I. PENDAHULUAN
Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan
pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal
tambahan untuk menyampaikan pelajaran di sekolah. Dalam Logika dipelajari
metode-metode dan prinsip-prinsip yang dapat dipakai untuk membedakan cara
berpikir benar (correct) atau tidak benar (incorrect), sehingga dapat membantu
menyatakan ide-ide tepat dan tidak mempunyai arti ganda. Jadi, dalam ilmu logika
hanya mempelajari atau memperhatikan kebenaran dan kesalahan dari penalaran,
dan penarikan kesimpulan dari sebuah pernyataan atau lebih.
II. PERNYATAAN
Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran benar
saja atau salah saja dan tidak kedua-duanya.
Istilah-istilah lain dari pernyataan adalah kalimat matematika tertutup, kalimat
tertutup, kalimat deklaratif, statement atau proposisi.
Contoh:
1. Jakarta adalah ibukota negara RI
2. Merah putih adalah bendera negara RI
3. 2 adalah bilangan prima yang genap
4. Jika suatu bilangan habis dibagi dua maka bilangan itu genap
Soal:
Buatlah contoh pernyataan tunggal dan majemuk, kemudian tentukan nilai
kebenarannya!
V. TABEL KEBENARAN
1. Operasi Negasi
Operasi negasi atau ingkaran adalah operasi yang dikenakan hanya pada
sebuah pernyataan. Operasi negasi dilambangkan “ ~ “
Jika p adalah pernyataan tunggal, maka ~p adalah pernyataan majemuk.
Negasi dari suatu pernyataan yang bernilai benar adalah salah dan negasi dari
suatu pernyataan yang bernilai salah adalah benar.
p ~p
B S
S B
Contoh:
p : Jakarta ibukota negara Republik Indonesia
~ p : Jakarta bukan ibukota negara Republik Indonesia
2. Operasi Konjungsi
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S S
3. Operasi Disjungsi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai atau disebut disjungsi. Operasi
disjungsi dilambangkan dengan “ “
Definisi: Sebuah disjungsi inklusif bernilai benar jika paling sedikit salah satu
komponennya bernilai benar, sedangkan disjungsi eksklusif bernilai benar
jika paling sedikit komponennya bernilai benar tetapi tidak kedua-duanya.
p q pq p q p q
B B B B B S
B S B B S B
S B B S B B
S S S S S S
4. Operasi Implikasi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai Jika …. maka ….. disebut
implikasi. Operasi implikasi dilambangkan dengan “ “
Definisi: Sebuah pernyataan implikasi hanya salah jika antesedennya benar dan
konsekwennya salah, dalam kemungkinan lainnya implikasi bernilai benar.
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
p q p q
B B B
B S S
S B B
S S B
5. Operasi Bi-implikasi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai …… jika dan hanya jika ……
disebut biimplikasi. Operasi biimplikasi dilambangkan dengan “ “
p q p q
B B B
B S S
S B S
S S B
p q ~p ~pq q p ( ~p q ) v ( q p )
B B S S B B
B S S S B B
S B B B S B
S S B S B B
Karena pada tabel kebenaran di atas benar semua, maka pernyataan di atas suatu
tautologi
Soal:
Selidiki apakah pernyataan-pernyataan di bawah ini suatu tautologi, kontradiksi atau
kontingensi!
1. ( p q ) p
2. ( p q ) [ ( ~ q r ) ( r p ) ]
3. ( p v q ) ( ~ p q )
Contoh:
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama
disebut ekwivalen logis dengan notasi “ “ atau “ “
Contoh:
B B B B B B
B S S S B S
S B S B S S
S S B B B B
Soal:
Selidiki apakah pernyataan di bawah ini apakah implikasi logis atau ekwivalen logis!
1. [( p q ) v r ] [( p ~ q ) v r]
2. [ ~ ( p q )] ( p q )
konvers
pq qp
~p ~q ~q ~p
konvers
Contoh:
Carilah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan:
“ Jika binatang itu bertubuh besar maka binatang itu disebut gajah “
Konvers : Jika binatang itu disebut gajah maka binatang itu bertubuh besar
Invers : Jika binatanag itu tidak bertubuh besar maka binatang itu bukan gajah
Kontraposisi: Jika binatang itu bukan gajah maka binatang itu tidak bertubuh besar
Soal:
Buatlah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan:
1. Jika dua buah garis saling tegak lurus maka kedua garis itu membentuk sudut
siku-siku
2
2. Jika x = 3 maka x = 9
Contoh:
Jika p(x) kalimat terbuka: x + 3 > 5
Apabila pada kalimat terbuka di atas dibubuhi kuantor, maka: x, x + 3 > 5 ( S )
atau x, x + 3 > 5 ( B )
Soal:
Buatlah negasi dari pernyataan-pernyataan berkuantor pada soal sebelumnya!
XII. ARGUMEN
Argumen adalah kumpulan pernyataan, baik tunggal maupun majemuk
dimana pernyataan-pernyataan sebelumnya disebut premis-premis dan pernyataan
terakhir disebut konklusi/ kesimpulan dari argumen.
Contoh:
1. p q
2. p / q
1. ( p q ) ( r s )
2. ~ q v ~ s / ~ p v ~ r
1. p
2. q / p q
2. 1. a b
2. c d
3. ( ~b v ~d ) ( ~a v ~b )/ ~a v ~c
Bukti:
Soal no. 1 menggunakan tabel kebenaran
B B S S B S B
B S S B S S B
S B B S B S B
S S B B B B B
Karena dari tabel kebenaran di atas menunjukkan tautologi, maka argumen sah
1. a b
2. c d
3. ( ~b v ~d ) ( ~a v ~b )/ ~a v ~c
4. ( a b ) ( c d ) 1,2 Conj
5. ( ~b v ~d ) 3, Simpl
6. ~ a v ~c 4,5 DD
Soal:
Buktikan keabsahan argumen:
1. e ( f ~g)
2. ( f v g ) h
3. e / h
7. Conjunction (Conj)
p
q / p q
8. Simplification (Simpl)
pq
p
9. Addition ( Add)
p
p v q
6. Implikasi
pq~pVq
7. Material Equivalen
a. p q ( p q ) ( q p )
b. p q ( p q ) V ( ~ p ~ q )
8. Eksportasi
p(qr)(pq)r
9. Transposisi
pq~q~p
10. Tautologi
a. ( p v p ) p
b. ( p p ) p
Contoh:
Selidiki keabsahan argumen di bawah ini!
1. a ( b c )
2. c ( d e ) / a ( b d )
3. ( a b ) c 1, Eksportasi
4. ( a b ) ( d e ) 3,4, Hypothetical Syllogisme
5. ~ ( a b ) V ( d e ) 4, Implikasi
6. ( ~ a V ~ b ) V ( d e ) 5, De Morgan
7. [(~ a V ~ b ) V d ] [(~ a V ~ b ) V e ] 6, Distribusi
8. (~ a V ~ b ) V d 7, Simplifikasi
9. ~ a V ( ~ b V d ) 8, Asosiasi
10. a ( b d ) 9, Implikasi
Soal:
Buktikan keabsahan argumen di bawah ini!
1. ( k V l ) ~ ( m n )
2. ( ~ m V ~ n ) ( o p )
3. ( o p ) ( q r ) / ( l V k ) ( r q )
R(x)
x, P(x) G(x) 2
P(x) G(x)
3. Tidak ada bilangan ganjil yang genap ( J(x); G(x) )
Ekuivalen dengan: Semua bilangan ganjil bukan bilangan genap
Latihan