Anda di halaman 1dari 2

Dualisme Cahaya

Cahaya dapat dikatakan sebagai gelombang dan dapat dikatakan pula sebagai partikel.
Peninjauan cahaya sebagai gelombang didasarkan atas sifat-sifat cahaya, sedangkan cahaya
sebagai partikel didasarkan atas perilaku cahaya sebagai paket energi sebesar nhf. Paket energi
inilah jika mengenai katoda dalam solar cell dimana frekuensi datangnya lebih besar dari
frekuensi ambang bahan katoda, maka akan mengeluarkan elektron yang akan bergerak menuju
anoda. Aliran elektron inilah yang dikatakan ada arus listrik. Peristiwa ini akan nampak pada
efek fotolistrik. Hal ini tidak dapat bisa dijelaskan kalau cahaya dianggap sebagai gelombang.

Coba kita tengok, seorang tukang las, dengan menggunakan peralatan yang mengeluarkan
cahaya yang dipekatkan dapat melubangi, membelah, bahkan memotong besi sekalipun. Sinar
merupakan cahaya yang dipekatkan dan berprilaku sebagai materi.

Dibidang kedokteran dipakai sebagai pengganti alat bedah, dan inilah sebagai kelebihan dari
cahaya yang berperilaku paket energi atau foton.

Energi Foton = Energi Kinetik – Fungsi Kerja

h.f = ½ m.v2 + h.fo ( fo = frekuensi ambang ; h.fo = fungsi kerja ; h = 6,626 x 10-34 joule.sekon)

Dualisme Cahaya

Masalah dualisme cahaya khususnya memahami hakekat cahaya menurut kuantum tidaklah
semudah menunjukkan betapa teori ini sangat sesuai dengan eksperimen. Memang inilah teori
terbaik yang kita miliki saat ini untuk meramalkan perilaku mikroskopik. Manfaatnya sudah
sangat banyak, nanoteknologi kita (elektronika dan mikrosystems) berdasarkan bada teori ini.

Namun marilah kita coba memahami hakikat cahaya dalam kerangka teori kuantum (fisika
modern). Contoh yang terbaik adalah percobaan interferensi celah ganda. Percobaan ini sudah
dapat dilakukan di laboatorium fisika standar (tentunya standar internasional). Sebuah sumber
foton (laser/foton beam) dilewatkan pada suatu celah ganda. Menurut teori elektromagnetik
maxwell - kita namakan saja teori klasik. Cahaya adalah gelombang karena pola difrasi terlihat
pada layar (gelap terang) mengikuti kurva intensitas (terjadi superposisi). Jadi dalam gamabran
itu foton satu bersuperposisi dengan foton lain). Sekarang kecilkan intensitas foton beam
sehingga dalam satu waktu hanya satu foton yang dapat memasuki celah ganda katakanlah lewat
A maupun B. Menurut logika foton seharusnya bersifat partikel sehingga tampilan di layar
haruslah berupa dua gundukan. Satu depan celah A dan B.

Hasil eksperimen: Kalau kita tutup celah B maka yang terlihat gundukan foton di A dan
sebaliknya. Jadi tak masalah, foton dalam hal ini berperilaku sebagai partikel. Begitu juga kalau
keduanya dibuka maka seharusnya (akan ada dua gundukan) karena hanya satu foton yang boleh
lewat tidak akan ada inetrferensi bukan?

Yang teramati kemudian justru pola interferensi kembali muncul! seolah si foton ini
berinterferensi dengan foton lain. tapi ini tidak mungkin! karena hanya satu foton yang dapat
lewat celah A atau B. Hasil elksperimen ini menunjukkan dua hal menurut saya: foton seolah tau
kemana ia harus nmenyusun diri. Kemampuan ini dikenal sebagai kemampuan kelompok atau
holistik. Seolah-olah ada pola yang dispakati bersama antar foton2 tersebut sehingga terbentuk
pola interferensi. Kedua, jangan bayangkan lintasan foton, karena tidak ada lintasan menurut
kuantum - hanya ada awan awan probabilistik. Menurut heisenberg jika lintasan pasti (posisi fix)
maka momentumnya memiliki ketidakpastian takhingga.

Konsep dualisme ini mengingatkan aku pada konsep mesin waktu. Secara hipotesis, mungkin manusia
bisa berubah menjadi gelombang dan dari gelombang tersebut bisa berubah lagi menjadi manusia.
Mungkin cara kerja seperti ini bisa dipakai dalam mesin waktu

Dualisme Gelombang

Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik. Gambar di bawah


menunjukkan spektrum cahaya dalam spektrum gelombang elektromagnetik secara
keseluruhan. Cahaya ultraviolet (UV) berada pada daerah panjang gelombang dari 100
sampai 380 nm. Cahaya tampak (visible, Vis) berada pada daerah panjang gelombang dari
380 sampai 800 nm.

Kecepatan cahaya adalah tetap dan di dalam vakum adalah c = 3 x 10 8 m/s.


Frekuensi dari cahaya dapat dicari dari hubungan f = c/, dimana f adalah frekuensi dan 
adalah panjang gelombang. Frekuensi cahaya tampak berkisar dari 375 THz hingga 790
THz.

Dualisme cahaya menyatakan bahwa cahaya dapat berperilaku sebagai gelombang


dan dapat juga berperilaku sebagai partikel (foton). Energi partikel ini tidaklah kontinyu
melainkan terkuantisasi. Oleh karena itu, foton dapat dipandang sebagai paket energi
(terkuantisasi) yang ditentukan oleh hubungan E = h f atau E = h c/λ.

Energi cahaya tampak berkisar dari 1.55 eV hingga 3.3 eV.

Anda mungkin juga menyukai