Anda di halaman 1dari 11

MATERI AJAR XI DPIB-2018

MENGENAL JALAN DAN JEMBATAN

JALAN

A. Pengertian Jalan

Jalan adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari satu
tempat ke tempat yang lain. Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah yang
diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah semua
benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor,
tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.

B. Klasifikasi Jalan

I. Menurut fungsi :

1. Jalan Arteri, jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri – ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata – rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi
secara efisien.
2. Jalan Kolektor, jalan yang melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan ciri
– ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata – rata sedang dan jumlah jalan
masuk dibatasi.
3. Arteri Primer, kendaraan angkutan barang berat dan kendaraan umum bus
dapat diizinkan melalui jalan ini. Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan
seharusnya tidak diizinkan.
4. Kolektor Primer, jalan kolektor primer dirancang berdasarkan kecepatan
rencana paling rendah 40 km/jam.
5. Jalan Lokal Primer, jalan lokal primer melalui atau menuju kawasan primer
atau jalan primer lainnya. Jalan lokal primer dirancang berdasarkan
kecepatan rencana paling rendah 20 km/jam.
6. Jalan Arteri Sekunder, Jalan arteri sekunder dirancang berdasarkan
kecepatan rencana paling rendah 30 km/jam. Kendaraan angkutan barang
ringan dan bus untuk pelayanan kota dapat diizinkan melalui jalan ini.
7. Jalan Kolektor Sekunder, Jalan kolektor sekunder dirancang berdasarken
kecepatan rencana paling rendah 20 km/jam. Kendaraan angkutan barang
berat dan bus tidak diizinkan melalui fungsi jaIan ini di daerah pemukiman.
8. Jalan Lokal Sekunder, Jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatan
rencana paling rendah 10 km/jam. Lebar badan jalan lokal sekunder tidak
kurang dari 5 meter.
9. Jalan Lokal, Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri
perjalanan jarak dekat,
kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

II. Menurut Kelas Jalan

Klasifikasi menurut kelas jalan & ketentuannya serta kaitannya dengan


kasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam Tabel (Pasal 11, PP. No.43/1993).

Muatan Sumbu Terberat


Fungsi Kelas
MST (ton)
I >10
Arteri II 10
IIIA 8
IIIA
Kolektor 8
IIIB

III. Menurut Medan Jalan

Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan


medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Klasifikasi menurut medan jalan untuk
perencanaan geometrik dapat dilihat dalam Tabel.

No Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan (%)


1. Datar D <3
2. Perbukitan B 3-25
3. Pegunungan G >25

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

C. Struktur (Konstruksi) Jalan

1. Struktur Macadam

Lapisan Penetrasi Macadam (lapen), merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari
agregat pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat
oleh aspal dengan cara disemprotkan di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Di
atas lapen ini biasanya diberi laburan aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan

bervariasi dari 4-10 cm.

2. Struktur Telford

Konstruksi Telford yaitu susunan batu pecah berukuran besar (10/15 dan 15/20)
disusun berdiri dengan batu pecah yang lebih kecil mengisi rongga diatasnya
sehingga rata, kemudian dipadatkan/digilas dengan mesin gilas, selanjutnya ditabur
sirtu diseluruh permukaan untuk dibabar basah.

3. Struktur Jalan Beton (Rigid Pavement)

Rigid Pavement atau Perkerasan Kaku adalah suatu susunan konstruksi perkerasan
di mana sebagai lapisan atas digunakan pelat beton yang terletak di atas pondasi
atau di atas tanah dasar pondasi atau langsung di atas tanah dasar (subgrade).

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

D. Perancangan (Design) Jalan

1. Perancangan ruang lalu lintas

 Peramalan volume dan pola lalu lintas


 Penentuan alinyemen vertikal (elevasi) jalan
 Penentuan trase dan alinyemen horizontal

2. Perancangan struktur jalan

 Perhitungan beban lalu lintas


 Perhitungan kondisi tanah
 Perancangan struktur jalan (tanah dasar, pondasi, dan perkerasan).

JEMBATAN

A. Pengertian Jembatan

Jembatan secara umum diartikan sebagai suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan – rintangan
seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api,
jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain – lain.

B. Jenis – Jenis Jembatan

1. Berdasarkan fungsinya

 Jembatan jalan raya (highway bridge),


 Jembatan jalan kereta api (railway bridge),
 Jembatan pejalan kaki/penyebrangan (pedestrian bridge),

2. Berdasarkan lokasinya

 Jembatan di atas sungai atau danau,


 Jembatan di atas lembah,
 Jembatan di atas jalan yang ada (fly over),
 Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert),
 Jembatan di dermaga (jetty).

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

3. Berdasarkan bahan konstruksinya

 Jembatan kayu (log bridge),


 Jembatan beton (concrete bridge),
 Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),
 Jembatan baja (steel bridge),
 Jembatan komposit (compossite bridge).

4. Berdasarkan tipe strukturnya

 Jembatan plat (slab bridge),


 Jembatan plat berongga (voided slab bridge),
 Jembatan gelagar (girder bridge),
 Jembatan rangka (truss bridge),
 Jembatan pelengkung (arch bridge),
 Jembatan gantung (suspension bridge),
 Jembatan kabel (cable stayed bridge),
 Jembatan cantilever (cantilever bridge),

C. Struktur Jembatan

 Struktur Atas (Superstructures)

Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang
meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas
kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.

Struktur atas jembatan umumnya meliputi :

1. Trotoar :

 Sandaran dan tiang sandaran,


 Peninggian trotoar (Kerb),
 Slab lantai trotoar.

2. Slab lantai kendaraan,


3. Gelagar (Girder),
4. Balok diafragma,
5. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang),
6. Tumpuan (Bearing).

 Struktur Bawah (Substructures)

Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban
lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan,
gesekan pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya
beban-beban tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar.

Struktur bawah jembatan umumnya meliuputi :

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

1. Pangkal jembatan (Abutment),

 Dinding belakang (Back wall),


 Dinding penahan (Breast wall),
 Dinding sayap (Wing wall),
 Oprit, plat injak (Approach slab)
 Konsol pendek untuk jacking(Corbel),
 Tumpuan (Bearing).

2. Pilar jembatan (Pier),

 Kepala pilar (Pier Head),


 Pilar (Pier), yg berupa dinding, kolom, atau portal,
 Konsol pendek untuk jacking(Corbel),
 Tumpuan (Bearing).

Fondasi

Fondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah dasar.


Berdasarkan sistimnya, fondasi abutment atau pier jembatan dapat dibedakan
menjadi beberapa macam jenis, antara lain :

1. Fondasi telapak (spread footing)


2. Fondasi sumuran (caisson)
3. Fondasi tiang (pile foundation)

 Tiang pancang kayu (Log Pile),


 Tiang pancang baja (Steel Pile),
 Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile),
 Tiang pancang beton prategang pracetak (Precast Prestressed Concrete Pile),
 Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in Place),
 Tiang pancang komposit (Compossite Pile),

Gambar Struktur Jembatan , sumber rebanas.com

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

Jalanan di Indonesia, baik jalan utama maupun jalan pemukiman umumnya


terbagi dalam tiga jenis, yakni jalan beton, jalan aspal, dan paving block.

Ketiga konstruksi jalan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga


dalam aplikasinya pun berbeda. Ada yang diaplikasikan khusus untuk jalan utama,
namun ada juga yang diterapkan pada jalan-jalan setapak pemukiman warga.

Masing-masing jenis jalan memiliki kelebihan dan kelemahannya. Hal ini bisa
menjadi pertimbangan Anda saat membeli rumah.

1. Jalan beton

Ilustrasi konstruksi jalan beton (sumber: pixabay.com)

Konstruksi pada jalan beton biasa disebut dengan perkerasan kaku. Dimana
komposisinya terdiri dari plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis
pondasi bawah di atas tanah dasar.

Plat beton biasanya disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih
adanya lapisan aspal beton di atasanya yang berfungsi sebagai lapis permukaan.

Konstruksi jalan beton ini tergolong kuat, sebab memiliki modulus elastisitas yang
tinggi. Dalam ilmu teknik sipil, modulus elastisitas merupakan angka yang digunakan
untuk mengukur objek atau ketahanan bahan untuk mengalami deformasi elstasi
ketika gaya diterpakan pada benda itu.

Itu sebabnya, konstruksi jalan beton kerap diterapkan untuk jalan raya dan jalan
lingkungan. Tebal jalan beton ini minimal 20cm. Kelebihan jalan beton antara lain:

 Tahan terhadap genangan air dan banjir


 Biaya perawatan lebih murah dibandingkan jalan aspal

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

 Direkomendasikan untuk jalan yang mempunyai tanah dasar yang jelek, dan
jalan yang lalu lintas kendaraan beratnya cukup tinggi.

Kekurangan jalan beton:

 Pada proses pembuatan konstruksi, memerlukan perhitungan matang terkait


fungsi jalan terutama dikaitkan dengan kapasitas berat kendaraan yang
berlalu-lalang.Bila kendaraan yang lewat memiliki bobot yang tinggi, maka
biaya konstruksi lebih mahal.
 Selain perhitungan bobot kendaraan, konstruksi juga harus memperhatikan
kehalusan dan gelombang jalan dengan cermat. Karena, jalan beton sangat
dipengaruhi oleh proses pengecoran.
 Jika Anda perhatikan, jalan-jalan raya yang terbuat dari konstruksi beton lebih
tinggi, ini dikarenakan karakteristik jalan betok yang kerap menaikan elevansi
jalan saat perbaikan pada jalan lama. Jadi, ini cukup menyulitkan untuk
kendaraan dari rumah Anda.
 Memiliki suasana yang keras dan gersang.

2. Jalan aspal

Ilustrasi konstruksi jalan aspal (sumber: pixabay.com)

Jalan aspal atau biasa disebut hot mix, meruapakan konstruksi jalan yang
menggunakan bahan pengikat aspal panas. Biasanya campuran aspal panas
didatangkan impor, misalnya Shell dan ESSO 2000. Cairan aspal ini sedikit mahal,
menghabiskan biaya 60% dari total biaya hot mix.

Adapun kelebihan konstruksi jalan aspal antara lain:

 Kondisi jalan lebih halus, tidak bergelombang.


 Jalan yang diaspla memiliki warna yang gelap, sehingga memberikan dampak
secara psikologis rasa aman dan nyaman.

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

 Untuk membuat jalan aspal, biasanya kontraktor atau pemda sudah


menerapkan sistem drainase yang baik.
 Perawatan jalan ini juga terbilang mudah. Bila ada yang berlubang, tinggal
menggali dan mengganti dengan yang barupada area jalan yang rusak.

Kekurangan jalan aspal

Di balik kelebihan, jalan aspal juga memiliki kekurangan. Ternyata jalan aspal tidak
tahan terhadap genangan air.

Untuk itu diperlukan sistem drainase yang baik. Jika tidak, jalan akan berlubang
karena genangan air setelah hujan.

Jadi, jika jalan lingkungan perumahan menggunakan aspal, ada baiknya


menanyakan kepada pengembang mengenai perawatan jalannya.

3. Jalan paving block

Ilustrasi konstruksi jalan paving block (sumber: pixabay.com)

Selanjutnya adalah konstruksi jalan menggunakan paving block. Jalan ini juga
biasa disebut dengan block beton. Terbuat dari campuran pasir dan semen lalu
ditambah dengan atau tidak campuran lain seperti abu bata dan lainnya.

Berdasarkan acuan pembuatan paving block (SII.0819-88) paving block


memiliki komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran
semen portland atau bahan perekat lain.

Jalan yang menggunakan paving block biasanya memiliki warna-warna dan


bentuk yang menarik. Ada yang berbentuk segi empat dan ada juga yang segi
banyak.

Pada proses pemasangannya, ukuran disyaratkan kurang lebih 2mm untuk


ukuran lebih bidang dan kurang lebih 3mm untuk ketebalan.

Serupa dengan konstruksi jalan beton dan jalan aspal, konstruksi paving
block memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan antara lain:

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

 Pada saat memasang paving block cukup mudah dan tidak memerlukan alat
berat.
 Paving block seakan seperti puzzle yang dapat dipasang kembali setelah
dibongkar.
 Daya tahan jalan ini cukup baik. Khususnya tahan terhadap beban statis, dan
tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin
kendaraan.
 Banyak terdapat pori atau celah, sehingga genangan air cepat meresap, tidak
perlu khawatir terjadi genangan.

Kelemahan

Tidak tahan terhadap kendaaraan berat. ini. Sehingga, sangat


direkomendasikan diterapkan pada jalan-jalan pemukiman saja.

Feature picture: pixabay.com

Kantri Maharani
Penulis adalah Content Writer: Rumah.com.

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.


MATERI AJAR XI DPIB-2018

SOAL - SOAL

1. Jelaskan pengertian dari jalan !


2. Sebutkan macam-macam jalan menurut klasifikasi fungsinya!
3. Jelaskan Menurut fungsinya Jalan Arteri, Jalan Kolektor dan Jalan Primer!
4. Jelaskan aturan Kemiringan Medan (%) Jalan pada saaat di perbukitan, perbukitan
dan pegunungan !
5. Gambarkan Struktur jalan Macadam !
6. Gambarkan Struktur Jalan Beton !
7. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari jalan Beton, jalan aspal dan jalan paving !
(masing-masing minimal 3) !
8. Gambarkan perencanaan gambar struktur jalan raya ! (skala menyesuaikan)
9. Dalam pekerjaan pembuatan jalan raya apa saja yang harus diperhatikan, Jelaskan!
10. Klasifikasikan Jalan di daerahmu sesuai fungsinya! (masing-masing 2)

SMK PGRI 1 GRESIK TRI ADMA ADI NUGROHO, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai