Difusi Difasilitasi Adalah Suatu Proses Dimana Molekul Diangkut Melintasi Membran Plasma Dengan Bantuan Protein Membran
Difusi Difasilitasi Adalah Suatu Proses Dimana Molekul Diangkut Melintasi Membran Plasma Dengan Bantuan Protein Membran
Ringkasan
Saluran
Protein integral terlibat dalam transportasi difasilitasi
secara kolektif disebut sebagai protein transpor; mereka
berfungsi sebagai salah satu saluran untuk bahan atau
operator. Dalam kedua kasus, mereka adalah protein
transmembran. Saluran khusus untuk bahan yang
sedang diangkut. Saluran protein memiliki domain
hidrofilik yang terkena cairan intraseluler dan
ekstraseluler; mereka Sebagai tambahan memiliki
saluran hidrofilik melalui inti mereka yang menyediakan
pembukaan terhidrasi melalui lapisan membran.
Perjalanan melalui saluran memungkinkan senyawa
polar untuk menghindari lapisan tengah nonpolar dari
membran plasma yang seharusnya memperlambat atau
mencegah mereka masuk ke dalam sel. Aquaporins
adalah saluran protein yang memungkinkan air untuk
melewati membran pada tingkat yang sangat tinggi.
2. Distribusi
Setelah diabsorpsi, obat akan didistribusi ke seluruh
tubuh melalui sirkulasi darah. Selain tergantung dari aliran
darah, distribusi obat juga ditentukan oleh sifat
fisikokimianya. Distribusi obat dibedakan atas 2 fase
berdasarkan penyebarannya di dalam tubuh. Distribusi fase
pertama terjadi segera setelah penyerapan, yaitu ke organ
yang perfusinya sangat baik misalnya jantung, hati, ginjal,
dan otak. Selanjutnya, distribusi fase kedua jauh lebih luas
yaitu mencakup jaringan yang perfusinya tidak sebaik organ
di atas misalnya otot, visera, kulit, dan jaringan lemak.
Distribusi ini baru mencapai keseimbangan setelah waktu
yang lebih lama. Difusi ke ruang interstisial jaringan terjadi
karena celah antarsel endotel kapiler mampu melewatkan
semua molekul obat bebas, kecuali di otak. Obat yang
mudah larut dalam lemak akan melintasi membran sel dan
terdistribusi ke dalam otak, sedangkan obat yang tidak larut
dalam lemak akan sulit menembus membran sel sehingga
distribusinya terbatas terurama di cairan ekstrasel. Distribusi
juga dibatasi oleh ikatan obat pada protein plasma, hanya
obat bebas yang dapat berdifusi dan mencapai
keseimbangan. Derajat ikatan obat dengan protein plasma
ditentukan oleh afinitas obat terhadap protein, kadar obat,
dan kadar proteinnya sendiri. Pengikatan obat oleh protein
akan berkurang pada malnutrisi berat karena adanya
defisiensi protein.
3. Biotransformasi / Metabolisme
4. Ekskresi
Faktor-faktor yang mempengaruhi transfer obat melalui plasenta antara lain adalah:
– Berat molekul obat.
Pada obat dengan berat molekul lebih dari 500D akan terjadi transfer tak lengkap melewati
plasenta.
– PKa (pH saat 50% obat terionisasi).
– Ikatan antara obat dengan protein plasma.
Mekanisme transfer obat melalui plasenta dapat dengan cara difusi, baik aktif maupun pasif,
transport aktif, fagositosis, pinositosis, diskontinuitas membran dan gradien elektrokimiawi.
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswara, SG., 1995, Farmakologi dan terapi, Edisi ke 4, 728-59, Farmakologi FKUI, Jakarta
Nindya, S., 2001, http://www.cerminduniakedokteran.com Perubahan Farmakokinetik Obat pada
Wanita Hamil dan Implikasinya secara Klinik, diakses tanggal 10 Maret 2009
kebanyakan obat-obat mengalami biotransformasi sebelum ekskresi.
DISTRIBUSI
kebanyakan obat didistribusikan melalui cairan tubuh dengan cara yang relatif lebih mudah dan
lebih cepat dibandingkan dengan eliminasi atau pengeluaran.