Anda di halaman 1dari 8

BAB III

TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN AMDAL


Langkah terakhir dari prosedur pelaksanaan amdal/Andal adalah penyusunan laporan,
walaupun setiap langkah pelaksanaan Amdal sebenarnya telah dapat menghasilkan suatu laporan
yang sudah akan terdiri dari :
a. Diskripsi proyek
b. Rona lingkungan
c. Dampak lingkungan dan pembahasannya
d. Seleksi alternative yang diusulkan.
Secara umum laporan Andal tersebut biasanya akan berisi bab-bab berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
II. DISKRIPSI PROYEK
III. RONA LINGKUNGAN
IV. DAMPAK LINGKUNGAN DAN PEMBAHASANNYA
V. RINGKASAN DAN KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Bentuk isi laporan andal tersebut hanyalah suatu garis besar. Setiap bab dibagi lagi menjadi sub-
bab dan sub-bab, tergantung pada pedoman yang berlaku dan pertimbangan dari tim andal.
Pembagian-pembagian inilah yang sulit atau tidak dapat dibuat garis besar atau pedoman umum.
1. DAFTAR ISI LAPORAN ANDAL
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pedoman yang dikeluarkan oleh berbagai Negara termasuk
Indonesia.
1.3. THAILAND
Dalam buku pedoman persiapan untuk evaluasi dampak lingkungan disarankan untuk
menyusun laporan Andal sebagai berikut :

a. Pendahuluan
b. Diskripsi proyek ( pembagian sub-sub telah disajikan pada bab diskripsi proyek dalam
buku ini)
c. Rona lingkungan (pembagian sub-sub telah disajikan dalam bab rona lingkungan di
dalam buku ini)

d. Dampak lingkungan yang akan terjadi dan rencana pencegahannya


e. Pertimbangan mengenani alernatif-alternatif
f. Pemantauan
g. Ringkasan dan kesimpulan.

1.2. PILIPINA
Dalam buku sistem Andal pilipina, daftar isi laporan Andal disarankan berisi hal-hal sebagai
berikut :
a. Ringkasan
b. Sasaran, tujuan dan kegunaan proyek
c. Diskripsi proyek
d. Hubungan aktivitas proyek yang diusulkan dengan tataguna tanah yang telah ada
e. Rona lingkungan
f. Diskripi dari dampak lingkungan
g. Ringkasan dan evaluasi dari alternatif-alternatif
h. Ringkasan pengaruh dari usaha pengurangan
i. Ringkasan mengenai hubungan antara pengguanaan masyarakat pada waktu jangka
pndek pada lingkungan dan peliharaannya serta usaha peningkatan produktivita jangka
penjang
j. Ringkasan kesepakatan yang tak dapat ditarik kembali
k. Ringkasan dari imbalan keuntungan
l. Lampiran
m. Glossary

1.3. INDONESIA
Dalam pedoman penyusunan Andal yang dikeluarkan pemerintah, khusus mengenai bab
dampak lingkungan, tidak diberikan pedoman terlalu detail seperti di Thailand dan Pilipina tetapi
lebih bersifat garis besar atau pedoman dengan penjelasan. Secara keseluruhan isi laporan salam
pedoman adalah sebagai berikut :
Ringkasan
a. Pendahuluan
b. Rencana kegiatan
c. Rona lingkungan hidup awal
d. Perkiraan dampak penting
e. Evaluasi dampak penting
f. Bahan pustaka
g. Lampiran
Sebelum pedoman cara penyusunan laporan Andal yang resmi dikeluarkan, entah kesepakatan
dari mana dan dari siapa bahwa laporan Andal di Indonesia dianjurkan terdiri dari tiga buku atau
tiga jilid yaitu :
a. Buku pertama : Executive Summary
b. Buku kedua : Laporan utama
c. Buku ketiga : Lampiran
Buku pertama Executive Summary berisi ringkasan dari laporan Andal, yang dapat
memberikan gambaran mengenai seluruh lapran Andal terutama mengenai dampak yang akan
terjadi dan cara mengatasi secara tetapi tidak perlu mendetail. Berdasarkan pengalaman berkisar
antara 30-50 halaman. Isi dari tiap bab cukup singkat tetapi jelas, untuk bab Dampak dan Saran
harus disajikan paling jelas, relatif lebih mendetail dibandingkan dengan bab yang lain.
Buku kedua Laporan Utama merupakan laporan yang lengkap hanya lampiran-lampiran
tidak diletakkan dalam buku ini. Pada buku kedua semua data dan informasi mengenai deskripsi
proyek, rona lingkungan, pendugaan, evaluasi. Pembaca buku pertama yag ingin mengetahui
dengan bab yang lain.
Buku ketiga Lampiran berisi data dan informasi yang menunjang buku kedua. Misalnya
mengenai tabulasi dari angka-angka hasil penelitian lapangan, peta-peta, gambar-gambar dan
hal-hal lain yang telah disebutkan dalam pedoman yang telah dikeluarkan pemerintah.
2. PENYAJIAN DALAM LAPORAN ANDAL
Sebenernya tidak ada pegangan yang harus dipakai dalam cara menyajikan hasil laporan
Andal. Yang banyak tersedia adalah cara-cara penulisan ilmiah atau cara penulisan laporan
penelitian secara umum. Kesalahan umum sering yang sering terulang di berbagai laporan,
sehingga menyebabkan penyusun laporan diharuskan memperbaiki kekurangannya yang kadang-
kadang cukup banyak. Kekurangan-kekurangan yang terjadi secara umum inilah yang dapat
digunakan sebagai pegangan dalam penyusunan laporan Andal. Kekurangan atau kesalahan
umum tersebut adalah sebagai berikut :
2.1. Format Laporan
Laporan sebaliknya mengikuti format dari pedoman yang telah ditetapkan, baik pedoman secara
nasional ataupun format dari instansi yang bertanggung jawab. Di Negara maju seperti Amerika
Serikat, dalam peraturan yang dikeluarkan oleh Council on Enviromental Quality digambarkan
secara jelas bagaimana format laporan Amdal sampai bentuk dan kata-kata yang harus
tercantum pada sampul luarnya. Sistem pemberian nomor dari bab, sub-bab, dan seterusnya
haruslah mengikuti cara yang benear dan lazim dipakai.
2.2. Susunan Tim
Susunan tim merupakan bagian yang sangat penting dalam laporan Andal, karena komisi yang
mengevaluasi pertama-tama akan melihat atau mengevaluasi susunan tim terlebih dahulu.
Dengan melihat susunan tim seharusnya telah dapat tergambarkan hal-hal sebagai berikut :
a. Apakah studi Amdal yang dilaporkan ini sudah memnenuhi syarat pendekatan multidisiplin
yang cukup, dengan jalan melihat keahlian dari anggota tim
b. Pembagian sub-tim dan jumlah anggota yang menguasai bidang-bidang keahlian tertentu
akan menggambarkan bobot dari pendekatan pendugaan dampak lingkungannya.
c. Sejauh mana pendekatan dan tanggungjawab keahlian atau profesionalisme dari tim Amdal
dalam melakukan pendugaan.
d. Memberikan nilai profesionalisme dali laporan Amdal.

2.3. Data dan Informasi


Sering terjadi kurangnya data dan informasi dalam laporan Andal. Keadaan ini sering
diakibatkan karena belum adanya pedoman atau bentuk pedoman penyusunan Amdal yang tidak
jelas atau hanya bersifat garis besar. Kesalahan yang lain adalah terlalu banyaknya data dan
informasi yang dikumpulkan tetapi tidak ada relevansinya dalam pendugaan dampak lingkungan.
Untuk menghindari hal ini maka langkah identifikasi pada waktu skoping dan penggunaan
metodologi Amdal disertai dengan perrtimbangan keahkian yang memeadai haruslah dilakukan
dengan cermat.
2.5. Pembahasan dan Penjelasan
Pembahasan dan penjelasan dalam sub-bab dan bab dari laporan sering terasa seperti tidak ada
kaitannya satu sama lain dehingga seperti beberapa laporan terpisah yang digabungkan menjadi
satu, dan tidak terasa sambungan-sambungan atau hubungan-hubungannya, terutama pada bab-
bab yang membahas dampak lingkungan secara keseluruhan.
2.5. Penyajian Visual
Penyajian dalam laporan sering tidak mudah dipahami oleh para penilai atau sering terjadi salah
interprestasi. Untuk menghindari hal tersebut data, informasi, pembahasan dan penjelasan dapat
disajikan dengan bantuan banutan penyajian dalam bentuk :

a. Peta-peta
b. Tabel-tabel
c. Grafik
d. Skema
e. Gambar
f. Foto
Bentuk visual ini belum banyak dimanfaatkan terutama pada bab-bab deskripsi proyek dan pada
rona lingkungan.
2.6. Pustaka
Pernyataan-pernyataan yang penting dan berbobot ilmiah sering tidak ditunjukkan oleh rujukan-
rujukan atau referensi ilmiah. Maka peru adanya rujukan-rujukan atau pustaka-pustaka yang
digunakan untuk menunjang pernyataan-pernyataan penting dalam laporan.
2.7. Perhitungan dalam pendugaan
Karena pendugaan harus dilakukan berdasarkan sistematika ilmiah maka proses pendugaan
haruslah ditunjang dasar ilmiah atau model-model ilmiah dari pustaka-pustaka yang jelas, baik
untuk pendugaan kualitatif maupun kuantitatif.
2.8. Isi dari lampiran
Lampiran sering berisi hal-hal yang kurang relevansinya dengan laporan atau data kasar yang
tidak banyak berarti misalnya data kasar dari lapngan atau kertas-kertas computer.

3. LAPORAN DRAFT DAN LAPORAN AKHIR


Laporan Andal yang belum dievaluasi oleh instansi yang bertanggungjawab disebut laporan
draft. Karena laporan tersebut belum mendapat persetujuan dari instansi pemerintah. Setelah
dievaluasi akan diberi penilaian yang berisi pendapat, pernyataan, perubahan-perubahan,
tambahan informasi, permintaan tertentu dan sebagainya.
BAB IV
METODOLOGI AMDAL

Seperti yang telah dibahas sebelumnya Amdal/Andal haruslah dilakukan secara sistematik
ilmiah, tersusun urutan yang baik dan menggunakan pendekatan interdisplin atau lintas bidang.
Penyusunan suatu metodologi Andal yang baik harus mendasarkan berbagai syarat, diantaranya
ialah harus komprehensip, flesibel pemakaiannya, dapat menunjukkan dampak-dampak yang
akan terjadi, obyektif, dapat diterima ilmuan, dapat menggambarkan besaran dari dampak dan
lain sebagainya.
1. Kegunaan Dari Metodaa Andal
Metodologi Andal yang baik harus dapat memenuhi kegunaan-kegunaan sebagai berikut :
a. Memenuhi syarat pendekataan secara ilmiah
b. Menyakinkan pemakai bahwa tidak ada komponen lingkungan penting yang harus
dipertimbangkan terlewatkan.
c. Dapat digunakan untuk menetapkan data dan informasi apa yang diperlukan dalam
pendugaan dampak.
d. Dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh dampak yang akan terjadi dan sejauh mana
dampak akan terjadi serta melakukan evaluasi dan alternatif-alternatif aktivitas yang
diusulkan.
e. Dapat menunjukkan usaha-usaha apa yang diperlukan unutk dapat menekan dampak
negatif.
f. Metoda yang baik akan memudahkan siapa saja unutk dengan cepat mengetahui dampak
apa yang akan terjadi dan usaha apa yang harus dilakukan.

2. Klasifikasi Metoda
Dickert telah melakukan klasifikasi metoda Amdal berdasrkan fungsinya dalam analisis dampak
lingkungan :
a. Fungsi identifikasi
b. Fungsi pendugaan
c. Fungsi evaluasi
Fungsi identifikasi dari metoda ialah metoda dalam membantu menentukan atau
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas proyek yang dapat menimbulkan dampak dan menentukan
komponen-komponen lingkungan yang akan terkena dampak serta dapat menggambarkan aliran
dari dampak di antara komponen.
Fungsi pendugaan dari ialah fungsi metoda dalam menentukan perubahan kuantitatif yang
meliputi dimensi waktu dan ruang yang akan terjadi.
Fungsi evalusi dari metoda adalah fungsi metoda dalam membantu melakukan evaluasi metoda
terpadu dari kelompok-kelompok komponen dan secara keseluruhan dampak, dapat
menunjukkan biaya dan keuntungan dari setiap dampak dan besarnya masyarakat yang akan
terken adampak dan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi perbandingan biaya dan
keuntungan berbagai segi dari tiap alternatif yang diusulkan pemrakarsa proyek.
Warner dan Bromley (1974) membuat klasifikasi metoda Andal berdasarkan caranya, yaitu :
a. Ad Hoc
b. Overlays
c. Checklists
d. Matrices
e. Networks
f. Modifikasi dan kombinasi
Metoda Ad Hoc adalah metoda yang sangat sedikit memberikan pedoman-pedoman cara
melakukan pendugaan bagi anggota-anggota timnya.
Metoda Overlays atau metoda penampalan adalah proyek menggunakan sejumlah peta-peta di
tempat proyek yang akan dibangun dan daerah sekitarnya yang tiap menggambarkan komponen-
komponen lingkungan yang lengkap, yang meliputi aspek fisika-kimia, biologi, social-ekonomi
dan social-budaya.
Metoda Checklists merupakan metoda dasar yang banyak digunakan untuk mengembangkan
metoda-metoda lain. Metoda checklist dibagi menjadi beberapa,diantarnya :
a. Checklists sederhana (simple checklist)
b. Checklists dengan uraian (descriptive checklists)
c. Checklists berskala (scaling checklists)
d. Checklist berskala dengan pembobotan (scale weighted checklist)
Metoda matrices atau metoda matriks sebnernya hanyalah merupakan bentuk checklists dua
dimensi yang menggunakan satu jaur untuk daftar komponen-komponen lingkungan sedeng
jalurnya untuk daftar aktiitas dari proyek atau dapat pula dibalik isi dari jalur dan jalur.
Metoda network dapat pula disebut sebagai skema aliran (flowchart) atau aliran dampak (impact
flow) atau jaringan kerja adalah metoda yang disusun berdasrkan suatu daftar aktivitas proyek
yang saling berhubungan dan komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak.
Metoda modifikasi dan kombinasi menghasilkan bentuk modifikasi dan kombinasi yang tidak
terhingga banyaknya.
3. Pemeilihan Metodologi
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih metoda adalah :
a. Memahami kelebihan dan kelemahan dari tiap metoda baik dalam fungsinya maupun cara
kerjanya
b. Enguasaan tipe dari aktivitas proyek yang akan di Amdal
c. Penguasaan cirri dan sifat umum dam khusus dari rona lingkungan
d. Pemahaman dampak penting yang akan terjadi melalui skoping
e. Pedoman yang diberikan oleh instansi yang bertanggungjawab mengenai bagaimana
bentuk informasiyang diperlukan dan bagaimana cara penyajiannya
f. Batasan-batasan yang tersedia dalam waktu, keahlian, biaya, peralatan dan data yang
diperlukan serta teknik-teknik analisis yang diperlukan
g. Mempelajari metoda yang digunakan tim lain dan pustaka-pustaka mengenai proyek yang
sama atau sejenis

4. Metoda Amdal Yang Terkenal


 Metoda Leopard
Metoda Leopard ini juga sering s=dikenal sebagai Matriks Leopard atau Matriks interaksi
dari Leopard. Matriks yang diperkenalkan adlaah matriks dari 100 macam aktivitas dari
suatu proyek dengan 88 kompinen lingkungan. Identifikasi dampak lingkungan dari
proyek dituis dalam interaksi antar aktivitas dan komponen lingkungan

Anda mungkin juga menyukai