Anda di halaman 1dari 80

Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sifat dan siksp

dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut :


a) Kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.
b) Antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah,
dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
c) Dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
d) Terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan

BAB I

AKU PRIBADI YANG UNIK

Simbol diri

 Simbol diriku adalah mawar


 Alasannya: aku memiliki sifat yang ramah kepada semua orang seperti kuntum mawar yang
menyenangkan.
Atau

 Simbol diriku adalah kelapa


 Alasannya: aku memiliki banyak bakat seperti kelapa: dari lidi, batang, buah.
Kita diciptakan oleh Tuhan secara unik

Unik berarti khas dan berbeda

– Artinya: setiap orang diciptakan dengan segala kelebihan dan kekurangan

Karena unik maka kita perlu bersikap:

– Saling membutuhkan

– Saling melengkapi

– Saling menghargai perbedaan atau kekhasan yang ada

Kitab kejadian bab 1: 26-31

 1:26 berfirmanlah Allah: “baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi
dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.“
 1:27 maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-nya, menurut gambar Allah diciptakan-nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-nya mereka.
 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “beranakcuculah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.“
 1:29 berfirmanlah Allah: “lihatlah, aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di
seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
 1:30 tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi,
yang bernyawa, kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” dan jadilah demikian.
 1:31 maka Allah melihat segala yang dijadikan-nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari keenam.
Apa pesan dari kejadian 1: 26-31

 Setiap pribadi sangat berharga dan bernilai karena diciptakan menurut gambar/citra Allah sendiri
 Setiap pribadi diberkati Tuhan
 Semua baik adanya
Apa yang harus kita lakukan?

 Sikap terhadap diri


v Bersyukur atas segala yang ada

v Mengenal diri secara baik

v Menerima diri apa adanya

v Terbuka terhadap orang lain

v Bersama-sama mengembangkan diri

 Sikap terhadap sesama


v Menghargai keunikan

v Mau bekerja sama

v Saling melengkapi

Untuk mencapai kesuksesan, ada 3 kunci

v Kenal diri

v Kembangkan diri

v Kerja sama dengan sesama

Contoh Pribadi Yang Sukses Mengatasi Keterbatasan Dirinya

v Albert Einstein: Pernah diusir dari sekolah karena dianggap lamban berpikir

v Thomas Alva Edison: Dia hanya menempuh pendidikan formal beberapa bulan
v Shakespeare: Seorang lumpuh tapi menjadi sastrawan terkenal

v Beethoven: Seorang tuli tapi menjadi komponis musik klasik terkenal

v Napoleon Bonaparte: Postur tubuhnya sangat pendek tetapi menjadi seorang pejuang perang
termashur

v Louis Braille: Buta karena alat penjahit sepatu namun dengan alat yang sama, ia menciptakan
huruf braille untuk orang buta

Lalu bagaimana dengan KITA?

Group musik D’Masiv melukiskan begitu indah dalam sebuah lagu “JANGAN MENYERAH”

Tahukah Anda, latarbelakang lagu tersebut? Ryan sang vokalis menciptakan lagu ini untuk
menghibur anak-anak yang menderita onkologi=penderita tumor ganas yang menggantungkan
hidupnya di jalanan. Ryan terinspirasi oleh seorang anak bernama Restu yang mengidap penyakit
kanker ganas namun masih berjuang untuk hidup

Anda lebih beruntung dari mereka. Lalu? Apakah Anda menyerah?

BAB II

SAYA DICIPTAKAN SEBAGAI CITRA ALLAH

Mengapa saya diciptakan sebagai citra Allah? Karena saya sungguh berarti di mata Allah

Apa yang membuat saya sungguh berarti? Saya memiliki keunggulan dari ciptaan yang lain

Tiga (3) keunggulan manusia (menunjukkan kebaikan Allah kepada kita)

 Akal Budi
Mengerti dan menyadari diri sendiri saya ada dan sedang berbuat sesuatu

Mengerti dan menyadari apa saja di luar diri saya saya tahu sekarang mendung, nanti akan hujan
dan saya juga tahu hubungannya

Mengembangkan diri saya, membuat sejarah hidupku saya dapat bertanya dan mencari jawaban

Membangun hubungan dengan sesama saya sadar kalau saya membutuhkan orang lain

 Suara Hati
Sebagai pegangan, pedoman/norma untuk menilai suatu tindakan apakah tindakan saya positif atau
negatif? Apakah tindakan saya etis atau tidak etis?

Menyadarkan saya akan nilai dan harga diri saya suara hati sungguh menentukan siapakah diri
saya di hadapan Allah, sesama dan diriku sendiri.

 Kebebasan
Suara hati sungguh menentukan siapakah diri saya di hadapan Allah, sesama dan diriku sendiri.

Saya melakukan suatu tindakan moral

Saya bertindak secara bertanggung jawab

Karena memiliki keunggulan, kita diberi tugas istimewah oleh Allah

Apa saja tugas kita sebagai citra Allah:

 Menguasai
v MEMBUKA DIRI PADA ALLAH: Dengan cara BERDOA

v MEMBANGUN PERSAUDARAAN DENGAN SESAMA: Saya sebagai makhluk sosial (homo


socius)

v MENGELOLAH ALAM SEMESTA: Alam sebagai TITIPAN anak-cucu kita

v MEMBANGUN DIRI SENDIRI: Saya berani mengembangkan bakat/talenta yang Tuhan berikan
kepadaku

 Beranak cucu
Tugas pokok manusia sebagai citra Allah:

Menjadi partner/teman kerja Allah dan bersama-sama dengan sesama mengelolah alam dan
bertanggung jawab kepada Allah

Share this:

KEPRIAAN DAN KEWANITAAN SEBAGAI ANUGERAH ALLAH

PERBEDAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN:

1. PERBEDAAN DITINJAU DARI SEGI BIOLOGIS


Organ kelamin merupakan pembeda yang sangat mendalam antara laki-laki dan perempuan.
1. ORGAN KELAMIN WANITA DAN FUNGSINYA:
1. Indung Telur (Ovarium)
Berfungsi untuk menghasilkan hormon-hormon dan sel telur. Pada saat seorang remaja putri sudah
menginjak usia 10-14 tahun, mereka sudah menghasilkan dua hormon yaitu hormon Oestrogen dan
hormon Progesteron

Hormon Oestrogen

Semacam zat yang mulai memasuko seluruh pembuluh darah dari seorang putri dan mengubah
badannya menjadi sempurna sebagai seorang perempuan. Perubahan itu meliputi: pertumbuhan
buah dada, pinggul, paha dan pertumbuhan bulu pada ketiak dan kelamin.

Hormon Progesteron

Semacam zat yang mulai mempersiapkan kandungan supaya menjadi tempat yang baik dan aman
untuk benih-benih kehidupan kelak.

1. Sel Telur
Merupakan benih kehidupan dari perempuan. Jika sel telur ini tidak dibuahi maka ia akan mati dan
akan keluar yang dikenal dengan menstruasi. Jika berhasil dibuahi oleh sel sperma dari laki-laki
maka akan menjadi janin.

1. Rahim (Uterus)
Tempat janin bertumbuh dan berkembang.

1. Vagina
Merupakan selaput berlendir, elastis dan berkerut-kerut. Ia berfungsi sebagai tempat masuknya
organ kelamin pria dan sekaligus tempat keluarnya janin.

1. Selaput Dara (Hymen)


Selaput tipis yang terletak di mulut vagina dan menutupi vagina. Budaya ketimuran sangat
menjunjung keperawanan yang ditandai dengan selaput dara yang masih utuh (tidak robek)
sebelum menikah secara resmi.

1. ORGAN KELAMIN PRIA DAN FUNGSINYA


1. Buah Pelir (Testis)
Berbentuk telur dan berjumlah dua buah. Buah pelir berfungsi sebagai tempat menghasilkan hormon
Testosteron dan sel-sel sperma.

Hormon Testosteron:

Zat yang mengubah badan remaja laki-laki yang ditandai dengan beberapa perubahan seperti:
suara membesar, tumbu bulu pada tempat seperti ketiak, bibir, dagu, dada dan sekitar kelamin.

1. Sel-sel Sperma
Benda hidup yang merupakan cikal bakal kehidupan m anusia. Remaja pria menghasilkan berjuta-
juta sel jantan yang akan bergerak masuk ke dalam sel telur dalam peristiwa pembuahan.

1. Saluran Mani.
Saluran yang menghantar sel-sel sperma

1. Zakar
Alat untuk memasukan sel sperma sekaligus tempat keluarnya air urine (air kencing)

Proses Ejakulasi: proses pengeluaran air mani (sel sperma). Selain terjadi pada saat proses
pembuahan di mana bertemunya sel sperma dan sel telur, bisa juga terjadi pada waktu tidur yang
sering disebut juga mimpi basah

1. PERBEDAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DITINJAU DARI SEGI PSIKOLOGIS


1. Perbedaan cara berpikir
NO LAKI-LAKI PEREMPUAN
Berpikir lebih obyektif, teoritis dan Berpikir dari dalam di mana lebih dipengaruhi unsur subyektif,
1 abstrak. menghubungkan kejadian-kejadian dengan dirinya.
Berpikir global/umum, jauh ke masa
2 depan, cita-cita/karier masa depan. Berpikir hal-hal kecil/partial, berhubungan dengan sehari-hari.
1. Perbedaan Perasaan
NO LAKI-LAKI PEREMPUAN
Dapat mengendalikan perasaannya, lebih obyektif, Mudah bergetar, lebih intuitif, jika berhadapan
mudah marah tapi cepat tenang kembali, mudah jatuh dengan suatu persoalan gampang sekali menjalar
cinta tapi sering mudah mengingkarinya, gampang ke soal lain, cenderung tenggelam dan berlarut-
1 juga mengungkapkan perasaannya larut dalam perasaan.
1. Perbedaan selera seks
NO LAKI-LAKI PEREMPUAN
Mudah terangsang pada hal-hal lahiriah
1 (fisik) Wanita lebih terangsang pada hal-hal batiniah.
Rangsangan lebih cepat bangkit, cepat juga Rangsangan bangkit perlahan-lahan, dan menghilang
2 menghilang pelan-pelan juga
1. Perbedaan sikap dan tindakan
NO LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Bersikap lebih agresif-berbuat Bersikap lebih pasif-menerima
Bertugas lebih memelihara, merawat, mengandung dan
2 Bertugas membuat, membangun melahirkan

Lebih mementingkan tugas dan


3 karier Lebih memilih anak daripada karier
Perbedaan antara laki-laki dan perempuan inilah yang membuat mereka unik dan saling
melengkapi. Namun lebih dari itu, perbedaan itu menimbulkan dan membangkitkan daya tarik antara
keduanya yang disebut CINTA.

Dalam hal cinta antara laki-laki dan perempuan, ada tingkatan-tingkatan cinta bila dilihat dari tingkat
kualitas atau kadar cinta itu sendiri.

1. Cinta Jasmaniah:
Merupakan tingkatan cinta paling primitif, karena cinta tumbuh hanya karena soal-soal lahiriah.
Misalnya, warna kulit, cantik/manis, montok atau seksi.

Memang cinta itu muncul dari hal-hal lahiriah, namun bila cinta berhenti atau berpuncak di sini (cinta
lahiriah) maka hancurlah cinta itu.

1. Cinta Rohaniah:
Disebut juga cinta erotis karena timbul atas 2 hal:

 Kemampuan seseorang:
Misalnya karena senyumannya indah, bakatnya menyanyi atau basket atau futsal atau karena
pintar, memiliki suara yang indah, dll

 Karakter atau sifat:


Misalnya saya mencintai dia karena keibuan, peramah, setia dan bertanggungjawab, dll.

1. Cinta Pribadi:
Disebut juga cinta Personal. Ia mencintai seseorang karena pribadi orang itu yang begitu menarik.
Dalam tingkatan ini, orang menerima pasangannya apa adanya dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.

Contohnya, ketika seseorang mencintai WTS atau Preman.

1. Cinta yang Imani:


Ini merupakan tingkatan cinta paling tinggi karena Allah menjadi dasarnya. Dia percaya bahwa
cintanya adalah karunia dan cinta Tuhan sendiri.

1. Cinta agape:
Cinta agape tidak terbatas pada laki-laki dan perempuan namun berlaku juga secara umum. Cinta
agape merupakan cinta yang tulus tanpa pamrih, ia mencintai seseorang karena ia mencintainya.
Contohnya ketika Yesus rela mati di salib demi menyelamatkan manusia.

Dari tingkatan cinta di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada tingkatan cinta jasmaniah dan rohaniah, cinta lebih berpusat pada AKU/SAYA. AKU/SAYA
menjadi pusatnya. Jika SAYA tidak membutuhkan lagi maka cinta itu dapat kutendang.
2. Pada tingkatan cinta pribadi, cinta lebih berpusat pada DIA/pasangan. Aku ada untuk dia.
3. Pada tingkatan cinta yang imani, Tuhan yang penting. Cinta kami harus dapat kami
pertanggungjawabkan kepada Tuhan.
4. Pada tingkatan cinta agape, cinta yang lebih penting. Aku mencintai dia atau mereka karena aku
mencintai dia atau mereka.
Share this:

HATI NURANI

1. PENGERTIAN
Hati nurani berasal dari kata bahasa Latin Conscientia yang berarti kesadaran. Conscientia terdiri
dari dua kata yaitu CON dan SCIRE. Con berarti bersama-sama dan Scire berarti mengetahui. Jadi
Conscientia berarti mengetahui secara bersama-sama/turut mengetahui. Artinya, bukan saja saya
mengenal seseorang tetapi saya juga turut mengetahui bahwa sayalah yang mengenal. Atau, sambil
mengenal, saya (subyek) sadar akan diri (obyek) sebagai subyek yang mengenal.

Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan dua arti dan makna hati nurani yaitu:

v Arti luas:

Hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia

v Arti sempit:

Hati nurani berarti penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi konkret

1. SEGI-SEGI HATI NURANI


a) Segi Waktu

 Hati nurani dapat berperan SEBELUM suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan menyuruh kalau
perbuatan itu baik dan melarang kalau perbuatan itu buruk
 Hati nurani dapat berperan PADA SAAT suatu tindakan. Ia akan terus menyuruh jika perbuatan itu baik
dan melarang jika perbuatan itu buruk.
 Hati nurani dapat berperan SESUDAH suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan memuji jika perbuatan itu
baik dan menyesal jika perbuatan itu buruk.
b) Segi Benar-Tidaknya

 Hati nurani benar jika kata hati kita cocok dengan norma objektif
 Hati nurani keliru jika kata hati kita tidak cocok dengan norma objektif
c) Segi Pasti-Tidaknya

 Hati nurani yang pasti artinya secara moral dapat dipastikan bahwa hati nurani tidak keliru
 Hati nurani yang bimbang artinya masih ada keraguan
1. PEDOMAN YANG DAPAT DIPEGANG DALAM HIDUP
Dalam keseharian hidup, begitu sering kita menemukan atau mengalami banyak hal. Untuk itu ada
beberapa hal yang perlu dipegang sebagai panduan hidup.

 Jika kata hati nurani yang benar dan pasti maka:


Perbuatan yang baik dan harus dilakukan

Perbuatan yang buruk harus dielakkan

 Jika kata hati nurani pasti tetapi keliru maka:


Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan

Contoh: seorang remaja merasa pasti bahwa hari senin adalah hari puasa kaka ia harus berpuasa,
walaupun keliru.

Perbuatan yang buruk harus dielakan

Contoh: seorang remaja merasa pasti bahwa mencium kekasihnya adalah dosa, maka ia harus
mengelakkannnya walaupun pandangannya itu keliru.

 Jika kata hati nurani yang tidak pasti maka:


Seseorang dapat memilih yang paling menguntungkan (minus-malum=yang paling sedikit
keburukannya)

Jika menyangkut nyawa manusia, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan.

1. FUNGSI HATI NURANI


 Sebagai pegangan, pedoman atau norma untuk menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau
buruk.
 Sebagai pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari
 Menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya.
1. SIKAP KITA TERHADAP HATI NURANI
 Menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita
 Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani
 Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan oleh hati nurani
 Melaksanakan apa yang disuruh oleh hati nurani
1. PANDANGAN GEREJA
 Santo Paulus menegaskan bahwa dalam diri setiap orang ada dua hukum yang saling bertentangan satu
sama lain yaitu hukum ALLAH dan hukum DOSA. Hukum Allah mengajarkan kebaikan dan hukum
dosa mengajarkan kejahatan. Jadi di dalam diri setiap orang selalu ada pergulatan antara baik dan jahat.
 Menurut Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes (kegembiraan dan harapan) artikel 16: “Di
lubuk hati nuraninya, manusia menemukan hukum yang tidak diterimanya dari dirinya sendiri melainkan
harus ditaati. Suara hati itu selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang
baik dan menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan dalam lubuk hatinya:
jalankan ini dan elakkan itu. Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar suci di situ ia
seorang diri bersama Allah, yang pesanNya menggema dalam hatinya. Berkat hati nurani dikenallah
secara ajaib hukum, yang dilaksanakan dalam cinta kasih terhadap Allah dan terhadap sesama.”
1. BEBERAPA HAL YANG MEMBUAT HATI NURANI TUMPUL/BUTA/MATI
Dalam kalangan remaja, ada banyak hal yang membuat hati nuraninya tumpul, misalnya:

Kebiasaan nyontek, free sex, menipu, egois, jarang mengikuti kegiatan rohani, rasa takut, rasa
marah, dll.
1. CARA MEMBINA SUARA HATI
Ada beberapa cara membina suarah hati/hati nurani yaitu:

 Mengikuti suara hati dalam segala hal


Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati nuraninya, hati nuraninya akan semakin terang
dan berwibawa

Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinan akan menjadi sehat dan kuat.

 Mencari keterangan pada sumber yang baik


Membaca bacaan rohani: Kitab Suci, dokumen gereja dan buku-buku rohani lainnya

Bertanya kepada orang yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang dapat dipercaya

Mengikuti kegiatan rohani: rekoleksi, retret, perayaan ekaristi, dll.

 Koreksi diri atau introspeksi diri


Secara rutin mengevaluasi diri dan pengalaman setiap hari, entah itu pengalaman positif maupun
sebaliknya.

1. Santo Paulus dalam surat kepada jemaat di Galatia 5: 17 mengatakan bahwa kita harus memberikan diri
dipimpin oleh Roh. Kita harus berusaha memenangkan hati nurani kita dan mengalahkan kecenderungan
kita yang menyesatkan. Kita harus peka terhadap sapaan dan rahmat Allah.
Selanjutnya dalam Konsili Vatikan II khususnya dalam Gaudium et Spes artikel 16, dikatakan bahwa
manusia tidak boleh tunduk dan mengalah pada situasi yang membelenggu suara hati. Dengan
bantuan Roh Allah, kita dimampukan untuk mengalahkan kekuatan dahsyat yang menguasai suara
hati kita yang oleh Santo Paulus disebut kuasa atau keinginan daging.

v Perbuatan daging: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,


perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, egois, kemabukan dll.

v Perbuatan/buah Roh: kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, dll.

BERSIKAP KRITIS TERHADAP MEDIA MASSA

Sejarah Istilah Media Massa

 Istilah ini digunakan pada tahun 1920-an.


 Istilah ini untuk menunjukkan media yang dipakai luas seperti TV, koran, majalah, radio atau jaringan
internet
 Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah media massa disingkat menjadi media
Media ibarat mata uang logam dengan dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, Media berdampak positif.
Di sisi lain, media juga berdampak negatif

Pengaruh Media

 Pengaruh positif media massa:


v Mendekatkan manusia

Lewat sarana yang ada, manusia semakin dekat satu sama lain. Orang saling mengenal satu sama
lain bahkan tanpa dibatasi ruang dan waktu.

v Mengetahui perkembangan dunia

Media yang ada juga membuat seseorang dapat mengenal dan mengetahui perkembangan dunia
sekaligus berempati terhadap masalah-masalah kemanusiaan di belahan dunia yang lain

v Membentuk budaya baru

Media juga dapat menciptakan budaya baru yang secara umum dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia.

 Media juga berdampak negatif


v Membangun kerajaan dan kekuasaan yang kuat di mana semua orang begitu mudah terpengaruh
dan bila tidak bersikap kritis, orang cenderung terseret dalam arus media massa

v Menciptakan budaya baru dan menyingkirkan budaya local. Media yang ada juga dapat mengikis
budaya-budaya local yang santun dan membangun.

v Membangun persepsi yang salah tentang kesejahteraan. Media massa juga cenderung menyeret
orang pada persepsi yang keliru tentang kesejahteraan. Seseorang dianggap sejahtera kalau
terpenuhi kebutuhan secara material. Hasilnya, seseorang dihargai berdasarkan kepemilikan harta,
jika hartanya banyak ia akan dihargai.

Pesan Paus Benediktus XVI pada hari komunikasi sosial sedunia ke-43

 Media sebagai jalan untuk berdialog lintas negara, suku, agama dan bahasa
 Media sebagai sarana berkomunikasi, bangun paguyuban, mencari info dan berbagi pendapat
Media pada zaman Yesus

 Pada masa Yesus sudah ada media dalam bentuk buku/kitab, misalnya kitab Taurat Musa
 Kitab Taurat ini mengatur tentang kewajiban-kewajiban dan peraturan mengenai hari Sabat
 Namun kitab ini kemudian dimanipulasi oleh para agamawan sehingga menjadi beban bagi masyarakat
Bagaimana Sikap YESUS?
 Bagi Yesus, hari Sabat ada untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Artinya aturan memang
perlu, tapi keselamatan manusia lebih penting
2 Sikap Yesus ketika berhadapan dengan media massa:

 Kritis
Kritis berarti: membedakan mana yang benar dan salah atau berguna dan tidak berguna. Selain itu,
di tengah banjirnya informasi, perlu ada formasi/bentuk yang tepat dalam kaitan dengan sikap yang
tepat untuk menentukan mana yang positif dan negatif.

 Bertanggungjawab
Bertanggungjawab berarti: ada dasar dan pertimbangan yang sesuai nilai moral/universal sekaligus
dapat dipertanggungjawabkan baik secara pemikiran maupun sikap konkret

Lalu…Bagaimana sikap Kita?

 Sikap Kita
v Kritis untuk tahu mana yang positif dan negatif

v Bertanggungjawab terhadap setiap keputusan yang diambil baik dalam hal pemikiran maupun
tindakan konkret

v Mementingkan Manusia

v Mendengarkan suara hati sebagai suara Allah sendiri yang hadir dalam setiap pribadi.

Share this:

BERSIKAP KRITIS TERHADAP IDEOLOGI DAN GAYA HIDUP

Apa itu IDEOLOGI?

 Arti ideologi
v Sekumpulan ide/gagasan

v Yang mempengaruhi cara pandang kita

v Akan sesuatu hal

Macam-macam ideologi

NASIONALISME

 Arti paham Nasionalisme: Pendangan yang berpusat pada bangsa sendiri


 Nasionalisme positif: mempertahankan kemerdekaan/kedaulatan bangsa sendiri sekaligus menghormati
bangsa lain
 Nasionalisme negatif: Mengagung-agungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
KOMUNISME

 Mencita-citakan suatu masyarakat dengan penekanan pada kegiatan-kegiatan produksi


 di mana setiap anggota masyarakat memperoleh hasil sesuai kebutuhan
 Penetusnya: Karl Marx
LIBERALISME

 Kebebasan sebagai nilai yang utama


 Mencita-citakan masyarakat yang bebas
 Menolak pembatasan (khususnya pemerintah dan agama)
LIBERALISME

 Hal positif: memperjuangkan kebebasan dan HAM


 Hal negatif: persaingan tidak seimbang, yang kuat/kaya menguasai yang lemah/miskin
NEO-LIBERALISME

 Penekanannya pada perdagangan bebas


 Demi peningkatan standar hidup masyarakatnya
KAPITALISME

 Pemilik modal bisa melakukan usaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya


SOSIALISME

 Muncul abad 19 saat pergolakan kaum buruh industri dan tani


 Memperjuangkan masyarakat egaliter: sederajat
DEMOKRASI

 Suatu gagasan tentang sistem pemerintahan sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
 Salah satu pilarnya adalah Trias Politica dengan 3 kekuasaan (eksekutif, yudikatif dan legislatif)
 Yang diharapkan dari demokrasi
 Bukan sekadar sikap politik (sesaat, eksklusif, sempit)
 Lebih pada sikap budaya yang cenderung mengarah pada “HABITUS BARU”
TEOKRASI

 Negara adalah negara agama


 Agama menguasai masyarakat politis
 Sifatnya statis konservatif seiring hukum agama
FUNDAMENTALISME

 Muncul karena tidak puas terhadap negara/ideologi/kelompok tertentu


 Kedoknya agama, politik atau suku
PLURALISME

 Menjunjung keberbedaan dalam hidup bersama


 Menjunjung tinggi hak-hak individu
 Dua sisi pluralisme
 Positif: hidup bersama dengan segala perbedaan
 Negatif: cenderung apatis, hanya dekat secara fisik
INDIVIDUALISME

 Egois/mementingkan diri sendiri


 Memisahkan diri dari kehidupan keluarga/kerja
MATERIALISME

 Inti kehidupan adalah materi


 Segala sesuatu diukur dengan materi
HEDONISME

 Kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama hidup


 Bersenang-senang (carpe diem)
KONSUMERISME

 Keinginan membeli barang-barang komoditi dalam jumlah besar


 Bukan demi kebutuhan tapi keinginan, kepuasan dan status
 Materialisme dan hedonisme melahirkan sikap konsumerisme yang cenderung meningkatkan konsumsi
demi status
Selain itu, ada juga gerakan yang konstruktif

 Emansipasi perempuan
 Demokratisasi
 Lingkungan hidup
 Pemanasan global
 Reboisasi
 pembiruan
Beberapa ideologi, aliran/paham pada zaman Yesus

KAUM FARISI

 Hidup di tengah masyarakat


 Menjaga secara kaku kemurnian adat-istiadat nenek moyang
 Membenci tindakan bergaul dengan orang berdosa, mengampuni orang berdosa, melanggar hari sabat
KAUM SADUKI

 Kelompok paling berpengaruhi


 Karena berkolusi dengan imam agung, bangsawan
 Menolak kebangkitan badan, malaikat
KAUM ZELOT

 Pejuang kemerdekaan Yahudi melawan orang-orang Roma


 Mengangkat senjata. Contohnya Barabas
KAUM ESENI
 Kelompok pendoa yang menyepi dari keramaian
 Merasa sebagai orang terpilih
 Bermati raga melaksanakan Hukum Taurat
 Sebagian tidak menikah
Ada juga komunitas Qumran yang pindah ke padang gurun dan menetap di goa-goa. Selain itu,
Yohanes Pembaptis juga mengajarkan pertobatan dengan memberi diri dibaptis di sungai Yordan

Bersikap kritis terhadap ideologi, aliran dan gaya hidup

 Belajar dari Yesus


v Yesus tidak memilih/memihak salah satu kelompok

v Yesus bergabung dengan orang-orang yang dipinggirkan dan mengangkat martabat mereka

Yesus juga kritis terhadap tawaran/godaan seperti

 Roti lambang materi


 Luas tanah Israel sebagai lambang kedudukan dan kekuasaan
 Popularitas dan jaminan sebagai anak Allah
KESIMPULAN:

 Perlu sikap KRITIS dengan 3 proses


v Memusatkan diri pada perkembangan nilai-nilai luhur

v Mengalihkan diri dari keegoisan menuju kepentingan bersama

v Mengarah pada hidup yang lebih sempurna yaitu Allah

Share this:

BAB I

MEMPERJUANGKAN KEADILAN

1. Pengertian
Adil berarti memberikan kepada setiap orang apa pun yang menjadi haknya, baik itu hak asasi (hak
hidup, hak untuk bekerja, hak milik, hak mengeluarkan pendapat maupun hak yang didasarkan pada
tindakan bebas manusia. Pengertian keadilan sebenarnya mengacu pada 3 hal yaitu:

 Sebagai keadaan:
Semua pihak memperoleh apa yang menjadi hak mereka dan diperlakukan sama

 Sebagai tuntutan:
Keadilan menuntut untuk mengambil tindakan yang diperlukan atau dengan menjauhkan diri dari
tindakan yang tidak adil
 Sebagai keutamaan:
Sikap, tekad dan niat untuk melakukan apa pun yang adil.

1. Distingsi Keadilan
Ada tiga macam keadilan:

 Keadilan komutatif: menuntut kesamaan dalam pertukaran. Misalnya mengembalikan pinjaman atau
melakukan jual beli dalam batas-batas kepantasan/tidak ada pihak yang dirugikan.
 Keadilan distributif menuntut kesamaan dan pengorbanan dalam membagikan apa yang menguntungkan.
Misalnya kekayaan alam dinikmati secara bersama-sama
 Keadilan legal menuntut kesamaan hak dan kewajiban dalam terhadap negara sesuai dengan aturan dan
undang-undang yang berlaku.
 Keadilan individual yang perwujudannya tergantung pada pribadi masing-masing. Misalnya upah bagi
karyawan atau buruh tergantung kemurahan hati sang majikan
 Keadilan sosial yang perwujudannya tergantung pada struktur dan proses politik, ekonomi, sosial dan
budaya. Misalnya kesejahteraan seorang buruh tidak hanya tergantung pada rasa keadilan majikan tetapi
situasi sosial/ekonomi/politik
1. Landasan Memperjuangkan Keadilan
a) Negara

Dalam pembukaan UUD 1945 ditegaskan tentang keadilan sosial yang merupakan tugas utama
bangsa Indonesia. Keadilan ini kemudian dijabarkan dalam pasal 33 dan 34 yang menegaskan
tentang semangat kekeluargaan dan kepedulian terhadap sesama yang tak berdaya.

b) Gereja

Perjuangan gereja dalam menegakan keadilan bersumber pada perintah Allah yang ke-7 tentang
“jangan mencuri” (keluaran 20: 15 dan Ulangan 5: 19). Selain itu, gereja juga secara kontinue
menyerukan masalah keadilan misalnya lewat seruan para paus seperti:

 Ensiklik Rerum Novarum oleh Paus Leo XIII dan Quadragesimo Anno oleh Paus Pius XI yang berbicara
tentang keadilan terhadap para buruh.
 Ensiklik Pacem in terris oleh Paus Yohanes XXIII yang berbicara tentang perdamaian antara bangsa-
bangsa dalam kebenaran, keadilan dan kemerdekaan.
 Ensiklik Populorum Progressio oleh Paus Paulus V yang berbicara tentang kesenjangan antara negara-
negara kaya dan negara-negara miskin di dunia.
1. Pola Pendekatan Menegakan Keadilan
Dalam menghadapi suatu tindak ketidakadilan maka pola yang tepat adalah pola kooperatif yaitu
bersama-sam memperjuangkan keadilan. Langkah-langkah yang perlu diambil antara lain:

 Tahu Persoalan: mempelajari dengan baik berbagai persoalan seputar hak-hak dasar manusia sehingga
dapat menentukan mana yang dilindungi dan yang ditegasi.
 Berdayakan: memberdayakan mereka yang menjadi korban ketidakadilan dengan demikian mereka pun
sadar akan situasi yang dialami untuk selanjutnya bersama-sama berjuang.
 Bertindak Tepat: memberi kesaksian hidup melalui keterlibatan langsung untuk mencapai keadilan
dengan memulai dari dalam diri.
 Jalan cinta kasih artinya usaha-usaha tersebut hendaknya selalu dilandasi cinta kasih tanpa unsur
kekerasan.
Share this:
BAB II

MEMPERJUANGKAN KEBENARAN

1. Pengertian
Secara singkat kebenaran berarti keadaan yang cocok atau sesuai dengan hal yang sesungguhnya.
Namun terkadang kebenaran juga dapat diartikan sebagai tidak berbohong.

1. Dasar
 Menurut Kitab Suci Perjanjian Lama:
Dalam Kitab Keluaran 23: 1-3, 6-8 dikatakan tentang masalah “jangan bersaksi dusta tentang
sesamamu” yang merupakan perintah Allah yang ke-8. Kutipan ini lebih menyangkut kepastian
hukum dalam mengatur dan memutuskan secara tepat dan benar karena pengadilan adalah
kepunyaan Allah (Ulangan 1: 17)

 Menurut Tradisi Gereja:


Pengertian kebenaran di atas kemudian diperluas dalam tradisi gereja. Kebenaran tidak hanya
sekedar bicara jujur sesuai kenyataan tetapi harus diungkapkan dalam semangat cinta kasih. Ada
pula kebenaran yang tidak perlu diungkapkan karena akan berdampak negatif.

 Menurut Kitab Suci Perjanjian Baru


Yesus adalah kebenaran. Ia adalahh pewahyuan diri Allah. Oleh karena itu barangsiapa yang
percaya kepada Yesus akan selamat atau dibenarkan oleh Allah. Percaya tidak hanya yakin bahwa
Yesus ada dan hidup tetapi lebih pada mengandalkan hidupnya kepada Yesus serta menjalankan
apa yang dikehendakiNya. Dengan demikian, membela kebenaran berarti ikut serta
memperjuangkan kehendak Allah dan meneladani Yesus, sang Kebenaran itu sendiri.

1. Musuh dari Kebenaran


Musuh dari kebenaran adalah kebohongan. Meskipun terkadang kebohongan mendatangkan
kenikmatan tersendiri namun tanpa disadari, lama kelamaan kita akan mengalami kemerosotan
pribadi dan kehilangan kepercayaan.

a) Bentuk kebohongan

 Berdusta dan saksi dusta: mengatakan yang tidak benar untuk menyesatkan orang lain yang memiliki hak
untuk mengetahui kebenaran.
 Rakayasa atau manipulasi: menyiasati atau mengarahkan orang lain ke suatu tujuan yang menguntungkan
dirinya sendiri sekaligus merugikan orang lain.
 Asal Bapa Senang (ABS): kata-kata dan sikap manis yang cenderung jauh dari kebenaran yang dilakukan
hanya sekadar untuk menyenangkan atasan.
 Fitnah dan umpatan: mengatakan sesuatu yang negatif yang cenderung direkayasa dan yang difitnah
tidak selalu hadir dan mengetahuinya.
b) Sebab-sebab Kebohongan:

 Berbohong hanya sekedar iseng: berbohong hanya untuk kesenangan sesaat dan murahan
 Berbohong untuk memperoleh keuntungan. Misalnya tindakan yang dilakukan pedagang untuk
memperoleh keuntungan.
 Berbohong karena takut dalam situasi terjepit atau menyelamatkan diri dalam situasi yang sulit.
c) Akibat kebohongan:

 Bagi diri sendiri:


v Mendapat kenikmatan semu dalam jangka pendek

v Mengalami bencana pribadi dalam jangka panjang

v Kehilangan kredibilitas dan kepercayaan.

 Bagi yang dibohongi:


v Mendapat gambaran yang salah dan salah juga mengambil tindakan

v Hidup dalam relasi yang semu

 Bagi masyarakat luas: Kesaksian Hidup Thomas More sebagai salah satu contoh tindak kebenaran. Ia
tetap berkata dan bersaksi tentang kebenaran walaupun dengan itu ia kehilangan segala-galanya termasuk
nyawanya sendiri. Hal ini mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus di salib untuk kita sahabatNya.
Share this:

BAB IV

MEMERJUANGKAN PERDAMAIAN DAN PERSAUDARAAN SEJATI

1. Kerinduan Manusia pada Perdamaian


Manusia senantiasa membutuhkan ketenangan hidup (perdamaian) yang memungkinkannya
mengembangkan dirinya dengan lebih humanis (manusiawi) dalam persaudaraan sejati.
Mewujudkan perdamaian memerlukan kesadaran, pengakuan dan perhormatan terhadap martabat
dan hak dasariah manusia. Dengan demikian, perhormatan terhadap martabat dan hak dasariah
orang lain merupakan dasar untuk mewujudkan perdamaian sejati karena setiap orang diciptakan
menurut Gambar/Rupa/Citra Allah sendiri.

1. Pandangan Kitab Suci tentang Perdamaian


2.1 Perjanjian Lama:

Kata Shalom mengacu pada beberapa arti:

 Sehat jasmani dan kesejahteraan keluarga karena merupakan berkat daari Allah bagi seseorang dan
keluarganya.
 Tuhan Sertamu: merupakan salam yang umum dalam perjanjian Lama yang berarti pengharapan supaya
manusia memperoleh kebaikan dalam hidup, ketiadaan cacat-cela keadilan dan damai secara rohani
(aman dan berada dalam rumah Tuhan) sebagaimana dilukiskan oleh Nabi Yesaya: “Ia akan menjadi
hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan
menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas;
bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.”
(Yesaya 2: 4)
2.2 Ajaran Yesus dalam Perjanjian Baru
Pada zaman Yesus, orang Yahudi mengharapkan damai secara politis yakni dibebaskannya bangsa
Israel dari penjajahan. Namun Yesus tidak terjebak dalam konsep sempit perdamaian a la orang
israel. Damai bagi Yesus lebih luas dan dalam yaitu damai batiniah yang sepenuhnya
berakarndalam kebenaran di dalam diri Yesus. Damai berarti ketenangan hati karena orang memiliki
hubungan yang bersih dengan Tuhan, sesama dan dunia, damai sejahtera yang menampakkan
Kerajaan Allah. Bagi Yesus, damai juga bukan berarti tiadanya derita tetapi sebaliknya damai harus
diuji dengan derita sebagaimana telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri dengan rela wafat di salib.

2.3 Ajaran Gereja

Gereja melanjutkan ajaran Yesus yaitu tidak sebatas damai secara fisik melainkan secara batiniah
di mana manusia mengupayakan situasi damai sejahtera dalam dirinya. Perdamaian tercipta bila
setiap orang mampu mengendalikan setiap nafsunya dan menghormati hak dan martabat
sesamanya dan dibangun atas dasar semangat cinta kasih. Kesejahteraan dapat dirasakan bila
manusia mampu membangun hubungan atau relasi yang harmonis baik dengan Tuhan, sesama,
alam semesta maupun diri sendiri.

1. Upaya Memerjuangkan Perdamaian dan Persaudaraan Sejati


3.1 Perjuangan Gereja

 Gereja senantiasa menyerukan kepada setiap orang untuk meneladani pribadi Yesus yang senantiasa
menghidupi dan mengajarkan perdamaian.
 Gerakan mewujudkan perdamaian hendaknya merupakan gerakan moral yang melibatkan semakin
banyak orang dan menerobos sekat-sekat primordialisme seperti kesukuan, agama dan ras.
 Gerakan moral inipun hendaknya dimulai dari masyarakat bawah atau akar rumput.
 Gerakan moral juga perlu dibudayakan mulai dari diri sendiri
3.2 Perjuangan Mahatma Ghandi

Ghandi merupakan sosok pemimpin gerakan moral dan spiritual yang sangat terkenal dan patut
diteladani. Dua mantra ampuh yang ditelorkannya adalah Ahimsa dan Satyagraha.

3.2.1 Ahimsa

Merupakan falsafah anti kekerasan

3.2.2 Satyagraha

Merupakan aksi atau perjuangan yang tidak memergunakan kekuasaan

Keduanya bersumber pada rasa hormat terhadap kesucian serta kesadaran bahwa cinta kasih
merupakan hukum perikehidupan manusia. Ghandi sendiri menegaskan bahwa “Seandainya cinta
kasih atau anti kekerasan bukan merupakan hukum perikehidupan kita, maka seluruh dunia akan
hancur berkeping-keping.”

“Kamu semua harus siap menghadapi maut, tetapi kamu sendiri tidak boleh membunuh. Anggaplah
musuhmu sebagai saudaramu yang bodoh. Kita hanya memenangkan perjuangan jika kita dapat
membunuh rasa benci dalam hati sanubari muduh kita.”
Share this:

BAB V dan BAB VI

MEMERJUANGKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Makna Kisah Penciptaan.


Setelah Allah menciptakan alam beserta isinya, Ia melihat bahwa semuanya baik adanya lalu
menyerahkan semuanya kepada manusia sebagai makhluk yang berakal budi untuk memelihara
dan mengolahnya sebagaimana terungkap dalam Kitab Kejadian Bab 1: 26-28

1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-
Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Kisah ini sebenarnya hendak menyampaikan beberapa pesan pokok yaitu:

 Segala sesuatu berasal dari Allah.


Pelbagai teori evolusi tentang keajaiban alam namun satu hal yang pasti adalah bahwa Allah
menuntun semuanya itu. Allah menjadi dasar dan sumber.

 Semua yang tercipta (oleh Allah) baik adanya.


Dengan demikian, kita pun bertanggung jawab untuk memeliharanya.

1. Manfaat Tanah
Ada beberapa manfaat tanah yang kita alami dan rasakan yaitu:

 Tanah sumber kehidupan.


Tanah disejajarkan dengan ibu yang mengandung, mencernakan dan melahirkan berbagai unsur
yang penting bagi kehidupan manusia.

 Tanah adalah tempat tinggal


Tanah menjadi tempat tinggal atau rumah sebagaimana Ia memberikan taman eden bagi Adam dan
Hawa juga tanah terjanji bagi Abraham dan keturunannya.

 Tanah adalah simbol persatuan


Tanah menjadi simbol persatuan keluarga atau suku tanpa dibatasi waktu dan ruang.

1. Manfaat Flora
Dunia flora atau tumbuh-tumbuhan sangatlah bermanfaat bagi manusia antara lain:

 Membantu manusia untuk bernapas


Tumbuhan membantu mengeluarkan zat asam (O2) dan mengisap zat asam arang (CO2) yang
sangat berguna bagi proses pernapasan manusia.

 Mengatur suhu udara


Hutan akan menguapkan air dan membasahi serta menyejukkan udara di sekitar kita.

 Mendatangkan hujan
 Tempat tinggal margasatwa
 Menyimpan air
 Melindungi tanah
1. Manfaat Fauna (margasatwa)
Selain flora, Dunia fauna sangatlah bermanfaat bagi seluruh isi bumi termasuk manusia antara lain:

 Membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.


 Saling bekerja sama antara binatang.
 Membantu flora dalam proses penyebaran dan pembuahan.
 Menyuburkan tanah
1. Memerjuangkan kelestarian lingkungan:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam upaya memerjuangkan kelestarian lingkungan antara lain:

 Gerakan mencintai lingkungan hidup dengan melibatkan semakin banyak orang.


 Proses penyadaran masyarakat dengan pendekatan yang lebih komunikatif bukan indoktrinasi atau
pemaksaan
 Mendesak pemerintah untuk mengeluarkan peraturan yang melindungi lingkungan hidup termasuk sanksi
kepada yang melanggar.
 Mulailah dari diri sendiri dengan menciptakan lingkungan sendiri yang bersih dan nyaman.
1. Pandangan Gereja
Gereja senantiasa menyerukan kepada semua pihak untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan
sebagai bentuk tanggungjawab manusia kepada penciptanya. Paus Yohanes Paulus II dalam
Sanctorum Aetrix 11 Juni 1980 menegaskan bahwa alam semesta ini adalah Kitab Raksasa yang
penuh keindahan, sehingga manusia perlu mengagumi keindahan ini dan menjadi tangan kanan
Tuhan dalam melanjutkan karya penciptaan.

Share this:

TUGAS-TUGAS GEREJA
GEREJA YANG MENGUDUSKAN (LITURGIA)

Gereja memiliki imamat umum dan imamat jabatan dengan cara khasnya masing-masing
mengambil bagian dalam satu imamat Kristus.

 Imamat Umum: melaksanakan tugas pengudusan antara lain dengan berdoa, menyambut sakramen,
memberi kesaksian hidup, melaksanakan cinta kasih secara aktif dan kreatif. Ini dilakukan oleh semua
umat.
 Imamat Jabatan: membentuk, memimpin umat, memberikan pelayanan sakramen. Ini dilakukan oleh para
Imam.
Allah adalah kudus dan senantiasa memanggil semua orang menuju kekudusan. Selain bimbingan
Allah, untuk mencapai kekudusan, semua umat perlu mengusahakannya. Ada beberapa bentuk
kegiatan untuk mewujudkan usaha tersebut, yaitu:

 Doa dan doa resmi gereja (liturgi)


 Perayaan sakramen-sakramen
 Perayaan sakramentali dan devosi
Penjelasan:

1) DOA DAN DOA RESMI GEREJA

1) Arti Doa

Doa berarti berbicara atau berkomunikasi dengan Tuhan (curhat dengan Tuhan). Dalam doa, kita
dituntut untuk lebih mendengarkan daripada berbicara sebab Firman Tuhan selalu menjadi
pedoman yang menyelamatkan.

2) Fungsi Doa

 Mengkomunikasikan diri kita kepada Tuhan


 Mempersatukan diri kita dengan Tuhan
 Mengungkapkan cinta, kepercayaan, harapan kita kepada Tuhan
 Menemukan makna yang baru dalam hidup, dan lain-lain
3) Syarat dan cara berdoa yang baik

 Syarat doa yang baik


v Didoakan dengan hati

v Bertolak dari pengalaman hidup yang nyata

v Diungkapkan dengan rendah hati

 Cara-cara berdoa yang baik


v Berdoa secara batiniah (Matius 6: 5-6, Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamar,
kuncilah pintu, dan berdoalah).

v Berdoa dengan cara yang sederhana dan jujur. (Matius 6: 7, Lagi pula dalam doamu, janganlah
kamu bertele-tele…)

4) Doa Resmi Gereja

Doa resmi gereja disebut ibadat atau liturgi. Yang pokok bukan sifat resmi melainkan kesatuan
gereja dengan Kristus dalam doa, Liturgi adalah karya Kristus, Imam Agung serta TubuhNya yaitu
Gereja. Liturgi juga merupakan perayaan iman di mana orang yang ikut dalam perayaan imam
mengambil bagian dalam misteri Kristus yang dirayakan. Doa resmi bukan sekedar mendaraskan
rumus-rumus hafalan melainkan mengarahkan hati kepada Tuhan. Yang berdoa bukan badan
melainkan hati.

Ibadat ini terdiri atas: ibadat pagi, ibadat siang, ibadat sore, ibadat malam dan ibadat bacaan.

2) SAKRAMEN

1) Sakramen adalah lambang atau simbol

Dalam hidup sehari-hari kita menemukan banyak tanda. Bila kita hendak mengungkapkan cinta, kita
akan memberikan sekuntum mawar. Mawar merupakan sebuah tanda untuk mengungkapkan
sesuatu yang tidak kelihatan yaitu cinta. Begitupun sakramen. Sakramen merupakan tanda yang
kelihatan untuk menjelaskan sesuatu yang tidak kelihatan yaitu cinta dan karya Allah.

2) Sakramen mengungkapkan karya Tuhan yang menyelamatkan

Allah yang begitu mencintai manusia merupakan Allah yang tidak kelihatan. Ia yang tidak kelihatan
itu kemudian menampakkan diri dalam diri PuteraNya Yesus. Yesus hadir dan menyapa kita dan
kelihatan secara nyata. Melihat Kristus berarti melihat Allah yang tidak kelihatan itu. Namun setelah
kebangkitanNya, Ia tidak kelihatan secara fisik. Yesus lalu hadir dalam Gereja. Dengan demikian,
gereja menampakkan Kristus. Sakramen-sakramen yang kita terima adalah tangan Kristus yang
menjamah, merangkul dan menyembuhkan kita.

3) Sakramen meningkatkan dan menjamin mutu hidup kita sebagai orang Kristiani

Lewat sakramen, kualitas hidup seseorang semakin meningkat. Orang semakin dekat dengan
Tuhan. Perayaan sakramen merupakan PERTEMUAN antara Kristus dan kita. Yang dituntut dari
kita adalah sikap batin yakni kehendak baik untuk melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki.

4) Ketujuh Sakramen:

 Sakramen Baptis
 Sakramen Ekaristi/Komuni
 Sakramen Krisma
 Sakramen Tobat
 Sakramen Perkawinan
 Sakramen Imamat
 Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Sakramen Baptis, Ekaristi dan Krisma merupakan sakramen Inisiasi yaitu sakramen yang harus
diterima seseorang ketika masuk menjadi seorang Katolik. Sakramen Perkawinan dan Imamat
merupakan sakramen Panggilan di mana seseorang memilih pilihan hidupnya. Sakramen Tobat dan
Sakramen Pengurapan Orang Sakit merupakan sakramen Penyembuhan.

a) Mengapa ada 7 sakramen:


v Angka 7 melambangkan kesempurnaan

v Melambangkan seluruh hidup manusia dari lahir hingga meninggal

b) Makna dari masing-masing sakramen

v Sakramen Baptis

Materi: Air

Forma/Ucapannya: Aku membaptis kamu, dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus

Maknanya:

 Membersihkan seseorang dari dosa asal


 Menerima seseorang sebagai anggota gereja
v Sakramen Ekaristi/Komuni

Materi: Hosti dan Anggur lambang Tubuh dan Darah Kristus

Forma/Ucapannya:

 Terimalah dan makanlah, Inilah TubuhKu yang dikorbankan bagimu. Perbuatlah ini sebagai kenangan
akan Daku.
 Terimalah dan minumlah, Inilah DarahKu yang dikorbankan bagimu. Perbuatlah ini sebagai kenangan
akan Daku.
Maknanya:

 Menyatukan diri kita dengan Kristus


v Sakramen Krisma

Materi: Minyak Krisma (dari minyak zaitun dicampur sejenis balsem)

Forma/Ucapannya: “Semoga dimeterai oleh karunia Allah, Roh Kudus”.

Maknanya:

 Menandakan seseorang telah dewasa imannya


 Ia siap menjadi saksi Kristus lewat teladan hidupnya.
v Sakramen Tobat

Lewat perbuatan dosa, manusia memilih untuk memisahkan diri dari Allah dan hidup menurut
kehendaknya sendiri tanpa rahmat Allah.
Akibat dosa, manusia kehilangan rahmat Allah yang pernah ia terima dalam sakramen baptis. Ia
tidak layak lagi disebut sebagai anak Allah. Selain itu, dosa ikut mengotori kesucian Gereja Kristus.
Relasi dengan sesama pun ikut rusak.

Jika seseorang bertobat maka, ia pun berdamai kembali dengan Allah, Gereja, dan sesama.

v Sakramen Perkawinan

Sakramen Perkawinan melambangkan persatuan Kristus dan gereja. Dengan demikian, sifat
perkawinan katolik adalah monogami (seorang perempuan dan seorang laki-laki) dan tak
terceraikan (tidak mengenal perceraian)

Materi: Kitab Suci dan Cincin

v Sakramen Imamat

Menjadi seorang imam merupakan panggilan khusus. Mereka dengan kemauan pribadi
memutuskan untuk hidup selibat atau tidak menikah demi kerajaan Allah. Mereka juga menghayati 3
kaul yaitu:

 Kaul Kemurniaan: tidak menikah seumur hidup


 Kaul Ketaatan: taat terhadap Allah, taat terhadap aturan, taat terhadap pemimpin dan taat terhadap
komitmen/keputusan untuk tidak menikah.
 Kaul Kemiskinan: dengan kesadaran berkomitmen untuk hidup sederhana
v Sakramen Pengurapan Orang Sakit

Materi: Minyak Pengurapan Orang Sakit (dari minyak zaitun ditambah balsem)

Forma/Ucapannya: Peletakan tangan Romo di atas kepala orang sakit.

Maknanya:

 Menyatukan penderitaan dengan penderitaan Kristus


 Sebagai bekal rohani (viaticum)
 Menguatkan orang sakit
3) SAKRAMENTALI

1) Pengertian:

Tanda-tanda suci (berupa ibadat/upacara/pemberkatan) yang mirip dengan sakramen-sakramen.

2) Macam-macam Sakramentali:

 Pemberkatan: pemberkatan orang, benda/barang rohani, tempat, makanan.


Contoh: pemberkatan ibu hamil/anak, alat pertanian, alat transportasi, rumah, patung, rosario

Ini merupakan pujian kepada Allah dan doa untuk memohon anugerahNya.

 Pemberkatan dalam arti tahbisan rendah: pentahbisan orang dan benda.


Contoh: pentahbisan lektor, katekis, diakon, misdinar, pemberkatan gereja/kapel, altar, minyak suci,
lonceng.

4) DEVOSI

1) Pengertian:

Devosi berasal dari kata bahasa Latin, Devotio yang berarti penghormatan. Devosi adalah bentuk-
bentuk penghormatan/kebaktian khusus orang atau umat beriman kepada rahasia kehidupan Yesus
tertentu, misalnya hati Yesus yang Mahakudus, Sakramen Mahakudus. Atau devosi juga bisa
ditujukan kepada orang-orang kudus seperti devosi Santa Maria, devosi kepada santo-santa
pelindung.

2) Tujuan Devosi

Devosi tidak bersifat paksaan melainkan sukarela. Devosi hendaknya bertujuan untuk menguatkan
iman kita kepada Allah dalam diri Yesus Kristus.

GEREJA YANG MEWARTAKAN (KERYGMA)

Ada 3 bentuk Sabda Allah dalam gereja yaitu:

1. Sabda/pewartaan para rasul sebagai daya yang membangun gereja


2. Sabda Allah dalam Kitab Suci sebagai kesaksian
3. Sabda Allah dalam pewartaan aktual gereja sepanjang zaman
Tiga bentuk sabda Allah di atas saling berhubungan satu sama lain. Sabda Allah berawal dari
pengalaman para rasul ketika hidup bersama Yesus. Sesudah kenaikan Yesus, para rasul mulai
mewartakan kepada umat. Dari pewartaan para rasul itulah kemudian mulai ditulis. Sabda Allah
inilah yang kemudian dilanjutkan oleh Gereja dalam pewartaan aktual gereja. Tugas kita adalah
mewartakan sabda Allah sebagaimana yang dilakukan para rasul dulu. Ada dua pola pewartaan
dalam mewartakan Sabda Allah yaitu:

1. Pewartaan verbal/kata-kata (kerygma)


2. Pewartaan dalam tindakan (martyria)
Penjelasan:

1. 1. Pewartaan Verbal/kata-kata (kerygma)


Pewartaan verbal sebenarnya merupakan tanggung jawab para imam tetapi kita sebagai kaum
awam dituntut untuk turut serta dalam kegiatan pewartaan antara lain melalui:

 Kotbah atau homili: pewartaan yang berdasarkan perikope kitab suci. Kotbah diwartakan dari mimbar.
Meskipun terkesan satu arah (melulu dari yang berkotbah) namun kotbah yang baik adalah komunikasi
dua arah di mana pendengar juga diaktifkan. Orang yang membawakan kotbah disebut pengkotbah.
 Pelajaran agama: proses pendampingan para guru agama kepada para siswa untuk menemukan makna
hidupnya dalam terang Kitab Suci.
 Katekese umat: kegiatan suatu kelompok umat di mana mereka aktif berkomunikasi untuk menafsirkan
hidup nyata dalam terang injil yang diharapkan berkelanjutan dengan aksi nyata sehingga dapat
membawa perubahan dalam masyarakat ke arah yang lebih baik. Orang yang membawakan katekese
disebut Katekis
 Pendalaman kitab suci: membaca dan merenungkan kitab suci. Bisa dilakukan dalam keluarga, kelompok
dan pada kesempatan khusus misalnya masa APP (prapaskah) atau masa adven (sebelum Natal) dan
bulan Kitab Suci (BKSN)
1. 2. Pewartaan dalam tindakan (Martyria)
Penjelasannya lihat tema tentang Gereja Yang Menjadi Saksi Kristus (Martyria)

Dalam mengaktualisasikan sabda Tuhan, ada dua tuntutan yang harus dipenuhi atau diketahui oleh
seorang pewarta sabda Allah yaitu:

1. a. Mendalami dan menghayati Sabda Tuhan


Orang tidak dapat mewartakan sabda Allah dengan baik kalau dia sendiri belum mengenal,
memahami dan melaksanakannya. Untuk itu, seorang pewarta harus membekali diri dengan
pengetahuan tentang kitab suci dengan mengikuti penataran atau seminar.

1. b. Mengenal umat atau masyarakat konteksnya


Selain pengenalan tentang kitab suci, seorang pewarta juga dituntut mengenal konteks atau
masyarakat yang ada sehingga pewartaan kita sungguh menyentuh masyarakat yang ada.

MAGISTERIUM DAN PARA PEWARTA SABDA

Magisterium gereja adalah kuasa mengajar dalam gereja. Magisterium gereja bertugas untuk
menafsir dan mengajarkan kitab suci kepada umat dan menjaga kesatuan iman dan ajaran Kristus.
Umat hanyalah menjalankan apa yang diwartakan oleh magisterium gereja. Salah satu sifat dasar
magisterium gereja adalah “TIDAK DAPAT SESAT”. Artinya ajaran mereka senatiasa bersumber
pada kuasa Roh Kudus. Magisterium gereja terdiri atas imam agung (Paus) di Roma, kepala dewan
para uskup selaku gembala umat.

GEREJA YANG MELAYANI (DIAKONIA)

Gereja tidak pernah ada untuk dirinya sendiri, tetapi sebaliknya menjadi tanda dan saran bagi dunia
dan masyarakat. Gereja dipanggil untuk melayani sebagaimana Yesus sendiri datang untuk
melayani. Pada malam perjamuan terakhir, Yesus menunjukkan diriNya sebagai seorang pelayan
atau hamba dengan membasuh kaki para rasul. Sabda Yesus sendiri dalam Markus bab 10:
45, “Anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani” mendapat perwujudan
yang nyata. Santo Paulus melukiskan pengalaman Yesus ini dengan mengatakan bahwa “Kristus
telah mengambil rupa seorang Hamba” (Filipi, 2: 7). Dengan demikian menjadi murid Yesus berarti
harus meneladani Yesus dengan cara MELAYANI.

 Dasar Pelayanan dalam Gereja


Dasar pelayanan dalam gereja bertumpu pada semangat pelayanan Kristus sendiri. “Barangsiapa
menyatakan diri murid Kristus, ia wajib hidup sama seperti hidup Kristus.” (I Yohanes bab 2: 6)

 Ciri-Ciri Pelayanan Gereja


v Bersikap sebagai Pelayan

Dalam Markus bab 9: 35 dikatakan bahwa, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah
ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”

v Kesetiaan kepada Kristus sebagai Tuhan dan Guru

Gereja (kita) senantiasa menimbah kekuatan dari teladan Yesus sendiri sebagai nafas hidup kita

v Option for the Poor.

Perhatian utama pelayanan gereja adalah orang-orang yang miskin namun tetap memposisikan
mereka sebagai subyek yang sederajat dan tetap menghormati harga dirinya dan bukan
mengobyekan mereka (memperlakukan seenaknya)

v Kerendahan Hati

Seperti Kristus, gereja pun hendaknya melihat diri sebagai hamba yang tak berguna (Lukas 17: 10)

 Bentuk-Bentuk Pelayanan
Pelayanan gereja dapat bersifat KEDALAM dan KELUAR.

v Kedalam meliputi : pembangunan dan pengembangan jemaat atau umat itu sendiri

Keluar meliputi : aspek-aspek kehidupan manusia baik di bidang pendidikan, kebudayaan,


kesejahteraan, politik maupun hukum

GEREJA YANG MENJADI SAKSI KRISTUS (MARTYRIA)


Kata SAKSI memiliki dua arti:

 Orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa atau kejadian
 Orang yang dimintai hadir pada suatu peristiwa untuk mengetahuinya agar suatu ketika apabila
diperlukan dapat memberi keterangan yang membenarkan bahwa peristiwa tersebut sungguh-sungguh
terjadi.
Dari kedua arti di atas, kita dapat disimpulkan bahwa saksi selalu menunjuk pada personal/pribadi
seseorang yang mengetahui atau mengalami dan mampu memberikan keterangan yang benar.

Dengan demikian, menjadi “Saksi Kristus” berarti:

 Menyampaikan atau menunjukkan apa yang dialami dan diketahui tentang Kristus kepada orang lain
 Penyampaian, penghayatan atau pengalamannya itu dapat dilaksanakan melalui kata-kata, sikap atau
tindakan nyata (teladan hidup)
Menjadi saksi Kristus selalu mengandung resiko sebagaimana Sabda Yesus sendiri, “Kamu akan
dikucilkan bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan
menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah” (Yohanes 16: 2). Meskipun demikian, banyak orang
yang terinspirasi dari pengorbanan Yesus sendiri dan mengorbankan nyawanya sebagai saksi
Kristus atau Martir (martir berarti orang yang berkorban atau rela mati demi menjadi saksi Kristus).

Martyria terbagi atas dua yaitu:

 Martyria Merah/Darah: orang yang rela menumpahkan darahnya demi memberi kesaksian tentang
imannya akan Tuhan.
Contoh:

Uskup Romero yang tewas ditembak karena membela orang miskin di kota San Salvator.

Pater Maximilianus Kolbe yang rela mati dibunuh di kamp konsentrasi Nazi Jerman demi
menggantikan seorang bapak yang hendak dieksekusi.

Santo Tarsisius yang rela mati demi menyelamatkan hosti tubuh Kristus

 Martir Putih: orang yang rela berbuat apa saja termasuk menghadapi tantangan demi memberi
kesaksian tentang Tuhan. Orang seperti ini tidak perlu mati seperti martyria merah/darah tetapi rela hidup
seperti Kristus.
Contoh:

Mother Teresa yang selama hidupnya melayani orang-orang miskin di Calcuta-India

Pater Damian yang selama hidupnya melayani orang-orang kusta yang dibuang di pulai Molokai.

SIFAT-SIFAT GEREJA
Dalam doa syahadat/credo/aku percaya, kita mengakui 4 sifat gereja yaitu: gereja yang satu, kudus,
katolik dan apostolik. Penjelasan dari masing-masing sifat gereja sebagai berikut:

1. 1. Sifat gereja yang Satu


a) Pengertian

Kesatuan itu nampak jelas dalam:

v Kesatuan iman para anggotanya

Kesatuan iman ini bukan kesatuan statis tetapi kesatuan yang dinamis, artinya iman yang sama
namun diungkapkan dan dirumuskan secara berbeda-beda. Kesatuan di sini bukanlah keseragaman
tetapi bisa dipahami seperti Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.

v Kesatuan dalam pimpinan yaitu hierarki. Yesus memilih 12 rasul namun Ia juga memilih Petrus
sebagai ketua para rasul. Dalam diri Petrus, Kristus menetapkan asas dan dasar kesatuan iman
yang kemudian diteruskan dalam diri Paus juga masing-masing uskup sebagai pemimpin Gereja di
sebuah wilayah.

v Kesatuan dalam kebaktian dan kehidupan sacramental. Kebaktian dan sakramen-sakramen


merupakan ekspresi simbolis dari kesatuan gereja artinya lewat kesatuan kebaktian, sakramen-
sakramen yang diterima Nampak jelas kesatuan gereja itu sendiri.

b) Upaya memperjuangkan kesatuan Gereja

Kita sudah mendengar tentang fakta perpecahan gereja. Hal ini terjadi karena perbuatan manusia.
Untuk itu semangat persatuan harus dipupuk dan diperjuangkan melalui berbagai cara seperti:

v Usaha untuk menguatkan persatuan kita dalam gereja:

 Aktif berpartisipasi dalam kehidupan bergereja


 Setia dan taat kepada persekutuan umat dan hirarki
v Usaha untuk menguatkan persatuan antar-Gereja:

 Jujur dan terbuka antar satu dengan yang lain


 Lebih melihat persamaan daripada mempersoalkan perbedaan
 Mengadakan kegiatan bersama seperti doa bersama
1. 2. Gereja yang Kudus
a) Pengertian

Kekudusan gereja nampak dalam beberapa hal antara lain:

v Sumber gereja berasal adalah kudus. Gereja didirikan oleh Kristus . gereja menerima kekudusan
dari Kristus sendiri (Yoh 17: 11)
v Tujuan dan arah gereja adalah kudus. Gereja bertujuan untuk kemuliaan Allah dan penyelamatan
manusia.

v Jiwa Gereja adalah kudus sebab jiwa gereja adalah Roh Kudus sendiri

v Unsur-unsur Ilahi yang otentik/asli yang berada dalam gereja adalah kudus misalnya ajaran-
ajaran atau sakramen-sakramen.

v Anggotanya adalah kudus karena ditandai oleh Kristus melalui pembaptisan dan dipersatukan
melalui iman, harapan dan cinta yang kudus. Artinya, kita semua dipanggil menjuju kekudusan.

b) Upaya mewujudkan kekudusan Gereja:

v Saling memberi kesaksian untuk hidup sebagai anak-anak Allah

v Merenungkan dan mendalami Kitab Suci khususnya ajaran dan hidup Yesus yang merupakan
arah dan pedoman hidup kita.

1. 3. Sifat Gereja Yang Katolik


Arti Katolik:

v Hidup di tengah segala bangsa

v Ajaran gereja dapat diwartakan untuk segala bangsa dengan keanekaragamannya

v Gereja terbuka terhadap semua bangsa dari berbagai daerah, agama, suku dan budaya

v Iman dan ajaran gereja bersifat umum artinya dapat diterima dan dihayati oleh siapa saja

Upaya mewujudkan kekatolikan gereja

 Sikap terbuka dan menghormati kebudayaan, suku, agama manapun


 Bekerja sama dengan siapapun demi kebaikan bersama
 Memprakarsai upaya memperjuangkan dunia yang lebih baik
 Jiwa besar dan terlibat aktif untuk memberi kesaksian bahwa katolik artinya terbuka terhadap siapapun
 Katolik juga tidak sekedar melebur diri dalam dunia dengan segala fenomenanya
 Namun, gereja tetap mempertahankan identitasnya
Sumber/dasarnya: Luk 10: 16

 Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku, dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia
yang mengutus Aku
1. 4. Sifat Gereja Yang Apostolik
Arti Apostolik
v Berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman mereka yang hidup
bersama YESUS

v Tidak terpaku pada gereja perdana namun tetap berkembang dibawah bimbingan Roh Kudus

v Gereja berhubungan dengan para rasl yang diutus oleh Kristus sendiri

v Hubungan itu tampak dalam beberapa hal berikut

 Fungsi dan kuasa hierarki diwariskan dari para rasul


 Ajaran-ajaran gereja diturunkan dan berasal dari kesaksian para rasul
 Ibadat dan struktur gereja pada dasarnya berasal dari para rasul
Usaha mewujudkan Keapostolikan Gereja?

 Setia mempelajari injil sebagai iman gereja para rasul


 Menafsirkan dan mengevaluasi situasi konkret kita dengan iman Gereja para rasul
 Setia dan loyal kepada hierarki sebagai pengganti para rasul
Sifat-Sifat/Ciri Gereja Zaman Ini?

v Option for the poor atau keberpihakan pada orang-orang yang miskin. Gereja senantiasa
membantu dan memihak mereka yang miskin sekaligus mereka yang tertindas. Dalam hal ini gereja
berupaya menjadi suara bagi mereka (the voice of the voiceless)

v Kenabian: dalam konteks ini, gereja mengambil peran sebagai seorang nabi yang mengkritisi
ketidakadilan yang ada. gereja juga menjadi saksi akan Kristus yang mengasihi. Disinilah nampak
sikap gereja yang profetis (kenabian)

v Membebaskan: gereja menjadi pembebas bagi masyarakat yang berada dalam kungkungan atau
belenggu ketidakadilan atau ketidakadilan.

v Ragi. Seperti ragi yang membuat sebuah adonan terus berkembang maka gereja pun mengambil
peran dan tugas yang sama

v Dinamis/aggiornamento: gereja terus berkembang mengikuti perkembangan zaman dan terus


berubah namun tetap mempertahankan identitasnya.

v Kharismatis: gereja terus berusaha dan mengakomodir setiap potensi yang ada yang dimiliki oleh
umatnya sebagai anugerah Allah

Lalu…apa sikap kita?

Belajar dari Yesus


 Hendaklah kamu satu seperti Aku bersatu dengan Bapa dan Roh Kudus. Disinilah Nampak kesatuan
Allah Tritunggal. Dengan demikian, kita pun diajak untuk terus membangun persatuan dan kesatuan
dengan semua orang tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, gender dan sebagainya.
Share this:

Mimbar Duniaku
Di mimbar kecil ini mata hatiku melihat dunia kecil dalam hatiku
Thursday, 4 December 2014

Materi AGAMA KATOLIK Sem. 1 kelas 10.

AKU ADALAH PRIBADI YANG UNIK

1. Keunikan adalah karunia Allah.

Tuhan menciptakan tiap orang berbeda. Unik berarti berbeda, istimewa dibanding yang lain. Keunikan adalah
karunia istimewa dari Allah. Keunikan adalah ungkapan kreatifitas Allah ketika menciptakan manusia pribadi per
pribadi. Tidak ada yang sama persis termasuk orang kembar. Fakta ini menunjukan kepada kita bahwa Tuhan
sangat serius menciptakan kita. Setiap pribadi diciptakan dengan detail, selalu berbeda dengan yang lain. Tidak
asal copy paste. Walau jumlah manusia milyaran, tiap saat lahir 10.000 bayi baru di Indonesia, tidak ada yang
sama. Hormati perbedaan, hargai keunikan sebab itu memang sengaja diberikan Allah kepada Tiap orang.

Keunikan ini dapat tampak pada:

a. Fisik : raut wajah, postur tubuh, jenis rambut, warna kulit, bentuk gigi, cara tertawa, suara, dll.

b. Psikis / sifat : ramah, sabar, rajin, ulet, tekun, pendiam, pengamat, pencemas, dll.

c. Pengalaman hidup dan interpretasinya : Meskipun kita hidup bersama di satu kelas, punya guru yang sama dan
pelajaran yang sama pada jam yang sama, tapi tiap orang pasti berada pada peran yang beda. Yang seorang
merasa semangat - yang lain ngantuk, yang seorang aktif - yang lain pasif, yang seorang berbicara - yang lain
mendengar, dst.

Keunikan ini sangat membantu kita mengenal diri sendiri dan orang lain. Misalnya saya jadi tahu bahwa saya
pendek karena saya bertemu dengan orang yang lebih tinggi dari saya. Ketika bernyanyi saya jadi tahu suara saya
adalah tenor karena ada teman yang bersuara bas, sopran dan alto. Dll.

2. Sifat dan sikap.

a. Sifat / watak (character – Inggris) adalah keadaan bawaan seseorang yang sudah melekat padanya dan
menggerakan tingkah laku atau sikapnya. Sifat dapat juga menjadi pembeda tiap pribadi, dalam satu kelas karakter
tiap pribadi tentu berbeda, meski ada hal yang sama, misalnya sama-sama rajin belajar tapi tetap ada sifat yang
tidak dimiliki oleh yang lainnya.

b. Sikap adalah prilaku atau cara seseorang bertindak. Sikap bisa bergerak spontan, bisa juga karena digerakan oleh
sifat. Sikap spontan misalnya ikut tepuk tangan ketika disuruh, sikap siap atau istirahat. Sikap yang digerakan oleh
sifat misalnya rajin membaca, berdoa tekun.

c. Proses terbentuknya sifat.

Sifat terbentuk melewati tiga proses : pola pikir --- menjadi tindakan----- menjadi kebiasaan --- menjadi Sifat.

Apa yang kita pikir atau rekam dalam pikiran bisa berasal dari :

1. Pengaruh lingkungan (keluarga, masyarakat, tempat pergaulan, atau buku yang dibaca) Apa yang kita amati dan
ditiru berulang-ulang kemudian diolah oleh memori sebagai sesuatu yang rutin sehingga membentuk pembiasaan.
Kebiasaan yang terekam inilah yang kemudian menjadi sifat yang dapat menggerakan tingkah laku. Proses ini
disebut internalisasi pengaruh lingkungan. Oleh Sigmund Freud (1856-1939), psikolog Austria, pengaruh linkungan
yang sudah terinternalisasi ini disebut sebagai Superego.

2. Pribadi sendiri. Mula-mula sesuatu diolah oleh pikiran yang membentuk pola pikir/ cara pandang/ paradigma.
Paradigma ini kemudian diwujudkan dalam sikap/ prilaku/ tindakan. Sikap yang diulang-ulang akan membentuk
kebiasaan. Kebiasaan inilah yang akhirnya membentuk sifat seseorang.

Misalnya, aku berpikir lebih baik bagiku untuk tidak mudah kesal, untuk itu aku harus cepat memahami
dan berpikir positif. Maka itulah yang kulakukan. Dan ternyata itu dapat membuatku lebih tenang. Maka aku
melakukannya lagi: berpikir positif, cepat memahami agar aku tidak mudah kesal. Begitu seterusnya, sehingga aku
sudah terbiasa berpikir positif. Maka aku menjadi sabar dan selalu berpikir positif.

d. Bersikap Kritis untuk membentuk sifat.


Manusia memang punya kehendak bebas, tapi tetap saja pengaruh lingkungan sekitar bisa sangat kuat
membentuk pribadi seseorang. Jika tidak memiliki kepribadian yang kuat, seseorang bisa diatur oleh
lingkungannya. Dia bisa menjadi manusia robot, manusia yang diatur dan dikendalikan oleh lingkungan.

a. Baik pengaruh lingkungan atau diri sendiri, karakater pribadi terutama terbentuk karena pribadi mengizinkannya
untuk terbentuk. Hidup dengan teman-teman perokok tidak membuat seseorang menjadi perokok kalau dia
berpikir untuk menolak merokok, atau tidak terus menerus / terbiasa merokok.

b. Maka sangat penting bagi kita untuk selektif memilih sikap. Kita hanya boleh bersikap positif yang akan
berpengaruh baik bagi diri dan orang lain. Jika terlanjur bersikap negative, segeralah berhenti sebelum menjadi
kebiasaan.

4. Ciri kodrati pria maupun wanita

Perbedaan paling jelas adalah antara laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki keunikan masing-masing.

Pembeda paling kodrati, artinya bawaan sejak dalam kandungan adalah organ seksual : jenis kelamin dan organ
lainnya. Perempuan memiliki keistimewaan yang dilebihkan oleh pencipta bahwa dia memiliki RAHIM, INDUNG
TELUR dan KELENJAR SUSU.

5. Ciri utama seseorang memasuki masa pubertas.

Organ-organ seksual lalu bekerja dengan system yang luar biasa. Terutama ketika seseorang memasuki masa
pubertas. Organ-organ seksual membuat seseorang menjadi lebih sempurna sebagai manusia. Masa pubertas
ditandai oleh gejala biologis : laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami menstruasi. Mimpi
basah adalah pembuangan sel sperma yang sudah matang. Ini terjadi ketika seseorang sedang tidur, hormone
seksual menyampaikan pesan kepada otak, otak lalu membuat bayangan (mimpi) yang dapat menimbulkan ereksi
(penis menjadi tegang) lalu mengeluarkan sperma.

Sedangkan menstruasi adalah prose luruhnya dinding rahim yang tidak terpakai untuk menjadi tempat
tinggalnya sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma. Setiap hari dinding rahim terus menebal, maka secara alami
kelenjar dinding rahim ini harus dibuang jika tidak dipakai oleh sel telur. Ini terjadi dalam keadaan seseorang
terjaga/ sadar, sering kali disertai rasa sakit yang melilit-lilit di bagian bawah perut.

6. Gejala fisik dan psikis seseorang yang sudah memasuki dan melewati masa pubertas.

Memasuki masa pubertas (remaja) perempuan dan laki-laki makin tampak berbeda.

Fisik
Laki-laki

Testis

Kantung Sperma

---

Hormon : Pertumbuhan, Testosteron

Keras dan kuat

Bergerak cepat

Daya tahan kurang

Mencipta

Mencari / menghasilkan

Perbedaan paling mencolok antara laki-laki dan perempuan adalah jenis kelamin dan organ seksual.

Perempuan

Vagina

Indung Telur

Rahim

Hormon Progesteron,Estrogen, Androgen

Payudara dan kelenjar susu

Sifat (berlaku umumnya).

Lemah lembut

Bergerak Lambat

Daya tahan lama

Tugas
Memelihara

Menabung / menyimpan

7. Tugas pokok pria dan wanita menurut kodratnya

Hanya perempuan yang bisa melahirkan. Inilah tugasnya menurut Kejadian 3:16.

Kejadian 3 : 17 – 19, menulis bahwa tugas Adam adalah mengolah tanah untuk mendapatkan makanan. Dia harus
jerih payah untuk mendapatkan rezeki bagi keluarganya.

8. Sikap menghadapi perbedaan antara pria dan wanita?

Zaman dahulu perempuan lebih banyak waktu dihabiskan di rumah untuk mengurusi pekerjaan rumah tangga
: merawat anak, memasak dan pekerjaan rumah lainnya. Sedangkan laki-laki berada di luar rumah untuk mencari
nafkah. Namun kini, karena kebutuhan hidup yang makin tinggi, dan juga kopetensi perempuan yang makin tinggi
maka laki-laki dan perempuan sama-sama punya hak dan kewajiban, kesempatan dan kebebasan untuk bekerja di
luar rumah dan urusan rumah tangga.

Maka hubungan ideal keduanya adalah hubungan kesalingan. Mereka harus saling hormat dan menghargai
peran masing-masing.

TALENTA

1 talenta = 6000 dinar. 1 dinar = upah sehari ( + Rp. 11.000). 6000 dinar = 66.000.000.

Kemampuan / kelebihan seseorang bisa terbentuk karena :

a. Talenta / bakat. Bakat adalah kemampuan bawaan sejak seseorang mulai tercipta. Karena itu
talenta adalah murni karunia Allah. Bakat adalah warisan dari Allah lewat kedua orang tuanya. Namun
dalam diri seseorang bakat / talenta itu selalu berupa potensi. Jika tidak dipicu, diasah/ dilatih dan
dipakai, talenta ini tidak akan tampak. Ini yang kita sebut bakat terpendam.
b. Pembiasaan dan latihan. Orang yang sama sekali tidak tertarik pada musik akan bisa bermain
musik jika memaksakan diri untuk terus berlatih.
c. Hoby atau daya Tarik. Hoby adalah ketertarikan pada suatu aktifitas. Hoby yang terus dilatih
bisa tampak menjadi suatu bakat. Hoby bisa muncul kapan saja, ketika ada hal obejek yang dapat
membuat daya tarik.
d. Pengalaman Hidup. Tempaan pengalaman hidup/ latihan hidup dapat membuat kemampuan
tiap orang berbeda-beda. Orang yang memiliki naluri bisnis adalah orang yang telah lama berbisnis,
memiliki pengetahuan tentang itu dan juga pernah pengalami kepahitan. Orang sering keluar / melewati
masalah akan menjadi orang yang kuat dan pintar menghadapi persoalan.

9. Matius 25 : 14 – 30.

Injil ini menceritakan tentang bagaimana sikap tiga orang hamba terhadap talenta yang dikaruniakan kepada
mereka. Si Tuan memberikan mereka talenta karena percaya pada kemampuan mereka masing-masing. Hamba
pertama diberikan 5 talenta (Rp. 330.000.000) dan ia begitu tekun dan setiamengembangkan talenta itu sehingga
menjadi 10 talenta (Rp. 660.000.000). Hamba kedua diberikan 2 talenta (Rp. 132.000.000), meski tidak
maksimal tapi dia tetap ber-tanggung jawab untuk mengembangkannya. Hasilnya adalah 4 talenta. Sedangkan
hamba terakhir mendapat 1 talenta. Walau jumlah itu tidak sedikit, tapi dia lebih memilih untuk menguburkannya.
Entah karena malas, atau minder atau tidak percaya diri, atau takut atau juga memberontak. Dia menyusun
konsep pembenaran untuk tindakannya itu bahwa dia tidak perlu mengembangkannya karena tuannya itu curang
dan kejam, yang memanen dari tempat dia tidak menabur.

Ada beberapa pesan yang bisa kita ambil dari kisah ini:

1. Allah memberikan kita bakat berbeda-beda tiap orang.


2. Allah meminta kita untuk tekun dan setia, serta bertanggung jawab mengembangkannya.
3. Allah lebih menyukai proses dari pada hasilnya. Terbukti hamba yang pertama dan kedua meski
hasilnya berbeda jauh dihargai sama. Lihat juga dalam Matius 20: 9 – 13, seorang tua memberikan upah
yang kepada semua pekerja pada durasi kerja mereka berbeda-beda.
4. Allah tidak suka pada mereka yang tidak bekerja tapi justru melakukan protes paling keras.
Mereka tidak mengembangkan talenta lalu mencari alasan pembenaran diri untuk kelemahan mereka.
5. Dalam kasus seperti ini aksi protes sebenarnya tidak mendatangkan kerugian kepada si tuan,
atau keuntungan kepada si hamba. Aksi protes hanya merugikan diri sendiri. Jika ada anak yang protes
kepada orang tuanya dengan cara tidak mau belajar, maka tentu dia sedang menyiapkan kubur untuk
dirinya sendiri.

10. Allah melihat semuanya baik.

Dalam Kejadian 1 : 31, tertulis bahwa setelah menyelesaikan semua proses penciptaan, Allah membuat evaluasi.
Allah melihat hasilnya dan semuanya “Sungguh Amat Baik.”

Namun ternyata dalam diri kita tetap ada kelemahan dan keterbatasan. Bahkan ada orang yang lahir tanpa
kelengkapan indra atau organ seperti umumnya orang lain. Mengapa demikian ?

A. Alasan Kodrati : Sebagai makhluk yang tercipta manusia pasti memiliki kelemahan dan
keterbatasan. Semua yang tercipta pasti tidak kekal. Semua yang tidak kekal akan menuju kepada ketidak-
kekalan. Maka dalam dirinya pasti ada kelemahan.
B. Alasan Teologis : Injil Yohanes 9:1 – 7 menceritakan tentang seorang pemuda yang lahir buta.
Masyarakat menuduh orang tuanya atau dirinya telah berdosa sehingga dia buta. Namun Yesus
memberikan alasan teologis bahwa dalam diri orang inilah Pekerjaan Allah dinyatakan.
Disfable / cacat

Kalau begitu apakah cacat berasal dari Allah? Jawabannya TIDAK. Ada banyak faktor alam dan gen yang
menyebabkannya. Namun dalam dirinya Allah tetap memberikan bekal istimewa. Apa yang orang normal tidak
miliki, justru ada pada mereka. Misalnya:

a. Napoleon yang berpostur mungil – pendek, ternyata memiliki jiwa pemimpin yang tiada tandingnya. Dia menjadi
panglima perang terhebat dalam sejarah Prancis, memimpin ribuan pasukan gagah dan tinggi-tinggi.

b. Louis Braille yang buta ternyata memiliki tingkat keterampilan yang hebat. Darinya tercipta tulisan braille, sehingga
orang buta bisa melihat.

c. Albert Einstein yang dicap bodoh waktu sekolahnya, sehingga akhirnya putus sekolah ternyata adalah penemu
masyur. Dia menghalaukan kegelapan malam dengan lampu pijarnya, dan menghemat berjuta-juta minyak bumi
karena menggudangkan jutaan lampu petromaks.

d. Bethoven yang tuli ternyata adalah seorang komposer masyur sepanjang masa.

Mereka itu sudah tiada ratusan atau puluhan tahun lalu, namun karya dan kehebatan mereka masih hidup hingga
kini. Dan masih banyak contoh lainnya, sebagai bukti bahwa Allah menyatakan karya-karya hebatnya dalam
kelemahan mereka. Kelemahan adalah karunia.

###

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SEDERAJATAN

Pengertian dan dasar kesederajat


Sederajat berarti sama, tidak ada orang yang berposisi di bawah atau di atas. Kesederajatan memberi
tempat untuk berhubungan ideal, antara patner, bukan antara bos dan karyawan atau tuan dan budak.

Dasar kesederajatan

1. Menurut Kitab Kejadian 1:27. Manusia diciptakan bersamaan menurut gambar.


Ini berarti semua manusia memiliki keistimewaan dan martabat yang sama.
2. Setelah manusia dibentuk dari tanah liat, Allah pun menghembuskan Rohnya sehingga memberi
dia hidup. Inilah yang membuat manusia istimewaan dibanding makhluk lain sebab di dalam dirinya
ada ROH ALLAH. Dan proses penciptaannya pun lewat karya, artinya Allah BEKERJA ketika
menciptakannya, bukan hanya lewat sabda seperti menciptakan hal lainnya. Kejadian 2:7
3. Melihat Adam yang seorang diri, Allah lalu menciptakan Hawa untuk Adam dengan alasan agar
dia menjadi PENOLONG yang SEPADAN dengan Adam. Kejadian 2:18,
4. Hawa diciptakan dari TULANG RUSUK yang berarti Adam dan Hawa harus hidup SALING
melindungi. Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ penting manusia, dan manusia harus selalu
melindungi tulang rusuknya. Jika tulang rusuk itu adalah perempuan maka laki-laki bertugas melindungi/
merangkul perempuan. Kejadian 2 :22,
5. Jika pandangan bahwa perempuan adalah bagian kecil dari laki-laki karena diciptakan dari tulang
rusuknya, maka St. Paulus mengatakan: “Perempuan memang diciptakan dari tulang rusuk laki-laki.
Namun semua laki-laki lahir dari rahim perempuan” (Roma 11: 12).

Pengertian yang keliru

Namun kenyataan sekarang adalah perempuan banyak kali dianggap lebih lemah dari laki-laki. Subordinat :
perempuan adalah sub – bagian (cabang) laki-laki sebagai pusat. Perempuan adalah nomor dua setelah laki-laki.
Perempuan di anggap makhluk lemah yang kurang berdaya. Pandangan yang keliru ini berasal dari
budaya Patriakal (patri = bapa), budaya yang dikuasai dan ditentukan oleh laki-laki. Budaya dunia umumnya
budaya patriakal, maka jarang sekali ada kepala suku adalah perempuan. Dalam budaya ini garis keturunan
adalah patrilineal, yakni laki-lakilah yang memegang kendali keluarga. Laki-lakilah yang berhak mendapatkan
warisan keluarga. Pembedaan dalam tugas sosial ini adalah pembedaan hasil ciptaan manusia, bukan dari
penciptaan. Karena itu pembedaan ini bisa dirubah.

Dalam masyarakat sering ada anggapan bahwa perempuan cukup berperan di dapur dan di kamar. Tugas
perempuan adalah mengurus rumah tangga, masak dan mengasuh anak. Sedangkan tugas laki-laki adalah mencari
nafkah. Pendapat keliru ini membuat perempuan jarang mendapat posisi istimewa di tempat kerja.

Demitologi

Demitologi maskudnya meluruskan kembali sejarah yang telah diatur oleh laki-laki. Perempuan dan laki-
laki itu memiliki tugas dan peran yang sama dalam masyarakat. Perbedaan mereka hanya pada struktur fisik dan
peran biologis. Perbedaan yang paling jelas adalah bahwa hanya perempuan yang memiliki rahim sehingga bisa
mengandung dan melahirkan. Ini adalah perbedaan kodrati, artinya perbedaan yang sudah ada sejak keduanya
diciptakan. Perbedaan ini tidak dapat diubah.
Sejarah dunia kita juga telah mencatat banyak perempuan yang telah menunjukan kemampuan yang hebat
pada bidang yang biasanya dikuasai laki-laki. Megawati pernah menjadi presiden RI, Margaretha Teacher pernah
menjawab Perdana Mentri Inggris yang sangat kuat. Benazir Butho juga adalah mantan perdana mentri Pakistan
yang sangat dihormati. Pahlawan Indonesia juga banyak yang perempuan, misalnya Cut Nyak Din, Maria Christina
Tahahu dari Maluku, R.A Kartini pejuang emansipasi, dll.

Kisah Kitab Suci :

Maria juga disebut sebagai tokoh emansipasi perempuan, ketika dalam madah magnifikat (Lukas 1 : 46- 56), dia
berkata : “Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah.”
Orang yang berkuasa pada zamannya jelas adalah para laki-laki, dan yang direndahkan adalah perempuan dan
anak-anak. Maka bisa diterjemahkan : menurukan laki-laki dan meninggikan perempuan.

Yesus Kristus sendiri yang hidup dalam budaya Yahudi yang sangat Patriakal menunjukan sikap-sikap yang
berbeda.

a. Dia berbicang akrab dengan seorang perempuan Samaria 4:7-42.


b. Banyak pula perempuan yang terdaftar ikut serta dalam karya pelayanannya (Lukas 8:3).
c. Suatu waktu orang-orang Farisi dan ahli Taurat membawa kepada Yesus seorang yang dituduh
telah berzinah (Yohanes 8:3). Tapi Yesus menyelamatkan perempuan ini, bukan karena Dia maha
pengampun tapi juga bahwa ada ketidak adilan yang terjadi, sebab laki-laki yang berzinah bersama si
perempuan tidak ikut diseret ke hadapannya.
d. Setelah kebangkitan Yesus Kristus, Maria Magdalena-lah yang mendapat keistimewaan melihat
penampakan Yesus pertama kali (Markus 16:9).
e. Perempuan memang diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Namun semua laki-laki lahir dari rahim
perempuan (Roma 11: 12)

Hubungan Ideal – patnership atau kesalingan

Hubungan ideal antara perempuan dan laki-laki adalah hubungan kesalingan. Perempuan tidak boleh lagi
hanya ditentukan oleh laki-laki, sehingga ia menjadi pasif dan diremehkan. Perempuan harus bisa mandiri sehingga
dirinya bisa menjadi sumber keputusan. Ia tidak boleh tergantung pada laki-laki. Sedangkan laki-laki harus
menghargai perempuan sebagai pribadi yang bisa juga mengambil kebijakan sosial atau keluarga. Dalam tugas dan
peran sosial tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan melainkan kesamaan bahwa keduanya adalah
manusia, maka keduanya harus bekerja sama sebagai patner. Hubungan seperti ini disebut hubungan Patnership
atau kesalingan.
KESEDERAJATAN UMAT MANUSIA – MARTABAT MANUSIA

Pada hakekatnya manusia memiliki martabat yang sama, namun sering sekali terjadi pelanggaran
terhadap martabat manusia (Hak-hak Asasi Manusia – HAM), misalnya perbudakan, perdagangan manusia,
penjajahan, pemiskinan, dan banyak kejadian lainnya.

Aku adalah Mahluk Istimewa


Kejadian 1: 27,
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki
dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Yeremia 1:5,

Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, sebelum engkau keluar dari
kandungan, Aku telah menguduskan engkau.

Mazmur 8:5,

Engkau telah membuatnya (manusia) hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan
dan hormat.

1 Kor 6:19,

Tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah.

Konsekuensinya dari ayat-ayat kitab suci di atas adalah :


A. Bagi sesama
1. Menghargai semua orang sebagai makhuk istimewa, yang kudus dan mulia, yang memiliki
martabat yang sama sepertiku.
2. Karena itu mereka tidak boleh kurendahkan atau kuhina, atau kuabaikan.

B. Bagi diri sendiri :


a. Menjaga martabat dan kemuliaanku, mencintai diriku sendiri dengan cara merawat diri, belajar
menjadi pribadi yang mandiri dan menjadi berarti bagi orang lain.
b. Hanya melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan yang mengarahkan hidupku kepada
kebaikan.

Struktur Dasar Manusia


Ketika proses penciptaan Adam, Allah membentuk raga / tubuhnya dari tanah. Setelah selesai, tubuh itu tidak
dapat berbuat apa-apa seperti patung. Maka Allah menghembuskan Roh-Nya kepada patung manusia itu. Maka
Adam pun HIDUP.

A. Dengan BADAN / Materi : kita bisa berada, tahu tentang diri sendiri dan orang lain. Kita menjadi
nyata / tampak.
B. Roh dan Jiwa : membuat kita memiliki hidup/ dapat merasakan, berpikir dan bertindak sebagai
manusia.

Ketiga unsur ini membuat manusia lebih istimewa dan unik dari makhluk lain:

1. Karena akal budi kita pun dapat memutuskan sesuatu lalu gembira atau menyesal karena
keputusan itu.
2. Manusia memiliki kesadaran moral: yaitu untuk memiliki keputusan yang BAIK atau tidak BAIK,
yang BENAR atau SALAH, dan dia mengerti alasan keputusannya.
3. Manusia bisa sadar akan dirinya, akan penciptanya, dan asal dan tujuan hidupnya. Manusia
memiliki kemampuan untuk refleksikan sejarah/ pengalaman hidupnya.

Penyebab Pelanggaran HAM – perendahan martabat manusia.


1. Masyarakat / budaya : ada masyarakat memiliki kasta, misalnya :
A. Brahmana ( kaum pendeta dan para sarjana)
B. Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan

C. Kasta Waisya (pedagang, petani, pemilik tanah dan prajurit)

D. Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar)

Sebenarnya kasta ini adalah untuk mengidentifikasi kelompok masyarakat. Namun kasta juga dipakai untuk
diskriminasi. Masyarakat dari kasta Sudra tidak boleh bergaul dengan golongan lain.

2. Sosial/ Ekonomi : Taraf ekonomi dalam masyarakat sering kali dipakai untuk diskriminasi. Sering
kali orang yang berkedudukan tinggi jabatannya lebih dihormati dari pada bawahannya. Demikianpun
kaum kaya sering diutamakan dari masyarakat ekonomi kurang mampu. Masyrakat berekonomi lemah
berusaha mendapatkan pekerjaan hanya untuk bisa makan dan hidup.
3. Kekuasaan : Kekuasaan bisa berasal dari kemampuan ekonomi, pengetahuan atau jabatan dan
kekuatan. Dalam hal orang yang menindas orang lain karena merasa diri punya kuasa yang lebih. Suami
merasa lebih kuat dan berkuasa sehingga menindas istri. Istri merasa lebih berkuasa sehingga menindas
pembantu.
4. Pendidikan : Kurang pengetahuan dan tingkat pencapaian ijazah sekolah membuat seseorang
memiliki kesempatan terbatas untuk masuk bidang pekerjaan. Maka ada golongan kerja pengambil
kebijakan, ada golongan kerja pesuruh atau pelaksana. Penjajahan jaman dahulu juga terjadi karena
alasan ini bahwa Negara yang lebih maju, lebih kuat dapat menjajah bangsa lain yang masih lemah
pendidikan dan ketahanannya.
5. Jenis Kelamin : Perempuan sering kali dianggap lebih tidak mampu, lemah dan berkompetensi
rendah. Karena itu kesempatan mereka lebih terbatas, gaji merekapun kadang lebih rendah dari pada laki-
laki.
6. Usia : anak-anak dan remaja sering kali rentan terhadap tindakan kasar dari orang tua. Bahkan
tenaga dan seluruh diri mereka sering pula dijual.

Tokoh-tokoh Pembela Hak Asasi Manusia

1. Uskup Oscar Romero di El-Savador, Amerika Selatan. Dia menentang penindasan yang dilakukan
oleh pemerintah yang telah merampas hak-hak pemilu warga sipil, juga merampas hak mereka atas lahan
yang menyebabkan bertambahnya kemiskinan. Di pihak yang sama dengannya, para geriliwan berperang
melawan pasukan pemerintah. Peperangan itu menyebabkan berjatuhnya korban dari penduduk sipil,
termasuk para pastor Jesuit. Romero lantas bersuara keras menentang kebiadapan itu. Tapi akhirnya dia
tewas ditempak ketika sedang merayakan misa, Maret 1980.
2. Mahatma Gandhi : Dia adalah tokoh pejuang kemerdekaan India tanpa kekerasan. Dia
memimpin rakyatnya untuk melawan kekuasaan Inggris dengan gerakan Ahimsa : Menolak berperang
dengan mengangkat senjata. Mereka menghadapi pasukan Inggris yang bersenjata lengkap dengan
tangan kosong, dan hanya siap untuk ditembak. Dia juga mengajak rakyatnya untuk tidak berkerja sama
dengan Inggris atau menggunakan produk Inggris (Swadesi). Hasilnya, Inggris mundur karena tidak
mampu bertindak melawan nurani, berperang dengan orang yang tidak mau berperang.
3. Mother Teresa: Dia adalah seorang biarawati Katolik yang khusus membaktikan diri kepada
orang-orang miskin, terlantar di lorong-lorong kota Kalkuta India. Dia merawat mereka yang sakit
sebenarnya tidak dipedulikan oleh masyarakat karena berasal dari kasta rendah. Dia membawa orang
yang sedang sekarat agar bisa mati secara manusiawi, dia memelihara anak-anak yang telah dibuang oleh
orang tuanya. Dia menolak aborsi, dan meminta calon bayi untuk dirawat. Dia menjadi mata teduh Allah
bagi dunia abad ke 21 ini. Dia meninggal 5 September 1997
4. Alice Stroke Paul : perempuan muda ini memperjuangkan hak-hak politik perempuan
di Amerika. Dia berjuang dan bersuara lantang agar perempuan juga bisa memilih dipilih sebagai
pemimpin dan pejabat politik. Perjuangannya tidak mudah, dia akhirnya ditangkap dan dipenjara di
penjara yang tidak manusiawi, tanpa penerangan, tanpa ventilasi udara yang memadai. Martin Luther
King di Amerika, dia berjuang untuk kesamaan politik terhadap semua warga yang kulit putih dan kulit
hitam. Dia adalah seorang orator hebat yang mempromosikan kesamaan hak-hak warga kulit hitam.
Karena perjuangan-nya ini dia akhirnya dibunuh usai berpidato.
5. Di Indonesia kita mengenal R.A Kartini yang memiliki pemikiran futuristic tentang kesamaan
gender. Dengan caranya sendiri menolak tradisi pryai Jawa yang terlalu kuat. Dia tidak mau orang-orang
tua berlutut sujud kepadanya hanya karena dia adalah Raden, anak bupati. Cita-citanya tinggi ingin
memerdekakan Indonesia, memajukan pendidikan pribumi, terutama para perempuan. Ada pula Munir
Said Thalib, yang berjuang mencari keadilan bagi anak-anak muda yang diculik lalu hilang sampai saat ini
oleh rezim penguasa dalam proses awal reformasi politik 1996/1997. Munir mati setelah diracuni dalam
pesawat menuju Belanda.
6. Dan banyak tokoh lainnya…

SUARA HATI

Suara hati adalah kesadaran moral dalam situasi konkrit atau hidup sehari-hari. Kesadaran moral maksudnya
kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Suara Hati juga disebut sebagai corong Allah, dan tempat seseorang berdiam diri bersama Allah (Gaudium Et Spes
art. 16). Itu sebabnya suara hati sering disebut : Nur-ani / sanubari = cahaya paling dalam.

Sifat-sifat suara hati :

1. Objektif dan jujur : suara hati selalu jujur. Jika kita merasa sakit dan sedih suara hati membuat suasana hati kita
sakit dan sedih. Jika merasa manis, suara hati memberitahukan bahwa itu manis. Suara hati melihat apa adanya
sesuatu (objek) maka disebut objektif.

2. Normative : suara hati merupakan cerminan dari norma-norma yang ada di masyarakat sekitar. Suara hati benar
bila mengikuti norma dan salah bila melanggar norma. Misalnya, suara hati hati kita akan melarang kita untuk
kencing di pinggir jalan sebab menurut pandangan masyarakat itu tidak sopan, dan suara hati akan malu bila kita
melakukannya. Agama punya aturan untuk menghormati orang tua, dan suara hati kita selalu menyuruh kita untuk
melakukan hal tersebut.
3. Tulus dan tanpa pamrih : suara hati pada dasarnya tidak harapkan imbalan dari perbuatan kita.

Proses terbentuknya Suara Hati.

1. Suara hati adalah alat komunikasi dari Allah kepada tiap pribadi manusia. Melalui suara hatinya
Allah membimbing tiap pribadi untuk hanya melakukan perbuat baik dan benar dan terbaik /
terbenar. Maka suara hati adalah pedoman atau norma untuk menilai setiap tindakan manusia.
2. Awalnya orang tua, masyarakat, teman, sekolah, Negara, agama, dan pengalaman hidup
memasukan banyak program ke dalam benak kita. Mereka menginstal hal-hal baik dan positif, lalu
menurut akal budi dan pengalaman kita sendiri program-program ternyata baik, maka diterima dan
disimpan dan lalu membentuk SUARA hati. Maka selanjutnya ketika kita melakukan hal yang sesuai
dengan data yang telah tersimpan itu, maka suara hati akan menerima. Namun jika sebaliknya, suara hati
akan menolak, membuat kita merasa tidak nyaman. Misalnya, seorang anak yang selalu diajari untuk
berdoa dan kegereja tiap Minggu, akan merasa tidak nyaman dan ragu bila ada teman yang mengajak ke
tempat lain pada hari Minggu.

Fungsi dan Cara Kerja Suara Hati :


1. Indeks - Petunjuk / Guru : memberi petunjuk atau pengetahuan keputusan-keputusan yang akan
dipilih dan resiko-resiko yang bakal terjadi. Guru ini memberikan pengetahuan tentang fakta yang sedang
dihadapi.
2. Fudex - Hakimn - memutuskan : Setelah data yang butuhkan lengkap, atau masih ambigu, Hakim
lalu memutuskan salah satu dari pilihan-pilihan yang ada.
3. Vindex - Juri - Penghukum : Setelah diputuskan, suara hati menilai keputusan tersebut. Jika
keputusan itu sesuai / benar sesuai dengan norma yang telah terinstal maka dia akan memberikan rasa
bangga, gembira, damai atau sukacita. Jika sebaliknya, suara hati membuat kita tidak nyaman, takut,
menyesal atau bersedih.

Suara Hati Suara Tuhan?

Apakah suara hati suara Tuhan? Namun mengapa kita sering keliru memutuskan sesuatu, padahal Tuhan
tidak pernah keliru. Dalam keadaan asali-nya suara hati adalah suara Tuhan, atau alat untuk Tuhan bersuara.
Namun dalam pertumbuhan kita sebagai manusia, alat ini sering dikotori oleh pengaruh lain dan kita setuju pula
untuk menyimpannya dalam hati.

Keputusan yang salah bisa membahayakan martabat kita sebagai manusia.

Hukum Allah dan Hukum dosa

Roma 7: 14 - 26

Hukum Allah : selalu menyuruh dan mengarahkan pribadi untuk melakukan hal-hal yang baik.

Hukum Dosa : hukum menawan anggota tubuh untuk melakukan kejahatan.


Penyebab Suara Hati bisa Keliru

1. Gaudium et Spes artikel 16 : Karena ketidaktahuan yang tidak teratasi. Ini tidak
mengurangimartabatnya sebagai manusia.
2. Mengambil keputusan tergesa-gesa, dalam keadaan emosi yang belum stabil. Keputusan dalam
situasi ini dapat saja membahayakan martabat manusia.
3. Terbiasa menolak suara hati yang baik dan menganggap biasa pada kejahatan. Keputusan dalam
situasi ini adalah keputusan yang merendahkan martabat manusia.
Maka dari tiga penyebab di atas kita bisa mengenal tingkatan kesalahan keputusan suara hati :
No. 1 : tidak tahu apa yang diputuskan, No. 2 : darurat, harus memutuskan sekarang, No.3 : Tahu dan tetap
melakukan, bahkan terecana.

Membina Suara Hati

1. Memperluas wawasan pengetahuan dan kebijaksanaan dengan cara belajar, mendengar


pendapat orang tua yang berpengalaman, membaca / mendengar berita.
2. Memiliki banyak waktu tenang, berdoa, merenung, retreat, atau membaca kitab suci.
3. Setiap pada hal-hal yang baik dan positif walau kadang sulit dan menyakitkan. Segera
menghentikan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan norma umum. Lalu menginstal ulang suara
hati / akal budi dengan perbuatan-perbuatan baik.

Manusia adalah makhluk otonom.


Kebebasan bisa berarti bebas dari berbagai pengaruh dari luar berupa ancaman, tekanan, rangsangan dan
lain sebagaianya. Kebebasan juga bisa berarti bebas untuk bertindak berdasarkan dorongan dari dalam hatinya
dan kesadarannya sebagai manusia.

Karena akal budi dan perasaannya, manusia otomatis memiliki KEBEBASAN. Karena kebebasannya ini tiap
pribadi menjadi otonom – mandiri, menjadi panglima atas dirinya sendiri. Dia bebas menentukan arah hidupnya
sendiri. Namun juga mesti bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Maka kebebasan harus selaras dengan
hukum moral di dalam suara hatinya dan norma-norma umum masyarakat. Tidak ada kebebasan mutlak, itu
memang takdirnya. Tiap pribadi hanya bisa lahir di suatu tempat, dari orang yang satu, dan hanya bisa berada di
satu tempat.

Kebebasan baru benar-benar bebas ketika seseorang mengikuti aturan hukum moral dalam hatinya dan
norma umum dalam masyarakat. Maka kata St. Paulus : “Jagalah supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu
sandungan bagi mereka yang lemah.” (1 Korintus 8:1-13)

Batas dari kebebasan diri adalah hukum moral. Batasan kebebasan dalam masyarakat adalah kebebasan
sesama atau norma masyarakat.

Seberapapun kebebasan tiap orang mestilah ingat untuk bertindak sebagai manusia yang mulia dan terhormat,
manusia yang di dalamnya Roh Kudus tinggal.
Kebebasan sejati menurut Gaudium et Spest artikel 17 adalah ketika manusia bertindak secara mulia sebagai
gambar Allah dalam dirinya.

Kritis Terhadap Ideologi

sme : Kebebasan adalah nilai politik yang paling utama. Bercita-cita membentuk masyarakat yang bebas, berpikir, bertukar
gagasan, sistemp pemerintah yang transparan, ekonomo pasar yang mendukung usaha pribadi yang relative
bebas.

sme : system dikuasai oleh kaum pemilik modal. Mengutamakan pengumpulan kekayaan. Seringkali kesejahteraan kaum
pekerja diabaikan.

isme : (bertentangan dengan prinsip-prinsip liberalism dan mengkeritik kapitalisme). Bercita-cita agar masyarakat berada pada
suatu sistem bahwa setiap anggota masyarakat dapat memeperoleh hasil sesuai kebutuhan. Maka
ada pembatasan hak milik demi kesetaraan dan keadilan sosial. Pencetusnya Karl Marx dan Friedrich Engels.
Menurut paham ini, kaum buruh adan pekerja adalah juga pemilik usaha, pemilik / subjek produksi bukan alat
produksi.

me : muncul untuk mengeritik dan menggantikan paham kapitalis. Muncul di pertengahan abad 19 dan awal abad 20. Bercita-
cita membentuk suatu masyarakat yang egaliter – artinya memiliki kesamaan drajat. Politik seharusnya
melayani masyarakat banyak bukan berpihak kepada kaum pemilik modal.

rasi : Paham politik yang bercita-cita mewujudkan kedaulatan rakyat atas Negara. Menolak system komunis yang dictator,
menolak liberalisme yang terlampau bebas. Wujudnya adlaah trias politika: - eksekutif (presiden), yudikatif
(hukum) dan legistatif (perwakilan rakyat). Ketiga lembaga Negara yang saling control untuk mencapai
kesejateraan rakyat banyak.

beralisme : fokus pada perdagangan bebas, agar setiap Negara dapat memperoleh keuntungan demi kemajuan dan kesejahteraan
rakyatnya.

mentalisme : Pandangan yang hendak mengembalikan system pada keadaan asli sedia kala.Memperkenalkan kembali hukum-hukum
tua dan lama, yang keras dan kasar karena menganggap itu lebih bisa menata masyarakat. Ini biasanya terjadi
karena ketidak-puasan system yang sedang berjalan. Biasanya dikaitkan dengan ajaran agama, sebagai ajaran yang
paling tua.

me : pemikiran atau paham yang memandang dan menjunjungi tinggi nilai-nilai keberagaman agar dapat hidup bersama
meski berbeda-beda. Paham ini menghormati dan menghargai perbedaan. Ini adalah salah satu ciri masyarakat
modern.

alisme : Paham yang beranggapan bahwa seluruh kehidupan ini pada intinya adalah materi. Sesuatu diakui keber-ada-annya
karena materi. Paham ini menghasilkan sifat materialistic, yakni pengakuan akan keber-ada-an seseorang
menurut materi yang dimilikinya. Seseorang merasa akan diakui bila materinya banyak.
sme : Paham yang hanya mengejar kesenangan atau kenikmatan materi. Tujuan hidup adalah mencapai kesenangan. Hidup
harus dinikmati. Bila bisa dihindari, perjuangan, kepahitan, kesakitan seharusnya dihindari.

merisme : Paham yang memandang materi dan hedonis sebagai sesuatu yang patut dinikmati. Konsumeris adalah memakai materi
sebanyak-banyaknya untuk memuaskan keinginan/ nafsu bukan karena sungguh dibutuhkan.

ualisme : Paham yang memandang pentingan pribadi di atas segalanya. Hak-hak pribadi tidak boleh diabaikan atau dikorbankan
karena kepentingan umum. Semua orang harus bisa berjuang sendiri untuk mencapai kesejahteraan, tidak perlu
dibantu.

m-paham Ideologi Pada Jaman Yesus Kristus :

Farisi : Dikenal saleh, berusaha menerima dan menjalankan hukum lisan maupun tertulis
dengan sangat teliti sebagai suatu kewajiban. Maka mereka mengecam Yesus yang
sering melanggar hari Sabat dan bergaul dengan pada pendosa.

Saduki : Orang-orang berpendidikan, mengutamakan kekuatan akal budi. Memiliki pengaruhi


politik yang kuat, dapat mempengerahui Imam Agung, Kaum Bangsawan, dan golongan
konservatif. Mereka menolak tradisi lisan, tidak percaya pada kebangkitan badan dan
malaikat.

Zelot : Para pejuang kemerdekaan Yahudi atas penjajahan Romawi. Melihat Mesias sebagai
pemimpin perang dan pemimpin bangsa. Perjuangan mereka telah dimulai sejak awal
abad pertama Masehi hingga sekitar tahun 70 M, dengan kehancuran Yerusalem.

Eseni : Kelompok para pertapa dan pendoa. Mereka memisahkan diri dari keramaian. Mereka
menjalankan hukum taurat dengan ketat untuk kelompok mereka sendiri. Selalu hidup
dalam komunitas, tanpa harta kekayaan pribadi, sebagian memilih untuk tidak menikah.

Bersikap Kritis :

1. Mengetahui semua ideology yang ditawarkan, mengritisinya dengan tidak serta merta
menerimanya.

2. Tidak lagi memandang hanya pada diri sendiri atau kelompok sendiri saja, melainkan
kepentingan sesama yang lebih luas. Apakah ideology itu dapat membantu orang lain ke
arah yang lebih baik.
3. Membuka perhatian yang lebih sempurna yakni kea rah Allah sendiri.

SELAMAT BELAJAR.

Catatan ini hanya alat bantu untuk pemahaman, sebaiknya tetap membaca buku
referesinya.

Mimbar Duniaku
Di mimbar kecil ini mata hatiku melihat dunia kecil dalam hatiku
Showing posts with label 3. 10 sem 2 Sengsara dan Wafat Yesus Kristus.. Show all posts

Saturday, 7 February 2015

Sengsara dan Wafat Yesus Kristus. kls 10. sem 2

VI b. SENGSARA, WAFAT YESUS KRISTUS

A. Latar Belakang Yesus dihukum mati.

1. Dendam yang terpendam.

Sudah lama kaum intelektual Yahudi (Kaum farisi, Kaum Saduki, Imam-imam kepala,
dan Sanhedri (Mahkama Agama) mengamati gerak-gerik Yesus. Mereka tidak menyukainya,
bahkan berkali-kali berusaha menangkap dan menghukumnya. Namun Mereka takut pada
orang banyak di sekitar Yesus, dan juga tidak berdaya pada kuasa charisma-Nya. Di pihak lain,
Yesus Kristus adalah tokoh publik. Sulit sekali menangkapnya tanpa bukti. Berkali-kali mereka
berusaha menjebak Yesus, agar mendapatkan bukti yang sah supaya Dia hukum, tapi berkali-
kali mereka terpukul mundur karena jawaban yang tidak bisa mereka tebak. Ingat ketika Yesus
ditantang bayar pajak atau tidak? mengampuni perempuan berzinah atau merajamnya?

2. Kuasa dan Kedudukan.

Yesus Kristus dalam waktu singkat berhasil menyita perhatian khayalak ramai. Semua
orang membicarakanNya, dari Yerusalem sampai ke Yudea. Bahkan tersebar hingga ke luar
kerajaan. Pusat perhatian adalah Tokoh Baru yang langsung tenar itu. Kaum Intelektual yang
selama ini sebagai sumber inspirasi, panduan tingkahlaku pelan-pelan ditinggal. Para umat
malah berkumpul mendengarkan kotbah Yesus di bukit, di pantai. Kemana Yesus Pergi ke sana
juga banyak orang pergi.

3. Hukum Taurat.

Hukum Taurat memuat banyak aturan ketat, yang kemudian ternyata dipraktekkan mentah-
mentah tanpa melihat situasi. Kaum Yahudi menjadi hamba hukum. Yesus mendobrak
kebiasaan ini: Manusia adalah tuan atas hukum, bukan sebaliknya, begitu kata-Nya. Yesus
tidak mengubah Taurat tapi mengubah cara pandang dan cara sikap umat tentang Taurat.
Namun karena sikapnya itu para intelektual menuduh-Nya telah melanggar Hukum
Taurat demikian :

a. Yesus bukanlah nabi atau orang kudus. Dia justru mudah didekati orang-orang berdosa :
perempuan berzinah, pemungut cukai, mereka yang sakit akibat terkutuk karena dosa: kusta,
atau penyakit lainnya.

b. Yesus melawan hukum taurat, Dia tidak peduli pada hukum halal – haram. Dia malah
menyentuk orang-orang kusta (itu haram), dia tidak berpuasa ketika yang lainnya berpuasa.

c. Yesus melanggar hari sabat, hari sabat adalah hari Tuhan, tidak boleh melakukan pekerjaan.
Tapi Yesus justru menyembuhkan orang pada hari Sabat.

d. Yesus mencampuri urusan Imam Agung ketika tiba-tiba dia mengusir pergi para pedagang di
pelataran Bait Allah.

e. Yesus bahkan dituduh meremehkan nenek moyang Israel, ketika mengatakan bahwa Bait
Allah bisa dirubuhkan, dan Dia akan membangunkannya kembali hanya dalam waktu tiga hari.

4. Trauma Romawi.

Semenjak Israel dijajah orang Yahudi, sudah beberapa orang yang mengaku sebagai
Mesias (pembebas). Orang-orang (mesias-mesias palsu) itu menghimpun kekuatan lalu
melakukan pemberontakan terhadap penjajah. Misalnya Yudas dari Galilea dan Simon dari Bar
Kokhba.

Nah, isu pemberontakan ini dipakai oleh pemuka agama. Mereka mempengaruhi
Pilatus agar menghukum Yesus karena memprovokasi masyarakat. Namun ketika Pilatus
memeriksa Yesus, dia tidak menemukan hal-hal yang membahayakan keamanan. Itu murni
masalah agama. Maka dia berniat melepaskan Yesus. Namun niatnya urung karena para tokoh
antagonis terus mendesak bahkan mengancam. Pilatus memberikan pilihan pembebasan :
Yesus atau Barabas. Ternyata rakyat lebih memilih Barabas utk dibebaskan.

B. Babak Kisah Sengsara

a. Malam Perjamuan Terakhir : Yesus menyerahkan darah dan daging kepada para rasul.
Menyuruh mereka melakukan hal yang sama untuk mengenang peristiwa malam istimewa itu.
Ini adalah malam perpisahan.

b. Taman Getzemandi di Bukit Zaitun : Yesus berdoa sambil menangis. Sebagai menusia Dia
juga takut dan tegang menerima peristiwa berat yang akan segera dimulai dan besok Dia tahu
akan dihajar babak belur, disiksa seperti benda mati, lalu dipaksa mati menderita. Maka Dia
mengusulkan agar piala penderitaan ini di-skip saja, tapi kalau Allah Bapa menghendakinya.
Jawab dari Bapa adalah mengirimkan malaikat untuk memberikan kekuatan kepadaNya. Berarti
penyaliban tidak bisa dihindari.

c. Yesus di pengadilan Mahkama Agama: para hakim (tua-tua, ahli-ahli Taurat, Imam Besar)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang semuanya dijawab baik Yesus. Pengadilan itu pun
terkesan formalitas buruk. Mereka tidak menemukan kesalahan pada Yesus, tidak ada saksi,
tidak ada keputusan hukum, tapi toh Yesus tetap disiksa dan diolok-olok. Malam itu Petrus
menyangkal Yesus sampai tiga kali. Itu pasti menyaktikan, bayangkan seorang sahabat karib
tidak mengakuimu ketika kau sedang dalam kesulitan besar.

d. Di Hadapan Pilatus : Mahkama Agama tidak menemukan kesalahan padaNya. Maka mereka
membawaNya kepada Pilatus. Mudah-mudahan Pilatus bisa mengungkap kesalahan Yesus.
Tapi Pilatus tidak mau mencampuri urusan dalam negeri, biarkan rajaNya sendiri yang
mengurus. Yesus orang Galilea, kebeteluan raja Galilea Herodes sedang ada di Yerusalem
untuk merayakan paskah. Herodes memeriksa Yesus, tapi Yesus tidak menjawab sepata
katapun (mana mungkin raja dunia mengadili Raja Surga). Herodes tidak menemukan
kesalahan atau apapun yang membahayakan. Yesus sudah dikenal Herodes dari cerita-cerita
dan tidak tampak berbahaya. Herodes tidak mau menanganinya, terserah Pilatus, rivalnya.(
Sebelumnya Pilatus dan Herodes bermusuhan tapi setelah transfer-transferan “terdakwa” ini,
keduanya jadi teman.) Pilatus juga tidak menemukan kesalahan pada Yesus. Tapi orang
Yahudi terus mendesak. Dia pun menyerahkan Yesus kepada orang mereka, dia cuci tangan,
artinya dia di luar tanggung jawab atas darah Yesus. Dia merasa hendak membebaskannya
tapi orang Yahudi sendiri yang meminta darahnya.
Yudas melihat peristiwa itu dan menyesal. Maka dia mengembalikan uang suap yang telah
diterimanya, 30 keping perak. “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang
tidak berdosa”

e. Penyaliban : dengan penuh kemarahan dan kebencian mereka menerima Yesus. Tidak lewat
proses cepat, dirajam batu seperti biasanya, tapi lewat proses panjang : Yesus disiksa babak
belur sehingga sekujur tubuhnya penuh bilur bekas pencambukan. Jangutnya dicabut paksa
lalu diganti jarum. Lingkaran duri pun disematkan di kepalanya. Pekisaan yang sungguh
mengabaikan kemanusiaan. Dengan tubuh penuh luka Dia dipaksa memikul salibNya
sendiri. Berkali-kali Dia jatuh. Cara ini hanya untuk penjahat kelas kakap. Dua penjahat yang
akan disalib bersama Yesus hanya berjalan sambil digiring. Begitu sampai di Kalvari (bukit
Tengkorak) pakaiannya dilucut paksa. Lalu Dia pun disalibkan.

C. Delapan Sabda Yesus di Salib :

1. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas
23:34)

2. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau aka nada bersama-sama dengan
Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 27: 43)

3. “Ibu, Inilah anakmu!” (Yohanes 19: 26)

4. Kepada Yohanes : “Inilah Ibumu.” (Yohanes 19: 27)

5. “Aku Haus.” (Yohanes 19:28)

6. “Eli, Eli, lama sabaktahtani?” (Matius 27:46)

7. “Ya, Bapa ke dalam tanganMu kuserahkan nyawaKu.” (Lukas 23:46)

8. “Sudah selesai.” (Yohanes 19:30)

D. Tokoh-Tokoh Di Tempat Kejadian Perkara

1. Kaum Saduki : kelompok aristocrat (kaum pejabat dan kaya). Para imam dan imam kepala
berasal dari kaum ini.

2. Kaum Farisi : kelompok ahli kitab suci. Mereka terpelajar, dan menguasai semua aturan kitab
suci, mempraktekannya sampai ke hal-hal kecil.

3. Imam-imam kepala : Jabatan tertinggi para imam. Hanya mereka ini yang boleh masuk ke
ruang suci bait Allah (sekarang sakristi – ruang suci) di mana terdapat dua log batu berisi 10
hukum Allah. Mereka disebut sebagai pengantara manusia dan Allah.
4. Tua-tua : kelompok kaum tua yang dihormati karena usia, atau memiliki kedudukan tertentu
dalam masyarakat.

Kelompok-kelompok di atas melihat kegiatan Yesus, sebagai orang muda yang banyak
melanggar aturan Agama. Maka Dia dbawah ke pengadilan agama :

5. Sanhedrin (Mahkama Agama) : Jumlah anggota 23 sampai 71 orang. Mereka memutuskan


banyak perkara kehidupan masyarakat. Yesus juga dihadapkan ke sidang Sanhedrin, namun
mereka tidak menemukan kesalahan padanya.

6. Rakyat banyak : ada yang mendukung Yesus, namun ada yang lebih segan dan takut kepada
pemimpin agamanya lalu ikut meneriakan, “salibkan Dia!”

7. Pilatus : Gubernur wilayah Yudea pada zaman kaisar Tiberius (th. 23-36). Dia juga ikut
memeriksa Yesus tapi tidak menemukan kesalahan pada-Nya sehingga berniat melepaskan-
Nya.

8. Herodes Antipas : Raja wilaya Yudea, dimana ada Galilea kampung asal Yesus Kristus.
Karena Yesus adalah rakyatnya maka Pilatus mengirim Yesus untuk diadili oleh Herodes.
Herodes melakukan wawancara sekaligus mengolok-olok Yesus, tapi Yesus tidak menjawab
sepatah katapun. Herodes mengakut tidak menemukan kesalahan pada-Nya, sehingga biarlah
hukuman terserah pada Pilatus.

9. Yudas Iskariot : Dia disuap 30 keping perak untuk memberitahu kapan dan dimana Yesus
sedang sendirian (tanpa kerumunan). Tapi kemudian dia menyesal lalu mengembalikan uang
suap itu. Yang merasa memberi lepas tangan, tidak bertanggung jawab atas uang itu. Tapi
mereka lalu memberi tanah untuk tempat kubur orang-orang asing pakai uang itu.

10. Para Prajurit :

11. Simon dari Kirene : dikenal sebagai petani yang hari itu kebetulan lewat di jalan di mana
Yesus lewat. Dia lalu dipaksa membantu Yesus memikul salibNya. Yesus sendiri sudah sangat
kepayahan, pandanganNya kabur karena darah dari kepalanya yg terus mengalir, tenagaNya
terkuras habis setelah semalam disiksa hingga pagi. Seluruh badaNya tidak berdaya.

12. Perempuan-perempuan yg meratapiNya : mereka perempuan-perempuan Yerusalem, yang


sudah mengenal dan percaya pada Yesus. Tidak tega mereka melihat penderitaan pemuda
baik hati yang padanya mereka punya harapan besar untuk hidup lebih baik. Namun justru
Yesus menghibur kesedihan mereka.

13. Dua penjahat yang disalibkan bersamaNya : salib disalib keduanya sempat berkomunikasi
dengan Yesus. Yang seorang memaksa Yesus untuk menyelamatkan mereka sekarang juga,
namun bahasanya sangat sarkastik. Yang satu lagi minta keselamatan tapi pasrah pada
keadaan mereka sebentar lagi dia akan mati.
14. Maria IbuNya : didampingi Yohanes terus mendampingi Yesus hingga sampai di kaki salib-
Nya. Pengorbanan besar seorang Ibu yang begitu tegar dan kuat menyaksikan cara mati yang
sangat tidak manusiawi putra suci semata wayang.

15. Yohanes : RasulNya yang termuda. Dia tergolong dekat dengan Yesus, bersama petrus dan
Yakobus. Namun dia lebih sering diam. Dia tampak berkarakter reflektif, orang yang suka
merenung. Dia menulis Injil dengan gaya Bahasa yang indah dan sangat reflektif sehingga perlu
ketajaman spiritual untuk memahaminya.

16. Perempuan-perempuan dari Galilea (kampung Yesus – mungkin saudara-saudara Ibu-Nya)


yang datang khusus untuk melayani Dia: Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf, Ibu
dari Yakobus dan Yohanes.

17. Kepala Pasukan : yang akhirnya percaya tentang keilahian Yesus Kristus.

18. Yusuf dari Arimatea : seorang anggota Majelis Besar, dia orang baik dan benar. Berkat
koneksi dia bisa bertemu Pilatus dan meminta supaya mayat Yesus dapat diturunkan agar
segera dikuburkan.

E. Arti Penderitaan dan Wafat Yesus Kristus.


A. … adalah konsekuensi atau resiko yang Dia tahu akan terjadi. Sebab para penguasa, Farisi
dan Saduki dan tua-tua yang terang-terang tidak sejalan dengan misi dan visinya. Mereka
berkali-kali berusaha menjebaknya agar segera dihukum. Ajaran Yesus berkali-kali pula
langsug menyerang dan menggoncang mereka. Mereka merasa terganggu dan kehilangan
wibawa sebagai penguasan dan intelektual, dalam banyak kesempatan berdebat, mereka
akhirnya mundur karena kehilangan ide.

B. … sebagai bukti ketaatan dan kesetiaan-Nya kepada Bapa. Ingat :penderitaan dan
kematian Yesus tidak wajib terjadi, bukan takdir atau nasib yang harus diterima. Namun ketika
ternyata Yesus berhadapan dengan situasi demikian Dia merasa wajib menerima-Nya dengan
ikhlas, meski pun Dia punya kebebasan untuk menolak-Nya (ingat doaNya di kebun Zaitun).
Bagi kita pesanNya jelas : jangan lari dari kepahitan. “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak
Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yohanes 4:34). Semua gunung
punya puncak, namun untuk kesana selalu tidak mudah.

C. … sebagai tanda solidaritas-Nya terhadap manusia. Bahwa Allah juga menderita bersama
dengan manusia yang menderita. Allah dalam Yesus pernah mengalami penderitaan dahsyat,
hingga wafat. Maka kalau mengeluh tentang penderitaan hidup, bersyukurlah sebab Allah tahu
perasaan kita yang sebenarnya, sebab Dia juga pernah mengalaminya.

D. … sebagai bukti Kasih Allah. Seluruh hidup-Nya Yesus telah menunjukan kasih. Namun suatu
ketiak Dia berkata : tiada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yohanes 15:13). Dia orang jujur yang hidupNya selaras
dengan ucapanNya. Dia memang memberikan nyawaNya karena mengasihi manusia. Itulah
contoh cinta sejati.

E. …. Merupakan penyelamatan manusia. “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita” (1Kor 15:3).
Dosa manusia yang bertumpuk-tumpuk tak akan bisa dilunasi oleh manusia sendiri. Maka Allah
mengorbankan diri-Nya sendiri melalui Yesus untuk menebusnya. Mengapa harus lewat
kematian? Jawabanya : Adakah yang lebih berharga dari pada nyawa? Maka dosa manusia
memang telah dibayar dengan harga yang sangat, sangat mahal (1Ptr 1:18-19).

Materi Berikut:

Apa saja makna kubur kosong pada pristiwa kebangkitan Yesus?

Apa saja makna kebangkitan Yesus bagi Gereja dan seluruh umat manusia?

Apa itu sahabat / cinta sejati?

Mimbar Duniaku
Di mimbar kecil ini mata hatiku melihat dunia kecil dalam hatiku
Showing posts with label 4. 10 sem 2 Kebangkitan Yesus. Show all posts

Thursday, 12 February 2015

Kebangkitan Yesus kls 10 sem 2

VI.c. KEBANGKITAN YESUS.


Kebangkitan Kristus adalah inti iman kita. “Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu” (1Kor 15:14). Kematian Kristus haruslah satu
dengan kebangkitannya. KematianNya adalah sebuah pertanyaan besar, siapakah Yesus
sesungguhnya? Dan kebangkitanNya adalah jawaban dari misteri besar itu. Dia adalah Allah yang
bangkit. KebangkitanNya itu memberi arti tentang kematianNya.

Fakta Tentang Kebangkitan Yesus.

1. Kubur Kosong.
Kubur kosong tidak serta merta memberitahukan bahwa Yesus telah bangkit. Bagi para rasul yang belum
tahu cerita setelah itu, fakta khubur kosong justru menimbulkan tanda Tanya, kebingungan. Para
perempuan di Markus 16:8, bahkan pulang dengan perasaan takut begitu mengetahui mayat Yesus tidak
ada. Walau Malaikat telah menerangkan bahwa Yesus akan mendahului mereka ke Galilea. Tampak
sekali mereka tampak shok dan takut sehingga pergi tanpa mengatakan apa-apa. Fakta kubur kosong
ini adalah pertanyaan besar atau misteri : kemanakah Yesus?

2. Penampakan.
Penampakan Yesus adalah jawaban dari pertanyaan besar dari peristiwa kubur kosong. Dia
memperlihatkan diri di depan para rasul, kini bukan lagi sebagai manusia biasa namun masih dikenali
para rasul sebagai manusia.

a. Mula-mula dia menampakan diri kepada Maria Magdalena.


Namun Maria mengira Dia adalah seorang tukang kebun dan bertanya kalau-kalau dia tahu tentang
keberadaan mayat tuannya yang tiba-tiba raib. Magdalena baru mengenal Yesus ketika namanya di
sebut, “Maria” (Yohanes 20:15-16). Maria tersontak gembira tapi Yesus mengingatkannya agar tidak
menyentuhNya.

b. Kemudian Dia menampakan diri kepada para wanita yang sedang kalut dan bingung mengetahuai mayat
Yesus tidak ada, namun kata Malaikata DIa telah mendahului mereka ke Galilea. Para perempuan itu
mengenaliNya, hanya karena Dia berkata, “Salam Bagimu.” Serentak mereka memeluk kakinya. (Matius
28:9)

c. Dia juga menjumpai dua murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus. Kedua murid itu tidak
mengenaliNya walau pun Dia bicara banyak dan menjelaskan misteri Yesus Kristus, tokoh yang mereka
sedang perbincangkan. Keduanya akhirnya mengenal pemuda yang itu, ketika Dia memecahkan roti.
(Lukas 24:15)
d. Suatu malam Dia menampakan diri kepada lebih banyak muridNya. Dan lebih istimewa, Dia menunjukan
semua luka bekas paku pada tangan dan kakiNya. Agar mereka tidak ragu lagi. Kemudian Dia
menghembusi mereka dengan Roh Kudus sekaligus memberikan tugas istimewa – sakramen tobat-.
Thomas tidak ada saat itu, dan meragukan kebenaran cerita teman-temannya.(Yohanes 20:19-23) =
(Lukas 24:36 – 49)

e. Seminggu kemudian Yesus datang lagi, dan secara khusus kepada Thomas. Nampak sekali, bahwa
Yesus mau agar semua rasulNya sungguh percaya dahulu tentang fakta kebangkitan dan keilahiaNya.
Thomas yang sebelumnya tidak percaya, kini percaya penuh, “Ya Tuhan dan Allahku!” katanya.
Ungkapan yg hingga kini sering kita serukan ketika pastor mengangkat Hosti dan Piala. (Yohanes 20:24
– 28)

f. Cerita penampakan Yesus yang cukup panjang terjadi di Yohanes 21. Yesus sekali lagi memperlihatkan
kuasaNya dengan membantu Petrus menangkap banyak ikan, setelah menyuruh Petrus menebarkan jala
ke sebelah kanan. Dia juga tampak sangat manusiawi dengan ikut sarapan bersama para nelayan itu.
Kemudian Dia menguji kesetiaan Petrus dengan 3 kali pertanyaan yang sama. (ingat bahwa Petrus
pernah 3 kali menyangkal-Nya). Setelah yakin pada jawaban Petrus, Dia lalu memberikan tugas
kepadaNya untuk jadi gembala atas domba-dombaNya.

g. Yesus membawa para murid ke luar kota hingga ke dekat Betania. Dia lalu menumpangkan tangan untuk
memberkati mereka, dan para muridNya menyaksikan Dia naik ke surga. (Lukas 24:50-53).

Dari kisah penampakan ini, tampak jelas pergerakan iman para rasul yang sedang down, seolah terkubur
bersama Yesus kemudian bergerak ke keadaan penuh iman dan sukacita begitu Yesus menyapa.
Perhatikan skema berikut.

Yesus : terlebih dahulu berinisiatif menampakan diri,

Para Murid : belum / tidak mengenalinya.

Yesus : yang kemudian membuka diri, lewat sabda : dengan menyapa, memberi salam atau lewat
tanda :menunjukkan bekas luka, makan bersama.

Para murid : lalu mengakuiNya. Iman dan sukacita mereka kembali.

Yesus : memberikan mereka tugas, untuk memberitahukan apa yang telah mereka lihat dan saksikan.

Jadi ada tiga unsur pokok yakni : inisiatif/ prakarsa dari Yesus, pengakuan dari para murid, tugas untuk
memberi kesaksian.

Mengapa para murid sulit mengenalinya sebelumnya?

1. Mungkin para murid begitu down, sehingga tidak langsung terbuka pada peristiwa gembira – kebangkitan
– yang begitu mengejutkan.

2. Mungkin para murid masih melihat Yesus dengan cara pandang yang lama, Dia adalah guru yang telah
mati.

3. Atau Yesus yang tampil beda, tidak seperti yang ketika para rasul kenal selama 3 tahun hidup bersama.
Maka Yesus menyapa nama mereka, menyebutkan berkat yang sering diucapkanNya: “Damai Sejahtera
bagiMu” dan menunjukan tanda mukjizat (kepada Petrus dkk di danua), atau memperlihatkan luka-
lukaNya. Semuanya mau membuktikan itu sungguh Yesus guru mereka.

Polemik Kebangkitan
Khabar tentang kebangkitan tokoh mudah dan tenar ini dengan cepat langsung tersiar. Hal ini
sudah diduga oleh imam kepala, maka mereka juga membuat khabar kontra: “mayat Yesus telah dicuri
oleh para murid malam-malam ketika penjaga sedang tertidur.” Kedua cerita itu berkembang bersama
dan membingungkan masyarakat. Maka Paulus bersaksi dengan tegas, berita dari imam kepala hanya
berasal dari fakta tentang kubur kosong – jadi mayat dicuri. Sedangkan berita para Rasul adalah bahwa
Yesus telah menampakan diri pertama kepada Petrus, lalu 12 murid, lalu 500 orang sekaligus, lalu
Yakobus, lalu semua rasul dan akhirnya Paulus sendiri. (1 Kor 15:6)

Jelas bahwa bukan sekedar soal kubur kosong, para rasul tidak bicara soal kubur kosong.
Mereka bicara Yesus sudah bangkit dan menampakan diri kepada mereka.

Makna Kebangkitan Yesus bagi Gereja:

1. Dalam kebangitan Yesus, terpenuhilah janji-janji Perjanjian Lama (Luk. 24:26-27) dan janji Yesus
sendiri selama hidupNya (Mat 28:6). Yohanes bahkan menyatukan peristiwa penyaliban dengan
kebangkitan: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia”
(Yoh 8:28).

2. Kebangkitan Yesus memberikan semangat baru kepada para rasul (juga gereja penerusNya).
Bahwa ternyata kita bisa bangkit dan mengalami hidup baru seperti Kristus (Rm 6:4).

3. Kebangakitan Kristus adalah pembenaran atas semua sabda dan tindakanNya. Maka semuanya itu
wajib kita tiru dan wartakan agar juga mengalami kesempurnaan hidup seperti Kristus. “Akulah jalan,
kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6).

4. Kebangkitan terjadi setelah kematian / penderitaan. Maka kesediaan untuk


berkorban sampai tuntas harus berani diambil, agar kita mendapati mahkota kebangkitan setelahnya.

Kenaikan Yesus Ke Surga


Yesus telah naik ke surge disaksikan para rasul, Dia kembali kepada kemuliaan dan
keilahianNya. Namun Yesus tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu. Dia akan datang lagi
(Yohanes 14:18).
Yesus juga memberikan tugas untuk mewartakan khabar gembira kepada seluruh makhluk dan seluruh
dunia. Dan untuk itu Yesus lalu memberikan kita penolong, Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang terus
menjiwai para rasul dan juga gereja kita sekarang ini sebagai pewaris tradisi para rasul dan jemaat
perdana.

Yesus Kristus Sahabat Sejati


SMA St. MARIA 1
Ut Videam
Jl. Bengawan 06 – Bandung. 40114 – tlp. Telp. (022) 7205804

YESUS KRISTUS SAHABAT SEJATI


Sahabat Sejati
Berikut adalah tingkat dan proses persahabatan.
1. Tahu : Dari informasi, misalnya tahu tentang Barak Obama.
2. Kenalan : Pernah bertemu, berkenalan.
3. Teman : Ada muatan emosi, ada rasa tanggung jawab.
4. Sahabat / Teman baik : Perkembangan dari pertemanan, memuat lebih banyak emosi,
peningkatan rasa tanggung jawab, ada sikap mau berkurban.
5. Sahabat sejati : perkembangan dari sahabat yang terikat secara emosional, ada
sikap tanggung jawab yang besar disertai sikap mau berkurban bahkan rela
menyerahkan nyawa untuk sahabatnya. Orang yang masuk pada tahap ini sering
menyebut sahabatnya saudara bahkan menjadi keluarga, misalnya jadi suami atau jadi
istri. Sahabat sejati sama dengan keluarga seayah-seibu, anggota keluarga biasanya
mau berkurban secara spontan (tanpa syarat) kepada anggota keluarganya.
Orang sering terbalik mengakui ini: adik dan kakak yang sangat akrab disebut : ”kami
seperti dua sahabat saja.” Sebenarnya itu adalah penurunan makna keakraban. Sebab
kedekatan keluargalah yang paling tinggi. Keluarga tidak dapat dipisahkan, tiap
anggotanya membawa darah dan DNA yang sama. Sahabatlah yang berusaha sampai
pada ranah “keluarga” yakni menjadi “satu dan tak terpisahkan, selalu siap berkurban
tanpa syarat dan spontan.”

Membaca dan merenungan Injil Yohanes 15: 12 – 15


Refleksi 2.
1. Apa definisi sahabat sejati menurut Yesus?
2. Apa perbedaan sahabat dan hamba ?
3. Apa saja perintah Yesus untuk kita dalam injil ini?

Sahabat sejati adalah sahabat yang rela berkorban demi sahabatnya bahkan jika
nyawanya jadi taruhannya. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada
kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-
sahabatnya.”
Dan Yesus akan mengakui kita sebagai sahabatnya, jika kita melakukan seperti yang
Dia lakukan, siap berkorban untuk orang lain.
Yesus menyebut kita semua sahabat, bahkan sahabat sejati. Itu sebabnya Yesus
memiliki tanggung jawab besar terhadap keselamatan kita. Karena itu Yesus rela
berkorban dahsyat dengan menyerahkan nyawanya, sebagai ganti hukuman yang
mesti kita terima.

Karakter Yesus
1. Yesus Kristus adalah manusia ideal. Pantas dikagumi, patut diteladani. Dia
memiliki semua karakter terbaik manusia. Dia bukan super hero, hanya manusia biasa
yang hidup selalu dalam keadaan suci, hidup dalam Roh. Karena dia bukan super hero,
maka semua umat manusia bisa meniru karakternya, hidup hanya dalam Roh. Betul-
betul hanya menomor satukan Tuhan, Tuhan ada dalam semua karya, semua gerak
hidup, dalam belajar.
Konsekuensinya : Kita juga bisa sempurna. Tidak ada lagi pepata : tidak ada
gading yang tak sempurna. Sebab sudah ada contohnya bahwa manusia bisa hidup
sempurna. Dia adalah manusia Yesus.
Matius 5:48. “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di
sorga adalah sempurna."
Matius 19:21 "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga,
kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

2. Yesus adalah pewahyuan diri Allah yang sempurna


Pada masa Perjanjian Lama, Allah mewahyukan kasihNya kepada umat lewat pada
Nabi. Semua pesan, perintah, perjanjian dari Allah disampaikan lewat para Nabi.
Namun itu belum cukup bagi Allah, terutama melihat dosa manusia yang makin lama
makin bertambah dan kreatif.
Hukuman atas dosa manusia bahkan sudah tidak bisa ditanggung oleh manusia itu
sendiri. Hanya Allah sendiri yang melebihi tumpukan dosa tersebut maka hanya Allah
yang bisa menebus (membayar denda/ hukumannya), namun itu mustahil! Bagaimana
mungkin, manusia yang bersalah dan Allah yang bertanggung. Manusia sendiri yang
mestinya bertanggung jawab.
Maka Allah menjadi manusia dalam diri Yesus.
Dosa manusia harus dipertanggungjawabkan oleh manusia : cocok! Yesus
adalah manusia!
Namun hanya Allah yang sanggup menebus dosa manusia yang dahsyat
itu: cocok! Yesus adalah Allah.

Yesus adalah Sabda Bapa yang tunggal, sempurna dan tak terkalahkan (Lukas 24:27).
Sebab Allah ingin agar semua manusia diselamatkan dan mengenal kebenaran (1Tim
2:4).
Konsekuensi :
Demi kasih, kita harus siap berkorban, merendahkan hati.
Selalu datang padanya untuk menerima pengampunan.

3. Yesus adalah Tuan / Tuhan


a. Tuan bukan berarti bos. Tuan adalah gelar kehormatan, sebutan untuk raja. Sebutan
ini diperkenalkan sendiri oleh malaikat Gabriel, “Hari ini telah lahir bagimu, Juru
Selamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud.” Perhatikan Malaikat menegaskan Tuan itu
lahir di kota raja besar Daud.
b. Sebutan Tuan/ Tuhan adalah seruan dan pengakuan iman. Paulus menulis untuk umat
di Filipi (2:11) : segala lidah mengaku : Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan
Allah Bapa. Kepada teman-temannya di Korintus dia menulis : hanya ada satu Tuhan,
Yesus Kristus. (1Kor 12:3).

Konsekuensinya :
- MenghormatiNya sebagai junjungan, pimpinan, komandan.
- Menghormati dan menuruti semua kehendakNya.
- Menjadikan sabda dan perbuatan Yesus sebagai contoh dan panutan.

4. Yesus adalah ANAK ALLAH.


a. Yesus pernah dilahirkan (oleh Bunda Maria) jadi disebut anak. Karena berasal dari
Rahim Maria, maka tidak bisa ditolak Yesus adalah anak Maria. – Jangan bayangkan
bahwa Allah memiliki seorang anak bernama Yesus seperti diri kita adalah anak ayah dan ibu.
b. Sebutan Anak ALLAH mengartikan bahwa Yesus sama dengan Allah. Sebutan inilah pula
yang menjadi alasan dihukum, orang Yahudi menuduh Yesus menghujat ALLAH karena menyamakan
diri-Nya dengan Allah.
c. Sebutan ANAK ALLAH mengindikasikan hubungan dekat antara Yesus dan Allah. Jika
dalam Perjanjian Lama, ALLAH dikenal sebagi Yahwe, Allah yang dahsyat, tremendum,
namun Yesus menyebut Allah sebagai Bapa. Bapa yang sangat dekat / imanen. Ingat
doa Yesus di Getsemani, Yesus menangis dan mengadu kepada Bapa. Lalu di salib,
Dia berseru; Bapa… mengapa Engkau meninggalkan daku?

Konsekuensinya :
- Memelihara kedekatan dengan Bapa.
- Menjadi anak Allah yang baik dan kudus.
- Satu-satunya alasan kita dihormati adalah karena kita adalah mewarisi kharisma Allah,
dihormati dan dikasihi karena karakater unggul sebagai anak Allah. (Jangan jadikan
harta dan kuasa sebagai alasan kehormatan)

5. Yesus Sang Juruselamat, Salvator.


Yesus Kristus penyelamat dunia, Inilah tujuan utama kehadiran Yesus. Dia datang
untuk merenovasi hubungan manusia dengan Allah yang telah rusak karena dosa.
Karena dosa manusia menjauhkan diri dari Allah. Menjauhkan diri dari Allah adalah
kebinasaan, adalah maut. Yesus datang untuk mengambil kembali manusia dari
ancaman maut, mengangkat kembali martabatnya, agar kembali ke dekat Allah.
Konsekuensinya:
- Memberi diri dibabtis agar diselamatkan.
- Menyelamatkan sesama terutama orang lain yang sedang berada dalam situasi sulit.
- Menolak perbudakan, segala macam kekerasan dan peperangan.

- Menjadi pejuang keadilan.


Roh Kudus
ROH KUDUS
Pengantar
Allah Roh Kudus sebagai Allah dalam kesatuan Tritunggal Mahakudus. Ketika Yesus naik ke surga,
Yesus berjanji untuk mengirimkan penolong. Penolong ini akan terus menemani para rasul dan para
murid. Penolong ini akhirnya sungguh datang secara nyata pada hari Pentakosta. Murid-murid yang
sebelumnya takut tiba-tiba menjadi berani. Murid-murid yang dicap kampungan, orang desa tidak
berpengetahuan, tiba-tiba bisa bicara dalam 15 bahasa yang sebelumnya mereka tidak kenal.

a. Simbol-Simbol Roh Kudus


Kisah Rasul 2: 1 – 13
1. Bunyi seperti tiupan angin keras.
2. Lidah-lidah api.
3. Bahasa roh

4. Sesuatu yang menyerupai burung merpati (Matius 3:16)


5. Awan dan sinar (Lukas 9:34-35, Kis 1:9)
6. Air
7. Urapan.
8. Meterai (Yoh 6:27)
9. Penumpangan tangan (Kis 8:14-17)
10. Jari tangan (Lukas 11:20, Kel 3:18)

b. Makna Pentakosta
A. Peristiwa ini kebalikan dari peristiwa Babel (Kej 11:1-9), dimana terjadi perpecahan bangsa-bangsa
karena perbedaan Bahasa. Pada peristiwa Pentakosta, perbedaan Bahasa malah menyatukan. Para
misionari pun mesti belajar banyak Bahasa. Dan gereja juga bisa diterima dan hidup dalam banyak
Bahasa (bukan cuma bahasa Latin seperti sebelum Konsili Vatikan II)
B. Hari itu banyak orang percaya pada karya-karya keselataman Allah, sehingga pada satu hari itu terjadi
kira-kira 3000 pembabtisan.
C. Itu sebabnya hari itu disebut sebagai HARI LAHIRNYA GEREJA.

c. Makna Kehadiran Roh Kudus Bagi Gereja


 Jiwa Gereja
 Gereja adalah Tubuh Mistik Kristus, dan Roh Kudus adalah jiwanya.
 (bayangkan manusia tanpa roh - pasti mati- rohlah yang menghidupkannya). Gereja pun hidup karena ada Roh Allah
di dalamnya. Gereja telah mengalami dan melewati sangat banyak masalah, namun tetap bertahan
hingga kini. Makin tahun bahkan dia makin murni.
 Roh itu pula yang selalu menggerakkan umatnya untuk berani berkarya dan hidup dalam persekutuan
(komunitas, misalnya paroki-paroki, stasi- lingkungan).
 Roh Kudus adalah prinsip katolisitas Gereja: terbuka terhadap kemajemukan. Terus mewartakan
keselamatan kepada semua orang di segala zaman (apostolik).

 Daya Kekuatan Allah yg mengangkat dan mengarahkan hidup Gereja.


 Roh Iman (2 Kor 4:13) yang menggerakan orang untuk bertobat.
 Roh yang menggerakan orang untuk berani mewartakan. (2 Ptr 1:21).
 Ingat juga peristiwa Pentakosta yg membuat umat jadi berani mewartakan.

d. Tujuh Kurnia Roh Kudus


Presentasi Kelompok Baca.
 Enam Kurnia Roh Kudus berasal dari sabda ramalan nabi Yesaya 11:2.
“Roh Tuhan akan ada padanya:
1. Roh hikmat dan
2. Pengertian.
3. Roh nasihat dan
4. Keperkasaan.
5. Roh pengenalan dan
6. Takut akan Tuhan.
7. Gereja meminta pula Roh kesalehan (ketekunan dalam ibadat).

Maka ada tujuh kurnia Roh Kudus


1. Roh Hikmat / Kebijaksanaan.
Agar kita mengerti tentang kebenaran, keadilan dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik (Ams 2:9).
Roh Hikmat memberikan ilmu yang baik.

2. Roh Pengertian,
Roh Pengertian adalah unsur dalam kebijaksanaan. Roh Pengertian menerangi budi kita, sehingga kita
a. dapat memahami ajaran Yesus Sang Putra Allah dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
b. dapat mengerti tanda-tanda zaman dan menafsirkannya dalam terang injil, iman, harapan dan kasih.
Ini membuat kita dapat memahami situasi sosial disekitar kita dengan cara pandang Yesus Kristus.

3. Roh Nasihat.
Pertama, Roh Nasihat membangun hubungan kita dengan Allah melalui doa. Ketika kita tidak punya
kata-kata untuk berdoa, tidak mampu untuk bicara, Roh Kuduslah yang akan membantu kita untuk
berdoa.
Kedua, Roh Kudus mendampingi kita dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak, agar selalu melakukan
yang baik. (ingat peran suara hati sebagai guru).

4. Roh Keperkasaan
Manusia cenderung lemah, penuh dosa, tidak setia. Ya kan? Ketika menghadapi kesulitan kita berpikir
untuk menghindar atau cari cara pintas yang mudah. Ini semua kelemahan yang menyesatkan, maka kita
butuh Roh Keperkasaan agar kita tahan banting, menjadi tekun, setia, memiliki integritas dan kekuatan
mental untuk selalu belakukan yang baik dan benar.

5. Roh Pengenalan Akan Tuhan


Allah adalah misteri. Roh Pengenalan Akan Tuhan-lah yang membuat kita kini mengenal Tuhan. Namun
tetap sampai kini banyak misteri tentang Allah yang tidak terselami.
Pertama, Roh Pengenalan membantu kita perlahan-lahan mengerti tentang Allah. Kalaupun tetap tidak
terpahami,
Kedua, Roh Pengenalan akan Allah membantu kita tetap tekun beriman pada Allah (yang tidak tampak)
dan tidak berlari pada dewa-dewi atau harta duniawi (yang nyata).

6. Roh Kesalehan.
Roh Kesalehan menolong kita agar taat beribadat dan melaksanakannya dengan sepenuh hati sehingga
menjadi orang kudus.
Kesalehan akan terwujud dalam : - Kesetiaan dan ketaatan pada ajaran agama (doa dan ibadat).
- Cinta kasih terhadap sesama dan lingkungan.

7. Roh Takut akan Tuhan


Pertama: Terhadap Tuhan kita mesti hormat, tunduk dan takwa. Melawan dan melanggar kehendak Allah
seringkali justru menyakitkan manusia sendiri. Dan biasanya pelanggaran dan dosa terjadi karena tidak
ada perasaan takut dan hormat terhadap hukum dan Tuhan.
Kedua: Takut berbuat dosa, lebih memilih kebaikan dan menjadi tidak nyaman bila merencanakan telah
suatu dosa, itu adalah Roh Takut akan Tuhan yang kita terima. (Ingat peran suara hati sebagai hakim)

c. Buah-buah Roh Kudus


1) 1 Timotius 6:11 :, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
2) Roma 14.7 : kebenaran, damai sejahtera dan sukacita.
3) Galatia 5.22 : Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Tritunggal Mahakudus

ALLAH TRITUNGGAL MAHAKUDUS


1. Ajaran Kitab Suci
Kitab Suci memang tidak menjelaskan ajaran Tritunggal Mahakudus. Namun dari Kitab
Suci kita menyimpulkan fakta pengakuan iman tentang Allah Bapa, Putera dan Roh
Kudus. Lebih sering pengakuan iman ini memang tampil terpisah.
Matius 28:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”

Kisah Para Rasul 7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke
langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

II Korintus 13:14 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Lukas 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata:
"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang
kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

Lukas 3:22 Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan
terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan."
Efesus 1: 3 – 14 : Paulus yang secara terbuka menggunakan rumusan
Tritunggal: Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan Kita Yesus Kristus….. Dan Roh Kudus itu
adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang
menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
2. Arti dan Makna Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi.
Fakta Kitab Suci sudah jelas tentang rumusan iman Tritunggal, namun bagaimana hal
ini bisa masuk akal adalah kesulitan lain. Materi ini berusaha menjelaskan ke arah
pemahaman tentang pengakuan iman tersebut, namun tetap tidak akan sepenuhnya
dapat dipahami.
3. Dari Surat kepada jemaat di Efesus 1: 3-14, kesimpulan berikut dapat kita ambil:
Keselamatan itu datang dari Allah dan adalah karya Allah, yakni BAPA Tuhan kita
Yesus Kristus. Karya keselamatan itu terlaksana dalam diri YESUS KRISTUS. Karya
keselamatan itu kemudian diteruskan oleh ROH KUDUS, yang menemani, membimbing
dan menjaga umat Allah sampai terjadilah seluruh karya keselamatan pada akhir
zaman. Jadi Allah Bapa menyelamatkan manusia dalam Kristus (Allah Putera) oleh Roh
Kudus.
4. Ini bukan teori tentang Tritunggal, namun suatu kesaksian iman ketika Allah
menampakan diri dalam Yesus Kristus – Allah menjadi manusia - , dan dalam diri Roh
Kudus – Allah ada dalam manusia. Ketika Yesus berkeliling mewartakan khabar baik,
Allah ada di dalam-Nya. Ketika tugas penebusan usai, dan Yesus kembali kepada
Allah, Roh Kudus menemani manusia sebagai penolong. Roh Kudus kini ada bersama
kita, artinya: Allah Bapa dan Yesus Kristus juga ada bersama kita dalam diri Roh
Kudus.

5. Arti dan Makan Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi


a. Allah yang Esa, berarti Allah yang satu. Namun satu itu bukan angka “1” melainkan
“utuh”, tak terbagi, sempurna. Esa berarti keutuhan Allah, kepenuhan Allah,
kesempurnaan Allah. Tidak ada yang perlu ditambahkan padanya. Allah tidak
mengalami perkembangan atau pengurangan. Allah adalah keabadian. Allah adalah
awal dan sekaligus akhir. Mencipta tapi tidak diciptakan. Allah tidak berasal dan tidak
bertujuan, namun segala sesuatu berasal dari-Nya dan menuju kepada-Nya.
b. Tiga Pribadi dalam Satu Allah.
Pribadi adalah terjemahan dari Bahasa latin; persona. Yang terjemahan lurusnya
adalah topeng (dalam permainan sandiwara). Topeng itu menampilkan kharakter khas
atau keunikan tokoh. Nah, PRIBADI yang dimaksud adalah keunikan, kekhasan Bapa,
Putera dan Roh Kudus.
Pribadi jangan dipahami seperti pribadi dalam kosa kata umum yang kita pahami
sebagai seseorang yakni subjek / orang yang sangat terpisah dari subjek / orang lain.
Jika pribadi dipahami seperti ini maka tiga pribadi = tiga allah,
Tiga pribadi yang kita maksud adalah bahwa Allah yang esa itu, menghadirkan diri,
mengkomunikasikan diri, menyapa manusia secara unik, khas sebagai Bapa, Putera
dan Roh Kudus. Tiga pribadi ini berkomunikasi dalam satu keutuhan, satu
kesempurnaan. Tidak ada sedikitpun pertentangan dalam kemandirian atau keunikan
tiap pribadinya. Tidak ada sedikitpun pertentangan dalam relasi kesatuan,
keutuhanNya. Lebih utuh dan sempurna dan lebih unik dari kesatuan dan keunikan api,
panas, dan terang.
6. Ungkapan Iman Gereja:
a. Tanda Salib : Dalam Nama Bapa, Putera, Dan Roh Kudus.
b. Kemuliaaan : Kemuliaan kepada Bapa, Putera, Dan Roh Kudus, seperti pada
permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad.
c. Aku Percaya/ Credo/ Shayat : Aku percaya kepada Bapa, pencipta langit dan bumi,
dan akan Yesus Kristus, putera-Nya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari Roh
Kudus….
d. Doxologi : penutup Doa Syukur Agung : Bersama dan bersatu dengan Kristus dan
dengan perantaraanNya, dalam persatuan dengan Roh Kudus, disampaikan kepada-
Mu Allah Bapa yang Mahakuasa, segala hormat dan pujian kini dan sepanjang segala
masa. Amin.
e. Pembabtisan : aku membabtis engkau… dalam nama Bapa, Putera da Roh Kudus.
7. Namun penjelasan teoritis dari Yohanes 1: 1-4, sesungguhnya sudah memukau. Pada
mulanya, adalah Sabda. Sabda itu pada mulanya bersama Allah. Sabda itu adalah ide
Allah, atau Allah itu sendiri. Sabda itu eksistensi Allah. Dalam Sabdalah Allah
menjadikan alam semesta (lihat kejadian 1): “jadilah terang, jadilah benda-benda
penerang, hendaklah laut dipisahkan dari darat….” Nah, suatu ketika Sabda itu hantar
oleh Malaikat Gabriel kepada Maria. Maria mendengar Sabda itu : “Bahwa Roh Kudus
akan turun ke atas Maria dan kuasa Allah yang Maha tinggi akan menaunginya.” Ketika
Maria setuju, Sabda itu menjadi sel janin dalam Rahim Maria. Maka sejak saat itu
Sabda itu menjadi Pribadi Manusia, yang bersatu sakaligus terpisah dari Bapa.
8. Sedangkan bagaimana Roh Kudus adalah Allah, yang satu dengan Bapa dan Putera,
itu mungkin lebih mudah dipahami. Sebab Roh Kudus adalah hidup, adalah keabadian
adalah jiwa. Manusia juga memiliki roh, bila roh itu tidak bersatu dengan manusia, maka
manusia itu langsung tidak lagi manusia. Allah adalah keabadian = Allah adalah Roh
Kudus.

9. Misteri Allah
Penjelasan ini tentu sangat sederhana untuk memahami misteri besar Tritunggal
Mahakudus. Memang tidak ada penjelasan tentang Allah yang bisa masuk sepenuhnya
pada akal budi manusia. Ini juga pengalaman St. Agustinus.
Agustinus berpikir keras untuk memecahkan misteri Allah Tritunggal ini, harus bisa dirumuskan
dalam kalimat penjelasan ilmiah, yang masuk akal sehingga mudah dipahami dan diajarkan. Dia mencari
pencerahan sambil berjalan pelan di tepi pantai. Dilihatnya seorang anak sedang berusaha memenuhi
lubang pasir di tepi pantai. Anak itu bolak-balik dengan cepat, untuk mengisi lubang kecil itu. Namun tiap
kali dia sampai ke lubang galian itu, air di dalamnya telah hilang meresap . Namun dia tidak putus asa
dan berusaha lebih giat. “ini sangat konyol” pikir Agustinus. Maka dia menegur anak itu, agar
menghentikan kegiatan sia-sianya itu. “Apa yang sedang kau lakukan?” katanya.
“Aku sedang memindahkan air laut ke dalam kecil ini,” jawab anak itu sambil terengah-engah.
“Itu tidak mungkin Nak,” balas Agustinus.
“Kau juga tidak mungkin memasukan misteri Allah yang besar ke dalam otakmu yang keci,” balas
anak itu.
Agustinus terkejut, dan terkejut pula ketika mengetahui anak itu telah hilang.
Itulah gunanya Iman. Yesus pun berkata kepada Thomas, berbahagialah mereka
yang tidak melihat namun percaya. (Yoh. 20:29)
Tritunggal Mahakudus

ALLAH TRITUNGGAL MAHAKUDUS


1. Ajaran Kitab Suci
Kitab Suci memang tidak menjelaskan ajaran Tritunggal Mahakudus. Namun dari Kitab
Suci kita menyimpulkan fakta pengakuan iman tentang Allah Bapa, Putera dan Roh
Kudus. Lebih sering pengakuan iman ini memang tampil terpisah.
Matius 28:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”

Kisah Para Rasul 7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke
langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

II Korintus 13:14 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Lukas 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata:
"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang
kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

Lukas 3:22 Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan
terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan."

Efesus 1: 3 – 14 : Paulus yang secara terbuka menggunakan rumusan


Tritunggal: Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan Kita Yesus Kristus….. Dan Roh Kudus itu
adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang
menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
2. Arti dan Makna Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi.
Fakta Kitab Suci sudah jelas tentang rumusan iman Tritunggal, namun bagaimana hal
ini bisa masuk akal adalah kesulitan lain. Materi ini berusaha menjelaskan ke arah
pemahaman tentang pengakuan iman tersebut, namun tetap tidak akan sepenuhnya
dapat dipahami.
3. Dari Surat kepada jemaat di Efesus 1: 3-14, kesimpulan berikut dapat kita ambil:
Keselamatan itu datang dari Allah dan adalah karya Allah, yakni BAPA Tuhan kita
Yesus Kristus. Karya keselamatan itu terlaksana dalam diri YESUS KRISTUS. Karya
keselamatan itu kemudian diteruskan oleh ROH KUDUS, yang menemani, membimbing
dan menjaga umat Allah sampai terjadilah seluruh karya keselamatan pada akhir
zaman. Jadi Allah Bapa menyelamatkan manusia dalam Kristus (Allah Putera) oleh Roh
Kudus.
4. Ini bukan teori tentang Tritunggal, namun suatu kesaksian iman ketika Allah
menampakan diri dalam Yesus Kristus – Allah menjadi manusia - , dan dalam diri Roh
Kudus – Allah ada dalam manusia. Ketika Yesus berkeliling mewartakan khabar baik,
Allah ada di dalam-Nya. Ketika tugas penebusan usai, dan Yesus kembali kepada
Allah, Roh Kudus menemani manusia sebagai penolong. Roh Kudus kini ada bersama
kita, artinya: Allah Bapa dan Yesus Kristus juga ada bersama kita dalam diri Roh
Kudus.

5. Arti dan Makan Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi


a. Allah yang Esa, berarti Allah yang satu. Namun satu itu bukan angka “1” melainkan
“utuh”, tak terbagi, sempurna. Esa berarti keutuhan Allah, kepenuhan Allah,
kesempurnaan Allah. Tidak ada yang perlu ditambahkan padanya. Allah tidak
mengalami perkembangan atau pengurangan. Allah adalah keabadian. Allah adalah
awal dan sekaligus akhir. Mencipta tapi tidak diciptakan. Allah tidak berasal dan tidak
bertujuan, namun segala sesuatu berasal dari-Nya dan menuju kepada-Nya.
b. Tiga Pribadi dalam Satu Allah.
Pribadi adalah terjemahan dari Bahasa latin; persona. Yang terjemahan lurusnya
adalah topeng (dalam permainan sandiwara). Topeng itu menampilkan kharakter khas
atau keunikan tokoh. Nah, PRIBADI yang dimaksud adalah keunikan, kekhasan Bapa,
Putera dan Roh Kudus.
Pribadi jangan dipahami seperti pribadi dalam kosa kata umum yang kita pahami
sebagai seseorang yakni subjek / orang yang sangat terpisah dari subjek / orang lain.
Jika pribadi dipahami seperti ini maka tiga pribadi = tiga allah,
Tiga pribadi yang kita maksud adalah bahwa Allah yang esa itu, menghadirkan diri,
mengkomunikasikan diri, menyapa manusia secara unik, khas sebagai Bapa, Putera
dan Roh Kudus. Tiga pribadi ini berkomunikasi dalam satu keutuhan, satu
kesempurnaan. Tidak ada sedikitpun pertentangan dalam kemandirian atau keunikan
tiap pribadinya. Tidak ada sedikitpun pertentangan dalam relasi kesatuan,
keutuhanNya. Lebih utuh dan sempurna dan lebih unik dari kesatuan dan keunikan api,
panas, dan terang.

6. Ungkapan Iman Gereja:


a. Tanda Salib : Dalam Nama Bapa, Putera, Dan Roh Kudus.
b. Kemuliaaan : Kemuliaan kepada Bapa, Putera, Dan Roh Kudus, seperti pada
permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad.
c. Aku Percaya/ Credo/ Shayat : Aku percaya kepada Bapa, pencipta langit dan bumi,
dan akan Yesus Kristus, putera-Nya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari Roh
Kudus….
d. Doxologi : penutup Doa Syukur Agung : Bersama dan bersatu dengan Kristus dan
dengan perantaraanNya, dalam persatuan dengan Roh Kudus, disampaikan kepada-
Mu Allah Bapa yang Mahakuasa, segala hormat dan pujian kini dan sepanjang segala
masa. Amin.
e. Pembabtisan : aku membabtis engkau… dalam nama Bapa, Putera da Roh Kudus.
7. Namun penjelasan teoritis dari Yohanes 1: 1-4, sesungguhnya sudah memukau. Pada
mulanya, adalah Sabda. Sabda itu pada mulanya bersama Allah. Sabda itu adalah ide
Allah, atau Allah itu sendiri. Sabda itu eksistensi Allah. Dalam Sabdalah Allah
menjadikan alam semesta (lihat kejadian 1): “jadilah terang, jadilah benda-benda
penerang, hendaklah laut dipisahkan dari darat….” Nah, suatu ketika Sabda itu hantar
oleh Malaikat Gabriel kepada Maria. Maria mendengar Sabda itu : “Bahwa Roh Kudus
akan turun ke atas Maria dan kuasa Allah yang Maha tinggi akan menaunginya.” Ketika
Maria setuju, Sabda itu menjadi sel janin dalam Rahim Maria. Maka sejak saat itu
Sabda itu menjadi Pribadi Manusia, yang bersatu sakaligus terpisah dari Bapa.
8. Sedangkan bagaimana Roh Kudus adalah Allah, yang satu dengan Bapa dan Putera,
itu mungkin lebih mudah dipahami. Sebab Roh Kudus adalah hidup, adalah keabadian
adalah jiwa. Manusia juga memiliki roh, bila roh itu tidak bersatu dengan manusia, maka
manusia itu langsung tidak lagi manusia. Allah adalah keabadian = Allah adalah Roh
Kudus.

9. Misteri Allah
Penjelasan ini tentu sangat sederhana untuk memahami misteri besar Tritunggal
Mahakudus. Memang tidak ada penjelasan tentang Allah yang bisa masuk sepenuhnya
pada akal budi manusia. Ini juga pengalaman St. Agustinus.
Agustinus berpikir keras untuk memecahkan misteri Allah Tritunggal ini, harus bisa dirumuskan
dalam kalimat penjelasan ilmiah, yang masuk akal sehingga mudah dipahami dan diajarkan. Dia mencari
pencerahan sambil berjalan pelan di tepi pantai. Dilihatnya seorang anak sedang berusaha memenuhi
lubang pasir di tepi pantai. Anak itu bolak-balik dengan cepat, untuk mengisi lubang kecil itu. Namun tiap
kali dia sampai ke lubang galian itu, air di dalamnya telah hilang meresap . Namun dia tidak putus asa
dan berusaha lebih giat. “ini sangat konyol” pikir Agustinus. Maka dia menegur anak itu, agar
menghentikan kegiatan sia-sianya itu. “Apa yang sedang kau lakukan?” katanya.
“Aku sedang memindahkan air laut ke dalam kecil ini,” jawab anak itu sambil terengah-engah.
“Itu tidak mungkin Nak,” balas Agustinus.
“Kau juga tidak mungkin memasukan misteri Allah yang besar ke dalam otakmu yang keci,” balas
anak itu.
Agustinus terkejut, dan terkejut pula ketika mengetahui anak itu telah hilang.
Itulah gunanya Iman. Yesus pun berkata kepada Thomas, berbahagialah mereka
yang tidak melihat namun percaya. (Yoh. 20:29)

V. KITAB SUCI DAN TRADISI KATOLIK

A. PERJANJIAN LAMA
Istilah Perjanjian Lama berasal dari ungkapan St. Paulus dalam 2Kor 3:14. “…. Hanya
Kristus saja yang dapat menyingkapkan perjanjian lama.
Kata Perjanjian Lama ditegaskan Konsili Vatikan II (KV II) adalah tata keselamatan,
untuk menyiapkan kedatangan Kristus Penebus. Perjanjian Lama merupakan
gambaran keadaan manusia sebelum zaman pemulihan keselamatan oleh Kristus. Di
dalamnya terdapat nubuat-nubuat tentang kedatangan Yesus Kristus. Di banyak tempat
terdapat sejarah awal bangsa Israel, nenek moyang manusia Yesus, dan bagaimana
Allah mendampingi bangsa / umat itu dengan ajaran-ajaran ilahi, kebijaksanaan, juga
doa, nasehat-nasehat indah agar hidup umat terjaga dan setia kepada Allah.
Kitab Perjanjian Lama ditulis sebelum Yesus Lahir.
A. Jumlah Perjanjian Lama.
Perjanjian Lama umat Katolik berjumlah 46 Kitab. Sedangkan menurut Gereja Kristen
Protestan berjumlah 36 kitab, sepertu kitab agama Yahudi. Perjanjian Lama Katolik juga
memuat beberapa kitab tambahan, yang disebut Deuterokanonika. Kitab ini ditulis
dalam Bahasa Yunani (bukan Ibrani – seperti yang lainnya). Karena itulah Protestan
tidak mengakui keasliannya.

B. Klasifikasi Perjanjian Lama :


Sebenarnya ada banyak calon Kitab Suci atau calon tulisan, namun para ahli kitab
sangat hati-hati untuk menerimanya. Maka ada proses seleksi yang
disebutKANONISASI (yunani) artinya: norma, ukuran, pedoman. Semua tulisan harus
melewati proses seleksi ketat yang sesuai dengan norma, ukuran dan pedoman seleksi.
Misalnya : isinya tidak bertentangan dengan ajaran iman bahkan dapat dijadikan
sebagai PEDOMAN / norma Iman, ditulis pada kurun waktu purba (bukan pada dunia
modern), ada jarak yang dekat dengan masa hidup nara sumber, naskah itu masih bisa
bisa ditemukan dalam cerita lisan umat / masyarakat, dll.
1. Pentateukh / Taurat : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan.
a. Kejadian : refleksi iman tentang asal usul dan tujuan kehidupan dimuka bumi,
terutama asal-usul bangsa Yahudi, bahwa nenek moyang mereka adalah yang terpilih :
Adam, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub.
b. Keluaran : refleksi iman tentang terbentuknya Israel sebagai Umat Allah, yakni ketika
mereka keluar dari perbudakan di Mesir. Muncul piagam 10 Hukum Allah, sebagai
panduan bagi umat Israel agar menjadi Umat Allah yang setia dan kudus.
c. Imamat : dalam perjalanan dari Mesir kembali ke kanaan, umat Israel banyak
bertemu dengan kaum bangsa lain yang berbeda budaya dan keyakinan. Maka Allah
lewat Musa membuat banyak aturan tentang peribadatan (liturgy) dan hidup bersama
sebagai komunitas.
d. Bilangan : masih berkaitan dengan Keluaran, tema utama bilangan adalah angka,
sebab Musa membuat sensus penduduk Israel, jumlah laki-laki yang bisa berperang,
jumlah angota tiap 12 suku Israel. Jumlah imam, jumlah prajurit, jumlah ternak, dll.
e. Ulangan : Ditulis Musa menjelang kematiannya (1405 SM). Dalam perjalanan selama
40 tahun ada banyak angkatan muda yang lahir dalam perjalanan, mereka tidak tahu
tentang paskah pertama (malam sebelum pembebasan), kisah dramatis
penyeberangan laut merah. Maka Musa mengulangi lagi cerita-cerita itu secara singkat
untuk mereka, agar mereka merasa bagian dari sejarah panjang nenek moyang
mereka. Tulisan ini sekaligus kata perpisahan dari Musa sebelum wafat.
2. Kitab Sejarah : berisi fakta sejarah awal mulanya kerajaan / bangsa Yahudi.
Meskipun Kitab ini tetap merupakan refleksi iman, namun fakta sejarahnya memang
nyata dan dapat dikonfirmasi dengan banyak literatur.
3. Kitab Kebijaksanaan / sesembahan atau pujian (di dalamnya adakitab puisi :
mazmur, amsal, Kidung Agung) : Isi pokoknya adalah doa, pujian dalam bentuk
puisi dan lagu (mazmur), juga nasehat-nasehat bijaksana, untuk menuntu umat Israel
agar tetap setia kepada Allah, meskipun melewati begitu banyak kesulitan (seperti
dalam cerita Ayub). Saat-saat tertentu hidup memang terasa menyakitkan, namun saat-
saat lain juga Hidup sangat menyenangkan. Alur hidup ini dapat dengan mudah dilihat
dalam Mazmur : ada doa ratap tangis tak berdaya, ada doa pujian penuh kegembiraan.
4. Kitab Para Nabi : Kitab ini umumnya berisi tentang harapan baru bagi umat Israel
tentang datangnya Mesias. Terutama dalam tulisan nabi-nabi besar : Yeremia, Yesaya.
Empat kelompok besar di atas kerap disebut PROTO – KANONIK: kanon-
pertama.
5. Deuterokanonika. 36 kitab telah selesai dikanonkan dan diterima sebagai kitab
suci resmi gereja. Semuanya ditulis dalam Bahasa Ibrani. Namun masih ada kitab lain
yang kualitasnya setara dengan kitab-kitab Ibrani, namun ditulis dalam Bahasa Yunani.
Maka kitab itu pun dimasukan dalam proses Kanonisasi dan dapat diterima. 10 kitab
baru itu disebut kelompok DEUTERO-KANONIKA : “kanon kedua,” atau Kitab
Tambahan. Ahli Kitab Suci Protestan tidak mengakui kitab Yunani ini. Di dalamnya
ada : Makabe, Sirakh, Kebijaksanaan Salomo, Tobit, Yudith, Barukh, Tambahan Ester,
Tambahan Daniel, Surat Yeremia.
Empat kelompok kitab pertama (Protokanonika) kemudian diterjemahkan kedalam
Bahasa Yunani ditambah dengan Deuterokanonika , kumpulan 46 kitab berbahasa
Yunani ini disebut SEPTUAGINTA (LXX), Septuaginta inilah kitab Suci Perjanjian
Lama versi Katolik. Dari sini kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin oleh St.
Hironimus. Terjemahan itu disebut Vulgata Dari Bahasa Latin, Kitab Suci lalu
diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Lalu tahun 1975 terbit Kitab suci versi
Indonesia.

C. PERJANJIAN BARU
1. Latar Belakang Penulisan.
Yesus sendiri tidak menulis ceritanya. Mula-mula orang-orang di dekat Yesus juga tidak
berpikiran untuk menulis. Namun ada kecemasan bahwa cerita tentang tokoh hebat dan
mulia ini akan hilang jika hanya mengandalkan cerita lisan dari mulut ke mulut. Maka
muncullah usaha untuk menulis sejarah hidupnya: berdasarkan kisah yang dirasakan
dan disaksikan, berdasarkan cerita yang umumnya beredar, dan berdasarkan refleksi
iman penulis. Maka banyak kisah yang tidak sama alurnya, sebab penulis ingin
menyampaikan pesan yang berbeda menurut refleksinya dan bukan terutama laporan
konologis detail fakta dan sejarah.
2. Tujuan Penulisan.
a. Memperkenalkan tokoh Yesus Kristus, sebagai utusan Tuhan yang datang mewartakan
Kerajaan Allah, dan bagaimana usaha dan perjuangannya mewartakan keselamatan.
b. Menjaga ajaran Yesus Kristus yang perupakan pedoman atau panduan untuk
mencapai keselamatan.
c. Memperkenalkan kisah dan ajaran para rasul / murid-murid perdana Yesus Kristus.
Perdana yang hidup sejaman dengan Yesus, dekat di sekitar Yesus, atau orang yang
sejaman dengan para rasul.
d. Surat-surat rasul (Surat Apostolik/ Pastoral) yang bertujuan menjaga kualitas iman
umat kristiani di komunitas tertentu atau seorang pribadi tertentu.
3. Bagian Perjanjian Baru. Semuanya ada 27 Kitab.
1. Injil : Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Keempat Kitab Ini adalah bagian Inti dari
Perjanjian Baru. Di dalamnya terekam sejarah, dan ajaran Yesus Kristus.
Kata Injil dari kata Yunani : ευαγγέλιον/euangelion, artinya khabar gembira/
Khabar baik. Kata ini berasal dari ucapan Malaikat Gabriel (Lukas 1:19), ucapan
Yesus sendiri (Lukas 4:18). Dalam Bahasa Inggris : Good News, khabar
baik. Euangelion menjadi ingil dalam Bahasa Arab, yang kemudian dalam Bahasa
Indonesia menjadi Injil.
2. Kisah Para Rasul : fokusnya adalah perjalanan iman umat Kristen Pertama,
yang dipimpin oleh Rasul Petrus dan teman-temannya. Lalu muncul tokoh favorit
kedua, yakni Paulus. Dia dipilih oleh Kristus sendiri menjadi Rasul, terutama bagi orang
di luar kaum Yahudi.
3. Surat-surat Apostolik / Pastoral. (apostle = rasul). Ditujukan untuk umat
di wilayah atau pribadi tertentu agar dapat menjaga kualitas iman mereka. Maka isinya
adalah nasehat, wejangan bahkan kritikan.
4. Wahyu : isi pokoknya adalah pengelihatan Yohanes tentang masa depan, tentang
keselamatan besar yang dijanjikan Allah. Di kitab ini, keselamatan yang telah
diwartakan Yesus Kristus ditegaskan.
4. Time Line Perjanjian Baru:
A. Antara tahun 7/6 SM – 30 M : Yesus lahir, hidup dan akhirnya disalibkan. Setelah
kebangkitan-Nya, para rasul dan murid-muridnya meneruskan misi Kerajaan Allah.
Terus menjaga ajaran Yesus sambil terus membawa nama besar it terus hidup
bersama mereka.
B. Tahun 40 – 120 M : Masa Penulisan Kitab Suci. Mula-mula para Rasul dan Murid
hanya bercerita secara lisan tentang Yesus Kristus. Inti pewartaan adalah Wafat dan
Kebangkitan Yesus Kristus. Kemudian pewartaan berkembang menjadi sejarah penuh
hidup Yesus, sejak lahir, hidupNya hingga kebangkitanNya .
Dalam pada itu, umat Kristen makin berkembang dan meluas. Mereka hidup dalam
kelompok-kelompok. Supaya beritatentang Yesus itu tetap sama, dan kehidupan iman
mereka pun tetap terjaga maka mulailah penulisan. Tulisan pertama adalah 1
Tesalonika (+40 M), dan yang paling akhir surat kedua Petrus (th 120-an M).
Markus: sekitar tahun 50-an hingga awal 60-an, atau akhir 60-an
Matius: sekitar tahun 50-70-an
Lukas: sekitar tahun 59-63, atau tahun 70-an hingga 80-an
Yohanes: sekitar tahun 85 hingga mendekati 100, atau tahun 50-an hingga 70
C. Tahun 120 – 400 M : seleksi Kitab Perjanjian Baru (pembentukan Kanon).
Setelah muncul tulisan pertama thn 40, muncul pula banyak sekali tulisan yang serupa.
Ada yang memberikan penguatan iman tapi ada juga yang membingungkan bahkan
mengacaukan kehidupan iman umat. Maka para bapa gereja memikirkan untuk
membuat standarisasi tulisan iman itu. Dengan standar itu maka hanya 27 buku yg
diterima, ratusan lainnya tidak lulus seleksi. Buku tidak lolos seleksi itu sering disebut
kitab apokrip, penulisnya adalah dari kolompok bida’ah yang ajaran tdk sesuai dengan
ajaran iman para rasul. Injil Barabas misalnya, ditulis dalam Bahasa Italia. Banyak hal
tentang geografis Israel tidak cocok, ceritanya pun tidak sesuai dengan cerita lisan yang
beredar di sekitar tempat kejadian. Tulisan ini dibuat abad 16. Jelas ini sangat jauh dari
abad pertama – kedua, waktu hidup para pelaku sejarah.

5. Manfaat Membaca Kitab Suci :


Kitab suci mengajarkan dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan kebenaran, yang
oleh Allah dikehendaki supaya dicantumkan dalam Kitab-Kitab Suci demi keselematan
kita (Dei Verbum art. 11). Berikut adalah manfaat membaca kitab suci:
a. Menjamin perkembangan iman dan karakter kepribadian. “Segala tulisan yang diilhami
oleh Allah memang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim 3:16-17).
b. Mengenal Yesus Kristus. “Tidak membaca Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus.”
(St. Hironimus. Kutipan yang tegaskan kembali oleh K.V II.
c. Sebagai buku Gereja, buku iman Gereja. Kitab Suci menjadipedoman, patokan dan
tuntutan iman gereja. Kitab suci adalah Sabda Allah dalam Bahasa manusia. Kitab Suci
adalah tulisan suci, suara Allah yang dari padanya kita bercermin agar hidup lurus dan
tulus.

D. TRADISI GEREJA
Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang atau generasi
terdahulu. Tradisi dari Bahasa Latin tradition = penerusan. Maka tradisi berarti
sesuatu yang diserahkan, diteruskan atau diwariskan. Nah, bagi gereja Katolik, iman itu
terjaga bukan hanya karena adanya Kitab Suci tetapi juga tradisi. Tradisi ini berisi
ajaran dan kebiasaan iman para pendahulu, sejak para Rasul, para Bapa-bapa
Gereja. Apa yang tidak ada dalam Kitab Suci, ada dalam tradisi. Misalnya soal ritus
peribadatan.
KV.II : “Demikianlah Gereja dalam ajaran, hidup, serta ibadatnya melestarikan serta
meneruskan kepada semua keturunan, dirinya seluruhnya, imannya seutuhnya.”
Perlu diingat, tiap angkatan tetap membawa tradisi angkatan sebelumnya, namun
kadang menambahkan tradisi baru. Sebab “Gereja tiada hentinya berkembang menuju
kepenuhan kebenaran Ilahi.” (Dei Verbum art.8).

Macam-Macam Tradisi dalam Gereja Katolik.


1. Tradisi resmi.
Sumber pertama tradisi adalah 1) Kitab Suci. Kitab Suci adalah refleksi dan praktek
iman jemaat perdana, yang kemudian ditulis agar terjaga keterusannya. Selain kitab
Suci juga dalam 2) syahadat atau pengakuan iman, dalam 3) liturgy dan
dalam 4) sakramen-sakramen Gereja, juga dalam 5) doctrinal (ajaran resmi) dari
kuasa mengajar Gereja tertinggi.
Syahadat tidak ada dalam kitab suci, namun itu adalah refleksi iman jemaat perdana
yang kemudian dirumuskan menjadi satu formulasi. Sampai saat ini kita diwarisi dua
bentuk syahadat, yakni : Syahadat Para Rasul (Syahadat Singkat) dan Syahadat
Nicea-Konstatinopel (Syahadat Panjang). Point pokok kedua pengakuan iman itu
sama, namun dalam Syahadat Nicea ada tambahan ajaran iman pokok (dogma),
Misalnya : …
Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan
dan tak kelihatan;

dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,


Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.

Ia dikandung dari Roh Kudus,


Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.

Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.


Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.

Ia akan kembali dengan mulia,


mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya tak kan berakhir.

aku percaya akan Roh Kudus,


Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.

aku percaya akan Gereja


yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati dan hidup di akhirat.
amin.

2. Tradisi Tidak Resmi


Tidak resmi bukan berarti tidak diakui, melainkan bahwa tradisi-tradisi itu diwariskan
namun mengalami perkembangan yang lebih dinamis sesuai dengan konteks waktu,
tempat dan jamannya. Misalnya : music liturgy, karya-karya seni, sastra kekristenan,
tulisan-tulisan, ajaran para teolog, doa-doa devosional, cerita-cerita para kudus.

Maka ada dua sumber panduan atau pedoman iman katolik, yakni : Kitab Suci dan
Tradisi.
Aborsi dan Moral Kristiani

PRO LIFE VS ABORSI


Kita tersentak sedih mendengar terdapat kira-kira 5000 korban jiwa akibat gempa di Nepal. Separuh
dunia tergerak menolong. Lalu bagaimana perasaanmu mengetahui fakta bahwa terjadi 1 juta – 2, 3 juta
per tahun janin yang meninggal akibat dibunuh oleh orang tuanya sendiri. Itu terjadi di Indonesia yang
masih memegang kuat sopan santun, moral sosial dan agama. Tahun 1990-an Amerika melapor ada
kira-kira 2 juta kasus aborsi di negaranya. Jumlah persis tidak pernah diketahui karena jarang sekali
aborsi yang diketahui. PLISSSS Jangan Menambah Kekejian ini!!!

A. Jenis Aborsi:
1. Aborsi yang disengaja (Direct Abortion)
2. Aborsi yang tidak disengaja (Inderect Abortion)
3. Bayi yang meninggal sejak dalam rahim (Spontanous Abortion)

B. Cara- cara Aborsi


1. Kuret / Dilatasi
Lubang Rahim diperbesar, lalu sebuah alat potong dimasukan ke dalam Rahim untuk memotong janin,
dan dilepaskan dari dinding rahim. Kemudian pelaku membersihkan Rahim, janin dikeluarkan.
2. Kuret dengan cara Penyedotan.
Setelah lubang Rahim diperlebar, sebuah alat sedot dimasukan lalu mulailah proses penyedotan. Janin
tentu saja masih melekat dan terhubung erat dengan dinding Rahim. Pemaksaan tersebut dapat
menyebabkan janin tersebut tercabik-cabik, bagian tubuhnya terpotong-potong.
3. Peracunan dengan garam.
Biasanya dilakukan terhadap janin yang telah berusia 16 minggu (4 bulan). Bayi sudah berbentuk, organ
tubuhnya sudah cukup lengkap bahkan sudah dapat meminum air ketuban. Ketika itu cairan ketuban
telah terkumpul. Suatu jarum lalu dimasukan menembus hingga Rahim, cairan itu lalu disedot. Kemudian
diganti oleh cairan garam pekat. Garam ini menimbulkan efek terbakar, janin akan sangat menderita
karena meminum cairan tersebut pula tubuhnya bermandikan air garam. Ini seperti aksi membakar hidup-
hidup.
4. Histerotomi / Caesar.
Biasanya dilakukan bagi janjin yang telah berusia 3 bulan. Bayi sudah terpisah dari dinding Rahim dan
mengapung sendiri dalam cairan Rahim. Ini dilakukan oleh dokter yang dapat membedah perut sang Ibu
untuk mengangkat sang janin. Pemaksaan ini sangat menyiksaa janin kecil yang sangat rentan terhadap
suhu di luar Rahim. Lagi pula organ tubuhnya belum berfungsi normal. Hanya beberapa waktu saja dia
berjuang melawan kematian. Namun itu adalah penderitaan yang mengerikan baginya.
5. Pengguran Kimia Prostaglandin
Sang ibu peminum atau disuntikan cairan kimia keras. Efeknya Rahim akan mengerut hebat, sehingga
meremas sang janin. Begitu kerasnya kejadian ini sehingga si janin yang masih rentan itu bisa terpotong-
potong. Namun resiko besar juga dapat terjadi kepada si Ibu yang dapat terkena serangan jantung
karena reaksi kimia tersebut.

C. Alasan orang melakukan Pengguguran.


a. Alasan dari Ibu.
 Malu (hamil sebelum menikah, atau hasil perselingkuhan)
 Tekan batin (Hamil akibat perkosaan)
 Tekanan ekonomi, tidak sanggup membiayai hidup si janin.
b. Pelaku – medis.
 Motif ekonomi, dibayar mahal.
 Kasihan pada si Ibu yang tidak menghendaki kehamilannya.
 Ada penyakit darurat yang dapat membahayakan keselamatan sang Ibu bila janinnya tidak diangkat.

D. Akibat Aborsi.
Semua aborsi, terutama ketika ditangani oleh bukan tenaga medis ahli, dapat membahayakan
keselamatan si Ibu. Tidak ada tindakan aborsi yang aman. Apapun!
a. Kesehatan fisik ibu bisa beresiko kanker payudara dan kerusakan Rahim.
b. Kesehatan mental juga terganggu dan berkepanjangan. Kesadaran moralnya tetap akan muncul suatu
waktu, penyesalan yang terus mengadilinya sepanjang waktu karena telah membunuh bayi mungkin
darah dagingnya sendiri. Rasa bersalah dan berdosa, takut akan hukuman ilahi, akan terus dibawanya
dan sulit diatasi karena tidak mudah baginya untuk mengatakan hal ini kepada orang lain sebab ada aib
masa lalu yang berusaha pula disembunyikan.
c. Kematian. Entah kematian akibat derita fisik sebagai akibat langsung proses aborsi, atau kematian
karena sakit psikologis yang berkepanjangan. Banyak perempuan yang telah melakukan aborsi akhirnya
memilih bunuh diri.

E. Hukum Negara terhadap Aborsi


KUHP (Kitabb Undang-undang Hukum Pidana) pasal 342 – 349
342. Ibu yang sengaja membunuh bayi sendiri ketika dilahirkan atau tidak lama setelah itu akan dihukum
selama-lamanya 9 tahun penjara.
346. Perempuan yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya akan dihukum selama-lamanya 4
tahun.
347. (ay 1) Orang yang dengan sengaja menyebabkan gugur kandungan seorang perempuan tanpa
ijin dari sang perempuan akan dihukum selama-lamanya 12 tahun.
348. (ay 1) Orang yang dengan sengaja menyebabkan gugur kandungan seorang perempuan dengan
ijin dari sang perempuan akan dihukum selama-lamanya 5 dan 6 tahun.
349. Tabib, dukun beranak, tenaga medis yang membantu pengguran pada akan ditambah hukumannya
1/3 dan dapat dipecat dari jabatannya.

F. Ajaran Kitab Suci Aborsi.


Martabat Manusia sejak dalam Rahim ibunya.
 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum
engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa." Yeremia 1: 4 – 5
 Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku;
Engkau yang selalu kupuji-puji. Mazmur 71:6
 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Mazmur
139: 13

Kuasa Menciptakan dan Mengambil kembali


 Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan
yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak
ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku. (Ulangan 32:39)

Kasih Ibu selamanya.


 Yesaya 49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak
dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

G. Ajaran Kristiani tentang Aborsi.


1. “Kehidupan sejak saat pembuahan harus dlindungi dengan sangat cermat” (Gaudium et Spes Art.
5.1). Janin itu adalah anugerah hidup dari Allah, yang dipercayakan kepada manusia untuk menjalankan
pelayanan mulia. Ketika sperma dan sel telur bertemu secara ajaib dan misterius Allah telah
menghidupkan makhluk baru.
2. Bagi siapapun yang melanggar hukum ini, yakni melakukan pengguguran dan berhasil akan terkena
ekskomunikasi (KHK Kanon 1398) : semua bentuk pelayan sakramen dihentikan kepadanya. Ini adalah
hukuman terberat yang gereja berikan. Maka keselamatan jiwanya sudah di luar tanggungan Gereja
(sebagai pengantara rahmat), dia hanya bergantung pada belas kasihan Allah.
Dapatkan dia menanggung beban mental dan ancaman hukuman ilahi ini? Mentalnya terganggu,
demikian pula imannya. Jiwanya dapat mati ketika tubuhnya masih dapat bernapas. Siapkah yang mau
menjerumuskan diri secara sengaja kelama siksaan ini? Jangan sekalipun mencobanya.

H. Mather Teresa.
“Anak adalah anugerah dari Tuhan, kalau kau tidak menginginkannya, berikanlah kepadaku.” Aborsi
adalah hal yang paling keji, bagaimana mungkin seorang Ibu tega membunuh anaknya sendiri.

Hubungan seks di luar nikah memang sama sekali ditentang Tuhan. Itu dosa. Namun bayi yang tercipta
dari kesalahan itu tetaplah anak Allah dan kudus. Jangan melakukan dosa yang lebih keji dari pada dosa
yang pertama dengan membunuh bayi suci itu. Malu menerima kehamilan???? Itu bisa hilang ditelan
waktu. Tapi rasa bersalah karena membunuh akan memburumu sepanjang waktu, seumur hidup.
Aborsi dan Moral Kristiani

PRO LIFE VS ABORSI


Kita tersentak sedih mendengar terdapat kira-kira 5000 korban jiwa akibat gempa di Nepal. Separuh
dunia tergerak menolong. Lalu bagaimana perasaanmu mengetahui fakta bahwa terjadi 1 juta – 2, 3 juta
per tahun janin yang meninggal akibat dibunuh oleh orang tuanya sendiri. Itu terjadi di Indonesia yang
masih memegang kuat sopan santun, moral sosial dan agama. Tahun 1990-an Amerika melapor ada
kira-kira 2 juta kasus aborsi di negaranya. Jumlah persis tidak pernah diketahui karena jarang sekali
aborsi yang diketahui. PLISSSS Jangan Menambah Kekejian ini!!!

A. Jenis Aborsi:
1. Aborsi yang disengaja (Direct Abortion)
2. Aborsi yang tidak disengaja (Inderect Abortion)
3. Bayi yang meninggal sejak dalam rahim (Spontanous Abortion)

B. Cara- cara Aborsi


1. Kuret / Dilatasi
Lubang Rahim diperbesar, lalu sebuah alat potong dimasukan ke dalam Rahim untuk memotong janin,
dan dilepaskan dari dinding rahim. Kemudian pelaku membersihkan Rahim, janin dikeluarkan.
2. Kuret dengan cara Penyedotan.
Setelah lubang Rahim diperlebar, sebuah alat sedot dimasukan lalu mulailah proses penyedotan. Janin
tentu saja masih melekat dan terhubung erat dengan dinding Rahim. Pemaksaan tersebut dapat
menyebabkan janin tersebut tercabik-cabik, bagian tubuhnya terpotong-potong.
3. Peracunan dengan garam.
Biasanya dilakukan terhadap janin yang telah berusia 16 minggu (4 bulan). Bayi sudah berbentuk, organ
tubuhnya sudah cukup lengkap bahkan sudah dapat meminum air ketuban. Ketika itu cairan ketuban
telah terkumpul. Suatu jarum lalu dimasukan menembus hingga Rahim, cairan itu lalu disedot. Kemudian
diganti oleh cairan garam pekat. Garam ini menimbulkan efek terbakar, janin akan sangat menderita
karena meminum cairan tersebut pula tubuhnya bermandikan air garam. Ini seperti aksi membakar hidup-
hidup.
4. Histerotomi / Caesar.
Biasanya dilakukan bagi janjin yang telah berusia 3 bulan. Bayi sudah terpisah dari dinding Rahim dan
mengapung sendiri dalam cairan Rahim. Ini dilakukan oleh dokter yang dapat membedah perut sang Ibu
untuk mengangkat sang janin. Pemaksaan ini sangat menyiksaa janin kecil yang sangat rentan terhadap
suhu di luar Rahim. Lagi pula organ tubuhnya belum berfungsi normal. Hanya beberapa waktu saja dia
berjuang melawan kematian. Namun itu adalah penderitaan yang mengerikan baginya.
5. Pengguran Kimia Prostaglandin
Sang ibu peminum atau disuntikan cairan kimia keras. Efeknya Rahim akan mengerut hebat, sehingga
meremas sang janin. Begitu kerasnya kejadian ini sehingga si janin yang masih rentan itu bisa terpotong-
potong. Namun resiko besar juga dapat terjadi kepada si Ibu yang dapat terkena serangan jantung
karena reaksi kimia tersebut.

C. Alasan orang melakukan Pengguguran.


a. Alasan dari Ibu.
 Malu (hamil sebelum menikah, atau hasil perselingkuhan)
 Tekan batin (Hamil akibat perkosaan)
 Tekanan ekonomi, tidak sanggup membiayai hidup si janin.
b. Pelaku – medis.
 Motif ekonomi, dibayar mahal.
 Kasihan pada si Ibu yang tidak menghendaki kehamilannya.
 Ada penyakit darurat yang dapat membahayakan keselamatan sang Ibu bila janinnya tidak diangkat.

D. Akibat Aborsi.
Semua aborsi, terutama ketika ditangani oleh bukan tenaga medis ahli, dapat membahayakan
keselamatan si Ibu. Tidak ada tindakan aborsi yang aman. Apapun!
a. Kesehatan fisik ibu bisa beresiko kanker payudara dan kerusakan Rahim.
b. Kesehatan mental juga terganggu dan berkepanjangan. Kesadaran moralnya tetap akan muncul suatu
waktu, penyesalan yang terus mengadilinya sepanjang waktu karena telah membunuh bayi mungkin
darah dagingnya sendiri. Rasa bersalah dan berdosa, takut akan hukuman ilahi, akan terus dibawanya
dan sulit diatasi karena tidak mudah baginya untuk mengatakan hal ini kepada orang lain sebab ada aib
masa lalu yang berusaha pula disembunyikan.
c. Kematian. Entah kematian akibat derita fisik sebagai akibat langsung proses aborsi, atau kematian
karena sakit psikologis yang berkepanjangan. Banyak perempuan yang telah melakukan aborsi akhirnya
memilih bunuh diri.

E. Hukum Negara terhadap Aborsi


KUHP (Kitabb Undang-undang Hukum Pidana) pasal 342 – 349
342. Ibu yang sengaja membunuh bayi sendiri ketika dilahirkan atau tidak lama setelah itu akan dihukum
selama-lamanya 9 tahun penjara.
346. Perempuan yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya akan dihukum selama-lamanya 4
tahun.
347. (ay 1) Orang yang dengan sengaja menyebabkan gugur kandungan seorang perempuan tanpa
ijin dari sang perempuan akan dihukum selama-lamanya 12 tahun.
348. (ay 1) Orang yang dengan sengaja menyebabkan gugur kandungan seorang perempuan dengan
ijin dari sang perempuan akan dihukum selama-lamanya 5 dan 6 tahun.
349. Tabib, dukun beranak, tenaga medis yang membantu pengguran pada akan ditambah hukumannya
1/3 dan dapat dipecat dari jabatannya.

F. Ajaran Kitab Suci Aborsi.


Martabat Manusia sejak dalam Rahim ibunya.
 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum
engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa." Yeremia 1: 4 – 5
 Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku;
Engkau yang selalu kupuji-puji. Mazmur 71:6
 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Mazmur
139: 13

Kuasa Menciptakan dan Mengambil kembali


 Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan
yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak
ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku. (Ulangan 32:39)

Kasih Ibu selamanya.


 Yesaya 49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak
dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

G. Ajaran Kristiani tentang Aborsi.


1. “Kehidupan sejak saat pembuahan harus dlindungi dengan sangat cermat” (Gaudium et Spes Art.
5.1). Janin itu adalah anugerah hidup dari Allah, yang dipercayakan kepada manusia untuk menjalankan
pelayanan mulia. Ketika sperma dan sel telur bertemu secara ajaib dan misterius Allah telah
menghidupkan makhluk baru.
2. Bagi siapapun yang melanggar hukum ini, yakni melakukan pengguguran dan berhasil akan terkena
ekskomunikasi (KHK Kanon 1398) : semua bentuk pelayan sakramen dihentikan kepadanya. Ini adalah
hukuman terberat yang gereja berikan. Maka keselamatan jiwanya sudah di luar tanggungan Gereja
(sebagai pengantara rahmat), dia hanya bergantung pada belas kasihan Allah.
Dapatkan dia menanggung beban mental dan ancaman hukuman ilahi ini? Mentalnya terganggu,
demikian pula imannya. Jiwanya dapat mati ketika tubuhnya masih dapat bernapas. Siapkah yang mau
menjerumuskan diri secara sengaja kelama siksaan ini? Jangan sekalipun mencobanya.

H. Mather Teresa.
“Anak adalah anugerah dari Tuhan, kalau kau tidak menginginkannya, berikanlah kepadaku.” Aborsi
adalah hal yang paling keji, bagaimana mungkin seorang Ibu tega membunuh anaknya sendiri.

Hubungan seks di luar nikah memang sama sekali ditentang Tuhan. Itu dosa. Namun bayi yang tercipta
dari kesalahan itu tetaplah anak Allah dan kudus. Jangan melakukan dosa yang lebih keji dari pada dosa
yang pertama dengan membunuh bayi suci itu. Malu menerima kehamilan???? Itu bisa hilang ditelan
waktu. Tapi rasa bersalah karena membunuh akan memburumu sepanjang waktu, seumur hidup.

Anda mungkin juga menyukai