PENGOLAHAN
MAKANAN
Putu Yogi Pradnya Paramyta, S.Par
Materi isi:
1. Pemilihan Bahan Makanan
2. Penyiapan Peralatan Pengolahan Makanan
3. Pembersihan dan pencucian bahan Makanan
4. Pemotongan Bahan Makanan
5. Pengolahan Bahan Makanan
PEMILIHAN BAHAN MAKANAN
• Bahan Perishable ?
• Bahan Groceries ?
BAHAN MAKANAN PERISHABLE
2. Daging Ayam
• Warna daging segar putih kekuningan
• Apabila daging ditekan, akan kembali ke bentuk semula (kenyal)
• Warna lemak merata putih kekuningan di bawah kulit
• Tidak berbau busuk
• Tidak adanya tanda memar atau tanda lainnya
3. Seafood
• Seafood masih dalam keadaan segar
• Seafood tidak berbau busuk atau berbau amoniak
• Daging seafood berwarna putih jernih
• Insang berwarna merah segar ( untuk ikan )
• Tidak adanya lendir yang berbau pada tubuh seafood
• Daging seafood dalam keadaan kenyal (apabila ditekan, akan kembali ke bentuk semula)
4. Daging Merah
• Saat membeli daging sapi segar sebaiknya memilih yang berwarna merah.
Sedangkan, apabila daging berwarna merah tua atau coklat, berarti daging telah
terkena oksigen. Daging dengan warna ini masih bisa digunakan sebagai bahan
makanan.
• Daging segar akan beraroma khas seperti daging pada umumnya. Sedangkan
daging yang mulai busuk atau kualitasnya sudah menurun, biasanya ditandai
dengan bau amis atau anyir yang cukup menyengat.
4. Daging Merah
• Daging seharusnya memiliki tekstur kering, kenyal dan padat. Apabila daging
berair dan berlendir sebaiknya dihindari, karena bisa jadi daging sudah tidak
segar.
• Hindari membeli daging sapi gelonggongan. Daging sapi gelonggongan
memiliki ciri ciri yakni daging yang berair. Saat membeli daging, daging harus
di tekan dan apabila mengeluarkan air yang banyak, maka daging tersebut
berasal dari daging sapi gelonggongan
1. SAYURAN
7. Sprouts (tunas)
• Pilihlah sayur tunas yang akarnya tidak busuk
• Berbau segar tidak berbau busuk
• Tidak berwarna kecoklatan dan layu
contoh : bean sprouts, alfalfa sprouts.
BAHAN MAKANAN GROCERIES
Bahan Makanan Groceries Adalah Bahan makanan yang tidak mudah
rusak, bahan-bahan ini disimpan lama tanpa memerlukan adanya fasilitas
kamar pendingin, dan keadaannya umumnya kering. Biasanya bahan–bahan
tersebut telah diawetkan, tahan lama, kering, dan dikemas dalam : kaleng,
botol, atau dalam bungkusan karton yang diberi label dan tanggal
kadaluarsa. Bahan–bahan tersebut dalam penyimpanannya memerlukan ruangan
yang sejuk dan berventilasi yang cukup. Dapat disimpan pada room temperature
(suhu ruangan). Contoh bahan-bahan yang termasuk groceries adalah tepung, gula,
beras, cereals, garam, dan lain-lain.
PEMILIHAN BAHAN MAKANAN GROCERIES
Ciri-ciri memilih bahan makanan groceries yang baik:
• Apabila dikemas dalam kaleng atau botol, maka kondisi kaleng/botol tidak
boleh penyok atau memiliki celah terbuka.
• Apabila dikemas dalam kemasan press, maka pastikan tidak ada udara di
dalamnya atau bahan makanan tidak kembung.
• Apabila dikemas dalam kemasan plastic (dibungkus), maka plastik
pembungkus tidak boleh berlubang ataupun ada celah yang terbuka
• Apabila dikemas dalam kemasan kardus, pastikan kemasan kardus tidak robek
dan terbuka
• Selalu lihat tanggal kadaluarda (Expired date) dari suatu bahan makanan
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
Penyimpanan bahan makanan (food storage) di dalam sebuah restoran
merupakan salah satu cara untuk menjaga ketersediaan bahan makanan agar tidak
kekurangan pada saat dibutuhkan. Penyimpanan bahan makanan di restoran harus
sangat diperhatikan karena bahan makanan pada dasarnya memiliki sifat mudah
rusak, apalagi jika disimpan di dalam gudang yang tidak bersih, tidak teratur, dan
juga tidak dijaga dengan baik. pihak restoran harus banyak memberikan perhatian
dalam proses penyimpanan dan pemakaian bahan makanan, salah satunya dengan
menyediakan gudang penyimpanan bahan makanan (food store).
1. Pengendalian Suhu dan Kelembaban
Setiap bahan makanan harus mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda,
terutama saat di simpan di dalam gudang. Bahan makanan harus di simpan di
gudang dengan suhu dan kelembaban yang berbeda, karena jika tidak, bahan
makanan akan mengalami kerusakan dan hal ini dapat merugikan pihak restoran.
Suhu dan kelembaban gudang juga harus diperhatikan dengan baik.
Controller bahan makanan dan petugas gudang harus memeriksa alat pengukur
suhu secara berkala untuk memastikan suhu dapat terpelihara dan terjaga dengan
baik.
Dry storage merupakan gudang untuk menyimpan bahan makanan dalam
kemasan, makanan dalam kaleng, plastik, kardus, botol, atau bahan makanan kering
lainnya. Dry storage biasanya dipertahankan pada suhu antara 18°C-38°C (50°F-70°F). Hal
ini bertujuan agar gudang terhindar dari serangan hama dan serangga.
Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap. Makanan yang berbau
tajam harus ditutup dengan plastic wrap yang rapat dan dipisahkan dari makanan
lain, atau di dalam lemari yang berbeda. Makanan yang di simpan sebaiknya di
gunakan tidak lebih dari 2 atau 3 hari. Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka,
karena dapat mempengaruhi suhu dan berisiko terjadi kerusakan bahan makanan.
Penyimpanan bahan makanan kering
Penyimpanan makanan kering:
• Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik
• Ruangan bersih, kering, lantai, dan dinding tidak lembab
• Rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm dari langit-langit
• Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan
• Penempatan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (first in first out)
artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan terlebih dahulu.
Persiapan peralatan pengolahan makanan
Persiapan peralatan pengolahan makanan haruslah menyesuaikan dengan bahan makanan
apa yang akan diolah dan akan diolah menjadi masakan apa.
Contoh : Hari ini akan memasak steak with mushroom sauce saute serve with mix
vegetable dan French fries. Maka peralatan yang akan digunakan adalah :
• Grill : untuk memanggang daging steak
• Sauce pan : Untuk memasak mushroom sauce
• Saute pan : untuk menumis mix vegetable
• Frying pan / deep fryer : untuk menggoreng kentang (French fries)
Dilengkapi dengan kitchen utensils berupa : spider, skimmer/slotted spoon, wooden
spatula, food tong, kitchen knife, cutting board, dinner plate ( karena akan
menghidangkan hidangan utama atau main course).
Pembersihan dan pencucian bahan makanan
Sebelum bahan makanan diolah, maka harus dilakukan pembersihan dan pencucian
terlebih dahulu agar bahan makanan terjaga kualitasnya. Berikut ini merupakan langkah
dalam pembersihan dan pencucian bahan makanan sebelum diolah :
• Mencuci dibawah keran air untuk melarutkan kotoran yang menempel pada bahan
makanan
• Apabila bahan makanan perlu dikupas, maka kupas terlebih dahulu kulit atau bagian
yang perlu di kupas
• Setelah dicuci dan dibersihkan, maka bahan makanan harus di tiriskan agar air yang
masih tersisa dalam bahan makanan menetes turun.
• Setelah itu barulah bahan makanan siap diolah
Pembersihan dan pencucian bahan makanan
Namun ada langkah berbeda yang dilakukan untuk proses pembersihan dan pencucian
dari bahan makanan ungags, daging dan juga seafood. Berikut ini adalah caranya:
• Mencuci bahan makanan harus dibawah keran untuk melepaskan kotoran atau sisa
darah yang menempel pada ungags, daging sapi, ikan atau seafood.
• Membuang bagian lemak yang tipis atau bagian lain yang tidak dipergunakan,
misalnya : kotoran perut, insang.
• Menempatkan atau meniriskan bahan makanan pada tempat yang memungkinkan agar
air dapat menetes turun.
• Buanglah kotoran atau bagian yang dibuang dan tempatkan dalam kantong/plastic agar
tidak dimakan sembarangan oleh hewan atau menyebabkan bau tidak sedap. Dan
buanglah pada tempat sampah yang sudah disediakan.
Pemotongan Bahan Makanan
Pemotongan bahan makanan merupakan proses sebelum bahan makanan diolah.
Proses pemotongan ini disesuaikan dengan resep dan porsi makanan yang akan dibuat.
Pemotongan bahan makanan meliputi pemotongan daging, pemotongan sayuran dan buah,
pemotongan unggas dan pemotongan ikan. Ada berbagai jenis potongan dari bahan
makanan mulai dari jenis potongan sayur, potongan daging, potongan unggas dan
potongan ikan
Pengolahan Bahan Makanan
Pengolahan bahan makanan disesuaikan dengan menu/resep makanan yang akan
dibuat. Pengolahan bahan makanan diolah/dimasak dengan menggunakan tehnik dry
cooking method atau tehnik moist cooking method. Tujuannya adalah agar bahan
makanan matang dan dapat disajikan atau dihidangkan sehingga mampu untuk dinikmati
oleh penikmat makanan tersebut. Beragam jenis olahan makanan dapat terbuat dari bahan
dasar sayuran, buah, daging, unggas, telur, seafood dan beragam bahan makanan lainnya.
JENIS POTONGAN
BAHAN
MAKANAN