Anda di halaman 1dari 9

1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan data spasial atau data geo-
spasial?
Jawab :
Data spasial atau data geo-spasial adalah data yang
bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi. Data spasial
pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan
proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomena
tersebut berupa fenomena alamiah dan buatan manusia. Pada
awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta merupakan
representasi dari obyek di muka bumi.
Sesuai dengan perkembangan, peta tidak hanya
merepresentasikan obyek-obyek yang ada di muka bumi, tetapi
berkembang menjadi representasi obyek diatas muka bumi
(diudara) dan dibawah permukaan bumi. Data spasial memiliki dua
jenis tipe yaitu vektor dan raster.
(http://osgeo.ft.ugm.ac.id/mengenal-sig-dan-data-spasial/)

2. Jelaskan perbedaan antara model data untuk SIG berupa data


vector, raster, atau TIN (Tringular irregular network).
Jawab :
Data vector : yang dapat menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau
kirva dan polygon beserta atribut-atributnya (Prahasta, 2001).
Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem
model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua
dimensi (x, y). (http://osgeo.ft.ugm.ac.id/mengenal-sig-dan-data-
spasial/)
Data raster : Obyek di permukaan bumi disajikan sebagai elemen
matriks atau sel-sel grid yang homogen. Model data Raster
menampilkan, menempatkan dan menyimpan dataspasial dengan
menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk
grid (Prahasta, 2001). Tingkat ketelitian model data raster sangat
bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya terhadap obyek di
permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan di dalam layers
yang secara fungsionalitas di relasikan dengan unsur – unsur
petanya (Prahasta, 2001).
( http://osgeo.ft.ugm.ac.id/mengenal-sig-dan-data-spasial)
Data TIN (Triangular Irregular Network ) : model data topologi
berbasis vector yang digunakan untuk mempresentasikan rupa
bumi (terrain). TIN mempresentasikan bentuk permukaan bumi
yang diperoleh dari titik-titik contoh yang tersebar secara tidak
teratur dan fature break line, serta membentuk jaringan segitiga
tidak beraturan yang saling berhubungan. Masing-masing segitiga
terdiri dari tiga vertex yang mempunyai koordinat lokasi x, y dan
elevasi (z).(http://gis-
indonesia.blogspot.co.id/2011/05/triangulated-irreagular-
network-tin.html)

3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang peta DEM (Digital


Elevation Model) atau biasa disebut juga istilah peta DTM ( Digital
Terrain Model ) dan berikan contoh gambarnya website penyedia
peta DEM tersebut. Kemudian, apa yang anda ketahui tentang peta
tematik dan berikan contoh gambarnya dan berikan sumber
referensinya?
Jawab :
DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari
bentuk permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan
titik-titik koordinat hasil sampling dari permukaan dengan algoritma
yang mendefinisikan permukaan tersebut menggunakan himpunan
koordinat (Tempfli, 1991).
http://amarmarufzarkawi.blogspot.co.id/2013/03/planning-and-
design-issues-eric-keune.html
Gambar 1 website penyedia data DEM
http://reverb.echo.nasa.gov/

Peta tematik : adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan


untuk kepentingan tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.)
dengan menggunakan peta rupabumi yang telah disederhanakan
sebagai dasar untuk meletakkan informasi tematiknya.
www.big.go.id/peta-tematik

Gambar 2 Peta persebaran cadangan gas bumi Indonesia


https://ilmugeografi.com/kartografi/peta-tematik
4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang digital pada peta berikan
langkah-langkah cara mendigitasi peta menggunakan salah satu
software SIG yang anda ketahui.
Jawab :
Pemetaan digital merupakan penggambaran permukaan bumi
dengan menggunakan komputer dan data koordinat. Peta yang
dihasilkan dari pemetaan digital disebut peta digital. Sedangkan
proses pembuatan peta digital dikenal dengan proses digitasi
(digitising). Digitising dapat didefinisikan sebagai proses konversi
data atau peta dari media kertas ke format
digital. (http://jembatan4.blogspot.co.id/2013/08/digitasi-
peta.html)

Langkah-langkah mendigitasi peta dengan ArcGis :


1. Langkah pertama untuk memulai digitasi peta adalah kita harus
melakukan registrasinya terlebih dahulu. Mengapa kita harus
melakukan register peta karena kita tidak akan bisa melakukan
digitasi jika file yang dimasukkan masih jpeg. Silakan
buka ArcMap→Buka ArcToolbox window→Data Management
tools→Projection and Transformations→Define Projection. Pada
kotak define projection inputkan peta yang akan dilakukan
register dan juga cantumkan coordinat system. Coordinat
system yang digunakan adalah GCS_WGS_1984
2. Kemudian langkah selanjutnya adalah kita menentukan
koordinat dari tiap-tiap masing sudut peta dengan tujuan
membuat tampilan peta sesuai dengan koordinat aslinya.
Masukkan koordinat bujur timur, bujur barat dan lintang selatan
dan lintang utara yang tertera di peta pada setiap
sudut (4sudut) ke dalam peta. Langkahnya adalah seperti
berikut. Klik toolbar seperti di lingkaran di gambar→arahkan ke
sudut peta yang terdapat sumbu kooordinat→klik kiri dan klik
kanan tanpa menggeser mouse→lalu pilih input
DMS→masukan koordinat yang ada di sudut peta ke kotak yang
disediakan→Ok→Rectify→save dalam bentuk .img
3. Remove peta yang berformat jpg tadi lalu panggil peta yang
sudah di register sebelumnya (.img) menggunakan Add Data.
4. langkah berikutnya adalah kita membuat layer layer yang akan
didigitasi. Silakan buka ArcCatalog→Klik
kanan→New→Shapefile
5. Kemudian akan muncul dialog box create new
shapefile. Masukkan name dengan jalan arteri atau dengan
nama yang dikehendaki dan feature type nya pilih Polyline
karena Jalan menggunakan digitasi line→klik Edi→klik
select→Geographical Coordinat
SystemWorld→WGS1984.prj→klik Add→OK.
Untuk feature type sendiri ada 3 macam yang sering digunakan.
Polygon untuk medigitasi bentuk seperti kabupaten atau danau.
Polyline mendigitasi bentuk seperti sungai maupun jalan. Point
untuk mendigitasi bentuk seperti kota, tempat wisata, bandara,
dll.
6. Selanjutnya pada dialog box spatial reference akan muncul
name dan details seperti gambar berikut, hal ini menunjukkan
sistem koordinat referensi spasial yang digunakan adalah WGS
1984 → Kemudian klik OK.
7. Close Jendela ArcCatalog. Selanjutnya klik Add Data
menggunakan tombol seperti pada gambar→buka folder
shapefile yang ingin digitasi→pilih file yang akan didigitasi→Klik
Add.
8. Untuk mengedit nama layers klik 2 kali di nama layers. Untuk
merubah warna dan jenis serta ketebalan garis dapat dilakukan
dengan double click simbol jalan arteri.shp→pilih arterial
street (atau sesuai selera anda) →klik OK.
9. Setelah selesai mengedit simbol, langkah selanjutnya adalah
mulai melakukan digitasi. Klik Editor→Start Editing→tools editor
akan aktif→Klik Sketchtool dengan gambar pensil yang telah
aktif. Mulai digitasi dengan mengklik sesuai layer pada
peta.Setelah semua jalan arteri di-digitasi, klik kembali tombol
editor→save edits
10. Hasil akhir digitasi jalan arteri akan seperti gambar berikut ini:

11. Ulangi langkah-langkah diatas untuk mendigitasi jalan tol, jalan


kolektor, kabupaten dan fasilitas umum dan lainnya. Hasil akhir
digitasi peta Sulawesi tengah akan seperti gambar berikut

http://rifkykfa.blogspot.co.id/2014/05/langkah-langkah-
mendigitasi-peta-di.html
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah query basis data
(database), buffer, reclasity, geocoding, dan overlay pada fungsi
Analisis Spasial pada SIG (harap disertai gambar)
Jawab :

Query : Query merupakan cara untuk mengambil data pada


database. Beberapa operator boolean yang sering digunakan untuk
menggabungkan beberapa query dengan kondisi yang diperlukan.

Buffer : Buffering merupakan metode penentuan area interest atau


berkepentingan yang ada di sekitar entitas geografis. Biasanya
buffering digunakan pada data vektor, sedangkan Neighborhood
function merupakan metode buffer yang digunakan pada data
raster.
Reclasity : Reklasifikasi merupakan suatu metode yang digunakan
untuk mengklasifikasi ulang data spasial dari yang detail dan
kelasnya banyak menjadi semi detail dan kelasnya lebih sedikit.

Geocoding : Alamat jalan merupakan bentuk umum dari informasi


lokasi. Walaupun masih merupakan informasi dalam bentuk teks
yang berisi nomor rumah, nama jalan, arah dan kodepos. SIG
memerlukan satu mekanisme untuk mentransfer infromasi dalam
bentuk teks ini untuk menghitung koordinat geografi sebelum satu
alamat bisa ditampilkan pada satupeta. Pencocokan alamat
(geocoding) merupakan proses untuk menggabungkan satu alamat
fisik lokasi di bumi dengan alamat logiknya. Untuk melakukannya
SIG menggabungkan alamat-alamat yang disimpan dalam berkas
tabel dengan data spasialnya yang ada alamatnya. SIG kemudian
menggunakan koordinat fitur-fitur jalan untuk menghitung dan
menandai koordinat satu alamat dalam satu file. Hasilnya adalah
layer dataspasial yang baru dari titik lokasi yang menggambarkan
alamat dari file. Pencocokan alamat digunakan untuk
membuat coverage ARC/INFO .
Overlay : yaitu menganalisis dan mengintegrasikan dua atau lebih
data spasial yang berbeda, misalnya menganalisi daerah rawan
erosi dengan meng-overlay-kan data ketinggian jenis tanah dan
kadar air

Anda mungkin juga menyukai