Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI

PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI GEDUNG


PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

PT. KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI


Jl. Warakas I No. 107 A Tanjung Priok
Jakarta 14340
Ph. +62 21 4390 9369 Fax. +62 21 4390 9369

CONFIDENTIAL: This report and its content is solely for the use of client. No part of it may be circulated,
quoted or reproduced for distribution outside the client’s organization

1
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

PENDAHULUAN

1. Dasar

a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan & Keselamatan Kerja


Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi Republik Indonesia.
b) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk:
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian lainnya yang berbahaya
c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 pasal 9 ayat 3
Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja
yang berada dibawah pimpinanya dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberantasan kebakaran serta peningkatan K3, juga dalam pemberian P3K
d) Kepmeraker RI No. Kep 186/Men/1989
Unit Penanggulangan Kebakaran Tenaga Kerja
e) Kesadaran masyarakat yang mulai meningkat akan sistem Safety / keselamatan.
f) Pentingnya rencana / prosedur kondisi darurat di lingkungan umum.
g) Keinginan masyarakat dunia usaha dan masyarakat pada umumnya akan
terciptanya iklim usaha yang sehat, aman dan kondusif.

2. Tujuan

a) Membantu pemerintah dalam menciptakan kenyamanan dan keselamatan


masyarakat.
b) Menciptakan kesadaran, ketertiban dan keselamatan masyarakat di lingkungan
Gedung.

2
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

BAHAYA KEBAKARAN & PENANGANAN KEBAKARAN

Pendahuluan

Pengertian Umum:

1. Pencegahan Kebakaran adalah setiap upaya atau tindakan yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya kebakaran pada suatu bangunan atau membatasi membesarnya
suatu kebakaran dengan mengatasinya sejak pada tahap awal kebakaran. Sasarannya
meliputi: Kesiapan tenaga manusianya, kesiapan sarananya, dan pengawasan dan
pemeliharaan terhadap materialnya.

2. Komponen/Sarana Pencegah Kebakaran adalah setiap komponen/sarana yang


digunakan untuk mencegah terjadinya/menjalarnya suatu kebakaran

3. Sarana Pemadam Kebakaran, ialah setiap peralatan yang digunakan untuk


memadamkan kebakaran. Diantaranya dapat berupa: Alat Pemadam Api Ringan
(APAR), Hidran, pemercik (Sprinkler) otomatis dan Instalasi pemadam khusus.

4. Alarm kebakaran adalah suatu alat untuk memberitahukan kebakaran tingkat awal
yang mencakup alarm kebakaran manual dan atau alarm kebakaran otomatis.

5. Sarana jalan keluar adalah jalan yang tidak terputus atau terhalang menuju suatu
jalan umum, termasuk di dalamnya pintu penghubung, jalan penghubung, ruangan
penghubung, jalan landai, tangga terlindung, tangga kedap asap, pintu jalan keluar
dan halaman luar

6. Pemeriksaan Berkala adalah pemeriksaan secara berkala tentang kelengkapan dan


kesiapan sarana pencegah/penanggulangan kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa
maupun hal-hal lain yang berkaitan langsung dengan usaha penanggulangan
kebakaran.

7. Bangunan adalah suatu perwujudan fisik arsitektur yang digunakan sebagai wadah
kegiatan manusia.

8. Bangunan Tinggi, ialah bangunan yang mempunyai ketinggian dari permukaan tanah
lebih dari 40 meter atau lebih dari 8 (delapan) lantai.

3
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

9. Ancaman Bahaya Kebakaran Ringan, adalah suatu tingkat bahaya kebakaran dimana
kemudahan penjalaran relative lambat atau asap/gas yang timbul tergolong tidak
membahayakan jiwa dan lingkungan.

10.Ancaman Bahaya Kebakaran Sedang, ialah suatu tingkat bahaya kebakaran di mana
kemudahan penjalaran kebakaran sedang atau asap/gas dan ledakan yang dapat
timbul tergolong dapat membahayakan, namun masih bersifat local dan yang karena
tingkat bahayanya dikelompokkan kedalam sedang I, sedang II, dan sedang III.

a. Bahaya Kebakaran Sedang I (satu) adalah ancaman bahaya kebakaran yang


mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang; penimbunan bahan yang
mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 meter dan apabila terjadi
kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga penjalaran api sedang;

b. Bahaya Kebakaran Sedang II (dua) adalah ancaman bahaya kebakaran yang


mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang; penimbunan bahan yang
mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dari 4 meter dan apabila terjadi
kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga penjalaran api sedang;

c. Bahaya Kebakaran Sedang III (tiga) adalah ancaman bahaya kebakaran yang
mempunyai nilai dan kemudahan terbakar agak tinggi dan apabila terjadi
kebakaran menimbulkan panas agak tinggi, sehingga penjalaran api agak cepat;

11.Acaman Bahaya Kebakaran Tinggi, ialah suatu tingkat bahaya kebakaran dimana
kemudahan penjalaran kebakaran tinggi atau asap/gas dan ledakan yang dapat timbul
tergolong sangat membahayakan jiwa dan lingkungannya.

12.Konstruksi tahan api adalah bahan bangunan dengan konstruksi campuran lapisan
tertentu sehingga mempunyai ketahanan terhadap api atau belum terbakar dalam
jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan waktu (jam)

13.Jalan keluar (Emergency Exit) adalah jalan yang diamankan dari ancaman bahaya
kebakaran dengan dinding, lantai, langit-langit dan pintu yang tahan api

14.Beban hunian (Occupant load) adalah batas jumlah orang yang boleh menempati
suatu bangunan atau bagian bangunan tertentu.

4
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

15.Kapasitas sarana jalan keluar adalah jumlah minimal lebar sarana jalan keluar yang
diperlukan pada suatu peruntukan bangunan tertentu

16.Jarak tempuh adalah jarak maksimal dari titik terjauh pada suatu ruangan sampai
pada tempat yang aman baik berupa pintu ruangan, pintu tangga kebakaran, jalan
lintasan keluar dan halaman luar;

17. Peran Kebakaran (Fire Warden), adalah personil yang terorganisasi dengan baik dan
memiliki kemampuan mengendalikan upaya pemadam kebakaran tingkat awal dan
pengevakuasian penghuni pada saat terjadinya kebakaran

Sasaran Pencegahan Kebakaran

Untuk mencegah terjadinya kebakaran, mengatasinya pada tahap awal atau membatasi areal
kebakaran pada suatu bangunan perlu diciptakan kondisi sebagai berikut:

a. Mengetahui indikasi kebakaran sedini mungkin

b. Mengatasi kebakaran sedini mungkin

c. Membatasi meluasnya areal kebakaran

d. Memberi kemudahan bagi upaya pemadaman tingkat lanjutan

e. Koordinasi dengan instansi terkait serta masyarakat (Balakar)

Klasifikasi

1. GEDUNG PERKANTORAN termasuk kedalam klasifikasi Bahaya Sedang tingkat II.

2. Klasifikasi bangunan termasuk kedalam Bangunan Tinggi yang mempunyai ketinggian


lebih dari 40 meter atau 8 lantai ke atas.

Sarana Pencegahan Pemadam Kebakaran

I. Alat Deteksi Kebakaran

1. Sistem Deteksi Panas

2. Sistem Deteksi Asap

5
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

3. Sistem Deteksi Nyala Api

4. Sistem Deteksi Kebocoran Gas

II. Alat Pemadam Kebakaran

1. Jenis Alat Pemadam & Penggunaannya

a. Jenis Air untuk kebakaran kelas A

 Tabung harus dalam keadaan baik (tidak berkarat)

 Etiket/label harus dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas

 Segel harus dalam keadaan utuh

 Slang harus dalam keadaan baik

b. Jenis Busa (Foam) untuk kebakaran kelas A/B

Tanpa Cartridge

 Tabung luar harus dalam keadaan baik (tidak berkarat)

 Etiket/laber harus dapat dibaca dan mudah dimengerti dengan jelas.

 Etiket/label harus mencantumkan tingkat kemampuan daya padam (fire rating)

 Lubang keluaran (discharge) harus bersih dan tidak tersumbat

 Tabung dalam tidak bocor

 Tutup tabung luar harus baik dan terpasang kuat

 Belum lewat dari masa berlakunya

Dengan cartridge

 Tabung harus dalam keadaan baik (tidak berkarat)

 Etiket/Label harus dapat dibaca dan mudah dimengerti dengan jelas

 Etiket/label harus mencantumkan tingkat kemampuan daya padam (fire rating)

6
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

 Segel harus dalam keadaan utuh

 Tidak ada kebocoran pada membrane tabung gas tekanan tinggi (Cartridge)

 Slang harus dalam keadaan baik

 Belum lewat masa berlakunya

c. Jenis Kimia Kering (Dry Chemical) untuk kebakaran kelas ABC

 Tabung harus dalam keadaan baik (tidak berkarat)

 Etiket/Label harus dapat dibaca dan mudah dimengerti dengan jelas

 Etiket/label harus mencantumkan tingkat kemampuan daya padam (fire rating)

 Segel harus dalam keadaan utuh

 Tidak ada kebocoran pada membrane tabung gas tekanan tinggi (Cartridge)

 Slang harus tahan tekanan tinggi dan dalam keadaan baik

 Serbuk bahan pemadam tidak menggumpal

 Tutup harus dalam keadaan baik dan terpasang kuat

 Khusus jenis kimia kering yang menggunakan tekanan (storage pressure) tekanan
tidak boleh kurang dari batas yang ditentukan

 Belum lewat masa berlakunya

d. Jenis Gas untuk kebakaran ABC

 Tabung harus dalam keadaan baik (tidak berkarat)

 Etiket/Label harus dapat dibaca dan mudah dimengerti dengan jelas

 Etiket/label harus mencantumkan tingkat kemampuan daya padam (fire rating)

 Segel harus dalam keadaan utuh

 Tidak ada kebocoran pada membrane tabung gas tekanan tinggi (Cartridge)

 Slang harus tahan tekanan tinggi dan dalam keadaan baik

 Berat tabung dan berat isi tidak boleh kurang 10% dari berat yang ditentukan

7
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

 Bagi APAR gas yang menggunakan tekanan (Storage Presurre), tekanan tidak
boleh kurang dari batas yang ditentukan

 Tidak boleh ditempatkan di bawah sinar matahari atau pada ruangan yang
mempunyai temperature lebih dari 49 derajat celcius

e. Jenis Gas & Dry Powder untuk kebakaran logam

III. Type Pemasangan Alat Pemadam Api.

1. Manual

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

b. Alat Pemadam Api Beroda

2. Otomatis

a. Instalasi Tetap (Fixed Installation System)

b. Alat Pemadam Api Thermatic

3. Sistem Hidran Kebakaran

a. Hidran Gedung

b. Hidran Halaman

4. Sistem Pemercik (Sprinkler) Otomatis

a. Sistem Pemercik Basah

5. Pencegah Kebakaran Pasif

a. Kompertementasi

Sarana Jalan Keluar

1. Koridor

a. Bahan Pelapis

b. Kondisi

8
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

c. Lebar bersih

d. Jarak Tempuh

2. Jalan Landai

a. Permukaannya

b. Lebar Minimum

c. Kelandaian Maximum

3. Pintu Kebakaran

a. Ketahanan Api

b. Alat Pengunci

c. Door Closer

d. Alat Pembuka pintu

e. Arah membukanya

f. Ukuran Lebar

4. Tangga Kebakaran

a. Jenis tangga

b. Ukuran lebar & tinggi anak tangga, lebar tangga, tinggi railing.

c. Alat pengendali asap

5. Penunjuk Arah Jalan Keluar

a. Ukuran tinggi & lebar tulisan

b. Warna dasar & warna tulisan

c. Tempat-tempat yang memerlukan Tanda Penunjuk Arah

6. Penerangan Darurat

a. Jenis Lampu

b. Sumber Daya

9
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

c. Penempatan

Sarana Penunjang Lain

1. Lift Kebakaran

 Pintunya harus tahan api minimal 1 jam

 Harus dilengkapi dengan alat komunikasi darurat

 Harus dapat dijalankan secara manual (di engkol), apabila terjadi gangguan
listrik.

2. Generator Darurat

3. Baterai Cadangan

4. Telepon Darurat

 Sistem komunikasi telepon darurat, minimal satu pesawat harus dipasang pada
setiap lantai dan kereta lift kebakaran

 Sistem telepon darurat harus merupakan system terpisah dari sitem telepon biasa
maupun peralatan listrik lainnya

1. Sistem telepon darurat dapat dihubungkan dengan telepon biasa dengan ketentuan
bahwa dalam keadaan darurat dapat terputus dari sistem tekaran

2. Protap/Pedoman penanggulangan kebakaran dan Evakuasi

3. Pelaksanaan Latihan

4. Daftar periksa, ujicoba (Pemeliharaan)

5. Daftar pemeriksaan tempat-tempat khusus yang rawan kebakaran

6. Daftar Jiwa dan harta benda yang perlu dievakuasi

Site Plan/Peta Lokasi

1. Akses mobil pompa/tangga kebakaran


2. Letak gardu PLN, Gen-set, Rumah pompa Kebakaran
3. Letak Sumber Air

10
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

4. Letak Siamese (Untuk hidran dan sprinkler)


5. Tempat-tempat khusus yang mempunyai potensi kebakaran tinggi (mis, tangki bahan
bakar, B3 dan lain-lain)
Pemeriksaan dan Uji coba Sarana Penunjang Bahaya Kebakaran

1. Instalasi Alarm Kebakaran

a. Inspeksi Visual

Perbulan : Semua detector, Break-Glass dan Bel Alarm

Semua lampu pada panel Bantu/Sub Panel

Kondisi Batere Cadangan

b. Uji Coba

Perbulan : Detektor, Break-Glass & Flow Switch

Bel Alarm (Signaling Device Circuits)

Per 3 bulan : Telepon Darurat

Per 6 bulan : Panel Bantu/Sub Panel

Per Tahun : Power Supply Utama

Power Supply Cadangan

Lampu-lampu & LED

Circuits ---Cupervision Circuits

2. APAR

a. Inspeksi Visual

Harian : Kondisi Alat

Kondisi Segel

Penempatan Alat dan Jumlah

Per Bulan : Masa Berlaku

11
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

3. Sprikler

a. Inspeksi Visual

Harian : Pemeriksaan terhadap katup-katup

Per Minggu : Katup Kenali, katup penyuplai

Kondisi Sprikler Head

Per Bulan : Sambungan Dinas Kebakaran

b. Uji Coba : Test aliran air dari pipa buangan utama (main Drain)

Test terhadap Flow-Switch

4. Instalasi Hidran

a. Inspeksi Visual :

Per bulan : Kotak hidran & kelengkapannya

Sambungan Dinas Kebakaran & Tulisannya

Katup-katup

Persediaan air & pompa kebakaran

b. Uji coba :

Per minggu : Pompa kebakaran, periksa tekanan isap & tekanan keluar

Per tahun : Lakukan uji coba actual

Periksa semua katup

Periksa hubungannya dengan alarm system (khususnya yang


digabung dengan system sprinkler)

Perhatian: Semua hasil inspeksi dan uji coba serta data riwayat perawatan harus selalu
dicatat.

Organisasi dan Mekanisme Kerja Peran Kebakaran.

12
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

Pemanfaatan secara maksimal sarana proteksi kebakaran yang tersedia pada bangunan
gedung dimungkinkan jika tersedia personil yang terorganisir dengan baik dan memiliki
kemampuan mengendalikan upaya pemadaman kebakaran tingkat awal dan
pengevakuasian penghuni pada saat terjadi kebakaran

Organisasi dimaksud adalah organisasi lokal yang dibentuk oleh pengelola gedung
dengan sebutan organisasi peran kebakaran/fire warden dalam hal ini adalah personil
keamanan gedung (Security Personel) sebagai fungsi peran kebakaran.

Organisasi peran kebakaran/fire warden ini memiliki tugas pokok mengembangkan


potensi anggota peran kebakaran dan menyelenggarakan pembinaan terhadap penghuni
gedung dalam kesiap siagaan menghadapi bahaya kebakaran berdasar emergency
procedure yang disusun.

Fungsi utama Peran Kebakaran Gedung adalah melaksanakan pemadaman tingkat awal
sedini mungkin sehingga fungsi mitigasi atau peredaman dampak atas pengembangan
kebakaran dapat terlaksana dengan baik sehingga bangunan dan isinya serta
penghuninya terhindar dari bencana yang lebih besar.

Di samping fungsi pemadaman tingkat awal, organisasi peran kebakaran gedung pun
bertanggung jawab atas terlaksananya pengevakuasian penghuni dari tempat bencana ke
tempat aman yang telah ditentukan, apabila upaya pemadaman kebakaran tingkat awal
gagal pelaksanaannya.

Susunan Organisasi

1. Unsur pimpinan dan staf berlokasi di master communication room


a. Kepala Peran Kebakaran (Chief Warden)
b. Wakil Kepala Peran Kebakaran (Deputy Chief Warden)
2. Unsur Staff
a. Kurir (Runner)
b. Telefonis
c. Radio Operator
d. Petugas Sound System
e. Petugas Kontrol Panel

13
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

3. Unsur Pelaksana Berlokasi di Lantai

Kepala peran kebakaran lantai (Floor Warden) dengan anggota:


a. Pengawas tangga (Stair warden)
b. Petugas Pemadam
c. Penyelamat (Search and Rescue)
d. Petugas Evaluasi
4. Pelatih (Trainer) Berlokasi di Master Communication Room
Uraian Tugas

1. Kepala Peran Kebakaran (Chief Warden) mempunyai tugas memimpin kegiatan:

a. Menginventarisir secara berkelanjutan atas sarana Fire Protection dan personil


peran kebakaran

b. Melatih dan mengembangkan peran kebakaran

c. Menyusun piranti lunak untuk mendukung pembinaan dan operasi


penanggulangan kebakaran

d. Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan penyelamatan jiwa

2. Wakil Kepala Peran Kebakaran (Deputy Chief Warden) mempunyai tugas membantu
tugas chief warden dalam menentukan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan
potensi anggota peran kebakaran dan karyawan

3. Kurir (Runner) mempunyai tugas menyampaikan berita dari Chief Warden atau
Deputy Chief Warden kepada floor warden pada saat ada gangguan pada sarana
komunikasi selama operasi penanggulangan tingkat awal

4. Telephonis mempunyai tugas menerima dan mencatat laporan keadaan darurat dan
segera menghubungi chief warden atau deputy chief warden dalam tugas
penanggulangan kebakaran dini.

5. Operator radio mempunyai tugas melaksanakan hubungan komunikasi lewat radio


dari dan ke chief warden atau deputy chief warden.

6. Operator sound system mempunyai tugas menyampaikan pengumuman atas perintah


chief warden atau deputy chief warden ke seluruh gedung.

14
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

7. Operator control panel mempunyai tugas:

a. Memonitor terus menerus control panel untuk mengetahui secara dini kejadian
kebakaran.

b. Jika monitor control panel menyala dan alarm berbunyi, segera menghubungi zone
yang termonitor lewat telepon untuk pengecekan situasinya

c. Membunyikan general alarm atas perintah chief warden atau deputy chief warden.

8. Kepala Peran Kebakaran Lantai (Floor Warden) mempunyai tugas:

a. Memimpin operasi pemadaman dan penyelamatan jiwa di lantainya

b. Menerima perintah dan melaporkan jalannya operasi kepada chief warden/deputy


chief warden.

9. Pengawas Tangga (Stair Warden) bertugas melaksanakan pengevakuasian penghuni


lewat tangga darurat setelah mendapat perintah dari floor warden.

10.Petugas pemadamam bertugas memadamkan kebakaran tingkat awal dengan


menggunakan APAR atau Hydrant Kebakaran.

11.Petugas SAR bertugas meneliti ruangan seluruh ruangan lantai untuk memastikan
apakah penghuni lantai sudah berevakuasi semua dan tidak ada yang tertinggal serta
berkewajiban untuk melapor kepada floor warden.

12.Petugas Evaluasi bertugas menghitung jumlah karyawan yang berevakuasi dari


lantainya dan meneliti ulang di tempat berhimpun.

13.Trainer bertugas melaksanakan latihan bagi seluruh anggota peran kebakaran dan
penghuni gedung berdasar perencanaan chief warden.

Emergency Procedure

Permasalahan yang paling mendasar pada saat terjadi keadaan darurat bagi gedung yang
dihuni oleh banyak orang dengan segala macam kegiatan di dalamnya adalah factor
kepanikan.

15
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

Kepanikan yang tidak dapat dikendalikan akan berkembang menjadi factor histeris.

Dalam kondisi tingkat histeris inilah malapetaka yang lebih besar akan terjadi karena
situasinya sudah benar-benar tidak terkendalikan.

Untuk menghindarkan terjadinya factor kepanikan dan peningkatannya menjadi histeris,


perlu disusun suatu emergency procedures yang menjelaskan apa yang harus dilakukan
oleh setiap penghuni dan pengunjung gedung jika terjadi keadaan darurat.

Prosedure Emergency ini harus dibuat dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti, sehingga dengan cepat dapat dicerna oleh semua lapisan penghuni gedung.
Tindak lanjut dari penerapan procedure emergency adalah dilaksanakannya latihan
berupa Evacuation Drill dan dilanjutkan dengan Fire Drill.

Setelah melalui fase pengenalan sarana proteksi yang dimiliki gedung lewat latihan-
latihan yang dilaksanakan akan hilanglah factor kepanikan karena rasa yakin dirinya tahu
bagaimana cara menyelamatkan diri.

Emergency procedure ini akan menuntun baik anggota peran kebakaran ataupun
penghuni gedung serta pengunjung gedung dalam upaya penyelamatan jiwa, sehingga
pengendalian oleh fire warden akan lebih mudah.

Emergency Procedure yang disusun memuat kewajiban dan keharusan yang harus
dilaksanakan oleh setiap penghuni dan pengunjung gedung apabila:

A. Mendengar deringan bel tanda bahaya kebakaran

1. Alarm Pertama

a. Hentikan semua kegiatan

b. Amankan barang-barang berharga

c. Untuk Safety Box supaya dikunci oleh pegawai yang bertanggung jawab.

d. Matikan semua peralatan listrik dan cabut hubungan listriknya

e. Matikan rokok

16
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

f. Untuk mencegah meluasnya api dan asap tutup semua pintu-pintu tetapi
jangan sekali-kali mengunci pintu-pintu tersebut.

2. Alarm Kedua

a. Masing-masing berdiri di depan pintu kantornya atau tokonya secara


teratur tetapi jangan bergerombol memenuhi koridor dan bersiap untuk
menerima instruksi/perintah lebih lanjut dari petugas peran kebakaran
lantai

b. Untuk pengunjung toko, segera berdiri secara teratur di depan pintu toko
pada saat mereka berada.

c. Setelah menerima perintah dari petugas peran kebakaran lantai,


tinggalkan gedung secepatnya dengan teratur mengikuti petunjuk petugas
evakuasi.

d. Dibawah pimpinan evakuasi turunlah melalui tangga darurat menuju


tempat berkumpul/berhimpun (triage area) yang telah ditentukan.

e. Jangan sekali-kali berhenti atau kembali untuk mengambil barang-barang


milik pribadi yang tertinggal.

B. Melihat atau mengetahui terjadinya kebakaran

1. Segera melaporkan kejadian ke Operation Room dengan memberitahukan


lokasinya, sehinga petugas di Operation Room dengan mudah dapat
melaporkan keadaan darurat tersebut kepada Chief Warden atau Deputy Chief
Warden.

2. Segera membunyikan alarm kebakaran dengan memecahkan gelas manual


alarm/push botton yang ada di setiap lantai jika alarm belum berbunyi.

17
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

3. Berusaha memadamkan api dengan menggunakan APAR atau Air dari Hidrant
yang tersedia di setiap lantai jika mampu.

4. Berusaha segera keluar dengan cepat melaksanakan evakuasi apabila api tidak
dapat dikuasai.

C. Melaksanakan Evakuasi

1. Jangan Panik

2. Berjalan dengan cepat dan teratur

3. Jangan Lari

4. Segera menuju tangga darurat yang terdekat

5. Ikuti petunjuk petugas peran kebakaran lantai

6. Berikan pertolongan kepada tamu-tamu yang kurang mengetahui seluk beluk


gedung

7. Melepas sepatu hak tinggi

8. Dahulukan Orang yang cacat atau memiliki handicap lain

9. Jangan menggunakan lift

10. Segera berkumpul di tempat berhimpun (Triage Area)

D. Menempati kembali Gedung

Instruksi untuk menempati kembali tempat kerja akan diberikan oleh Petugas
Security melalui Chief Warden dan Capitan Floor.

Sarana Perlengkapan SAR

 Breathing Aparatus

 Fire Blankets

 Heat Resistance Suits

18
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

 Fire Helmets

 Fire Entry Suits

 Harness, tali dan perlengkapan rapelling

 Kampak dan Linggis

 First Aid Box

 Tandu Lipat

 Radio Komunikasi

Contoh Pamflet Informasi:

Informasi Klasifikasi Jenis Api

KLAS . A KLAS . B

Kebakaran dari benda padat yang Kebakaran bahan cair dan gas
mudah terbakar (Kayu, kertas, yang mudah terbakar (Bensin,
plastik, dan sejenisnya) Solar, Bensol, dan sejenisnya)

Pemadaman: Pemadaman:
Air, Pasir, Busa (Foam), Dry Busa (Foam), Pasir, Dry Chemical,
Chemical, CO2 CO2

Air Tidak dapat digunakan

19
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

KLAS. C KLAS . D

Kebakaraan pada peralatan Kebakaran dari bahan logam


listrik yang bertegangan
Pemadaman:
Pemadaman: Dapat dipadamkan dengan alat
Dry Chemical, CO2 pemadam khusus seperti Dry
Chemical
Air dan Busa (Foam) Tidak
dapat digunakan

20
PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
PT.KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

PENUTUP

Demikian Pedoman Penanganan Kebakakaran dan Evakuasi kami buat untuk menjadi

pedoman evaluasi kinerja kerja dan pedoman integrasi. Serta bermanfaat sebagai sarana

untuk mengkomunikasikan pelaksanaan suatu pekerjaan,acuan dalam melakukan penilaian

terhadap proses pelayanan,pelatihan bagi staff baru,pengendalian dan antisipasi bila terjadi

bahaya kebakaran dan sebagai audit sistem informasi.

Apabila dikemudian hari terdapat perubahan ataupun penambahan,maka Pedoman

Penanganan Kebakaran dan Evakuasi ini akan dilakukan pembetulan seperlunya dan akan

dikoordinasikan.

JAKARTA, 31 MEI 2012

Pembuat,

PT. KARSA CIPTA PRIMA MANDIRI

EKO WAHYU NUGROHO


DIREKTUR

21

Anda mungkin juga menyukai