 4.929 .000 Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan Secara
Kl3 .652 .067 .638 9.757 .000 Simultan Terhadap Loyalitas Pasien
Kl4 .023 .050 .021 .450 .653
Kl5 .283 .107 .155 2.639 .010 Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
a Dependent Variable: Loyalitas Pasien simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara dimensi kualitas layanan terhadap loyalitas
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai F pasien. Artinya baik tidaknya kualitas layanan akan
sebesar 330,251. Dengan menggunakan tingkat keya- menyebabkan tinggi rendahnya loyalitas pasien
kinan 95% ( = 5%) dan derajat kebebasan 5/100, Rumah Sakit Umum Swasta. Dimensi tampilan fisik
diperoleh hasil F table sebesar 2,29. Hal ini ber- (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap
implikasi pada penolakan terhadap Ho. Dalam kalmat (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati
lain, secara simultan ada pengaruh yang signifikan (emphaty) secara bersama-sama akan menyebabkan
antara tampilan fisik (tangibles), kehandalan (reliabi- tinggi rendahnya loyalitas pasien.
lity), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assu- Hasil penelitian ini mendukung teori yang
dikemukakan oleh Parasuraman et al. (1994), serta
rance), dan empati (emphaty) terhadap loyalitas
Caurana (2002) dan Rifai (2005) yang menemukan
pasien.
bahwa kualitas layanan mempunyai pengaruh ter-
Hasil t-test untuk proksi kualitas layanan mem-
hadap loyalitas konsumen.
berikan kesimpulan jika dimensi tampilan fisik
(tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap
Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan Secara
(responsiveness) dan empati (emphaty) memberikan Parsial Terhadap Loyalitas Pasien
pengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien (Tabel 5).
Pengaruh Dimensi Tampilan Fisik (Tangible) ter-
Tabel 5. Hasil Uji Parsial Kualitas Layanan
hadap Tingkat Loyalitas Pasien
No Dimensi t hitung T tabel Keterangan
( = 5%) Tangible adalah wujud kenyataan secara fisik
1 Tampilan fisik 2,156 1,98 Signifikan
(Tangibles)
yang meliputi perlengkapan yang dimiliki, tenaga
2 Kehandalan 4,929 1,98 Signifikan medis yang ada, ruang perawatan yang nyaman,
(Reliability fasilitas yang memadai dan kenyamanan selama
3 Daya tanggap 9,757 1,98 Signifikan perawatan. Berdasarkan hasil analisis multivariat pada
(Responsiveness); penelitian Rumah Sakit Swasta di kota Singaraja–
4 Jaminan (Assurance) 0,450 1,98 Tidak
Signifikan
Bali memperlihatkan bahwa tampilan fisik (tangible)
5 Empati (Emphaty) 2,639 1,98 Signifikan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat loyalitas pasien Rumah Sakit Umum Swasta
Uji Determinasi di kota Singaraja–Bali, dengan nilai signifikan (p=0,
000) dan nilai koefisien regresi = 0,156.
Uji ini ditujukan untuk mengetahui dimensi Hasil penelitian ini mendukung teori yang
yang paling berpengaruh terhadap Loyalitas pasien. dikemukakan Parasuraman et al. (1994), penelitian
Lovelock & Wright (2005), karena kinerja jasa tidak
Tabel 6. Nilai Determinasi berwujud, bukti fisik memberi petunjuk tentang
Variabel bebas Koefisien Determinasi
kualitas jasa dan dalam beberapa hal akan sangat
Korelasi mempengaruhi pelanggan dalam menilai jasa ter-
Tampilan fisik (Tangibles) 0,145 2,1 sebut, sehingga perlu dipikirkan secara cermat sifat
Kehandalan (Reliability) 0,202 4,0 dari bukti fisik bagi pelanggan. Pernyataan tersebut
Daya tanggap (Responsiveness) 0,197 3,8 sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan.
Jaminan (Assurance) 0,092 0,8 Penampilan Rumah Sakit Umum Swasta yang baik
Empati (Emphaty) 0,077 0,5
akan membuat pasien loyal.
38 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 32-39
Pengaruh Dimensi Kehandalan (Reliability) ter- Cara petugas merespon keluhan dan masalah
hadap Tingkat Loyalitas Pasien. yang dihadapi pasien, keramah-tamahan, kecepatan,
ketersediaan peralatan setiap dibutuhkan, kualitas
Kehandalan (reliability) adalah penilaian pasien makanan dan minuman dari sudut kesehatan, keber-
(responden) terhadap kemampuan Rumah Sakit sihan dan cita rasa akan sangat menentukan loyalitas
Umum di kota Singaraja yang berkaitan dengan pasien.
ketepatan waktu pelayanan, waktu untuk mengurus
pendaftaran, waktu memulai pengobatan, waktu Pengaruh Dimensi Jaminan (Assurance) terhadap
mengakhiri pengobatan, kesesuaian antara harapan Loyalitas Pasien
dan realisasi waktu bagi pasien. Berdasarkan hasil
analisis multivariat pada penelitian Rumah Sakit Melalui jaminan (assurance) ingin diketahui
Umum Swasta di kota Singaraja – Bali, r = 0,244, p = sejauhmana pihak Rumah Sakit Umum Swasta di
0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kehan- kota Singaraja–Bali mampu memberikan jaminan
dalan (reliability) mempunyai pengaruh positif dan kepada pasien dalam bentuk kemampuan dan penge-
signifikan terhadap tingkat loyalitas pasien. tahuan, jaminan keamanan, jaminan keselamatan, peri-
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Para- laku petugas yang baik, pengalaman yang memadai.
suraman et al. (1994), Lovelock & Wright (2005), Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapat-
yang menyatakan bahwa perlu ada kessuaian antara kan nilai r = 0, 023, p = 0,653 > 0,05 hal ini berarti
pelayanan medis yang diberikan dengan apa yang menunjukkan bahwa dimensi jaminan (assurance)
dibutuhkan dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, tidak berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pasien.
pihak Rumah Sakit dapat memperbaiki pelayanannya, Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan
waktu pendaftaran pasien, waktu pengobatan, waktu pendapat Parasuraman et al. (1994), serta hasil
mengakhiri pengobatan, sehingga apa yang menjadi penelitian Cronin et al. (2000) yang menyimpulkan
harapan pasien akan dipenuhi. Hal ini dapat dimak- bahwa variabel assurance yang termasuk kedalam
lumi karena karakteristik orang berobat berbeda dimensi service quality mempunyai hubungan dan
dengan orang sehat. Orang sakit memerlukan layanan pengaruh yang signifikan dengan variabel loyalitas.
yang serba cepat dalam segala segi bentuk pelayanan. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Umum di
Jika lambat akan dapat menyebabkan nyawa orang kota Singaraja belum mampu memberikan jaminan
melayang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang memuaskan, sehingga responden memberikan
efektivitas waktu pelayanan akan menentukan loya- persepsi kurang terhadap alat ukur yang ditetapkan
litas pasien dalam jangka panjang. peneliti. Deskripsi tanggapan responden terhadap
dimensi jaminan (assurance) menunjukkan nilai rata-
Pengaruh Dimensi Daya Tanggap (Responsi- rata 3,60 dari interval 1–5. Hasil wawancara dengan
veness) terhadap Loyalitas Pasien responden yang menjawab kurang terhadap dimensi
jaminan (assurance) menyatakan bahwa jaminan
Melalui ketanggapan (responsivenes) ingin men- keamanan masih kurang.
dapatkan respon pasien sejauhmana pihak Rumah
sakit Umum Swasta di Kota Singaraja memberikan Pengaruh Dimensi Empati (Emphaty) terhadap
respon yang berkaitan dengan ketanggapan petugas Loyalitas Pasien
atas keluhan dan masalah yang dihadapi, keramah
tamahan petugas, kecepatan petugas, kelengkapan Melalui dimensi empati (emphaty) ingin dike-
fasilitas, makanan dan minuman yang berkualitas. tahui sejauhmana pihak Rumah Sakit Umum Swasta
Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapatkan di kota Singaraja – Bali memiliki kemampuan dalam
nilai r = 0,595, p = 0,001 < 0,05 hal ini berarti menun- memberikan perhatian penuh kepada pasien yang
jukkan bahwa Ketanggapan (responsiveness) berkaitan dengan kemudahan dalam pemesanan,
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemudahan dalam pembayaran ongkos, kemudahan
tingkat loyalitas pasien Rumah sakit Umum di kota dalam mencapai lokasi, kemudahan dalam mengurus
Singaraja-Bali. administrasi, rasa pengertian, pemahaman petugas,
Hasil penelitian mendukung pendapat Parasu- dan perhatian yang tinggi dari petugas.
raman et al. (1994) serta hasil penelitian Sabihaini Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapat-
(2002) yang menyimpulkan bahwa dimensi respon- kan nilai r = 0, 283, p = 0,010 < 0,05. Hal ini berarti
siveness berpengaruh terhadap tingkat loyalitas menunjukkan bahwa dimensi empati (emphaty)
pasien. mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
Gunawan: Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien 39
tingkat loyalitas pasien Rumah Sakit Umum Swasta bersaing bagi pihak Rumah Sakit Umum Swasta di
di kota Singaraja–Bali. kota Singaraja–Bali. Dengan demikian, dimensi ini
Hasil penelitian ini bersifat mendukung pen- harus mampu dipertahankan dan ditingkatkan secara
dapat Parasuraman et al. (1994) serta hasil penelitian berkelanjutan.
yang dilakukan oleh Haryono et al. (2006) yang
menyimpulkan terdapat hubungan yang searah antara DAFTAR PUSTAKA
dimensi empati (emphaty) terhadap loyalitas pasien.
Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Umum Baloglu, Seyhmus. 2002. “Dimensions of Customer
Swasta di kota Singaraja–Bali telah mampu mem- Loyalty”, European Journal of Marketing,
berikan perhatian penuh kepada pasien, sehingga page 1372-1388.
melahirkan loyalitas pasien. Caruana, Albert. 2002. “Service Loyalty: The Effects
of Service Quality and the Mediating Role of
Dimensi yang Paling Dominan Berpengaruh Ter- Customer Satisfaction”, European Journal of
hadap Loyalitas Pasien Marketing, page 811-828.
Cronin, J., K., Michael G. Brady & Thomas M.
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa Hult.2000. “Assesing The Effects of Quality,
dimensi kehandalan (reliability) adalah dimensi yang Value, and Customer Satisfaction on Con-
paling dominan mempengaruhi loyalitas pasien sumer Behavioral Intentions in Service Envi-
Rumah Sakit Umum Swasta di kota Singaraja–Bali. ronment”, Journal of Retailing, page 193-218.
Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Umum di
Gujarati, D. 1999. Ekonometrika Dasar, Edisi Bahasa
kota Singaraja–Bali memiliki keunggulan dalam
Indonesia, Jakarta: Penerbit Erlangga.
menentukan alokasi waktu layanan, sehingga pasien
tidak memerlukan waktu yang lama dalam pelayanan, Haryono, Erwin, Hari Kusnanto & M. Syafril
mengurus pendaftaran, pengobatan, serta waktu yang Nusyirwa. 2006. Hubungan Persepsi terhadap
diperlukan untuk pelayanan sesuai dengan harapan Kualitas Pelayanan dengan Minat Pemanfaat-
pasien. an Pelayanan Rawat Inap Puskesmas dan
Balai Pengobatan Swasta di Kabupaten
Tapanuli Tengah, Working Paper Series No.4,
KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Gadjah Mada.
Kualitas layanan yang terdiri dari tampilan fisik Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa
(tangibles), empati (emphaty), kehandalan (reliability), Indonesia, Jakarta: PT Prenhalindo.
daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), Kotler, P. & Gary Amstrong. 1996. Principles of
dan empati (emphaty) berpengaruh secara parsial Marketing, Seventh Edition, New Jersey:
terhadap loyalitas pasien. Sedangkan keenam dimensi Prentice-Hall.
ini serta dimensi jaminan, berpengaruh secara simul-
tan terhadap loyalitas pasien. Kehandalan (reliability) Lovelock, Cristopher & K. Lauren, Wright. 2005.
Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Bahasa
merupakan dimensi yang mempunyai pengaruh
Indonesia, Jakarta: Penerbit Indeks.
dominan terhadap loyalitas pasien.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian, maka Rumah Parasuraman, A., V.A. Zeithaml & L.L. Berry. 1994.
Sakit Umum Swasta di kota Singaraja-Bali hendak- “SERVQUAL: Review, Critique Research
nya memperhatikan kualitas layanannya. Hasil Agenda”, Journal of Marketing, page 111-124.
analisis secara parsial menunjukkan bahwa dimensi Rifai, Achmad. 2005. Pengaruh Persepsi Masyarakat
jaminan (assurance) tidak berpengaruh terhadap Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Pengobat-
loyalitas pasien. Untuk itu, pihak Rumah Sakit Umum an di Puskesmas Binjai Kota Tahun 2004,
Swasta di kota Singaraja–Bali perlu memberikan Tesis tidak dipublikasikan. Medan: Universitas
jaminan untuk meyakinkan para pasien bahwa ber- Sumatera Utara.
obat di Rumah Sakit Umum Swasta di kota Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, Bandung:
Singaraja–Bali didukung oleh tenaga medis yang CV Alfabeta.
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mema-
dai, jaminan rasa aman, terjamin keselamatannya, Sabihaini. 2002. “Analisis Konsekuensi Keperilakuan
petugas yang memiliki perilaku yang baik serta yang Kualitas Layanan: Suatu Kajian Empirik”,
berpengalaman luas. Kehandalan (reliability) sebagai Usahawan, hal: 29-36.
dimensi yang mempunyai pengaruh dominan Tjiptono, Fandy. 1999. Prinsip-prinsip Total Quality
terhadap loyalitas pasien dapat dijadikan keunggulan Service, Yogyakarta: Penerbit Andi.