Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEHIDRASI
DILANTAI 2 RUANG DAHLIA
STIKes NGUDIA HUSADA MADURA BANGKALAN

KELOMPOK 1
Ikhlas Fathani
Dwi Arum N.S
Isbat Nurseha
Nur Hayati
Nur Junaida
Reni Susanti

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES NGUDIA HUSADAMADURA
2017

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MAHASISWA S1 KEPERAWATAN
STIKes NGUDIA HUSADA MADURA

Pokok Bahasan : Dehidrasi


Hari/Tanggal : Jum’at, 24 novemberl 2017
Waktu/jam : 30 menit/ 08.00-09.30
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Tempat : Lantai 2 ruang dahlia

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta lebih memahami dan
lebih mengerti tentang dehidrasi
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari dehidrasi
2. Mengetahui etiologi (penyebab) dehidrasi
3. Mengetahui tanda dan gejala dehidrasi
4. Mengetahui cara mengatasi dan pengobatan dehidrasi
5. Mengetahui cara pencegahan dehidrasi
III. Metode dan teknik penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Media
1. Leaflet
2. lefcard

V. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu

2
1. Pembuka a. Membuka kegiatan a. Menjawab salam 5 menit
an dengan mengucap salam
b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri
c. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan d. Memperhatikan
d. Kontrak waktu e. Memperhatikan
e. Menyebutkan materi yang
f. Menjawab
akan diberikan
f. Melakukan apersepsi pertanyaan
g. Memberi penjelasan
g. peserta
tentang
mendengarkan
penjelasan yang
diberikan dan
memperhatikan.

2. Isi 1. Pengertian dehidrasi 10


2. Penyebab dehidrasi
menit
3. Tanda dan gejala
dehidrasi
4. Cara mengatasi dan
Pengobatan dehidrasi
5. Pencegahan dehidrsi

3. Evaluasi h. Memberikan kesempatan h. Peserta bertanya 10


peserta untuk bertanya menit
i. Peserta menjawab
i. Penyuluh bertanya pada
peserta

4. Termina- j. Pembagian leaflet j. Menerima leaflet 5


k. Kesimpulan k. Memperhatikan menit
si
l. Mengucap terima kasih l. Mendengarkan
atas perhatian peserta
m. Menjawab salam
m. Mengucap salam penutup

VI. Setting tempat

3
Keterangan:
: moderator : Ikhlas Fathani : peserta
: penyaji : Isbad Nur Sheha
: fasilitator : Reny Susanti, Nur Junaida, Dwi Arum
: observer : Nur Hayati

VII. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan
yang di tetapkan.
Kriteria evaluasi sebagai berikut :
1. Evaluasi struktur
 Semua peserta hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Lantai ruang dahlia
 Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya
2. Evaluasi proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
 Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
 Peserta mengerti tentang dehidrasi
 Dapat menyebutkan pengertian,etiologi,tanda dan gejala,pengobatan,
pencegahan

4
IX. Materi penyuluhan
1. Definisi (pengertian) dehidrasi
Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan
yang keluar lebih banyak dari pada yang masuk. Dehidrasi adalah
gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi
karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya
minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan
keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidarasi dapat terjadi karena :
a. Kekurangan zat natrium
b. Kekurangan air
c. Kekurangan natrium dan air
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa
hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau
hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik),
atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik).
Dehidrasi hipotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih
dari 145 mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285
mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar
natrium serum (135-145 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (270-285
mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar
natrium serum (kurang dari 135 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum
(kurang dari 270 mosmol/liter).

2. Penyebab Dehidrasi
Dehidrasi terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara

5
pemasukan cairan sangat kurang. Beberapa kondisi yang sering
menyebabkan dehidrasi antara lain :
a. Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan
kehilangan cairan dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta
anak-anak meninggal setiap tahun karena dehidrasi akibat diare.
b. Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk
menggantikan cairan yang keluar dengan cara minum.
c. Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi
lingkungan yang panas akan menyebabkan tubuh berusaha
mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bila keadaan
ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka
tubuh dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.
d. Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing
manis akan menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan
melalui kencing sehingga penderita diabetes akan mengeluh sering
kebelakang untuk kencing.
e. Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya
cairan berlebihan pada kulit yang rusak oleh luka bakar.
f. Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab
rentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.
3. Gejala dan Tanda-Tanda dehidrasi
Respon awal tubuh terhadap dehidrasi antara lain berupa rasa haus
untuk meningkatkan pemasukan cairan hingga dengan penurunan produksi
kencing untuk mengurangi seminimal mungkin cairan yang keluar. Air
seni akan tampak lebih pekat dan berwarna gelap. Jika kondisi awal ini
tidak tertanggulangi maka tubuh akan masuk ke kondisi selanjutnya yaitu :
a. Mulut kering.
b. Berkurangnya air mata.
c. Berkurangnya keringat.
d. Kekakuan otot.
e. Mual dan muntah.
f. Kepala terasa ringan terutama saat berdiri.
Selanjutnya tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang
gejalanya berupa gelisah dan lemah lalu koma dan kegagalan multi organ.
Bila ini terjadi maka akan sangat sulit untuk menyembuhkan dan dapat
berakibat fatal. Sedangkan tanda gejala yang muncul pada bayi yaitu:
1. Mulut kering
2. Turgor kulit buruk

6
3. Tachipnea
4. Mata cekung
5. Kepala cekung

4. Cara Mengatasi dan Mengobati Dehidrasi


Cara mengatasi pada penderita dehidrasi meliputi :
1. Obat-obatan anti emetik (untuk mengatasi muntah)
2. Obat anti diare (diberikan jika pasien dehidrasi akibat diare)
3. Pemberian minum yang mengandung natrium cukup memadai
untuk mengatasi ketidakseimbangan yang terjadi
4. Pemberian cairan intravena, pada kekurangan cairan yang berat
maka diperlukan pemberian cairan intravena.
5. Pemberian oralit, untuk menggantikan cairan tubuh saat
kekurangan cairan atau dehidrasi

5. Pencegahan Dehidrasi

Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi
meliputi :
1. Minumlah air dalam jumlah yang banyak ( normal 8 gelas atau
sekitar 2,5-3 liter setiap hari)
2. Minum-minuman berenergi yang mengandung sodium,serta
mengandung unsur vitamin dan mineral yang menggantikan ion
dalam tubuh yang hilang.
3. Hindari minuman yang mengandung kafein serta minuman yang
mengandung alkohol karena dapat menyebabkan dehidrasi berat.
4. Jangan minum-minuman yang bersoda karena mengandung gula
tidak baik untuk kesehatan serta mengandung soda justru dapat
mencegah masuknya cairan dalam tubuh kita.
5. Usahakan berada ditempat sejuk agar terlindungi dari sinar
matahari

6. Komplikasi

7
Komplikasi penyakit yang berat berpotensi muncul pada kasus dehidrasi
sedang hingga berat. Beberapa penyakit yang bisa muncul pada dehidrasi
berat yaitu

1. Gagal jantung

2. Aritmia (irama detak jantung menjadi abnormal)

3. Penurunan kesadaran atau koma

4. Gagal ginjal

Beberapa komplikasi diatas sangat memungkinkan berakhir pada kematian


pasien. Oleh karena itu penanganan harus segera diberikan pada kasusu
dehidrasi sedang sampai berat

8
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati,Sriayu.2001.Medical Sugical Nursing.Jakarta.EGC

Http://indrianiyulistiningrum.blogspot.co.id/2012/02.asuhan-keperawatan-dengan-
dehidrasi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai