Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Ekstraoral – Kelenjar

Ludah
https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/?p=670

 Bedah Mulut dan Maksilofasial

 10 October 2017, 20.04

 By : Pingky Krisna Arindra

Kelenjar Ludah
Pemeriksaan fisik kelenjar ludah meliputi pemeriksaan inspeksi dan palpasi kelenjar ludah. Orifisium
duktus kelenjar parotis dan submandibula harus terlihat. Inspeksi keadaan papilla. Apakah ada
aliran saliva? Ini
sebaiknya diperiksa dengan mengeringkan papilla dengan kapas lidi dan mengamati aliran saliva
yang dihasilkan dengan melakukan tekanan eksternal pada masing-masing glandula. Obstruksi
terhadap aliran atau infiltrasi kelenjar akan menyebabkan pembesaran kelenjar.

Palpasi kelenjar parotis dan submandibula, apakah ada pembesaran? Apakah ada nyeri tekan?

Berkurangnya produk saliva/ hiposalivasi/ xerostomia dapat terjadi karena mengkonsumsi obat-
obatan antihipertensi, antidepresi, antikanker , terapi radiasi, ataupun penyakit tertentu seperti
HIV/AIDS, DM, dan Parkinson. Sedangkan hipersalivasi dapat disebabkan karena mengkonsumsi
obat-obatan tertentu terutama yang mengandung merkuri dan yodida.

Kelenjar saliva adalah kelenjar yg ditemukan di sekitar mulut dan kerongkongan yang menghasilkan
cairan mulut, yang terdiri dari kelenjar saliva mayor dan minor. Kelenjar saliva mayor terdiri dari
kelenjar parotis yang sekresinya bersifat serous, kelenjar sublingua bersifat mucinous, dan kelenjar
submandibular yg merupakan gabungan keduanya.

Jenis penyakit pada glandula saliva :

Non neoplastik – Infeksi akut

Manifestasi infeksi akut yang biasa terjadi pada kelenjar ludah biasanya berupa parotitis akut.
Beberapa kelompok virus dan bakteri merupakan penyebab umum terjadinya ketidaknormalan
produksi kelenjar ludah. Sebagian besar infeksi bakteri kemungkinan berasal dari kavitas oral dan
berhubungan dengan penurunan aliran ludah. Selain itu beberapa pasien dengan kondisi lemah dan
imunosupresan memiliki resiko untuk terkena sialedenitis akut.

Kelainan kelenjar ludah yang disebabkan infeksi bakteri :

 Acute suppurative Sialedenitis merupakan suatu kondisi akut dan nyeri difus pada keadaan awal
penyakit glandula parotis. Kelenjar mengalami pembesaran, terasa sakit, dan terdapat eksudat
purulen yang terlihat pada orifice bukal duktus Stensen.
 Suppurative parotitis. Penyakit ini dapat terjadi pada bayi yang baru lahir, biasanya pada bayi yang
lahir prematur (35-40%) dengan dehidrasi sebagai faktor predisposisi. Onset biasanya terjadi sekitar
7-14 hari dan terdapat eritema pada kulit di sekitar kelenjar parotis. Penyebab umum infeksi antara
lain Staphylococcus, Pseudomonas, Streptococcus, Pneumococcus, and Escherichia.
 Sialodochitis merupakan inflamasi yang terjadi baik pada duktus Warthon maupun Stensen.
Biasanya terjadi dilatasi pada obstruksi distal. Pembesaran duktus dapat berbentuk fusiform atau
berantai menghasilkan area ductal stenosis.

Kelainan kelenjar ludah yang disebabkan infeksi Virus

 Kasus paling umum yaitu viral parotitis (mumps) yang disebabkan oleh RNA virus dari kelompok
paramyxovirus. Pada tahap awal infeksi melibatkan kelenjar parotis namun juga dapat berkembang
di kelenjar submandibula maupun sublingual.

Kelainan kelenjar ludah yang disebabkan inflamasi

 Sialolithiasis (batu kelenjar ludah) sebagian besar terjadi pada kelenjar submandibula (80-90%),
kelenjar parotis (10-20%), dan sekitar 1-7% terjadi di kelenjar ludah sublingual dan bisa
menyebabkan sialodenitis.
 Chronic Reccurent Sialodenitis, merupakan pembengakakan difus maupun terlokalisasi pada
kelenjar ludah, dan terasa sakit. Penyakit ini biasanya diasosiasikan dengan obstruksi tidak
sempurna pada sistem duktus, walaupun biasanya terjadi variasi.
 Sialodochitis Fibrinosa (Kussmaul’s Disease), merupakan pembengkakan rekuren, akut, dan bias
terasa nyeri maupun tidak nyeri pada kelenjar parotis atau submandibula. Penampakan klinis
berupa penyumbatan pada pintu masuk duktus Stensen atau duktus Warthon.

Kelainan kista kelenjar ludah :

 Mucoceles, merupakan istilah klinis yang mendeskripsikan pembengkakan yang disebabkan oleh
akumulasi saliva pada sisi yang terkena trauma maupun daerah yang mengalami pemnyumbatan
pada duktus glandula saliva minor.
 Ranula, merupakan mucocele yang terletak di dasar mulut. Ranula kemungkinan merupakan
fenomena ekstravasasi mucus maupun retensi mucus dan sebagian besar terjadi pada duktus
glandula saliva sublingual. Pembentukan ranula biasanya terjadi karena trauma. Penyebab lain yaitu
penyumbatan pada kelenjar saliva atau aneurism duktus.

Kondisi Imun dan Medikasi yang Menginduksi Disfungsi Kelenjar Saliva

 Benign Lymphoepithelial Lesion (Mikulicz’s Disease)


 Sjorgen Syndrome

Tumor Kelenjar Ludah

 Tumor Jinak : Adenoma Pleomorfik, Monomorphic Adenoma, Papillary Cystadenoma


Lymphomatosum, Oncocytoma, Basal Cell Adenoma, Canalicular Adenoma, Myoepithelioma,
Adenoma Sebasea, Ductal Papiloma
 Tumor Ganas : Mucoepidermoid Carcinoma, Adenoid Cystic Carcinoma, Acinic Cell Carcinoma,
Carcinoma Ex Pleomorphic Adenoma, Adenocarcinoma, Limfoma,

Kontributor : Selvy Amalia, Resty Kusuma Prabarani, Pingky Krisna Arindra

Anda mungkin juga menyukai