PROPOSAL SKRIPSI
PROPOSAL SKRIPSI
1
DAFTAR ISI
hlm.
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENERIMAAN ........................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
4
3.3 Tahapan Kegiatan .................................................................... 41
5
DAFTAR TABEL
hlm.
Tabel 2.1 Spesifikasi Dari Trimble Geo 7X Series ........................................... 34
6
DAFTAR GAMBAR
hlm.
7
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas. Pemerintah kota dituntut
masyarakatnya.Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, salah satu kota besar di
persen per tahun dan roda 4 meningkat 8-10 persen per tahun. Sementara
pertumbuhan jalan hanya 0,001 persen per tahun.( Biro Komunikasi dan Informasi
Publik. 2015)
Domestik Regional Bruto sebesar 12,53 % dan menyerap tenaga kerja sebesar 5,71 %
pada tahun 2016. Sektor konstruksi juga menghasilkan produk akhir berupa gedung,
sipil atau bentuk fisik lainnya, baik berupa prasarana maupun sarana yang berfungsi
Nursalam,2017:vii)
Tingginya tingkat kerusakan fasilitas jalan dari data yang ada pada badan statistik
Transportasi 2010 yaitu Jalan negara yang memiliki kondisi baik mencapai 49.56
persen diikuti kemudian oleh kondisi sedang sebesar 37.47 persen dan sisanya berada
pada kondisi rusak dan rusak berat. Untuk jalan provinsi, kondisi baik mencapai
49.40 persen diikuti kemudian oleh kondisi sedang sebesar 25.02 persen dan sisanya
rusak dan rusak berat. Untuk jalan kabupaten/kota, kondisi baik 39,64 persen,
sedangkan kondisi sedang dan rusak beda tipis masing masing sebesar 21,82 persen
komunikasi sangat pesat tidak saja di Indonesia tetapi juga di dunia. Perkembangan
teknologi yang sangat pesat ini tidak dapat dipungkiri telah memberikan perubahan
yang sangat besar di hampir semua bidang kehidupan, salah satunya adalah kemajuan
Geograpic information system (GIS) adalah sebuah system yang didesain untuk
seluruh jenis data geografis. Akronim GIS terkadang dipakai sebagai istilah untuk
ilmu studi atau pekerjaan yang berhubungan dengan geographic information system.
2
Dalam artian sederhana sistem informasi geografis dapat kita simpulkan sebagai
gabungan kartografi, analisis statistic dan teknologi system basis data (database).
mengumpulkan data, menyimpan data serta menganalisis objek beserta data geografis
yang bersifat penting untuk dianalisis. Sistem Informasi Geografis (SIG) telah
dibuatkan sebuah web yang dapat memberikan keterangan lengkap dan terperinci
mengenai hal yang berkaitan dengan produk industri wisata yang dituju.
dimana manusia tidak lagi mengolah informasi secara manual yang tentunya
membutuhkan waktu yang lama untuk mengolah informasi yang diinginkan, Oleh
karena itu, dengan dibangunnya suatu aplikasi system informasi geografis ini
bertujuan agar aplikasi ini dapat memberikan kemudahan kepada para pihak pihak
yang nantinya akan memperbaiki jalan tersebut, Aplikasi tersebut berbasis Sistem
terhitung secara otomatis di Aplikasi tersebut. Maka dengan ini diangkat judul:
3
1.2 Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan
kemampuan untuk menghitung anggaran biaya dari data data yang ada?
Geografis?
Penelitian pada sistem informasi geografis yang akan dikaji dalam studi ini
kerusakan jalan.
2) Penyajian informasi tentang kondisi jalan yang berpotensi di Ibu Kota Maros
50 cm.
4
5) Pengukuran ruas kerusakan jalan difokuskan pada Perkerasan Lentur pada titik
titik kerusakan.
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teroritis
1) Bagi Peneliti
5
2) Bagi Masyarakat
setelah melakukan perbaikan kerusakan jalan pada jaringan jalan di Ibu Kota
Kabupaten Maros
3) Bagi Pemerintah
dalam Kelayakan Aspek ekonomi dan sebagai bahan pertimbangan terkait layak
telah dibuat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menyebutkan bahwa: Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk
daerah yang semakin merata. Jalan merupakan suatu kesatuan sistem jaringan jalan
yang mengikat dan menghubungkan pusat - pusat pertumbuhan dengan wilayah yang
Dpratiwi 2013).
a. Sistem Jaringan Jalan Primer : sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan
7
nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yg berwujud
pusat kegiatan.
b. Sistem Jaringan Jalan Sekunder : sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan
1) Retak (cracking)
Retak yang terjadi pada lapisan permukaan jalan dapat dibedakan atas :
Retak halus (hair cracking) yaitu lebar celah lebih kecil atau sama dengan 3
mm, penyebab adalah bahan perkerasan yang kurang baik, tanah dasar atau bagian
perkerasan di bawah lapis permukaan kur ang stabil . Retak halus ini dapat
8
Gambar 1.1 retak halus
(sumber:google image)
Retak kulit buaya {alligator cracks) yaitu lebar celah lebih besar atau sama
menyerupai kulit buaya. Retak ini disebabkan oleh bahan perkerasan yang kurang
baik, pelapukan permukaan, tanah dasar atau bagian perkerasan di bawah lapis
permukaan kurang stabil, atau bahan lapis pondasi dalam keadaan jenuh air (air
tanah baik). Umumnya daerah dimana terjadi retak kulit buaya tidak luas. Jika
daerah dimana terjadi retak kulit buaya luas, mungkin, hal ini disebabkan oleh
repetisi beban lalulintas yang melampaui beban yang dapat dipikul oleh lapisan
permukaan tersebut.
9
c) Retak sambungan bahu dan perkerasan (edge joint cracks)
Retak sambungan bahu dan perkerasan (edge joint cracks) yaitu retak
Retak dapat disebabkan dengan kondisi drainase di bawah bahu jalan lebih buruk
material bahu atau perkerasan jalan, atau akibat lintasan truck/kendaraan berat di
bahu jalan. Perbaikan dapat dilakukan seperti perbaikan retak refleksi. Sesuai
dengan namanya retak ini umumnya terjadi pada daerah sambungan perkerasan
Retak ini dapat terdiri atas beberapa celah yang saling sejajar.
10
Gambar 1.3 retak sambungan perkerasan
(Sumber :Google image )
Retak sambungan jalan (lane joint cracks) adalah retak memanjang yang
terjadi pada sambungan 2 lajur lalulintas. Hal ini disebabkan tidak baiknya ikatan
pelebaran. Hal ini disebabkan oleh perbedaan daya dukung di bawah bagian
11
pelebaran dan bagian jalan lama, dapat juga disebabkan oleh ikatan antara
menggambarkan pola retakan di bawahnya. Retak refleksi dapat terjadi jika retak
pada perkerasan lama tidak diperbaiki secara baik sebelum pekerjaan overlay
bawah lapis tambahan sebagai akibat perubahan kadar air pada jenis tanah yang
ekspansif.
12
Gambar 1.7 retak refleksi
(Sumber geogle image )
perubahan volume pada lapisan permukaan yang memakai aspal dengan penetrasi
rendah, atau perubahan volume pada lapisan pondasi dan tanah dasar. Perbaikan
13
h) Retak selip (slippage cracks)
Retak selip (slippage cracks) yaitu retak yang bentuknya melengkung seperti
bulan sabit. Hal ini terjadi disebabkan oleh kurang baiknya ikatan antara lapis
oleh adanya debu, minyak, air, atau benda non-adhesif lainnya, atau akibat tidak
Retak selip pun dapat terjadi akibat terlau banyaknya pasir dalam campuran
14
2) Distorsi (Distortion)
pemadatan yang kurang pada lapis pondasi, sehingga terjadi tambahan pemadatan
terlebih dahulu jenis dan penyebab distorsi yang terjadi. Dengan demikian dapat
a) Alur (ruts), yang terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan. Alur dapat
Terjadinya alur disebabkan oleh lapis perkerasan yang kurang padat, dengan
lintasan roda.
stabilitas campuran yang berasal dari terlalu tingginya kadar aspal, terlau
berpermukaan penetrasi yang tinggi. Keriting dapat juga terjadi jika lalulintas
aspal cair).
15
c) Amblas (grade depressions), terjadi setempat, dengan atau tanpa retak.
Amblas dapat terdeteksi dengan adanya air yang tergenang. Air tergenang ini
lubang.
d) jembul (upheaval), terjadi setempat, dengan atau tanpa retak. Hal ini terjadi
a) Deliminasi
sebabkan oleh:
16
2. Pemasangan lapis perekat tidak merata;
b) Bleeding
sebagian atau seluruh agregat dalam campuran terselimuti aspal terlalu banyak;.
c) Pengausan
d) Pelepasan butir
17
5. Pemadatan lintasannya kurang;
e) Lubang
18
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkaitatau terpadu yang di
maksudkanuntuk mencapai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (I Wayan Eka
Swstikayana . 2011).
a) Burrough,1986
menampilkan dan mentranformasikan data spasial dari dunia nyata (real world).
b) Aronoff,1989
c) ESRI,2004
sistem
19
a) Data Input
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula
format data aslinya ke dalam format (native) yang dapat digunakan oleh perangkat
b) Data Output
basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya
c) Data Management
terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil
SIG. Selain itu, sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan
20
data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan (Evy Bahrul dan,Muh Iqbal
Ashari 2012).
Sub sistem yang mendukung SIG ada sebanyak 3 buah, yaitu geodatabase,
yang berbeda.
1) Geodatabase
data spasial yang mempersentasikan informasi geografis, dari model data SIG
yang umum seperti raster, topologi, jaringan dan lainnya. Ada beberapa model data
yang merupakan representasi dari keadaan bumi sub sistem ini dijalankan dalam
ArcCatalog.
2) Geoprocessing
menghasilkan informasi geografis baru dari kumpulan data yang sudah ada.
ArcTollbox.
3) Geovisualisation
data spasial beserta hubungan antar data spasial tersebut yang merupakan
21
reprentasi dari permukaan bumi dalam berbagai bentuk digital seperti peta
Sumber – sumber data geospasial adalah peta digital, foto udara, citra satelit,
tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan. Data geospasial dibedakan
menjadi data grafis ( disebut juga data geometris) dan data atribut (data tematik)
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut (Aryadisal
22
3) Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis
lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam
kembali,
23
6) Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan,
perangkat lunak, software, data, manusia dan metode (Aryadisal dan Pratiwi, 2013)
a) Hadware
Ada 3 komponen utama perangkat lunak yaitu (Aryadisal dan Pratiwi, 2013)
tereader).
2. Alat penyimpan dan pengolah data (komputer dengan hard disk-nya, tapes or
24
3. Alat penampil dan penyaji keluaran/informasi (monitor komputer, printer,
plotter)
b) Software
4. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.
Inti dari perangkat lunak GIS adalah perangkat lunak GIS itu sendiri yang
c) Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara
fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model data
25
Informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y
Bentuk garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari
Data raster (disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari
sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).Masing
masing grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada
26
Gambar 2.3 Data Raster
Sumber : Google Image
d) Manusia
maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi
e) Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan
aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda untuk
27
Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi Geografis
Sumber : Google Image
2.2.8 Jenis dan Sumber Data SIG
Data geografis pada dasarnya tersusun oleh dua komponen penting yaitu data
spasial dan data atribut. Perbedaan antara dua jenis data tersebut adalah sebagai
1) Data Spasial
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi objek di
bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interpretasi
bumi, tetapi berkembang menjadi representasi objek di atas muka bumi (di udara)
28
dan di bawah permukaan bumi.Data spasial dapat diperoleh dari berbagai sumber
dalam berbagai format. Sumber data spasial antara lain mencakup: data grafis peta
analog, foto udara, citra satelit, survei lapangan, pengukuran theodolit, pengukuran
2) Data Atribut
yang dikandung pada suatu objek data dalam peta dan tidak mempunyai hubungan
dengan posisi geografi. Data atribut dapat berupa informasi numerik, foto, narasi,
dan lain sebagainya, yang diperoleh dari data statistik, pengukuran lapangan dan
sensus, dan lain-lain. Atribut dapat dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif.
suatu objek agar dapat dikenal dan dibedakan dengan objek lain, msalnya: sekolah,
rumah sakit, hotel, dan sebagainya. Bila dilakukan secara kuantitatif, data objek
dapat diukur atau dinilai berdasarkan skala ordinat atau tingkatan, interval atau
selang, dan rasio atau perbandingan dari suatu titik tertentu. Pada pendeskripsian
secara kualitatif, kita mendeskripsikan tipe, klasifikasi, label suatu objek agar
dapat dikenal dan dibedakan dengan objek lain, msalnya: sekolah, rumah sakit,
hotel, dan sebagainya. Contohnya, populasi atau jumlah siswa di suatu sekolah
29
Menurut Hertanto (2011) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan
2) SIG dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha
8) SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial
dan geoinformatika.
GPS (Global Positioning Sistem) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan
posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk
memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu,
secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak
30
orang secara simultan. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian
bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter. (Deny
Elemen satelit terdiri dari 24 satelit di luar angkasa yang beredar di ketinggian
19,300 km di atas permukaan bumi. Jaringan satelit ini disebut konstelasi GPS.
saluran UHF dengan daya 20-50 watt. Untuk bisa menangkap sinya GPS
berdaya lemah.
31
Gambar 2.6 Sistem Satelit
Sumber : Google Image
angkasa.
Elemen pengguna adalah anda dan alat penerima sinyal GPS. Alat penerima
disebut GPS receiver. GPS receiver membutuhkan paling tidak 4 buah sinyal dari
4 satelit yang berbeda untuk dapat menentukan posisi di permukaan bumi. GPS
penentuan posisi menjadi sangat cepat dan akurat. GPS receiver dibedakan
menjadi 2 tipe : navigasi dan geodetic. GPS receiver tipe navigasi biasanya
32
menghasilkan kesalahan pengukuran antara 5 – 10m. Sedangkan GPS tipe
geodetic dirancang untuk dapat mengukur dengan tingkat kesalahan di bawah 1m.
Pada sistem GPS terdapat beberapa kesalahan komponen sistem yang akan
tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam
receiver, kesalahan pusat fase antena, dan Multipath. Hal-hal lainnya juga ada
yang mengiringi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan noise. Kesalahan ini
1) Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau
2) Navigasi
referensi pengukuran.
33
5) Pemantau Gempa
gempa, baik pergerakan vulkanik/ tektonik (Deny Kurniawan dan Ariadi 2014).
mengenai posisi, dan kecepatan waktu, GPS juga akan mempunyai peranan yang
cukup penting bagi bidang Sistem Informasi Geografis (SIG). Integrasi antara GPS
dan Sistem Informasi Geografis (SIG) akan sangat menguntungkan, karena hal ini
Secara umum ada lima hal yang dapat dilakukan oleh GPS untuk Sistem
Informasi Geografis (SIG), seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini
34
2.3.4 Spesifikasi Trimble Geo 7X Series
SPESIFIKASI UMUM
Ukuran (H x W x D) 234 mm x 99 mm x 56 mm
35
Tanpa GNSS use hingga 24 jam
Suhu penggunaan −4° - 140° F (−20° - 60° C)
Suhu penyimpanan −22° - 158° F (−30° - 70° C)
Kelembaban relatif 95%, tanpa kondensasi
Ketinggian penggunaan 29,000 ft (9,000 m)
maksimum
Ketinggian penyimpanan 40,000 ft (12,000 m)
maksimum
IP IP65
Guncangan MIL-STD 810G Metode 516.6 Prosedur I
Uji jatuh 4 ft (1.22 m)
Getaran MIL-STD 810 G Metode 514.6 Prosedur I
SISTEM CPU, MEMORI DAN KAMERA
CPU Texas Instrumen DM3730 1 GHz + GPU
Memori 4 GB memori + SD slot (hingga 32 GB), 256
MB RAM
Kamera 5MP
Display 4.2" VGA (640 x 480) LED transflektif
Panel sentuh Resistif dengan filter cahaya
Kecerahan 280 cd/m2
OS Microsoft® Windows® profesional versi 6.5
English (US), Cina (Sederhana), Cina
(Tradisional), Perancis, Jerman, Italia,
Jepang, Korea, Spanyol, Portugis (Brasil),
Rusia
Sinkronisasi dengan PC Windows 7;
Windows Vista; atau Windows XP Home atau
Persyaratan sistem dengan Service Pack 3 atau yang lebih baru.
Beberapa aplikasi lapangan dan layanan
membutuhkan akses internet mobile.
GNSS, ORIENTASI DAN JARAK
Sensor GNSS L1/L2 GNSS penerima dan antena
Chipset 220 saluran Trimble Maxwell™ 6
Sistem GPS, GLONASS, Galileo, BeiDou, QZSS
SBAS WAAS, EGNOS, MSAS, GAGAN
SBAS+ Ya
36
Lampu sorot Ya
Penerimaan protokol NMEA, TSIP2
Tingkat update 1 Hz
Waktu penentuan pertama < 45 detik
Waktu koreksi pertama protokol RTCM2.x/RTCM3.x/CMR+/CMRx
Waktu mode akurasi 1 cm + 1 ppm HRMS – horizontal
1.5 cm + 2 ppm VRMS – vertikal
Postprocessed mode akurasi 1 cm + 1 ppm HRMS – horizontal
1.5 cm + 1 ppm VRMS – vertikal
Akurasi H-Star™ 10 cm + 1 ppm HRMS
Akurasi (waktu nyata) 75 cm + 1 ppm HRMS
Akurasi (Postprocessed) 50 cm + 1 ppm HRMS
Akurasi SBAS Submeter
Setelah melihat spesifikasi alat di atas maka kami semakin yakin untuk
menggunakan GPS Map Trimble Geo 7x sebagai alat penelitian kami Karena selain
kurangnya penelitian tugas akhir yang menggunakan GPS Map Trimble Geo 7x
37
khususnya di kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang ,Rentang presisi akurasi
kesalahan yaitu 0.01m - 0,05m di bandingkan dengan GPS-GPS lain yang memiliki
Rentang presisi akurasi kesalahan rata-rata di atas 15 m, dan GPS Map Trimble Geo
7x juga bisa di tambahkan fitur titik sesuai kebutuhan survey di lapangan dan titiknya
bisa di kelompokkan. Sedangkan GPS lain bisa membuat titik namun tidak dapat di
BAB III
METODE KEGIATAN
3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan
Untuk melaksanakan suatu kegiatan, semestinya mempunyai tempat dan waktu
yang jelas yang menunjang kelancaran kegiatan. Adapun lokasi dan waktu kegiatan
5 km dari Kota Makassar dengan Luas wilayah 49.11 km2 dengan ketinggian
Lintang Selatan dan 119°33'30" Bujur Timur dan memiliki tinggi antara 5-65 m
38
Gambar Peta Maros dan Kecamatan Mandai
Sumber : Google Map
39
3.1.2 Waktu Kegiatan
Table 3.1.2
Penelitian ini dilakukan selama ± 5 bulan mulai dari bulan Maret 2018 sampai dengan bulan Agustus 2018
dengan berbagai item kegiatan diantaranya yaitu : Pengambilan Data Sekunder, Pengumpulan Data Primer, Validasi
Data Primer dan Sekunder, Pembuatan Perangkat Lunak, Pengolahan Data, Imput Data , Analisis dan Pembahasan,
serta Bimbingan Skripsi oleh pembimbing 1 yaitu Ir Bustamin Abd. Razak, MT. dan Pembimbing 2 yaitu Haeril Abdi
40
3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan
Adapun Alat Alat yang digunakan dalam survey lokasi guna kelancaran
kegiatan yaitu :
1) GPS
3) Komputer / Laptop
4) Printer
5) Kamera
8) Buku Pencatatan
40
Adapun Perangkat Lunak / aplikasi komputer yang dikustomasi
pemprograman adalah:
2) Google Earth
Tahap ini meliputi penyiapan alat dan bahan seperti peta jaringan
41
Pada pengambilan data tracking terdiri dari 2 orang, 1 orang
Pengumpulan Data Primer dan juga data tersebut meliputi data spasial
dari PU ibu kota Maros, yang terdiri dari peta batas wilayah,
42
Data atribut adalah data yang memberikan gambaran atau
data ulang.
diantaranya yaitu:
proses tracking):
jalan):
43
(Global Positioning System), jenis kerusakan,
melakukan olah dan manipulasi data. Apabila data yang telah diambil
44
3.4. Teknik pengolahan data
Pengolahan data disini adalah proses mengolah data, agar data yang ada siap
Pada tahap ini Program akan dibuatkan suatu sistem yang dapat
Informasi Geografis.
45
3.4.3 Perhitungan Mobilisasi Alat
dapat dilakukan.
46
3.5. Flo
Chart
47
48