Anda di halaman 1dari 7

ISTILAH - ISTILAH PERJANJIAN

INTERNASIONAL

1. Traktat (treaty)

Traktat adalah persetujuan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih yang
mengadakan hubungan antarmereka. Kekuatan mengikat traktat sangat ketat
karena mengatur masalah-masalah yang bersifat fundamental.

Contoh : Treaty Banning Nuclear Weapon test in the atsmosphere in outher space
and under water of August 5, 1963 (Traktat tentang larangan melakukan
percobaan senjata nuklir di atmosfir, angkasa luar, dan di bawah air, tanggal 5
Agustus 1963).

2. Konvensi (Convention atau conventie).

konvensi adalah persetujuan resmi yang bersifat multilateral atau persetujuan


yang diterima oleh organ dari suatu organisasi internasional. Konvensi tidak
berkaitan dengan kebijakan tingkat tinggi.

Contoh : Convention of the crime of genocide of December 9, 1948 (konvensi


tentang pencegahan dan penghukuman atas kejahatan genocide, tanggal 9
Desember 1948).

3. Deklarasi (Declaratie atau declaration).

Deklarasi merupakan pernyataan bersama mengenai suatu masalah dalam


bidang politik, ekonomi, atau hukum. Deklarasi dapat berbentuk traktat,
perjanjian bilateral, dokumen tidak resmi, dan perjanjian tidak resmi.
Contoh : Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967, Universal Declaration of Human
Rights, tanggal 10 Desember 1948.

4. Statuta (statute)

Adalah perjanjian internasional yang dijadikan sebagai konstitusi suatu


organisasi internasional.

Contoh : Organisasi internasional yang menggunakan istilah statute untuk


piagamnya adalah Mahkamah Internasional Permanent dan Mahkamah
Internasioanal yang masing-masing piagamnya disebut Statute of Permanent
Court of International justice, dan Statute of International Court of justice.

5. Piagam ( statute)

Adalah himpunan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan


internasiaonal, baik tentang pekerjaan kesatuan-kesatuan tertentu maupun ruang
lingkup hak, kewajiban, tugas wewenang, dan tanggung jawab lembaga-lembaga
internasiaonal.

Contoh : Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan Charter of United Nations.

6. Kovenan (Covenant).

Istilah covenant adalah anggaran dasar dari PBB.

Contoh : pemakainya adalah Liga Bangsa-Bangsa dengan (Covenant of the League


of Nations).
7. Persetujuan (agreement, arrangement)

Adalah perjanjian internasional yang ditinjau dari segi isinya lebih bersifat
teknis dan administratif.

Contoh : Agreement between the government of the Republic of Indonesia and


the government of the Republic India relation of the delimitation of the
continental shelf boundary between the two countries, August 21, 1974.

8. Perjanjian

Perbedaan persetujuan dengan perjanjian sangat penting artinya dalam


hukum nasional, khusunya Hukum Tata Negara terutama berkenaan dengan
pengesahan atau pengundangannya menjadi peraturan perundang-undangan.
Menurut praktek yang berlaku perjanjian disahkan atau diundangkan dalam
bentuk undang-undang sedangkan persetujuan disahkan atau diundangkan dalam
bentuk keputusan presiden.

Contoh : perjanjian tentang ekspor impor komoditas tertentu.

9. Pakta (Pact)

Adalah traktat dalam pengertian sempit yang pada umumnya berisi materi
politis.

Contoh : Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organizations-


NATO).

10. Protokol (protocol)

Adalah persetujuan yang isinya melengkapi (suplemen) suatu konvensi dan


pada umumnya dibuat oleh kepala negara. Protokol hanya mengatur maslah –
masalh tambahan seperti penafsiran klausal-klausal tertentu dari suatu konvensi.
Contoh : protocol the genewa convention on the protection of people in armed
conflict ( 1949 ).

11. MOU (Memorandum of Understanding)

Secara harfiah MOU dapat dikatakan sebagai Nota kesepakatan atau


memorandum saling pengertian, tetapi secara hukum dapat diartikan sebagai
suatu dokumen sah yang menggambarkan suatu persetujuan/perjanjian antara
para pihak dan merupakan suatu alternatif yang lebih formal bagi suatu
persetujuan/perjanjian, tetapi lebih sedikit formal dibanding suatu kontrak
(Ensiklopedia Wikipedia.org, www.en.wikipedia.org/wiki/MOU).

Contoh : MOU antara Indonesia dan Malaysia tentang penempatam tenaga kerja
Indonesai di Malaysia, 10 Mei 2004.

12. Perikatan (Arrangement)

Perikatan adalah suatu perjanjian yang biasanya digunakan untuk transaksi-


transaksi yang bersifat sementara dan tidak seformal traktat dan konvensi.

Contoh : Arrangement studi kelayakan proyek tenaga uap di Aceh yang


ditandatangani tanggal 19-02-1976 antara department pertambangan RI dan
President the Canadian Internasiaonal Development Agency.

13. Modus vivendi

Modus vivendi adalah dokumen untuk mencatat persetujuan yang bersifat


sementara.

Contoh : Indonesia dan Malaysia pernah mengalami perbutan pulau sipadan dan
ligitan. Kasusnya mencuat pada sekitar tahun 1960-an. Namun, Malaysia dan
Indonesia untuk mengadakan perjanjian modus vivendi di mana belum ada kedua
belah pihak yang mengklaim wialyah tersebut, sampai pada akhirnya tahu 2002
mahkamah internasiaonal menetapkan bahwa Malaysia lah yang berhak atas
pulau tersebut.

14. Charter

Charter adalah istilah yang digunakan dalam perjanjian internasional untuk


pendirian badan yang melakukan fungsi administratif.

Contoh : The Charter United Nations (Piagam PBB) 24 Oktober 1945

15. Pertukaran nota (Exchange of notes)

Pertukaran nota adalah metode tidak resmi yang sering digunakan dalam
praktik perjanjian internasiaonal. Metode ini menimbulkan kewajiban-kewajiban
yang mengikat mereka. Biasanya metode ini dilakukan oleh wakil-wakil militer
dan negara serta dapat bersifat nonagresi

Contoh : kesepakatan antara pemerintah Repuplik Demokratis timor-leste dan


pemerintah Australia mengenai rencana demi eksplorasi da eksploitasi minyak
tanah di salah satu wilayah laut timor antara Timor-leste dan Australia.
16. Proses verbal

Proses verbal adalah catatan-catatan, ringkasan-ringkasan, atau kesimpulan-


kesimpulan konferensi diplomatic atau catatan-catatan suatu permufakatan.
Proses verbal ini tidak perlu diratifikasi.

Contoh : Proses verbal (permufakatan) perdagangan Italia dan Swiss di Zurich


tahun 1928.

17. Ketentuan umum

Ketua umum ( general act ) adalah traktat yang dapat bersifat resmi dan
tidak resmi.

Contoh : ketentuan umum L6B tentang arbitrasi untuk menyelesaikan secara


damai pertikaian internasional tahun 1928.

18. Kompromis

Kompromis adalah tambahan atas persetujuan yang telah ada.

Contoh :

19. Ketentuan penutup ( final act )

Ketentuan penutup adalah ringkasan hasil – hasil konferensi yang


menyebutkan negara – negara peserta , utusan – utusan dari negara yang turut
berunding , serta masalah – masalah yang di setujui dalam konferensi dan tidak
memerlukan ratifikasi.

Contoh : final act of the convention on law of the sae.

Anda mungkin juga menyukai