BERWAWASAN LINGKUNGAN
Oleh :
BAB I PENDAHULUAN
2.1.2 Luas Wilayah dirinci per Kelurahan di Kecamatan Medan Tuntungan .............. 3
2.1.3 Jarak Kantor Lurah ke Kantor Camat di Kecamatan Medan Tuntungan ............ 3
2.2.1 Jumlah Penduduk, Luas Kelurahan, Kepadatan Penduduk Tahun 2016 ............ 8
2.4.1 Jumlah Murid dan Guru di Sekolah Kecamatan Medan Tuntungan ................. 22
i
BAB III METODOLOGI
4.5.1 Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Trase Baru Namo Gajah ................................ 50
4.7 Hasil Survei Topografi Menggunakan Alat Total Station (TS) ................................ 55
ii
BAB V PERENCANAAN JALAN
5.4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Trase Baru Namo Gajah ................ 68
6.2 Analisis Perhitungan Volume Pekerjaan Untuk Estimasi Biaya ............................ 114
iii
6.4 Estimasi Komponen Manfaat.................................................................................. 119
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.
Sejarah perkembangan jalan raya yang pada mulanya dari berupa bekas jejak berubah
menjadi jalan raya modern. Jalan dibuat karena manusia perlu bergerak dan berpindah-
pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Jejak jalan tersebut berfungsi sebagai penuntun arah dan menjadikan jejak jalan semakin
melebar dikarenakan seringa berpindah-pindahnya mereka.
Kemudian kurang lebih 5000 tahun yang lalu, manusia hidup berkelompok, untuk
keperluan tukar menukar barang pokok mereka mulai menggunakan jalur jalan secara
tetap yang berfungsi sebagai jalan prasarana sosial dan ekonomi. Dari sejarah
perkembangan peradaban manusia dan dari berbagai penemuan para pakar transportasi
tentang sejarah perkembangan jalan dapatlah diketahui bahwa
1. Jalan pertama yang menggunakan 3500 SM. Penemuan ini perkerasan ditemukan
didaerah Mesopotamia dipandang sebagai awal dari sejarah keberadaan jalan raya.
2. Konstruksi jalan yang terdiri dari tanah asli dilapisi dengan batu kapur dan ditutup
dengan batu bata ditemukan diantara Babilonia hingga Mesir yang diperkirakan
dibangun 2500-2568 SM oleh raja Cheope yang berfungsi untuk mengangkut batu-
batu besar dalam membangun Great Pyramid.
3. Permukan jalan yang diperkeras dari batu – batuan ini ditemukan dipulau Crate
(Kereta) Yunani yang dibuat kurang lebih 1500 SM.
4. Di wilayah Babilonia ditemukan permukaan jalan yang dibuat berlapis-lapis yaitu dari
lapisan tanah dasar yang diatasnya disusun lapisan batu-batu besar, batu beronjol
dicampur mortar, batu kerikil dan kemudian ditutup dengan batu Plat.
Menuju jalan modern pada masa Kekaisaran Romawi yang mengalami kejayaan
1
dalam membangun jalan pada tahun 753- 476 SM. Pembangunan jalan raya pada
umumnya dimaksudkan untuk memperlancar arus barang dan jaringan jalan tersebut
adalah pembangunan jalan raya yang melalui tengah kota dan pembangunan jalan
raya tanpa melalui kota merupakan jalan lingkar yang dihubungkan dengan satu atau
beberapa jalan penghubung ke tengah-tengah kota. Dalam kasus ini yang akan di
bangun adalah jalan baru yaitu Jalan Trase Baru Namo Gajah.
1.2 Tujuan
Secara umum, tujuan dari Perencanaan Medan Tuntungan – Pancur Batu yaitu untuk
mendapatkan perencanaan jalan yang aman, nyaman, dan ekonomis. Sehingga
memudahkan untuk mencapai suatu lokasi dan menghasikan suatu tingkat kenyamanan
dan keamanan yang tinggi bagi pengguna jalan tersebut.
2
BAB II
2.1.2 Luas Wilayah dirinci per Kelurahan di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun
2016
Dari 9 kelurahan di kecamatan Medan Tuntungan, kelurahan Simpang Selayang
memiliki luas wilayah terluas yaitu sebesar 5,12 km2 sedangkan kelurahan Lau Cih
mempunyai luas terkecil yakni 0,87 km2.
2.1.3 Jarak Kantor Lurah ke Kantor Camat di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun
2016
Ditinjau dari jarak antara kantor kelurahan dan kantor kecamatan, kantor kelurahan
Simalingkar B memiliki jarak terjauh dari kantor kecamatan Medan Tuntungan yaitu
sekitar 5 km sedangkan kantor kelurahan yang terdekat yaitu kelurahan Kemenangan Tani.
Gambar 2.1 Luas Wilayah tiap kelurahan di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2016
(Km2
3
Tabel 2.1 Letak dan Geografis Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2016
Lintang Utara :
Lintang Selatan :
Bujur Timur :
4. Berbatasan dengan
: Kec. Medan Selayang dan
Sebelah Utara
Kec. Medan Johor
Sebelah Selatan : Kab. Deli Serdang
4
Tabel 2.2 Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Kecamatan Menurut
Persentase terhadap
Kelurahan Luas (Km²)
Luas Kecamatan (%)
2. Sidomulyo 0 , 94 4 , 37
4. Namu Gajah 1 , 50 6 , 97
5. Kemenangan Tani 1 , 50 6 , 97
6. Simalingkar B 4 , 43 20 , 60
7. Simpang Selayang 5 , 12 23 , 80
8. Tanjung Selama t 3 , 00 13 , 95
9. Mangga 2 , 80 13 , 02
Jumlah 29 , 27 100
201 5 29 , 27 100
5
Tabel 2.3 Jarak Kantor Lurah ke Kantor Camat Menurut Kelurahan Tahun 2016
(1) (2)
1. Baru Ladang Bambu 3 , 50
2. Si domulyo 1 , 50
3. Lau Cih 1 , 00
4. Namu Gajah 1 , 00
5. Kemenangan Tani 0 , 30
6. Simalingkar B 5 , 00
7. Simpang Selayang 1 , 00
8. Tanjung Selamat 4 , 00
9. Mangga 3 , 00
Rata - rata 1 , 87
201 5 1 , 87
6
Tabel 2.4 Daftar Alamat Kantor Kelurahan Menurut Kelurahan Tahu
(1) (2)
1. Baru Ladang Bambu Jl. Bunga Pariama I
7
2.2 Kondisi Demografis
8
Sumber : Estimasi Penduduk BPS Kota Medan.
Gambar 2.3Komposisi mata pencarian penduduk di Kecamatan Medan Tuntungan tahun
2016
9
Tabel 2.5 Jumlah penduduk, Luas Kelurahan, Kepadatan Penduduk per Km2 Menurut
Kelurahan Tahun 2016
Jumlah Kepadatan
Luas Wilayah
Kelurahan Penduduk 2 Penduduk Per
(Km ) 2
(Jiwa) Km
(1) (2) (3) (4)
1. Baru Ladang Bambu 4 149 1,35 3 744
10
Tabel 2.6 Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk dan Rata-rata Anggota Rumah
Tangga Menurut Kelurahan Tahun 2016
11
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan Tahun 2016
Jenis Kelamin
2. Sidomulyo
1 014 1 039 2 053
3. Lau Cih
1 036 1 060 2 096
4. Namu Gajah
7. Simpang Selayang
3 020 3 094 6 114
8. Tanjung Selamat
9 631 9 868 19 499
9. Mangga
2015 - - -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan
12
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kelurahan Tahun 2016
13
Lahir Mati Datang Pindah
Kelurahan
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
2. Sidomulyo 26 7 84 30
3. Lau Cih 28 8 44 25
4. Namu Gajah 23 1 12 3
8. Tanjung Selamat 38 31 61 42
14
Tabel 2.10 Banyaknya Warga Negara Asing Menurut Kewarganegaraan dan Kelurahan
Tahun 2016
Kewarganegaraan
3. Lau Cih
00 0 0 4
4. Namu Gajah 00
0 0 0
00
5. Kemenangan Tani 0 0 0
88
6. Simalingkar B 00 0 0 0
7. ESFE ASelayang
Simpang 00
39 0 47
8. Tanjung Selamat 0 0 0
9. Mangga 2 0 2
Jumlah 16 41 0 57
2015 16 41 0 57
15
Tabel 2.11 Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Menurut Kelurahan Tahun 2016
2536
090 806 113 1 141
6. Simalingkar B
5536
409
3 062 20 1 024
7. Simpang Selayang
5 409
1 052 49 155
8. Tanjung Selamat
7 569 70 407
9. Mangga
Jumlah 3 396 9 313 153 2 065
16
2.3 Kondisi Ekonomi
Gambar 2.5 Banyaknya Pasar dan pertokoan per kelurahan di Kec. Medan Tuntungan
tahun 2016
17
Tabel 2.13 Jumlah Pasar Menurut Pengelola dan Kelurahan Tahun 2016
2). Sidomulyo 0 0 0
6). Simalingkar B 0 0 0
9). Mangga 1 1 0
Jumlah 2 0 3
2015 2 0 3
18
Tabel 2.14 Jumlah SPBU dan Agen Minyak Tanah (Pangkalan) Menurut Kelurahan
Tahun 2016
SPBU
Kelurahan
2). Sidomulyo 1 0
6). Simalingkar B 0 0
9). Mangga 1 0
Jumlah 7 7
2015 7 7
19
Tabel 2.15 Banyaknya Bengkel Sepeda Motor dan Mobil Menurut Kelurahan Tahun
2016
Sepeda Mobil
Kelurahan Motor
2). Sidomulyo 3 0
6). Simalingkar B 3 2
9). Mangga 32 15
Jumlah 72 41
2015 72 41
20
Tabel 2.16 Banyaknya Tempat Pencucian Mobil (Doorsmeer) Menurut Kelurahan
Tahun 2016
Banyaknya Banyaknya
Doorsmeer Doorsmeer
Kelurahan Mobil Sepeda Motor
2). Sidomulyo 0 5
6). Simalingkar B 1 3
9). Mangga 5 30
Jumlah 23 73
2015 23 73
21
2.4 Kondisi Sosial
2.4.1 Jumlah murid dan jumlah guru di Sekolah Negeri dan Swasta di Kecamatan
Medan Tuntungan tahun 2016
Tercatat ada sejumlah fasilitas pendidikan di kecamatan Medan Tuntungan yaitu
sebanyak 31 TK swasta, 23 PAUD, 22 SD negeri dan 17 SD swasta,3 SLTP negeri dan
15 SLTP swasta, 2 SLTA negeri, 4 SMK swasta dan 8 SLTA swasta.
Tercatat sebanyak 5.007 siswa bersekolah di SD negeri dan 6.459 siswa bersekolah
di SD swasta pada tahun 2016 di kecamatan Medan Tuntungan. Jumlah guru yang
mengajar di SD negeri 308 ada tahun 2016 sedangkan tenaga guru di sekolah swasta 373
orang pada tahun 2016.
2.4.2 Fasilitas Kesehatan yang ada di Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2016
Fasilitas kesehatan yang ada di kecamatan Medan Tuntungan dapat dikatakan masih
sedikit dan belum merata tersebar di tiap kelurahannya. Tercatat bahwa di kelurahan
Sidomulyo, Lau Cih dan Namu Gajah tidak ada satupun fasilitas kesehatan yang bisa
ditemui.
Tenaga medis yang terdapat di kecamatan Medan Tuntungan ini sudah cukup tersebar
di tiap kelurahan dimana pendistribusiannya disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap
kelurahan. Terdapat peningkatan dalam hal ketersediaan tenaga kesehatan dan fasilitas
kesehatan di Medan Tuntungan. Pada tahun 2016 tercatat terdapat 49 posyandu, 57
orang dokter, dan 84 orang bidan yang siap melayani penduduk Medan Tuntungan.
22
Gambar 2.6 Banyaknya Rumah sakit, Puskesmas/Pustu, BPU, BKIA di Kec. Medan
Tuntungan tahun 2016
23
Tabel 2.17 Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru PAUD dan Taman
Kanak-kanak (TK) Menurut Kelurahan di Kecamatan Tahun 201
Rasio
Kelurahan Sekolah Murid Guru Murid-
Guru
(1) (2) (3) (4) (5)
2015 - - - -
24
Tabel 2.18 Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Menurut Kelurahan di Kecamatan Tahun 2016
Rasio
Kelurahan Sekolah Murid Guru Murid-
Guru
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Baru Ladang Bambu 1 280 15 18.67
2015 - - - -
.
Sumber : Kantor Depdikbud Kecamatan Medan Tuntungan
25
Tabel 2.19 Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah
Pertama (SMP)/Madrasah Tsnawiyah (MTs) Menurut Kelurahan di Kecamatan
Tahun 2016
Rasio
Kelurahan Sekolah Murid Guru Murid-
Guru
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Baru Ladang Bambu 1 470 23 20.43
2. Sidomulyo - - - -
3. Lau Cih - - - -
4. Namo Gajah - - - -
5. Kemenangan Tani - - - -
6. Simalingkar B - - - -
7. Simpang Selayang - - - -
8. Tanjung Selamat - - - -
9. Mangga 2 834 57 14.63
2015 - - - -
Sumber : Kantor Depdikbud Kecamatan Medan Tuntungan .
26
Tabel 2.20 Banyaknya Sarana Kesehatan Umum Menurut Kelurahan Tahun 2016
Rumah Puskes-
Kelurahan Pustu BPU
Sakit mas
2. Sidomulyo 0 0 0 0
3. Lau Cih 0 0 0 0
4. Namo Gajah 0 0 1 0
5. Kemenangan Tani 0 1 1 1
6. Simalingkar B 0 0 0 0
7. Simpang Selayang 1 0 0 2
8. Tanjung Selamat 0 0 0 2
9. Mangga 1 1 1 4
Jumlah 7 2 4 10
2015 7 2 4 10
Sumber : Puskesmas Kecamatan Medan Tuntungan
27
Table 2.21 Banyaknya tempat ibadah menurut kelurahan tahun 2016
28
Tabel 2.22 Banyaknya Sarana Lapangan Olahraga Menurut Jenis Olahraga dan
Kelurahan Tahun 2016
29
2.4.3 Fasilitas Tersedia
2.4.3.1 Hotel, restauran dan pariwisata di kecamatan Medan Tuntungan tahun 2016
Gambar 2.7 Banyaknya Hotel, Restauran, dan Warung Makan / Minum di Kecamatan
Medan Tuntungan tahun 2016
Night
Hotel/
Kelurahan Bioskop Club/ Bilyard
Losmen
Karaoke
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Baru Ladang Bambu 4 0 0 2
2. Sidomulyo 0 0 0 1
3. Lau Cih 1 0 3 1
4. Namu Gajah 0 0 0 2
5. Kemenangan Tani 0 0 0 2
6. Simalingkar B 0 0 0 0
7. Simpang Selayang 8 0 0 2
8. Tanjung Selamat 4 0 0 5
9. Mangga 10 0 0 1
Jumlah 27 0 3 16
2015 27 0 30 3 16
Sumber : Kantor Lurah Kecamatan Medan Tuntungan .
Warung Makan/
Kelurahan Restoran/ R.Makan
Minum
2. Sidomulyo 0 6
3. Lau Cih 2 12
4. Namu Gajah 0 3
5. Kemenangan Tani 3 21
6. Simalingkar B 0 9
7. Simpang Selayang 0 25
8. Tanjung Selamat 0 20
9. Mangga 1 5
Jumlah 6 160
2015 6 160
Sumber : Kantor Lurah se Kecamatan Medan Tuntungan.
Tabel 2.24 Banyaknya Rumah Makan/Restoran dan Warung Makan/Minum
Tabel 2.25 Jumlah Panti Pijat, Pangkas, Salon, dan Praktek Dukun Patah Menurut
Panti Salon
T.Pang
Kelurahan Pijat/ kecanti Dukun Patah
Kas
Massege kan
2. Sidomulyo 0 0 2 0
3. Lau Cih 3 1 2 0
4. Namu Gajah 0 0 3 0
5. Kemenangan Tani 0 2 7 1
6. Simalingkar B 0 1 5 3
7. Simpang Selayang 4 4 21 2
8. Tanjung Selamat 0 9 12 2
9. Mangga 0 15 10 5
Jumlah 7 35 68 13
2015 7 35 68 13
.
Sumber : Kantor Lurah se Kecamatan Medan Tuntungan 31
BAB III
METODOLOGI
Semakin banyak nya perkembangan teknologi dan ekonomi pada kota Medan
membutuhkan sarana dan prasarana yang cukup. Perencanaan jalan baru dari Medan
Tuntungan-Pancurbatu dapat memberi kemudahan bagi masyarakat di bidang mobilisasi.
Perencanaan bagian jalan seperti tikungan, lebar dan kelandaian berkaitan dengan arus
lalu lintas. Dalam hal geometric, diperlukan klasifikasi jalan menurut fungsinya, kendaraan
rencana yang akan melintas jalan tersebut, serta volume lalu lintas rencana dan volume jam
rencana (VCR).
Kriteria perencanaan tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan kecendrungan
dimasa mendatang sehingga jalan yang dibangun dapat memenuhi fungsinya selama umur
rencana.
Pekerjaan perencaan jalan baru dari Medan Tuntungan ke Pancurbatu ini memiliki
beberapa tahapan guna memenuhi target waktu dan tujuan yang diinginkan.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengumpulan data
3. Tahap Analisis
4. Tahap Finalisasi Studi
32
START
PERMASALAHAN
PENGARAHAN DARI
DOSEN PENGAMPU
PERENCANAAN JADWAL
PERENCANAAN
PENGUMPULAN DATA
TIDAK
DATA CUKUP
YA
PENGOLAHAN
DATA
ASPEK GEOMETRIK
ASPEK EKONOMI
ASPEK JALAN PENDEKAT ANALISA PEMILIHAN
ASPEK HIDROLOGI ALTERNATIF
ASPEK GEOTEKNIK
TIDAK
OPTIMAL
YA
RENCANAKAN STRUKTUR
JALAN 33
3.2.1 Tahap Persiapan
Persiapan di atas harus dilakukan secara teliti dan cermat agak menghindari pengulangan
pekerjaan. Sehingga tercapai kerja yang optimal dari segi waktu.
34
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
35
3.2.3 Analisis dan Pengolahan Data
Apabila hasil-hasil dari analisa dan pengolahan data sudah didapat, maka tahap
pemecahan masalah bisa dilaksanakan, dengan tujuan mengetahui konstruksi jalan secara
keseluruhan yang tepat sesuai analisa dari data yang telah diperoleh serta penempatan
36
sebenarnya di lapangan terhadap kondisi riil berdasarkan peraturan pelaksanaan jalan
yang telah ditetapkan. Tahap ini meliputi:
37
kapasitas jalan dapat tercapai.
Tidak boleh terganggu oleh kegiatan local, lalu lintas local
Jalan arteri tidak terputus walaupun memasuki kota.
b) Jalan Kolektor
Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau
pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan
masuk dibatasi.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh jalan kolektor
adalah :
Kecepatan rencana > 40 km/jam.
Lebar badan jalan > 7,0 meter.
Kapasitas jalan lebih besar atau sama dengan volume lalu lintas rata-rata.
Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan kapasitas jalan tidak
terganggu.
Tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.
Jalan kolektor tidak terputus walaupun memasuki daerah kota.
c) Jalan Lokal
Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh jalan lokal adalah
Jalan lokal tidak terputus walaupun memasuki desa.
Lebar badan jalan > 6,0 meter.
Kecepatan rencana > 20 km/jam.
d) Jalan Lingkungan
Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan
dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
38
3.3.3 Klasifikasi Jalan Menurut Wewenang
Tujuan pengelompokan jalan dimaksudkan untuk mewujudkan kepastian
hukum penyelenggaraan jalan sesuai dengan kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
Klasifikasi jalan umum menurut wewenang, terdiri atas :
a) Jalan Nasional
Jalan nasional, merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.
b) Jalan Provinsi
Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota
kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
c) Jalan Kabupaten
Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primeryang tidak
termasuk jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan,
antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan
lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan
jalan strategis kabupaten.
d) Jalan Kota
Jalankota, merupakan jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota,menghubungkan pusat pelayanan dengan
persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang
berada di dalam kota.
e) Jalan Desa
Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
39
3.3.4 Klasifikasi Jalan Menurut Muatan Sumbu
a) Jalan Kelas I
Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 meter, ukuran panjang tidak melebihi 18 meter, dan
muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton, yang saat ini masih belum
digunakan di Indonesia, namun sudah mulai dikembangkan diberbagai negara maju seperti di
Prancis telah mencapai muatan sumbu terberat sebesar 13 ton.
b) Jalan Kelas II
Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 meter, ukuran panjang tidak melebihi 18 meter, dan
muatan sumbu terberat yang diizinkan 10 ton, jalan kelas ini merupakan jalan yang sesuai
untuk angkutan peti kemas.
40
BAB IV
PENYAJIAN DATA
4.1 Survey Track Location
Survei track location dilakukan di Keluruhan Ladang Bambu, Kecamatan Medan
Tuntungan.
Rencana ruas jalan Namo Gajah akan melintasi kawasan pemukiman penduduk di
Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan, selanjutnya kawasan rawa-
rawa dan persawahan milik rakyat.
Rute jalan yang disurvei merupakan rencana rute yang sesuai dengan RT/RW Kota
Medan.
a. Tracking Location
Salah satu aspek terpenting dalam pemetaan adalah survei lapangan (tracking
location). Tracking Location adalah suatu metode untuk menentukan posisi suatu
objek berupa titik koordinat lintang dan bujur serta mengumpulkam berbagai
informasi dari objek tersebut di lapangan.
Untuk melakukan survei dibutuhkan suatu alat untuk membantu dalam
pengumpulan data dan inforasi tersebut yaitu perangkat GPS dan kertas form
survei.
Hasil dari survei Tracking Location adalah berupa sebagai berikut :
41
4.2 Penyelidikan Tanah
Ruang lingkup penyelidikan tanah ini adalah melaksanakan pekerjaan penelitian
lapangan (field investigation) dengan pengujian DCP (Dynamic Cone Penetrometer Test)
sebanyak 5 titik.
No.
Pukulan TITIK 1 Angka Baca
Angka Selisih
Asli Baca Koreksi Penetrasi
bacaan (mm) (mm) (mm) CBR (%) h x CBR^1/3
0 0 1000
1 13 987 13 13 22.38166435 36.63595176
2 38 962 38 25 9.484288771 52.9185901
3 82 918 82 44 4.514884408 72.72240312
4 122 878 122 40 5.116762172 68.92737433
5 162 838 162 40 5.116762172 68.92737433
6 181 819 181 19 13.59867273 45.35088588
7 230 770 230 49 3.919877968 77.25980286
8 276 724 276 46 4.258914947 74.56313404
9 337 663 337 61 2.940098812 87.38773383
10 400 600 400 63 2.818161377 88.98753341
11 447 553 447 47 4.140335292 75.47034966
12 510 490 510 63 2.818161377 88.98753341
13 563 437 563 53 3.536110137 80.74540131
14 618 382 618 55 3.368245891 82.44492977
15 662 338 662 44 4.514884408 72.72240312
16 685 315 685 23 10.58160026 50.49460196
17 752 248 752 67 2.599344154 92.12186693
18 810 190 810 58 3.141369657 84.94431954
19 875 125 875 65 2.704859821 90.56525429
20 905 95 905 30 7.465171555 58.63197438
21 950 50 950 45 4.38361061 73.6472447
42
Tabel 4.2 Hasil Pengujian DCP Pada Titik 2
No.
Pukulan TITIK 2 Angka Baca
Angka Selisih
Asli Baca Koreksi Penetrasi hx
bacaan (mm) (mm) (mm) CBR (%) CBR^1/3
0 0 1000
1 15 985 15 15 18.54779029 39.70593
2 40 960 40 25 9.484288771 52.91859
3 61 939 61 21 11.92411253 47.97644
4 72 928 72 11 27.8709264 33.35107
5 84 916 84 12 24.86194057 35.0235
6 91 909 91 7 50.45291617 25.86585
7 104 896 104 13 22.38166435 36.63595
8 118 882 118 14 20.30644453 38.19495
9 135 865 135 17 15.73695005 42.60126
10 147 853 147 12 24.86194057 35.0235
11 164 836 164 17 15.73695005 42.60126
12 184 816 184 20 12.71298737 46.67803
13 210 790 210 26 9.008240951 54.09868
14 215 785 215 5 78.47880552 21.40692
15 226 774 226 11 27.8709264 33.35107
16 233 767 233 7 50.45291617 25.86585
17 239 761 239 6 61.77139486 23.71813
18 246 754 246 7 50.45291617 25.86585
19 251 749 251 5 78.47880552 21.40692
20 258 742 258 7 50.45291617 25.86585
21 262 738 262 4 105.1950323 18.88245
22 266 734 266 4 105.1950323 18.88245
23 272 728 272 6 61.77139486 23.71813
24 276 724 276 4 105.1950323 18.88245
25 277 723 277 1 649.3816316 8.659643
26 284 716 284 7 50.45291617 25.86585
27 287 713 287 3 153.47576 16.06206
28 289 711 289 2 261.3651119 12.78731
29 293 707 293 4 105.1950323 18.88245
30 294 706 294 1 649.3816316 8.659643
Total 294 0.372872157 727.0381
CBR Titik (%) 15.1227
43
Tabel 4.3 Hasil Pengujian DCP Pada Titik 3
No.
Pukulan TITIK 3 Angka Baca
Angka Selisih
Asli Baca Koreksi Penetrasi hx
bacaan (mm) (mm) (mm) CBR (%) CBR^1/3
0 0 1000
1 60 940 60 60 3.004605157 86.57923
2 150 850 150 90 1.764329051 108.7516
3 250 750 250 100 1.536384793 115.3896
4 310 690 310 60 3.004605157 86.57923
5 330 670 330 20 12.71298737 46.67803
6 450 550 450 120 1.209302704 127.8477
7 530 470 530 80 2.059410141 101.782
8 570 430 570 40 5.116762172 68.92737
9 650 350 650 80 2.059410141 101.782
10 720 280 720 70 2.454066197 94.41916
11 730 270 730 10 31.58639048 31.61064
12 760 240 760 30 7.465171555 58.63197
13 815 185 815 55 3.368245891 82.44493
14 860 140 860 45 4.38361061 73.64724
15 920 80 920 60 3.004605157 86.57923
16 1000 0 1000 80 2.059410141 101.782
44
Tabel 4.4 Hasil Pengujian DCP Pada Titik 4
No.
Pukulan TITIK 4 Angka Baca
Angka Selisih
Asli Baca Koreksi Penetrasi
bacaan (mm) (mm) (mm) CBR (%) h x CBR^1/3
0 0 1000
1 90 910 90 90 1.764329051 108.7516123
2 145 855 145 55 3.368245891 82.44492977
3 180 820 180 35 6.09731536 63.94122175
4 210 790 210 30 7.465171555 58.63197438
5 236 764 236 26 9.008240951 54.09868135
6 270 730 270 34 6.333855948 62.90738674
7 314 686 314 44 4.514884408 72.72240312
8 336 664 336 22 11.21757599 49.24804793
9 465 535 465 129 1.099754405 133.1542237
10 568 432 568 103 1.477898893 117.3236231
11 603 397 603 35 6.09731536 63.94122175
12 638 362 638 35 6.09731536 63.94122175
13 687 313 687 49 3.919877968 77.25980286
14 756 244 756 69 2.500870155 93.65827155
15 837 163 837 81 2.026092039 102.4954868
16 870 130 870 33 6.587053593 61.86015524
17 888 112 888 18 14.59913756 43.99279673
18 899 101 899 11 27.8709264 33.35107369
19 923 77 923 24 10.00651014 51.71765066
20 944 56 944 21 11.92411253 47.97643609
21 1000 0 1000 56 3.289494166 83.28454175
45
Tabel 4.5 Hasil Pengujian DCP Pada Titik 5
No.
Pukulan TITIK 5 Angka Baca
Angka Selisih
Asli Baca Koreksi Penetrasi hx
bacaan (mm) (mm) (mm) CBR (%) CBR^1/3
0 0 1000
1 96 904 96 96 1.620980801 112.7709
2 134 866 134 38 5.473235531 66.96764
3 176 824 176 42 4.799253405 70.84467
4 209 791 209 33 6.587053593 61.86016
5 215 785 215 6 61.77139486 23.71813
6 334 666 334 119 1.222663197 127.2475
7 404 596 404 70 2.454066197 94.41916
8 450 550 450 46 4.258914947 74.56313
9 490 510 490 40 5.116762172 68.92737
10 510 490 510 20 12.71298737 46.67803
11 542 458 542 32 6.858641113 60.79894
12 576 424 576 34 6.333855948 62.90739
13 602 398 602 26 9.008240951 54.09868
14 635 365 635 33 6.587053593 61.86016
15 675 325 675 40 5.116762172 68.92737
16 720 280 720 45 4.38361061 73.64724
17 745 255 745 25 9.484288771 52.91859
18 784 216 784 39 5.289713749 67.953
19 812 188 812 28 8.173000112 56.40079
20 857 143 857 45 4.38361061 73.64724
21 894 106 894 37 5.668277925 65.97085
22 907 93 907 13 22.38166435 36.63595
23 1000 0 1000 93 1.689981259 110.7755
Dari hasil pengujian diatas, maka CBR rata – rata yang didapatkan adalah sebagai
berikut :
28.41843502
𝐶𝐵𝑅𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 (%) =
5
46
4.4 Survei Lalu Lintas
47
Dari hasil survei tersebut dapat diperoleh perkiraan volume lalu lintas yang nantinya
menggunakan Ruas Jalan Trase Baru Namo Gajah.
48
Hasil survei volume lalu lintas harian rata-rata ditampilkan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 4.6 Volume Lalulintas Harian Rata-Rata yang melewati Pos 1 dan Pos 2
Sepeda Motor 55 49
Kendaraan Menengah 0 0
Bis Besar 0 0
Truk Kecil 0 0
Tabel 4.8 Volume Lalulintas Harian Rata-Rata yang melewati Pos 3 dan Pos 4
Sepeda Motor 48 53
Kendaraan Menengah 0 0
Bis Besar 0 0
Truk Kecil 0 0
49
Tabel 4.9 Volume Lalulintas Harian Rata-Rata yang melewati Pos 4 dan Pos 6
Sepeda Motor 84 83
Kendaraan Menengah 0 0
Bis Besar 0 0
Truk Kecil 0 1
4.5.1 Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Trase Baru Namo Gajah
Volume lalu lintas harian yang akan lewat di Ruas Jalan Trase Baru Namo Gajah
diperoleh dengan metode survei pengamatan dan pencocokan pelat nomor kendaraan yang
melintas di ruas jalan tersebut yang dilakukan dengan durasi 4 jam. Metode ini dilakukan
mengingat bahwa Ruas Jalan Trase Baru Namo Gajah ini belum bisa dilewati oleh semua
kategori kendaraan karena ruas jalannya yang belum ada.
Hasil pengamatan di lapangan terhadap pelat nomor kendaraan menghasilkan jumlah
kendaraan yang berpotensi melintasi ruas jalan tersebut dari setiap kategori kendaraan
seperti terlihat pada tabel-tabel berikut :
50
Nama Surveyor :
Nama Surveyor :
Bunga Pariama – Petunia I Michael R. Petunia I – Bunga Pariama
Suruhenta Tarigan
Hutauruk
Ruas Jalan Bunga Pariama Ruas Jalan Bunga Pariama
Sepeda Motor MOBIL SEPEDA MOTOR MOBIL BECAK
2040 1981 KJ 5465 1428 5766
2086 1040 ZR 1069 AE 1360 QE
2230 1589 RL 1589 RI 1753 QS
2446 1934 OL 1752 ZK 1882 FH
2773 1943 OL 19877 XY
2959 2006 SG
2992 2039 X
3069 2166 TAE
3208 2190 FAN
3624 2266 L
4053 2356 AHD
4128 2371 CIA
4394 2430 KQ
4409 2553 GAB
4413 2890 FT
4565 3527 ADZ
4692 3798 PN
5082 3987 RAV
5145 4112 AB
5164 4241 B
5223 4290 ACP
5266 4394 XQ
5377 4426 AFF
5409 4456 AXG
5501 4486 OL
6712 4501 UP
9169 4633 AEB
2123 AFY 4961 AGV
2190 FAN 5014 AGR
2193 WGS 5129 AM
2487 FIU 5177 L
260 I 5418 AFK
2991 APM 5433 IW
3161 EEF 5500 POL
3645 LU 5501 AOR
3646 RAK 5643 CK
3648 FW 5648 PEG
4070 ABQ 5784 DII
4078 AE 5824 QD
6014 AGG
4136 LI
6276 AGD
4136 LI
6503 K
4489 IU
6648 ABP
4693 AEB
6648 BP
4912 AGH
6680 AFK
4959 AL
6726 NIU
5014 AGR
6783 AEI
5450 AGY
6787 FT
5611 QU
8816 MN
584 HL
6014 AGG
6014 AGG
6572 XAP
6648 BP
6649 ABP
6787 FI
51
Nama Surveyor :
Nama Surveyor : Yosephine Petunia I (Kantor Lurah) – Bunga Pariama Bunga Pariama - Petunia I (Kantor Lurah)
M.Syukri Harianda
A.R Manihuruk
Ruas Jalan Petunia I (Kantor Lurah) Ruas Jalan Petunia I (Kantor Lurah)
Sepeda Motor Mobil BETOR
SEPEDA MOTOR MOBIL
2123 AFY 1283 BP 1551 BI
1221 EZ 1753 QS
5151 1207 ITE
2954
5570 1453 OT
4426 5686 1639 LC
5688 5981
2006 SG 6411
2266 L 6939
2371 CIA 6989
2553 GAB 2190 FAN
2915 ABA 2375 XE
2988 AAL 2487 FIU
3055 AFV 2635 ACK
2879 ACE
3161 CI
2989 AAL
3257 AAI
3028 AFY
3315 EO
3040 AGZ
3475 ABC 3145 AEL
3478 UY 3161 EEF
3622 AHI 3199 AAB
3720 ABC 3228 CL
3772 AEF 3231 HBP
3784 AFD 3463 AEL
3860 AEW 3475 ABC
3902 UM 3645 LU
3987 RAV 3646 RAK
4286 AAG 4015 DEQ
4070 ABQ
4471 AAN
4136 LI
4520 AFQ
4149 ABM
4619 ADF 4208 A DN
4633 AEB 4218 MR
4961 AGV 4278 AAE
5177 L 4286 AAG
5333 MAN 4286 XI
5418 AFK 4471 AAN
5465 IE 4489 IU
5500 POL 4509 AHS
5503 KO 4693 AEB
5595 VBC 4912 AGH
5784 DII 5014 AGR
5824 OD 5101 ACW
5112 ADM
5842 ADZ
5233 ABS
6627 ADH 5345 TAI
6648 ABP 5450 AGY
6726 NIU 5586 NAJ
6748 RAZ 5595 VBC
6783 AEI 6014 AGG
6276 AGD
6591 CW
6648 ABP
6648 BP
6703 AAE
52
Nama Surveyor : Petunia I (Kantor Lurah) – Petunia I (Simp. Masjid)
Timbul Sihombing & Nama Surveyor :
Perkasa Simbolon Petunia I (Simp. Masjid) – Petunia I (Kantor Lurah) Panji Marshando
Ruas Jalan Petunia I (Simp. Masjid) Ruas Jalan Petunia I (Simp. Masjid)
Sepeda Motor Mobil Truck
Sepeda Motor MOBIL
1205 MS 1096 OA 5040 RA
4720 1012 KE
1267 HJ 1225 UY
4769 1020 TV
1548 UA 1273 OD
4952 1042 ZY 1753 AEI 128 ME
5304 1046 OA 2006 SG 1348 SB
5345 1053 QC 2095 ARB 1416 HP
5500 1101 KD 2240 DB 1453 QT
5564 1131 AA 2314 AGH 1502 FV
5709 1147 QM 2369 BC 1512 FK
6044 1162 OY 2371 CIA 1585 RS
6044 1207 ITE 2531 OH 1637 GQ
6203 1231 GY 2553 GAB 1753 QS
6439 1264 YC 2592 MR 1856 KM
6513 1267 JU 2612 PAB 1936 ZE
6575 1268 CM 3022 CI 1945 OM
3172 SB 5432 DJ
6726 1283 BP
3178 AEL 569 ZA
6884 1379 AR
3228 OF 8211 MC
6992 1398 HD
3278 YAR 8435 CT
6994 1452 ZR 3324 CK 8500 LJ
7760 1453 OT 3367 TL 9150 CY
1272 MAD 1483 FA 3368 AET 9154 CP
2123 AFY 1575 HK 3475 ABC
2190 FAN 1721 MH 3479 VAF
2250 SAD 17775 ZZ 3508 AXC
2348 KJ 1806 YO 3569 ABZ
2487 FIU 1939 IA 3575 AGB
2517 UM 1955 JY 3702 AGR
2523 ACD 3199 AB 3721 ACO
2575 IF 3866 SJ 3740 AEB
2592 AML 8639 LG 375 ACP
3987 RAV
2600 AHR 9 BS
4006 AGO
2654 AEM 9711 CM
4032 HFA
2679 AOF 7893
4311 XO
2931 INF 8211 4353 AGE
3161 EEF 4359 AEM
3168 AEZ 4383 RAV
3218 GG 4398 APM
3244 CC 4477 AHO
3470 RDY 4531 ADU
3494 HI 4574 AEN
3566 MP 4630 AMP
3577 AGB 4633 AEB
3645 LU 4704 AQQ
3646 RAK 4707 CD
3654 UFO 4718 AFX
3675 AGB 4961 AGV
4961 AHD
3677 AHZ
5024 TQ
3882 ADE
5092 XAH
4015 DEQ 5146 AMB
4070 ABQ 5159 VG
4130 AEB 5177 L
4132 AFI 5222 XP
4136 LI 5348 AFY
4139 OM 5418 AFK
4300 AHZ 5447 ADW
4411 AJ 5483 US
4453 ACE 5500 POL
4659 H 5638 CJ
4799 AEZ 5661 AEZ
5784 DII
4898 OC
5824 DM
4912 AGH
6012 AEK
5014 AGR
6044 FD
5017 AGD 6249 AHD
5104 AFA 6249 TBE
5106 AHI 6286 PAM
5159 UG 6388 AFL
5193 MBA 6388 ARB
5243 AAN 6439 LAA
5301 CY 6648 ABP
5450 AGY 666 M
5611 QU 6726 NIU
5646 IF 6748 ZT
5650 LE 6783 AEI
5709 HI 6793 RM
6977 AJ
5994 FON
7893 DN
6014 AGG
8025 CD
6049 ABL
7893 DN
6066 MF 8025 CD
6225 AND
6249 AHD
6355 FAI
6536 AFN
6648 BP
6649 ABP
53
6740 ZI
Setelah dilakukan pencocokan pelat nomor kendaraan maka didapat volume lalu lintas harian
seperti tabel berikut :
Tabel 4.10 Potensi Kendaraan akan melintasi Jalan Trase Baru Namo Gajah
Sepeda Motor 28
Kendaraan Menengah 0
Bis Besar 0
Truk Kecil 0
54
4.7 Hasil Survei Topografi Menggunakan Alat Total Station (TS)
55
111 351148.2 9860118.7 49 K 166 351525.1 9860384 57 K
112 351148.9 9860139.6 46 K 167 351531.3 9860372.4 57 K
113 351148.1 9860148.8 46 K 168 351532.3 9860362.9 57 K
114 351150.2 9860153.6 46 K 169 351538.6 9860351.3 57 K
115 351151.8 9860162.9 46 K 170 351548.1 9860335.2 58 K
116 351155.5 9860177.1 46 K 171 351554.5 9860326 58 K
117 351157.2 9860186.5 46 K 172 351562.2 9860304.8 50 K
118 351161 9860198.3 46 K 173 351564.4 9860285.5 50 K
119 351160.7 9860203 46 K 174 351567.8 9860278.5 50 K
120 351161.9 9860217 45 K 175 351574.3 9860266.8 50 K
176 351578.5 9860252.5 50 K
121 351162.8 9860235.7 45 K
177 351580.1 9860238 50 K
122 351161.6 9860249.5 45 K
178 351580.9 9860230.8 50 K
123 351158 9860263.2 45 K
179 351571.8 9860215.6 50 K
124 351154.6 9860274.6 45 K
180 351567.9 9860200.7 50 K
125 351151.2 9860286 45 K
181 351568.9 9860188.7 50 K
126 351147.6 9860299.6 45 K
182 351577.1 9860184.4 50 K
127 351143.8 9860315.6 46 K 183 351590 9860185.3 50 K
128 351137.6 9860331.4 46 K 184 351608.1 9860186.5 50 K
129 351129.4 9860342.3 46 K 185 351615.3 9860194.3 50 K
130 351123.6 9860353.4 45 K 186 351614.6 9860204 50 K
131 351117.4 9860369.1 45 K 187 351616.6 9860211.4 50 K
132 351114 9860380.4 45 K 188 351615.6 9860223.6 50 K
133 351110.6 9860391.7 47 K 189 351619.8 9860233.6 50 K
134 351107.1 9860402.9 47 K 190 351620.8 9860248.4 50 K
135 351106.1 9860414.4 47 K 191 351619.7 9860258.1 58 K
136 351115.2 9860420 47 K 192 351618.9 9860265.3 50 K
137 351127.2 9860421.1 47 K 193 351614.6 9860279.7 50 K
138 351132.4 9860416.9 44 K 194 351604.6 9860298.4 50 K
139 351138 9860408.2 44 K 195 351598 9860310.1 58 K
140 351144.5 9860390.2 44 K 196 351595.9 9860329.4 58 K
141 351145.3 9860380.9 46 K 197 351597.4 9860339.2 58 K
142 351508.8 9860165.3 47 K 198 351599 9860349.1 58 K
143 351510.4 9860177.4 47 K 199 351600.8 9860356.6 58 K
144 351509.5 9860187 47 K 200 351612.4 9860372.2 58 K
145 351509 9860191.8 47 K 201 351621 9860365.6 58 K
146 351508.2 9860201.4 47 K 202 351631 9860346.9 61 K
147 351513.4 9860228.3 50 K 203 351632.9 9860330 61 K
204 351636.9 9860318.1 61 K
148 351524.6 9860267.9 50 K
205 351638.3 9860305.9 61 K
149 351527.8 9860285.1 50 K
206 351639.4 9860296.2 55 K
150 351521.9 9860291.9 50 K
207 351697 9860251.6 55 K
151 351513.4 9860298.5 50 K
208 351695.8 9860263.8 55 K
152 351504.2 9860312.2 57 K
209 351695 9860271.1 55 K
153 351503 9860324.2 57 K
210 351688.3 9860285.3 55 K
154 351498.5 9860343.1 57 K 211 351684.7 9860294.9 55 K
155 351497 9860357.4 57 K 212 351678.9 9860299.3 55 K
156 351496 9860367 57 K 213 351666 9860320.4 61 K
157 351494.4 9860383.7 57 K 214 351665 9860330.1 61 K
158 351489.8 9860405 59 K 215 351671.8 9860340.5 61 K
159 351483.1 9860421.2 59 K 216 351683 9860336.5 61 K
160 351477.9 9860423.1 59 K 217 351695 9860322.7 61 K
161 351484.5 9860433.3 59 K 218 351701.3 9860313.4 61 K
162 351497.1 9860434.5 59 K 219 351708 9860301.6 55 K
163 351510.5 9860428.5 59 K 220 351714.4 9860292.3 57 K
164 351519.5 9860414.9 59 K 221 351723 9860288 57 K
165 351523.2 9860403.1 59 K 222 351737 9860284.1 57 K
56
BAB V
PERENCANAAN JALAN
Tabel 5.1 Potensi Arus Lalu Lintas Jalan Trase Baru Namo Gajah
Potensi Arus OD
Kategori Kendaraan
(kend/hari)
Kendaraan Menengah 0
Bis Besar 0
Truk Kecil 0
57
perencanaan jangka menengah suatu sistem jaringan jalan yaitu tahun 2018-2038.
Pertumbuhan lalu lintas pada ruas rencana dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.2 Pertumbuhan LHR Kendaraan Jalan Trase Baru Namo Gajah
Kendaraan
2018 2020 2025 2030 2035 2040
Kendaraan 18 22 30 40 50 60
Ringan (Mobil)
Kendaraan 0 0 0 0 0 0
Menengah
Bis Besar 0 0 0 0 0 0
Truk Kecil 0 0 0 0 0 0
Becak Motor 0 0 0 0 0 0
(Betor)
58
5.3 Kebutuhan Ruang Jalan
Dalam menghitung kebutuhan ruang jalan selain harus mengetahui permintaan arus lalu
lintas juga kapasitas ruas jalan dalam menampung arus lalu lintas tersebut. Parameter yang
ideal untuk menyatakan kebutuhan ruang jalan adalah apabila Derajat Kejenuhan (Kepadatan)
pada ruas jalan tersebut yaitu perbandingan antara volume lalu lintas yang lewat dalam satu
satuan waktu terhadap kapasitas jalan dalam satuan waktu tidak melebihi 0,8.
Dakan analisis kebutuhan ruang jalan ini diasumsikan bahwa tahun awal pembukaan
jalan adalah tahun 2020 dan tahun analisis ditinjau setiap 5 tahun hingga 20 tahun kemudian.
Analisis mengenai kebutuhan ruang setiap tahun tinjauan disajikan pada poin dibawah ini.
Pada tahun awal direncanakan tipe jalan dengan ukuran minimum yang disyaratkan
dalam PP. No. 34 Tahun 2006 dengan klasifikasi Jalan Sedang, yaitu :
Dimana :
Tipe jalan adalah dua lajur tak terbagi, maka nilai C0 = 2900 smp/jam
59
b. Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas Efektif (FCW)
Menggunakan tabel sebagai berikut :
Tipe jalan adalah dua lajur tak terbagi, dan lebar jalur lalu-lintas efektif adalah 7 m, maka
nilai FCw adalah 1,00
Pemisahan arah SP adalah 50% - 50% maka didapatkan nilai FCsp adalah 1,00
60
Tipe jalan adalah 2/2 UD dengan hambatan samping VL, dan lebar bahu efektif adalah 1,5
maka nilai FCSF adalah 0,99
Jumlah penduduk di Kecamatan Medan Tuntungan adalah 84.775 < 0,1 Juta maka nilai
FCCS adalah 0,86
C = 2469,06 smp/jam
61
5.3.2 Analisis Volume Jam Perencanaan
Kendaraan Menengah 0
Bis Besar 0
Truk Kecil 0
TOTAL 186
𝐾
𝑉𝐽𝑃 = 𝑉𝐿𝐻𝑅 𝑥 𝑥 𝐹𝑆𝑃
𝐹
Dimana :
FAKTOR – K FAKTOR – F
VLHR
(%) (%)
62
5000 - 10000 8-10 0,16-0,8
K = 14%
F = 0,5%
FSP = 50%
(kend/jam/arah) (kend/jam)
Sepeda Motor 24 48
Kendaraan Menengah 0 0
Bis Besar 0 0
Truk Kecil 0 0
TOTAL 30 60
63
Tabel 5.6 Volume lalu lintas dalam satuan smp/jam
Kendaraan Ringan 1 12 12
(Mobil)
Kendaraan - 0 0
Menengah
Bis Besar - 0 0
Truk Kecil - 0 0
Becak Motor - 0 0
(Betor)
TOTAL 60 41
Maka diperoleh Volume Jam Perencanaan untuk tahun-tahun tinjauan ditabelkan sebagai berikut
Kendaraan
2018 2020 2025 2030 2035 2040
Kendaraan 12 14 18 23 29 37
Ringan (Mobil)
64
Kendaraan 0 0 0 0 0 0
Menengah
Bis Besar 0 0 0 0 0 0
Truk Kecil 0 0 0 0 0 0
Becak Motor 0 0 0 0 0 0
(Betor)
Sepeda Motor 29 32 40 50 60 75
Kendaraan 12 14 18 23 29 37
Ringan (Mobil)
Kendaraan 0 0 0 0 0 0
Menengah
Bis Besar 0 0 0 0 0 0
Truk Kecil 0 0 0 0 0 0
Becak Motor 0 0 0 0 0 0
(Betor)
TOTAL 41 46 58 73 89 112
65
5.3.3 Derajat Kejenuhan
Persyaratan ideal yang diberikan untuk pelayanan jalan adalah dengan melihat derajat
kejenuhan yang merupakan rasio antara volume terhadap kapasitas tidak lebih besar dari 0,8.
Untuk volume lalu lintas tahun 2018 diperoleh nilai sebagai berikut :
DS = V/C
Dimana
V = 41 smp/jam
C = 2469,06 smp/jam
Maka :
DS = 41 / 2469,06
DS = 0,016 ……… OK
Derajat kejenuhan ruas jalan dalam tahun – tahun tinjauan dapat ditabelkan sebagai berikut :
Tabel 5.9 Analisis Derajat Kejenuhan Jalan Trase Baru Namo Gajah
VJP
41 46 58 73 89 112
(smp/jam)
Kapasitas
2469,06 2469,06 2469,06 2469,06 2469,06 2469,06
(smp/jam)
Derajat
Kejenuhan 0,016 0,018 0,023 0,03 0,036 0,045
(V/C)
66
Dari hasil analisis terhadap derajat kejenuhan jalan, maka terlihat bahwa untuk tahun 2018
sampai dengan tahun 2040, kepadatan lalu lintas masih dibawah persyaratan ideal maksimum
yang ditetapkan yaitu 0,8.
Dengan demikian tipe jalan 2/2 UD (Tak Terbagi) dengan lebar lajur = 3,5 m dengan lebar
bahu = 1,5 m masih memenuhi kebutuhan lalu lintas sampai tahun 2040.
Dari hasil analisis tersebut maka diperoleh kebutuhan ruang jalan adalah sebagai berikut :
-Lebar Rumaja = 12 m
Berdasarkan PP No.34 Tahun 2006 untuk klasifikasi jalan kolektor sekunder dengan jarak
tidak kurang dari 10 m dari as jalan, dan pada kondisi yang tidak memungkinkan batas
minimum Ruang Pengawasan Jalan adalah 10 m dari tepi badan jalan pada kedua sisi.
67
5.4 Analisa Tebal Perkerasan Jalan
5.4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Trase Baru Namo Gajah
Kendaraan Ringan 18
Sepeda Motor 168
2. LHR 10 Tahun
68
4. Koefisien Distribusi Keadaan (C)
- Kendaraan ringan & sepeda motor = 0,3
5. Lalu Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
LEP = LHR x C x E
9. Nilai ITP
Dik :
CBR = 5,6368 %
DDT = > 4%
3
FR (curah hujan ditetapkan > 900 mm /tahun) = 1,5
Ipt (LER < 10 ; klasifikasi jalan = kolektor = 1,5
Ipo (LASTON) = 3,9 - 3,5
Maka, dari data di atas didapat nilai ITP (Grafik Nomogram) = 5,7
69
Batu Pecah Kelas A = 0,14 (a2)
Sirtu Kelas B = 0,12 (a3)
Lapis permukaan dengan ITP = 5,7
D1 = 5 cm
Lapis pondasi dengan ITP = 5,7
D2 = 20 cm
Lapis pondasi dengan ITP = 5,7
D3 =?
ITP = a1 x D1 + a2 x D2 + a3 x D3
D3 = 2,5 / 0,12
= 20,83 cm
AC-WC 4 CM
AC-BC 5 CM
BASE KELAS A 20 CM
SUB BASE20,83 CM
Gambar 5.1 Rencana Struktur Perkerasan Jalan Trase Baru Namo Gajah
70
5.5 Analisa Perancangan Struktur Jembatan
1 Jembatan Komposit I 6 - 24
Gelagar baja + plat beton
71
Tabel 5.11 Alternatif Struktur Bangunan Atas
6 Gelagar beton T 6 – 25
72
Dari beberapa alternatif tersebut diatas, Jembatan Namo Gajah menggunakan tipe jembatan
dengan struktur atas berupa gelagar prategang I dengan lantai komposit bentang
sederhana. Jembatan tipe ini dipilih karena proses dapat dikerjakan dipabrik atau dilokasi
pekerjaan dengan menggunakan beton ready mix sehingga mutunya terjamin (seragam).
Selain itu, jembatan tipe ini mudah dalam pelaksanaan dan biaya pemeliharaan lebih rendah.
Dari beberapa alternatif tersebut diatas dipilih tipe abutment tembok penahan kontrafort
dengan bahan beton. Abutmen tipe ini dipilih karena kemampuan abutment menahan
beban, kekuatan bahan abutment dan pelaksanaannya mudah.
73
Pondasi
Penentuan jenis pondasi dilihat dari kedalaman lapisan tanah pendukung. Bentuk alternatif
pondasi tertera pada tabel dibawah ini :
Pada analisa penyelidikan tanah didapat kedalaman lapisan tanah pendukung ( tanah keras )
adalah 3 – 3,6 m Dari berbagai alternatif jenis pondasi tersebut diatas, dipilih jenis pondasi
sumuran.
74
5.5.2 Spesifikasi bahan untuk struktur
a. Beton
Struktur utama dalam perencanaan ini hampir seluruhnya menggunakan konstruksi dari
beton bertulang. Mutu beton yang digunakan dalam perencanaan konstruksi jembatan dapat
dilihat dibawah ini :
b. Baja Tulangan
Tulangan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah tulangan yang ada dipasaran dengan
alasan mudah didapat dan umum bagi pelaksana dilapangan. Mutu baja yang digunakan :
Mutu baja railing mengikuti SK-SNI yang ada atau Standard ASTM
c. Balok Prategang
Balok prategang yang digunakan dipesan dari PT.Wijaya Karya dengan dimensi yang sudah
ada dengan tinggi balok 170 cm dan panjang 15 m. Adapun untuk spesifikasi dimensi yang
sudah ada adalah sebagai berikut :
75
Gambar 5.2 Dimensi Balok Girder
e. Elastomer
Dimensi elastomer yang digunakan dalam perencanaan ini dapat didimensi sendiri,
kemudian dipesankan lepada pihak suplier. Dimensi rencana yang digunakan dalam
perhitungan adalah (40 x 45 x 45) cm.
f. Pipa Baja
Pipa baja digunakan dalam sandaran. Dipasang pada jarak tepi 150 cm dan jarak tengah
setiap 200 cm. Diameter pipa yang digunakan Ø 7,63 cm.
76
5.6 Perhitungan Struktur Jembatan
5.6.1 Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan buku “Panduan Perencanaan Teknik Jembatan – Bridge Manajemen System
tahun 1992” data pembebanan terdiri dari :
1) Beban mati
Berat jenis bahan untuk batas ultimate (ULS) dalam perhitungan konstruksi sebesar :
Beton bertulang = 3,25 T/m3
Beton aspal = 2,2 T/m3
Beton prategang = 3,12 T/m3
Beton konvesional = 3,0 T/m
Beban “D”
Untuk bentang 15 meter, menurut BMS-1992 hal 2-22 perhitungannya menggunakan rumus:
= 9,5 kPa
77
Karena jembatan termasuk kelas I (BM 100) maka pembebanannya menjadi:
q = 1 x 0.79 = 0.79T/
0,5 q 0,5 q
78
Pada Jembatan Namo Gajah, balok prategang yang digunakan sebanyak 5 buah, tentunya
dalam perencanaan digunakan balok yang pembebanannya paling berat yaitu balok tengah ,
maka beban “D” yang digunakan akan sebesar 0,79 T/m2 karena dalam wilayah balok
tersebut persebaran beban “D” masih 100%.
Beban “KEL”
Menurut BMS 1992 hal 2-22, beban garis “KEL” sebesar p KN/m, ditempatkan dalam
kedudukan sembarang sepanjang jembatan dan tegak lurus pada arah lalu lintas.
qP = 44 kN/m
= 4,4 T/m
Pada beban KEL terdapat faktor beban Dinamik (DLA) yang mempengaruhi, maka besarnya
DLA Jembatan Namo Gajah :
4) Gaya rem
Pengaruh rem dan percepatan lalu lintas harus dipertimbangkan sebagai gaya memanjang.
Gaya ini tidak tergantung pada lebar jembatan, tetapi gaya ini tergantung pada panjang
struktur yang tertahan atau bentang jembatan
79
Berdasar Tabel 2.20. , besarnya gaya rem untuk bentang 30,80 m :
5) Beban angin
Berdasarkan BMS 1992 hal 2-44, karena Jembatan Namo Gajah didaerah jauh dari pantai ( >
5 km ), maka rencana kecepatan angin yang digunakan sebesar 25 m/dt sedang C w yang
digunakan sebesar :
7,0 + 2 × 2,0
b/d Jembatan Namo Gajah =
1,6 + 0,07 + 0,20 + 0,25 + 0,05 + 0,95
= 3,52
6−2
Cw untuk b/d = 3,52 adalah 1,5
+
Dianggap ada angin yang lewat bekerja merata di seluruh permukaan struktur atas jembatan,
maka Tew (beban angin) yang digunakan sebesar:
80
= 1,94 kN/m
= 194 Kg/m,
Pipa Sandaran
Spesifikasi teknis:
81
Dimensi tiang sandaran = pipa baja galvanis Ø 76,3 mm BJ-37
( σijin = 1600 kg/cm2 )
Dari tabel baja diperoleh :T = 2,4 mm
G = 4,73 kg/m
W = 9,98 cm3
Pembebanan :
Beban Vertikal
Beban mati = 4,73 kg/m ( berat pipa )
Beban hidup = 100 kg/m
qVertikal ( qv ) = ( 1,2 x 4,73 ) + ( 1,6 x 100)
= 165,68kg/m
Beban Horizontal = 100 kg/m
200.00 cm
R = (qv2 + H 2 )
R = (165,6822 + 1002 )
= 193,52 kg/m
82
Cek kekuatan pipa :
Mmax = 1/8 x R xL2
= 9676 kg.m
Tegangan yang terjadi:
M 9676
= 969,54 kg/cm2 ≤ 1600 kg/cm2 ........Aman
σ = W= 9,98 !!!
Tiang Sandaran
Tiang sandaran diasumsikan sebagai struktur jembatan yang diperhitungkan mampu
menahan beban horisontal sebesar 100 kg dan mampu menahan railling sandaran.
Data perhitungan :
= 200 – 40 – 0,5.12 - 8
= 146 mm
= 100 . 2 . (1,0 + 0,25 - 0,1)
= 230 kgm
= 2,3 kNm
83
Mu
; φ = 0,8 (Faktor reduksi untuk menahan momen
Mn = lentur)
ϕ
2,3
= 2,875
= KNm
0,8
= 28750 kgcm
= β1[450/(600+fy)]*(RI/fy) =
ρ max 0,85[450/(600+320)]*(19,125/320)
= 0,024848208
1,4 1,4
ρ min = = = 0,004375
fy 320
ρ = As terpasang / (b*d)
= 226 / (150*146)
= 0.01032
84
V = 100 kg
V 100
Vu = =
ϕ 0,6
= 167 kg = 1670 N
= 0,2 * λ
Vc * f 'c * b * d
Spesifikasi teknis :
Tebal lantai = 20 cm
Tebal perkerasan = 9 cm
85
Panjang plat beton = 7m
Mutu beton ( fc ) = 35 Mpa
Mutu baja ( fy ) = 280 Mpa
Jarak antar girder = 1,85 m
Bentang = 15 m
Pembebanan :
Beban Tetap ( mati )
Beban tetap per 1 m2 adalah sebagai berikut :
Berat sendiri plat = 0,2 x 1 x 2500 = 500 kg/m
Berat pavement = 0,09 x 1 x 2300 = 207 kg/m
Berat air hujan = 0,10 x 1 x 1000 = 100 kg/m
Jumlah
qd = 807 kg/m
qu = 1,2 x qd
= 1,2 x 807
86
Beban Muatan ( T )
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus
digunakan beban “T”, yaitu beban yang merupakan kendaraan truk yang mempunyai beban
roda ganda (dual wheel load) sebesar 10 ton.
ly = 30800
87
lx = 1850
bx = 50 + ( 2 x 15 ) = 80 cm
by = 30 + ( 2 x 15 ) = 60 cm
Lx = 1,85 m
Ly = 30,80 m ( diafragma tidak mendukung lantai )
Jembatan Kelas I = 100 % Muatan Bina Marga
T = 10 ton = 100 kN
Beban yang diterima plat :
q = T / 0,6
= 100 / 0,6
= 166,67 kN/m
Faktor pembebanan :
qu = 1,6 q
= 1,6 x 166,67
= 266,67 kN/m
Reaksi tumpuan :
= 106.67 kN
Mo = Ra x ( ½ Lx ) – ½ qu x ( ½ bx )2
= 77,34 kNm
88
Tinjauan keadaan beban dua roda :
Ly = 30800
89
= 213,34 kN
Mo = ( 0,925 x Ra ) - ( 0,80 qu ) x ( 0,80/2 + 10 )
= ( 0,925 x 213,34 ) - ( 0,80 x 266,67 ) x ( 0,4 + 10 )
= 66,46 kNm
3 x r x Lx = 3 x ( 2/3 ) x 1,75
= 3,5 m < Ly = 15 m
Maka Sa = ( ¾ ) a + ( ¾ ) r Lx
= 1,475 m
= 147,5 cm
Lebar kerja plat beban tidak berdiri di tengah
Ly > r Lx
Maka Sa = ( ¾ ) a + ( ¼ ) r Lx
90
= ( ¾ ) ( 0,80 ) + ( ¼ ) ( 2/3 ) (1,75) )
= 0,892 m
= 89,2 cm
Sb = A
Sb = 89,2 cm
Sa = 89,2 cm
Sb = 79,2 cm
Momen :
Dari perhitungan momen ( Mo ), ternyata Mo maximum pada saat satu roda ditengah
bentang Lx
Momen
total
MLx = MLx1 + MLx2
= 2,67 + 64,45
= 67,12 kNm
MTx1 +
MTx = MTx2
91
= 3,03 + 64,45
= 67,48 kNm
MLy = 40,88 kNm
Penulangan :
As = 2011 mm2
As * fy
F =
b * d * RI
2011 * 280
=
1000 *152 * 29.75
= 0,125
92
Maka :
As = 2011 mm2
As
ρ =
b*d
= 0,013
Maka :
MTx
Mu =
0.8
67,48
=
0.8
= 84,35 kNm
d = 200 – 40 – 16/2
= 152 mm
93
Mn
K =
bd2 RI
84,35 *10−3
=
1 [0.152]2 29.75
= 0,120
F =1- 1 − 2K
= 0,120
Maka :
F = 0,120
As = F b d x RI / Fy
= 0,12 x 1000 x 152 x ( 29,75/280
)
= 1938 mm2
As = 2011 mm2
As * fy
F =
b * d *
94
RI
2011 * 280
=
1000 *152 * 29.75
= 0,125
Maka :
As = 2011 mm2
As
ρ =
b*d
= 0,013
Maka :
Mn = 0.8
95
= 51,1 kNm
200 - 40 – 16 –
dy = 16/2
= 136 mm
Mn
K =
bd 2 RI
51.1 *10−3
=
1 [0.136]2 29.75
= 0,092
F =1 - 1 − 2K = 0,096
Maka :
F = 0,096
As = F b d x RI / Fy
0,096 x 1000 x 136 x ( 29,75/280
= )
= 1387,2 mm2
As = 2011 mm2
96
As * fy
F =
b * d * RI
2011 * 280
=
1000 *136 *
29.75
= 0,139
Maka :
As = 2011 mm2
As
ρ =
b*d
= 0,015
Maka :
97
D16 – 100 D16 – 100
Beton Prategang
Spesifikasi Teknis :
Lebar Jembatan = 7 meter
Panjang Jembatan = 15 meter
Jarak Antar Gelagar = 1,85 meter
Kelas Jalan =1
Mutu Beton Balok Girder (f’c) = K-500 ( 50 Mpa )
Mutu Beton Plat Lantai ( f’c ) = K-350 ( 35 Mpa )
Tegangan Ijin :
f’c = 50 Mpa
f’ci = 0,9 x 50
= 45 Mpa
a. Tegangan Awal
= 27 Mpa
98
= 0,5 45
= 3,35 Mpa
b. Tegangan Akhir
= 0,45 x 50
= 22,5 Mpa
= 0,5 50
= 3,54 Mpa
Dalam perencanaan ini digunakan tanda positif untuk tegangan tekan (+) dan
tanda negatif untuk tegangan tarik (-)
99
Analisa Penampang Balok :
1. Sebelum Komposit
100
Titik Berat Balok :
339595,8
YB = = 71,138 cm
4773,75
Ya = 170 – 71,138 = 88,862 cm
Σ IX
(cm4) 15850408.170
101
2. Sesudah Komposit
Bmax
Beff
Plat Lantai
20 cm
7 cm
1. Beban Mati
= 1,489 t/m
= 1,203 t/m
Berat diafragma ( P ) :
102
P = Vdiafragma x γbeton bertulang ULS
= 1,459 t
Total beban q = q1 + q2 + q3
= 1,489 t/m +1,203 t/m + 0,204 t/m
= 2,896 t/m
Total beban P = 1,459 t
Pdiafragma
30.80 m
= 114,15 ton.m
103
2. Beban Hidup
P= 11,396 T
P
q
0,4 m
7,5 m 7,5 m 0,4 m
15 m
Momen Total :
MT = M m + Mh
= 114,15 + 46,34
= 160,49 tonm
MP = (1/8 * (1,489 + 1,203) + 152) + (1/4 * 8,752 x 15)
= 258,16 ton.m
104
= Momen
Mc penampang komposit
= MT - MP
= 160,49 - 258,16
= 418,65 tonm
fci = 27 Mpa
ft = - 3,54 Mpa
fc = 22,5 Mpa
F= = = 246,91 ton
0,65 0.65
h ×1,6
105
Kehilangan tegangan rata-rata untuk sistem post tensioning adalah 20%
F 246,91
→ FO = = = 308,63 ton
0,8 0,8
= 580,089 ton
Gaya prategang awal :
580,089
= 725,11
FO = ton
0,8
106
F
0 e
fbottom= + (1 + )
A KA
725,11 66
4773,7
=+ 5 (1 + 46,674 ) = 0,366 t/cm2
FO e
Ftop = + (1 − )
A KB
725,11 66
Momen Jarak
Titik Jarak (Mg) (a1) Batas Bawah
Langsung
Tinjau (m) kNm (cm) (BB)
x1 0 0 0 33.773
107
2. Kondisi saat beton bekerja
penuh a2 = MFT
Keterangan :
Momen Jarak
Titik Jarak (Mg) (a1) Batas Atas
Langsung
Tinjau (m) kNm (cm) (BA)
Mu = 0.5 q (0,209.L)2
108
= 0.5 1.489 (0,209*15)2
= 7,317 x 106 Nmm
= 1540 mm
Mu 7,317 *106
= = 0,003085 Mpa
b*d2 1000 *15402
Mu fy
= 0,8 ρ fy (1 – 0,0588 ρ )
b*d2 f 'c
320
0,005
5 = 0,8 ρ 320 (1 – 0,0588 ρ )
60
ρ = 0,00003
1,4 1,4
ρmin = = = 0,0044
fy 320
As =ρbd
= 0,0044*100*1540
= 6737,5 mm2
109
Maka digunakan tulangan 22 D 20 (As = 6908 mm2 )
VD = 45832.8 kg
= 458328 N
Gaya lintng akibat beban hidup (VL)
Akibat beban D = 0.5 P = 0,5*11396 = 5698 kg
Akibat angin = 0,5 q L = 0,5 *194*30,8 = 2987,6 kg
VL = 8685,6 kg
= 86856 N
Vu = VD + VL
= 458328 N + 86856 N
= 545184 N
= 1700 – 40
= 1660 mm
Untuk perhitungan Vc ini, harus dilihat dari dua hal yaitu retak akibat
geseran pada badan penampang (Vcw) dan retak miring akibat lentur
(Vci). Nantinya nilai Vc adalah nilai terkecil dari Vcw dan Vci.
110
Retak akibat geseran pada badan penampang
Vp = Fo *tg α
52
= 725110 * 15400
= 2448,42 N
Bw = 18 cm = 180 mm
580,89
F 0
Fpc = =
4773,7
Ac 5
= 0,122 T/cm2 = 12,2 N/mm2
f 'c + 0,3*fpc)*bw*d +
Vcw = (0,29* Vp
50 + 0,3*12,2)*180*1660 +
= (0,29* 2448,42
111
Jadi dipakai tulangan sengkang D 10-300 mm.
112
BAB VI
ANALISIS KELAYAKAN
Dalam kajian ekonomi, maka pemerintah cenderung menilai suatu investasi dalam
kerangka ekonomi di mana tujuan utama kebijakan investasii dipakai sebagai sebagai alat
untuk menyediakan jasa pelayanan bagi masyarakat. Dalam hal ini komponen biaya dikaji
dalam kerangka jumlah sumber daya (resource) yang harus dikeluarkan oleh pemerintah
termasuk biaya konstruksi, penggunaan lahan milik pemerintah, dan kemudahan biaya
lainnya. Sedangkan komponen pengembalian biaya dipakai pendekatan manfaat (benefit),
khususnya pengurangan biaya sistem transportasi (pengurangan biaya operasi kendaraan
dan waktu tempuh) dan manfaat – manfaat lainnya bagi masyarakar.
113
6.2 Analisis Perhitungan Volume Pekerjaan Untuk Estimasi Biaya
Satuan Volume
Divisi 2. Galian Drainase Ruas Jalan Panjang Lebar Tinggi Volume Berat Jenis Satuan
Berat Jenis Pekerjaan
Ruas jalan Bunga
Galian untuk selokan drainase
Pariama 1 - Jalan 4400 1 1 4400 - - 4400 m3
dan saluran air
Flamboyan
Ruas jalan Bunga 4400 1 0,05 220 - - 220 m3
Pasangan batu dengan mortar Pariama 1 - Jalan 4400 1 0,05 220 - - 220 m3
Flamboyan 4400 1 0,05 220 - - 220 m3
114
Divisi 6. Perkerasan Aspal
Divisi 7. Struktur
Unit Pracetak Gelagar I Jembatan Namo
8 buah 8 buah
Bentang 15 meter Gajah
Beton Plat Lantai Mutu Jembatan Namo
15 7 0,1 10,5 2,4 ton/m3 25,2 25,2
Sedang K-350 Gajah
Divisi 8.
Ruas Jalan Bunga
Marka Jalan Termoplastik Pariama 1 - Jalan 4400 0,15 1320 m2 1320 m2
Flamboyan
Ruas Jalan Bunga
Marka Jalan Termoplastik
Pariama 1 - Jalan 1101 0,15 330,3 m2 330,3 m2
Putus-Putus
Flamboyan
Ruas Jalan Bunga
Rambu Jalan Tunggal Pariama 1 - Jalan 20 buah 20 buah
Flamboyan
Ruas Jalan Bunga
Patok Kilometer Pariama 1 - Jalan 5 buah 5 buah
Flamboyan
Divisi 9
115
6.3 Estimasi Komponen Biaya
Komponen biaya (cost components) pembangunan Jalan Trase Baru Namo Gajah
diuraikan seperti tabel 6.2 berikut.
Total 563377260,3
Divisi 3. Pekerjaan Tanah
Galian biasa 144085,28 m3 201.204,29 28990576462
Timbunan Pilihan 2257,24 m3 255.480,62 576681074,7
Total 29567257537
Divisi 4. Pelebaran dan
Bahu Jalan
116
Divisi 6. Perkerasan Aspal
Lapis Resap Pengikat-Aspal
6776 liter 16.253,71 110135153,3
Cair
Lapis Perekat - Aspal Cair 6776 liter 16.253,71 110135153,3
Laston Lapis Aus (AC-WC)
786,016 ton 274.899,82 216075660,1
gradasi halus/kasat
Laston Lapis Antara (AC-BC)
982,52 ton 301027,87 295765902,8
(gradasi halus/kasar)
Total 732111869,6
Divisi 7. Struktur
Unit Pracetak Gelagar I
8 buah 23674279,03 189394232,2
Bentang 15 meter
Beton Plat Lantai Mutu Sedang
25,2 25,2 1284769,11 32376181,57
K-350
Total 221770413,8
Divisi 8.
Marka Jalan Termoplastik 1320 m2 114618,33 151296195,6
Marka Jalan Termoplastik
330,3 m2 114618,33 37858434,4
Putus-Putus
Rambu Jalan Tunggal 20 buah 442391,57 8847831,4
Patok Kilometer 5 buah 328482,4 1642412
Total 199644873,4
Divisi 9
Mandor 26 Jam 6583,333333 171166,6667
Pekerja Biasa 26 Jam 4125 107250
Dump Truck, kapasitas 7 m³ 1274 Jam 357134,71 454989620,5
Truk Tangki 3000 - 4500 Liter 1680 Jam 149831,51 251716936,8
Total 706984974
117
Rekapitulasi biaya :
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa rekapitulasi dari keseluruhan biaya untuk
pembangunan Jalan Trase Baru Namo Gajah adalah :
REKAPITULASI
PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN
Proyek / Bagpro : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN PROVINSI
No. Paket Kontrak :
Nama Paket : PEMBANGUNAN TRASE JALAN BARU NAMO GAJAH
Prop / Kab / Kodya : SUMATERA UTARA
Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
1 Umum 1.857.034000
2 Drainase 563377260,3
7 Struktur 221770413,8
199644873,4
8 Marka Jalan Termoplastik
118
Enam puluh dua milyar enam ratus sembilan puluh satu juta dua ratus tujuh
Terbilang :
puluh Sembilan ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah.
AMRIZAL,S.T.,M.T. Kelompok 2
119
Sedangan komponen manfaat tidak langsung yang juga perlu diperhitungkan adalah
komponen manfaat yang sifatnya kualitatif seperti peningkatan pelayanan umum dan
aktivitas social lainnya. Peningkatan pelayanan tersebut sejalan dengan peningkatan
aksebilitas daerah yang selama ini terisolir sehingga secara umum akan meningkatkan taraf
hidup masyarakat setempat.
120
BAB VII
7.1 Umum
Bab ini berisi tentang analisis awal lingkungan yang umum dikenal sebagai Rencana
Kelola Lingkungan/Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL/RPL) yang merupakan
bagian pada tahap perencanaan.
Dari hasil analisis luas lahan dan panjang jalan yang akan digunakan untuk
pembangunan jalan pada rute yang ditentukan, yaitu Rute Jalan Bunga Pariama 1 – Jalan
Petunia. Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012 tentang jenis
usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkkungan hidup,
untuk pembangunan Jalan Trase Alternatif Namo Gajah-Ladang Bambu tidak perlu dilakukan
anallisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Namun, perlu dilakukan kajian
lingkungan yang umum dikenal sebagai Rencana Kelola Lingkungan / Rencana Pemantauan
Lingkungan (RKL/RPL), sesuai dengan KepMen LH Nomor 45 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusuna Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL), yang merupakan bagian pada tahap perencanaan.
Pada studi kelayakan ini. Studi RKL/RPL yang dianalisis pada daerah studi meliputi :
121
a. Informasi tentang sumber dampak (jenis, volume dan waktu pelaksanaan)
b. Informasi tentang jenis dampak yang timbul
c. Informasi tentang teknologi yang akan digunakan untuk penanggulangan dampak
d. Informasi tentang rencana kerja dan jadwal pelaksanaan proyek.
Selain itu dalam merumuskan kegiatan PKL juga mencakup hal-hal sebagai berikut :
Selain itu dalam merumuskan kegiatan UPL juga mencakup hal-hal berikut ini:
122
e. Kegiatan RPL juga merupakan kegiatan-kegiatan pengawasan proyek, baik pada
tahap pra-konstruksi, konstruksi maupun pasca konstruksi. Semua kegiatan RPL
dibuat applicable dan mampu dilaksanaan oleh personel dalam organisasi proyek.
Metode analisis data kualitas tersebut digunakan untuk mengolahh dan analisis
data yang tidak dapat dikuantifikasi pada analisis data kuantitas. Caranya
dengan melakukan perangkingan data dan dikonversi menjadi data kuantitatif
berdasarkan rangking tersbut.
124
1. Jumlah populasi yang terkena dampak
2. Jumlah areal yang terkena penyebaran dampak
3. Jangka waktu terjadinya dampak
4. Intensitas dampak yang terjadi
5. Jumlah komponen yang terkena dampak
6. Karakteristik kumulatif dampak yang terjadi
7. Dampak yang berulang-ulang atau hanya sekali
126
LAMPIRAN FOTO DOKUMENTASI
1. Dokumentasi foto meminta data gambar RDTR & RTRW yang dilaksanakan pada Rabu, 21
Maret 2018 di BAPPEDA Kota Medan, dibuat dalam tabel berikut :
GAMBAR KETERANGAN
4. Dokumentasi foto tata ruang yang akan direncanakan sebagai ruas jalan baru, di Jl. Bunga
Pariama I s/d Jl. Petunia I, yang dibuat dalam tabel berikut :
GAMBAR KETERANGAN
Keadaan lokasi awal pada koordinat
330’21.6” N 9836’09.06” E
5. Dokumentasi foto yang melaksanakan survei Dynamic Cone Penetromete (DCP) berdasarkan
koordinat yang dilaksanakan pada Selasa, 3 Juli 2018 di Jl. Bunga Pariama I s/d Jl. Petunia I,
dibuat dalam tabel berikut :
GAMBAR KETERANGAN
Christofel Togu Simanungkalit
Michael Hutauruk
Perkasa Simbolon
Nurul Hilwani Sormin
Yosephine Manihuruk
Tahta romadani
Mhd. aulia ginting
Stefani tambunan
Rikardo simbolon
Syukri harianda
Timbul sihombing
Panji marshando
Rikardo simbolon
Suruhenta tarigan
Tahta romadani
Stefani tambunan
Michael hutauruk
Nurul hilwani sormin
Chrstofel simanungkalit
Panji Marshando
Stefani Tambunan
mendirikan prisma TS
Syukri Harianda
Yosephine Manihuruk
Tahta Romadani
Panji Marshando
Mhd. Aulia Ginting
LAYOUT RENCANA RUAS JALAN BARU
BATAS AKHIR
RENCANA
RUAS JALAN
BARU
BATAS AWAL
RENCANA
RUAS JALAN
BARU
JARAK & KOORDINAT RUAS JALAN BARU
330’34.5” N 9836’10.3” E
330’32.9” N 9836’10.2” E
330’31.3” N 9836’10.1” E
330’29.7” N 9836’10” E
330’28” N 9836’09.9” E
330’24.8” N 9836’09.8” E
330’23.2” N 9836’09.7” E
330’21.6” N 9836’09.06” E
[
98°35'0" 98°36'0" 98°37'0" 98°38'0" 98°39'0" 98°40'0"
454000 456000 458000 460000 462000
[
!
[
!
3°33'0"
3°33'0"
MEDAN BARU
[
[
(
!
MEDAN POLONIA
!
PEMERINTAH KOTA MEDAN
a
ay
R
ja
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
ro
392000
392000
Se
01-01-01
Jl .
01-01-02 Tanjung KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
Tanjung Selamat ! KOTA MEDAN TAHUN 2014-2034
Selamat
I
nV
> > > > > >
ya
U
Jl. Seroja I
yan IX
bo
l am
h
Gg. Tongah Jl. Seroja I > > > > > >
(
.F
a mbo
Ç
!
Jl
Jl. Seroja II > > > > > >
Jl
a
Jl .B
ur
J l. Fl
.B lo
Jl lo ck Jl. Seroja III
b
.B ck > > > > > > >
01-01-04
Ba
lo II I
ck
III
S.
Skala 1:15,000
> > > > > > > > > >
Jl. Sero ja IV
> > > > > 01-01-03 > > > Tanjung
> > > >Jl. F>lam > > > > > 0 12.5 25 50
VI
Jl. Seroja Raya
> > > Selamat
bo Jl. Flora VII
h
Jl. Dahlia
da
> > > > > >yan > Km
Jl. Nusa Indah VII
> > > > >
In
Tanjung Selamat
Ra Jl. Flora V
y
us
Jl. Dahlia V
Jl. Dahlia IV
.N
Jl. Flo ra IV
> > > > > Jl. Seroja V > > > > > > > >
Jl
Jl. Nusa Indah V Jl. Dahlia VI
Jl.
Jl. Arkeolog
Proyeksi : ............ Universal Transverse Mercator (UTM)
!
ya
A r ke Gg. Bu
nga N ico
II
Ra
> > > > > olo > > > > > > > > Jl. F lora III le Jl. N usa In dah IV
bo yan
Jl. Dahlia III
: ............ Grid Geografi dan Grid Universal Transverse Mercator
g
Sistem grid
y an
Jl. Flo ra II
01-02-01
bo
: ............ WGS84 - Zona 47 N
> > > > > > >
Zona UTM
Jl. Nu sa In dah III Jl. Dahlia II
Jl. Flam
Jl. Flora I Jl. N usa Indah II
am
Jl. Fl
Jl. Seroja VII > > > > > > > Jl. Nusa Indah I
tuan
Simpang
3°32'0"
3°32'0"
a
Jl. Rizaldi Putra Jl. Anggrek Raya rb
DIAGRAM LOKASI
He
ur
> > > > > > >
Selayang
a
ab
ng
01-02-04
Ba
Jl J Jl. Silangge Bu
. A l. M Jl .
B
98°28'5"BT 98°38'10"BT 98°48'15"BT
S.
so aw
S.
ka ar
Simpang Selayang
ta
V Jl. Kasmala
a
rm
3°46'30"LU
3°46'30"LU
la
e s jid
Pe
Bunga Ste
Jl. Anggrek II
ng
Jl. Kasturi
Jl. M
Jl. Anggrek I
Se
ju
n
bo
an
la
Ke
.T
(
!
III
.S Jl .
tM
Jl
ela
Jl.
te
ll
al a
St
Jl. Bu ng a Pales II
Jl. Setia Bud i
Jl .
LANGKAT (
!
R
01-02-02
ay
Jl.
MEDAN JOHOR
J l.
Jl. Bu ng a Pancur
Pe
. Bu
a
Bu
Bu
Jl.
ng
rum
Jl (
!
ng
ng
. a
Bu Rin
äääää
a
a
390000
390000
Ri
Jl n R te
Ro
Simpang
J l. ga I !
nt
.S in
äääää
e
te
y al
er Bu Ri Jl. Bunga Pan cur
I
im
Selayang
ng
a
nt
e
II IX
äääää
Sum
pi St III
äääää
I
XX
I ela
äääää
Jl
äää
.I
(
!
te
at e
te
IV
äääää
ri
in
in
äää
g
as
ra
äääää
R
IV
01-08-01
MEDAN TUNTUNGAN
äää
a
i
ga
g
äääää
te
un
un
in
3°36'25"LU
3°36'25"LU
äää
äääää
.B
.
ga
Jl
äää
äääää
ää (
!
Jl
Mangga
un
(
!
Jl
äää
äääää
ää
ääää
(
!
Jl
.B
.B (
!
.K
BINJAI
(
! DELI SERDANG
Jl
un
01-02-05 äää
äääää
ääää
ää
ap
ga (
!
te
Ri
S. äää
äääää
ääää
ää
n
nt (
!
Be
(
!
Jl
P
01-02-03 äää
äääää
ääää
ää
un
e (
!
III
.B
ur
ka
g
I
Simpang
(!
(
01-04-01 äääää
ääää
ää
ar
un (
!
ba
(!
an
la
III
! (
!
ga
aw
ar
(
Jl.
B
Jl
le
(
Ni
ääää
aw
.B SERDAN G BEDAGAI
M
g.
!
o
Bu
co
ic
Selayang
G
un
M
Simpang
(
!
g.
ääää
Jl
le
N
S. Bekala
ga
ng
g.
.B
V
Namo
a
Ni
ääää (
!
g
a R Ri m
un
01-08-04
un
J l.
le
.B
Jl. Irigasi
ga
im
Gajah
ir
ääääää
V
IV
01-03-01
ar
Pa
iA
Jl
ar
ta
e
ud
ääääää
IV
ol
al
aw
ya
.T
Sa
ic
ar
ääääää Mangga
ta
.M
N
Bu
aw
Jl
g.
ar
ääääää
a
I
Gg
Kemenangan
G
g
II
M
nd
aw
un
ar
g.
ääääää
un
Jl. Kopi Raya
.B
aw
G
98°28'5"BT 98°38'10"BT 98°48'15"BT
g.
!
Tani ääääää
Jl
g
M
G
J l.
ääääää
g.
Bu
a
k al
G
n
a Ni
S.
m
co
ääääää
lo
ääää ya
g.
ääää Ra
ääääää
G
wit
ääää
ääää Jl
.S
a
ääääää
ääääää
äääää
KETERANGAN
!
h
ääää äääää
Ci
ääää
ääää a la äääää
u
ek äääää
La
g
ääää
ti n
! B äääää
S.
Administrasi Perairan
in
!
S.
G
g. Fami
01-08-02 äääää
in
li
Ja
.P
äääää
3°31'0"
3°31'0"
01-03-02 Pantai
d
Ibukota Provinsi
et
n
un
Mangga äääää
tje
a
äääää (
Le
I Jl. Bunga Melati !
äääää
Jl.
na IV Kemenangan äääää
äää
ää
äääää
äää
äääää
ää Danau
Jl. Pet u
Tani äääää
äää
ää (
( Ibukota Kabupaten/Kota
ääääää äääää
äää
äääää
äää Sungai /Paluh
ääääää
ääääää 01-08-05 äääää
äää
äääää
äää (
! Ibukota Kecamatan
ääääää äääää
äää
äää Jaringan Listrik
ääääää Mangga äää
äääää
äää Pusat Kelurahan
ääääää
ääääää
01-04-02
äää
äääää
äää
äääää !
D D SUTET
äääää
ääää
äääää ääääää
äää
ääää
äää
ääääää ää
ää Jl .
äää
ää
äää
ää Batas Kabupaten/Kota
Namo Gajah
B
äääää
ääää
äää
ääääää ää ung
äää
ää
ya
aM
J l. C
äääää
ääää
äää
ääääää ää ay a J l. B
äää
ää
Ra
n . Ma
ääää
äääää äää gI lem
äää
ää Batas Kecamatan/BWP Jaringan Transportasi
e ng
Jl .
äääää Jl. Vanili VII
äää
ke
äääää
Va
388000
388000
hR
ni
äääää Jalan Eksisting
li I
Jl. K ap as R aya
III
ay
n ili I I
Batas Kelurahan/SBWP
la
01-07-01
a
Jl. B. Va
ää
ääää
äääää e
ka
Malem Jl . n ili
ää
ääää
äääää 01-07-02 B Va
Jalan Rencana
Jl. II
S. Jl .
B.
ää
ääää
äääää
ää
ääää
äääää Lau Cih
Ma
!lem
Jl. B. MalemVII
II I
Jl. Vanili Raya
Batas Blok Perencanaan
ääää Lau Jalan Kereta Api Sebidang
S.
Jl. B. MalemIV
a
Ra y
La
J l.
n Jl. B
äää
äää Jl. Sag
u Nila m
I
wa
. Ma
la
le m
VI äääää äää Mangga
S .B
e
Jl. B .
Ma
äääää
äääää äää
äää Arahan Pola Ruang
l em
VII äääää
äääää äää
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
Jl. B. Malem IX I
äääää
le m
Jl. B
Gg. Pribadi
äääää
. Ma
un g
a
01-09-01
Turi
Mangrove atau Suaka Alam/MS Ruang Terbuka Perkerasan/NH-1
Jl. B
ai
B
Ramp
Baru ek
01-06-02 a la
Ladang 01-09-02 ÏÏÏÏ Sempadan Sungai/PS-2 Pertanian/PL
I
ga
ri
Tu
ÏÏÏÏ
Jl. Bu n
Gg. Mu sh
Sidomulyo
ola
Bambu
ga
Jl. B
ÏÏÏÏ Sempadan Danau/PS-3 Perumahan Kepadatan Tinggi/R1
un
ung
Simalingkar B
a Tu
.B
ri V
ÏÏÏÏSempadan Paluh/PS-4
Jl
01-06-01
Jl. Bun ga Turi II
DELI
(((((((((
(((((((((
(((((((((
Sidomulyo
3°30'0"
3°30'0"
Sempadan Kanal/PS-5
((((((((( Perumahan Kepadatan Rendah/R3
(((((((((
ääää
SERDANG
(((((((((
(((((((((
ääää
Gg.
Purb
a S. Bekala 01-09-03 Jl. Bung a R ampai VI
ääääSempadan Polder/PS-6 Perdagangan/K-1
Sempadan Parit/PS-7 Jasa Komersial/K-2
ra
Simalingkar B
bu
!
Sempadan Kereta Api/PS-8 Perkantoran/KT
Ba
ng
èèèè
ala
S.
01-05-02
è
èèèè
èèèSempadan SUTET/PS-9 Industri/I-1
Tu
èèèè
S.
V
01-09-04 RTH Hutan Kota/RTH-5
te
in
R
386000
Baru
386000
ga
un
Simalingkar B RTH Lapangan Olahraga/RTH-6
Ladang
B
.
Jl
Bambu
SUMBER DATA :
S.
Be k - Peta Dasar : Basis data geospatial peta garis dan peta 3 dimensi hasil interpretasi foto udara
a la
Kota Medan skala 1:1000 Tahun 2011
- Peta Referensi Analisis : Peta rencana struktur ruang dan pola ruang RTRW Kota Medan
tahun 2011-2031 (Lampiran PerdaNo. 13 tahun 2011)
- Tema Rencana : Hasil kajian tim teknis RDTR Kota Medan Tahun 2008-2014
CATATAN :
- Batas Administrasi (Batas Provinsi, Batas Kabupaten/Kota, Batas Kecamatan
dan Batas Kelurahan) Merupakan Batas Indikatif
3°29'0"
3°29'0"
LAM PIRA N III
01-09-05 P E R AT U R A N D A E R A H K O TA M E D A N
NOM OR TA H U N 2 0 1 4
Simalingkar B T E N TA N G
R E N C A N A D E TA I L TATA R U A N G K O TA M E D A N
TA H U N 2 0 1 4 - 2 0 3 4
WALIKOTA MEDAN