BAB I
Simbol diri
– Saling membutuhkan
– Saling melengkapi
1:26 berfirmanlah Allah: “baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi
dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.“
1:27 maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-nya, menurut gambar Allah diciptakan-nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “beranakcuculah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.“
1:29 berfirmanlah Allah: “lihatlah, aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di
seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30 tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi,
yang bernyawa, kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” dan jadilah demikian.
1:31 maka Allah melihat segala yang dijadikan-nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari keenam.
Apa pesan dari kejadian 1: 26-31
Setiap pribadi sangat berharga dan bernilai karena diciptakan menurut gambar/citra Allah sendiri
Setiap pribadi diberkati Tuhan
Semua baik adanya
Apa yang harus kita lakukan?
v Saling melengkapi
v Kenal diri
v Kembangkan diri
v Albert Einstein: Pernah diusir dari sekolah karena dianggap lamban berpikir
v Thomas Alva Edison: Dia hanya menempuh pendidikan formal beberapa bulan
v Shakespeare: Seorang lumpuh tapi menjadi sastrawan terkenal
v Napoleon Bonaparte: Postur tubuhnya sangat pendek tetapi menjadi seorang pejuang perang
termashur
v Louis Braille: Buta karena alat penjahit sepatu namun dengan alat yang sama, ia menciptakan
huruf braille untuk orang buta
Group musik D’Masiv melukiskan begitu indah dalam sebuah lagu “JANGAN MENYERAH”
Tahukah Anda, latarbelakang lagu tersebut? Ryan sang vokalis menciptakan lagu ini untuk
menghibur anak-anak yang menderita onkologi=penderita tumor ganas yang menggantungkan
hidupnya di jalanan. Ryan terinspirasi oleh seorang anak bernama Restu yang mengidap penyakit
kanker ganas namun masih berjuang untuk hidup
BAB II
Mengapa saya diciptakan sebagai citra Allah? Karena saya sungguh berarti di mata Allah
Apa yang membuat saya sungguh berarti? Saya memiliki keunggulan dari ciptaan yang lain
Akal Budi
Mengerti dan menyadari diri sendiri saya ada dan sedang berbuat sesuatu
Mengerti dan menyadari apa saja di luar diri saya saya tahu sekarang mendung, nanti akan hujan
dan saya juga tahu hubungannya
Mengembangkan diri saya, membuat sejarah hidupku saya dapat bertanya dan mencari jawaban
Membangun hubungan dengan sesama saya sadar kalau saya membutuhkan orang lain
Suara Hati
Sebagai pegangan, pedoman/norma untuk menilai suatu tindakan apakah tindakan saya positif atau
negatif? Apakah tindakan saya etis atau tidak etis?
Menyadarkan saya akan nilai dan harga diri saya suara hati sungguh menentukan siapakah diri
saya di hadapan Allah, sesama dan diriku sendiri.
Kebebasan
Suara hati sungguh menentukan siapakah diri saya di hadapan Allah, sesama dan diriku sendiri.
Menguasai
v MEMBUKA DIRI PADA ALLAH: Dengan cara BERDOA
v MEMBANGUN DIRI SENDIRI: Saya berani mengembangkan bakat/talenta yang Tuhan berikan
kepadaku
Beranak cucu
Tugas pokok manusia sebagai citra Allah:
Menjadi partner/teman kerja Allah dan bersama-sama dengan sesama mengelolah alam dan
bertanggung jawab kepada Allah
Share this:
Hormon Oestrogen
Semacam zat yang mulai memasuko seluruh pembuluh darah dari seorang putri dan mengubah
badannya menjadi sempurna sebagai seorang perempuan. Perubahan itu meliputi: pertumbuhan
buah dada, pinggul, paha dan pertumbuhan bulu pada ketiak dan kelamin.
Hormon Progesteron
Semacam zat yang mulai mempersiapkan kandungan supaya menjadi tempat yang baik dan aman
untuk benih-benih kehidupan kelak.
1. Sel Telur
Merupakan benih kehidupan dari perempuan. Jika sel telur ini tidak dibuahi maka ia akan mati dan
akan keluar yang dikenal dengan menstruasi. Jika berhasil dibuahi oleh sel sperma dari laki-laki
maka akan menjadi janin.
1. Rahim (Uterus)
Tempat janin bertumbuh dan berkembang.
1. Vagina
Merupakan selaput berlendir, elastis dan berkerut-kerut. Ia berfungsi sebagai tempat masuknya
organ kelamin pria dan sekaligus tempat keluarnya janin.
Hormon Testosteron:
Zat yang mengubah badan remaja laki-laki yang ditandai dengan beberapa perubahan seperti:
suara membesar, tumbu bulu pada tempat seperti ketiak, bibir, dagu, dada dan sekitar kelamin.
1. Sel-sel Sperma
Benda hidup yang merupakan cikal bakal kehidupan m anusia. Remaja pria menghasilkan berjuta-
juta sel jantan yang akan bergerak masuk ke dalam sel telur dalam peristiwa pembuahan.
1. Saluran Mani.
Saluran yang menghantar sel-sel sperma
1. Zakar
Alat untuk memasukan sel sperma sekaligus tempat keluarnya air urine (air kencing)
Proses Ejakulasi: proses pengeluaran air mani (sel sperma). Selain terjadi pada saat proses
pembuahan di mana bertemunya sel sperma dan sel telur, bisa juga terjadi pada waktu tidur yang
sering disebut juga mimpi basah
Dalam hal cinta antara laki-laki dan perempuan, ada tingkatan-tingkatan cinta bila dilihat dari tingkat
kualitas atau kadar cinta itu sendiri.
1. Cinta Jasmaniah:
Merupakan tingkatan cinta paling primitif, karena cinta tumbuh hanya karena soal-soal lahiriah.
Misalnya, warna kulit, cantik/manis, montok atau seksi.
Memang cinta itu muncul dari hal-hal lahiriah, namun bila cinta berhenti atau berpuncak di sini (cinta
lahiriah) maka hancurlah cinta itu.
1. Cinta Rohaniah:
Disebut juga cinta erotis karena timbul atas 2 hal:
Kemampuan seseorang:
Misalnya karena senyumannya indah, bakatnya menyanyi atau basket atau futsal atau karena
pintar, memiliki suara yang indah, dll
1. Cinta Pribadi:
Disebut juga cinta Personal. Ia mencintai seseorang karena pribadi orang itu yang begitu menarik.
Dalam tingkatan ini, orang menerima pasangannya apa adanya dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.
1. Cinta agape:
Cinta agape tidak terbatas pada laki-laki dan perempuan namun berlaku juga secara umum. Cinta
agape merupakan cinta yang tulus tanpa pamrih, ia mencintai seseorang karena ia mencintainya.
Contohnya ketika Yesus rela mati di salib demi menyelamatkan manusia.
1. Pada tingkatan cinta jasmaniah dan rohaniah, cinta lebih berpusat pada AKU/SAYA. AKU/SAYA
menjadi pusatnya. Jika SAYA tidak membutuhkan lagi maka cinta itu dapat kutendang.
2. Pada tingkatan cinta pribadi, cinta lebih berpusat pada DIA/pasangan. Aku ada untuk dia.
3. Pada tingkatan cinta yang imani, Tuhan yang penting. Cinta kami harus dapat kami
pertanggungjawabkan kepada Tuhan.
4. Pada tingkatan cinta agape, cinta yang lebih penting. Aku mencintai dia atau mereka karena aku
mencintai dia atau mereka.
Share this:
HATI NURANI
1. PENGERTIAN
Hati nurani berasal dari kata bahasa Latin Conscientia yang berarti kesadaran. Conscientia terdiri
dari dua kata yaitu CON dan SCIRE. Con berarti bersama-sama dan Scire berarti mengetahui. Jadi
Conscientia berarti mengetahui secara bersama-sama/turut mengetahui. Artinya, bukan saja saya
mengenal seseorang tetapi saya juga turut mengetahui bahwa sayalah yang mengenal. Atau, sambil
mengenal, saya (subyek) sadar akan diri (obyek) sebagai subyek yang mengenal.
Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan dua arti dan makna hati nurani yaitu:
v Arti luas:
Hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia
v Arti sempit:
Hati nurani berarti penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi konkret
Hati nurani dapat berperan SEBELUM suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan menyuruh kalau
perbuatan itu baik dan melarang kalau perbuatan itu buruk
Hati nurani dapat berperan PADA SAAT suatu tindakan. Ia akan terus menyuruh jika perbuatan itu baik
dan melarang jika perbuatan itu buruk.
Hati nurani dapat berperan SESUDAH suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan memuji jika perbuatan itu
baik dan menyesal jika perbuatan itu buruk.
b) Segi Benar-Tidaknya
Hati nurani benar jika kata hati kita cocok dengan norma objektif
Hati nurani keliru jika kata hati kita tidak cocok dengan norma objektif
c) Segi Pasti-Tidaknya
Hati nurani yang pasti artinya secara moral dapat dipastikan bahwa hati nurani tidak keliru
Hati nurani yang bimbang artinya masih ada keraguan
1. PEDOMAN YANG DAPAT DIPEGANG DALAM HIDUP
Dalam keseharian hidup, begitu sering kita menemukan atau mengalami banyak hal. Untuk itu ada
beberapa hal yang perlu dipegang sebagai panduan hidup.
Contoh: seorang remaja merasa pasti bahwa hari senin adalah hari puasa kaka ia harus berpuasa,
walaupun keliru.
Contoh: seorang remaja merasa pasti bahwa mencium kekasihnya adalah dosa, maka ia harus
mengelakkannnya walaupun pandangannya itu keliru.
Jika menyangkut nyawa manusia, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan.
Kebiasaan nyontek, free sex, menipu, egois, jarang mengikuti kegiatan rohani, rasa takut, rasa
marah, dll.
1. CARA MEMBINA SUARA HATI
Ada beberapa cara membina suarah hati/hati nurani yaitu:
Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinan akan menjadi sehat dan kuat.
Bertanya kepada orang yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang dapat dipercaya
1. Santo Paulus dalam surat kepada jemaat di Galatia 5: 17 mengatakan bahwa kita harus memberikan diri
dipimpin oleh Roh. Kita harus berusaha memenangkan hati nurani kita dan mengalahkan kecenderungan
kita yang menyesatkan. Kita harus peka terhadap sapaan dan rahmat Allah.
Selanjutnya dalam Konsili Vatikan II khususnya dalam Gaudium et Spes artikel 16, dikatakan bahwa
manusia tidak boleh tunduk dan mengalah pada situasi yang membelenggu suara hati. Dengan
bantuan Roh Allah, kita dimampukan untuk mengalahkan kekuatan dahsyat yang menguasai suara
hati kita yang oleh Santo Paulus disebut kuasa atau keinginan daging.
v Perbuatan/buah Roh: kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, dll.
Pengaruh Media
Lewat sarana yang ada, manusia semakin dekat satu sama lain. Orang saling mengenal satu sama
lain bahkan tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Media yang ada juga membuat seseorang dapat mengenal dan mengetahui perkembangan dunia
sekaligus berempati terhadap masalah-masalah kemanusiaan di belahan dunia yang lain
Media juga dapat menciptakan budaya baru yang secara umum dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia.
v Menciptakan budaya baru dan menyingkirkan budaya local. Media yang ada juga dapat mengikis
budaya-budaya local yang santun dan membangun.
v Membangun persepsi yang salah tentang kesejahteraan. Media massa juga cenderung menyeret
orang pada persepsi yang keliru tentang kesejahteraan. Seseorang dianggap sejahtera kalau
terpenuhi kebutuhan secara material. Hasilnya, seseorang dihargai berdasarkan kepemilikan harta,
jika hartanya banyak ia akan dihargai.
Pesan Paus Benediktus XVI pada hari komunikasi sosial sedunia ke-43
Media sebagai jalan untuk berdialog lintas negara, suku, agama dan bahasa
Media sebagai sarana berkomunikasi, bangun paguyuban, mencari info dan berbagi pendapat
Media pada zaman Yesus
Pada masa Yesus sudah ada media dalam bentuk buku/kitab, misalnya kitab Taurat Musa
Kitab Taurat ini mengatur tentang kewajiban-kewajiban dan peraturan mengenai hari Sabat
Namun kitab ini kemudian dimanipulasi oleh para agamawan sehingga menjadi beban bagi masyarakat
Bagaimana Sikap YESUS?
Bagi Yesus, hari Sabat ada untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Artinya aturan memang
perlu, tapi keselamatan manusia lebih penting
2 Sikap Yesus ketika berhadapan dengan media massa:
Kritis
Kritis berarti: membedakan mana yang benar dan salah atau berguna dan tidak berguna. Selain itu,
di tengah banjirnya informasi, perlu ada formasi/bentuk yang tepat dalam kaitan dengan sikap yang
tepat untuk menentukan mana yang positif dan negatif.
Bertanggungjawab
Bertanggungjawab berarti: ada dasar dan pertimbangan yang sesuai nilai moral/universal sekaligus
dapat dipertanggungjawabkan baik secara pemikiran maupun sikap konkret
Sikap Kita
v Kritis untuk tahu mana yang positif dan negatif
v Bertanggungjawab terhadap setiap keputusan yang diambil baik dalam hal pemikiran maupun
tindakan konkret
v Mementingkan Manusia
v Mendengarkan suara hati sebagai suara Allah sendiri yang hadir dalam setiap pribadi.
Share this:
Arti ideologi
v Sekumpulan ide/gagasan
Macam-macam ideologi
NASIONALISME
Suatu gagasan tentang sistem pemerintahan sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
Salah satu pilarnya adalah Trias Politica dengan 3 kekuasaan (eksekutif, yudikatif dan legislatif)
Yang diharapkan dari demokrasi
Bukan sekadar sikap politik (sesaat, eksklusif, sempit)
Lebih pada sikap budaya yang cenderung mengarah pada “HABITUS BARU”
TEOKRASI
Emansipasi perempuan
Demokratisasi
Lingkungan hidup
Pemanasan global
Reboisasi
pembiruan
Beberapa ideologi, aliran/paham pada zaman Yesus
KAUM FARISI
v Yesus bergabung dengan orang-orang yang dipinggirkan dan mengangkat martabat mereka
Share this:
BAB I
MEMPERJUANGKAN KEADILAN
1. Pengertian
Adil berarti memberikan kepada setiap orang apa pun yang menjadi haknya, baik itu hak asasi (hak
hidup, hak untuk bekerja, hak milik, hak mengeluarkan pendapat maupun hak yang didasarkan pada
tindakan bebas manusia. Pengertian keadilan sebenarnya mengacu pada 3 hal yaitu:
Sebagai keadaan:
Semua pihak memperoleh apa yang menjadi hak mereka dan diperlakukan sama
Sebagai tuntutan:
Keadilan menuntut untuk mengambil tindakan yang diperlukan atau dengan menjauhkan diri dari
tindakan yang tidak adil
Sebagai keutamaan:
Sikap, tekad dan niat untuk melakukan apa pun yang adil.
1. Distingsi Keadilan
Ada tiga macam keadilan:
Keadilan komutatif: menuntut kesamaan dalam pertukaran. Misalnya mengembalikan pinjaman atau
melakukan jual beli dalam batas-batas kepantasan/tidak ada pihak yang dirugikan.
Keadilan distributif menuntut kesamaan dan pengorbanan dalam membagikan apa yang menguntungkan.
Misalnya kekayaan alam dinikmati secara bersama-sama
Keadilan legal menuntut kesamaan hak dan kewajiban dalam terhadap negara sesuai dengan aturan dan
undang-undang yang berlaku.
Keadilan individual yang perwujudannya tergantung pada pribadi masing-masing. Misalnya upah bagi
karyawan atau buruh tergantung kemurahan hati sang majikan
Keadilan sosial yang perwujudannya tergantung pada struktur dan proses politik, ekonomi, sosial dan
budaya. Misalnya kesejahteraan seorang buruh tidak hanya tergantung pada rasa keadilan majikan tetapi
situasi sosial/ekonomi/politik
1. Landasan Memperjuangkan Keadilan
a) Negara
Dalam pembukaan UUD 1945 ditegaskan tentang keadilan sosial yang merupakan tugas utama
bangsa Indonesia. Keadilan ini kemudian dijabarkan dalam pasal 33 dan 34 yang menegaskan
tentang semangat kekeluargaan dan kepedulian terhadap sesama yang tak berdaya.
b) Gereja
Perjuangan gereja dalam menegakan keadilan bersumber pada perintah Allah yang ke-7 tentang
“jangan mencuri” (keluaran 20: 15 dan Ulangan 5: 19). Selain itu, gereja juga secara kontinue
menyerukan masalah keadilan misalnya lewat seruan para paus seperti:
Ensiklik Rerum Novarum oleh Paus Leo XIII dan Quadragesimo Anno oleh Paus Pius XI yang berbicara
tentang keadilan terhadap para buruh.
Ensiklik Pacem in terris oleh Paus Yohanes XXIII yang berbicara tentang perdamaian antara bangsa-
bangsa dalam kebenaran, keadilan dan kemerdekaan.
Ensiklik Populorum Progressio oleh Paus Paulus V yang berbicara tentang kesenjangan antara negara-
negara kaya dan negara-negara miskin di dunia.
1. Pola Pendekatan Menegakan Keadilan
Dalam menghadapi suatu tindak ketidakadilan maka pola yang tepat adalah pola kooperatif yaitu
bersama-sam memperjuangkan keadilan. Langkah-langkah yang perlu diambil antara lain:
Tahu Persoalan: mempelajari dengan baik berbagai persoalan seputar hak-hak dasar manusia sehingga
dapat menentukan mana yang dilindungi dan yang ditegasi.
Berdayakan: memberdayakan mereka yang menjadi korban ketidakadilan dengan demikian mereka pun
sadar akan situasi yang dialami untuk selanjutnya bersama-sama berjuang.
Bertindak Tepat: memberi kesaksian hidup melalui keterlibatan langsung untuk mencapai keadilan
dengan memulai dari dalam diri.
Jalan cinta kasih artinya usaha-usaha tersebut hendaknya selalu dilandasi cinta kasih tanpa unsur
kekerasan.
Share this:
BAB II
MEMPERJUANGKAN KEBENARAN
1. Pengertian
Secara singkat kebenaran berarti keadaan yang cocok atau sesuai dengan hal yang sesungguhnya.
Namun terkadang kebenaran juga dapat diartikan sebagai tidak berbohong.
1. Dasar
Menurut Kitab Suci Perjanjian Lama:
Dalam Kitab Keluaran 23: 1-3, 6-8 dikatakan tentang masalah “jangan bersaksi dusta tentang
sesamamu” yang merupakan perintah Allah yang ke-8. Kutipan ini lebih menyangkut kepastian
hukum dalam mengatur dan memutuskan secara tepat dan benar karena pengadilan adalah
kepunyaan Allah (Ulangan 1: 17)
a) Bentuk kebohongan
Berdusta dan saksi dusta: mengatakan yang tidak benar untuk menyesatkan orang lain yang memiliki hak
untuk mengetahui kebenaran.
Rakayasa atau manipulasi: menyiasati atau mengarahkan orang lain ke suatu tujuan yang menguntungkan
dirinya sendiri sekaligus merugikan orang lain.
Asal Bapa Senang (ABS): kata-kata dan sikap manis yang cenderung jauh dari kebenaran yang dilakukan
hanya sekadar untuk menyenangkan atasan.
Fitnah dan umpatan: mengatakan sesuatu yang negatif yang cenderung direkayasa dan yang difitnah
tidak selalu hadir dan mengetahuinya.
b) Sebab-sebab Kebohongan:
Berbohong hanya sekedar iseng: berbohong hanya untuk kesenangan sesaat dan murahan
Berbohong untuk memperoleh keuntungan. Misalnya tindakan yang dilakukan pedagang untuk
memperoleh keuntungan.
Berbohong karena takut dalam situasi terjepit atau menyelamatkan diri dalam situasi yang sulit.
c) Akibat kebohongan:
Bagi masyarakat luas: Kesaksian Hidup Thomas More sebagai salah satu contoh tindak kebenaran. Ia
tetap berkata dan bersaksi tentang kebenaran walaupun dengan itu ia kehilangan segala-galanya termasuk
nyawanya sendiri. Hal ini mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus di salib untuk kita sahabatNya.
Share this:
BAB IV
Sehat jasmani dan kesejahteraan keluarga karena merupakan berkat daari Allah bagi seseorang dan
keluarganya.
Tuhan Sertamu: merupakan salam yang umum dalam perjanjian Lama yang berarti pengharapan supaya
manusia memperoleh kebaikan dalam hidup, ketiadaan cacat-cela keadilan dan damai secara rohani
(aman dan berada dalam rumah Tuhan) sebagaimana dilukiskan oleh Nabi Yesaya: “Ia akan menjadi
hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan
menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas;
bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.”
(Yesaya 2: 4)
2.2 Ajaran Yesus dalam Perjanjian Baru
Pada zaman Yesus, orang Yahudi mengharapkan damai secara politis yakni dibebaskannya bangsa
Israel dari penjajahan. Namun Yesus tidak terjebak dalam konsep sempit perdamaian a la orang
israel. Damai bagi Yesus lebih luas dan dalam yaitu damai batiniah yang sepenuhnya
berakarndalam kebenaran di dalam diri Yesus. Damai berarti ketenangan hati karena orang memiliki
hubungan yang bersih dengan Tuhan, sesama dan dunia, damai sejahtera yang menampakkan
Kerajaan Allah. Bagi Yesus, damai juga bukan berarti tiadanya derita tetapi sebaliknya damai harus
diuji dengan derita sebagaimana telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri dengan rela wafat di salib.
Gereja melanjutkan ajaran Yesus yaitu tidak sebatas damai secara fisik melainkan secara batiniah
di mana manusia mengupayakan situasi damai sejahtera dalam dirinya. Perdamaian tercipta bila
setiap orang mampu mengendalikan setiap nafsunya dan menghormati hak dan martabat
sesamanya dan dibangun atas dasar semangat cinta kasih. Kesejahteraan dapat dirasakan bila
manusia mampu membangun hubungan atau relasi yang harmonis baik dengan Tuhan, sesama,
alam semesta maupun diri sendiri.
Gereja senantiasa menyerukan kepada setiap orang untuk meneladani pribadi Yesus yang senantiasa
menghidupi dan mengajarkan perdamaian.
Gerakan mewujudkan perdamaian hendaknya merupakan gerakan moral yang melibatkan semakin
banyak orang dan menerobos sekat-sekat primordialisme seperti kesukuan, agama dan ras.
Gerakan moral inipun hendaknya dimulai dari masyarakat bawah atau akar rumput.
Gerakan moral juga perlu dibudayakan mulai dari diri sendiri
3.2 Perjuangan Mahatma Ghandi
Ghandi merupakan sosok pemimpin gerakan moral dan spiritual yang sangat terkenal dan patut
diteladani. Dua mantra ampuh yang ditelorkannya adalah Ahimsa dan Satyagraha.
3.2.1 Ahimsa
3.2.2 Satyagraha
Keduanya bersumber pada rasa hormat terhadap kesucian serta kesadaran bahwa cinta kasih
merupakan hukum perikehidupan manusia. Ghandi sendiri menegaskan bahwa “Seandainya cinta
kasih atau anti kekerasan bukan merupakan hukum perikehidupan kita, maka seluruh dunia akan
hancur berkeping-keping.”
“Kamu semua harus siap menghadapi maut, tetapi kamu sendiri tidak boleh membunuh. Anggaplah
musuhmu sebagai saudaramu yang bodoh. Kita hanya memenangkan perjuangan jika kita dapat
membunuh rasa benci dalam hati sanubari muduh kita.”
Share this:
1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-
Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
1. Manfaat Tanah
Ada beberapa manfaat tanah yang kita alami dan rasakan yaitu:
1. Manfaat Flora
Dunia flora atau tumbuh-tumbuhan sangatlah bermanfaat bagi manusia antara lain:
Mendatangkan hujan
Tempat tinggal margasatwa
Menyimpan air
Melindungi tanah
1. Manfaat Fauna (margasatwa)
Selain flora, Dunia fauna sangatlah bermanfaat bagi seluruh isi bumi termasuk manusia antara lain:
Share this:
TUGAS-TUGAS GEREJA
GEREJA YANG MENGUDUSKAN (LITURGIA)
Gereja memiliki imamat umum dan imamat jabatan dengan cara khasnya masing-masing
mengambil bagian dalam satu imamat Kristus.
Imamat Umum: melaksanakan tugas pengudusan antara lain dengan berdoa, menyambut sakramen,
memberi kesaksian hidup, melaksanakan cinta kasih secara aktif dan kreatif. Ini dilakukan oleh semua
umat.
Imamat Jabatan: membentuk, memimpin umat, memberikan pelayanan sakramen. Ini dilakukan oleh para
Imam.
Allah adalah kudus dan senantiasa memanggil semua orang menuju kekudusan. Selain bimbingan
Allah, untuk mencapai kekudusan, semua umat perlu mengusahakannya. Ada beberapa bentuk
kegiatan untuk mewujudkan usaha tersebut, yaitu:
1) Arti Doa
Doa berarti berbicara atau berkomunikasi dengan Tuhan (curhat dengan Tuhan). Dalam doa, kita
dituntut untuk lebih mendengarkan daripada berbicara sebab Firman Tuhan selalu menjadi
pedoman yang menyelamatkan.
2) Fungsi Doa
v Berdoa dengan cara yang sederhana dan jujur. (Matius 6: 7, Lagi pula dalam doamu, janganlah
kamu bertele-tele…)
Doa resmi gereja disebut ibadat atau liturgi. Yang pokok bukan sifat resmi melainkan kesatuan
gereja dengan Kristus dalam doa, Liturgi adalah karya Kristus, Imam Agung serta TubuhNya yaitu
Gereja. Liturgi juga merupakan perayaan iman di mana orang yang ikut dalam perayaan imam
mengambil bagian dalam misteri Kristus yang dirayakan. Doa resmi bukan sekedar mendaraskan
rumus-rumus hafalan melainkan mengarahkan hati kepada Tuhan. Yang berdoa bukan badan
melainkan hati.
Ibadat ini terdiri atas: ibadat pagi, ibadat siang, ibadat sore, ibadat malam dan ibadat bacaan.
2) SAKRAMEN
Dalam hidup sehari-hari kita menemukan banyak tanda. Bila kita hendak mengungkapkan cinta, kita
akan memberikan sekuntum mawar. Mawar merupakan sebuah tanda untuk mengungkapkan
sesuatu yang tidak kelihatan yaitu cinta. Begitupun sakramen. Sakramen merupakan tanda yang
kelihatan untuk menjelaskan sesuatu yang tidak kelihatan yaitu cinta dan karya Allah.
Allah yang begitu mencintai manusia merupakan Allah yang tidak kelihatan. Ia yang tidak kelihatan
itu kemudian menampakkan diri dalam diri PuteraNya Yesus. Yesus hadir dan menyapa kita dan
kelihatan secara nyata. Melihat Kristus berarti melihat Allah yang tidak kelihatan itu. Namun setelah
kebangkitanNya, Ia tidak kelihatan secara fisik. Yesus lalu hadir dalam Gereja. Dengan demikian,
gereja menampakkan Kristus. Sakramen-sakramen yang kita terima adalah tangan Kristus yang
menjamah, merangkul dan menyembuhkan kita.
3) Sakramen meningkatkan dan menjamin mutu hidup kita sebagai orang Kristiani
Lewat sakramen, kualitas hidup seseorang semakin meningkat. Orang semakin dekat dengan
Tuhan. Perayaan sakramen merupakan PERTEMUAN antara Kristus dan kita. Yang dituntut dari
kita adalah sikap batin yakni kehendak baik untuk melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki.
4) Ketujuh Sakramen:
Sakramen Baptis
Sakramen Ekaristi/Komuni
Sakramen Krisma
Sakramen Tobat
Sakramen Perkawinan
Sakramen Imamat
Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Sakramen Baptis, Ekaristi dan Krisma merupakan sakramen Inisiasi yaitu sakramen yang harus
diterima seseorang ketika masuk menjadi seorang Katolik. Sakramen Perkawinan dan Imamat
merupakan sakramen Panggilan di mana seseorang memilih pilihan hidupnya. Sakramen Tobat dan
Sakramen Pengurapan Orang Sakit merupakan sakramen Penyembuhan.
v Sakramen Baptis
Materi: Air
Forma/Ucapannya: Aku membaptis kamu, dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus
Maknanya:
Forma/Ucapannya:
Terimalah dan makanlah, Inilah TubuhKu yang dikorbankan bagimu. Perbuatlah ini sebagai kenangan
akan Daku.
Terimalah dan minumlah, Inilah DarahKu yang dikorbankan bagimu. Perbuatlah ini sebagai kenangan
akan Daku.
Maknanya:
Maknanya:
Lewat perbuatan dosa, manusia memilih untuk memisahkan diri dari Allah dan hidup menurut
kehendaknya sendiri tanpa rahmat Allah.
Akibat dosa, manusia kehilangan rahmat Allah yang pernah ia terima dalam sakramen baptis. Ia
tidak layak lagi disebut sebagai anak Allah. Selain itu, dosa ikut mengotori kesucian Gereja Kristus.
Relasi dengan sesama pun ikut rusak.
Jika seseorang bertobat maka, ia pun berdamai kembali dengan Allah, Gereja, dan sesama.
v Sakramen Perkawinan
Sakramen Perkawinan melambangkan persatuan Kristus dan gereja. Dengan demikian, sifat
perkawinan katolik adalah monogami (seorang perempuan dan seorang laki-laki) dan tak
terceraikan (tidak mengenal perceraian)
v Sakramen Imamat
Menjadi seorang imam merupakan panggilan khusus. Mereka dengan kemauan pribadi
memutuskan untuk hidup selibat atau tidak menikah demi kerajaan Allah. Mereka juga menghayati 3
kaul yaitu:
Materi: Minyak Pengurapan Orang Sakit (dari minyak zaitun ditambah balsem)
Maknanya:
1) Pengertian:
2) Macam-macam Sakramentali:
Ini merupakan pujian kepada Allah dan doa untuk memohon anugerahNya.
4) DEVOSI
1) Pengertian:
Devosi berasal dari kata bahasa Latin, Devotio yang berarti penghormatan. Devosi adalah bentuk-
bentuk penghormatan/kebaktian khusus orang atau umat beriman kepada rahasia kehidupan Yesus
tertentu, misalnya hati Yesus yang Mahakudus, Sakramen Mahakudus. Atau devosi juga bisa
ditujukan kepada orang-orang kudus seperti devosi Santa Maria, devosi kepada santo-santa
pelindung.
2) Tujuan Devosi
Devosi tidak bersifat paksaan melainkan sukarela. Devosi hendaknya bertujuan untuk menguatkan
iman kita kepada Allah dalam diri Yesus Kristus.
Kotbah atau homili: pewartaan yang berdasarkan perikope kitab suci. Kotbah diwartakan dari mimbar.
Meskipun terkesan satu arah (melulu dari yang berkotbah) namun kotbah yang baik adalah komunikasi
dua arah di mana pendengar juga diaktifkan. Orang yang membawakan kotbah disebut pengkotbah.
Pelajaran agama: proses pendampingan para guru agama kepada para siswa untuk menemukan makna
hidupnya dalam terang Kitab Suci.
Katekese umat: kegiatan suatu kelompok umat di mana mereka aktif berkomunikasi untuk menafsirkan
hidup nyata dalam terang injil yang diharapkan berkelanjutan dengan aksi nyata sehingga dapat
membawa perubahan dalam masyarakat ke arah yang lebih baik. Orang yang membawakan katekese
disebut Katekis
Pendalaman kitab suci: membaca dan merenungkan kitab suci. Bisa dilakukan dalam keluarga, kelompok
dan pada kesempatan khusus misalnya masa APP (prapaskah) atau masa adven (sebelum Natal) dan
bulan Kitab Suci (BKSN)
1. 2. Pewartaan dalam tindakan (Martyria)
Penjelasannya lihat tema tentang Gereja Yang Menjadi Saksi Kristus (Martyria)
Dalam mengaktualisasikan sabda Tuhan, ada dua tuntutan yang harus dipenuhi atau diketahui oleh
seorang pewarta sabda Allah yaitu:
Magisterium gereja adalah kuasa mengajar dalam gereja. Magisterium gereja bertugas untuk
menafsir dan mengajarkan kitab suci kepada umat dan menjaga kesatuan iman dan ajaran Kristus.
Umat hanyalah menjalankan apa yang diwartakan oleh magisterium gereja. Salah satu sifat dasar
magisterium gereja adalah “TIDAK DAPAT SESAT”. Artinya ajaran mereka senatiasa bersumber
pada kuasa Roh Kudus. Magisterium gereja terdiri atas imam agung (Paus) di Roma, kepala dewan
para uskup selaku gembala umat.
Gereja tidak pernah ada untuk dirinya sendiri, tetapi sebaliknya menjadi tanda dan saran bagi dunia
dan masyarakat. Gereja dipanggil untuk melayani sebagaimana Yesus sendiri datang untuk
melayani. Pada malam perjamuan terakhir, Yesus menunjukkan diriNya sebagai seorang pelayan
atau hamba dengan membasuh kaki para rasul. Sabda Yesus sendiri dalam Markus bab 10:
45, “Anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani” mendapat perwujudan
yang nyata. Santo Paulus melukiskan pengalaman Yesus ini dengan mengatakan bahwa “Kristus
telah mengambil rupa seorang Hamba” (Filipi, 2: 7). Dengan demikian menjadi murid Yesus berarti
harus meneladani Yesus dengan cara MELAYANI.
Dalam Markus bab 9: 35 dikatakan bahwa, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah
ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”
Gereja (kita) senantiasa menimbah kekuatan dari teladan Yesus sendiri sebagai nafas hidup kita
Perhatian utama pelayanan gereja adalah orang-orang yang miskin namun tetap memposisikan
mereka sebagai subyek yang sederajat dan tetap menghormati harga dirinya dan bukan
mengobyekan mereka (memperlakukan seenaknya)
v Kerendahan Hati
Seperti Kristus, gereja pun hendaknya melihat diri sebagai hamba yang tak berguna (Lukas 17: 10)
Bentuk-Bentuk Pelayanan
Pelayanan gereja dapat bersifat KEDALAM dan KELUAR.
v Kedalam meliputi : pembangunan dan pengembangan jemaat atau umat itu sendiri
Orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa atau kejadian
Orang yang dimintai hadir pada suatu peristiwa untuk mengetahuinya agar suatu ketika apabila
diperlukan dapat memberi keterangan yang membenarkan bahwa peristiwa tersebut sungguh-sungguh
terjadi.
Dari kedua arti di atas, kita dapat disimpulkan bahwa saksi selalu menunjuk pada personal/pribadi
seseorang yang mengetahui atau mengalami dan mampu memberikan keterangan yang benar.
Menyampaikan atau menunjukkan apa yang dialami dan diketahui tentang Kristus kepada orang lain
Penyampaian, penghayatan atau pengalamannya itu dapat dilaksanakan melalui kata-kata, sikap atau
tindakan nyata (teladan hidup)
Menjadi saksi Kristus selalu mengandung resiko sebagaimana Sabda Yesus sendiri, “Kamu akan
dikucilkan bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan
menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah” (Yohanes 16: 2). Meskipun demikian, banyak orang
yang terinspirasi dari pengorbanan Yesus sendiri dan mengorbankan nyawanya sebagai saksi
Kristus atau Martir (martir berarti orang yang berkorban atau rela mati demi menjadi saksi Kristus).
Martyria Merah/Darah: orang yang rela menumpahkan darahnya demi memberi kesaksian tentang
imannya akan Tuhan.
Contoh:
Uskup Romero yang tewas ditembak karena membela orang miskin di kota San Salvator.
Pater Maximilianus Kolbe yang rela mati dibunuh di kamp konsentrasi Nazi Jerman demi
menggantikan seorang bapak yang hendak dieksekusi.
Santo Tarsisius yang rela mati demi menyelamatkan hosti tubuh Kristus
Martir Putih: orang yang rela berbuat apa saja termasuk menghadapi tantangan demi memberi
kesaksian tentang Tuhan. Orang seperti ini tidak perlu mati seperti martyria merah/darah tetapi rela hidup
seperti Kristus.
Contoh:
Pater Damian yang selama hidupnya melayani orang-orang kusta yang dibuang di pulai Molokai.
SIFAT-SIFAT GEREJA
Dalam doa syahadat/credo/aku percaya, kita mengakui 4 sifat gereja yaitu: gereja yang satu, kudus,
katolik dan apostolik. Penjelasan dari masing-masing sifat gereja sebagai berikut:
Kesatuan iman ini bukan kesatuan statis tetapi kesatuan yang dinamis, artinya iman yang sama
namun diungkapkan dan dirumuskan secara berbeda-beda. Kesatuan di sini bukanlah keseragaman
tetapi bisa dipahami seperti Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.
v Kesatuan dalam pimpinan yaitu hierarki. Yesus memilih 12 rasul namun Ia juga memilih Petrus
sebagai ketua para rasul. Dalam diri Petrus, Kristus menetapkan asas dan dasar kesatuan iman
yang kemudian diteruskan dalam diri Paus juga masing-masing uskup sebagai pemimpin Gereja di
sebuah wilayah.
Kita sudah mendengar tentang fakta perpecahan gereja. Hal ini terjadi karena perbuatan manusia.
Untuk itu semangat persatuan harus dipupuk dan diperjuangkan melalui berbagai cara seperti:
v Sumber gereja berasal adalah kudus. Gereja didirikan oleh Kristus . gereja menerima kekudusan
dari Kristus sendiri (Yoh 17: 11)
v Tujuan dan arah gereja adalah kudus. Gereja bertujuan untuk kemuliaan Allah dan penyelamatan
manusia.
v Jiwa Gereja adalah kudus sebab jiwa gereja adalah Roh Kudus sendiri
v Unsur-unsur Ilahi yang otentik/asli yang berada dalam gereja adalah kudus misalnya ajaran-
ajaran atau sakramen-sakramen.
v Anggotanya adalah kudus karena ditandai oleh Kristus melalui pembaptisan dan dipersatukan
melalui iman, harapan dan cinta yang kudus. Artinya, kita semua dipanggil menjuju kekudusan.
v Merenungkan dan mendalami Kitab Suci khususnya ajaran dan hidup Yesus yang merupakan
arah dan pedoman hidup kita.
v Gereja terbuka terhadap semua bangsa dari berbagai daerah, agama, suku dan budaya
v Iman dan ajaran gereja bersifat umum artinya dapat diterima dan dihayati oleh siapa saja
Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku, dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia
yang mengutus Aku
1. 4. Sifat Gereja Yang Apostolik
Arti Apostolik
v Berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman mereka yang hidup
bersama YESUS
v Tidak terpaku pada gereja perdana namun tetap berkembang dibawah bimbingan Roh Kudus
v Gereja berhubungan dengan para rasl yang diutus oleh Kristus sendiri
v Option for the poor atau keberpihakan pada orang-orang yang miskin. Gereja senantiasa
membantu dan memihak mereka yang miskin sekaligus mereka yang tertindas. Dalam hal ini gereja
berupaya menjadi suara bagi mereka (the voice of the voiceless)
v Kenabian: dalam konteks ini, gereja mengambil peran sebagai seorang nabi yang mengkritisi
ketidakadilan yang ada. gereja juga menjadi saksi akan Kristus yang mengasihi. Disinilah nampak
sikap gereja yang profetis (kenabian)
v Membebaskan: gereja menjadi pembebas bagi masyarakat yang berada dalam kungkungan atau
belenggu ketidakadilan atau ketidakadilan.
v Ragi. Seperti ragi yang membuat sebuah adonan terus berkembang maka gereja pun mengambil
peran dan tugas yang sama
v Kharismatis: gereja terus berusaha dan mengakomodir setiap potensi yang ada yang dimiliki oleh
umatnya sebagai anugerah Allah
Mimbar Duniaku
Di mimbar kecil ini mata hatiku melihat dunia kecil dalam hatiku
Thursday, 4 December 2014
Tuhan menciptakan tiap orang berbeda. Unik berarti berbeda, istimewa dibanding yang lain. Keunikan adalah
karunia istimewa dari Allah. Keunikan adalah ungkapan kreatifitas Allah ketika menciptakan manusia pribadi per
pribadi. Tidak ada yang sama persis termasuk orang kembar. Fakta ini menunjukan kepada kita bahwa Tuhan
sangat serius menciptakan kita. Setiap pribadi diciptakan dengan detail, selalu berbeda dengan yang lain. Tidak
asal copy paste. Walau jumlah manusia milyaran, tiap saat lahir 10.000 bayi baru di Indonesia, tidak ada yang
sama. Hormati perbedaan, hargai keunikan sebab itu memang sengaja diberikan Allah kepada Tiap orang.
a. Fisik : raut wajah, postur tubuh, jenis rambut, warna kulit, bentuk gigi, cara tertawa, suara, dll.
b. Psikis / sifat : ramah, sabar, rajin, ulet, tekun, pendiam, pengamat, pencemas, dll.
c. Pengalaman hidup dan interpretasinya : Meskipun kita hidup bersama di satu kelas, punya guru yang sama dan
pelajaran yang sama pada jam yang sama, tapi tiap orang pasti berada pada peran yang beda. Yang seorang
merasa semangat - yang lain ngantuk, yang seorang aktif - yang lain pasif, yang seorang berbicara - yang lain
mendengar, dst.
Keunikan ini sangat membantu kita mengenal diri sendiri dan orang lain. Misalnya saya jadi tahu bahwa saya
pendek karena saya bertemu dengan orang yang lebih tinggi dari saya. Ketika bernyanyi saya jadi tahu suara saya
adalah tenor karena ada teman yang bersuara bas, sopran dan alto. Dll.
a. Sifat / watak (character – Inggris) adalah keadaan bawaan seseorang yang sudah melekat padanya dan
menggerakan tingkah laku atau sikapnya. Sifat dapat juga menjadi pembeda tiap pribadi, dalam satu kelas karakter
tiap pribadi tentu berbeda, meski ada hal yang sama, misalnya sama-sama rajin belajar tapi tetap ada sifat yang
tidak dimiliki oleh yang lainnya.
b. Sikap adalah prilaku atau cara seseorang bertindak. Sikap bisa bergerak spontan, bisa juga karena digerakan oleh
sifat. Sikap spontan misalnya ikut tepuk tangan ketika disuruh, sikap siap atau istirahat. Sikap yang digerakan oleh
sifat misalnya rajin membaca, berdoa tekun.
Sifat terbentuk melewati tiga proses : pola pikir --- menjadi tindakan----- menjadi kebiasaan --- menjadi Sifat.
Apa yang kita pikir atau rekam dalam pikiran bisa berasal dari :
1. Pengaruh lingkungan (keluarga, masyarakat, tempat pergaulan, atau buku yang dibaca) Apa yang kita amati dan
ditiru berulang-ulang kemudian diolah oleh memori sebagai sesuatu yang rutin sehingga membentuk pembiasaan.
Kebiasaan yang terekam inilah yang kemudian menjadi sifat yang dapat menggerakan tingkah laku. Proses ini
disebut internalisasi pengaruh lingkungan. Oleh Sigmund Freud (1856-1939), psikolog Austria, pengaruh linkungan
yang sudah terinternalisasi ini disebut sebagai Superego.
2. Pribadi sendiri. Mula-mula sesuatu diolah oleh pikiran yang membentuk pola pikir/ cara pandang/ paradigma.
Paradigma ini kemudian diwujudkan dalam sikap/ prilaku/ tindakan. Sikap yang diulang-ulang akan membentuk
kebiasaan. Kebiasaan inilah yang akhirnya membentuk sifat seseorang.
Misalnya, aku berpikir lebih baik bagiku untuk tidak mudah kesal, untuk itu aku harus cepat memahami
dan berpikir positif. Maka itulah yang kulakukan. Dan ternyata itu dapat membuatku lebih tenang. Maka aku
melakukannya lagi: berpikir positif, cepat memahami agar aku tidak mudah kesal. Begitu seterusnya, sehingga aku
sudah terbiasa berpikir positif. Maka aku menjadi sabar dan selalu berpikir positif.
a. Baik pengaruh lingkungan atau diri sendiri, karakater pribadi terutama terbentuk karena pribadi mengizinkannya
untuk terbentuk. Hidup dengan teman-teman perokok tidak membuat seseorang menjadi perokok kalau dia
berpikir untuk menolak merokok, atau tidak terus menerus / terbiasa merokok.
b. Maka sangat penting bagi kita untuk selektif memilih sikap. Kita hanya boleh bersikap positif yang akan
berpengaruh baik bagi diri dan orang lain. Jika terlanjur bersikap negative, segeralah berhenti sebelum menjadi
kebiasaan.
Perbedaan paling jelas adalah antara laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki keunikan masing-masing.
Pembeda paling kodrati, artinya bawaan sejak dalam kandungan adalah organ seksual : jenis kelamin dan organ
lainnya. Perempuan memiliki keistimewaan yang dilebihkan oleh pencipta bahwa dia memiliki RAHIM, INDUNG
TELUR dan KELENJAR SUSU.
Organ-organ seksual lalu bekerja dengan system yang luar biasa. Terutama ketika seseorang memasuki masa
pubertas. Organ-organ seksual membuat seseorang menjadi lebih sempurna sebagai manusia. Masa pubertas
ditandai oleh gejala biologis : laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami menstruasi. Mimpi
basah adalah pembuangan sel sperma yang sudah matang. Ini terjadi ketika seseorang sedang tidur, hormone
seksual menyampaikan pesan kepada otak, otak lalu membuat bayangan (mimpi) yang dapat menimbulkan ereksi
(penis menjadi tegang) lalu mengeluarkan sperma.
Sedangkan menstruasi adalah prose luruhnya dinding rahim yang tidak terpakai untuk menjadi tempat
tinggalnya sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma. Setiap hari dinding rahim terus menebal, maka secara alami
kelenjar dinding rahim ini harus dibuang jika tidak dipakai oleh sel telur. Ini terjadi dalam keadaan seseorang
terjaga/ sadar, sering kali disertai rasa sakit yang melilit-lilit di bagian bawah perut.
6. Gejala fisik dan psikis seseorang yang sudah memasuki dan melewati masa pubertas.
Memasuki masa pubertas (remaja) perempuan dan laki-laki makin tampak berbeda.
Fisik
Laki-laki
Testis
Kantung Sperma
---
Bergerak cepat
Mencipta
Mencari / menghasilkan
Perbedaan paling mencolok antara laki-laki dan perempuan adalah jenis kelamin dan organ seksual.
Perempuan
Vagina
Indung Telur
Rahim
Lemah lembut
Bergerak Lambat
Tugas
Memelihara
Menabung / menyimpan
Hanya perempuan yang bisa melahirkan. Inilah tugasnya menurut Kejadian 3:16.
Kejadian 3 : 17 – 19, menulis bahwa tugas Adam adalah mengolah tanah untuk mendapatkan makanan. Dia harus
jerih payah untuk mendapatkan rezeki bagi keluarganya.
Zaman dahulu perempuan lebih banyak waktu dihabiskan di rumah untuk mengurusi pekerjaan rumah tangga
: merawat anak, memasak dan pekerjaan rumah lainnya. Sedangkan laki-laki berada di luar rumah untuk mencari
nafkah. Namun kini, karena kebutuhan hidup yang makin tinggi, dan juga kopetensi perempuan yang makin tinggi
maka laki-laki dan perempuan sama-sama punya hak dan kewajiban, kesempatan dan kebebasan untuk bekerja di
luar rumah dan urusan rumah tangga.
Maka hubungan ideal keduanya adalah hubungan kesalingan. Mereka harus saling hormat dan menghargai
peran masing-masing.
TALENTA
1 talenta = 6000 dinar. 1 dinar = upah sehari ( + Rp. 11.000). 6000 dinar = 66.000.000.
a. Talenta / bakat. Bakat adalah kemampuan bawaan sejak seseorang mulai tercipta. Karena itu
talenta adalah murni karunia Allah. Bakat adalah warisan dari Allah lewat kedua orang tuanya. Namun
dalam diri seseorang bakat / talenta itu selalu berupa potensi. Jika tidak dipicu, diasah/ dilatih dan
dipakai, talenta ini tidak akan tampak. Ini yang kita sebut bakat terpendam.
b. Pembiasaan dan latihan. Orang yang sama sekali tidak tertarik pada musik akan bisa bermain
musik jika memaksakan diri untuk terus berlatih.
c. Hoby atau daya Tarik. Hoby adalah ketertarikan pada suatu aktifitas. Hoby yang terus dilatih
bisa tampak menjadi suatu bakat. Hoby bisa muncul kapan saja, ketika ada hal obejek yang dapat
membuat daya tarik.
d. Pengalaman Hidup. Tempaan pengalaman hidup/ latihan hidup dapat membuat kemampuan
tiap orang berbeda-beda. Orang yang memiliki naluri bisnis adalah orang yang telah lama berbisnis,
memiliki pengetahuan tentang itu dan juga pernah pengalami kepahitan. Orang sering keluar / melewati
masalah akan menjadi orang yang kuat dan pintar menghadapi persoalan.
9. Matius 25 : 14 – 30.
Injil ini menceritakan tentang bagaimana sikap tiga orang hamba terhadap talenta yang dikaruniakan kepada
mereka. Si Tuan memberikan mereka talenta karena percaya pada kemampuan mereka masing-masing. Hamba
pertama diberikan 5 talenta (Rp. 330.000.000) dan ia begitu tekun dan setiamengembangkan talenta itu sehingga
menjadi 10 talenta (Rp. 660.000.000). Hamba kedua diberikan 2 talenta (Rp. 132.000.000), meski tidak
maksimal tapi dia tetap ber-tanggung jawab untuk mengembangkannya. Hasilnya adalah 4 talenta. Sedangkan
hamba terakhir mendapat 1 talenta. Walau jumlah itu tidak sedikit, tapi dia lebih memilih untuk menguburkannya.
Entah karena malas, atau minder atau tidak percaya diri, atau takut atau juga memberontak. Dia menyusun
konsep pembenaran untuk tindakannya itu bahwa dia tidak perlu mengembangkannya karena tuannya itu curang
dan kejam, yang memanen dari tempat dia tidak menabur.
Ada beberapa pesan yang bisa kita ambil dari kisah ini:
Dalam Kejadian 1 : 31, tertulis bahwa setelah menyelesaikan semua proses penciptaan, Allah membuat evaluasi.
Allah melihat hasilnya dan semuanya “Sungguh Amat Baik.”
Namun ternyata dalam diri kita tetap ada kelemahan dan keterbatasan. Bahkan ada orang yang lahir tanpa
kelengkapan indra atau organ seperti umumnya orang lain. Mengapa demikian ?
A. Alasan Kodrati : Sebagai makhluk yang tercipta manusia pasti memiliki kelemahan dan
keterbatasan. Semua yang tercipta pasti tidak kekal. Semua yang tidak kekal akan menuju kepada ketidak-
kekalan. Maka dalam dirinya pasti ada kelemahan.
B. Alasan Teologis : Injil Yohanes 9:1 – 7 menceritakan tentang seorang pemuda yang lahir buta.
Masyarakat menuduh orang tuanya atau dirinya telah berdosa sehingga dia buta. Namun Yesus
memberikan alasan teologis bahwa dalam diri orang inilah Pekerjaan Allah dinyatakan.
Disfable / cacat
Kalau begitu apakah cacat berasal dari Allah? Jawabannya TIDAK. Ada banyak faktor alam dan gen yang
menyebabkannya. Namun dalam dirinya Allah tetap memberikan bekal istimewa. Apa yang orang normal tidak
miliki, justru ada pada mereka. Misalnya:
a. Napoleon yang berpostur mungil – pendek, ternyata memiliki jiwa pemimpin yang tiada tandingnya. Dia menjadi
panglima perang terhebat dalam sejarah Prancis, memimpin ribuan pasukan gagah dan tinggi-tinggi.
b. Louis Braille yang buta ternyata memiliki tingkat keterampilan yang hebat. Darinya tercipta tulisan braille, sehingga
orang buta bisa melihat.
c. Albert Einstein yang dicap bodoh waktu sekolahnya, sehingga akhirnya putus sekolah ternyata adalah penemu
masyur. Dia menghalaukan kegelapan malam dengan lampu pijarnya, dan menghemat berjuta-juta minyak bumi
karena menggudangkan jutaan lampu petromaks.
d. Bethoven yang tuli ternyata adalah seorang komposer masyur sepanjang masa.
Mereka itu sudah tiada ratusan atau puluhan tahun lalu, namun karya dan kehebatan mereka masih hidup hingga
kini. Dan masih banyak contoh lainnya, sebagai bukti bahwa Allah menyatakan karya-karya hebatnya dalam
kelemahan mereka. Kelemahan adalah karunia.
###
Dasar kesederajatan
Namun kenyataan sekarang adalah perempuan banyak kali dianggap lebih lemah dari laki-laki. Subordinat :
perempuan adalah sub – bagian (cabang) laki-laki sebagai pusat. Perempuan adalah nomor dua setelah laki-laki.
Perempuan di anggap makhluk lemah yang kurang berdaya. Pandangan yang keliru ini berasal dari
budaya Patriakal (patri = bapa), budaya yang dikuasai dan ditentukan oleh laki-laki. Budaya dunia umumnya
budaya patriakal, maka jarang sekali ada kepala suku adalah perempuan. Dalam budaya ini garis keturunan
adalah patrilineal, yakni laki-lakilah yang memegang kendali keluarga. Laki-lakilah yang berhak mendapatkan
warisan keluarga. Pembedaan dalam tugas sosial ini adalah pembedaan hasil ciptaan manusia, bukan dari
penciptaan. Karena itu pembedaan ini bisa dirubah.
Dalam masyarakat sering ada anggapan bahwa perempuan cukup berperan di dapur dan di kamar. Tugas
perempuan adalah mengurus rumah tangga, masak dan mengasuh anak. Sedangkan tugas laki-laki adalah mencari
nafkah. Pendapat keliru ini membuat perempuan jarang mendapat posisi istimewa di tempat kerja.
Demitologi
Demitologi maskudnya meluruskan kembali sejarah yang telah diatur oleh laki-laki. Perempuan dan laki-
laki itu memiliki tugas dan peran yang sama dalam masyarakat. Perbedaan mereka hanya pada struktur fisik dan
peran biologis. Perbedaan yang paling jelas adalah bahwa hanya perempuan yang memiliki rahim sehingga bisa
mengandung dan melahirkan. Ini adalah perbedaan kodrati, artinya perbedaan yang sudah ada sejak keduanya
diciptakan. Perbedaan ini tidak dapat diubah.
Sejarah dunia kita juga telah mencatat banyak perempuan yang telah menunjukan kemampuan yang hebat
pada bidang yang biasanya dikuasai laki-laki. Megawati pernah menjadi presiden RI, Margaretha Teacher pernah
menjawab Perdana Mentri Inggris yang sangat kuat. Benazir Butho juga adalah mantan perdana mentri Pakistan
yang sangat dihormati. Pahlawan Indonesia juga banyak yang perempuan, misalnya Cut Nyak Din, Maria Christina
Tahahu dari Maluku, R.A Kartini pejuang emansipasi, dll.
Maria juga disebut sebagai tokoh emansipasi perempuan, ketika dalam madah magnifikat (Lukas 1 : 46- 56), dia
berkata : “Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah.”
Orang yang berkuasa pada zamannya jelas adalah para laki-laki, dan yang direndahkan adalah perempuan dan
anak-anak. Maka bisa diterjemahkan : menurukan laki-laki dan meninggikan perempuan.
Yesus Kristus sendiri yang hidup dalam budaya Yahudi yang sangat Patriakal menunjukan sikap-sikap yang
berbeda.
Hubungan ideal antara perempuan dan laki-laki adalah hubungan kesalingan. Perempuan tidak boleh lagi
hanya ditentukan oleh laki-laki, sehingga ia menjadi pasif dan diremehkan. Perempuan harus bisa mandiri sehingga
dirinya bisa menjadi sumber keputusan. Ia tidak boleh tergantung pada laki-laki. Sedangkan laki-laki harus
menghargai perempuan sebagai pribadi yang bisa juga mengambil kebijakan sosial atau keluarga. Dalam tugas dan
peran sosial tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan melainkan kesamaan bahwa keduanya adalah
manusia, maka keduanya harus bekerja sama sebagai patner. Hubungan seperti ini disebut hubungan Patnership
atau kesalingan.
KESEDERAJATAN UMAT MANUSIA – MARTABAT MANUSIA
Pada hakekatnya manusia memiliki martabat yang sama, namun sering sekali terjadi pelanggaran
terhadap martabat manusia (Hak-hak Asasi Manusia – HAM), misalnya perbudakan, perdagangan manusia,
penjajahan, pemiskinan, dan banyak kejadian lainnya.
Yeremia 1:5,
Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, sebelum engkau keluar dari
kandungan, Aku telah menguduskan engkau.
Mazmur 8:5,
Engkau telah membuatnya (manusia) hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan
dan hormat.
1 Kor 6:19,
Tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah.
A. Dengan BADAN / Materi : kita bisa berada, tahu tentang diri sendiri dan orang lain. Kita menjadi
nyata / tampak.
B. Roh dan Jiwa : membuat kita memiliki hidup/ dapat merasakan, berpikir dan bertindak sebagai
manusia.
Ketiga unsur ini membuat manusia lebih istimewa dan unik dari makhluk lain:
1. Karena akal budi kita pun dapat memutuskan sesuatu lalu gembira atau menyesal karena
keputusan itu.
2. Manusia memiliki kesadaran moral: yaitu untuk memiliki keputusan yang BAIK atau tidak BAIK,
yang BENAR atau SALAH, dan dia mengerti alasan keputusannya.
3. Manusia bisa sadar akan dirinya, akan penciptanya, dan asal dan tujuan hidupnya. Manusia
memiliki kemampuan untuk refleksikan sejarah/ pengalaman hidupnya.
Sebenarnya kasta ini adalah untuk mengidentifikasi kelompok masyarakat. Namun kasta juga dipakai untuk
diskriminasi. Masyarakat dari kasta Sudra tidak boleh bergaul dengan golongan lain.
2. Sosial/ Ekonomi : Taraf ekonomi dalam masyarakat sering kali dipakai untuk diskriminasi. Sering
kali orang yang berkedudukan tinggi jabatannya lebih dihormati dari pada bawahannya. Demikianpun
kaum kaya sering diutamakan dari masyarakat ekonomi kurang mampu. Masyrakat berekonomi lemah
berusaha mendapatkan pekerjaan hanya untuk bisa makan dan hidup.
3. Kekuasaan : Kekuasaan bisa berasal dari kemampuan ekonomi, pengetahuan atau jabatan dan
kekuatan. Dalam hal orang yang menindas orang lain karena merasa diri punya kuasa yang lebih. Suami
merasa lebih kuat dan berkuasa sehingga menindas istri. Istri merasa lebih berkuasa sehingga menindas
pembantu.
4. Pendidikan : Kurang pengetahuan dan tingkat pencapaian ijazah sekolah membuat seseorang
memiliki kesempatan terbatas untuk masuk bidang pekerjaan. Maka ada golongan kerja pengambil
kebijakan, ada golongan kerja pesuruh atau pelaksana. Penjajahan jaman dahulu juga terjadi karena
alasan ini bahwa Negara yang lebih maju, lebih kuat dapat menjajah bangsa lain yang masih lemah
pendidikan dan ketahanannya.
5. Jenis Kelamin : Perempuan sering kali dianggap lebih tidak mampu, lemah dan berkompetensi
rendah. Karena itu kesempatan mereka lebih terbatas, gaji merekapun kadang lebih rendah dari pada laki-
laki.
6. Usia : anak-anak dan remaja sering kali rentan terhadap tindakan kasar dari orang tua. Bahkan
tenaga dan seluruh diri mereka sering pula dijual.
1. Uskup Oscar Romero di El-Savador, Amerika Selatan. Dia menentang penindasan yang dilakukan
oleh pemerintah yang telah merampas hak-hak pemilu warga sipil, juga merampas hak mereka atas lahan
yang menyebabkan bertambahnya kemiskinan. Di pihak yang sama dengannya, para geriliwan berperang
melawan pasukan pemerintah. Peperangan itu menyebabkan berjatuhnya korban dari penduduk sipil,
termasuk para pastor Jesuit. Romero lantas bersuara keras menentang kebiadapan itu. Tapi akhirnya dia
tewas ditempak ketika sedang merayakan misa, Maret 1980.
2. Mahatma Gandhi : Dia adalah tokoh pejuang kemerdekaan India tanpa kekerasan. Dia
memimpin rakyatnya untuk melawan kekuasaan Inggris dengan gerakan Ahimsa : Menolak berperang
dengan mengangkat senjata. Mereka menghadapi pasukan Inggris yang bersenjata lengkap dengan
tangan kosong, dan hanya siap untuk ditembak. Dia juga mengajak rakyatnya untuk tidak berkerja sama
dengan Inggris atau menggunakan produk Inggris (Swadesi). Hasilnya, Inggris mundur karena tidak
mampu bertindak melawan nurani, berperang dengan orang yang tidak mau berperang.
3. Mother Teresa: Dia adalah seorang biarawati Katolik yang khusus membaktikan diri kepada
orang-orang miskin, terlantar di lorong-lorong kota Kalkuta India. Dia merawat mereka yang sakit
sebenarnya tidak dipedulikan oleh masyarakat karena berasal dari kasta rendah. Dia membawa orang
yang sedang sekarat agar bisa mati secara manusiawi, dia memelihara anak-anak yang telah dibuang oleh
orang tuanya. Dia menolak aborsi, dan meminta calon bayi untuk dirawat. Dia menjadi mata teduh Allah
bagi dunia abad ke 21 ini. Dia meninggal 5 September 1997
4. Alice Stroke Paul : perempuan muda ini memperjuangkan hak-hak politik perempuan
di Amerika. Dia berjuang dan bersuara lantang agar perempuan juga bisa memilih dipilih sebagai
pemimpin dan pejabat politik. Perjuangannya tidak mudah, dia akhirnya ditangkap dan dipenjara di
penjara yang tidak manusiawi, tanpa penerangan, tanpa ventilasi udara yang memadai. Martin Luther
King di Amerika, dia berjuang untuk kesamaan politik terhadap semua warga yang kulit putih dan kulit
hitam. Dia adalah seorang orator hebat yang mempromosikan kesamaan hak-hak warga kulit hitam.
Karena perjuangan-nya ini dia akhirnya dibunuh usai berpidato.
5. Di Indonesia kita mengenal R.A Kartini yang memiliki pemikiran futuristic tentang kesamaan
gender. Dengan caranya sendiri menolak tradisi pryai Jawa yang terlalu kuat. Dia tidak mau orang-orang
tua berlutut sujud kepadanya hanya karena dia adalah Raden, anak bupati. Cita-citanya tinggi ingin
memerdekakan Indonesia, memajukan pendidikan pribumi, terutama para perempuan. Ada pula Munir
Said Thalib, yang berjuang mencari keadilan bagi anak-anak muda yang diculik lalu hilang sampai saat ini
oleh rezim penguasa dalam proses awal reformasi politik 1996/1997. Munir mati setelah diracuni dalam
pesawat menuju Belanda.
6. Dan banyak tokoh lainnya…
SUARA HATI
Suara hati adalah kesadaran moral dalam situasi konkrit atau hidup sehari-hari. Kesadaran moral maksudnya
kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Suara Hati juga disebut sebagai corong Allah, dan tempat seseorang berdiam diri bersama Allah (Gaudium Et Spes
art. 16). Itu sebabnya suara hati sering disebut : Nur-ani / sanubari = cahaya paling dalam.
1. Objektif dan jujur : suara hati selalu jujur. Jika kita merasa sakit dan sedih suara hati membuat suasana hati kita
sakit dan sedih. Jika merasa manis, suara hati memberitahukan bahwa itu manis. Suara hati melihat apa adanya
sesuatu (objek) maka disebut objektif.
2. Normative : suara hati merupakan cerminan dari norma-norma yang ada di masyarakat sekitar. Suara hati benar
bila mengikuti norma dan salah bila melanggar norma. Misalnya, suara hati hati kita akan melarang kita untuk
kencing di pinggir jalan sebab menurut pandangan masyarakat itu tidak sopan, dan suara hati akan malu bila kita
melakukannya. Agama punya aturan untuk menghormati orang tua, dan suara hati kita selalu menyuruh kita untuk
melakukan hal tersebut.
3. Tulus dan tanpa pamrih : suara hati pada dasarnya tidak harapkan imbalan dari perbuatan kita.
1. Suara hati adalah alat komunikasi dari Allah kepada tiap pribadi manusia. Melalui suara hatinya
Allah membimbing tiap pribadi untuk hanya melakukan perbuat baik dan benar dan terbaik /
terbenar. Maka suara hati adalah pedoman atau norma untuk menilai setiap tindakan manusia.
2. Awalnya orang tua, masyarakat, teman, sekolah, Negara, agama, dan pengalaman hidup
memasukan banyak program ke dalam benak kita. Mereka menginstal hal-hal baik dan positif, lalu
menurut akal budi dan pengalaman kita sendiri program-program ternyata baik, maka diterima dan
disimpan dan lalu membentuk SUARA hati. Maka selanjutnya ketika kita melakukan hal yang sesuai
dengan data yang telah tersimpan itu, maka suara hati akan menerima. Namun jika sebaliknya, suara hati
akan menolak, membuat kita merasa tidak nyaman. Misalnya, seorang anak yang selalu diajari untuk
berdoa dan kegereja tiap Minggu, akan merasa tidak nyaman dan ragu bila ada teman yang mengajak ke
tempat lain pada hari Minggu.
Apakah suara hati suara Tuhan? Namun mengapa kita sering keliru memutuskan sesuatu, padahal Tuhan
tidak pernah keliru. Dalam keadaan asali-nya suara hati adalah suara Tuhan, atau alat untuk Tuhan bersuara.
Namun dalam pertumbuhan kita sebagai manusia, alat ini sering dikotori oleh pengaruh lain dan kita setuju pula
untuk menyimpannya dalam hati.
Roma 7: 14 - 26
Hukum Allah : selalu menyuruh dan mengarahkan pribadi untuk melakukan hal-hal yang baik.
1. Gaudium et Spes artikel 16 : Karena ketidaktahuan yang tidak teratasi. Ini tidak
mengurangimartabatnya sebagai manusia.
2. Mengambil keputusan tergesa-gesa, dalam keadaan emosi yang belum stabil. Keputusan dalam
situasi ini dapat saja membahayakan martabat manusia.
3. Terbiasa menolak suara hati yang baik dan menganggap biasa pada kejahatan. Keputusan dalam
situasi ini adalah keputusan yang merendahkan martabat manusia.
Maka dari tiga penyebab di atas kita bisa mengenal tingkatan kesalahan keputusan suara hati :
No. 1 : tidak tahu apa yang diputuskan, No. 2 : darurat, harus memutuskan sekarang, No.3 : Tahu dan tetap
melakukan, bahkan terecana.
Karena akal budi dan perasaannya, manusia otomatis memiliki KEBEBASAN. Karena kebebasannya ini tiap
pribadi menjadi otonom – mandiri, menjadi panglima atas dirinya sendiri. Dia bebas menentukan arah hidupnya
sendiri. Namun juga mesti bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Maka kebebasan harus selaras dengan
hukum moral di dalam suara hatinya dan norma-norma umum masyarakat. Tidak ada kebebasan mutlak, itu
memang takdirnya. Tiap pribadi hanya bisa lahir di suatu tempat, dari orang yang satu, dan hanya bisa berada di
satu tempat.
Kebebasan baru benar-benar bebas ketika seseorang mengikuti aturan hukum moral dalam hatinya dan
norma umum dalam masyarakat. Maka kata St. Paulus : “Jagalah supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu
sandungan bagi mereka yang lemah.” (1 Korintus 8:1-13)
Batas dari kebebasan diri adalah hukum moral. Batasan kebebasan dalam masyarakat adalah kebebasan
sesama atau norma masyarakat.
Seberapapun kebebasan tiap orang mestilah ingat untuk bertindak sebagai manusia yang mulia dan terhormat,
manusia yang di dalamnya Roh Kudus tinggal.
Kebebasan sejati menurut Gaudium et Spest artikel 17 adalah ketika manusia bertindak secara mulia sebagai
gambar Allah dalam dirinya.
sme : Kebebasan adalah nilai politik yang paling utama. Bercita-cita membentuk masyarakat yang bebas, berpikir, bertukar
gagasan, sistemp pemerintah yang transparan, ekonomo pasar yang mendukung usaha pribadi yang relative
bebas.
sme : system dikuasai oleh kaum pemilik modal. Mengutamakan pengumpulan kekayaan. Seringkali kesejahteraan kaum
pekerja diabaikan.
isme : (bertentangan dengan prinsip-prinsip liberalism dan mengkeritik kapitalisme). Bercita-cita agar masyarakat berada pada
suatu sistem bahwa setiap anggota masyarakat dapat memeperoleh hasil sesuai kebutuhan. Maka
ada pembatasan hak milik demi kesetaraan dan keadilan sosial. Pencetusnya Karl Marx dan Friedrich Engels.
Menurut paham ini, kaum buruh adan pekerja adalah juga pemilik usaha, pemilik / subjek produksi bukan alat
produksi.
me : muncul untuk mengeritik dan menggantikan paham kapitalis. Muncul di pertengahan abad 19 dan awal abad 20. Bercita-
cita membentuk suatu masyarakat yang egaliter – artinya memiliki kesamaan drajat. Politik seharusnya
melayani masyarakat banyak bukan berpihak kepada kaum pemilik modal.
rasi : Paham politik yang bercita-cita mewujudkan kedaulatan rakyat atas Negara. Menolak system komunis yang dictator,
menolak liberalisme yang terlampau bebas. Wujudnya adlaah trias politika: - eksekutif (presiden), yudikatif
(hukum) dan legistatif (perwakilan rakyat). Ketiga lembaga Negara yang saling control untuk mencapai
kesejateraan rakyat banyak.
beralisme : fokus pada perdagangan bebas, agar setiap Negara dapat memperoleh keuntungan demi kemajuan dan kesejahteraan
rakyatnya.
mentalisme : Pandangan yang hendak mengembalikan system pada keadaan asli sedia kala.Memperkenalkan kembali hukum-hukum
tua dan lama, yang keras dan kasar karena menganggap itu lebih bisa menata masyarakat. Ini biasanya terjadi
karena ketidak-puasan system yang sedang berjalan. Biasanya dikaitkan dengan ajaran agama, sebagai ajaran yang
paling tua.
me : pemikiran atau paham yang memandang dan menjunjungi tinggi nilai-nilai keberagaman agar dapat hidup bersama
meski berbeda-beda. Paham ini menghormati dan menghargai perbedaan. Ini adalah salah satu ciri masyarakat
modern.
alisme : Paham yang beranggapan bahwa seluruh kehidupan ini pada intinya adalah materi. Sesuatu diakui keber-ada-annya
karena materi. Paham ini menghasilkan sifat materialistic, yakni pengakuan akan keber-ada-an seseorang
menurut materi yang dimilikinya. Seseorang merasa akan diakui bila materinya banyak.
sme : Paham yang hanya mengejar kesenangan atau kenikmatan materi. Tujuan hidup adalah mencapai kesenangan. Hidup
harus dinikmati. Bila bisa dihindari, perjuangan, kepahitan, kesakitan seharusnya dihindari.
merisme : Paham yang memandang materi dan hedonis sebagai sesuatu yang patut dinikmati. Konsumeris adalah memakai materi
sebanyak-banyaknya untuk memuaskan keinginan/ nafsu bukan karena sungguh dibutuhkan.
ualisme : Paham yang memandang pentingan pribadi di atas segalanya. Hak-hak pribadi tidak boleh diabaikan atau dikorbankan
karena kepentingan umum. Semua orang harus bisa berjuang sendiri untuk mencapai kesejahteraan, tidak perlu
dibantu.
Farisi : Dikenal saleh, berusaha menerima dan menjalankan hukum lisan maupun tertulis
dengan sangat teliti sebagai suatu kewajiban. Maka mereka mengecam Yesus yang
sering melanggar hari Sabat dan bergaul dengan pada pendosa.
Zelot : Para pejuang kemerdekaan Yahudi atas penjajahan Romawi. Melihat Mesias sebagai
pemimpin perang dan pemimpin bangsa. Perjuangan mereka telah dimulai sejak awal
abad pertama Masehi hingga sekitar tahun 70 M, dengan kehancuran Yerusalem.
Eseni : Kelompok para pertapa dan pendoa. Mereka memisahkan diri dari keramaian. Mereka
menjalankan hukum taurat dengan ketat untuk kelompok mereka sendiri. Selalu hidup
dalam komunitas, tanpa harta kekayaan pribadi, sebagian memilih untuk tidak menikah.
Bersikap Kritis :
1. Mengetahui semua ideology yang ditawarkan, mengritisinya dengan tidak serta merta
menerimanya.
2. Tidak lagi memandang hanya pada diri sendiri atau kelompok sendiri saja, melainkan
kepentingan sesama yang lebih luas. Apakah ideology itu dapat membantu orang lain ke
arah yang lebih baik.
3. Membuka perhatian yang lebih sempurna yakni kea rah Allah sendiri.
SELAMAT BELAJAR.
Catatan ini hanya alat bantu untuk pemahaman, sebaiknya tetap membaca buku
referesinya.
Mimbar Duniaku
Di mimbar kecil ini mata hatiku melihat dunia kecil dalam hatiku
Showing posts with label 3. 10 sem 2 Sengsara dan Wafat Yesus Kristus.. Show all posts
Sudah lama kaum intelektual Yahudi (Kaum farisi, Kaum Saduki, Imam-imam kepala,
dan Sanhedri (Mahkama Agama) mengamati gerak-gerik Yesus. Mereka tidak menyukainya,
bahkan berkali-kali berusaha menangkap dan menghukumnya. Namun Mereka takut pada
orang banyak di sekitar Yesus, dan juga tidak berdaya pada kuasa charisma-Nya. Di pihak lain,
Yesus Kristus adalah tokoh publik. Sulit sekali menangkapnya tanpa bukti. Berkali-kali mereka
berusaha menjebak Yesus, agar mendapatkan bukti yang sah supaya Dia hukum, tapi berkali-
kali mereka terpukul mundur karena jawaban yang tidak bisa mereka tebak. Ingat ketika Yesus
ditantang bayar pajak atau tidak? mengampuni perempuan berzinah atau merajamnya?
Yesus Kristus dalam waktu singkat berhasil menyita perhatian khayalak ramai. Semua
orang membicarakanNya, dari Yerusalem sampai ke Yudea. Bahkan tersebar hingga ke luar
kerajaan. Pusat perhatian adalah Tokoh Baru yang langsung tenar itu. Kaum Intelektual yang
selama ini sebagai sumber inspirasi, panduan tingkahlaku pelan-pelan ditinggal. Para umat
malah berkumpul mendengarkan kotbah Yesus di bukit, di pantai. Kemana Yesus Pergi ke sana
juga banyak orang pergi.
3. Hukum Taurat.
Hukum Taurat memuat banyak aturan ketat, yang kemudian ternyata dipraktekkan mentah-
mentah tanpa melihat situasi. Kaum Yahudi menjadi hamba hukum. Yesus mendobrak
kebiasaan ini: Manusia adalah tuan atas hukum, bukan sebaliknya, begitu kata-Nya. Yesus
tidak mengubah Taurat tapi mengubah cara pandang dan cara sikap umat tentang Taurat.
Namun karena sikapnya itu para intelektual menuduh-Nya telah melanggar Hukum
Taurat demikian :
a. Yesus bukanlah nabi atau orang kudus. Dia justru mudah didekati orang-orang berdosa :
perempuan berzinah, pemungut cukai, mereka yang sakit akibat terkutuk karena dosa: kusta,
atau penyakit lainnya.
b. Yesus melawan hukum taurat, Dia tidak peduli pada hukum halal – haram. Dia malah
menyentuk orang-orang kusta (itu haram), dia tidak berpuasa ketika yang lainnya berpuasa.
c. Yesus melanggar hari sabat, hari sabat adalah hari Tuhan, tidak boleh melakukan pekerjaan.
Tapi Yesus justru menyembuhkan orang pada hari Sabat.
d. Yesus mencampuri urusan Imam Agung ketika tiba-tiba dia mengusir pergi para pedagang di
pelataran Bait Allah.
e. Yesus bahkan dituduh meremehkan nenek moyang Israel, ketika mengatakan bahwa Bait
Allah bisa dirubuhkan, dan Dia akan membangunkannya kembali hanya dalam waktu tiga hari.
4. Trauma Romawi.
Semenjak Israel dijajah orang Yahudi, sudah beberapa orang yang mengaku sebagai
Mesias (pembebas). Orang-orang (mesias-mesias palsu) itu menghimpun kekuatan lalu
melakukan pemberontakan terhadap penjajah. Misalnya Yudas dari Galilea dan Simon dari Bar
Kokhba.
Nah, isu pemberontakan ini dipakai oleh pemuka agama. Mereka mempengaruhi
Pilatus agar menghukum Yesus karena memprovokasi masyarakat. Namun ketika Pilatus
memeriksa Yesus, dia tidak menemukan hal-hal yang membahayakan keamanan. Itu murni
masalah agama. Maka dia berniat melepaskan Yesus. Namun niatnya urung karena para tokoh
antagonis terus mendesak bahkan mengancam. Pilatus memberikan pilihan pembebasan :
Yesus atau Barabas. Ternyata rakyat lebih memilih Barabas utk dibebaskan.
a. Malam Perjamuan Terakhir : Yesus menyerahkan darah dan daging kepada para rasul.
Menyuruh mereka melakukan hal yang sama untuk mengenang peristiwa malam istimewa itu.
Ini adalah malam perpisahan.
b. Taman Getzemandi di Bukit Zaitun : Yesus berdoa sambil menangis. Sebagai menusia Dia
juga takut dan tegang menerima peristiwa berat yang akan segera dimulai dan besok Dia tahu
akan dihajar babak belur, disiksa seperti benda mati, lalu dipaksa mati menderita. Maka Dia
mengusulkan agar piala penderitaan ini di-skip saja, tapi kalau Allah Bapa menghendakinya.
Jawab dari Bapa adalah mengirimkan malaikat untuk memberikan kekuatan kepadaNya. Berarti
penyaliban tidak bisa dihindari.
c. Yesus di pengadilan Mahkama Agama: para hakim (tua-tua, ahli-ahli Taurat, Imam Besar)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang semuanya dijawab baik Yesus. Pengadilan itu pun
terkesan formalitas buruk. Mereka tidak menemukan kesalahan pada Yesus, tidak ada saksi,
tidak ada keputusan hukum, tapi toh Yesus tetap disiksa dan diolok-olok. Malam itu Petrus
menyangkal Yesus sampai tiga kali. Itu pasti menyaktikan, bayangkan seorang sahabat karib
tidak mengakuimu ketika kau sedang dalam kesulitan besar.
d. Di Hadapan Pilatus : Mahkama Agama tidak menemukan kesalahan padaNya. Maka mereka
membawaNya kepada Pilatus. Mudah-mudahan Pilatus bisa mengungkap kesalahan Yesus.
Tapi Pilatus tidak mau mencampuri urusan dalam negeri, biarkan rajaNya sendiri yang
mengurus. Yesus orang Galilea, kebeteluan raja Galilea Herodes sedang ada di Yerusalem
untuk merayakan paskah. Herodes memeriksa Yesus, tapi Yesus tidak menjawab sepata
katapun (mana mungkin raja dunia mengadili Raja Surga). Herodes tidak menemukan
kesalahan atau apapun yang membahayakan. Yesus sudah dikenal Herodes dari cerita-cerita
dan tidak tampak berbahaya. Herodes tidak mau menanganinya, terserah Pilatus, rivalnya.(
Sebelumnya Pilatus dan Herodes bermusuhan tapi setelah transfer-transferan “terdakwa” ini,
keduanya jadi teman.) Pilatus juga tidak menemukan kesalahan pada Yesus. Tapi orang
Yahudi terus mendesak. Dia pun menyerahkan Yesus kepada orang mereka, dia cuci tangan,
artinya dia di luar tanggung jawab atas darah Yesus. Dia merasa hendak membebaskannya
tapi orang Yahudi sendiri yang meminta darahnya.
Yudas melihat peristiwa itu dan menyesal. Maka dia mengembalikan uang suap yang telah
diterimanya, 30 keping perak. “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang
tidak berdosa”
e. Penyaliban : dengan penuh kemarahan dan kebencian mereka menerima Yesus. Tidak lewat
proses cepat, dirajam batu seperti biasanya, tapi lewat proses panjang : Yesus disiksa babak
belur sehingga sekujur tubuhnya penuh bilur bekas pencambukan. Jangutnya dicabut paksa
lalu diganti jarum. Lingkaran duri pun disematkan di kepalanya. Pekisaan yang sungguh
mengabaikan kemanusiaan. Dengan tubuh penuh luka Dia dipaksa memikul salibNya
sendiri. Berkali-kali Dia jatuh. Cara ini hanya untuk penjahat kelas kakap. Dua penjahat yang
akan disalib bersama Yesus hanya berjalan sambil digiring. Begitu sampai di Kalvari (bukit
Tengkorak) pakaiannya dilucut paksa. Lalu Dia pun disalibkan.
1. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas
23:34)
2. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau aka nada bersama-sama dengan
Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 27: 43)
1. Kaum Saduki : kelompok aristocrat (kaum pejabat dan kaya). Para imam dan imam kepala
berasal dari kaum ini.
2. Kaum Farisi : kelompok ahli kitab suci. Mereka terpelajar, dan menguasai semua aturan kitab
suci, mempraktekannya sampai ke hal-hal kecil.
3. Imam-imam kepala : Jabatan tertinggi para imam. Hanya mereka ini yang boleh masuk ke
ruang suci bait Allah (sekarang sakristi – ruang suci) di mana terdapat dua log batu berisi 10
hukum Allah. Mereka disebut sebagai pengantara manusia dan Allah.
4. Tua-tua : kelompok kaum tua yang dihormati karena usia, atau memiliki kedudukan tertentu
dalam masyarakat.
Kelompok-kelompok di atas melihat kegiatan Yesus, sebagai orang muda yang banyak
melanggar aturan Agama. Maka Dia dbawah ke pengadilan agama :
6. Rakyat banyak : ada yang mendukung Yesus, namun ada yang lebih segan dan takut kepada
pemimpin agamanya lalu ikut meneriakan, “salibkan Dia!”
7. Pilatus : Gubernur wilayah Yudea pada zaman kaisar Tiberius (th. 23-36). Dia juga ikut
memeriksa Yesus tapi tidak menemukan kesalahan pada-Nya sehingga berniat melepaskan-
Nya.
8. Herodes Antipas : Raja wilaya Yudea, dimana ada Galilea kampung asal Yesus Kristus.
Karena Yesus adalah rakyatnya maka Pilatus mengirim Yesus untuk diadili oleh Herodes.
Herodes melakukan wawancara sekaligus mengolok-olok Yesus, tapi Yesus tidak menjawab
sepatah katapun. Herodes mengakut tidak menemukan kesalahan pada-Nya, sehingga biarlah
hukuman terserah pada Pilatus.
9. Yudas Iskariot : Dia disuap 30 keping perak untuk memberitahu kapan dan dimana Yesus
sedang sendirian (tanpa kerumunan). Tapi kemudian dia menyesal lalu mengembalikan uang
suap itu. Yang merasa memberi lepas tangan, tidak bertanggung jawab atas uang itu. Tapi
mereka lalu memberi tanah untuk tempat kubur orang-orang asing pakai uang itu.
11. Simon dari Kirene : dikenal sebagai petani yang hari itu kebetulan lewat di jalan di mana
Yesus lewat. Dia lalu dipaksa membantu Yesus memikul salibNya. Yesus sendiri sudah sangat
kepayahan, pandanganNya kabur karena darah dari kepalanya yg terus mengalir, tenagaNya
terkuras habis setelah semalam disiksa hingga pagi. Seluruh badaNya tidak berdaya.
13. Dua penjahat yang disalibkan bersamaNya : salib disalib keduanya sempat berkomunikasi
dengan Yesus. Yang seorang memaksa Yesus untuk menyelamatkan mereka sekarang juga,
namun bahasanya sangat sarkastik. Yang satu lagi minta keselamatan tapi pasrah pada
keadaan mereka sebentar lagi dia akan mati.
14. Maria IbuNya : didampingi Yohanes terus mendampingi Yesus hingga sampai di kaki salib-
Nya. Pengorbanan besar seorang Ibu yang begitu tegar dan kuat menyaksikan cara mati yang
sangat tidak manusiawi putra suci semata wayang.
15. Yohanes : RasulNya yang termuda. Dia tergolong dekat dengan Yesus, bersama petrus dan
Yakobus. Namun dia lebih sering diam. Dia tampak berkarakter reflektif, orang yang suka
merenung. Dia menulis Injil dengan gaya Bahasa yang indah dan sangat reflektif sehingga perlu
ketajaman spiritual untuk memahaminya.
17. Kepala Pasukan : yang akhirnya percaya tentang keilahian Yesus Kristus.
18. Yusuf dari Arimatea : seorang anggota Majelis Besar, dia orang baik dan benar. Berkat
koneksi dia bisa bertemu Pilatus dan meminta supaya mayat Yesus dapat diturunkan agar
segera dikuburkan.
B. … sebagai bukti ketaatan dan kesetiaan-Nya kepada Bapa. Ingat :penderitaan dan
kematian Yesus tidak wajib terjadi, bukan takdir atau nasib yang harus diterima. Namun ketika
ternyata Yesus berhadapan dengan situasi demikian Dia merasa wajib menerima-Nya dengan
ikhlas, meski pun Dia punya kebebasan untuk menolak-Nya (ingat doaNya di kebun Zaitun).
Bagi kita pesanNya jelas : jangan lari dari kepahitan. “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak
Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yohanes 4:34). Semua gunung
punya puncak, namun untuk kesana selalu tidak mudah.
C. … sebagai tanda solidaritas-Nya terhadap manusia. Bahwa Allah juga menderita bersama
dengan manusia yang menderita. Allah dalam Yesus pernah mengalami penderitaan dahsyat,
hingga wafat. Maka kalau mengeluh tentang penderitaan hidup, bersyukurlah sebab Allah tahu
perasaan kita yang sebenarnya, sebab Dia juga pernah mengalaminya.
D. … sebagai bukti Kasih Allah. Seluruh hidup-Nya Yesus telah menunjukan kasih. Namun suatu
ketiak Dia berkata : tiada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yohanes 15:13). Dia orang jujur yang hidupNya selaras
dengan ucapanNya. Dia memang memberikan nyawaNya karena mengasihi manusia. Itulah
contoh cinta sejati.
E. …. Merupakan penyelamatan manusia. “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita” (1Kor 15:3).
Dosa manusia yang bertumpuk-tumpuk tak akan bisa dilunasi oleh manusia sendiri. Maka Allah
mengorbankan diri-Nya sendiri melalui Yesus untuk menebusnya. Mengapa harus lewat
kematian? Jawabanya : Adakah yang lebih berharga dari pada nyawa? Maka dosa manusia
memang telah dibayar dengan harga yang sangat, sangat mahal (1Ptr 1:18-19).
Materi Berikut:
Apa saja makna kebangkitan Yesus bagi Gereja dan seluruh umat manusia?
Mimbar Duniaku
Di mimbar kecil ini mata hatiku melihat dunia kecil dalam hatiku
Showing posts with label 4. 10 sem 2 Kebangkitan Yesus. Show all posts
1. Kubur Kosong.
Kubur kosong tidak serta merta memberitahukan bahwa Yesus telah bangkit. Bagi para rasul yang belum
tahu cerita setelah itu, fakta khubur kosong justru menimbulkan tanda Tanya, kebingungan. Para
perempuan di Markus 16:8, bahkan pulang dengan perasaan takut begitu mengetahui mayat Yesus tidak
ada. Walau Malaikat telah menerangkan bahwa Yesus akan mendahului mereka ke Galilea. Tampak
sekali mereka tampak shok dan takut sehingga pergi tanpa mengatakan apa-apa. Fakta kubur kosong
ini adalah pertanyaan besar atau misteri : kemanakah Yesus?
2. Penampakan.
Penampakan Yesus adalah jawaban dari pertanyaan besar dari peristiwa kubur kosong. Dia
memperlihatkan diri di depan para rasul, kini bukan lagi sebagai manusia biasa namun masih dikenali
para rasul sebagai manusia.
b. Kemudian Dia menampakan diri kepada para wanita yang sedang kalut dan bingung mengetahuai mayat
Yesus tidak ada, namun kata Malaikata DIa telah mendahului mereka ke Galilea. Para perempuan itu
mengenaliNya, hanya karena Dia berkata, “Salam Bagimu.” Serentak mereka memeluk kakinya. (Matius
28:9)
c. Dia juga menjumpai dua murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus. Kedua murid itu tidak
mengenaliNya walau pun Dia bicara banyak dan menjelaskan misteri Yesus Kristus, tokoh yang mereka
sedang perbincangkan. Keduanya akhirnya mengenal pemuda yang itu, ketika Dia memecahkan roti.
(Lukas 24:15)
d. Suatu malam Dia menampakan diri kepada lebih banyak muridNya. Dan lebih istimewa, Dia menunjukan
semua luka bekas paku pada tangan dan kakiNya. Agar mereka tidak ragu lagi. Kemudian Dia
menghembusi mereka dengan Roh Kudus sekaligus memberikan tugas istimewa – sakramen tobat-.
Thomas tidak ada saat itu, dan meragukan kebenaran cerita teman-temannya.(Yohanes 20:19-23) =
(Lukas 24:36 – 49)
e. Seminggu kemudian Yesus datang lagi, dan secara khusus kepada Thomas. Nampak sekali, bahwa
Yesus mau agar semua rasulNya sungguh percaya dahulu tentang fakta kebangkitan dan keilahiaNya.
Thomas yang sebelumnya tidak percaya, kini percaya penuh, “Ya Tuhan dan Allahku!” katanya.
Ungkapan yg hingga kini sering kita serukan ketika pastor mengangkat Hosti dan Piala. (Yohanes 20:24
– 28)
f. Cerita penampakan Yesus yang cukup panjang terjadi di Yohanes 21. Yesus sekali lagi memperlihatkan
kuasaNya dengan membantu Petrus menangkap banyak ikan, setelah menyuruh Petrus menebarkan jala
ke sebelah kanan. Dia juga tampak sangat manusiawi dengan ikut sarapan bersama para nelayan itu.
Kemudian Dia menguji kesetiaan Petrus dengan 3 kali pertanyaan yang sama. (ingat bahwa Petrus
pernah 3 kali menyangkal-Nya). Setelah yakin pada jawaban Petrus, Dia lalu memberikan tugas
kepadaNya untuk jadi gembala atas domba-dombaNya.
g. Yesus membawa para murid ke luar kota hingga ke dekat Betania. Dia lalu menumpangkan tangan untuk
memberkati mereka, dan para muridNya menyaksikan Dia naik ke surga. (Lukas 24:50-53).
Dari kisah penampakan ini, tampak jelas pergerakan iman para rasul yang sedang down, seolah terkubur
bersama Yesus kemudian bergerak ke keadaan penuh iman dan sukacita begitu Yesus menyapa.
Perhatikan skema berikut.
Yesus : yang kemudian membuka diri, lewat sabda : dengan menyapa, memberi salam atau lewat
tanda :menunjukkan bekas luka, makan bersama.
Yesus : memberikan mereka tugas, untuk memberitahukan apa yang telah mereka lihat dan saksikan.
Jadi ada tiga unsur pokok yakni : inisiatif/ prakarsa dari Yesus, pengakuan dari para murid, tugas untuk
memberi kesaksian.
1. Mungkin para murid begitu down, sehingga tidak langsung terbuka pada peristiwa gembira – kebangkitan
– yang begitu mengejutkan.
2. Mungkin para murid masih melihat Yesus dengan cara pandang yang lama, Dia adalah guru yang telah
mati.
3. Atau Yesus yang tampil beda, tidak seperti yang ketika para rasul kenal selama 3 tahun hidup bersama.
Maka Yesus menyapa nama mereka, menyebutkan berkat yang sering diucapkanNya: “Damai Sejahtera
bagiMu” dan menunjukan tanda mukjizat (kepada Petrus dkk di danua), atau memperlihatkan luka-
lukaNya. Semuanya mau membuktikan itu sungguh Yesus guru mereka.
Polemik Kebangkitan
Khabar tentang kebangkitan tokoh mudah dan tenar ini dengan cepat langsung tersiar. Hal ini
sudah diduga oleh imam kepala, maka mereka juga membuat khabar kontra: “mayat Yesus telah dicuri
oleh para murid malam-malam ketika penjaga sedang tertidur.” Kedua cerita itu berkembang bersama
dan membingungkan masyarakat. Maka Paulus bersaksi dengan tegas, berita dari imam kepala hanya
berasal dari fakta tentang kubur kosong – jadi mayat dicuri. Sedangkan berita para Rasul adalah bahwa
Yesus telah menampakan diri pertama kepada Petrus, lalu 12 murid, lalu 500 orang sekaligus, lalu
Yakobus, lalu semua rasul dan akhirnya Paulus sendiri. (1 Kor 15:6)
Jelas bahwa bukan sekedar soal kubur kosong, para rasul tidak bicara soal kubur kosong.
Mereka bicara Yesus sudah bangkit dan menampakan diri kepada mereka.
1. Dalam kebangitan Yesus, terpenuhilah janji-janji Perjanjian Lama (Luk. 24:26-27) dan janji Yesus
sendiri selama hidupNya (Mat 28:6). Yohanes bahkan menyatukan peristiwa penyaliban dengan
kebangkitan: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia”
(Yoh 8:28).
2. Kebangkitan Yesus memberikan semangat baru kepada para rasul (juga gereja penerusNya).
Bahwa ternyata kita bisa bangkit dan mengalami hidup baru seperti Kristus (Rm 6:4).
3. Kebangakitan Kristus adalah pembenaran atas semua sabda dan tindakanNya. Maka semuanya itu
wajib kita tiru dan wartakan agar juga mengalami kesempurnaan hidup seperti Kristus. “Akulah jalan,
kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6).
Sahabat sejati adalah sahabat yang rela berkorban demi sahabatnya bahkan jika
nyawanya jadi taruhannya. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada
kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-
sahabatnya.”
Dan Yesus akan mengakui kita sebagai sahabatnya, jika kita melakukan seperti yang
Dia lakukan, siap berkorban untuk orang lain.
Yesus menyebut kita semua sahabat, bahkan sahabat sejati. Itu sebabnya Yesus
memiliki tanggung jawab besar terhadap keselamatan kita. Karena itu Yesus rela
berkorban dahsyat dengan menyerahkan nyawanya, sebagai ganti hukuman yang
mesti kita terima.
Karakter Yesus
1. Yesus Kristus adalah manusia ideal. Pantas dikagumi, patut diteladani. Dia
memiliki semua karakter terbaik manusia. Dia bukan super hero, hanya manusia biasa
yang hidup selalu dalam keadaan suci, hidup dalam Roh. Karena dia bukan super hero,
maka semua umat manusia bisa meniru karakternya, hidup hanya dalam Roh. Betul-
betul hanya menomor satukan Tuhan, Tuhan ada dalam semua karya, semua gerak
hidup, dalam belajar.
Konsekuensinya : Kita juga bisa sempurna. Tidak ada lagi pepata : tidak ada
gading yang tak sempurna. Sebab sudah ada contohnya bahwa manusia bisa hidup
sempurna. Dia adalah manusia Yesus.
Matius 5:48. “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di
sorga adalah sempurna."
Matius 19:21 "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga,
kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Yesus adalah Sabda Bapa yang tunggal, sempurna dan tak terkalahkan (Lukas 24:27).
Sebab Allah ingin agar semua manusia diselamatkan dan mengenal kebenaran (1Tim
2:4).
Konsekuensi :
Demi kasih, kita harus siap berkorban, merendahkan hati.
Selalu datang padanya untuk menerima pengampunan.
Konsekuensinya :
- MenghormatiNya sebagai junjungan, pimpinan, komandan.
- Menghormati dan menuruti semua kehendakNya.
- Menjadikan sabda dan perbuatan Yesus sebagai contoh dan panutan.
Konsekuensinya :
- Memelihara kedekatan dengan Bapa.
- Menjadi anak Allah yang baik dan kudus.
- Satu-satunya alasan kita dihormati adalah karena kita adalah mewarisi kharisma Allah,
dihormati dan dikasihi karena karakater unggul sebagai anak Allah. (Jangan jadikan
harta dan kuasa sebagai alasan kehormatan)
b. Makna Pentakosta
A. Peristiwa ini kebalikan dari peristiwa Babel (Kej 11:1-9), dimana terjadi perpecahan bangsa-bangsa
karena perbedaan Bahasa. Pada peristiwa Pentakosta, perbedaan Bahasa malah menyatukan. Para
misionari pun mesti belajar banyak Bahasa. Dan gereja juga bisa diterima dan hidup dalam banyak
Bahasa (bukan cuma bahasa Latin seperti sebelum Konsili Vatikan II)
B. Hari itu banyak orang percaya pada karya-karya keselataman Allah, sehingga pada satu hari itu terjadi
kira-kira 3000 pembabtisan.
C. Itu sebabnya hari itu disebut sebagai HARI LAHIRNYA GEREJA.
2. Roh Pengertian,
Roh Pengertian adalah unsur dalam kebijaksanaan. Roh Pengertian menerangi budi kita, sehingga kita
a. dapat memahami ajaran Yesus Sang Putra Allah dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
b. dapat mengerti tanda-tanda zaman dan menafsirkannya dalam terang injil, iman, harapan dan kasih.
Ini membuat kita dapat memahami situasi sosial disekitar kita dengan cara pandang Yesus Kristus.
3. Roh Nasihat.
Pertama, Roh Nasihat membangun hubungan kita dengan Allah melalui doa. Ketika kita tidak punya
kata-kata untuk berdoa, tidak mampu untuk bicara, Roh Kuduslah yang akan membantu kita untuk
berdoa.
Kedua, Roh Kudus mendampingi kita dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak, agar selalu melakukan
yang baik. (ingat peran suara hati sebagai guru).
4. Roh Keperkasaan
Manusia cenderung lemah, penuh dosa, tidak setia. Ya kan? Ketika menghadapi kesulitan kita berpikir
untuk menghindar atau cari cara pintas yang mudah. Ini semua kelemahan yang menyesatkan, maka kita
butuh Roh Keperkasaan agar kita tahan banting, menjadi tekun, setia, memiliki integritas dan kekuatan
mental untuk selalu belakukan yang baik dan benar.
6. Roh Kesalehan.
Roh Kesalehan menolong kita agar taat beribadat dan melaksanakannya dengan sepenuh hati sehingga
menjadi orang kudus.
Kesalehan akan terwujud dalam : - Kesetiaan dan ketaatan pada ajaran agama (doa dan ibadat).
- Cinta kasih terhadap sesama dan lingkungan.
Kisah Para Rasul 7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke
langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
II Korintus 13:14 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Lukas 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata:
"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang
kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Lukas 3:22 Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan
terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan."
Efesus 1: 3 – 14 : Paulus yang secara terbuka menggunakan rumusan
Tritunggal: Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan Kita Yesus Kristus….. Dan Roh Kudus itu
adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang
menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
2. Arti dan Makna Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi.
Fakta Kitab Suci sudah jelas tentang rumusan iman Tritunggal, namun bagaimana hal
ini bisa masuk akal adalah kesulitan lain. Materi ini berusaha menjelaskan ke arah
pemahaman tentang pengakuan iman tersebut, namun tetap tidak akan sepenuhnya
dapat dipahami.
3. Dari Surat kepada jemaat di Efesus 1: 3-14, kesimpulan berikut dapat kita ambil:
Keselamatan itu datang dari Allah dan adalah karya Allah, yakni BAPA Tuhan kita
Yesus Kristus. Karya keselamatan itu terlaksana dalam diri YESUS KRISTUS. Karya
keselamatan itu kemudian diteruskan oleh ROH KUDUS, yang menemani, membimbing
dan menjaga umat Allah sampai terjadilah seluruh karya keselamatan pada akhir
zaman. Jadi Allah Bapa menyelamatkan manusia dalam Kristus (Allah Putera) oleh Roh
Kudus.
4. Ini bukan teori tentang Tritunggal, namun suatu kesaksian iman ketika Allah
menampakan diri dalam Yesus Kristus – Allah menjadi manusia - , dan dalam diri Roh
Kudus – Allah ada dalam manusia. Ketika Yesus berkeliling mewartakan khabar baik,
Allah ada di dalam-Nya. Ketika tugas penebusan usai, dan Yesus kembali kepada
Allah, Roh Kudus menemani manusia sebagai penolong. Roh Kudus kini ada bersama
kita, artinya: Allah Bapa dan Yesus Kristus juga ada bersama kita dalam diri Roh
Kudus.
9. Misteri Allah
Penjelasan ini tentu sangat sederhana untuk memahami misteri besar Tritunggal
Mahakudus. Memang tidak ada penjelasan tentang Allah yang bisa masuk sepenuhnya
pada akal budi manusia. Ini juga pengalaman St. Agustinus.
Agustinus berpikir keras untuk memecahkan misteri Allah Tritunggal ini, harus bisa dirumuskan
dalam kalimat penjelasan ilmiah, yang masuk akal sehingga mudah dipahami dan diajarkan. Dia mencari
pencerahan sambil berjalan pelan di tepi pantai. Dilihatnya seorang anak sedang berusaha memenuhi
lubang pasir di tepi pantai. Anak itu bolak-balik dengan cepat, untuk mengisi lubang kecil itu. Namun tiap
kali dia sampai ke lubang galian itu, air di dalamnya telah hilang meresap . Namun dia tidak putus asa
dan berusaha lebih giat. “ini sangat konyol” pikir Agustinus. Maka dia menegur anak itu, agar
menghentikan kegiatan sia-sianya itu. “Apa yang sedang kau lakukan?” katanya.
“Aku sedang memindahkan air laut ke dalam kecil ini,” jawab anak itu sambil terengah-engah.
“Itu tidak mungkin Nak,” balas Agustinus.
“Kau juga tidak mungkin memasukan misteri Allah yang besar ke dalam otakmu yang keci,” balas
anak itu.
Agustinus terkejut, dan terkejut pula ketika mengetahui anak itu telah hilang.
Itulah gunanya Iman. Yesus pun berkata kepada Thomas, berbahagialah mereka
yang tidak melihat namun percaya. (Yoh. 20:29)
Tritunggal Mahakudus
Kisah Para Rasul 7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke
langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
II Korintus 13:14 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Lukas 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata:
"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang
kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Lukas 3:22 Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan
terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan."
9. Misteri Allah
Penjelasan ini tentu sangat sederhana untuk memahami misteri besar Tritunggal
Mahakudus. Memang tidak ada penjelasan tentang Allah yang bisa masuk sepenuhnya
pada akal budi manusia. Ini juga pengalaman St. Agustinus.
Agustinus berpikir keras untuk memecahkan misteri Allah Tritunggal ini, harus bisa dirumuskan
dalam kalimat penjelasan ilmiah, yang masuk akal sehingga mudah dipahami dan diajarkan. Dia mencari
pencerahan sambil berjalan pelan di tepi pantai. Dilihatnya seorang anak sedang berusaha memenuhi
lubang pasir di tepi pantai. Anak itu bolak-balik dengan cepat, untuk mengisi lubang kecil itu. Namun tiap
kali dia sampai ke lubang galian itu, air di dalamnya telah hilang meresap . Namun dia tidak putus asa
dan berusaha lebih giat. “ini sangat konyol” pikir Agustinus. Maka dia menegur anak itu, agar
menghentikan kegiatan sia-sianya itu. “Apa yang sedang kau lakukan?” katanya.
“Aku sedang memindahkan air laut ke dalam kecil ini,” jawab anak itu sambil terengah-engah.
“Itu tidak mungkin Nak,” balas Agustinus.
“Kau juga tidak mungkin memasukan misteri Allah yang besar ke dalam otakmu yang keci,” balas
anak itu.
Agustinus terkejut, dan terkejut pula ketika mengetahui anak itu telah hilang.
Itulah gunanya Iman. Yesus pun berkata kepada Thomas, berbahagialah mereka
yang tidak melihat namun percaya. (Yoh. 20:29)
A. PERJANJIAN LAMA
Istilah Perjanjian Lama berasal dari ungkapan St. Paulus dalam 2Kor 3:14. “…. Hanya
Kristus saja yang dapat menyingkapkan perjanjian lama.
Kata Perjanjian Lama ditegaskan Konsili Vatikan II (KV II) adalah tata keselamatan,
untuk menyiapkan kedatangan Kristus Penebus. Perjanjian Lama merupakan
gambaran keadaan manusia sebelum zaman pemulihan keselamatan oleh Kristus. Di
dalamnya terdapat nubuat-nubuat tentang kedatangan Yesus Kristus. Di banyak tempat
terdapat sejarah awal bangsa Israel, nenek moyang manusia Yesus, dan bagaimana
Allah mendampingi bangsa / umat itu dengan ajaran-ajaran ilahi, kebijaksanaan, juga
doa, nasehat-nasehat indah agar hidup umat terjaga dan setia kepada Allah.
Kitab Perjanjian Lama ditulis sebelum Yesus Lahir.
A. Jumlah Perjanjian Lama.
Perjanjian Lama umat Katolik berjumlah 46 Kitab. Sedangkan menurut Gereja Kristen
Protestan berjumlah 36 kitab, sepertu kitab agama Yahudi. Perjanjian Lama Katolik juga
memuat beberapa kitab tambahan, yang disebut Deuterokanonika. Kitab ini ditulis
dalam Bahasa Yunani (bukan Ibrani – seperti yang lainnya). Karena itulah Protestan
tidak mengakui keasliannya.
C. PERJANJIAN BARU
1. Latar Belakang Penulisan.
Yesus sendiri tidak menulis ceritanya. Mula-mula orang-orang di dekat Yesus juga tidak
berpikiran untuk menulis. Namun ada kecemasan bahwa cerita tentang tokoh hebat dan
mulia ini akan hilang jika hanya mengandalkan cerita lisan dari mulut ke mulut. Maka
muncullah usaha untuk menulis sejarah hidupnya: berdasarkan kisah yang dirasakan
dan disaksikan, berdasarkan cerita yang umumnya beredar, dan berdasarkan refleksi
iman penulis. Maka banyak kisah yang tidak sama alurnya, sebab penulis ingin
menyampaikan pesan yang berbeda menurut refleksinya dan bukan terutama laporan
konologis detail fakta dan sejarah.
2. Tujuan Penulisan.
a. Memperkenalkan tokoh Yesus Kristus, sebagai utusan Tuhan yang datang mewartakan
Kerajaan Allah, dan bagaimana usaha dan perjuangannya mewartakan keselamatan.
b. Menjaga ajaran Yesus Kristus yang perupakan pedoman atau panduan untuk
mencapai keselamatan.
c. Memperkenalkan kisah dan ajaran para rasul / murid-murid perdana Yesus Kristus.
Perdana yang hidup sejaman dengan Yesus, dekat di sekitar Yesus, atau orang yang
sejaman dengan para rasul.
d. Surat-surat rasul (Surat Apostolik/ Pastoral) yang bertujuan menjaga kualitas iman
umat kristiani di komunitas tertentu atau seorang pribadi tertentu.
3. Bagian Perjanjian Baru. Semuanya ada 27 Kitab.
1. Injil : Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Keempat Kitab Ini adalah bagian Inti dari
Perjanjian Baru. Di dalamnya terekam sejarah, dan ajaran Yesus Kristus.
Kata Injil dari kata Yunani : ευαγγέλιον/euangelion, artinya khabar gembira/
Khabar baik. Kata ini berasal dari ucapan Malaikat Gabriel (Lukas 1:19), ucapan
Yesus sendiri (Lukas 4:18). Dalam Bahasa Inggris : Good News, khabar
baik. Euangelion menjadi ingil dalam Bahasa Arab, yang kemudian dalam Bahasa
Indonesia menjadi Injil.
2. Kisah Para Rasul : fokusnya adalah perjalanan iman umat Kristen Pertama,
yang dipimpin oleh Rasul Petrus dan teman-temannya. Lalu muncul tokoh favorit
kedua, yakni Paulus. Dia dipilih oleh Kristus sendiri menjadi Rasul, terutama bagi orang
di luar kaum Yahudi.
3. Surat-surat Apostolik / Pastoral. (apostle = rasul). Ditujukan untuk umat
di wilayah atau pribadi tertentu agar dapat menjaga kualitas iman mereka. Maka isinya
adalah nasehat, wejangan bahkan kritikan.
4. Wahyu : isi pokoknya adalah pengelihatan Yohanes tentang masa depan, tentang
keselamatan besar yang dijanjikan Allah. Di kitab ini, keselamatan yang telah
diwartakan Yesus Kristus ditegaskan.
4. Time Line Perjanjian Baru:
A. Antara tahun 7/6 SM – 30 M : Yesus lahir, hidup dan akhirnya disalibkan. Setelah
kebangkitan-Nya, para rasul dan murid-muridnya meneruskan misi Kerajaan Allah.
Terus menjaga ajaran Yesus sambil terus membawa nama besar it terus hidup
bersama mereka.
B. Tahun 40 – 120 M : Masa Penulisan Kitab Suci. Mula-mula para Rasul dan Murid
hanya bercerita secara lisan tentang Yesus Kristus. Inti pewartaan adalah Wafat dan
Kebangkitan Yesus Kristus. Kemudian pewartaan berkembang menjadi sejarah penuh
hidup Yesus, sejak lahir, hidupNya hingga kebangkitanNya .
Dalam pada itu, umat Kristen makin berkembang dan meluas. Mereka hidup dalam
kelompok-kelompok. Supaya beritatentang Yesus itu tetap sama, dan kehidupan iman
mereka pun tetap terjaga maka mulailah penulisan. Tulisan pertama adalah 1
Tesalonika (+40 M), dan yang paling akhir surat kedua Petrus (th 120-an M).
Markus: sekitar tahun 50-an hingga awal 60-an, atau akhir 60-an
Matius: sekitar tahun 50-70-an
Lukas: sekitar tahun 59-63, atau tahun 70-an hingga 80-an
Yohanes: sekitar tahun 85 hingga mendekati 100, atau tahun 50-an hingga 70
C. Tahun 120 – 400 M : seleksi Kitab Perjanjian Baru (pembentukan Kanon).
Setelah muncul tulisan pertama thn 40, muncul pula banyak sekali tulisan yang serupa.
Ada yang memberikan penguatan iman tapi ada juga yang membingungkan bahkan
mengacaukan kehidupan iman umat. Maka para bapa gereja memikirkan untuk
membuat standarisasi tulisan iman itu. Dengan standar itu maka hanya 27 buku yg
diterima, ratusan lainnya tidak lulus seleksi. Buku tidak lolos seleksi itu sering disebut
kitab apokrip, penulisnya adalah dari kolompok bida’ah yang ajaran tdk sesuai dengan
ajaran iman para rasul. Injil Barabas misalnya, ditulis dalam Bahasa Italia. Banyak hal
tentang geografis Israel tidak cocok, ceritanya pun tidak sesuai dengan cerita lisan yang
beredar di sekitar tempat kejadian. Tulisan ini dibuat abad 16. Jelas ini sangat jauh dari
abad pertama – kedua, waktu hidup para pelaku sejarah.
D. TRADISI GEREJA
Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang atau generasi
terdahulu. Tradisi dari Bahasa Latin tradition = penerusan. Maka tradisi berarti
sesuatu yang diserahkan, diteruskan atau diwariskan. Nah, bagi gereja Katolik, iman itu
terjaga bukan hanya karena adanya Kitab Suci tetapi juga tradisi. Tradisi ini berisi
ajaran dan kebiasaan iman para pendahulu, sejak para Rasul, para Bapa-bapa
Gereja. Apa yang tidak ada dalam Kitab Suci, ada dalam tradisi. Misalnya soal ritus
peribadatan.
KV.II : “Demikianlah Gereja dalam ajaran, hidup, serta ibadatnya melestarikan serta
meneruskan kepada semua keturunan, dirinya seluruhnya, imannya seutuhnya.”
Perlu diingat, tiap angkatan tetap membawa tradisi angkatan sebelumnya, namun
kadang menambahkan tradisi baru. Sebab “Gereja tiada hentinya berkembang menuju
kepenuhan kebenaran Ilahi.” (Dei Verbum art.8).
Maka ada dua sumber panduan atau pedoman iman katolik, yakni : Kitab Suci dan
Tradisi.
Aborsi dan Moral Kristiani
A. Jenis Aborsi:
1. Aborsi yang disengaja (Direct Abortion)
2. Aborsi yang tidak disengaja (Inderect Abortion)
3. Bayi yang meninggal sejak dalam rahim (Spontanous Abortion)
D. Akibat Aborsi.
Semua aborsi, terutama ketika ditangani oleh bukan tenaga medis ahli, dapat membahayakan
keselamatan si Ibu. Tidak ada tindakan aborsi yang aman. Apapun!
a. Kesehatan fisik ibu bisa beresiko kanker payudara dan kerusakan Rahim.
b. Kesehatan mental juga terganggu dan berkepanjangan. Kesadaran moralnya tetap akan muncul suatu
waktu, penyesalan yang terus mengadilinya sepanjang waktu karena telah membunuh bayi mungkin
darah dagingnya sendiri. Rasa bersalah dan berdosa, takut akan hukuman ilahi, akan terus dibawanya
dan sulit diatasi karena tidak mudah baginya untuk mengatakan hal ini kepada orang lain sebab ada aib
masa lalu yang berusaha pula disembunyikan.
c. Kematian. Entah kematian akibat derita fisik sebagai akibat langsung proses aborsi, atau kematian
karena sakit psikologis yang berkepanjangan. Banyak perempuan yang telah melakukan aborsi akhirnya
memilih bunuh diri.
H. Mather Teresa.
“Anak adalah anugerah dari Tuhan, kalau kau tidak menginginkannya, berikanlah kepadaku.” Aborsi
adalah hal yang paling keji, bagaimana mungkin seorang Ibu tega membunuh anaknya sendiri.
Hubungan seks di luar nikah memang sama sekali ditentang Tuhan. Itu dosa. Namun bayi yang tercipta
dari kesalahan itu tetaplah anak Allah dan kudus. Jangan melakukan dosa yang lebih keji dari pada dosa
yang pertama dengan membunuh bayi suci itu. Malu menerima kehamilan???? Itu bisa hilang ditelan
waktu. Tapi rasa bersalah karena membunuh akan memburumu sepanjang waktu, seumur hidup.
Aborsi dan Moral Kristiani
A. Jenis Aborsi:
1. Aborsi yang disengaja (Direct Abortion)
2. Aborsi yang tidak disengaja (Inderect Abortion)
3. Bayi yang meninggal sejak dalam rahim (Spontanous Abortion)
D. Akibat Aborsi.
Semua aborsi, terutama ketika ditangani oleh bukan tenaga medis ahli, dapat membahayakan
keselamatan si Ibu. Tidak ada tindakan aborsi yang aman. Apapun!
a. Kesehatan fisik ibu bisa beresiko kanker payudara dan kerusakan Rahim.
b. Kesehatan mental juga terganggu dan berkepanjangan. Kesadaran moralnya tetap akan muncul suatu
waktu, penyesalan yang terus mengadilinya sepanjang waktu karena telah membunuh bayi mungkin
darah dagingnya sendiri. Rasa bersalah dan berdosa, takut akan hukuman ilahi, akan terus dibawanya
dan sulit diatasi karena tidak mudah baginya untuk mengatakan hal ini kepada orang lain sebab ada aib
masa lalu yang berusaha pula disembunyikan.
c. Kematian. Entah kematian akibat derita fisik sebagai akibat langsung proses aborsi, atau kematian
karena sakit psikologis yang berkepanjangan. Banyak perempuan yang telah melakukan aborsi akhirnya
memilih bunuh diri.
H. Mather Teresa.
“Anak adalah anugerah dari Tuhan, kalau kau tidak menginginkannya, berikanlah kepadaku.” Aborsi
adalah hal yang paling keji, bagaimana mungkin seorang Ibu tega membunuh anaknya sendiri.
Hubungan seks di luar nikah memang sama sekali ditentang Tuhan. Itu dosa. Namun bayi yang tercipta
dari kesalahan itu tetaplah anak Allah dan kudus. Jangan melakukan dosa yang lebih keji dari pada dosa
yang pertama dengan membunuh bayi suci itu. Malu menerima kehamilan???? Itu bisa hilang ditelan
waktu. Tapi rasa bersalah karena membunuh akan memburumu sepanjang waktu, seumur hidup.