Anda di halaman 1dari 46

THE SOCIO-SPIRITUAL

BOOK

Indrian Safka Fauzi’es Creation


2020
MUKADIMAH 2

Penulis mengesahkan The Socio-Spiritual Book sebagai


keilmuan pribadi yang kelak diimplementasikan dalam
perjalanan spiritual umat beragama.

Perlu disadari bahwasanya Tuhan Semesta Alam Allah


SWT menciptakan dan menjaga Ajaran-Ajaran Leluhur
(Dewa-Dewi) dan Ajaran Samawi (Langit) untuk dipelajari
seksama oleh umat beragama, khususnya di Negeri
Tercinta Indonesia.

Demikian sepintas Mukadimah dari saya.


Selamat Membaca!
Cimahi, 2 Januari 2020

Indrian Safka Fauzi


THE SOCIO-SPIRITUAL BOOK 3

DAFTAR ISI
1. BUKU KE-1, PERJALANAN SPIRITUAL
2. BUKU KE-2, TEORI-TEORI SOSIAL
3. BUKU KE-3, KUMPULAN FILOSOFI
BUKU KE-1 4

PERJALANAN SPIRITUAL

DAFTAR ISI
1. TAHAPAN SPIRITUAL
2. MUTIARA AGAMA
3. TUHAN MENJAGA SELURUH AJARANNYA
4. PUNCAK SPIRITUAL – TAJALLI
5. ESA HILANG DUA TERBILANG
6. JANGAN HANYA MENCINTAI, TAPI
BAHAGIAKANLAH TUHAN MU
TAHAPAN SPIRITUAL

(4)
(3)
(2)
(1)
Tahap Pertama:
(1) Kalangan Sabi’in
Ajaran Leluhur (Dewa-Dewi) atau Disebut Kalangan Sabi’in. Ajaran ini mencakup
Hindu-Buddha-Konghucu di Indonesia. Hindu menggambarkan esensi
Kedamaian, Buddha menggambarkan esensi Harmoni, Konghucu
menggambarkan esensi Warisan.
(2) Ajaran Samawi Pertama: Yahudi
Diturunkan melalui Musa A.S. dengan kitabnya Taurat. Biasanya umat ini masih
dikatakan bandel, jahil, nakal, keras kepala, seperti yang digambarkan pada
beberapa kisah dalam beberapa kitab. Menggambarkan esensi Kreasi.
(3) Ajaran Samawi Kedua: Nasrani
Diturunkan melalui Isa A.S dengan kitabnya Al-Kitab/Kumpulan Injil. Umat ini
sudah dikatakan sebagai Pelayan Tuhan dengan sifat setia dan penuh ketaatan
dalam menjalankan perintah Agama. Menggambarkan esensi Cinta.
(4) Ajaran Samawi Terakhir: Islam
Diturunkan melalui Muhammad S.A.W dengan kitabnya Al-Quran. Sejatinya yang
benar-benar menjalankan Ajaran Islam, telah mencapai tingkat spiritual
tertinggi. Sudah dapat mengenal diri dan maksud diri. Dapat memimpin dirinya
sendiri dan tidak ada rasa gelisah dalam hati. Menggambarkan esensi Petunjuk.
MUTIARA AGAMA
Mutiara Hindu
Aku adalah Kamu dan Kamu adalah Aku.
Pencerahan, Manusia dengan Manusia lainnya adalah satu Kesatuan.
Mutiara Buddha.
Harmoni ---- Keseimbangan ---- Saling Berpasang-Pasangan
Pencerahan, Di dunia ini pastilah selalu berpasang-pasangan, seperti Siang dan
Malam, Kaya dan Miskin, semua saling melengkapi kehidupan dalam harmoni
keseimbangan.
Mutiara Konghucu
Menghormati Leluhur yang telah mewariskan.
Pencerahan. Dengan menghormati leluhur menjadikan kita pantas mendapatkan
warisannya.
Mutiara Yahudi.
Semangat dalam berkarya ---- Berkarya tanpa batas.
Pencerahan. Tiada yang paling taat dalam berbakti pada Tuhan di era ini selain
umat Yahudi. Karenanya Tuhan menganugrahkan “Creation of Technology”
kepada mereka.
Mutiara Nasrani.
Kesetiaan Isa pada para pelayannya, walau mereka menjerit “Eli Eli Sabhaktani”
karena penderitaan dan ujian kehidupan. Isa selalu bersama mereka.
Pencerahan. Isa selalu menaungi para pelayannya yang yakin sepenuh hati dengan
cinta-kasihnya.
Mutiara Islam.
Siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.
Pencerahan. Ini merupakan perjalanan spiritualitas tertinggi dimana seorang
Manusia sudah mengerti maksud diri dan maksud hidup dirinya. Ia akan mampu
mandiri dan bergerak sesuai perintah Tuhannya.

6
TUHAN MENJAGA
SELURUH AJARANNYA
Sesungguhnya Allah SWT menjaga Ajaran-Ajaran
Agama dimuka bumi sebagai pembelajaran bagi
Umat Beragama.
Kita dapat mengenal Planet-Planet dari Ajaran
Hindu. Dan Kita mengenal Alam Langit dari Ajaran
Langit (Samawi).
Semua berkesinambungan dalam satu perjalanan.
Yaitu perjalanan spiritual.

7
PUNCAK SPIRITUAL -
TAJALLI
Kenikmatan terbesar dari seluruh perjalanan
Spiritual ialah melihat Wajah Tuhan. Seperti yang
dikisahkan dalam perjalanan Spiritual Musa, dan
Mirajnya Rasulullah S.A.W ke Sidratul Muntaha.
Pertanyaannya:
Apakah kita manusia yang bukan nabi atau rasul bisa
menuju demikian? Jawabannya bisa. Beberapa insan
di dunia ada yang sudah mencapai Tajalli, yakni
melihat wajah Allah yang terang benderang,
karenanya, konsistenlah dan berpegang teguh kuat
dalam perjalanan pencarian jati diri, niscaya anda
dapat menemukan arti diri dan maksud diri, hingga
saat anda Tajalli anda bisa melihat keagungan,
kemuliaan dan keindahan Wajah Allah.
Bagaimana bisa mencapai Tajalli? Yaitu cari gurunya
atau mursyid yang mengajarkan Tajalli.

8
ESA HILANG DUA
TERBILANG
Esensi Rahasia Tabir Cahaya Ilahi. Allah-nya
tak nampak wujud di alam dunia. Namun
Kasih dan cintanya menjelma kepada Kasih
Sayang Kedua Orang Tua kepada Anak-
Anaknya.

Esa itu Allah.


Dua itu Kedua Orang Tua.

Karenanya Letak kebahagiaan kita yang


sesungguhnya. Sudah sampai dimana kita
membahagiakan kedua orang tua kita
semasa hidup.

9
JANGAN HANYA MENCINTAI,
TAPI BAHAGIAKANLAH
TUHAN MU
Tingkatan yang terbaik sudah bukan di Level Mencintai lagi. Tapi
sudah di level "Berusaha Membahagiakan Allah”. Bukan sekadar
cinta dimulut saja seperti sebatas pembacaan wirid dan ibadah
Shalat.
Tapi dengan praktik kehidupan yang membuat Allah bahagia
karena amal perbuatan, ucapan dan tindakan yang semata-mata
demi membahagiakan Yang Maha Agung Allah SWT.
Saya beri sebuah analogi/perumpamaan.Jika seandainya Tuhan
adalah Orang Tua yang memiliki 2 anak.
Ada sebagai berikut perilaku anak-anaknya.
Yang satu sedang menuliskan kisah kasih sayang kasih orang
tuanya dalam novel.
Yang satu selalu taat akan perintah kedua orang tuannya dan
selalu beritikad membahagiakan kedua orang tuannya dengan
ucap, perbuatan dan tindakan. Seperti semua kegiatan rumah
tangga seperti mengepel, mencuci memasak dan segalanya
dikerjakan oleh dia. Bukan karena materi... tapi hanya demi
membahagiakan kedua orang tuanya semata. Sebagai anak yang
berbhakti kepada kedua orang tua.
Menurut anda... mana derajat yang lebih mulia? Hati nurani yakni
Cahaya Allah-lah yang lebih mengetahui derajat tertinggi dari
Bhakti itu sendiri.

10
BUKU KE-2 1

TEORI-TEORI SOSIAL
1

DAFTAR ISI
1. TRIANGULASI SENI MEMPENGARUHI
ORANG
2. MANTRASUNDA DAN PENGAPLIKASIANNYA
3. TEORI GARIS KEHIDUPAN
4. EXCHANGE THEORY IN ALL LIFE FORM
Triangulasi Seni
Mempengaruhi Orang (1)

Command Politic Charm


“Seni
“Seni Dominasi” “Seni Pesona”
Kedudukan”
Triangulasi Seni
Mempengaruhi Orang (2)

• Teori ini diperkuat oleh:


(1) kekuasaan keahlian (expert power); (2) kekuasaan legitimasi
(legitimate power); (3) kekuasaan referensi (referent power); (4)
kekuasaan penghargaan (reward power); dan (5) kekuasaan paksaan
(coercive power).
• Indikator/Pengukuran Tiga Potensi Diri (Salah Satunya):
– Command:
• Apakah kedudukan saya berharga?
• Apakah saya diakui, dihormati, dan dihargai?
• Apakah saya penting di mata mereka?
– Politic:
• Apakah saya dominan diantara mereka? (atau paling menonjol)
• Apakah ucapan saya dan karya saya diagungkan?
• Apakah saya termasuk orang yang paling berpengaruh diantara
mereka?
– Charm:
• Apakah saya memiliki fisik dan moralitas yang menawan dan indah
dimata mereka?
• Apakah ucapan dan karya saya membuat orang terpana?
• Apakah orang-orang terpikat dengan kharisma saya?
MANTRASUNDA DAN
PENGAPLIKASIANNYA
Mantrasunda berbunyi:
“Pepelakanna hade, amal lampah hade, buahna hade, kanggo
bekel anu hade, dina zaman anu hade.”
Artinya tanaman yang kita tanam baik, dengan amal perbuatan yang
baik, buahnya baik, untuk bekal yang baik, di zaman yang baik.
Pengaplikasian Mantrasunda ini adalah.
Sebuah teori mengejutkan bahwa tingkat kesuburan tanah dan
keanekaragaman hayati dan nabati suatu daerah, menunjukan
kadar emas yang signifikan di bawah tanah tersebut. Seperti halnya
di Freeport Papua.
Oleh karena itu tanah esensinya ialah hati manusia, bhakti
esensinya ialah tanaman. Jika tanaman itu berbuah lalu kita bagikan
buahnya secara ikhlas pada tetangga, niscaya tanah itu semakin
subur. Karenanya tanah didalamnya yang sangat dalam muncul
kadar emas melimpah sesuai kadar keikhlasan seseorang.
TEORI GARIS KEHIDUPAN

1 2

Pada gambar pertama. Garis menurun kebawah menunjukan terpaan


cobaan dan ujian hidup. Yang menjadi bukti kuat agar kaum yang
dimuliakan Allah memasuki Alam Jannah (Surga) yang kekal. Sementara
garis keatas melewati garis pembatas menunjukkan, Pahala/Balasan
Tuhan tanpa batas bagi orang-orang yang bersabar menghadapi terpaan
ujian kehidupan. Bagi umat yang dimuliakan Allah, ujian ini bagaikan
neraka yang penuh dengan kegelisahan dan penuh rasa cemas.

Sementara gambar kedua. Menunjukan di-istidrajkan seorang manusia.


Yang dibuat bahagia walaupun ia senang berbuat jahat. Tapi setelah ia
mati, ia kekal dalam neraka yang ditunjukkan oleh garis menurun
kebawah melewati garis pembatas.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (1)
“Segala sesuatu yang dilakukan terhadap diri sendiri maupun
terhadap orang lain pasti akan ada bayarannya yang setimpal
(untuk kejahatan) dan bayaran yang berlipat-lipat (untuk
kebaikan).” (Maxim 1 – Part One)
Contoh dalam kehidupan tentang kejahatan yang dibayar setimpal
adalah Kisah berikut:
Seorang pemuda di suatu kota merusak kaca toko dengan brutal.
Ada pemuda lain mengingatkan tindakannya itu tidak terpuji,
namun pemuda brutal itu tidak mengindahkannya dan tetap
menghancurkan kaca toko. Setelah puas, pemuda brutal itu lari
meninggalkan toko dengan menyebrangi jalan tanpa lihat kanan
kiri. Naas pemuda itu ditabrak mobil yang melaju kencang. Dan sang
pemuda yang mengingatkan pemuda brutal itu melaporkan kepada
polisi setempat melalui ponselnya bahwa ada pemuda brutal yang
memecahkan kaca toko namun celaka akibat perbuatannya sendiri.
Pemuda brutal itu dibawa ke rumah sakit, dan setelah sembuh ia
dijerat pasal perusakan barang dan didenda untuk membayar
kerugian toko yang dirusaknya.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (2)
Contoh dalam kehidupan tentang kebaikan yang dibayar berlipat-
lipat adalah Kisah berikut:
Ada seorang tukang becak yang bercita-cita untuk Naik Haji di tanah
suci. Karena bingung dengan keadaannya, ia menemui dan bertanya
kepada seorang kiai untuk bagaimana agar dirinya dapat
mewujudkan cita-citanya sesuai kemampuannya. Pa Kiaipun
memberikan jawaban yang bijak, “Sedekahkanlah tenaga bapak
pada hari yang disucikan dan janganlah mengharap imbalan dari
sedekah itu”. Setelah mendapatkan jawaban dari sang Kiai, tukang
becak itupun melaksanakan petuah dari Sang Kiai tersebut setiap
hari Jum’at.
Banyak penumpang sang tukang becak yang mengaku puas dengan
keikhlasan bapak tukang becak tersebut. Setiap penumpang yang
bertanya pasti menanyakan niat tukang becak yang tidak mau
dibayar tersebut setiap hari jum’at menarik becak. Jawaban sang
tukang becak sederhana, “Semoga dengan sedekah tenaga di setiap
hari yang disucikan ini, cita-cita bapak dikabulkan yang maha kuasa
dek”
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (3)
Hingga pada suatu hari di jum’at malam. Sebuah mobil ambulans
tiba-tiba mogok di sebelah parkiran becak sang tukang becak
tersebut. Karena kondisi pasien yang kritis, sang dokterpun
memaksa meminta bantuan sang tukang becak untuk
mengantarkannya ke rumah sakit terdekat. Sang dokterpun
memberikan bayaran yang sangat besar kepada sang tukang becak,
namun sang tukang becak menolaknya sembari menarik becaknya.
Sang dokter pun terheran dengan sikap sang tukang becak.
Kemudian sampailah sang tukang becak di depan rumah sakit yang
dituju. Lalu ia kembali menemui sang dokter. Sang dokter
bersikukuh dengan bayaran kepada sang tukang becak. Namun
beliau tetap menolak. Sang tukang becak pun pergi meninggalkan
dokter tersebut dengan sapa hangatnya.
Di hari jum’at berikutnya, tidak sengaja sang dokter menemui sang
tukang becak. Karena kebetulan motor sang doktor kempes bannya,
sementara ada pasien yang butuh pertolongan sang dokter.
Akhirnya sang dokter kembali meminta jasa sang tukang becak.
Sesampai di rumah sakit, sang dokter kini memberikan bayaran
yang sangat banyak, namun sang tukang becak tetap menolaknya
dengan halus sembari meninggalkan sang dokter dengan sapa
hangatnya.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (4)
Setelah selesai operasi pasien. Sang dokter kembali memikirkan
sang tukang becak, ia merenung mengapa setiap bayaran yang
diberi sang dokter tetap ia tolak. Pada akhirnya sang dokter
berencana menemui sang tukang becak di hari jum’at berikutnya
karena kebetulan di hari itu ia melewati jalan tempat sang tukang
becak singgah.
Pada hari jum’at yang dijanjikan sang dokter sengaja menemui sang
tukang becak. Lalu ia menyapa dan meminta sang tukang becak
menarik tukang becaknya untuk berangkat menuju rumah sang
tukang becak. Sang tukang becak bertanya-tanya dalam hatinya,
namun beliau menuruti kehendak Sang Dokter.
Sesampai di rumah sederhana yang ditempat sang istri dan ketiga
anak-anak yang masih kecil dari sang tukang becak, sang dokter
bertanya kepada sang tukang becak, “mengapa anda menolak
bayaran saya yang besar, padahal kondisi anda sedemikian
sulitnya?”, sang tukang becak menjawab “Saya dari dulu bercita-cita
naik haji pak, hanya sedekah inilah yang hanya saya bisa lakukan”,
sang Dokter berkata, “Jika itu yang menjadi keinginan bapak, besok
saya akan ke kantor kementrian Agama untuk mendaftar bapak
dang keluarga bapa untuk naik haji, bapak tak usah memikirkan
biaya Haji, biar saya yang menanggung seluruh biayanya!”.
Mendengar ucapan sang Dokter, sang Tukang Becak sujud syukur
atas kehendak Maha Kuasa melalui tangan Sang Dokter.
Beberapa tahun kemudian, sesuai jadwal keberangkatan Haji, sang
Tukang Becak akhirnya berangkat Haji.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (5)
“Maka apabila anda mendapati kebaikan dari seseorang, maka
segeralah balas kebaikan seseorang itu dengan apapun yang
anda miliki (bukan hanya uang atau materi saja) seperti
pemikiran, tenaga, kasih sayang, perhatian dan waktu. Agar
anda termasuk orang yang beruntung. Karena kawan yang
anda berikan kebaikan merasa beruntung dengan perbuatan
anda.” (Maxim 1 – Part Two)
Contoh kehidupan nyatanya adalah sebagai berikut:
Terjadi sebuah kecelakaan motor di jalan besar di suatu kota.
Kecelakaan itu terjadi karena ban motor seorang pengendara itu
selip. Hanya sedikit orang yang mengerumuni sang pengendara
motor itu. Namun ada seorang pemuda dengan inisiatif
membawanya dengan motornya menuju rumah sakit terdekat
dengan diikatkan dengan tubuhnya. Singkat cerita pemuda tersebut
sampai di rumah sakit dan pengendara motor itu segera
diselamatkan dokter. Tidak disangka ternyata sang dokter itu adalah
ayah sang pengendara motor tersebut.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (6)
Dokter itu berkata pada sang pemuda, “Jika bukan karena
pertolonganmu, anak saya pasti mengalami pendarahan hebat dan
akan kehilangan nyawanya... Kamu sekolah dimana nak?”, “Saya
tidak punya biaya untuk melanjutkan kuliah... Saya hanya seorang
tukang ojeg yang kebetulan lewat”, “Mulai besok kamu sekolah di
fakultas kedokteran Universitas saya mengajar, sebagai bentuk rasa
terima kasih saya, tidak perlu dipikirkan soal biayanya”, “Mimpi apa
saya ya Allah, terima kasih atas keberuntungan ini Ya Allah,” “Justru
saya yang beruntung nak, karena anak saya bisa terselamatkan
berkat inisiatifmu nak.”
Beberapa tahun berlalu. Sang pemuda yang disekolahkan sang
dokter kini menjadi dokter muda. Hingga suatu ketika istri dari
dokter yang menyekolahkan sang pemuda tersebut terkena
penyakit yang tidak bisa disembuhkan dokter manapun. Namun
entah keajaiban Allah, pemuda yang kini menjadi dokter muda itu
mampu mengobati istri sang dokter hingga sembuh. “Sungguh ini
adalah wujud keberuntungan sejati dari Yang Maha Kuasa melalui
pertemuan denganmu nak,” ucap sang dokter kepada sang dokter
muda.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (7)
“Apabila anda melubangi hati seseorang dengan perilaku
ataupun perbuatan anda terhadap orang lain, maka lubang itu
sesungguhnya untuk anda sendiri bukan untuk orang lain.”
(Maxim 1 – Part Three)
Contoh kehidupan nyatanya adalah sebagai berikut:
Ada seorang oknum penebar kebencian yang selalu tak pernah lepas
dari smartphonenya. Ia selalu menebar berita-berita tertentu yang
ia taburi dengan kebencian. Hingga suatu hari, sang oknum
mendapat akun korban yang polos di sebuah sosial media, lalu
iapun mencoba mempengaruhi sang korban dengan postingannya
yang dikirimkan kepada sang korban. Ternyata eh ternyata, akun
yang diduga seorang yang polos itu hanyalah jebakan pihak
kepolisian belaka, yang mana kepolisian berusaha mencari dalang
dari posting kebencian yang akhir-akhir ini tersebar. Hingga
akhirnya sang polisi dapat melacak keberadaan sang oknum.
Akhirnya sang oknum terjaring operasi tangkap tangan, dan sang
oknum pun dijerat hukum menebar kebencian di media sosial.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (8)
“Namun apabila anda menyenangkan hati seseorang dengan
perilaku ataupun perbuatan maupun pemberian anda, maka
kesenangan hati itu sesungguhnya untuk anda pribadi dan
orang lain yang anda senangkan pun turut mendapati
kesenangan itu.” (Maxim 1 – Part Four)
Contoh kehidupan nyatanya adalah sebagai berikut:
Seorang preman pensiun kini menjadi seorang pemilik rumah
makan sederhana di suatu kota. Memang tampangnya sangar,
namun setiap ada orang yang kelaparan dan tak punya uang ia
layani dan berikan makanan secukupnya. Hingga suatu ketika
kejadian tersebut direkam oleh seorang pemuda yang simpati atas
perilaku sang preman tersebut. Video tersebut diviralkan, alhasil
banyak pembeli berdatangan ke rumah makan sang preman
tersebut. Sang preman tak mengetahui bahwa kebaikannya selama
ini menjadi sorotan masyarakat sekitar lewat media sosial. Hingga
akhirnya sang preman tersebut sukses dalam usaha yang
digelutinya, tanpa menghilangkan tradisi menjamu makan orang-
orang kelaparan yang tidak punya uang.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (9)
Apabila anda berhasil menyesatkan seseorang, maka
kesesatan itu sesungguhnya untuk anda sendiri dan apabila
orang yang anda sesati itu menyesatkan orang lainnya, maka
anda akan menanggung kesesatan yang diperbuat oleh korban
anda pula. Desain penanggungan dosa tersebut berbentuk
struktural. (Maxim 2)

Dosa
Anda

Dosa Dosa
Korban Korban

Dosa Dosa Dosa Dosa


Korban Korban Korban Korban
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (10)
Contoh kehidupan nyatanya adalah sebagai berikut:
Seorang bandar narkoba masuk ke sebuah kota kecil. Disana ia
melihat seorang pemuda yang gelisah, lalu iapun mendekati
pemuda yang gelisah tersebut. “Mengapa kau begitu gelisah?”, “Aku?
Aku bingung dengan kondisiku yang serba sulit sekarang.” “Cobalah
obat ini (padahal jenis narkoba) hisaplah niscaya segala penat di
kepalamu akan sirna.” “Namun apakah itu dapat merubah kondisiku
kini?” “Percayalah padaku...”, sang pemuda itupun menghisap obat
yang sebenarnya adalah jenis narkoba. Hingga akhirnya sang
pemuda tersebut menjadi riang gembira dan mendapatkan sebuah
kenikmatan yang tak bisa diungkap oleh kata-kata. “Hebat obat apa
ini! Obat ini benar-benar mujarab! Bolehkah aku memberikannya
kepada teman-temanku yang sama sepertiku?” “Obat ini tidaklah
gratis untuk teman-temanmu, aku hanya memberikan ini sesekali
karena aku hanyalah seorang penjual obat yang mencari untung”
“tenang paman, teman-temanku orang berduit, mereka pasti akan
membayar obat paman, asal mereka bisa merasakan kebahagiaan
yang kurasakan...” “Baiklah kuterima tawaranmu.”
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (11)
Sang Pemuda korban kesesatan sang Bandar Narkoba pun menjual
obat-obat terlarang itu kepada teman-temannya yang polos. Hingga
akhirnya mereka semuapun nge-fly dan ketagihan obat-obatan
terlarang itu.
Suatu ketika terjadi pemeriksaan kesehatan di kota tersebut. Dan
hasil lab membuat peneliti terkejut bukan main, karena hampir
semua penduduk kota tersebut positif narkoba. Akibatnya
kepolisian turun tangan, dan menelusuri siapa dalang sebenarnya
dari kengerian ini. Sang pemuda yang pertama kali dengan bandar
narkobapun ditunjuk oleh kawan-kawannya bahwa ialah yang
menyebarkan narkoba tersebut di kota itu. Namun sang pemuda itu
berkilah bahwa ternyata ia ditipu oleh seorang yang mengaku
menjual obat gelisah kepadanya.
Hingga akhirnya dalang sesungguhnyapun diciduk oleh kepolisian.
Ia pun dijerat hukum yang sangat tegas karena telah membuat
hampir seluruh masyarakat kota kecanduan narkoba. Hukuman
mati adalah hukuman yang pantas bagi sang Bandar Narkoba
tersebut guna mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya itu.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (12)
“Sebaliknya jika anda berhasil memperbaiki seseorang, maka
kebaikan itu sesungguhnya untuk anda sendiri dan apabila
orang yang anda perbaiki itu memperbaiki orang lainnya,
maka anda akan mendapatkan kebaikan berlipat-lipat tiada
hentinya. Desain kebaikan berlipat-lipat tersebut berbentuk
struktural.” (Maxim 3)

Kebaikan
Anda

Kebaikan Kebaikan
yang yang
Ditolong Ditolong

Kebaikan Kebaikan Kebaikan Kebaikan


yang yang yang yang
Ditolong Ditolong Ditolong Ditolong
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (13)
Contoh kehidupan nyatanya adalah sebagai berikut:
Seorang petani berkelana ke sebuah desa. Disana ia melihat tanah-
tanah yang terbengkalai tak terurus. Hingga akhirnya ia bertemu
dengan kepala desa. “Permisi apakah benar anda kepala desa di
sini?” “Benar.” “Sangat disayangkan lahan disini sangat berpotensi,
bolehkah saya menanamkan benih-benih tanaman yang saya bawa
dari kampung saya dilahan sana?” “Tentu boleh pak, pemuda-
pemuda disini akan saya kerahkan untuk berilmu kepada bapak,
mohon bantuannya ya pak, karena maklum kami disini tak tahu cara
bertani ataupun berkebun.” “Baik pak terima kasih atas izin dan
bantuannya.”
Singkat cerita para pemuda yang dikerahkan kepala desa membantu
sang petani. Setiap hari mereka menyiram dan merawat benih
tersebut hingga tumbuh menjadi pohon yang rindang. Sang petani
pun mohon pamit untuk kembali pulang ke kampung halamannya.
EXCHANGE THEORY IN ALL
LIFE FORM (14)
Dengan ilmu yang diajarkan oleh sang petani tersebut, para pemuda
desa itu mengembangkan ilmu tersebut hingga desa tersebut
menjadi hijau dan subur. Setiap 3 bulan sekali pohon-pohon itu
berbuah, dan buah-buahan itu mereka jual hingga ramai dipasaran.
Banyak pendatang yang rela jauh-jauh dari kota untuk memborong
buah-buahan di desa itu. Perekonomian desa tersebutpun menjadi
maju dan tidak ada masyarakatnya yang menganggur.
Sang kepala desa teringat akan kebaikan yang ditanam sang petani
tersebut di desanya. Hingga iapun menyuruh para pemuda untuk
menemui petani tersebut dan memberikannya sejumlah uang
sebagai balasan kebaikannya. Tentu saja para pemuda yang sukses
berkat jasa sang petani siap sedia menuruti keinginan kepala desa.
Hingga di perjalanan menuju kampung tersebut mereka melihat
sang petani, keluarganya, dan tetangganya dalam keadaan terusir
dari kampungnya karena banjir yang melanda. Akhirnya para
pemuda meminta sang petani dan warga kampung tersebut agar
tinggal di desa mereka, dan kehidupan sang petani, keluarganya dan
para tetangganya dijamin sampai akhir hayat. Inilah kemuliaan bagi
sang petani karena berkat kebaikannya terdahulu pada Desa yang
dibantunya.
BUKU KE-3 3

KUMPULAN FILOSOFI
0

DAFTAR ISI
1. FILOSOFI SUFISTIK “MENGEJAR DUNIA ATAU MENGEJAR
AKHIRAT”
2. FILOSOFI WARNA
3. SELEKSI KEHIDUPAN
FILOSOFI SUFISTIK “MENGEJAR DUNIA
ATAU MENGEJAR AKHIRAT” (1)

Sungguh engkau akan lelah dan kerepotan jika yang engkau kejar
ialah dunia. Ibarat engkau menggali tanah di atas permukaan
bumi untuk menggapai apa yang engkau inginkan (Harta
Duniawi) yang engkau anggap ada (Harta Karun).
Engkau tak perlu bersusah payah mempersiapkan segalanya
untuk menggali bumi, cukup dengan sebuah cangkul, maka cita-
citamu akan tercapai.
Namun apakah harta karun itu pasti ada dalam perut bumi
tersebut? Apakah engkau akan sia-sia kelelahan mencangkul
tanah bumi sekian lamanya? Inilah jika yang engkau kejar... yakni
dunia... penuh bayang-bayang... dan penuh tipu daya... juga penuh
ketidak pastian (Seperti perjudian).
Seandainya harta karun itu yang engkau gapai, benar-benar ada di
dalam dasar bumi dan engkau berbahagia menemukannya,
namun Tuhan berkehendak melongsorkan galianmu hingga
engkau tertimbun oleh galianmu sendiri.
Apakah itu yang engkau cari selama ini? Inilah yang engkau
rasakan jika mengejar dunia... awal persiapannya tidak
melelahkan, namun akhir perjuangan untuk menggapainya
sangatlah melelahkan.

31
FILOSOFI SUFISTIK “MENGEJAR DUNIA
ATAU MENGEJAR AKHIRAT” (2)

Namun berbeda halnya yang engkau kejar ialah akhirat. Ibarat


engkau menatap langit yang biru. Mengharap cita, engkau
menemukan sesuatu yang baru di luar langit bumi sana... maka
engkau bersusah payah untuk mempersiapkan segalanya demi
terbang menuju atas langit.
Hingga sebuah pesawat tercipta atas hasil keteguhan hatimu dan
kerja keras demi menggapai citamu dalam waktu yang sangat
lama. Lalu engkau persiapkan bahan bakar sebagai tenaga
utamanya sebanyak-banyaknya.
Dan berangkatlah engkau terbang keatas langit. Dan engkau tak
menemukan sedikitpun penghalang yang harus engkau tembus.
Cukup terbang tinggi tanpa penghalang, terbang dengan lancar.
Hingga akhirnya engkau meninggalkan planet bumi... disana
engkau melihat betapa banyaknya planet-planet yang bertebaran
di alam semesta... engkau tinggal pilih dimana engkau akan
singgah.
Seperti itulah makna berjuang demi akhirat... di awal bersusah
payah, namun di akhir tinggal menikmati hasil. Akan tetapi bila
ada kesombongan dihati dan merasa serba cukup dalam mengejar
langit... maka engkau akan mendapati pesawatmu hancur karena
dengan sombongnya engkau mengklaim pesawat ini aman tanpa
perbaikan sekalipun ataupun bahan bakarmu tak mencukupi
karena merasa kecukupan... akibatnya engkau terjatuh dan
terhempas ke muka bumi.

32
FILOSOFI SUFISTIK “MENGEJAR DUNIA
ATAU MENGEJAR AKHIRAT” (3)

33
FILOSOFI WARNA (1)
Intropeksilah atau Mawas Dirilah.... karena Intropeksi dan Mawas
Diri menjauhkan diri kita dari Fanatisme Buta... (Putih)
Senanglah Mengukur dan Menimbang suatu perkara... karena
dengan senang mengukur dan menimbang menjauhkan diri kita
dari ketidakadilan atau kedzaliman... (Merah)
Senanglah Membaca... Karena Membaca menjauhkan diri kita dari
Penjajahan... (Biru)
Senanglah Bersedekah... Karena Bersedekah menjauhkan diri kita
dari Kebinasaan... (Hijau)
Senanglah Menulis... Karena Menulis menjauhkan kita dari
ketiadaan dan membuat kita selalu terkenang... (Hitam)

34
FILOSOFI WARNA (2)
Baik saya akan menjelaskan makna diatas dengan penjabaran
setiap karakter warna...
Warna Putih... kita saksikan bahwa ia melambangkan kebersihan
dan kesucian hati jika dalam sisi positif... namun sisi negatifnya
(ego Putih) ia melambangkan fanatisme yang buta karena merasa
diri yg paling bersih dan suci diantara warna lainnya, ibarat jika
kita melihat cahaya putih yang sangat berkilau sehingga kita tidak
dapat melihat warna lainnya...
Maka seorang yang memiliki aura warna Putih yang sangat kuat
dan berada di sisi positif... ia adalah seorang Wakil dari Tuhan
Semesta Alam yang Maha Suci... Yaitu Wali Allah... namun jika
Aura Putih yang Kuat itu berada di sisi negatif ia adalah seorang
Fanatis Buta yang Radikal...
Warna Merah... kita saksikan bahwa ia melambangkan semangat
demi memperjuangkan keadilan sejati dari setiap sudut pandang
kehidupan jika dalam sisi positif... namun jika dalam sisi negatif
(ego Merah), ia menghalalkan segala cara demi meraih "makna
keadilan" untuk dirinya sendiri,
sehingga menimbulkan kedzaliman kepada orang-orang yang ia
anggap menghalangi jalannya, bagaikan bara api yang melahap
siapapun yang menghalaunya...
Maka seorang yang memiliki aura warna Merah yang sangat kuat
dan berada di sisi positif... ia Adalah seorang Ksatria Pembela
Keadilan... namun jika ia memiliki aura warna merah yang kuat
dan berada di sisi negatif... ia adalah seorang Penjahat Yang
Dzalim...

35
FILOSOFI WARNA (3)
Warna Biru... kita saksikan lautan yang biru... ia bisa
menenggelamkan dan bisa membuat terapung suatu benda...
maka makna filosofinya... ia dapat mengangkat derajat seseorang
menjadi mulia dan begitu pula diri seorang tersebut... seperti
wujud penghambaan seorang hamba kepada Tuhan Yang Maha
Esa... jika ia menghambakan dirinya kepada Allah... maka Allah
angkat derajatnya, inilah sisi positif Warna Biru... Namun sisi
negatifnya (ego Biru) ia dapat menenggelamkan... karena sifatnya
yang selalu ingin dilayani dan di "tuan" kan... karenanya ia ingin
selalu ada diatas seperti langit yang biru dan lautan samudra yang
menenggelamkan... ia ingin menjajah yang ada dibawahnya tanpa
belas kasih...
Maka seorang yang memiliki warna biru yang kuat dan berada di
sisi positif... ia adalah seorang Hamba Allah yang Selalu ingin
Membahagiakan Allah... Namun jika ia memiliki aura biru yang
kuat dan berada di sisi Negatif... ia adalah seorang Penjajah yang
senang memperbudak...

36
FILOSOFI WARNA (4)
Warna Hijau... kita saksikan ia adalah lambang kehidupan...
karena tanaman yang hijau memberikan kita kehidupan, inilah
sisi positif warna hijau... namun jika dalam sisi negatif (ego Hijau)
maka ia selalu ingin menghidupi dirinya sendiri dengan
menghisap kehidupan lainnya seperti parasit, maka ia
memberikan kebinasaan atau kematian pada yang dihisapnya...
Maka seorang yang auranya berwarna hijau sangat kuat dan
berada disisi positif... ia adalah seorang Dermawan Yang Mencari
Ridha Allah... sementara seorang yang auranya berwarna hijau
kuat namun berada di sisi negatif
maka ia adalah seorang yang Kikir yang senang Melakukan
Perbuatan Korup...
Warna Hitam... kita saksikan warna tinta pena yang hitam... yang
menggoreskan setiap tulisan... ia menunjukan eksistensi sebuah
ilmu pengetahuan juga pengalaman seseorang serta hasil
penelusuran hidupnya... inilah sisi positif warna hitam... namun
jika ia berada di sisi negatif (ego Hitam)... ia cenderung membuat
tak terlihat... gelap... dan menunjukan tidak ada suatu eksistensi
dalam kehidupan ini...
Maka seorang yang memiliki aura hitam dalam sisi positif... ia
adalah seorang yang akan selalu eksis dalam kehidupan... namun
jika ia memiliki aura hitam dalam sisi negatif... maka ketiadaan
akan mendekatinya, atau kita sebut kematian akan segera tiba
menjemputnya...

37
FILOSOFI WARNA (5)
Rahasia Bendera Merah Putih Dari Negeri Tercinta...
Indonesia didirikan dan dilindungi oleh Para Ksatria dan Para
Waliyullah... juga Seorang Wali sekaligus Berjiwa Ksatria...
Mengapa pernah terjadi peristiwa perobekan bendera dari warna
biru saat masa kemerdekaan... karena melambangkan bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penjajahan... Leluhur kita takut
tidak bisa mengendalikan ego warna biru yang senang menjajah...
seperti negara yang menjajahnya selama ratusan tahun yang
memiliki warna biru pada benderanya...

38
SELEKSI KEHIDUPAN (1)
Ada beberapa Fase dalam Seleksi Kehidupan. Yaitu:
1. Fase Pertama: Penggolongan Manusia
2. Fase Kedua: Seleksi Manusia Tahap Pertama
3. Fase Ketiga: Seleksi Manusia Tahap Kedua
4. Fase Keempat: Penandaan Kepada 2 Golongan
5. Fase Kelima: Hari Akhir

-Fase Pertama: Penggolongan Manusia-


Pada Fase ini manusia diikumpulkan seluruhnya dan
dikelompokkan menjadi golongan yang banyak. Kita dapat
melihatnya di peta dunia... kira-kira ada berapa banyak Negara-
Negara yang tersebar di muka Bumi? Tentu lebih dari ratusan
kan? Ada Indonesia, ada Jepang, ada Amerika, ada Prancis, dan
lainnya. Belum lagi di setiap negara ada Golongan-Golongan yang
berkelompok, baik itu kelompok politik, kelompok bisnis,
kelompok agama, kelompok olahraga, dan kelompok lainnya...
Namun sebenarnya Manusia oleh Allah digolongkan menjadi 2
Golongan Utama yaitu Golongan Kanan dan Golongan Kiri.
Golongan Kanan diibaratkan Anak yang penurut kepada kedua
orang tua. Sementara Golongan Kiri diibaratkan Anak yang bandel
kepada kedua orang tua. Jadi makna filosofinya, Anak Penurut
pasti disayang Kedua Orang Tuanya, sementara Anak yang Bandel
pasti banyak dimarahi kedua orang tuanya.

39
SELEKSI KEHIDUPAN (2)
Seperti itulah pula Sikap Allah kepada ciptaannya Manusia-
manusia yang ada di muka bumi. Allah menyayangi Hamba-Nya
yang Taat. Namun Allah banyak memberi peringatan kepada
manusia-manusia yang tidak taat kepada-Nya sebagai wujud
kasih sayang Allah pada mereka.
Kalau kita mau jadi Golongan Kanan, ya harus nurut sama Allah...
tapi kalau mau jadi Golongan Kiri, ya ga usah didenger perintah
dan larangan Allah...
Maka jika digambarkan pada suatu tabel... ada tingkatan Golongan
Kanan dan Golongan Kiri... yang diantaranya sebagai berikut...
A. Tabel Tingkatan Golongan Kanan dan Golongan Kiri

40
SELEKSI KEHIDUPAN (3)
Baik akan saya jelaskan secara simple. Kita langsung saja pada
Tingkatan Maqam Tertinggi. Golongan Kanan: Membahagiakan,
adalah seperti anak-anak yang senang membahagiakan kedua
orang tuanya. Maka mereka adalah insan yang selalu berusaha
Menggapai Keridhaan kedua Orang Tuanya.
Ciri khas Seluruh Tingkatan Golongan Kanan pada umumnya
dalam perumpamaan ini... mereka biasanya jika diberikan
amanah oleh orang tua, selalu disampaikan kepada yang
diamanahkannya, dan apabila mereka dinasihati atau diberikan
masukan oleh orang tuanya, mereka menjadi pendengar yang baik
dan mau memperbaiki dirinya. Lantas apakah anda ingin
memiliki anak seperti ini? Tentu saja, Ya. Apalagi Allah, yang
mendapati manusia ciptaannya yang memiliki karakter selalu
ingin Membahagiakan Allah (Menggapai Ridha-Nya), tentu akan
Allah Bahagiakan mereka dengan kebahagiaan yang Abadi.
Sementara Golongan Kiri ada yang Allah ampuni dalam waktu
yang lumayan dekat dan ada yang butuh waktu lama untuk Allah
ampuni. Jika yang butuh waktu lumayan dekat Allah Ampuni yaitu
Golongan Kiri yang bandel, yang nakal, dan yang suka mendengki.
Kadar lamanya diampuni sesuai kadar keingkaran mereka.
Mereka diberikan Ampunan apabila Allah menghendaki hati
mereka dilembutkan. Ada yang dilembutkan hatinya semasa di
dunia melalui Ujian Kehidupan yang waktunya sementara, adapun
yang hatinya dilembutkan nanti di Akhirat yang waktunya
sementara...

41
SELEKSI KEHIDUPAN (4)
Namun sungguh disayangkan bagi Golongan Kiri: Durhaka.
Perumpamaannya, apakah anda senang memiliki anak yang
durhaka? Yang mengingkari kedua orang tuanya? Tentu tidakkan?
Begitu pula bagi Allah... bagi Allah, kedurhakaan Golongan Kiri
tersebut akan kembali pada diri mereka sendiri, bukan untuk
Allah... karena begitu kerasnya hati mereka. Semoga Allah
mengampuni dan melembutkan hati Mereka.

-Fase Kedua: Seleksi Manusia Tahap Pertama-


Ketika awal Fase Kedua, Golongan Kiri mulai memercikan api
peperangan untuk membinasakan Golongan Kanan. Mengapa?
Karena Mereka (Golongan Kiri) merasa kekuasaan mereka di
dunia akan berakhir ditangan Golongan Kanan. Hal itu ditandai
banyaknya dengan manusia yang berbondong-bondong menjadi
Golongan Kanan. Golongan Kiri merasa ini adalah ancaman besar
yang membuat kekuatan Golongan Kanan semakin besar.
Karenanya Mereka (Golongan Kiri) mencetuskan Api Peperangan
di Muka Bumi kepada Golongan Kanan. Namun Allah memang
menghendaki terjadi Seleksi Manusia melalui Peperangan Akbar
ini.

42
SELEKSI KEHIDUPAN (5)
Riwayat Pertama mengatakan “Perangilah Jazirah Arab, Maka
Allah beri Kalian Kemenangan.” Ini merupakan Tahap Awal Fase
Kedua.
Maka jika dijelaskan dengan simpel... pada peperangan ini yang
gugur adalah yang Memiliki Maqam di Tingkat Bawah. Yaitu
Golongan Kanan: Penurut dan Golongan Kiri: Bandel.
Riwayat Kedua mengatakan “Perangilah Persia, Maka Allah beri
Kalian Kemenangan.” Ini merupakan Tahap Kedua Fase Kedua.
Maka jika dijelaskan dengan simpel... pada peperangan ini yang
gugur adalah yang Memiliki Maqam di Tingkat Menengah. Yaitu
Golongan Kanan: Senang Membantu dan Golongan Kiri: Nakal.
Riwayat Ketiga mengatakan “Perangilah Rum, Maka Allah beri
Kalian Kemenangan.” Ini merupakan Tahap Ketiga Fase Kedua.
Maka jika dijelaskan dengan simpel... pada peperangan ini yang
gugur adalah yang Memiliki Maqam di Tingkat Tinggi. Yaitu
Golongan Kanan: Mencintai dan Golongan Kiri: Mendengki.
Riwayat Keempat mengatakan “Perangilah Dajjal, Maka Allah beri
Kalian Kemenangan.” Ini merupakan Tahap Akhir Fase Kedua.
Maka jika dijelaskan dengan simpel... pada peperangan ini akan
terjadi pemisahan antara Manusia yang Memiliki Maqam di
Tingkat Teringgi. Yaitu Golongan Kanan: Membahagiakan
(Bersama Isa A.S) dan Golongan Kiri: Durhaka (Bersama Dajjal).

43
SELEKSI KEHIDUPAN (6)
Mengapa Allah berikan kemenangan bagi Golongan Kanan pada
peperangan tersebut? Maka akan saya jelaskan secara simple.
Perumpamaannya jika anak anda dipalak preman sementara anda
yang seorang Jenderal Besar di Negara Anda, apakah anda tinggal
diam? Tentu anda sebagai orang tua sekaligus Jenderal Besar
tidak tinggal diam anaknya diganggu preman tersebut. Dan
tentunya anak anda menjadi terselamatkan karena kehebatan
anda.
Sama seperti halnya Pertolongan Allah bagi Hamba-Nya
(Golongan Kanan) yang hendak dibinasakan oleh orang-orang
yang Ingkar kepada Allah (Golongan Kiri). Tentu Allah tidak akan
tinggal diam dan segera memberikan pertolongan agar Mereka
(Golongan Kanan) terselamatkan.
Janganlah kalian merasa gentar dengan Peperangan Akbar ini.
Sungguh Allah akan menjadikan kalian kuat dan tak bersedih hati.

44
SELEKSI KEHIDUPAN (6)
-Fase Ketiga: Seleksi Manusia Tahap Kedua-
Ketika awal Fase Ketiga ini, ditandai oleh runtuhnya Benteng
Dzulqarnain yang menghijab Yajuj-Majuj untuk keluar kemuka
bumi. Mereka diizinkan Allah untuk melakukan apa yang mereka
inginkan di muka bumi sesuai dengan Tugas yang diberikan
seorang utusan terdahulu yakni Dzulqarnain. Yaitu
membinasakan orang-orang yang cinta dunia dan takut mati.
Apabila dijelaskan dalam makna filosofis dari orang-orang yang
cinta dunia dan takut mati, adalah seperti seorang anak yang lebih
mencintai atau lebih mengutamakan karirnya yang tidak diridhoi
kedua orang tuanya, ketimbang membahagiakan kedua orang
tuanya, dan mereka berfikir jika mereka mencoba untuk
meluangkan waktu dan tenaganya demi membahagiakan kedua
orang tuanya, maka mereka berfikir bahwa karirnya akan
berakhir.
Maka Orang-Orang demikian, mereka lebih mengutamakan
kesenangan duniawi dan sangat mencintainya melebihi cintanya
kepada Allah, juga mereka sangat takut jika kematian
menghampirinya, melebihi rasa Takut terhadap Allah. Sebenarnya
mereka tahu Allah akan memberikan kemenangan pada mereka
(yang beriman). Namun rasa takutnya kepada kematian, membuat
mereka lalai kepada Allah. Karenanya Orang-Orang ini tidak mau
berpartisipasi dalam Perang Akbar sebelumnya di Fase Kedua.
Padahal sebenarnya mereka mampu (tidak terkena penyakit tua,
tidak sedang sakit keras, tidak memiliki keterbatasan fisik, bukan
anak-anak yang lemah atau pun wanita yang mengurusi anak-
anaknya, dan lainnya).

45
SELEKSI KEHIDUPAN (7)
Orang-orang yang seperti itulah yang bersembunyi dibalik
kebaikan Golongan Kanan: Membahagiakan. Dan mereka masih
diberikan kesempatan hidup untuk menyaksikan balasan
perbuatannya dengan diperlihatkan kepada mereka kengerian
Yajuj-Majuj. Sementara itu Golongan Kanan: Membahagiakan dan
Golongan Kiri: Durhaka dilindungi Allah melalui pertolonganNya
disembunyikan di Thur (Berdasarkan Keterangan yang
didapatkan). Untuk menghadapi Fase Selanjutnya.

-Fase Keempat: Penandaan Kepada 2 Golongan-


Pada Fase ini... Akan terjadi peristiwa yang menandakan pintu
taubat ditutup rapat-rapat. Yaitu ditandai Matahari Terbit dari
Barat. Sehingga Golongan Kiri: Durhaka tidak diberikan
kesempatan oleh Allah untuk bertaubat dan memohon ampun
kepada Allah. Karena pertaubatan di hari itu sia-sia.
Kemudian berselang waktu muncullah Ad-Dabbah. Ia
memberikan tanda kepada masing-masing golongan tersebut.
Golongan Kanan yang masih bertahan, nampak bercahaya dan
berseri-seri wajahnya. Sementara Golongan Kiri yang masih
bertahan, nampak gelap hitam dan muram wajahnya.

-Fase Kelima: Hari Akhir-


Pada Fase Final ini... Golongan Kanan Terakhir diwafatkan Allah
dalam keadaan beriman dan terselamatkan dari kengerian Hari
Akhir. Sementara Golongan Kiri Terakhir dibiarkan hidup dalam
keadaan kafir, agar mereka merasakan kengerian Hari Akhir.

46

Anda mungkin juga menyukai