Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN STRATEGI UKM

WARUNG MARTABAK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Planning


Yang dibimbing oleh Bapak Mohammad Fachi, SE., MS.

Disusun oleh:
Zhela Aspriela 135020201111095

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang

Industri warung atau rumah makan merupakan salah satu sektor


usaha yang cukup tua dan cukup menjamur di daerah Malang
dikarenakan merupakan lokasi yang cukup strategis dengan banyak
lembaga pendidikan Perguruan Tinggi. Pada saat ini restoran sudah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern,
sehingga keberadaan warung sudah menjadi kebutuhan untuk kebanyakan
perantau yang ada di kota Malang.
Dan usaha warung makan merupakan usaha kecil menengah yang
dianggap oleh sebagian orang sebagai bisnis yang paling mudah untuk
dilakoni dalam situasi apapun, dengan alasan bahwa setiap orang perlu
makan sehingga membuat bisnis makanan tidak akan pernah mati.
Usaha rumah makan membutuhkan perhatian khusus dalam
menjalankannya. Kepuasan konsumen terhadap suatu warung makan,
akan mendatangkan dampak positif bagi berlangsungnya usaha warung
makan tersebut. Kualitas pelayanan menjadi salah satu keutaman dalam
kepuasan konsumen.
Warung Martabak merupakan salah satu usaha warung makan di
daerah Malang yang dekat dengan kost-kost’an para mahasiswa yang
notabene adalah perantauan yang sibuk dengan tugas kuliah sehingga
nkurang memiliki waktu sendiri untuk memasak makanan sendiri dan
memilih alternatif warung makan yang dekat dengan tempat tinggal
sementara mereka. Meskipun masih tergolong usaha kecil atau menengah
tetapi warung makan ini sangat banyak diminati para konsumen
(khususnya para mahasiswa). Maka dari itu peneliti ingin mengetahui
lebih banyak mengenai usaha warung makan tersebut.

1. 2 Tujuan UKM
A. Tujuan Jangka Panjang
Dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Jangka Pendek :
- Menjual produk dengan kualitas terbaik dan harga pas di kantong
mahasiswa,
- Menjual berbagai macam menu makanan yang dapat menjadi
pilihan untuk para konsumennya.
B. Tujuan Jangka Panjang
Mengadakan perluasan perusahaan dan penambahan alat-alat untuk
produksi
Jangka Pendek :
- Meningkatkan omset penjualan yang didukung dengan adanya
mutu, harga, promosi dan loyalitas pelanggan dalam rangka
mencapai profit yang maksimum.

1. 3. Struktur Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
1. 1 Analisis Lingkungan Internal
Kekuatan
 Produk
- Porsi makanan banyak
- variasi minuman banyak dan tersedia minuman gratis
 Sumber Daya Manusia
- Hubungan ketenagakerjaan yang baik
- Pelayanan yang cukup memuaskan (penjual ramah terhadap
pembeli dan cepat tanggap)
 Pemasaran
- Harga jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan para
pesaingnya di sekitarnya
- Variasi menu makanan yang beraneka ragam
 Operasional
- Pasokan bahan baku yang banyak tersedia di sekitar warung
Martabak
Kelemahan
 Pemasaran
- Saluran promosi kurang luas
- Kurangnya inovasi produk
 Sumber Daya Manusia
- Kurangnya Sumber daya manusia yang mumpuni (terampil)
 Operasional
- Kurang luasnya tempat untuk pelanggan
- Lokasi warung cukup “tersembunyi”

1. 2 Analisis Lingkungan Eksternal


Peluang
 Pasar
- Loyalitas para konsumen terhadap produk yang ditawarkan
 Demografi
- Jumlah penduduk perantauan (target pasarnya) semakin banyak
 Ekonomi
- Bertambahnya pendapatan per kapita masyarakat Kota Malang
- Terciptanya peluang usaha kerja bagi masyarakat
 Sosial Budaya
- Pola perilaku masyarakat menyukai produk-produk yang
memiliki cita rasa yang khas
Ancaman
 Pasar
- Pembeli memiliki kekuatan tawar menawar terhadap produk
- Pembeli memiliki kriteria tersendiri tentang tempat makan
 Ekonomi
- Kurang stabilnya harga bahan baku di pasar
 Pesaing
- Banyak berdirinya warung makan di Malang
- Harga yang ditawarkan oleh beberapa pesaing sangat bervariasi
- Produk mudah ditiru
- Ditawarkannya produk pesaing yang lebih bermutu

2. 3 Matriks SWOT
 Penentuan Bobot :
0,00– 0,03: tidak penting
> 0,03 – 0,06 : kurang penting
> 0,06 – 0,09 : cukup penting
> 0,09 – 0,12 : penting
>0,12 – 0,15 : sangat penting

 Penentuan Rating :
1 : tidak berpengaruh
2 : cukup berpengaruh
3 : berpengaruh
4 : sangat berpengaruh
Analisis Faktor Internal Perusahaan (IFAS)

Pering Skor Program Kerja


Faktor-faktor Internal Utama Bobot
kat Bobot Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Kekuatan(Strength)
Bahan baku yang Menjaga hubung Mencari supplier
1. Produk makanan memiliki digunakan setiap kali an dengan suppli er yang dapat mem
rasa yang khas 0,11 4 0,44 produksi harus benar- untuk mendapat berikan penawaran
benar segar dan kan bahan baku yg bagus dan kualitas
berkualitas bagus baik
Mempersiapkan
Menambah
peralatan yang
pelayanan yang
dibutuhkan
2 . Pelayanan kepada pelanggan Pelayanan cepat dan lebih menarik
0,09 4 0,36 pelanggan yang
sangat menyenangkan rapi lengkap dengan
sesuai dengan
peralatan yang lebih
produk yang
modern
dipesan
Mencari supplier
3. Harga jual produk Membeli bahan baku
Mengefisiensikan dengan harga yang
makanan sangat murah dengan harga yang
0,13 4 0,52 produk dengan murah namun
dibanding pesaing murah namun dengan
biaya pengeluaran dengan kualitas
disekitarnya kualitas yang baik
baik
Membangun/memp
4. Lokasi warung yang dekat Memasang baliho Menjalin hubungan
erbaiki warung agar
dengan kost-kost’an 0,10 4 0,40 nama warung agar yang baik dengan
lebih luas dan
mahasiswa lebih diketahui warga sekitar
nyaman
Mengawasi bahan Menjaga kualitas
5. Menawarkan produk yang
baku produk setiap bahan baku dan Menjaga ciri khas
berbeda dari pesaing 0,11 3 0,33
hari (awal buka jam peralatan rasa produk
sekitar
operasional) operasional
Menambah
6. Produk yang lebih Menargetkan jumlah
Menambah inovasi peralatan
bervarian 0,07 3 0,21 produksi setiap
produk operasional yang
harinya
baru dan lebih baik
Total Kekuatan 0,61 2,26

= Skor bobot tertinggi


Analisis :
Variabel yang memiliki skor tertinggi yaitu “Harga jual produk makanan sangat murah dibanding
pesaing disekitarnya”dengan bobot 0,13 dan rating 4. Artinya variabel ini sangat berpengaruh dan penting
bagi perusahaan. Dan apabila perusahaan dapat menerapkan strategi dengan harga yang relatif terjangkau dari
pesaingnya, maka diharapkan agar konsumen dapat terus membeli (loyalitas pelanggan) produk yang
diproduksi dan dapat merasakan kepuasan tersendiri terhadap produk tersebut.

Program kerja jangka pendek :


Mempertahankan harga yang telah ditetapkan.

= skor bobot terendah

Analisis :
Variabel yang memiliki skor terendah yaitu “Produk yang lebih bervarian” dengan bobot 0,07 dan
rating 3. Artinya variabel ini berpengaruh dan cukup penting bagi perusahaan meskipun tidak terlalu dominan
perusahaan menarik pelanggan. Dan apabila strategi ini tidak diterapkan dalam perusahaan maka tidak akan
berpengaruh terhadap penjualan maupun pembelian produk.

Program kerja jangka pendek :


Berusaha memberikan inovasi terhadap produknya agar lebih bervarian lagi sehingga pelanggan tidak
bosan dengan produk yang ditawarkan.

Skor Program Kerja


Faktor-faktor Internal Utama Bobot Peringkat
Bobot Jangka Pendek Jangka MenengahJangka Panjang
Kelemahan(Weakness)
1. Kondisi warung kurang rapi Setiap kali selesai Membeli Memberi ruang
melayani, peralatan peralatan untuk tersendiri untuk
0,08 2 0,16 langsung dibersihkan merapikan persediaan bahan
saat pelanggan sudah tempat baku, peralatan
pergi persediaan kotor dan lain2
2. Kurangnya fasilitas tempat Membeli
Menambahkan
duduk dan meja Menata ruang untuk tambahan meja
0,06 2 0,12 ruang agar lebih
lesehan dan tempat
luas
duduk
3. Tempat kurang luas Menyiapkan piring Membawa
Menyiapkan meja
0,02 1 0,02 plastik dan kertas peralatan
dan kursi
minyak mencuci piring
4. SDM kurang efisien Membagi shift
Membagi jobdesk Mempekerjakan
0,12 2 0,24 kerja yang
lebih baik tenaga terlatih
efisien
5. Metode pemasaran hanya Membuat baliho
dari mulut ke mulut 0,03 1 0,06 didepan gang agar Membuat brosur
lebih dikenal
6. Antrian yang lama
Mempercepat Menambah
0,04 2 0,08 Membagi jobdesk
pelayanan pekerja

7. Jam buka mulai dari jam


16.00 – 20.00 Mengefektifkan jam Menambah jam Membuka sistem
0,04 1 0,04
operasional buka dari siang delivery order

Total Kelemahan 0,39 0,72


Total Faktor Internal IFAS 1,00 2,98

= skor bobot tertinggi

Analisis :
Variabel yang memiliki skor tertinggi yaitu “SDM kurang efisien” dengan bobot 0,12 dan rating 2.
Artinya variabel ini cukup berpengaruh dan penting bagi perusahaan. Karena apabila perusahaan tidak
menerapkan strategi tersebut maka pelayanan akan menurun dan dinilai kurang memuaskan bagi pelanggan.

Program kerja :
Memperbaiki jobdesk setiap SDM dan membagi waktu kerja sehingga SDM menjadi lebih efektif dalam
memberikan pelayanan.

= skor bobot terendah


Analisis :
Variabel yang memiliki skor terendah yaitu “tempat kurang luas” dengan bobot 0,02 dan rating 1.
Artinya variabel ini kurang penting dan tidak berpengaruh bagi perusahaan. Karena apabila perusahaan tidak
menerapkan strategi tersebut maka tidak terlalu berpengaruh terhadap operasional perusahaan.

Program kerja :
Menata ulang tempat makan agar terlihat lebih luas.
EFAS

= skor bobot tertinggi = skor bobot


terendah

PELUANG (OPPORTUNITY)

No Variabel Bobot Rating Skor Program Kerja


(Jangka Pendek)
1. Jumlah penduduk 0,07 3 0,21 Memperluas promosi
perantauan yang supaya dapat menarik
semakin meningkat konsumen untuk
membeli produk
2. Loyalitas para 0,12 4 0,48 Meningkatkan
konsumen terhadap produksi
produk

3. Meningkatnya 0,08 4 0,32 Mempertahankan


permintaan terhadap kualitas produk supaya
produk tetap laku di pasaran

4. Bertambahnya 0,07 4 0,28 Menjaga pertumbuhan


pendapatan per kapita ekonomi supaya tetap
masyarakat Kota stabil
Malang

5. Terciptanya peluang 0,11 4 0,44 Menyeleksi karyawan


usaha kerja bagi yang ingin bekerja
masyarakat dalam pesusahaan

6. Pola perilaku 0,07 3 0,28 Menciptakan produk


masyarakat menyukai yang memiliki ciri
produk-produk yang khas tersendiri dan
memiliki ciri khas berbeda dari pesaing
sekitarnya
0,52 22 2,01

= skor bobot tertinggi

Analisis :
Variabel yang memiliki skor tertinggi yaitu “Loyalitas para
konsumen terhadap produk” dengan bobot 0,12 dan rating 4.
Artinya peluang tersebut sangat berpengaruh bagi perusahaan.
Karena dengan adanya loyalitas para konsumen terhadap produk
perusahaan maka dapat meninggkatkan daya beli masyarakat
terhadap produk dan dapat menambah permintaan.

Program kerja :
Meningkatkan produksi.

= skor bobot terendah

Analisis :
Variabel yang memiliki skor terendah yaitu “Jumlah
penduduk perantauan yang semakin meningkat” dengan bobot
0,07 dan rating 3. Artinya peluang tersebut berpengaruh namun
kurang penting bagi perusahaan. Karena dengan adanya jumlah
penduduk yang semakin meningkat belum tentu meninggkatkan
pembelian terhadap produk tersebut. Hal tersebut dapat terjadi
karena tidak semua penduduk Indonesia mengkonsumsi produk
yang sama dari warung Martabak.

Program kerja :
Memperluas promosi tentang keunggulan produk sehingga
dapat menarik pelanggan baru.

ANCAMAN (THREAT)

No Variabel Bobot Rating Skor Program Kerja


(Jangka pendek)
1. Pembeli memiliki 0,07 1 0,07 Menciptakan harga
kekuatan tawar pasti terhadap produk
menawar terhadap
produk
2. Kurang stabilnya 0,14 2 0,28 Menekan biaya
harga bahan baku di pembelian bahan baku
pasar tetapi tetap berkualitas
3. Banyak berdirinya 0,13 2 0,26 Menciptakan suatu
warung makan di produk yang memiliki
Malang ciri khas unik
dibandingkan pesaing
sekitar
4. Harga yang 0,06 2 0,12 Mampu bersaing
ditawarkan oleh dengan harga yang
beberapa pesaing ditawarkan oleh
sangat bervariasi pesaing
5. Ditawarkannya 0,08 2 0,16 Menawarkan
produk pesaing yang keunggulan tersendiri
lebih bermutu
JUMLAH 0,48 9 0,89

TOTAL 1,00 31 2,90

= skor bobot tertinggi

Analisis :
Variabel yang memiliki skor terendah yaitu “kurang
stabilnya bahan baku di pasar” dengan bobot 0,14 dan rating 2.
Artinya ancaman tersebut kurang penting namun cukup
berpengaruh bagi perusahaan. Karena dengan adanya kurang
stabilnya harga bahan baku di pasaran akan menyulitkan produsen
untuk menentukan harga dan menjaga harga jual produknya.

Program kerja :
Menekan biaya produksi.

= skor bobot terendah

Analisis :
Variabel yang memiliki skor tertinggi yaitu “Harga yang
ditawarkan oleh beberapa pesaing sangat bervariasi” dengan
bobot 0,06 dan rating 2. Artinya ancaman tersebut sangat penting
dan cukup berpengaruh bagi perusahaan. Karena dengan adanya
persaingan harga maka sulit bagi usaha tersebut untuk menjual
produknya apabila dia tidak memiliki keunikan maupun kualitas
yang baik terhadap produknya.

Program kerja :
bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing.

Dari analisis yang didapat dari hasil internal dan eksternal pada
tabel diatas, hasil dapat dilihat disimpulan sebagai berikut :
Total skor strength : 0,61
Total skor weakness : 0,39
Total skor opportunity : 0,52
Total skor threat : 0,48
ANALISIS IFAS DAN EFAS

INTERNAL EKSTERNAL STRATEGI

S>W O>T Strategi Agresif


0,61 > 0,39 0,52 > 0,48

Jadi, penentuan strategi pada Warung Martabak bisa digambarkan


sebagai koordinat matrik SWOT sebagai berikut :

ANALISIS INTERNAL :
Sumbu x = (Skor Kekuatan – Skor Kelemahan)/2
= (2,26 – 0,72) : 2
= 0,77

KOORDINAT ANALISIS EKSTERNAL :


Sumbu y = (Skor Peluang – Skor Ancaman)/2
= (2,01-0, 89) : 2
= 0,56

Titik koordinat terletak pada :


Banyak peluang
lingkungan

Quadran II Quadran I
Strategi Strategi
Bebenah diri agresif
Kelemahan Kekuatan
Intern yang Intern yang
krisis Quadran III Quadran IV penting
Strategi Strategi
defensif diversifikasi

Ancaman
Lingkungan Yang
besar
KESIMPULAN
Dengan memperoleh hasil analisis internal sebesar 0,77 dan
analisis eksternal sebesar 0,56, makaWarung Martabak lebih baiknya
menggunakan strategi agresif yang terletak di kuadran I dan dapat
menggunakan metode alteratif strategi integrasi kebelakang dan
pengembangan pasar.

Anda mungkin juga menyukai