17. sistem pernapasan secara histologi dibagi menjadi 2 daerah utama yaitu bagian konduksi dan
respirasi. Yang termasuk bagian respirasi adalah
a. bronkus terminalis
b. duktus alveolaris
c. bronkiolus
d. nasofaring
e. trakea
18. epitel yang terbanyak pada sistem pernapasan dan dikenal sebagai epitel respirasi adalah
a. epitel gepeng selapis
b. epitel gepeng bertingkat
c. epitel kuboid berlapis
d. epitel selapis silindris bersilia
e. epitel clara
19. pada reflek batuk yang terjadi adalah konsentrasi otot dan penyempitan lumen.
a. epigglotis
b. trakea
c. bronkus
d. bronkiolus
e. laring
20. peningkatan resistensi jalan napas pada asma diduga terutama disebabkan oleh
a. dilatasi otot polos bronkus
b. kontraksi otot polos bronkus
c. dilatasi otot polos bronkiolus
d. kontraksi otot polos bronkiolus
e. kontraksi tulang rawan trakea
21. struktur pada pernapasan yang tidak memiliki tulang rawan pada mukosanya adalah
a. nasofaring
b. laring
c. trakea
d. bronkus
e. bronkiolus
22. wanita 25 th datang karena terdapat benjolan dileher kanan sejak 2 bulan dan tidak nyeri.
Sebelumnya pernah riwayat batuk lama. Pasien belum berobat. Dilakukan pemeriksaan fisik DBN.
Dilakukan pemeriksaan darah tepi LED meningkat dan biopsi aspirasi jarum halus di lab. PA
didapatkan sebaran limfosit, radang granulomatosa dan sel datia langerhans serta materi nekrosis
perkijuan. Diagnosa pasien adalah
a. tuberkulosis KGB
b. effusi pleura
c. bronkiektasis
d. pneumonia
e. radang akut
23. anabell datang dengan keluhan sesak napas, keluhan disertai batuk kuranglebih 2 bulan tidak
sembuh, keringat malam dan demam. Saat dilakukan foto rongsen didapatkan gambaran infiltrat di
hampir seluruh lapang paru dan adanya effusi pleura. Hasil analisis cairan pleura dengan tes rivalta
(+). Kelainan patologi yang didapatkan pada biopsi transtorakal paru (TTB) adalah
a. infiltrat radang akut
b. infiltrat radang mononuklear
c. infiltrat radang mononuklear, radang granulomtosa dan sel datia
d. pus
e. jaringan ikat fibrosis
24. seorang laki-laki sukron ilman usia 28 tahun mengeluh batuk dan sesak napas. Batuk berdahak
dengan warna putih kekuningan dan kental seperti karat. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
suhu 39,0c respirasi 24x/menit, TD 120/80, perkusi sonor, auskultasi suara nafas bronkial dan
terdapat ronki, pemeriksaan apa yang dapat menunjang diagnosa
a. darah rutin
b. kultur dahak
c. sputum BTA
d. titer ANA
e. titer ASTO
25. soal diatas, ditambah data dengan darah rutin leukosit 15.000, pemeriksaan apa yang dapat
memasktikan diagnosa
a. kultur dahak
b. sputum BTA
c. biopsi paru
d. CT Scan thorak
e. rongsen thorak
26. laki-laki 27 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak 2 mgg disertai demam dan sesak. Dari
rongsen tampak konsolidasi di lobus paru kiri, diagnosis
a. pneumonia lobaris
b. bronkiolitis
c. bronkopneumonia
d. asma bronkial
e. ppok
27. seorang anak laki-laki 3 tahun dibawa ibunya dengan batuk sesak dan demam 5 hari. Pada
pemeriksaan fisik terdapat napas cuping hidung, terdapat redup paru kanan atas dan suara ronki
basah kasar. Maka gambaran pola rongsen dada yang paling mungkin adalah
a. konsolidasi / pemadatan lobaris
b. infiltrat bebercak pada seluruh lapang paru
c. coin lesion lapang paru atas
d. kavitasi lobus atas
e. massa perifer
29. laki-laki 50 tahun merokok selama 20 tahun sebanyak 2 bungkus sehari. 4 tahun terakhir sering
batuk dengan dahak kental. Setahun terakhir ini sering mengalami infeksi saluran napas sampai
sesak dan terdengar bunyi mengi. Keluhan ini hilang bila menghisap obat golongan beta agonis.
Diagnosis patologi yang tepat
a. cor pulmonale
b. bronkitis kronik asmatik
c. bronkitis kronik emfisematosa
d. bronkiektasis
e. pneumonia
30. pria usia 45 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan sesak napas dan mengi sejak
1 tahun yang lalu di bawa ke UGD. tanda vital DBN, radiologi torak tampak lusensi pada seluruh
lapang paru ( DBN), pada pemeriksaan sitologi sputum tampak spiral, curschman sebukan sel radang
akut polimorf ponuklear yang didominasi eosinofil diagnosis yang paling mungkin pada kasus
tersebut
a. bronkiektasis
b. aspirasi
c. asma bronkial
d. emfisema
e. bronkitis kronik
31. laki-laki 19 thn ke praktek anda dengan keluhan sesak disertai demam tinggi sejak 5 hari. Selain
perokok, os pengguna obat suntik (narkotik). Pada pemeriksaan fisis tampak sakit sedang, compos
mentis, suhu 39Oc, RR 28x/mnt, HR 110x/menit. Pemeriksaan paru tampak simetris, fremitus kanan
meningkat, sedikit redup dan ronki halus pada basal paru kanan. Pada toraks foto tampak
perselubungan inhomogen pada basal paru kanan. Kemungkinan diagnosis os ini adalah :
a. community aquired pneumonia
b. pneumotoraks kanan
c. hospital aquired pneumonia
d. abses paru
e. pneumonia drug user
32. sesak pada kasus no. 31 ini karena gangguan fungsi paru yakni
a. ventilasi
b. difusi
c. restriksi
d. perfusi
e. obstruksi
36. Pasien pulang paksa sebelum selesai terapi, kemudian os kembali ke RS dengan demam, batuk
berdahak kehijauan dan berbau disertai sesak. Pada toraks foto terdapat perselubungan inhomogen
di basal paru disertai air fluid level, maka komplikasi pada pasien ini adalah :
a. empiema
b. pneumotoraks
c. empisema
d. efusi pleura
e. abses paru
37. dibawah ini pada pemberian terapi inhalasi diperlukan koordinasi antara tangan dan adalah :
a. MDI
b. DPI
c. Nebulizer
d. Easy haler
e. BSSD
42. pemeriksaan terbaik untuk mengevaluasi perbaikan terapi pada asma stabil adalah :
a. Toraks foto
b. Spirometri
c. Peak flow meter
d. CAT test
e. d. ACT test
44. Semua benar contoh tidak terkontrolnya asma dapat disebabkan oleh :
a. kegemukan
b. penggunaan obat inhaler yang tidak tepat
c. infeksi sinus
d. GERD
e. semua benar
46. pada asma akut berat, selain pemberian inhalasi salbutamol, dapat diberikan :
a. Nebulizer terbutalin sulfat
b. Nebulizer fenoterol
c. Nebulizer prokaterol
d. Nebulizer Iprapropilum
e. semua betul
47. perempuan 23 tahun dengan keluhan sesak, terutama dingin pada waktu malam atau kecapean.
Riwayat keluarga, ibu os rhinitis alergi. Pemeriksaan fisis, semua masih dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang paling tepat untuk mendiagnosis kasus ini adalah:
a. Toraks foto
b. uji provokasi bronkus
c. uji prick test
d. uji metabolisme
e. uji spirometri
48. kelainan fungsi paru paling tepat pada kasus 47 adalah :
a. kelainan ventilasi
b. kelainan difusi
c. kelainan obstruksi
d. kelainan perfusi
e. kelainan restriksi
49. bila ditemukan uji fungsi paru FEV1 78% FEV1/FVC 80 % maka terapi yang harus diberikan adalah
a. MDI salbutamol saja
b. MDI salbutamol dan DPI budesonide
c. MDI salbutamol dan DPI terbutalin sulfat
d. MDI fluticason saja
e. MDI fluticason dan salumeterol
50. Bila diketahui fungsi paru pada kasus 35 dalam batas normal, FEV1 80 % FEV1/FVC 80 % maka
pemeriksaan lanjutan adalah :
a. toraks foto
b. uji provokasi bronkus
c. uji prick test
d. uji bronce alveolar lavage
e. uji spirometri
51. perempuan 38 tahun ketempat praktek anda untuk penapisan kanker paru,os bukan perokok
akan tetapi suami os perokok akan tetapi suami os perokok berat, karena ibunyanmeninggal karena
kanker cervik. Os merasa takut dan ingin melakukan penapisan. Resiko kanker pada pasien ini
adalah:
a. umur
b. gender
c. smoker/secend hand smoking
d. B dan C BENAR
e. genetik
52.laki laki 35 tahun dilakukan penapisan tahunan dari perusahan pertambangan silica dirumah
sakit, os bukan perokok dan keluarga dengan riwayat kanker, disangkal akan tetapi ayahos
meninggal mendadak diduga jantung. Resiko pada kasus ini adalah:
a. umur
b. gender
c. smoker/secend hand smoking
d. occupational
e. genetik
53. Pr 15 tahun datang dengan demam, leher tidak dapat menoleh, lemah, paru terdapat ronkhi di
paru, thoraks foto terdapat gambaran titik seperti jarum pentula. Saat dilakukan LP cairan eksudat.
Os menyangkal pernah mendapat pengobatan. Pada kasus tersebut kemungkinan adalah :
a. tetanus
b. meningitis TB
c. Bronkopneumonia
d. B + E
e. TB milier
54. Bila n0. 53 diduga meningitis TB, maka terapi pada kasus tersebut adalah:
a. 2RHZE + 4RHE
b. Ciprofloksacin IV
c. 2RHZ + HR
d. BSSD
e. 2RHZES + RHZE + 5RHE
55. laki2 26 tahun mengeluh nyeri dada kiri dan dada terasa berat. Demam ada, menggigil disangkal,
pada pemeriksaan vital sign dalam batas normal, bunyi jantung I II murni, tanpa murmur dan gallop.
Pada paru kiri premitus menurun, redup, kurang terdengar bunyi napas kiri sedangkan paru kanan
vesikuler tanpa ronkhi dan whezzing. Pada toraks foto tampak perselubungan homogen pada paru
kiri, CTR <50%. Saat dilakukan proof punksi terdapat pus, kemungkinan pada kasus tersebut adalah
a. pneumothoraks
b. effusi pleura kiri
c. pneumonia
d. massa paru kiri
e. empyema
56. Laki2 35 tahun dengan keluhan batuk berdahak lebih dari 3 bulan, badan kian kurus karena tidak
nafsu makan, sering berkeringat malam, pemeriksaan sputum BTA SPS (-), sputum gram batang
negatif, toraks foto tampak corakan kasar di hilus paru, uji faal paru normal, setelah pemberian
amoksilin dan OBH, batuk os berkurang akan tetapi masih batuk, napsu makan masih ada
kemungkinan diagnosis pada os adalah
a. TB paru BTA (-)
b. Asma
c. pneumonia CAP
d. Bronkiektasis
e. Bronkitis kronik
57. Pr 25th datang ke poliklinik paru dengan keluhan batuk > 3 bulan, Sebelumnya batuk kering,
tetapi sekarang batuk berdahak. Os menyangkal sesak nafas. Keadaan ini pernah dialami 1 tahun
yang lalu. Saat itu os diperiksa dahaknya dan diberikan obat berwarna merah sekali minum 3 tablet,
tetapi os tidak meminumnya sama sekali. Pada pemeriksaan BTA ++-, sehingga diagnosis os adalah
a. TB paru BTA (+) kasus baru
b. TB paru BTA (+) kasus putus obat
c. TB paru BTA (+) kasus kronik
d. TB paru BTA (+) kasus kambuh
e. TB paru BTA (+) kasus gagal terapi