uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
Rangkuman Tambahan
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
DPPHP,PBHP,ANFIS
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
4/9/2016
ARIFAH INSA
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
XI PM
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
PBHP
sortasi adalah serangkaian kegiatan memisahkan bahan dengan
berbagai cara untuk mendapatkan bahan sesuai dengan kriteria
tertentu
Grading yaitu proses pemisahan bahan pangan berdasarkan mutu,
misalnya ukuran, bobot, kualitas
Pengertian hasil panen yang baik adalah yang tidak mengalami
kerusakan fisik dan terlihat menarik.
Mutu adalah gabungan dari sejumlah atribut yang dimiliki oleh
bahan atau produk pangan yang dapat dinilai secara organoleptik.
Atribut tersebut meliputi parameter kenampakan, warna, tekstur,
rasa dan bau (Kramer dan Twigg, 1983).
Alat sortasi dan granding
a) Karakteristik Agronomis
b) Karakteristik Fisiologis
DPPHP
Pengecilan ukuran merupakan unit operasi yang diterapkan pada
bahan padat untuk mengurangi ukurannya dengan menerapkan
proses penggilingan, penekanan atau pemukulan.
Keuntungan pengecilan ukuran dalam proses pengolahan adalah:
1) Meningkatkan luas permukaan yang dapat meningkatkan
kecepatan pengeringan, pemanasan atau pendinginan serta
meningkatkan efisiensi dan kecepatan ekstraksi komponen cairan
seperti pada sari buah atau santan.
2) Bila dikombinasi dengan penyaringan atau pengayakan, akan
mempermudah proses pengayakan seperti pembuatan gula halus,
bubuk rempah-rempah dan tepung-tepungan.
3) Ukuran partikel yang hampir sama akan menghasilkan
campuran yang lebih baik seperti adonan kue.
c) kecil sampai granular (daging cincang atau abon daging, irisan kacang,
parutan sayuran)
Pengatur keasaman
Contoh penggunaan BTM yang berfungsi sebagai
pengatur keasaman
Jenis BTM Jenis bahan pangan Dosis
Asam fosfat Keju 9 gr/kg
Udang kalengan 850 mg/kg
Cokelat; Cokelat bubuk dengan 2,5 g/kg
campuran cokelat dan gula
Bir Secukupnya
Asam fumarat Jam dan jeli : 3 g/kg
marmaland
Asam Klorida Bir Secukupnya
Kasein Secukupnya
Asam malat Jam dan jeli : Secukupnya
marmaland sehingga pH antara
2,8 dan 3,5
Sayur dan buah kalengan saus Secukupnya
apel kalengan
Minuman ringan Secukupnya
Pasta tomat 34 g/l
Sari buah anggur, pekatan sari Secukupnya sehingga pH ≤ 4,3
buah anggur
Potongan kentang goreng beku Secukupnya
Asam sitrat Es krim dan Secukupnya
sejenisnya
Cokelat bubuk dengan 5 g/kg, tunggal atau campuran
campuran cokelat dan gula dengan asam tartrat
Pewarna
Penggunaan BTM sebagai pewarna sintetis pada makanan dan
minuman serta batas penggunaannya
No Nama bahan Jenis bahan Batas
pewarna makanan penggunaan
1 Biru berlian Es krim 100 mg/kg
kapri 100 mg/kg
kalengan 200 mg/kg
jam, jelly
2 Coklat HT Minuman 70 mg/kg
ringan
3 Eritrosin Es krim 100 mg/kg
Udang beku 30 mg/kg
yoghurt 27 mg/kg
4 Hijau FCF Es krim 100 mg/kg
Buah pir 200 mg/kg
kalengan
5 Indigotin Es krim 100 mg/kg
Jam dan jely 200 mg/kg
6 Karmiosin Es krim 100 mg/kg
7 Kuning FCF Es krim 100 mg/kg
yoghurt 12 mg/kg
8 Ponceau 4R Minuman 70 mg/kg
ringan
9 Tartrazin Es krim 100 mg/kg
Menutupi aroma atau bau yang tidak diinginkan misalnya bau “langu” pada
kedelai
Pengawet
Secara umum penambahan bahan pengawet pada pangan bertujuan sebagai
berikut :
Tidak menurunkan kualitas gizi, warna, cita rasa, dan bau bahan pangan yang
diawetkan.
Antioksidan
Antioksidan merupakan BTM yang berfungsi untuk mencegah
atau menghambat terjadinya oksidasi, biasa digunakan pada
minyak, lemak,dan makanan yang mengandung lemak/minyak.
Antioksidan digunakan untuk melindungi komponen-
komponen makanan yang bersifat tidak jenuh (mempunyai
ikatan rangkap), terutama lemak dan minyak.
Pengemulsi, pemantap, dan pengental
Pada umumnya proses pencoklatan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
pencoklatan enzimatik dan pencoklatan non enzimatik.
ANFIS
Elektrokimia
o Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam
sel elektrolisis oleh arus listrik
o Prosedur kerja
Elektrolisis Larutan KI
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai perangkat percobaan seperti pada gambar perangkat percobaan.
3. Mengambil 50ml Larutan KI dan memasukkan larutan tsb pada tabung U.
4. Menambahkan 3 tetes indikator amilum pada anoda, dan 3 tetes indikator
PP pada katoda.
5. Menyelupkan kedua elektroda karbon kedalam masing-masing mulut tabung
U.
6. Menghubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik searah
(menggunakan baterai kotak 9volt) selama 5 menit.
7. Mengamati reaksi yang terjadi dan mencatat perubahan-perubahan yang
terjadi pada pada masing-masing kaki tabung U.
8. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.
9. Mendokumentasikan hasil praktikum.
Kromatografi
o proses pemisahan yang digunakan untuk memisahkan
campuran molekuler berdasarkan perbedaan kecepatan
migrasi komponen dan distribusi molekul-molekul dalam
dua fasa diam dan fasa bergerak.
o prinsip dasar dalam analisa kromatografi adalah
berdasarkan pada prinsip distribusi fasa yakni suatu
perpindahan komponen-komponen zat yang dianalisa
dari suatu fasa yang bergerak (eluen) menuju ke fasa lain
yang diam (adsorben) yang dilaluinya.
o Kromatografi dapat digunakan untuk sebagai berikut :
o RF = jarak sampel
Jarak pelarut
o Kromatografi
1. Kolom
2. Lapis tipis
3. Cair
4. Gas
5. Kertas
6. Kromatografi juga dapat didasarkan atas
prinsipnya, misalnya kromatografi partisi (partition
chromatography) dan kromatografi serapan
(adsorption chromatography).
Fase Fase Diam Prinsip Teknik Kerja
Bergerak
Gas Padat Adsorpsi Kromotografi gas-padat
Adsorpsi, Kromatografi kolom, KLT,
Cair Padat
Partisi kromatografi kertas
Kromatografi kolom, KLT,
Cair Cair Partisi
kromatografi kertas
Gas Cair Partisi Kromatografi gas-cair