Anda di halaman 1dari 3

Moda transmisi otomatik

cara kerja transmisi otomatis


Era mengemudi kendaraan automatic di Indonesia khususnya di kota-kota besar mulai menjadi trend
mulai awal 90’an sedangkan di kota-kota kecil banyak orang menganggap memiliki kendaraan
automatic bukanlah menjadi pilihan utama dengan berbagai alasan, al: Kalau mogok gak bisa
didorong, kalau rusak biaya nya tinggi dll.
Tujuan dibuatnya transmisi automatic adalah untuk kenyamanan khususnya pada medan-medan city
driving yg umumnya stop n go yang kadangkala cukup melelahkan bagi pengemudi, dengan adanya
transmisi ini sipengemudi tidak perlu repot-repot harus nginjak kopling dan memindah gigi setiap kali
putaran mesin turun atau naik. Kendaraan ber-transmisi automatic dipopuler kan pada tahun 1940
oleh Oldmobile (Amerika) , pada dekade 50’an para produsen mobil di Amerika nyaris semua nya
mengeluarkan produk ber-transmisi automatic.

Mobil-mobil bertransmisi automatic memiliki beberapa initial pada stick gearnya: P - R – N – D ada
lagi dengan inisial :P – R – N – D4 –D3- +- dan M- (pada transmisi Triptonic) :
 P- atau “Parkir” pada posisi ini secara mekanikal akan mengunci gigi, membuat posisi gigi tidak dapat
dipindahkan. Posisi ini digunakan pada saat ketika kendaraan akan berhenti untuk parkir atau
dimatikan. Disarankan untuk keamanan dan menjaga umur komponen transmisi agar menggunakan
Parking Brake saat posisi P dipilih dan baru bisa digunakan saat kendaraan dalam keadaan completed
stop. Ketika stick gear akan dipindahkan pada beberapa kendaraan yang menggunakan pin pengunci,
si pengemudi harus menekan kebawah terlebih dahulu stick nya baru stick gear bisa dipindahkan,
bahkan ada juga kendaraan yang menuntut si pengemudi menginjak pedal rem dulu baru stick gear
tersebut bisa pindah,
 R – atau “Reverse/Mundur” ini sama halnya dengan gigi mundur. Untuk menggunakannya, pastikan
kendaraan dalam keadaan completed stop jangan sampai roda-roda masih bergerak, jika ini diabaikan
maka potensi kerusakan adalah konsekwensinya. Untuk keamanan memindahkan ke gigi ini si
pengemudi harus melepaskan penguncinya, dengan cara menggerakan kesamping atau menekan
stick kebawah,
 N – atau “Neutral/Freewheel” pada posisi ini hubungan tenaga dari mesin tidak terteruskan ke
transmisi sehingga walaupun putaran mesin dinaikan kendaraan tetap tidak akan bergerak. Untuk
memperpanjang umur komponen transmisi posisi ini digunakan ketika pengemudi sedang tidak
bergerak atau ‘idle’ di traffic light, untuk keamanan saat stick diposisikan pada N hand brake harus
digunakan,
 D – atau “Drive/Maju” membuat kendaraan bergerak maju sampai gigi 3 atau 4 atau gigi 5-6 (pada
mobil VW/Audi Direct Shift Gear box) atau sampai gigi 7 (pada mobil Mercedes 7G gearbox) bahkan
dimobil Lexus terbaru sampai dengan gigi 8,
 D2 dan D1 – mempunyai fungsi bahwa transmisi jika dipilih oleh si pengemudi maka perpindahan gigi
secara otomatis hanya sampai pada gigi 2 atau 1 saja. Pemilihan gigi ini biasnya digunakan
bergantung kebutuhan seperti jalan yg dilintasi buruk/licin sehingga memerlukan pergerakan perlahan
(crawling seakan merangkak kepiting) atau ketika kendaraan harus bergerak dari “0“ speed
dipermukaan lintasan menanjak yg curam dengan beban berat (full loaded),
 E & S “Eco Driving dan Sport“ kadang kala pada kendaraan bertransmisi automatic ada sebuah tombol
bertanda tersebut. Sesuai namanya pada kondisi normal sistim transmisi ini akan berada pada posisi
E perpindahan kickdown akan terjadi pada putaran ekonomis (terasa pendek-pendek) sedangkan S,
jika si pengemudi ingin memperpanjang kickdownnya pada putaran mesin maksimal sehingga
perpindahan gigi terjadi pada saat rpm cenderung tinggi dari kondisi normalnya.

Pada mobil-mobil bertransmisi model Triptonic ada initial + - atau M, model transmisi automatic ini
membuat pengemudi bisa memindah-mindahkan tuas gear nya sesuai kebutuhan seperti pada
transmisi manual. Ada sebagian orang canggung dengan penggunaan transmisi automatic khususnya
saat situasi emergency, biasanya pada saat ini untuk memperpendek jarak stopping distance mereka
memerlukan down shift untuk mendapat engine brake maksimal pada mobil manual. Sebenarnya hal
ini dapat – dapat saja dilakukan pada mobil bertransmisi automatic, caranya :
 Rem dalam – dalam dan tahan (jika ABS),
 Pastikan Putaran mesin sudah turun selanjutnya,
 Pindahkan stick ke D2 dan lepas pedal rem supaya mendapat efek engine brake, jika putaran mesin
terlalu tinggi (over rev),
 Injak pedal rem dalam – dalam dan tahan.
Dengan cara diatas sipengemudi akan mudah mendapatkan engine brake yang diperlukan
sebagaimana pada mobil bertransmisi manual. Agar menjadi perhatian ketika situasi ini terjadi pada
saat sipengemudi memindahkan gigi ke D2 dan terindetifikasi bahwa drive wheel terkunci (roda
terkunci/blocked atau terdengar derit ban), segera pindahkan gigi ke posisi D (ke gigi normal).
Ada kebiasaan yang harus dilakukan pengendara mobil matic yaitu selalu menempatkan kaki kiri
secara bebas (FREE) sementara kaki kanan bermain di antara pedal gas dan rem. Mengemudikan
mobil matic untuk mengontrol pedal rem dan pedal accelerator cukup menggunakan kaki kanan saja,
sehingga saat ingin mengerem secara otomatis sudah terjadi ’engine brake’ ketika kaki berpidah ke
pedal rem. Kesalahan yang kadang terjadi adalah saat pengemudi menggunakan kaki kiri untuk
mengontrol pedal rem sehingga sering terjadi pengereman yang tidak efektif.
Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu.
Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke
kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.
Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:
 P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga
kendaraan tidak bisa didorong.
 R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
 N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
 D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
 2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan .
 1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada
medan yang sangat curam.
Sedangkan opsionalnya adalah :
 3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.
 O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran mesin
yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai