KOMPETENSI DASAR
Bermain peran berdasarkan naskah drama
II. INDIKATOR
Dapat mengucapkan kalimat-kalimat dialog dengan lafal, volume suara, dan intonasi yang
tepat sesuai dengan perwatakan tokoh dan situasinya.
Dapat mengucapkan kalimat-kalimat dialog disertai peragaan gerak, mimik, dan
improvisasi yang tepat.
Dapat memperbaiki dan menyempurnakan permainan peran.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengucapkan kalimat-kalimat dialog dengan lafal, volume suara, dan intonasi
yang tepat sesuai dengan perwatakan tokoh dan situasinya secara kreatif dan mandiri
Siswa dapat mengucapkan kalimat-kalimat dialog disertai peragaan gerak, mimik, dan
improvisasi yang tepat secara kreatif dan mandiri
Siswa dapat memperbaiki dan menyempurnakan permainan peran komunikatif
MATERI POKOK
Drama
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERSIAPAN
Memeriksa kesiapan siswa
Apersepsi
motivasi
KEGIATAN INTI
Secara bergantian siswa bermain peran berdasarkan naskah drama yang telah
disusunnya secara kelompok
Bersama-sama menyimak dengan seksama drama yang sedang diperankan
Menanggapi penampilan tiap kelompok
Bertanya jawab tentang teknik bermain peran yang baik setelah memperhatikan
penampilan tiap kelompok.
PENUTUP
Bersama guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran
Siswa ditugaskan untuk menyimak sinetron / drama pada TV, atau media elektronik
serta memperhatikan teknik penjiwaan dalam bermain peran.
III. METODE DAN TEKNIK
Ceramah, Tanya jawab, penugasan, diskusi
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Naskah drama
Buku pegangan
PENILAIAN
A. Jenis tes : Lisan, tertulis
B. Bentuk Tes : Esai
C. Soal Tes :
Perankeun ku hidep naskah drama nu disusun sacara kelompok !
D. Jawaban : Praktek berdasar pada peran yang diharapkan
E. Pedoman Penilaian
Setiap kelompok mendapat nilai kelompok dan nilai perorangan
Nilai kelompok : rentang 60 s.d. 100
Nilai perorangan : rentang 60 s.d. 100
Nilai akhir : nilai kelompok + nilai perorangan : 2
F. Pengayaan : Siswa bernilai diatas KKM diberi pengayaan dengan materi
selanjutnya pada LKS Kompetensi 5
G. Perbaikan : Yang belum memenuhi KKM berlatih kembali untuk memerankan
naskah drama
MATERI PANGDEUDEUL
Kecap Rundayan
Titenan deui naskah drama di luhur! Dina éta naskah aya kecap ngagayuh, pamirig,
digegero, jeung sajabana. Kecap ngagayuh asalna tina kecap gayuh maké rarangkén hareup
nga-, kecap pamiring asalna tina kecap pirig maké rarangkén hareup pa-, kecap digegero
asalna tina kecap gegero maké rarangkén hareup di-. Sakur kecap nu geus nu geus dirobah ku
cara ngararangkénan disebut kecap rundayan.
Bisi hidep poho, dumasar kana cara ngalarapkeunana, rarangkén dibagi jadi sababarah
rupa, nyaeta:
1. Rarangkén hareup (B.Ind.: awalan/prefiks) : di-, ka-, sa-, si-, ti-, ting-, ba-,
jsbté.
2. Rarangkén tengah (B.Ind.: sisipan/infiks) : -um-, -ar-, -in-, -al-
3. Rarangkén tukang (B.Ind.: akhiran/sufiks) : -an, -eun, -keun, -na
4. Rarangkén barung (B.Ind.: gabung/konfiks) : di-keun, Nasal – keun, jsbté.