Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Perencanaan
Jaringan Irigasi
Dan Drainase
Modul I :

1. PENGENALAN JARINGAN IRIGASI DAN DRAINASE

1.1. PENGERTIAN JARINGAN IRIGASI DAN DRAINASE


1.2. DASAR DASAR PERENCANAAN IRIGASI
1.3. PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI
1.4. ISTILAH – ISTILAH
1.5. DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Sipil dan Program A61111EL Ir.Hadi SSilo.MM
Perencanaan Studi Teknik Sipil

Abstract Kompetensi
Memberikan gambaran umum proses Mahasiswa diharapkan memahami
perencanaan jaringan irigasi dan dasar hukum dalam merencakan irigasi
drainase sesuai undang undang No. dan bangunan air termasuk proses
7/2004 tentang SDA dan PP No perencanaan dan penanggungjawab
20/2006 tentang Irigasi. Kwantitas dan pengembangan dan pengelolaan irigasi
kwalitas air irigasi yang harus dan bangunan air.
dipertikan serta pengaruh pengambilan
air untuk irigasi terhadap morfologi
sungai

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


2 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. PENGENALAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

1.1. Pengertian Irigasi dan Bangunan Air

1.1.1. Sejarah Perkembangan Pemanfaatan Air Untuk Umat Manusia

Persediaan air segar dunia hampir seluruhnya berasal dari hujan sebagai hasil
penguapan dari air laut. Siklus Hidrologi adalah proses peralihan dari penguapan
air laut bergerak keatas menjadi dingin, membeku menjadi titik – titik air yang
berkumpul banyak dan turun menjadi hujan.

Di China : ± 4.000 tahun Sebelum Masehi air untuk irigasi.± 200 tahun Sebelum
Masehi Bendungan Tzu Kiang (sungai Huang Ho) air untuk irigasi ± 200.000 Ha. ±
Abad 7, dibangun Saluran Induk 1.120 KM.

Di Mesir : ± 3.200 tahun Sebelum Masehi, Air Sungai Nil untuk irigasi, bangunan
peluap/pelimpah. ± 500 tahun Sebelum Masehi, Bendungan dengan panjang ±
100 M, tinggi 12 M untuk irigasi ±100 Ha.

Di Indonesia : ± 300 tahun Sebelum Masehi, Air untuk irigasi di Pulau Jawa. Tahun
± 1852, Bendungan Glapen di Kali Tuntang , Jawa Tengah untuk perkebunan
kapas ± 14.000 Ha. Tahun ± 1908, Bendung Lengkong di Kali Brantas, Jawa Timur
untuk tanaman tebu dan irigasi pertanian ± 40.000 Ha. Irigasi Banjar Cahyana di
Banyumas, Waduk Pejalin di Malahayu Brebes dan irigasi Pemali – Comal di
Pekalongan. Tahun 1957, Bendungan Serbaguna Jatiluhur Kali Citarum untuk
irigasi 230.000 Ha dan PLTA 125 MW.

Setelah tahun 1970, banyak Bendung, Bendungan dibangun seperti Sengguruh,


Karang Kates, Wlingi , Lodoyo, Wonorejo, Widas, Gunung Sari (kali Brantas),
Saguling, Cirata, Curuk (kali Citarum), Sempor (di Gombong Jawa Tengah), Riam
Kanan (Kalimantan), Garugu, Bakaru (Sulawesi Selatan), Batang Agam, Maninjau,
Tes, Besai, Tangga, Renun, Koto Panjang (Sumatera) dan lain – lain.

1.1.2. Pengertian Dasar Sumber Daya Air

Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
segala bidang.

Dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung


menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, sumber daya air wajib
dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi
secara selaras.

Pengelolaan sumber daya air perlu diarahkan untuk mewujudkan sinergi dan
keterpaduan yang harmonis antarwilayah, antarsektor, dan antargenerasi.

Sejalan dengan semangat demokratisasi, desentralisasi, dan keterbukaan dalam


tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, masyarakat perlu
diberi peran dalam pengelolaan sumber daya air.

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


3 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Didasarkan pada pertimbangan diatas, Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia dan Presiden Republik Indonesia memutuskan : Menetapkan Undang –
Undang Tentang Sumber Daya Air Nomor 7 tahun 2004.

Bahwa untuk melaksanakan Pasal 41 ketentuan Undang Undang No 7 tahun


2004, telah diterbitkan dan ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang Irigasi Nomor
20 Tahun 2006 sebagai dasar pelaksanaan usaha penyediaan, pengaturan dan
pembuangan irigasi.

1.1.3. Definisi Tentang Irigasi

Definisi tentang sumber daya air dapat dilihat didalam Undang – Undang Sumber
Daya Air nomor 7 tahun 2004 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1, sedangkan tentang
irigasi dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah R I. Nomor 20 tahun 2006,
diantaranya adalah :

- Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di
dalamnya.

- Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah,
air hujan, dan air laut yang berada di darat.

- Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.

- Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah
permukaan tanah.

- Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang
terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.

- Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi


untuk menunjang petranian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi
rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irihasi tambak.

- Sistem Irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,


kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.

- Penyediaan Air Irigasi adalah penentuan volume air per satuan waktu yang
dialokasikan dari sumber air untuk suatu daerah irigasi yang didasarkan
waktu, jumlah, dan mutu, sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang
pertanian dan keperluan lainnya.

- Pembuangan Air Irigasi, selanjutnya disebut Drainase, adalah pengaliran


kelebihan air yang sudah tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi.

- Daerah Irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi.

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


4 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Jaringan Irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.

- Jaringan Irigasi Primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
bangunan utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya, bangunan
bagi, bangunan bagi sadap, banguanan sadap, dan bangunan pelengkapnya.

- Jaringan Irigasi Sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari,
saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi
sadap, banguanan sadap, dan bangunan pelengkapnya.

- Jaringan Irigasi Tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana
pelayanan air irigasi dalam petak tersier, saluran kuarter dan saluran
pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkapnya.

Definisi diatas terlihat bahwa mata kuliah Irigasi dan bangunan air dimaksudkan
untuk memahami dan menerapkan pengetahuan Sumber Daya Air mulai dari tahap
perencanaan, pendayagunaan, pembangunan, pemeliharaan dan pengendalian
terhadap daya rusak air.

1.2. Dasar Dasar Perencanaan Irigasi

1.2.1 Pengertian Umum

Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air diawali dengan merangkum


kebutuhan masyarakat untuk dirumuskan menjadi tujuan dari kebutuhan
masyarakat pengguna Sumber Daya Air.

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan yang akan
dilakukan secara koordinasi dan terarah dalam rangka mencapai tujuan
pengelolaan Sumber Daya Air.

Pengembangan Sumber Daya Air pada wilayah sungai ditujukan untuk


peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air
baku untuk rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata, pertanahan,
pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk berbagai keperluan lainnya.

Pengembangan sumber daya air meliputi :

a) air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainnya;

b) air tanah pada cekungan air tanah;

c) air hujan; dan

d) air laut yang berada di darat.

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


5 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengembangan air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air
permukaan lainnya dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik dan fungsi
sumber air yang bersangkutan.

Ketentuan mengenai pengembangan sungai, danau, rawa, dan sumber air


permukaan lainnya diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas
dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya
sulit dilakukan.

Pengembangan air tanah pada cekungan air tanah dilakukan secara terpadu
dalam pengembangan sumber daya air pada wilayah sungai dengan upaya
pencegahan terhadap kerusakan air tanah.

Ketentuan mengenai pengembangan air tanah diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.

Pengembangan fungsi dan manfaat air hujan dilaksanakan dengan


mengembangkan teknologi modifikasi cuaca.

Badan usaha dan perseorangan dapat melaksanakan pemanfaatan awan dengan


teknologi modifikasi cuaca setelah memperoleh izin dari Pemerintah.

Ketentuan mengenai pemanfaatan awan untuk teknologi modifikasi cuaca diatur


lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pengembangan fungsi dan manfaat air laut yang berada di darat dilakukan dengan
memperhatikan fungsi lingkungan hidup.

Badan usaha dan perseorangan dapat menggunakan air laut yang berada di darat
untuk kegiatan usaha setelah memperoleh izin pengusahaan sumber daya air dari
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

Ketentuan mengenai pemanfaatan air laut yang berada di darat diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah.

Proyek Pengembangan Sumber Daya Air harus diselesaikan secara khusus dan
unik, karena sangat tergantung dari kondisi topografi setempat, kondisi sosial,
politik dan budaya setempat dan harus melibatkan berbagai bidang keahlian
secara terpadu.

Dalam mempelajari pengendalian dan pengaturan pemanfaatan air maka akan


timbul berbagai pertanyaan, diantaranya adalah :

- Berapa banyak jumlah air yang dapat diharapkan? (dari aliran air minimum,
maksimum, tahunan, volume banjir, air tanah).

- Berapa banyak jumlah air yang dapat dimanfaatkan? (untuk air minum,
irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air, industri, lalulintas dan sebagainya).

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


6 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Bagaimana pengendalian terhadap kelebihan air? (dengan pengaturan banjir,
sistem drainase, pengelolaan air limbah dan sebagainya).

- Bangunan apa saja yang diperlukan dalam Pengembangan Sumber Daya


Air? (Waduk, Bendung, Bendungan, Saluran, Pelimpah, Tanggul dan
sebagainya).

- Bagaimana pengaruh Pengembangan Sumber Daya Air terhadap pelestarian


lingkungan? (margasatwa, tumbuhan, air tanah, budaya dan politik).

- Apakah Pengembangan Sumber Daya Air mempunyai nilai ekonomis dan


finansial?

Dengan demikian dalam mempelajari Pengembangan Sumber Daya Air untuk


irigasi diperlukan pengetahuan dan wawasan yang luas bagi perencana agar dapat
diperoleh hasil harga yang optimal.

1.2.2. Jenis dan Unsur Pengembangan Irigasi

Jenis dan unsur yang perlu diketahui dalam Pengembangan Irigasi diantaranya
adalah :

1) Kwantitas Air

Seberapa banyak air yang dapat diharpkan dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi tujuan kegunaannya, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan
tersebut harus melalui penerapan Hidrologi, yaitu Ilmu yang mempelajari
kejadian - kejadian serta distribusi air alamiah dibumi. Dengan mempelajari
Hidrologi, dapat diketahui : daur hidrologi (Cyclus Hidrologi) prakiraan aliran
air sungai dimasa datang, air tanah dan sebagainya.

2) Kwalitas Air

Selain jumlah air yang cukup, diperlukan mutu air sesuai dengan standard
dan kegunaannya, misal air minum, air irigasi, air industri dan pambuangan
air limbah. Pengujian kimiawi serta bakteriologis biasa dilaksanakan untuk
menetapkan jumlah serta sifat - sifat kotoran didalam air.

3) Bangunan Air

Bentuk dan ukuran bangunan air seringkali tergantung pada sifat hidrolik dan
harus mengikuti azas mekanika fluida. Bangunan air sering kali mempunyai
bentuk lengkap untuk disesuaikan dengan tuntutan azas mekanika fluida
sehingga memerlukan perhitungan detail yang rumit, bahwa kadang kala
diperlukan uji model didalam laboratorium sebelum dilaksanakan
pembangunannya dilapangan.

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


7 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4) Lingkungan

Dalam Pengembangan Irigasi tidak dapat terlepas dari pengaruh lingkungan


disekitarnya. Kondisi daerah aliran sungai (DAS) sangat menentukan
kelestarian sumber daya air. Pengaruh bangunan air terhadap perkembangan
morfologi sungai, pengaruh lingkungan selama pembangunan, pengelolaan
dan setelah masa usia layannya selesai. Disamping itu pengaruh terhadap
perubahan kondisi sosial, politik dan budaya dilingkungan bangunan
pengembangan irigasi.

5) Unsur Ekonomis dan Finansial

Setiap pengembangan Irigasi harus dilakukan studi kelayakan untuk


mengevaluasi dari berbagai segi terhadap keuntungan yang diperoleh.
Tinjauan ekonomis adalah tinjauan terhadap nilai keekonomian suatu
pengembangan sumber daya air, bila dibandingkan dengan pembangunan
lain yang mempunyai tujuan yang sama, sedangkan tinjauan financial adalah
suatu studi / tinjauan nilai ekonomian pengembangan sumber daya air
dengan membandingkan besaran investasi yang diperlukan terhadap
keuntungan yang diperoleh selama usia layan bangunan pengembangan
sumber daya air.

6) Unsur Sosial, Politik dan Budaya

Hampir semua pembangunan irigasi dibiayai oleh badan pemerintah tertentu,


proyek irigasi, pengendali banjir, pengelola air bersih, air limbah dan
pembangkit listrik. Pembangunan irigasi tergantung dari kebijakan / batasan
perencana suatu daerah, peraturan dan undang - undang yang ada.
Pembangunan irigasi dapat tertunda karena masyarakat dan adat budaya
setempat tidak menyetujuinya misal, merusak situs peninggalan nenek
moyang, masyarakat tidak mengijinkan daerahnya digunakan untuk irigasi
dan sebagainya.

1.2.3. Problema yang ditimbulkan oleh Irigasi

Mengingat air adalah merupakan bahan baku utama untuk memenuhi suatu
kehidupan, maka pemanfaatan irigasi berarti akan mempengaruhi seluruh tatanan
pola aliran air yang telah berlangsung lama.

Beberapa permasalahan yang mungkin timbul oleh Irigasi:

- Perubahan pola pemanfaatan aliran air

- Perubahan pola hidup binatang pada aliran air (sungai)

- Perubahan pola distribusi sediment transport, missal timbulnya agradasi dan


degradasi pada bagian hulu dan hilir bangunan bendung irigasi

- Perubahan pada aliran air tanah

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


8 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Perubahan pola hidup sosial budaya masyarakat.

1) Perubahan pola pemanfaatan aliran air

Perubahan pola pemanfaatan aliran air ini dapat mempengaruhi tatanan


kehidupan pada suatu daerah, bahkan dapat mempengaruhi hubungan antar
wilayah kabupaten / propinsi, mungkin malah antar Negara. Untuk itu perlu
dibuat pengaturan pola pemakaian pemanfaatan aliran air (sungai). Dengan
mulai berjalannya peraturan pemerintah tentang otonomi daerah, maka
peraturan/perundangan yang mengatur pemakaian / pemanfaatan aliran air
sungai yang melibatkan lebih dari 1 (satu) wilayah kabupaten / propinsi dirasa
sangat mendesak.

2) Perubahan pola hidup binatang pada aliran air (sungai)

Pembangunan irigasi yang memerlukan bangunan air (bendung, waduk dan


bendungan) melintang / memotong sungai sehingga memutuskan migrasi
suatu binatang air, misal ikan / binatang air pada saat reproduksi harus
dibagian hulu sungai dan setelahnya hidup dibagian hilir sungai akan
terputus, binatang air pada aliran deras harus berubah hidup pada air kolam /
waduk dan sebagainya.

3) Perubahan pola distribusi sediment transport

Sedimen transport secara alamiah dari hulu ke hilir akan menyebar sesuai
kecepatan aliran air sungai, misal sediment pasir dibagian hulu sungai yang
diambil penduduk untuk keperluan pembangunan, akan terisi ulang secara
alami pada saat air besar (banjir) datang. Apabila dibangun bangunan irigasi
(Bendung atau Bendungan) maka dibagian hulu akan timbul agradasi, yaitu
penumpukan material sediment transport dibagian hulu bendung /
bendungan, sedangkan dibagian hilir mengalami degradasi yaitu penurunan
permukaan dasar sungai dibagian hilir bangunan irigasi, lebih lagi apabila
terjadi pengambilan material sediment (pasir) pada sungai. Hal ini sangat
membahayakan pondasi bangunan air disepanjang daerah aliran sungai
tersebut, seperti bengunan perkuatan tanggul, kolom (pier) dan abutment
jembatan dan lain-lain.

4) Perubahan pada aliran air tanah

Dengan dibangunnya PSDA maka merubah pola aliran sungai, maka dengan
sendirinya akan mempengaruhi pola rembesan / infiltrasi pada daerah aliran
sungai sehingga mempengaruhi elevasi tinggi muka air tanah. Dibagian hulu
dari bendung / bendungan akan mengalami penurunan elevasi tinggi muka
air tanah dan hal ini juga akan mempengaruhi terhadap besaran tekanan air
tanah pada suatu bangunan air.

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


9 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5) Perubahan pola hidup sosial budaya masyarakat

Perubahan pola ini akan terjadi apabila pembangunan irigasi yang besar,
seperti pembangunan bendungan dengan luas genangan / waduk yang
cukup luas, misal Saguling, Cirata, Jatiluhur, Karangkates, Kedung Ombo dan
sebagainya. Akibat dari genangan yang luas, maka diperlukan pemindahan
penduduk, terpisahnya hubungan antar desa, perubahan pola mata
pencaharian dari pertanian menjadi usaha perikanan. Kesemua contoh
tersebut dapat menimbulkan perubahan sosial dan budaya penduduk
disekitar waduk.

1.3. Pengembangan Dan Pengelolaan Irigasi

Dalam pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Air, dasar utama kebijakan


yang akan diambil harus mengacu kepada Undang – Undang Sumber Daya Air
Nomor 7 tahun 2004.

Mengingat bahwa didalam Undang – Undang Sumber Daya Air Nomor 7 tahun
2004 mencakup semua dasar kebijakan untuk semua bidang dalam pemerintahan
yang terkait permasalahan sumber daya air, namun didalam pembahasan lebih
rinci akan di titikberatkan kepada kebijakan Sumber Daya Air untuk irigasi dibawah
Departemen Pekerjaan Umum.

Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi bertujuan


mewujutkannkemanfaatan air dalam bidang pertanian, diselenggarakan secara
partisipasif, terpadu, berwawasan lingungan hidup,transparan, akuntabel, dan
berkeadilan, serta di laksanakan di seluruh daerah irigasi.

Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang dilaksanakan oleh


Pemerintah, Pem Prov, Pem Kab/Kota melibatkan semua pihak yang
berkepentingan dengan mengutamakan kepentingan dan peran serta masyarakan
petani.

Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang dilaksanakan oleh Badan


Usaha, Badan Sosial, atau perseorangan diselenggarakan dengan
memperhatikan kepentingan masyarakat disekitarnya dan mendorong peran serta
masyarakat petani.

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


10 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bagan struktur pemerintah antar lembaga dan hubungan antar lembaga khususnya
yang terkait dengan pengembangn irigasi dapat dilihat sebagai berikut :

Masing – masing kebutuhan Departemen yang terkait dengan Undang – Undang


Sumber Daya Air No. 7 tahun 2004 akan dijabarkan kedalam Peraturan
Pemerintah. Peraturan Pemerintah tentang irigasi telah diterbitkan nomor 20 tahun
2006, Sedangkan ketentuan – ketentuan yang bersifat Nasional akan ditetapkan
dengan Keputusan Presiden.

Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi dilaksanakan dengan


pendayagunaan sumber daya air yang didasarkan padaketerkaitan antara air
hujan, air permukaan, dan air tanah secara terpadu dengan mengutamakan
pendayagunaan air permukaan.

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


11 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi dilaksanakan dengan prinsip satu
sistem irigasi satu kesatuan pengembangan dan pengelolaan, dengan
memperhatikan kepentingan pemakai air irigasi di bagian hulu, tengah dan hilir
secara selaras.

Untuk mewujudkan tertib pengelolaan jaringan irigasi yang dibangun pemerintah


dibentuk kelembagaan pengelolaan irigasi yang meliputi instansi pemerintah yang
membidangi irigasi, perkumpulan petani pemakai air, dan komisi irigasi.

Perkumpulan petani pemakai air adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang


menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasiyang
dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga
lokal pengelola irigasi.

Komisi irigasi antar propinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara
wakil pemerintah kabupaten/kota yang terkait, wakil komisi irigasi propinsi yang
terkait, wakil perkumpulan petani pemakai air, dan wakilpengguna jaringan irigasi di
suatu daerah irigasilintas propinsi. Komisi irigasi juga terdapat di propinsi dan
kabupaten/kota disebut komisi irigasi propinsi dan komisi irigasi kabupaten/kota.

1.4. Istilah Istilah :

1. Irigasi 6. Penggunaan air irigasi

2. Sistem irigasi 7. Pembuangan air irigasi

3. Penyediaan air irigasi 8. Daerah Irigasi

4. Pengaturan air irigasi 9. Jaringan irigasi

5. Pembagian air irigasi 10. Jaringan irigasi primer

1.5. Daftar Pustaka :

Modul Irigasi dan Bangunan Air untuk bahan kuliah diambil dari referensi dibawah
ini:

1. Undang Undang RI Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi

3. Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah


Pengaliran Sungai

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2012 tentang Sungai

6. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan, KP-01 sd KP-07

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


12 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7. Hidrologi Untuk Pengairan, Ir. Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda,
PT. Pradnya Paramita, Jakarta , 1976.

8. Hidrologi Teknik, Ir. CD Soemarto, Dipl, HE

9. Hydrologi for Engineers, Ray K. Linsley Ir. Max. A. Kohler, Joseph 1.11. Apaulhus.
Mc.grawhill, 1986.

10. Mengenal dasar dasar hidrologi, Ir. Joice martha, h. Wanny Adidarma Dipl.It
Nova, Bandung.

11. Hidrologi & Pemakaiannya, jilid 1, Prof Ir. Soemadyo, diktat kuliah ITS. 1976.

12. Irigasi dan Bangunan Air, Ir. Agus Suroso. MT.

13. Rekayasa Hidrologi, Ir. Hadi susilo. MM

14. Pengembangan Sumber Daya Air, Ir. Hadi Susilo. MM

15. Mekanika Fluida/Hidrolika, Ir. Hadi Susilo. MM

‘13 Irigasi dan Bangunan Air


13 Ir.Hadi Susilo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai