Anda di halaman 1dari 17

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMA

Nama Satuan Pendidikan : SMAN 1


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : Kelas XI/ Semester Ganjil
Materi Pembelajaran : Termokimia
Alokasi Waktu : 7 x 45 menit

I. Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi


kimia dan cara pengukurannya.

II. Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu


reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm.
.

III. Indikator
A. Kognitif
1. Produk:
1) Menjelaskan reaksi eksoterm dengan komunikatif.
2) Menjelaskan reaksi endoterm dengan komunikatif.
3) Menjelaskan perubahan entalpi suatu reaksi dengan komunikatif dan
percaya diri.
4) Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi suatu reaksi dengan
komunikatif.
5) Menjelaskan perubahan entalpi standar dan perubahan entalpi bukan
standar dengan komunikatif.

2. Proses:
1) Melakukan percobaan tentang sistem dan lingkungan dengan hati-hati.
2) Menuliskan data hasil percobaan tentang sistem dan lingkungan dengan
jujur.
3) Menganalisis data hasil percobaan tentang sistem dan lingkungan dengan
cermat.
4) Menyimpulkan pengertian sistem, lingkungan, sistem terbuka, sistem
tertutup, dan sistem terisolasi berdasarkan percobaan dengan komunikatif
dan mandiri.

1
5) Melakukan percobaan tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan
hati-hati.
6) Menuliskan data hasil percobaan mengenai reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm dengan jujur.
7) Menganalisis data hasil percobaan mengenai reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm dengan cermat.
8) Menyimpulkan pengertian reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
berdasarkan percobaan dengan komunikatif dan mandiri.
9) Mencari informasi mengenai energi dalam, kalor, dan kerja dengan
mandiri.
10) Menjelaskan hubungan energi dalam, kalor, dan kerja dengan hukum
kekekalan energi (Hukum 1 Termodinamika) dengan komunikatif.
11) Menjelaskan perubahan energi dalam pada sistem tertutup dengan volume
tetap sebagai kalor reaksi dengan komunikatif.
12) Mendefinisikan pengertian entalpi dengan komunikatif.
13) Menjelaskan kalor reaksi pada tekanan tetap sebagai perubahan entalpi
dengan komunikatif dan percaya diri.
14) Menjelaskan besaran entalpi molar dengan komunikatif.
15) Menganalisis data entalpi pembentukan pada keadaan standar dan entalpi
pembentukan bukan pada keadaan standar dari beberapa zat dengan teliti
dan cermat.
16) Menjelaskan ciri-ciri reaksi pembentukan pada keadaan standar dari
beberapa zat dengan komunikatif.
17) Menjelaskan perbedaan reaksi pembentukan pada keadaan standar dan
reaksi pembentukan pada keadaan bukan standar dengan komunikatif.
18) Menyimpulkan reaksi pembentukan pada keadaan standar dengan mandiri,
percaya diri, dan komunikatif.
19) Menganalisis data entalpi penguraian pada keadaan standar dan entalpi
penguraian bukan pada keadaan standar dari beberapa zat dengan teliti dan
cermat.
20) Menjelaskan ciri-ciri reaksi penguraian pada keadaan standar dari
beberapa zat dengan komunikatif.

2
21) Menjelaskan perbedaan reaksi penguraian pada keadaan standar dan reaksi
penguraian pada keadaan bukan standar dengan komunikatif.
22) Menyimpulkan reaksi penguraian pada keadaan standar dengan mandiri,
percaya diri, dan komunikatif.
23) Menganalisis data entalpi pembakaran pada keadaan standar dan entalpi
bukan pembakaran pada keadaan standar dari beberapa zat dengan teliti
dan cermat.
24) Menjelaskan ciri-ciri reaksi pembakaran pada keadaan standar dari
beberapa zat dengan komunikatif.
25) Menjelaskan perbedaan reaksi pembakaran pada keadaan standar dan
reaksi bukan pembakaran pada keadaan standar dengan komunikatif.
26) Menyimpulkan reaksi pembakaran pada keadaan standar dengan mandiri,
percaya diri, dan komunikatif.
27) Menyimpulkan perubahan entalpi standar dan perubahan entalpi bukan
standar dengan mandiri, percaya diri, dan komunikatif.

B. Afektif
1. Karakter
a. Komunikatif.
b. Percaya diri
c. Hati-hati
d. Jujur
e. Cermat
f. Mandiri

2. Keterampilan sosial
a. Bertanya
b. Mengemukakan pendapat
c. Pendengar yang baik
d. Berkomunikasi
e. Kerjasama

3
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
1. Produk:
1) Peserta didik dapat menjelaskan reaksi eksoterm.
2) Peserta didik dapat menjelaskan reaksi endoterm.
3) Peserta didik dapat menjelaskan perubahan entalpi suatu reaksi.
4) Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam perubahan entalpi suatu
reaksi pada keadaan standar dan pada keadaan bukan standar.

2. Proses:
1) Peserta didik dapat melakukan percobaan tentang sistem dan lingkungan,
menuliskan data hasil pengamatan tentang sistem dan lingkungan,
menganalisis data hasil pengamatan tentang sistem dan lingkungan, dan
menyimpulkan pengertian sistem, lingkungan, sistem terbuka, sistem
tertutup, dan sistem terisolasi berdasarkan percobaan.
2) Peserta didik dapat melakukan percobaan tentang reaksi eksoterm dan
endoterm, menuliskan data hasil pengamatan tentang reaksi eksoterm dan
endoterm, menganalisis data hasil pengamatan tentang reaksi eksoterm dan
endoterm, dan menyimpulkan pengertian reaksi eksoterm dan endoterm.
3) Peserta didik dapat menjelaskan hubungan energi dalam, kalor, dan kerja
dengan hukum kekekalan energi.
4) Peserta didik dapat menjelaskan perubahan energi dalam pada sistem
tertutup dengan volume tetap sebagai kalor reaksi.
5) Peserta didik dapat mendefinisikan pengertian entalpi suatu reaksi.
6) Peserta didik dapat menjelaskan kalor reaksi pada tekanan tetap sebagai
perubahan entalpi.
7) Peserta didik dapat menjelaskan besaran entalpi molar.
8) Peserta didik dapat menganalisis data entalpi pembentukan pada keadaan
standar, entalpi penguraian pada keadaan standar, entalpi pembentukan
pada keadaan bukan standar, dan entalpi penguraian pada keadaan bukan
standar dari beberapa zat.

4
9) Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri reaksi pembentukan, dan
penguraian pada keadaan standar dari beberapa zat.
10) Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan reaksi pembentukan pada
keadaan standar, reaksi penguraian pada keadaan standar, reaksi
pembentukan pada keadaan bukan standar, dan reaksi penguraian pada
keadaan bukan standar lalu menyimpulkan reaksi pembentukan dan
penguraian pada keadaan standar.
11) Peserta didik dapat menganalisis data entalpi pembakaran dan pada entalpi
bukan pembakaran pada keadaan standar, kemudian menyimpulkan entalpi
pembakaran pada keadaan standar.

B. Afektif
1. Karakter:
Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam
menunjukkan komunikatif, percaya diri, hati-hati, jujur, cermat, dan
mandiri.

2. Keterampilan sosial:
Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam
menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau
berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi.

V. Materi Ajar

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Pada pertengahan
abad ke-18 ilmuwan Inggris James Prescott Joule, melakukan percobaan yang
menglahirkan hukum kekekalan energi, menyatakan bahwa “Energi tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat dirubah bentuk dari bentuk yang
satu ke bentuk yang lain”.

Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau pengamatan.
Lingkungan adalah daerah di luar sistem. Interaksi antara sistem dan lingkungan
dapat berupa pertukaran energi dan/atau pertukaran materi. Berkaitan dengan itu,
sistem dapat dibedakan atas sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
5
Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja (w) atau menghasilkan panas
(kalor=q). Energi yang dipindahkan dalam bentuk kerja atau dalam bentuk kalor
yang mempengaruhi jumlah total energi yang terdapat dalam sistem disebut energi
dalam (E). Perubahan energi dalam sistem dituliskan melalui persamaan:

∆E = q - w

Reaksi kimia umumnya berlangsung dalam sistem terbuka (bertekanan tetap).


Pada kondisi ini sistem akan menyerap atau melepaskan kalor. Kalor reaksi yang
berlangsung pada tekanan tetap (volume dapat berubah) dapat berbeda dari
perubahan energi dalam (∆E). Para ahli mendefinisikan suatu besaran
termodinamika, yaitu entalpi yang diberi lambang H. Entalpi menyatakan
kandungan kalor zat atau sistem. Sama halnya dengan energi dalam, nilai absolut
dari entalpi tidak diketahui, tetapi perubahan entalpi yang menyertai suatu proses
dapat ditentukan. Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi hanya ditentukan
oleh keadaan awal dan keadaan akhir.

∆H = Hp -Hr

Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm. Reaksi eksoterm terjadi jika dalam reaksi tersebut terjadi pembebas-an
panas dari sistem ke lingkungan sehingga suhu lingkugan bertambah. Pada reaksi
eksoterm ∆H bertanda negatif (-). Hal ini terjadi karena pada reaksi eksoterm
energi sistem berkurang yang berakibat entalpi sistem juga berkurang. Reaksi
endoterm terjadi jika sistem menyerap panas dari lingkungan sehingga suhu
lingkungan menjadi lebih rendah. Pada reaksi endoterm ∆H bertanda positif (+).
Hal ini terjadi karena pada reaksi endoterm sistem menyerap energi dari lingkugan
sehingga energi sistem bertambah.

Keadaan standar pengukuran perubahan entalpi adalah pada suhu 298 K dan
tekanan 1 atm. Keadaan standar ini diperlukan karena pengukuran pada suhu dan
tekanan yang berbeda akan menghasilkan harga perubahan entalpi yang berbeda
pula.

6
Beberapa jenis perubahan entalpi standar, yaitu perubahan entalpi pembentukan
standar (∆Hfo), perubahan entalpi penguraian standar (∆Hdo), dan perubahan
entalpi pembakaran standar (∆Hco).

VI. Model dan Metode Pembelajaran


 Model : Kooperatif Learning
 Pendekatan : Penemuan Terbimbing

VII. Proses Belajar Mengajar


Pertemuan
Alokasi
Kegiatan
waktu
Fase 1 (menyampaikan indikator)
a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran yang harus
dicapai.

Fase 2 (menyampaikan informasi)


a. Sebelum memulai materi termokimia, guru memberikan
informasi tentang termokimia: “Termokimia merupakan
cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor
2 x 45
reaksi. Kalor reaksi adalah jumlah energi yang menyertai
menit
(dibebaskan/diserap) suatu reaksi.
a. Guru menumbuhkan keingiintahuan peserta didik:
Dalam tata surya bimasakti, planet-planet beredar mengelilingi
matahari sehingga matahari dalam hal ini bertindak sebagai
pusat yang menjadi perhatian dari planet-planet tersebut. Hal
ini berhubungan dengan salah satu bahasan dalam materi
Termokimia di mana ada yang menjadi pusat perhatian seperti
matahari dan ada juga yag di luar pusat perhatian seperti
planet-planet yang beredar mengelilingi matahari yang dikenal
dengan istilah sistem dan lingkungan. Lalu guru memberikan

7
pertanyaan kepada peserta didik:
“Apakah dimaksud dengan sistem dan lingkungan?”
a. Guru menunjukkan alat dan bahan yang digunakan kepada
peserta didik untuk percobaan tentang sistem dan
lingkungan.
b. Guru menjelaskan tujuan dan prosedur percobaan tentang
sistem dan lingkungan dengan komunikatif.

Fase 3 (Mengorganisasikan peserta didik ke dalam


kelompok-kelompok belajar)
a. Guru meminta peserta didik duduk per kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah dibagi pada pertemuan
sebelumnya. Tiap kelompok terdiri dari 6 orang dengan
kemampuan yang heterogen.
b. Guru membagi LKS eksperimen tentang Sistem dan
Lingkungan kepada tiap kelompok peserta didik.

Fase 4 (Membimbing kelompok bekerja dan belajar)


a. Guru meminta peserta didik melakukan percobaan tentang
sistem dan lingkungan dengan bimbingan guru dengan hati-
hati.
b. Setelah melakukan percobaan tentang sistem dan lingkungan,
guru meminta peserta didik mengisi hasil percobaan tentang
sistem dan lingkungan pada LKS yang diberikan oleh guru
dengan jujur.
c. Guru meminta peserta didik untuk menganalisis data hasil
percobaan tentang sistem dan lingkungan dengan cermat pada
kelompok masing-masing yaitu terjadi perubahan suhu atau
tidak pada wadah erlenmeyer yang terbuka, erlenmeyer yang
tertutup, dan kalorimeter serta keluar atau tidaknya gas dari
dalam labu erlenmeyer yang terbuka, erlenmeyer yang tertutup
dan kalorimeter.

8
d. Guru membimbing peserta didik berdiskusi (mengemukakan
pendapat dan peserta didik lain mendengarkan dengan
baik) dan bekerjasama dalam kelompok mengerjakan LKS
tentang sistem dan lingkungan.

Fase 5 (evaluasi)
a. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok tentang sistem dan lingkungan yang
dikerjakan di LKS dengan mandiri dan komunikatif.

Fase 6 (pemberian penghargaan)


a. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang dapat menyimpulkan kembali pengertian
sistem, lingkungan, sistem terbuka, sistem tertutup, dan
sistem terisolasi berdasarkan diskusi kelompok dengan
percaya diri dan komunikatif.

Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan
waktu
Fase 1 (menyampaikan indikator)
a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran yang harus
dicapai.

Fase 2 (menyampaikan informasi)


2 x 45 menit
b. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang
materi sebelumnya yaitu tentang sistem dan lingkungan:
“Pada percobaan tentang sistem dan lingkungan, terjadi
perubahan suhu pada wadah. Masih ingatkah kalian mengapa
terjadi perubahan suhu pada wadah?”
c. Guru menumbuhkan keingiintahuan peserta didik:
“Bekerja dengan zat kimia, tidaklah jauh berbeda dengan hal-

9
hal yang biasa kita lakukan sehari-hari. Contohnya ketika
kita mencampurkan pupuk urea dalam segelas air dan
detergen dengan segelas air. Apa yang anda rasakan pada
dinding gelas? Pada gelas yang berisi pupuk urea gelas akan
terasa dingin sedangkan sebaliknya gelas yang berisi
detergen akan terasa panas. Mengapa demikian? Fakta ini
berhubungan dengan kalor yang diserap atau dilepas oleh
sistem”.
c. Guru menunjukkan alat dan bahan yang digunakan kepada
peserta didik untuk percobaan tentang reaksi eksoterm dan
endoterm.
d. Guru menjelaskan tujuan dan prosedur percobaan tentang
sistem dan lingkungan dengan komunikatif.

Fase 3 (Mengorganisasikan peserta didk ke dalam


kelompok-kelompok belajar)
a. Guru meminta peserta didik duduk per kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah dibagi. Tiap kelompok terdiri
dari 6 orang dengan kemampuan yang heterogen.
b. Guru membagi LKS eksperimen tentang Reaksi Eksoterm
dan Endoterm kepada tiap kelompok peserta didik.

Fase 4 (Membimbing kelompok bekerja dan belajar)


a. Guru meminta peserta didik melakukan percobaan tentang
Reaksi Eksoterm dan Endoterm dengan bimbingan guru
dengan hati-hati.
b. Setelah melakukan percobaan tentang Reaksi Eksoterm dan
Endoterm, guru meminta peserta didik mengisi hasil
percobaan tentang Reaksi Eksoterm dan Endoterm pada LKS
yang diberikan oleh guru dengan jujur.
c. Guru meminta peserta didik untuk menganalisis data hasil
percobaan tentang Reaksi Eksoterm dan Endoterm dengan

10
cermat pada kelompok masing-masing.
d. Guru membimbing peserta didik berdiskusi
(mengemukakan pendapat dan peserta didik lain
mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dalam
kelompok mengerjakan LKS Reaksi Eksoterm dan
Endoterm.

Fase 5 (evaluasi)
a. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil diskusi kelompok tentang reaksi eksoterm dan
endoterm yang dikerjakan di LKS dengan mandiri dan
komunikatif.

Fase 6 (pemberian penghargaan)


a. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang
dapat menyimpulkan kembali pengertian reaksi eksoterm
dan endoterm, serta membedakan reaksi yang bersifat
eksoterm dan endoterm berdasarkan diskusi kelompok
dengan percaya diri dan komunikatif.

Pertemuan 3
Alokasi
Kegiatan
waktu
Fase 1 (menyampaikan indikator)
a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran yang harus
dicapai.
2 x 45
menit
Fase 2 (menyampaikan informasi)
a. Guru meminta peserta didik mencari informasi mengenai
energi dalam, kalor, dan kerja dengan mandiri.
b. Peserta didik menyampaikan informasi mengenai energi
dalam, kalor, dan kerja dengan komunikatif dan percaya

11
diri.

Fase 3 (Mengorganisasikan peserta didik ke dalam


kelompok-kelompok belajar)
c. Guru meminta peserta didik duduk per kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah dibagi. Tiap kelompok terdiri
dari 6 orang dengan kemampuan yang heterogen.

Fase 4 (Membimbing kelompok bekerja dan belajar)


a. Guru mengajak dan membimbing peserta didik
menghubungkan energi dalam, kalor, dan kerja dengan
hukum kekekalan energi (Hukum 1 Termodinamika)
dengan komunikatif.
b. Guru mengajak dan membimbing peserta didik untuk
menjelaskan perubahan energi dalam pada sistem tertutup
dengan volume tetap akan muncul sebagai kalor dengan
komunikatif.
c. Guru mengajak dan membimbing peserta didik untuk
menjelaskan bahwa kalor reaksi pada sistem terbuka
dengan tekanan tetap dapat berbeda dengan kalor reaksi
yang berlangsung pada volume tetap dengan komunikatif.
d. Guru memberikan informasi bahwa kalor reaksi yang
berlangsung pada tekanan tetap dikaitkan dengan entalpi
dengan komunikatif.
b. Guru memberikan informasi mengenai pengertian entalpi
dengan komunikatif.
c. Guru mengajak dan membimbing peserta didik untuk
menjelaskan kalor reaksi pada tekanan tetap sebagai
perubahan entalpi dengan komunikatif dan percaya diri.

Fase 5 (evaluasi)
a. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan kembali

12
hubungan energi dalam, kalor, dan kerja dengan hukum
kekekalan energy; perubahan entalpi suatu reaksi serta
macam-macam perubahan entalpi suatu reaksi dengan
komunikatif dan percaya diri.

Fase 6 (pemberian penghargaan)


a. Guru memberikan penghargaan kepada yang peserta didik
yang dapat menyimpulkan kembali hubungan energi dalam,
kalor, dan kerja dengan hukum kekekalan energi, perubahan
entalpi suatu reaksi serta macam-macam perubahan entalpi
suatu reaksi.

Pertemuan 4
Alokasi
Kegiatan
waktu
Fase 1 (menyampaikan indikator)
a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran yang harus
dicapai.

Fase 2 (menyampaikan informasi)


a. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik: “Anak-
anak, ada yang masih ingat perubahan entalpi itu apa?
1 x 45
Apakah perubahan entalpi bergantung pada jumlah zat yang
menit
bereaksi?”

Fase 3 (Mengorganisasikan peserta didik ke dalam


kelompok-kelompok belajar)
a. Guru meminta peserta didik duduk per kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah dibagi. Tiap kelompok terdiri
dari 6 orang dengan kemampuan yang heterogen.
b. Guru membagi LKS noneksperimen tentang Macam-Macam
Perubahan Entalpi kepada tiap kelompok peserta didik.

13
Fase 4 (Membimbing kelompok bekerja dan belajar)
a. Guru mengajak dan membimbing peserta didik untuk
menganalisis data entalpi pembentukan pada keadaan
standar, dan entalpi pembentukan pada keadaan bukan
standar dari beberapa zat dengan cermat dan teliti.
b. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan ciri-ciri
reaksi pembentukan pada keadaan standar dari beberapa zat
dengan komunikatif.
c. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan perbedaan
reaksi pembentukan pada keadaan standar dan reaksi
pembentukan pada keadaan bukan standar dengan
komunikatif kemudian menyimpulkan reaksi pembentukan
pada keadaan standar dengan mandiri, percaya diri, dan
komunikatif.
d. Guru mengajak dan membimbing peserta didik untuk
menganalisis data entalpi penguraian pada keadaan standar,
dan entalpi penguraian pada keadaan bukan standar dari
beberapa zat dengan cermat dan teliti.
e. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan ciri-ciri
reaksi penguraian pada keadaan standar dari beberapa zat
dengan komunikatif.
f. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan perbedaan
reaksi penguraian pada keadaan standar dan reaksi
penguraian pada keadaan bukan standar dengan komunikatif
kemudian menyimpulkan reaksi penguraian pada keadaan
standar dengan mandiri, percaya diri, dan komunikatif.
g. Guru meminta peserta didik untuk menganalisis data entalpi
pembakaran pada keadaan standar dan entalpi bukan
pembakaran pada keadaan standar dari beberapa zat dengan
teliti dan cermat kemudian menjelaskan ciri-ciri reaksi
pembakaran pada keadaan standar dari beberapa zat dengan
komunikatif.

14
h. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan perbedaan
reaksi pembakaran pada keadaan standar dan reaksi bukan
pembakaran pada keadaan standar dengan komunikatif
kemudian menyimpulkan reaksi pembakaran pada keadaan
standar dengan mandiri, percaya diri, dan komunikatif.
i. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan
perubahan entalpi standar dan perubahan entalpi bukan
standar dengan mandiri, percaya diri, dan komunikatif.

Fase 5 (evaluasi)
a. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan kembali
macam-macam perubahan entalpi, entalpi pembentukan
standar, entalpi penguraian standar, dan entapi pembakaran
standar, serta perubahan entalpi standar dengan
komunikatif dan percaya diri.

Fase 6 (pemberian penghargaan)


a. Guru memberikan penghargaan kepada yang peserta didik
yang dapat menyimpulkan kembali macam-macam
perubahan entalpi, entalpi pembentukan standar, entalpi
penguraian standar, dan entapi pembakaran standar, serta
perubahan entalpi standar dengan komunikatif dan
percaya diri.

VIII. Media Pembelajaran


1. Laptop
2. LCD

IX. Penilaian

a. Penilaian kognitif (LP dan kunci terlampir)

15
b. Penilaian afektif (LP dan kunci terlampir)

c. Penilaian Psikomotor/Kinerja (LP terlampir)

Daftar Pustaka

Purba, M. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI Jilid 2A. Jakarta: Erlangga.

Sudarmo, Unggul. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Surakarta: PHIβETA.

Tim Penyusun. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan

Mengetahui, Kotaagung, September 2011

Kepala Sekolah Guru Kimia

( ) ( )

NIP............................. NIP............................

16
17

Anda mungkin juga menyukai