Metode Pengukuran Tekanan
Metode Pengukuran Tekanan
Tekanan adalah gaya tiap satuan luas yang dihasilkan oleh gas, cairan, atau
benda padat. Tekanan dapat diukur sebagai tekanan absolut , t ekanan
t er ukur at au t ekanan dif er ensial. Tekan an absolut adalah tekanan total
yang dihasilkan oleh medium, se dangkan tekanan diferensial adalah beda
antara dua tekanan. Tekanan terukur adalah suatu t ipe khusus dar i
t ekanan dif e rensial yang dinyatakan sebagai berikut :
Pg = Pa — Ps
di mana Pg = tekanan terukur
Pa = tekanan absolut, dan
Ps = tekanan atmosfer
Suatu ruang hampa di lain pihak didefinisikan sebagai ruang an gas yang
tekanannya kurang dari tekanan atmosfer. Tekanan dalam ruang hampa ini
merupakan sejenis tekanan diferensial:
V = Ps — Pa
Satuan dasar dari tekanan dalam c gs adalah dyne/cm 2 . Satu bar setara
dengan 10 6 dyne per sentimeter kuadrat dan untuk memudahkan satu
milibar didefinisikan sebagai 1000 dyne per s en t i m e t er k ua dr a t . S at u t o r r
a t a u t or s et ar a d en ga n 1 / 7 60 atmosfer atau satu milimeter kolom air
raksa. Harap diperhatikan, bahwa tekanan yang dihasilkan oleh kolom air
raksa, 76 c m t i n g g i , m e m p u n y a i k e r a p a t a n 1 3 , 5 9 5 1 g m / c m 2 d a n s e -
hubungan dengan percepatan yang disebabkan oleh gravi tasi 980,665
c m / d et 2 , d i d e f i n i s i k a n s e b a g a i s at u a t m o sf e r (1013,250 mb).
Alat-alat untuk mengukur tekanan berkisar dari manome t e r b e j a n a - U
s e d e r h a n a s a m p a i a l a t e l e k t r o - m e k a n i s y a n g sangat kompleks. Namu n,
yang paling umum digunakan akan dibahas secara ringkas di bawah ini.
Manometer
Cairan yang paling umum digunakan dalam setiap manometer adalah air
raksa. Ciri-ciri fisik air raksa, lebih memenuhi syarat untuk digunakan dibanding
cairan-cairan lainnya. Berat jenis 13,6 kali berat jenis air raksa mempunyai titik
beku renda, yakni-34°C.
Suatu manometer bejana-U yang sederhana sebagaimana di tunjukkan dalam
Gambar 3.1 merupakan alat yang paling umum digunakan untuk mengukur
tekanan diferensial. Untuk keseimbangan statis,
P2—P1= h
Penggunaan lain dari alat sederhana ini adalah untuk menentu kan gravitasi
spesifik relatif* dari dua cairan seperti minyak dan air, yang tidak bisa bercampur.
Cairan yang lebih kuat berat katakan air dituangkan lebih dulu diikuti oleh cairan
lainnya. Gravitasi spesifik minyak diperoleh dengan membagi tinggi A dengan
tinggi B seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.2.
dm 1
0 l eh k ar en a it u h l= 2h 0
dl 2
2dm
=h0 1
dl
Kalau cairan dalam tangki adalah air dan air raksa dalam bejana-U mempunyai
gravitasi spesifik 13,56, maka
hl= h0 (27,12-1)=26,12h0.
= kl h0 di mana, kl = 26,12.
Analisis yang serupa dapat dilakukan untuk mengukur tinggi permukaan air raksa
dalam tangki tertutup (lihat bab mengenai aneka ragam).
Untuk kepekaan tinggi di sekitar titik nol, suatu modifikasi telah diusulkan oleh
Bery (1956). Konfigurasi ini mudah dibuat dari tabung semi-kapiler berdinding
tipis dengan bagian AB dan CD berada pada bidang datar yang sama. Sejumlah
cairan ditambahkan untuk mengisi manometer dari titik yang sama pada AB ke titik
berikutnya pada CD (Gambar 3.4). Setiap perubahan tekanan akan mengakibatkan
Agar dapat memperkecil kesalahan akibat perubahan tinggi permukaan cairan dalam
bejana sumur harus cukup besar.
Untuk keseimbangan statis,
P2 — P1= h( 1 + A1 / A2 ) A , = l u
di mana A1 = l u a s b e j a n a , d a n
Untuk hal yang lebih terperinci pembaca dipersilahkan mempelajari acuan. Suatu
modifikasi dari manometer bejana sumur ditunjukkan dalam Gambar 3.8. Manometer
tabung miring ini dapat mengukur tekanan yang lebih peka. Keseimbangan statis
menunjukkan
P 2 - P 1 = L (Sin A1 / A2 )
di mana L = panjang skala yang sesuai dengan tinggi.
= sudut ke
Asumsi.
V t dPm
Q=
dt
di mana,
dpdp Vdp
= modulus kenyal fluida =
dp dv
4. Pengaruh inersia dari fluida dalam pip a tidak diabaikan dan lebih
dianggap sebagai nilai "kelompok" dan bukan nilai "distribusi".
5. Defleksi diafragma karena tekanan P m tidak banyak mengubah volume
transduser. Hal ini mungkin tidak berlaku untuk semua transduser,
misalnya jenis penghembusan yang bergerak. Gaya inersia.
Q
(P 1 -P m )A t =(pA t L) Kecepatan U =
A
Gaya Inersia Massa
dQ 1
Percepatan Percepatan =
dt A
Gaya viskositas
I
dt 4
Tulis kembali Q = P1 P m 1 P1 P m ,
128L R
P
R = Geseran fluida=
Q
pLA t dQ
dan (P 1 -P m ) A t = A t RQ(t )
A t dt
pL
Sehingga P t (s)= sQ(s) + RQ(s)+Pm(s)
At
Aliran yang terkompresi ke dalam volume transduser
V t dP m Vt
Q(t)= Q (s) = sPm (s)
dt
pL V ts 2 RV ts
O l e h k a r e n a i t u P 1 ( s ) = 1 P m ( s )
At
p m (s) ( At / pLV t) wn 2
2
dan P1 ( s) RAt At s 2w n s w n 2
s
2
s
pL pLV t
(dengan memperhitungkan gelombang suara)
At dt 2
Dari sini kita dapatkan t w n
2
pLV t 4 pLV t
RAt
2w n
pL
128L
Dengan mengganti nilai R= maka didapatkan
dt 4
32 LV t
dt 3 p
Jadi, tekanan pada bejana penghubung yang ditambahkan de ngan volume
transduser, akan menaikkan fungsi pangkat dua antara tekanan masuk P,
(tekanan yang diukur) dan tekanan yang diukur oleh transduser, Pm (tekanan
terukur).
Gerakan cairan manometer dalam bejana disebabkan oleh aksi dari
berbagai gaya. Dengan menganggap fluida manometer secara keseluruhan
sebagai benda bebas, gaya-gaya yang kami sebut kan di bawah ini
t er ut am a akt if dalam mem pengar uhi gerakan fluida di dalam manometer.
1. Gaya gravitasi (berat) yang didistribusi merata ke seluruh fluida.
2. Gaya geser akibat gerakan fluida dalam bejana dan yang dikaitkan
Yang sangat menarik adalah bahwa sistem yang ditunjukkan dalam. Gambar 3.10
secara dinamis setara dengan Gambar 3.10a. Gaya "pegas gravitasi" dijelaskan
sebagai berikut. Apabila x≠0, terjadi gaya gravitasi yang tak seimbang yang
bekerja pada kolom cairan, yang cenderung dipertahankannya tinggi permukaan
x.= 0. Besar gaya ini sama dengan —2π R 2 x , di mana adalah berat jenis
fluida. Dengan demikian, gaya ini sebanding dengan perpindahan x dan selalu
melawannya, yang merupakan sifat khas gaya-pegas. Gaya geser ini sama
dengan tegangan geser permukaan dikalikan luas permukaan kolom fluida. Jadi
dengan mengasumsikan aliran laminer dalam bejana, penurunan tekanan, P, akibat
geseran pipa dihasilkan oleh
LV 2 av 2
L pV av
P f f
2 gd d 2g o
di mana g o = faktor konversi satuan massa
P = berat jenis fluida f = faktor geseran
= berat fluida tertentu
d V 2 av
To P f
4l 8g
2
pV av
= f
8g o
64g 64
f
dV av dV avp / g o
4V av
Dan To =
R
d
di mana, R=
2
Persamaan yang sama dapat pula diperoleh langsung dari distribusi kecepatan laminer
2
r
V V 1
R
dv V
c2 (2r )
dr R
dv 2V c
r=R =
dr R
Jadi tegangan geser dapat dituliskan oleh
dv
T
dr
V av
4
R
karena Vc = 2Vav
di mana P = P1 - P2
2D 2 4L 1
atau 2 D 1 x P
3g / L R 2
1
di mana K
2
3g
wn
2L
gL
2.45
R 2
Keadaan ini jelas menunjukkan bahwa manometer merupa kan alat urutan
order kedua. Nilai-nilai numerik dari parameter biasanya sedemikian rupa
sehingga < 1,0; sehingga instrumen kurang teredam.
Tabung Bourdon
Tabung Bourdon merupakan alat pengukur tekanan yang paling urnum. Tabung
mungkin dibengkokkan untuk rnembentuk berbagai jenis pengukur, tetapi prinsip
dengan demikian menghasilkan defleksi linear yang lebih besar pada tegangan
lebih rendah. Defleksi ini dapat diukur dengan setiap transduser pengukur atau
dengan pengukur regangan. Kalau dua lembaran bergelombang dihubungkan
pada ujung-ujung luarnya dan dihampakan, pengukur (kapsul ini mempunyai
hubungan mekanis ke skala lewat sambungan) ini dinamakan barometer aneroid.
Salah satu keuntungan LVDT adalah bahwa alat ini menem patkan beban
tanpa geseran pada alat-ukur. Tanggapannya li near untuk geseran angker yang
kecil.
Transduser jenis-reluktansi magnetis ditunjukkan dalam
Gambar 3.17 (a sampai c). Gerakan dari diafragma datar mengubah reluktansi
rangkaian magnetis (Gambar 3.17 a),
E
dengan demikian juga induktansi L 1 , yang menghasilkan beda potensial o'
Konfigurasi ini menghasilkan tanggapan frekuensi tinggi tetapi dengan kepekaan yang
rendah. Susunan yang ditunjukkan dalam Gambar 3.17(c) memberikan tegangan
yang cukup tinggi, dan menghilangkan penggunaan penguatan. Angker merupakan
batang logam bebas dihubungkan ke ujung bebas dari tabung Bourdon yang
bergerak. Tanggapan frekuensi dibatasi oleh frekuensi pembawa dan oleh karakteris-
tik mekanis dari angker. lebih tinggi dari harga ini harus diukur dengan alat yang khusus
dirancang , untuk maksud tersebut. Sebagian besar pengukur Nampa yang
digunakan dapat digolongkan baik menurut manor meter absolut, pengukur.panas
atau pengukur ionisasi beberapa jenis alat lainnya dibahas dalam bagian serba-serbi.
Manometer Absolut
Dalam pengukur ini, apabila pemampatan volume tidak tetap, tekanan diberikan
oleh (dengan kata lain pengukur McLeod mengikuti hukum kuadrat):
Ah.h Ah 2
P
V V
di mana A = luas penampang dari bejana kapiler,
h = tinggi kolom udara dalam tabung kapiler
V = volume bola (bulb).
Tetapi untuk batas-batas pengukuran lebih tinggi di mana pemampatan volume
dapat dijaga konstan, tekanan dihitung dengan rumus :
V2
P h2
V1
Gas tidak boleh menyimpang dari hukum Boyle agar asumsi di atas benar di
bawah kondisi-kondisi pengukuran. Namun, sumber kesalahan utama
disebabkan oleh variasi tegangan permukaan dari air raksa dalam kapiler.
Pengaruh ini membatasi ukuran kapiler sampai sekitar satu milimeter diameter,
karena perolehan dalam perbandingan kompresi diimbangi oleh kesalahan
tegangan permukaan.
Pengukur hampa hantaran panas menghasilkan keluaran lis trik yang terus-
menerus. Prinsip kerja dari alat ukur ini adalah bahwa hantaran panas antara
elemen resistansi yang dipanaskan dan atmosfer sekelilingnya (gas) sebanding
dengan tekanan gas. Karena penghantaran panas bervariasi untuk berbagai
macam gas, pengukur ini harus dikalibrasikan untuk setiap gas atau uap yang
mungkin ada dalam hampa. Pengukur ini terdiri dari pi rani, termokopel dan
pengukur termistor.