Strategi Ukm Warung Martabak
Strategi Ukm Warung Martabak
WARUNG MARTABAK
Disusun oleh:
Zhela Aspriela 135020201111095
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1. 2 Tujuan UKM
A. Tujuan Jangka Panjang
Dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Jangka Pendek :
- Menjual produk dengan kualitas terbaik dan harga pas di kantong
mahasiswa,
- Menjual berbagai macam menu makanan yang dapat menjadi
pilihan untuk para konsumennya.
B. Tujuan Jangka Panjang
Mengadakan perluasan perusahaan dan penambahan alat-alat untuk
produksi
Jangka Pendek :
- Meningkatkan omset penjualan yang didukung dengan adanya
mutu, harga, promosi dan loyalitas pelanggan dalam rangka
mencapai profit yang maksimum.
1. 3. Struktur Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
1. 1 Analisis Lingkungan Internal
Kekuatan
Produk
- Porsi makanan banyak
- variasi minuman banyak dan tersedia minuman gratis
Sumber Daya Manusia
- Hubungan ketenagakerjaan yang baik
- Pelayanan yang cukup memuaskan (penjual ramah terhadap
pembeli dan cepat tanggap)
Pemasaran
- Harga jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan para
pesaingnya di sekitarnya
- Variasi menu makanan yang beraneka ragam
Operasional
- Pasokan bahan baku yang banyak tersedia di sekitar warung
Martabak
Kelemahan
Pemasaran
- Saluran promosi kurang luas
- Kurangnya inovasi produk
Sumber Daya Manusia
- Kurangnya Sumber daya manusia yang mumpuni (terampil)
Operasional
- Kurang luasnya tempat untuk pelanggan
- Lokasi warung cukup “tersembunyi”
2. 3 Matriks SWOT
Penentuan Bobot :
0,00– 0,03: tidak penting
> 0,03 – 0,06 : kurang penting
> 0,06 – 0,09 : cukup penting
> 0,09 – 0,12 : penting
>0,12 – 0,15 : sangat penting
Penentuan Rating :
1 : tidak berpengaruh
2 : cukup berpengaruh
3 : berpengaruh
4 : sangat berpengaruh
Analisis Faktor Internal Perusahaan (IFAS)
Analisis :
Variabel yang memiliki skor terendah yaitu “Produk yang lebih bervarian” dengan bobot 0,07 dan
rating 3. Artinya variabel ini berpengaruh dan cukup penting bagi perusahaan meskipun tidak terlalu dominan
perusahaan menarik pelanggan. Dan apabila strategi ini tidak diterapkan dalam perusahaan maka tidak akan
berpengaruh terhadap penjualan maupun pembelian produk.
Analisis :
Variabel yang memiliki skor tertinggi yaitu “SDM kurang efisien” dengan bobot 0,12 dan rating 2.
Artinya variabel ini cukup berpengaruh dan penting bagi perusahaan. Karena apabila perusahaan tidak
menerapkan strategi tersebut maka pelayanan akan menurun dan dinilai kurang memuaskan bagi pelanggan.
Program kerja :
Memperbaiki jobdesk setiap SDM dan membagi waktu kerja sehingga SDM menjadi lebih efektif dalam
memberikan pelayanan.
Program kerja :
Menata ulang tempat makan agar terlihat lebih luas.
EFAS
PELUANG (OPPORTUNITY)
Analisis :
Variabel yang memiliki skor tertinggi yaitu “Loyalitas para
konsumen terhadap produk” dengan bobot 0,12 dan rating 4.
Artinya peluang tersebut sangat berpengaruh bagi perusahaan.
Karena dengan adanya loyalitas para konsumen terhadap produk
perusahaan maka dapat meninggkatkan daya beli masyarakat
terhadap produk dan dapat menambah permintaan.
Program kerja :
Meningkatkan produksi.
Analisis :
Variabel yang memiliki skor terendah yaitu “Jumlah
penduduk perantauan yang semakin meningkat” dengan bobot
0,07 dan rating 3. Artinya peluang tersebut berpengaruh namun
kurang penting bagi perusahaan. Karena dengan adanya jumlah
penduduk yang semakin meningkat belum tentu meninggkatkan
pembelian terhadap produk tersebut. Hal tersebut dapat terjadi
karena tidak semua penduduk Indonesia mengkonsumsi produk
yang sama dari warung Martabak.
Program kerja :
Memperluas promosi tentang keunggulan produk sehingga
dapat menarik pelanggan baru.
ANCAMAN (THREAT)
Analisis :
Variabel yang memiliki skor terendah yaitu “kurang
stabilnya bahan baku di pasar” dengan bobot 0,14 dan rating 2.
Artinya ancaman tersebut kurang penting namun cukup
berpengaruh bagi perusahaan. Karena dengan adanya kurang
stabilnya harga bahan baku di pasaran akan menyulitkan produsen
untuk menentukan harga dan menjaga harga jual produknya.
Program kerja :
Menekan biaya produksi.
Analisis :
Variabel yang memiliki skor tertinggi yaitu “Harga yang
ditawarkan oleh beberapa pesaing sangat bervariasi” dengan
bobot 0,06 dan rating 2. Artinya ancaman tersebut sangat penting
dan cukup berpengaruh bagi perusahaan. Karena dengan adanya
persaingan harga maka sulit bagi usaha tersebut untuk menjual
produknya apabila dia tidak memiliki keunikan maupun kualitas
yang baik terhadap produknya.
Program kerja :
bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing.
Dari analisis yang didapat dari hasil internal dan eksternal pada
tabel diatas, hasil dapat dilihat disimpulan sebagai berikut :
Total skor strength : 0,61
Total skor weakness : 0,39
Total skor opportunity : 0,52
Total skor threat : 0,48
ANALISIS IFAS DAN EFAS
ANALISIS INTERNAL :
Sumbu x = (Skor Kekuatan – Skor Kelemahan)/2
= (2,26 – 0,72) : 2
= 0,77
Quadran II Quadran I
Strategi Strategi
Bebenah diri agresif
Kelemahan Kekuatan
Intern yang Intern yang
krisis Quadran III Quadran IV penting
Strategi Strategi
defensif diversifikasi
Ancaman
Lingkungan Yang
besar
KESIMPULAN
Dengan memperoleh hasil analisis internal sebesar 0,77 dan
analisis eksternal sebesar 0,56, makaWarung Martabak lebih baiknya
menggunakan strategi agresif yang terletak di kuadran I dan dapat
menggunakan metode alteratif strategi integrasi kebelakang dan
pengembangan pasar.