Anda di halaman 1dari 121

1. Buka program ETAP 7.5 dengan double click icon ETAP 7.

5
2. Click File untuk memulai “New Project”
3. Ketik nama project pada kolom yang tersedia.
- Pastikan folder lokasi project akan disimpan sesuai dengan folder yang kita inginkan.
- Sesuaikan Unit System yang digunakan.
4. Input nama pembuat pada kolom User Name.
- Sesuaikan Level Akses project sesuai dengan batas kewenangan yang diijinkan
c

5. Tampilan lembar kerja awal ETAP 7.5 adalah seperti diatas.


a. Lembar kerja untuk menggambar SLD
b. Panel system untuk shortcut menggambar Elemen (Power Grid, Cable, Trafo)
c. Mode Toolbar untuk melakukan proses Edit/Load Flow Analysis/SC Analysis.
d. System Toolbar
6. Pastikan Project Standart yang digunakan sudah disesuaikan (IEC/ANSI)
7. Sesuaikan Library dengan struktur data karakteristik SPLN untuk memudahkan
dalam editing Elemen.
POWER GRID DAN TRAFO DAYA

Klik Icon edit yang terdapat pada toolbar bagian atas


POWER GRID DAN TRAFO DAYA

Klik Icon Power Grid


Yang terdapat pada
Toolbar sebelah kanan
POWER GRID
POWER GRID

Tentukan besarnya tegangan keluaran power grid


Tentukan besarnya MVAsc( Daya hubung singkat)
Trafo Daya

“Klik Icon Trafo Daya


Pada Toolbar Sebelah
Kanan Layar”
Trafo Daya

Klik 2 kali Icon Trafo pada Clipboard


Maka akan muncul tampilan seperti berikut
Trafo Daya

Tentukan besarnya tegangan primer dan sekunder trafo,


Tentukan besarnya kapasitas trafo dan tentukan impedansinya
Trafo Daya

Tentukan jenis lilitan pada sisi sekunder trafo daya


Tentukan tipe pentanahan yang digunakan
Tentukan besarnya tahanan dengan mengisi kolom arus
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN

MEMODELKAN CABLE & LINE DALAM SISTEM KELISTRIKAN

Dalam memodelkan kelistrikan yang paling baik dan sesuai


dengan kondisi existing adalah apabila setiap saluran
terdapat Cable/Line sebagai pemodelan rugi-rugi dalam
analisis aliran daya, sehingga di dapatkan hasil yang lebih
akurat

Data-data yang diperlukan dalam pemodelan


Cable/Line adalah besar Impedansi, Reaktansi, dan
Panjang.

Pada Etap 7.5 dalam memasukkan data ini dapat


menggunakan dua pilihan yaitu :
1. Mengisi besaran impedansi (R,X, dan Y)
2. Menggunakan fitur Library (untuk Cable/Line) yang
merupakan data-data spesifikasi yang ada di
Industri/SPLN yang telah dirangkum dalam database
ETAP 7.5
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN

MENGISI DATA PERALATAN CABLE

1
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN

2
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN

3
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN

MENGISI DATA PERALATAN LINE


PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA SELATAN JAMBI & BENGKULU
AREA LAHAT – JARINGAN
Trafo Distribusi
a. Klik gambar trafo pada sidebar sebelah kanan, lalu tempatkan pada single line diagram:

b. Klik 2 kali pada gambar trafo


c. Masuk ke halaman 2-windings transformer editor, pada sheet Info :

- Isi nama trafo


pada kolom ID
- default kodisi
trafo adalah
pada ‘in service’
-Bus Prim dan
Sec akan
menyesuaikan
dengan gambar
-Default
standard
menggunakan
IEC
-Type/Class
default
d. pada sheet Rating :

- Isi rating trafo,


misalnya 100
kVA
- isi kV prim dan
sec misalnya 20
kV untuk Primer
dan 0,4 untuk
sekunder
- Sesuaikan
nominal kV
dengan rating
trafo
- Isi impedansi,
bila tidak
diketahui
gunakan Typical
(klik pada
Typical X/R atau
Typical Z & X/R)
e. pada sheet Tap :

-Klik tanda ununtuk me-naik-


turunkan tap primer dan
sekunder pada trafo
f. pada sheet Grounding :

- Pilih tampilan berupa Font


atau Symbols
- Pilih sambungan Primary
delta atau Y
- Pilih sambungan Secondary
delta atau Y, dan apabila Y
pilih type grounding
(misalnya solid atau resistor)
Load Flow Analysis
Klik “Load Flow Analysis”
Klik “Run Load Flow” untuk menjalankan program
Klik “Display Options” untuk memilih apa saja yang
mau ditampilkan lalu klik “OK”
Klik “Alert View” untuk melihat apa saja yang perlu
diperhatikan / diperingatkan oleh program ini
- Setelah di klik Alert View tampilan akan menjadi seperti gambar
diatas.
- Klik Close jika sudah selesai melihat Alert View dan ingin keluar dari
Alert View.
Klik “Report Manager”, pilih “Complete” dan Klik
“OK”untuk melihat hasil keseluruhan
- Setelah itu akan tampil seperti diatas.
- Klik “Go to Next Page” atau “Go to Previous Page” untuk
merubah halaman Report
Klik “Load Flow Result Analyzer” untuk melihat
pebandingan keseluruhan dari hasil yang kita buat
Klik “Load Flow Result Analyzer” untuk melihat
pebandingan keseluruhan dari hasil yang kita buat
Beban
a. Klik gambar Lumped Load pada sidebar sebelah kanan, lalu tempatkan pada single line
diagram:

b. Klik 2 kali pada gambar Lumped Load


c. Masuk ke halaman Lumped Load editor, pada sheet Info :

- Isi nama beban


pada kolom ID

- default kodisi
beban adalah
pada ‘in service’
d. pada sheet Nameplate :

- Isi rating
beban, misalnya
100 kVA
- isi rated kV
sesuai tegangan
sekunder trafo
- Isi presentasi
beban
dinamis/kVA
konstan dan
statis (biasanya
60% dinamis
dan 40 % statis)
Simbol Load Flow Analysis di Etap 7.50

Adalah Sebuah fitur yang dipergunakan untuk menganalisa


simulasi aliran daya.
Run Load Flow
Berfungsi untuk menjalankan program

Load Flow Marco

Display Option
Berfungsi untuk pilihan merubah analisa tampilan
di Etap 7.50
Alert View
Berfungsi untuk melihat kondisi simulasi
Report Manager
Bergungsi melihat hasil analisa dalam bentuk laporan
Load Flow Result Analyzer
Berfungsi melihat hasil analisa program

Load Analyzer
Adalah Sebuah Menu yang disajikan
untuk melihat pola perubahan beban
dalam jangka waktu yang ditentukan

1. Pilih Menu Project


2. Klik Settings ( Muncul Menu)
3. Pilih Loading Categories (Muncul Menu)
4. Co : Buat Rencana Selama 5 Th Sampai 2018
Untuk Merubah Loading category yang telah dibuat,
dapat kita pilih :

Menu Edit Study Case > Loading > Loading Category


EDITING PERSENTASE LOADING
dengan ACCESS
Kegunaan
• Editing nilai %Loading untuk masing-masing Loading
Category pada Lumped Load. dapat dilakukan dengan
cara mengedit file database-nya (Microsoft Access).
• Langkah ini untuk mempermudah peng-edit-an %Loading.
• Dapat juga digunakan untuk
mengedit properties dari
peralatan lainnya

%Loading
I) Membuka File Database (Access)

File Database

1. Tutup file ETAP yang sedang dikerjakan. Jangan lupa menyimpan.


2. Buka folder tempat menyimpan file ETAP yang sedang dikerjakan.
3. Buka file database (dengan type .MDB atau Microsoft Office Access Database)
II) Menampilkan properties dari Lumped Load

1. Double click pada “Lump” 2. Tampilan ID dari Lumped Load


III) Tampilan Load Percent

Nilai LoadPercent0 s/d


LoadPercent5

%Loading

1. Geser scroll ke kanan, maka akan tampil kolom LoadPercent0 s/d LoadPercent5 dst
2. Tampak bahwa nilai dari Lump4 untuk kolom-kolom tersebut bernilai 100 s/d 125.
3. Urutan LoadPercent pada Access sama dengan urutan Loading Category pada gambar
properties Lump4.
Begitu juga dengan urutan nilai LoadPercent pada Access, sama dengan urutan %Loading
pada properties Lump4.
III) Mempercepat Peng-edit-an (1)
Untuk mempercepat, dapat digunakan fasilitas find and replace seperti yang terdapat
di Microsoft Excell. Caranya :
1. Klik salah satu kolom, misal LoadPercent1
2. Tekan Ctrl + F pada keyboard, kemudian klik tab Replace. Masukkan nilai lama yang
akan ditimpa (“0”), kemudian masukkan nilai baru yang akan menimpa nilai lama
(“105)”. Klik Replace All.
III) Mempercepat Peng-edit-an (2)
3. Lakukan hal serupa untuk kolom LoadPercent2 s/d LoadPercent5 sehingga hasilnya
sebagai berikut :

4. Tutup file access dan buka kembali file ETAP


5. Maka nilai %Loading pada seluruh Lumped Load akan berubah sesuai dengan data
yang diisikan.
COMPOSITE NETWORK
I) Menyederhanakan Rangkaian dengan Composite Network

Tanpa composite network Dengan composite network


II) Langkah-langkah Menggunakan Composit Network (1)
atas
1. Klik simbol Composite Composite network
Network dan letakkan di kiri kanan
memiliki empat pin (dan
lembar kerja (OLV) bawah dapat ditambah dengan
cara klik kanan pada
simbol seperti di
samping klik Pin  pilih
jumlah Pin

2. Cut bagian jaringan yang ingin disederhanakan.


Bagian yang ingin
disederhanakan

Cara meng-cut :
- Lakukan bloking
pada jaringan
yang diinginkan 
klik kanan  Cut
II) Langkah-langkah Menggunakan Composit Network (2)
3. Buka (Double click) pada simbol
Composite Network yang telah
dipasang di lembar kerja, kemudian
klik kanan pada bagian kosong, lalu
Paste.

Double click simbol ini

4. Hubungkan Composite
Network dengan Bus
yang sesuai.
II) Langkah-langkah Menggunakan Composit Network (3)
5. Buka kembali Composite Network, kemudian hubungkan pangkal jaringan
dengan Bus yang aktif (dalam hal ini Pin kiri) sehingga menjadi seperti ini.
Revision

Tujuan Revision adalah


1. Untuk memprediksi perkembangan beban ditahun berikutnya
2. Tidak menumpuk di project saat ini
3. Sebagai bahan analisa untuk kemampuan dari peralatan/ komponen pada jaringan
Revision

Sebuah Project
Revision

Klik New Revision


Revision

Isi New dengan contoh beban 2013 kemudian dapat dilakukan secara berulang contoh untuk
beban 2014 dst
Revision
Revision

2014 direncanakan uprating aaac 70 menjadi aaac 240


Revision
Revision

2015 direncanakan penambahan pelanggan potensial


Revision

2015 Posisi cable pada in of service


Revision

Klik Run Load Flow dan hasilnya didapat sesuai kondisi saat ini (posisi base) dimana masih
AAAC 70 dan Pelanggan Besar masih out of service
Revision

Klik Run Load Flow dan hasilnya didapat sesuai kondisi saat ini (posisi base)
Revision

Klik Run Load Flow dan hasilnya didapat sesuai kondisi saat ini (posisi base)
Revision

Klik Revision ke 2014


Revision

Klik Run Load Flow pada posisi 2014


Revision

Klik Run Load Flow dan hasilnya didapat sesuai kondisi saat ini (posisi base)
Revision

Klik Revision ke 2014


Revision

Klik Run Load Flow pada posisi 2015


Configuration Manager

Tujuan :
1. Untuk menganalisa load flow dari load manuver misalnya dua penyulang, dua GI ataupun
dari generator.
2. Untuk menganalisa kemampuan penghantar dan drop tegangan ujung.
Configuration Manager

Sebuah konfigurasi sistem yang dipasok dari 2 Power Grid yang berbeda terhubung
menggunakan LBS pada posisi Normally Open (Single Throw Switch).
Configuration Manager
Configuration Manager
Configuration Manager
Configuration Manager
Configuration Manager

Dapat dibuat beberapa manuver


Configuration Manager

Klik open atau closed pada Cubicle PMT, LBS, Recloser untuk load manuver sesuai titik ujung yg
ditentukan
Configuration Manager

Klik apply
Configuration Manager

Klik Ok
Configuration Manager

Contoh Manuver 1
Configuration Manager

Klik Configuration Status


Configuration Manager

Klik Configuration Status pilih down box “manuver 1”


Configuration Manager

Klik Load Flow Analysis


Configuration Manager

Klik Run Load Flow


Configuration Manager

Berikut Tampilan
Configuration Manager

Contoh Manuver 2 : Kondisi Normal


Configuration Manager

Contoh Manuver 2 : Kondisi Manuver 2


Analisa Kordinasi Relay
Untuk mengatahui apakah seting relay yang kita tentukan
sudah sesuai, maka dapat dilakukan analisa “Protective Device
Coordination” dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Set parameter CT, Relay dan CB dengan benar
2. Klik icon (Star : Protective Device Coordination)
3. Kemudian klik (Fault Insertion) dan letakkan di salah satu titik
SLD yang menunjukkan terjadinya gangguan
4. Secara otomatis kordinasi relay akan bekerja karena gangguan yang
membuat CB bekerja (open)
5. Pada Gambar “Analisa 1” menunjukkan terjadinya gangguan di lokasi
1 yang menyebabkan Relay 1 bekerja dan direspon dengan
terbukanya (open) CB1
6. Pada Gambar “Analisa 2” menunjukkan terjadinya gangguan di lokasi
2 yang menyebabkan Relay 2 bekerja dan direspon dengan
terbukanya (open) CB2
Keterangan Gambar : Star
:Protective
Device
Coordination
CT 2
Relay 2
CB 2

CT 1
Relay 1
CB 1
Analisa 1:

CB2
Open

Fault
Insertion

CB3
Normally
Open
Analisa 2:

CB1
Open

Fault
Insertion

CB3
Normally
Open
SETTING CT
Simbol CT

Gambar CT
di monitor

1. Langkah pertama pilih simbol CT yang ada di sebelah


kanan atas
2. Kelik gambar relay tersebut dan masukkan ke monitor
3. Klik 2 kali gambar CT pada Monitor
Pilih Info
Pilih In Service atau Out Of Service untuk digunakan atau di
munculkan di monitor Etap
dan Pilih Standard yang akan di pakai
Pilih Rating dan setting Arus Primer dan sekunder CT
yang ada di monitor
SETTING RELAY

Simbol
Gambar relay
Relay di
Monitor

1. Klik 2 kali pada gambar Relay


2. Maka akan muncul pada gambar
berikut dan pilih ETAP750SPLN
Pilih OCR dan pilih Library maka
akan munculpilihan untuk
spesifikasi Relay tersebut dan
pilih sesuai yang akan di pakai
(Manufacture dan Model)
Maka spesifikasi relay tersebut akan muncul
Setelah itu pilih Output, dan pilih add setelahnya pilih ID yang
tersambung dengan relay tersebut.
KOORDINASI PROTEKSI

Star – Protective Relay Coordination


Tutorial ini dibuat berdasarkan latihan yg dilakukan pada saat pelatihan master
plan distribusi, dan bagian ini melanjutkan bagian lain dengan asumsi sld pada olv
telah dibuat dan dapat di run dengan baik pada short circuit analysis,

Setelah pengisian parameter 2 relay selesai, maka kita dapat menuju ke langkah
selanjutnya yaitu mengecek koordinasi antara 2 buat relay tsb.
Klik icon
Akan tampil window sbb:

Untuk mengecek kurva koordinasi proteksi, tekan tombol ctrl+ Relay 1, ctrl + relay 2
untuk melakukan block pada relay yang kita inginkan
Akan tampil window sbb:

Klik simbol untuk melihat kurva


akan dapat kita lihat kurva sbb:

Pada gambar di samping tampak 4


buah kurva yang merupakan 2
pasang kurva utk setting low set
dan high set masing masing relay

Kurva highset relay2


Kurva lowset relay2

Kurva highset relay1


Kurva lowset relay1
Klik pada pada kurva untuk melihat properties kurva
yg merupakan properties dari relay, contoh relay 1
Contoh relay 2: klik pada kurva warna biru
Untuk mengubah properties dari relay, kita dapat langsung melakukan drag pada kurva
sehingga gambar kurva bergeser.

Kurva dapat digeser ke atas, bawah,


samping kanan, samping kiri.
Penggeseran kurva secara otomatis
akan merupah properti dari relay yg
bersangkutan.
Contoh di samping: dilakukan
penggesran kurva lowset relay 2 ke
bawah
Penggeseran juga dapat dilakukan dengan langsung mengubah parameter yg ada
pada pilihan properties relay.
Contoh: penggeseran dgn merubah nilai pickup relay2
Bila kurva koordinasi proteksi telah selesai dan terlihat terkoordinasikan dgn baik, kita
dapat mengujinya dengan tes fault
Contoh: klik dan taruh fault tsb pada bus 8

Akan terlihat simulasi tripnya cb yg dihubungkan ke relay besera urutannya.


Untuk melihat urutan waktu kerja relay dan cb kita dapat melihat pada
sequence viewer dgn melakukan klik pada tombol
Dengan melihat sequence viewer kita dapat melakukan analisa apakah simulasi
kerja proteksi telah berfungsi dgn baik

Bila analisa waktu ternyata masih belum memuaskan, maka setting relay dapat
kita atur lagi dengan melakukan langkah langkah sebelumnya
TAMBAHAN:

Kurva koordinasi relay lengkap dengan arus gangguan per unit (pu) juga dapat
kita lihat dengan melakukan mlangkag sbb:
- ctrl + klik relay 1 dan relay 2
- Klik
Akan kita dapatkan kurva sbb:

Anda mungkin juga menyukai