Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM FENOMENA DASAR

JOURNAL BEARING

Edwin Novianto / 24416018

Ferdinand Ronaldo / 24416028

Tan Ching Heng / 24416057

Chris Cornelius / 24416077

William Stefanus / 24416088

Hari, Tanggal Praktikum: Kamis, 21 Mei 2018

Jam Praktikum: 17.00 – 20.00

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2018
MANOMETER

1. TUJUAN

Memahami cara kerja journal bearing serta besarnya tekanan yang ada pada
journal bearing

2. DASAR TEORI
3. ALAT DAN BAHAN
 Mesin yang terpasang Journal bearing
 Selang
 Oli

4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sebelum menyalakan mesin, pertama-tama melakukan pengukuran
ketinggian awal dari cairan yang ada pada selang.
2. Mengatur posisi belt yang ada pada mesin, untuk percobaan pertama diatur
hingga belt terpasang pada roda. Atur roda dengan diameter yang kecil
dibagian atas dan roda dengan diameter besar di bagian bawah
3. Menjalankan mesin. Dan ukur ketinggian tiap selang serta catat juga
perubahan
4. Mengubah posisi belt sehingga roda dengan diamter besar berada di bagian
atas dan roda dengan diamter kecil di bagian bawah.
5. Menjalankan mesin dan mengamati perubahan ketinggian pada selang serta
mencatat perubahannya.
5. HASIL PENGAMATAN
Lo(ketinggian luida mula-mula)=
 Percobaan 1(diameter kecil di bagian atas dan diameter besar di bagian bawah)

 Percobaan 2 (diameter kecil di bagian bawah dan diameter besar di bagian


atas)

6. TUGAS
1. Hitung massa jenis dari cairan yang digunakan
Massa jenis menggunakan salah satu prosuk oli ternama sehingga kami
mengambil massa jenis oli pada umumnya yaitu 760 kg/m3

2. Hitung tekanan pada setiap posisi sudut pada jurnal bearing. (tunjukkan 1
contoh perhitungannya.
Dengan bantuan rumus persamaan bernouli yaitu P    g  h

Percobaan 1
Percobaan 2
3. Buatlah grafik hubungan antara tekanan dengan posisi sudut .

manometer v
350

300
TEKANAN (PA)

250
y = 0.4048x - 199.18
200

150

100

50

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
RPM

Dari hasil grafik di atas, didapat bahwa semakin tinggi RPM maka semakin
tinggi juga tekanan yang dihasilkan,

4. Buatlah grafik tekanan yang ditunjukkan oleh manometer digital sebagai


fungsi RPM. Analisalah grafik tersebut.

manometer digital
350

300
TEKANAN (PA)

250 y = 0.475x - 241.67

200

150

100

50

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

RPM

Dari hasil grafik di atas, didapat bahwa semakin tinggi RPM maka semakin
tinggi juga tekanan yang dihasilkan, hal ini terbaca dari manometer digital
yang kami gunakan untuk mengukur perbedaan tekanan pada wind tunnel.

7. Analisa

Manometer yang digunakan pada Lab fluida menggunakan tipe V, dan


sudut yang digunakan sebesar 15 derajat karena, semakin kecil sudutnya maka
sensitivitas dan keakuratannya semakin baik.
Penggunaan fluida pada percobaan menggunakan oli transmisi yang
memiliki massa jenis fluida yang kecil dari pada air. Sehingga semakin kecil
massa jenis yang digunakan dalam manometer maka keakuratan akan semakin
baik.

Dan dari data yang didapat dari percobaan diatas, dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi RPM maka semakin besar pula tekanan yang dihasilkan
pada manometer.

8. Kesimpulan

Dalam percobaan , kita dapat mengetahui cara kerja dari manometer


yaitu kita bisa mengetahui berapa kecepatan udara yang melewati manometer
pada lorong angin. Baik itu manometer V maupun manometer digital.

Jika putaran rpm yang dihasilkan rendah maka kecepatan udara yang
mengalir di lorong juga rendah dan mengakibatkan cairan di manometer
bergeser tidak terlalu banyak. Dan ini akan menyebabkan delta tekanan pada
manometer rendah
Pada saat RPM semakin tinggi maka kecepatan udara pada lorong akan
semakin cepat dan perpindahan cairan di manometer akan bergeser lebih
banyak. Dan menyebabkan delta tekanan pada manometer juga tinggi

Anda mungkin juga menyukai