JOURNAL BEARING
1. TUJUAN
Memahami cara kerja journal bearing serta besarnya tekanan yang ada pada
journal bearing
2. DASAR TEORI
3. ALAT DAN BAHAN
Mesin yang terpasang Journal bearing
Selang
Oli
4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sebelum menyalakan mesin, pertama-tama melakukan pengukuran
ketinggian awal dari cairan yang ada pada selang.
2. Mengatur posisi belt yang ada pada mesin, untuk percobaan pertama diatur
hingga belt terpasang pada roda. Atur roda dengan diameter yang kecil
dibagian atas dan roda dengan diameter besar di bagian bawah
3. Menjalankan mesin. Dan ukur ketinggian tiap selang serta catat juga
perubahan
4. Mengubah posisi belt sehingga roda dengan diamter besar berada di bagian
atas dan roda dengan diamter kecil di bagian bawah.
5. Menjalankan mesin dan mengamati perubahan ketinggian pada selang serta
mencatat perubahannya.
5. HASIL PENGAMATAN
Lo(ketinggian luida mula-mula)=
Percobaan 1(diameter kecil di bagian atas dan diameter besar di bagian bawah)
6. TUGAS
1. Hitung massa jenis dari cairan yang digunakan
Massa jenis menggunakan salah satu prosuk oli ternama sehingga kami
mengambil massa jenis oli pada umumnya yaitu 760 kg/m3
2. Hitung tekanan pada setiap posisi sudut pada jurnal bearing. (tunjukkan 1
contoh perhitungannya.
Dengan bantuan rumus persamaan bernouli yaitu P g h
Percobaan 1
Percobaan 2
3. Buatlah grafik hubungan antara tekanan dengan posisi sudut .
manometer v
350
300
TEKANAN (PA)
250
y = 0.4048x - 199.18
200
150
100
50
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
RPM
Dari hasil grafik di atas, didapat bahwa semakin tinggi RPM maka semakin
tinggi juga tekanan yang dihasilkan,
manometer digital
350
300
TEKANAN (PA)
200
150
100
50
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
RPM
Dari hasil grafik di atas, didapat bahwa semakin tinggi RPM maka semakin
tinggi juga tekanan yang dihasilkan, hal ini terbaca dari manometer digital
yang kami gunakan untuk mengukur perbedaan tekanan pada wind tunnel.
7. Analisa
Dan dari data yang didapat dari percobaan diatas, dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi RPM maka semakin besar pula tekanan yang dihasilkan
pada manometer.
8. Kesimpulan
Jika putaran rpm yang dihasilkan rendah maka kecepatan udara yang
mengalir di lorong juga rendah dan mengakibatkan cairan di manometer
bergeser tidak terlalu banyak. Dan ini akan menyebabkan delta tekanan pada
manometer rendah
Pada saat RPM semakin tinggi maka kecepatan udara pada lorong akan
semakin cepat dan perpindahan cairan di manometer akan bergeser lebih
banyak. Dan menyebabkan delta tekanan pada manometer juga tinggi