Analisis MSG
Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Sampel makanan
2. Pipet Tetes kemasan
3. Waterbath 2. Triktohidindena hidrat TS
3. CH3COONa
b. Kertas Kromatografi
Alat Bahan
1. Gelas ukur 1. Sampel makanan
2. Pipet tetes kemasan
3. Labu Ukur 2. Aquades
3. Asam Glutamat
4. Kertas whatmen no 1
ukuran 250x250mm
5. Larutan NaOH pekat
6. Campuran butanol, asam
asetat pekat dan air dalam
perbandingan volume
4:2:1.
7. Larutan 0,2% ninhidrin
dalam alkohol 95% v/v.
Alat Bahan
1. Neraca Analitik 1. Sampel (makanan kemasan)
2. Buret 50 mL 2. Aquades
3. Pipet seukuran 100 mL 3. Asam asetat glacial
4. Botol semprot 4. HClO4 standar 0.1 N
5. Corong tangkai pendek
6. Labu Erlenmeyer
7. Batang pengaduk
8. Klem buret
9. Statif
10. Tegel putih
c. Titrasi Kjeldhal
Alat Bahan
1. Labu foss 1. Sampel (makanan kemasan)
2. Gelas ukur 25 mL, 100 mL 2. Aquades
3. Corong pendek 3. Garam Kjeldahl
4. Gelas kimia 600 mL 4. H2SO4 pekat
5. Labu ukur 100 mL 5. NaOH 30%
6. Pipet seukuran 10 mL 6. H2SO4 0.1185 N
7. Adaptor 7. NaOH 0.1037 N
8. Selang
9. Alat destilasi foss
10. Kaki tiga
11. Kasa asbes
12. Batang pengaduk
13. Magnetic stirrer
14. Buret
15. Klem
16. Statif
17. Botol semprot
18. Pipet tetes
Prosedur Percobaan:
b. Kertas Kromatografi
Pelarut: campuran butanol asam asetat pekat dan air dalam perbandingan
volume 4:2:1.
Cara Kerja :
1. Isikan pelarut kedalam wadahnya dalam bak kromatografi dan
dibiarkan 12 jam.
2. Pada kertas kromatografi dibuat garis pada jarak 25 mm dari tepi
dengan pensil.
3. Teteskan 0,025 ml contoh dan larutan standar pada garis tersebut
dengan jarak masing-masing 10 mm dan 25 mm, dan biarkan hingga
kering. Kromatografi dilakukan dengan cara descending, yaitu pelarut
bergerak dari bawah keatas. Tepi yang diletakkan di bagian bawah dan
ujungnya dicelupkan dalam larutan (10 mm), selama 8 jam.
4. Kertas kemudian diangkat dan digantung sehingga semua pelarut
menguap. Seluruh kertas kemudian disemprotkan dengan larutan
nihidrasin dan setelah beberapa menit dikeringkan dalam oven 105
sampai 1100 C selam 5 menit. Pada kertas akan tampak spot biru dan
tampak pula batas akhir pelarut. Pada pusat tiap spot diberi tanda jarak
antara titik awal dengan pusat spot dan dengan batas akhir pelarut di
ukur dengan teliti. Harus hanya ada satu spot biru dari larutan contoh
dan nilai Rf contoh harus sama nilai Rf standar.
2. Analisa Kuantitatif MSG
a. Titrasi Presipitasi
10 ml larutan sampel (± dari 10 bagian) + 5,6 ml HC1 N, terdapat endapan
asam glutamate. Timbang gravimetris secara kuantitatif.
c. Metode Kjeldahl
1. 0.4 gram contoh MSG dipanasi dalam labu kjeldahl dengan 0,5 gram
Cu-sulfat, 4,5 gram kalium sulfat dan 20 ml H2SO4 pekat sampai
cairan menjadi jernih.
2. Pemanasan dilanjutkan hingga 3 jam, lalu dinginkan.
3. Larutan dipindahkan ke dalam labu destilasi, cuci dengan air suling
dan encerkan hingga volume 200 ml,
4. Tambahkan 80 ml NaOH 30 %,
5. Amonia yang terdestilasi ditampung dalam 25 ml H2SO4 0,1 N dan
indikator metil merah.
6. Bila 2/3 volume larutan telah terdestilasi, titer kelebihan H2SO4 dengan
NaOH 0,1 N
7. Hitung kadar kemurnian MSG
DAFTAR PUSTAKA
Hollika, Fitri Aldina. Analisis Kadar MSG dalam Makanan Kemasan. SMK
Analis Kimia. Diunduh di http://id.scribd.com/doc/156106874/laporan-
kimia-terpadu#scribd pada 9 Maret 2016 pukul 14.00 WIB