Dosen Pengampu :
ANNISAA DWIRETNANI, ST, MT
Mengambil air dari sumber air (diverting). Sumber air yang umumnya digunakan antara
sumur air, sungai, waduk, bendungan dan danau.
Membawa atau mengalirkan air dari sumber air ke lahan pertanian (conveying). Dalam
fungsi ini, air bisa dibawa melalui saluran terbuka (kanal) dan saluran tertutup melalui
pipa-pipa (mainline).
C. Klasifikasi Irigasi
1. Konstruksi Jaringanya
Irigasi sederhana, merupakan jenis irigasi dengan sistem jaringan dibangun secara
swadaya oleh petani pemakai air. Dalam irigasi jenis ini jaringannya tidak
dilengkapi dengan pintu air yang dapat mengukur dan mengatur debit air, oleh
karena itu efisiensinya sangat rendah.
Irigasi semi teknis, merupakan jenis irigasi yang telah mempunyai beberapa
bangunan permanen namun belum sepenuhnya dapat mengukur dan mengatur debit
air, sehingga efisiensinya masih tergolong menengah.
Irigasi teknis, merupakan jenis irigasi yang keseluruhannya mempunyai bangunan
permanen bagi bangunan pengambil dan bangunan sadap. Dalam jaringan irigasi ini
telah mampu mengukur dan mengatur debit, sehingga efisiensinya tergolong tinggi.
Anonim, 1974. Undang-Undang Republik Indonesia no. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan,
Jakarta
Anonim, 2004. Undang-Undang Republik Indonesia no. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air, Jakarta
Anonim, 2008. PP no. 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumberdaya Air, Jakarta
Anonim, 2001, PP no. 82 tatun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air, Jakarta
Kay, M., 1989. Surface Irrigation, System and Practice, Cranfield Press, UK