Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE

Kelompok R1

B P1

Findho Adiasty J3L116046

Kanwilia Puspita J3L116066

Mitha Nurlina Fauziah J3L116079

Nova Nur Hijriana J3L116095

Regita Novia Safitri J3L116110

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA

DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ilmiah tentang analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif spektrofotometri UV-VIS.

Makalah ilmiah ini telah penulis susun secara maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatannya. Untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat, tata bahasa, maupun materinya. Oleh karena itu, penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif spektrofotometri UV-VIS ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bogor, September 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Istilah spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya pengabsorpsian


energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai fungsi dari panjang gelombang
radiasi, demikian pula pengukuran pengabsorpsian yang menyendiri pada suatu
panjang gelombang tertentu (Day dan Underwood, 2002). Teori gelombang
cahaya menjelaskan banyak gejala optis, seperti pemantulan, pembiasan dan
lenturan (difraksi), namun ada hasil-hasil eksperimen seperti efek fotolistrik, yang
paling baik ditafsirkan menurut gagasan bahwa seberkas cahaya adalah aliran
paket-paket energi butiran yang disebut foton. Masing-masing partikel memiliki
energi karakteristik yang dihubungkan dengan frekuensi cahay oleh persamaan

merupakan tetapan Planck. Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi dalam

daerah UV-Vis karena mereka mengandung elektron, baik sekutu maupun


menyendiri dimana absorpsi itu terjadi, tergantung pada berapa kuat elektron itu
terikat pada molekul itu. Elektron dalam suatu ikatan kovalen tunggal terikat
dengan kuat, dan diperlukan radiasi berenergi tinggi atau panjang gelombang
pendek, untuk eksitasinya (Day dan Underwood, 2002).

Pengukuran absorbansi atau transmitansi dalam spektroskopi ultraviolet


dan daerah tampak digunakkan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif spesies
kimia. Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometri menghasilkan sinar dan
spektrum dengan panjang gelombang dan fotometri adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi (Khopkar, 1990).

Spektrofotometri ultraviolet dan sinar tampak berguna pada penentuan


struktur molekul organik dan pada analisis kuantitatif. Spektrum elektron suatu
molekul adalah hasil transmisi antara dua tingkat energi elektron pada molekul
tersebut (Creswell, 2005).

Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui


prinsip kerja dari alat spektrofotometer UV-Vis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Spektrofotometer
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar
dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari
berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang
gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang
gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang
gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang
yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya
seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak
yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau
blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan
blangko ataupun pembanding (Khopkar SM,1990).

B. Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik
yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380
nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada
molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai
untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Spektroskopi UV/VIS
merupakan metode penting yang mapan, andal dan akurat. Dengan menggunakan
spektroskopi UV/VIS, substansi tak dikenal dapat diidentifikasi dan konsentrasi
substansi yang dikenal dapat ditentukan. Pelarut untuk spektroskopi UV harus
memiliki sifat pelarut yang baik dan memancarkan sinar UV dalam rentang UV
yang luas.
Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur
transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri
dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak
yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan
absorbsi antara cuplikan dengan blanko ataupun pembanding. Spektrofotometer
Uv-Vis merupakan spektrofotometer yang digunakan untuk pengukuran didaerah
ultra violet dan didaerah tampak. Semua metode spektrofotometri berdasarkan
pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan, sinar yang digunakan adalah
sinar yang semonokromatis mungkin. Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-
Visible) adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan
dalam menganalisa suatu senyawa kimia.
Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam
menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal
preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa.
Spektrofotometri UV/Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada
molekul yang dianalisis, sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dpakai
ntuk analisis kuantitatif dibanding kualitatif. Spektrofotometri UV-vis adalah
pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200–350 nm) dan sinar tampak
(350 – 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya tampak
mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital
keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih
tinggi.
C. Komponen-komponen Pada spektrofotometer
Spektrofotometer ada beberapa komponen diantaranya yang pertama
adalah sumber cahaya, Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer haruslah
memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi
cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat
adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten).
Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang ( λ) adalah
350 – 2200 nanometer (nm).
Warna Internal λ Intervalν
Red 625-740 nm 480-405 Thz
Orange 590-625 nm 510-480 Thz
Yellow 565-590 nm 530-510 Thz
Green 520-565 nm 580-530 Thz
Cyan 500-520 nm 600-580 Thz
Blue 430-500 nm 700-600 Thz
Violet 380-430 nm 790-700 Thz

Tabel Spektrum cahaya tampak (visible)

Panjang gelombang Warna Warna


(nm) Komplementer
400-435 Lembayung (Violet) Kuning-hijau
435-480 Biru Kuning
480-490 Hijau-biru Jingga
490-500 Biru-hijau Merah
500-560 Hijau Ungu (purple)
560-580 Kuning-hijau Lembayung (violet)
580-595 Kuning Biru
595-610 Jingga Hijau-biru
610-750 Merah Biru-hijau

D. Cara kerja spektrofotometer


Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut.
Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan
larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok
200nm-650nm (650nm-1100nm) agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi.
Dengan ruang foto sel dalam keadaan tertutup “nol” galvanometer didapat dengan
menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan, buka fotosel dan
lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol” galvanometer didapat dengan
memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi,
kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel
yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.
Berikut prinsip / cara kerja alat spektrofotometer:

E. Kegunaan Spektrofotometri UV-VIS

Kegunaan dari spektrofotometer UV/VIS adalah untuk mengukur


transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya
secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun
dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis.
Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan
blanko atau pun pembanding.

Analisis Sampel Spektroskopi UV-VIS


Spektrofotometer UV-VIS dapat digunakan untuk :

a. Analisis Kualitatif

Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas sebab


spektrum sinar tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-puncak serapan yang
lebar sehingga dapat disimpulkan bahwa spektrum yang dihasilkan kurang
menunjukan puncak-puncak serapan. Namun, walaupun puncak yang dihasilkan
bebentuk lebar, puncak tersebut masih dapat digunakan untuk memperoleh
keterangan ada atau tidaknya gugus fungsional tertentu dalam suatu molekul
organic.

b. Analisis Kuantitatif

Penggunaan sinar UV dalam analisis kuantitatif memberikan beberapa


keuntungan, diantaranya :

 Dapat digunakan secara luas

 Memiliki kepekaan tinggi

 Keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi

 Ketelitian tinggi

 Tidak rumit dan cepat

Adapun langkah-langkah utama dalam analisis kuantitatif adalah ;

• Pembentukan warna ( untuk zat yang yang tak berwarna atau warnanya kurang

kuat ),

• Penentuan panjang gelombang maksimum,

• Pembuatan kurva kalibrasi,

• Pengukuran konsentrasi sampel.


Radiasi ultraviolet memiliki panjang gelombang kurang dari 200
nm adalah sulit untuk menangani, dan jarang digunakan sebagai alat rutin untuk
analisis struktural.

Gambar 1 Eksitasi elektron

Energi yang disebutkan diatas adalah cukup untuk


mempromosikan atau merangsang elektron molekul ke energi orbital
yang lebih tinggi. Akibatnya, penyerapan spektroskopi dilakukan di
wilayah ini kadang disebut "spektroskopi elektronik".

Panjang gelombang cahaya UV-VIS jauh lebih pendek daripada


panjang gelombang radiasi inframerah. Spektrum sinar tampak terentang dari
sekitar 400 nm (ungu) sampai 750 nm (merah), sedangkan spektrum ultraviolet
terentang dari 100 nm sampai 400 nm. nKuantitas energi yang diserap oleh suatu
senyawa berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi :
Gambar 2 Sinar tampak

 Violet : 400 - 420 nm

 Indigo : 420 - 440 nm

 Biru : 440-490 nm

 Hijau : 490-570 nm

 Kuning: 570-585 nm

 Oranye: 585-620 nm

 Merah : 620-780 nm
Gambar 3 Spektrum UV

Analisis ini dapat digunakan yakni dengan penentuan absorbansi


dari larutan sampel yang diukur. Prinsip penentuan spektrofotometer UV-
VIS adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer, yaitu:

A = - log T = - log It / Io = ε . b . C

Dimana :

A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur

T = Transmitansi

I0 = Intensitas sinar masuk

It = Intensitas sinar yang diteruskan

ε = Koefisien ekstingsi

b = Tebal kuvet yang digunakan

C = konsentrasi dari sampel


Penyebab kesalahan sistematik yang sering terjadi dalam analisis

menggunakan spektrofotometer adalah

a. Serapan oleh pelarut

Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi
matrik selain komponen yang akan dianalisis.

b. Serapan oleh kuvet

Kuvet yang biasa digunakan adalah dari bahan gelas atau kuarsa.
Dibandingkan dengan kuvet dari bahan gelas, kuvet kuarsa memberikan kualitas
yang lebih baik, namun tentu saja harganya jauh lebih mahal. Serapan oleh kuvet
ini diatasi dengan penggunaan jenis, ukuran, dan bahan kuvet yang sama untuk
tempat blangko dan sampel.

c. Kesalahan fotometrik normal

Pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal
ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas
dari alat yang digunakan. (melalui pengenceran atau pemekatan) Sama seperti
pHmeter, untuk mengatasi kesalahan pada pemakaian spektrofotometer UV-VIS
maka perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi dalam spektrofotometer UV-VIS
dilakukan dengan menggunakan blangko:

Setting nilai absorbansi = 0

Setting nilai transmitansi = 100 %

Penentuan kalibrasi dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:

a. Dilakukan dengan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan


dalam sampel) dengan kuvet yang sama.

b. Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi.

c. Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu
macam panjang gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit.
Dengan adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-VIS ini maka akan
membantu pemakai untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi.

BAB III

SIMPULAN

Alat spektrofotometer UV-Vis mengukur besarnya transmitan, namun


lebih mudah menganalisis hasil dalam bentuk absorbansinya. Spektrofotometer
UV-Vis menganalisis suatu sampel dengan mengukur banyaknya cahaya yang
diserap oleh sampel, sehingga perbedaan dari spektrofotometer UV dan visible
adalah penggunaan sampelbya. Sampel yang tidak berwarna menggunakan
spektrofotomer UV dan sampel yang berwarna menggunakan spektrofotometer
visible.
DAFTAR PUSTAKA

Cresswell, CJ. 2005. Analisis Spektrum Senyawa Organik. Bandung: ITB

Day RA, Underwood AL. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Sopyan I,


Penerjemah. Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Quantitative
Analysis

Keenan C. 1998. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi 6. Jakarta(ID): Erlangga

Khopkar SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Saptorahardjo A, Penerjemah.


Jakarta (ID): UI-Press. Terjemahan dari: Basic Concepts of Analytical

Hadi A. 2005. Prinsip Pengelolaan pengambilan sampel lingkungan. Jakarta(ID):


Gramedia

Hart LE, Craine, Harold. 2003. Kimia Organik. Ahmadi, Suminar S, Penerjemah.
Jakarta(ID): Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry

Anda mungkin juga menyukai