Anda di halaman 1dari 14

Tugas bahasa Indonesia

Nama : Ilham Fatoni


Kelas : XII-C
NO : 13

Contoh puisi : BERDIRI AKU

Berdiri aku di senja senyap

Camar melayang menepis buih

Melayah bakau mengurai puncak

Berjulang dating ubur terkembang

Angin pulang menyeduk bumi

Menepuk teluk mengempas emas

Lari ke gunung memuncak sunyi

Berayun-ayun di atas alas

Benang raja mencelup ujung

Naik marak menggerak corak

Elang leka sayap tergulung

Dimabuk warna berarak-arak

Dalam rupa maha sempurna

Rindu-sendu mengharu kalbu

Ingin datang merasa sentosa

Menyecap hidup bertentu tuju.

(Karya: Amir Hamzah)


Analisis Unsur Intrinsik Puisi “Berdiri Aku” Karya Amir Hamzah

1. Tema:

■ Tema Umum :

Tema umum dari sajak ini adalah kesedihan.

■ Tema Khusus :

Sajak “Berdiri Aku” ini merupakan ekspresi kesedihan yang ditampilkan penyair dengan suasana sunyi.
Kesedihan ini tidak lain dikarenakan oleh perpisahannya dengankekasihnya dan dia harus pulang ke
Medan dan menikah dengan putrid pamannya. Perasan sedih yang sangat mendalam digambarkan
penyair dengan suasana sunyi pantai disore hari. Dengan demikian penyair hanya mampu melihat
keindahan alam sekitar karena kebahagiaannya dan harapan telah hilang.

2. Feeling atau Rasa:

Dalam sajak berdiri aku tergambar sikap pesimis penyair dalam mengadapi permasalahan hidupnya,
sikap pesimis ini mejadikannya melankolis.

3. Amanat:

Amir Hamzah ingin menyampaikan ide dan pemikiranya untuk yang membacanya supaya menyerahkan
hidupnya kepada Tuhan karena hanya dialah yang mampu memberi kepastian dalam kehidupan di dunia
ini.

4. Tipograf/Tata Wajah:

Tipografi dalam sajak ini penyair memanfaatkan margin halaman kertas dan dalam penulisan sajak ini.
Penyair begitu memperhatikan EYD.

5. Diksi:

Kata-kata seperti, senyap, mengurai, mengempas, berayun-ayun dan sayap tergulung identik dengan
kesunyian. Kata-kata tersebut membentuk makna kesendirian yang ingin digambarkan pengarang. Kata
“maha sempurna” dalam akhir bait juga merupakan arti konotasi dari tuhan yang maha sempurna. Kata
“mengecap” memiliki arti yang ingin dirasakan. Permainan kata-kata yang digunakan yang ditulis
memang sebuah misteri untuk menyembunyikan ide pengarang.

6. Citraan:

Sajak Berdiri Aku ini menimbulkan imaji penglihatan ”visualimagery”, seolah-olah kita melihat suasana
pantai yang indah. Dalam kalimat pertama imaji kita akan merasakan kesejukan dengan kata-kata
tersebut tetapi satyang angin itulah yang menghempaskan harapan dan membawa lari sehingga yang
terasa hanyalah sunyi yang semakin dalam. Dengan berbagai citraan yang mampu ditampilkan penyair ini
pembaca akan ikut merasakan apa yang ditulis oleh penyair dengan inderanya sendiri.
Unsur Ekstrinsik Puisi Doa Karya Chairil Anwar

Biografi chairil anwar

Chairil Anwar dilahirkan di Medan pada 26 Juli 1922. Dia merupakan anak tunggal dari pasangan Toeloes
dan Saleha. Ayahnya bekerja sebagai pamongpraja. Ibunya masih mrmpunyai pertalian keluarga dengan
Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia. Chairil dibesarkan dalam keluarga yang berantakan.
Kedua orang tuanya bercerai dan ayahnya menikah lagi dengan wanita lain. Setelah perceraian itu,
Chairil mengikuti ibunya merantau ke Jakarta. Saat itu, ia baru lulus SMA.

Chairil masuk Hollands Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu penjajah
Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, sekolah
menengah pertama Belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang
remaja, namun tak satu pun puisi awalnya yang ditemukan. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil
menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman. Ia mengisi waktu luangnya dengan
membaca buku-buku dari pengarang internasional ternama, seperti Rainer M. Rilke, W.H. Auden,
Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat
mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan
Indonesia.

Semasa kecil di Medan, Chairil sangat dekat dengan neneknya. Keakraban ini memberikan kesan lebih
pada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat
neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang pedih sebagaimana yang
tertulis dalam kutipan (1).

(1) Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi
itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta

Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil sayangi. Dia bahkan terbiasa menyebut
nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu. Hal itu ia lakukan sebagai tanda bahwa ia yang mendampingi
nasib ibunya. Di depan ibunya juga, Chairil sering kali kehilangan sisi liarnya. Beberapa puisi Chairil juga
menunjukkan kecintaannya pada ibunya.

Chairil Anwar mulai memiliki perhatian terhadap kesusasteraan sejak sekolah dasar. Di masa itu, ia sudah
menulis beberapa sajak yang memiliki corak Pujangga Baru, namun ia tidak menyukai sajak-sajak
tersebut dan membuangnya. Begitulah pengakuan Chairil Anwar kepada kritikus sastra HB. Jassin.
Seperti yang ditulis oleh Jassin sendiri dalam Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45.

Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kegigihannya. Seorang teman dekatnya, Sjamsul Ridwan, pernah
membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu
sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu
persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan
itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah
diam.
Jassin juga pernah bercerita tentang salah satu sifat sahabatnya tersebut, “Kami pernah bermain bulu
tangkis bersama, dan dia kalah. Tapi dia tak mengakui kekalahannya, dan mengajak bertanding terus.
Akhirnya saya kalah. Semua itu kerana kami bertanding di depan para gadis”.

Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan
Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil. Semua nama gadis itu masuk ke dalam puisi-puisi
Chairil. Hapsah adalah gadis biasa yang menjadi pilihannya untuk menemani hidup dalam rumah tangga.
Pernikahan itu tak berumur panjang. Karena kesulitan ekonomi dan gaya hidup Chairil yang tak berubah,
Hapsah meminta cerai. Saat itu, anaknya baru berumur tujuh bulan dan Chairil pun menjadi duda.

Tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi
tentang sakitnya, namun banyak pendapat yang mengatakan bahwa TBC kronis dan sipilislah yang
menjadi penyebab kematiannya. Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Kependekan itu meninggalkan
banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik untuk sikap
yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya,
Evawani Chairil Anwar yang menjadi _ias_ies di bekasi harus meminta maaf saat mengenang kematian
ayahnya di tahun 1999. Ia berkata, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang
bertentangan dengan dunia Chairil Anwar”, (Haniey:2007).

Tak sedikit buku-buku karangan Chairil semasa hidupnya, buku-buku itu adalah sebagai berikut. Deru
Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (1949), Tiga Menguak Takdir
(1950, dengan Asrul Sani dan Rivai Apin), Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949, diedit oleh
Pamusuk Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986), Derai-derai Cemara (1998), Pulanglah
Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide Kena Gempur (1951), dan terjemahan.
Unsur Ekstrinsik Puisi Berdiri Aku Karya Amir Hamzah

Biografi Amir Hamzah-Sastrawan Indonesia

Nama : Amir Hamzah

Nama Lengkap : Teuku Amir Hamzah Pangeran Indera Putera

Tanggal lahir : Tanjung pura, Langkat, Sumatera Timur, 28 Februari 1911

Wafat : Begumit, 20 Maret 1946

Angkatan : Pujangga Baru

Karya Terkenal : Buah Rindu

Penghargaan : Pahlawan Nasional, Pemerintah RI.

Amir Hamzah adalah seorang sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru. Ia lahir dalam lingkungan
keluarga bangsawan Melayu (Kesultanan Langkat) dan banyak berkecimpung dalam alam sastra dan
kebudayaan Melayu.

Amir Hamzah bersekolah menengah dan tinggal di pulau Jawa pada saat pergerakan kemerdekaan dan
rasa kebangsaan Indonesia bangkit. Pada masa ini ia memperkaya dirinya dengan kebudayaan modern,
kebudayaan Jawa dan kebudayaan Asia yang lain.

Dalam kumpulan sajak Buah Rindu (1941) yang ditulis antara tahun 1928 dan tahun 1935 terlihat jelas
perubahan perlahan saat lirik pantun dan syair Melayu menjadi sajak yang lebih modern. Bersama
dengan Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane ia mendirikan majalah Pujangga Baru(1933), yang
kemudian oleh H.B Jassin dianggap sebagai tonggak berdirinya angkatan sastrawan Pujangga Baru.

Kumpulan puisi karyanya yang lain:

Nyanyi Sunyi (1937),

Setanggi Timur (1939),

Begawat Gita (1933),

Syirul Asyar.

Amir Hamzah tidak hanya menjadi penyair besar pada aman Pujangga Baru, tetapi juga menjadi penyair
yang diakui kemampuannya dalam bahasa Melayu – Indonesia hingga sekarang. Di tangannya Bahasa
Melayu mendapat suara dan lagu yang unik yang terus dihargai hingga zaman sekarang.

Amir Hamzah terbunuh dalam Revolusi Sosial Sumatera Timur yang melanda pesisir Sumatera bagian
timur di awal-awal tahun Indonesia merdeka. Ia wafat di Kuala Begumit dan dimakamkan di pemakaman
Mesjid Azizi, Tanjung Pura, Langkat. Ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.
Contoh prosa fiksi : Cerpen Singkat

Cinta dan Takdir

Jam dinding terus berputar, gerimis semakin menjadi hujan. Sudah hampir tiga jam dan sekarang hampir
mendekati waktu maghrib, Sika yang sejak pulang sekolah terus mengurung diri di dalam kamanya.

Kembali sika melirik buku catatan kecilnya seraya buku catatan itu berkata "baca aku sika!". Namun
sebaliknya sika melempar buku itu ke lantai karena kesal ia berkata "aduhhhh susah banget sihhhh
masuk ke otak" keluhnya karena belajarnya tidak bisa maksimal. Karena sika merasa pusing dan lelah
akhirnya ia menyelonjorkan kaki di kasurnya dan mengambil posisi berbaring. Sembari berbaring entah
kenapa ia teringat dengan mantan kekasihnya "hmm andai sajaaaa... AHHH jadi tambah males, kenapa
sihhh!" seru sika karena teringat mantan kekasihnya.

Sama seperti perempuan pada umumnya yang pernah merasakan jatuh cinta dan patah hati. Sika
merasakan hal yang serupa ketika masih berpacaran dengan andri. Dalam hatinya sika menyesal karena
telah menyianyiakan andri "Ah bodoh banget sih aku, kenapa aku dulu harus menyianyiakan andri"
Penyesalan itu terus berlajut ketika ia melihat foto andri yang disimpannya dalam laci "ih kenapa aku
dulu harus membuat kesalahan". "kenapa aku kurang bersyukur udah punya pacar kayak andri".
Meskipun andri bukan laki-laki yang dewasa dan lebih terkesan kekanak-kanakan namun oada
kenyataanya sika tidak dapat lepas dari andri. Pada saat andri memberikan sepucuk surat kecil kepada
sika tentang perasaanya yang ingin putus sika tidak tahu lagi harus mengiyakan atau menolak pada saat
itu. "kenapa aku tidak bisa berpikir lebih dewasa sih?" ujar sika. Semenjak putus dengan andri sika sering
melamun seorang diri, berkhayal andaikan waktu dapat diputar dan ia dapat berpikir lebih dewasa pada
saat andri memberikan surat putus itu.

Meskipun sika hidup dalam keluarga yang lebih terkesan "broken home" karena memiliki seorang ayah
yang ringan tangan tidak membuat sika menjadi perempuan yang pendiam dan sedih. Sejatinya sika
adalah perempuan yang tegar.

Telolet Telolet! Bunyi bel istirahat di sekolahnya berdering kencang, namun sika tetap tidak beranjak dari
bangkunya. Dengan tatapan kosong dan tanpa gerakan selayaknya orang tertidur, sika bengong dan
melamun hingga salah seorang temannya membangunkan sika dari lamunannya.

“Sikkk!” sambil memegang tangannya yang menyangga kepala.

“elu kok melamun aja sih, Kenapa?”

“Aduhhh rin, ngagetin dehh, lagi pusing nih.”

“Ohh Pantesan kok keliatan lesu, biasanya juga sholat dhuha sekarang udah jarang. hihihi.”

“Ihhh itu ada andri tuh sikk", ujar rini sambil menyenggol sika. "Paan sih! Kalo kamu suka dia ya jangan
nyenggol aku!" "Yeeee, yang suka aku apa kamuuu?" balas rini dengan penuh sindiran. Sejenak guyonan
kedua sahabat itu membuat sika tersenyum kecil hingga ia iangat peristiwa pemukulan ayahnya yang
dilakukan pada ibunya tadi malam. Memang ayah sika adalah orang yang ringan tangan, meskipun ibu
sika hanya sekedar mengingatkan jangan merokok dan minum miras namun yang didapat malah
tamparan dan pukulan.

"Aku udah putus rin dari andri" ujar rini" sambil menahan ketawa yang sebenarnya terasa begitu pahit di
hati. Bukan tanpa alasan hati sika terasa pahit karena menahan beban pikiran dan beban kehidupan yang
ditanggungnya melihat ibu sika selalu dipukul.

Hari demi hari terus berlalu, Namun perasaan sika pada andri ternyata tidak dapat berubah. Sika tidak
dapat membohongi perasaanya bahwa sika masih memendam rasa pada andri. Pada satu siang pada
pelajaran matematika, seperti biasanya sika terlelap dalam lamunannya, membayangkan andai saja andri
masih menjadi pacar sika "hmm andri andaikan kamu masih jadi pacarku, aku kangen semasa kita
pacaran" ujar sika. Hingga salah satu temannya yang bernama trimo menepuk pundak sika dan berkata
"sikkk kok ngalamun aja sihhh???" tanpa sengaja sika berteriak karena kaget akan tepukan trimo
"ahhhhhhh" teriak sika. Guru matematika sika yang terkesan galak (karena memang kebanyakan guru
matematika galak hehehe) sontak menoleh ke arah sika yang seperti orang kebingungan. "Sika kenapa
kamu? ayoo maju sini" ujar bu guru. "eee enggak kok bu" balas sika dengan wajah bingung dan
memelas" Seisi kelas menahan rasa ingin ketawa karena jika mereka ketawa sudah pasti mereka akan
jadi korban selanjutnya hehehe.

Terdapat dua orang yang tidak tertawa, justru sebalikanya, malah mereka berpikir kenapa sika menjadi
begini. orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah rini dan andri yang merupakan teman sekelas sika.

"hmmm kenapa ya sama sika, kok makin kesini makin buruk aja dia" ujar andri.

"apa mungkin karena kita habis putus" "atau karena dia ada masalah" hmmm.

Disisi lain bu yuli selaku guru matematika memarahi sika habis habisan. Seperti orang yang habis makan
cabe rawit 1000 biji. Muka ibu yuli memerah karena menahan marah "Kamu itu yaaaaa, kalo nggak niat
ikut pelajaran saya ya gak usah ikut. Ngganggu temenmu yang lain tau gak?! bikin susah aja!" bentak bu
yuli pada sika.

Tulilut tulitu tulilulilut......

Bunyi bell sekolah seperti suara es krim campina itu menyelamatkan rini dari amukan guru paling galak
disekolahnya.

"Kamu ketua kelas pimpin doa" perintah bu yuli.

Karena merasa simpatik akhirnya andri menghampiri sika dan menanyakan perihal permasalahan tadi
siang di kelas. "Sik sebenarnya kamu kenapa sih?" tanya andri. Dengan perasaan berbunga bunga karena
sebenarnya sika masih mencintai andri menjawab "enggak kok enggak nggak papa". "Hmmm lain kali
kamu harus lebih berhati hati kalo jamnya bu yuli. tau sendiri kan bu yuli kalo marah kek gimana"
meskipun andri berceloteh panjang lebar namun sika tidak memperdulikannya karena yang dilihat sika
adalah wajah dan mata andri yang coklat besar itu membuat sika semakin terpana dan sulit untuk
melupakannya. "sik??? kamu dengerin enggak sih?" tanya andri . "ehhh iya maaf aku denger kok, jawab
sika.

Malam harinya disaat sika tengah berada dikamar tiba-tiba ayah memanggil sika, "Sik, kesini bapak mau
bicara penting". Tidak biasanya bapak sika mengajak bicara sika. setelah sika berada di depan bapaknya
akhirnya bapaknya menceritakan bahwa pada besok sore dia akan dilamar oleh anak teman bapaknya
"APAA???? aku kan masih sekolah pak? trus gimana sekolahku?!" tanya sika dengan wajah bingung dan
kecewa mendengar berita yang disampiakan ayahnya. "Yaa kamu kan bisa tunangan dulu, lulus kuliah
nanti baru kamu menikah sama dia, orangnya baik kok" jawab ayah. Sebagai seorang anak sika tidak bisa
melakukan apa-apa karena jika ayahnya mengajak berbicara itu bukanlah negosiasi melainkan sebuah
pemberitahuan yang tidak dapat diganggu gugat. Yang mampu sika lakukan hanyalah bercerita sambil
menangis pada ibunya. Sang ibu yang penyanyang dan penyabar sangat mengerti betul sikap suaminya
yang keras kepala. "Sudahlah nakk, turuti dulu apa mau bapakmu" sambil menangis, ibu memberi
nasehat pada sika.

Keesokan harinya sika tidak masuk sekolah, Bukan tanpa alasan sika tidak mau masuk sekolah karena ia
sangat kelelahan menangisi nasibnya sepanjang malam. Entah karena kebetulan atau bukan, Namun
andri juga tidak masuk sekolah hari itu tanpa pemberitahuan yang jelas.

Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 Sika sudah harus bersiap siap untuk menyambut calon
tunangannya. "Buu, aku nggak mau dilamar dulu" pinta sika sambil merengek pada ibunya" namun ibu
sika hanya bisa menggelengkan kepala sembari menahan kesedihan.

pada pukul 17.00 tepat datanglah iring-iringan rombongan mempelai pria layaknya acara lamaran pada
umumnya. Betapa kagetnya sika ketika melihat siapa yang keluar dari mobil sedan putih tersebut karena
ternyata calon tunangan yang dijodohkan dengan sika adalah andri sendiri yang merupakan mantan
kekasih sika.

"Kamu????" "kok kamu ada disini sih?" tanya sika setengah tidak percaya.

"Iya ini aku andri" Jawab andri dengan suara lirih.

Tanpa basa basi akhirnya sika memeluk erat andri karena memang sika sangat mencintai andri

"SIk, maafin aku yaa, sebenernya aku sangat sayang dan cinta sama kamu" ujar andri karena memang
andri masih sangat sayang pada sika.

"Iya ndri, aku juga minta maaf"

Betapa terkejutnya sika dan andri karena takdir mempertemukan mereka kembali dalam ikatan
pertunangan setelah mereka lama berpisah.
Unsur Intrinsik Cerpen

Tema: Takdir dan percintaan

Amanat: Dalam kehidupan berpikirlah dua kali sebelum mengambil sebuah tindakan agar tidak menyesal
dikemudian hari.

Alur: Alur yang digunakan adalah alur campuran (Maju dan mundur)

Setting: Kamar sika pukul 17.00.

Rumah sika Pukul 16.00.

Sekolahan sewaktu jam sekolah.

Kelas pada saat jam istirahat.

Penokohan dan perwatakan:

Sika : sabar, tertutup, tabah, kuat, pelamun, taat beribadah.

Andri : kekanak-kanakan, pemalu, perhatian.

Rini : Setia kawan, perhatian, lucu.

Bapak tari : Keras kepala, emosian, egois.

Ibu tari: Penyayang, sabar.

Trimo: Usil.

Bu yuli: Galak, Tidak sabaran.

Sudut pandang : Sudut pandang yang dipakai adalah sudut pandan orang ketiga karena pengarang tidak
terlibat langsung dalam cerita.
Contoh prosa fiksi : cerpen singkat

9 Frictions

Aku adalah seorang murid disebuah SMA favorit di daerahku. Aku mempunyai beberapa teman yaitu
Cepy, Afif, Rifki, Gery, Riki dan Irfan.

Pada hari jumat kami mendapat tugas IPA untuk membuat percobaan seputar Bioteknologi, akantetapi
kami tidak lekas mengerjakannya pada hari itu! karna kami memiliki kesibukan masing-masing akhirnya
kami sepakat akan mengerjakan tugas itu pada hari kamis pulang sekolah minggu depan dan itu juga
dilaksanakan berbarengan dengan latihan tari.

Mulanya kami akan ikut latihan tari dulu di sekolah karena memang sedang diadakan latihan untuk
persiapan sendra tari dua bulan lagi, tetapi karna salah seorang kami yang merayakan ulang tahun Rizal
mengundang kami untuk ikut acara ultahnya. Akhirnya kami ikut merayakannya, yaaa walaupun
sebenarnya tujuan kami hanya ingin mencicipi kue ulang tahunnya saja, Karena keasyikan makan kue
akhirnya kami lupa ada jadwal latihan tari yang harus dilakukan. hihihi. akhirnya kami bergegas ke rumah
Gery tanpa afif karena dia sedang ada urusan lain.

Sesampainya dirumah Gery aku beristirahat sejenak sembari menunggu Rifki dan Irfan Tertinggal
dibelakang, Tidak lama berselang Irfan dan Rifki sampai yang berbarengan dengan Gery yang
membawakan seikat rambutan dan air dingin, Sontak kami langsung menikmati suguhan yang diberikan
Gery. Tidak lama sesudahnya Irfan mendapat telfon dari Afif yang katanya minta dijemput di depan
komplek karena ingin ikut mengerjakan tugas. Karena mempertimbangkan jarak rumah Gery dan depan
komplek sangat jauh akhirnya kami sepakat untuk menjemput Afif dan mengerjakan dirumah Rifki
karena rumah rifki memiliki jarak paling dekat dengan depan komplek.

Bersama dengan Afif kami menuju rumah Rifki, Sesampainya disana kami beristirahat sejenak dirumah
rifki yang berada di lantai atas. Kami bercakap cakap layaknya sedang mengadakan rapat, padahal hal
yang dibahas tidak begitu penting sih hehehe, Tidak lama berselang Rifki memanggil ibunya untuk
meminta dibawakan makanan dan minuman untuk kami. Bukkk bawain makanan saa minuman dong,
pinta Rifki pada ibunya. Iya-iya bentar. Jawab ibunya. Jangan lupa fantanya sekalian bisikku pada Rifki,
hehehhe..

Akhirnya kami pergi kebawah untuk berlatih tari, sambil sesekali menyantap makanan yang diberikan ibu
Rifki. hehehe.. memang sih pada awalnya kami hanya bercanda. eh tidak taunya rifki benar-benar
meminta makanan pada ibunya.

Pada saat diperjalanan hujan pun turun kembali kami akhirnya berteduhh di sebuah saung yang tidakk
jauh dari tempat pembuatan roti. Rifki dan Irfan memutuskan utk pergi ke rumah pembuat roti tersebut
agar tugas kami cepat selesai jadi aku, Ceppy , Gery dan Riki pun menungguu di saung yang juga
merupakan pos ronda. setelah beberapa menit Irfan dan Rifki keluar menghampiri kami pada saat
keadaan masih gerimis, Kami berharap semuanya sudah beres dan selesai, akan tetapi masih ada proses
yakni mengoven roti, dan ternyata dirumah itu hanya membuat adonan roti saja yang nanti akan di oven
di toko yang letaknya agak jauh dari tempat pembuatan adonan itu. Kami pun pergi walau keadaan
masih gerimis, sesampainya di toko Rifki mengusulkan agar roti dibentuk seperti kata-kata 9F, akhirnya
kami pun setuju ,tetapi Riki mengusulkan kata kata 9 Fiction yang memiliki arti 9 Fiksi. Jujur saja aku tidak
terlalu paham mengapa ia memilih kata-kata itu namun kami menyetujui usulannya tersebut. karena
Rifki khawatir hujan akan semakin lebat akhirnya ia menyuruh kami untuk pulang kerumah masing-
masing dan sisanya dia yang mengerjakan, maka kami pun menyetujui dan pulang kerumah kami masing
masing.

Keesokan harinya setelah kue jadi, Kami menyerahkannya sebagai tugas boteknologi kami. Tidak
disangka-sangka ternyata kami mendapatkan nilai terbaik dikelas.

Unsur Intrinsik Cerpen

Tema : Pertemanan, dan kegigihan.

Sudut Pandang : Sudut pandang cerpen diatas menggunakan sudut pandang orang pertama.

Amanat : Dalam pertemanan rasa setia kawan adalah sifat yang harus dimiliki seseorang, jangan
menunda-nunda pekerjaan.

Alur : maju

Latar : sekolah , rumah Rifki , Rumah Gery, Toko Roti, Pos Ronda.

Penokohan dan perwatakan :

afif: Baik

Riki: Baik

Cepy: Baik

Aughy: Baik

Gery: Baik

Rifki: Baik, bertanggung jawab dan humoris.

Irfan: Baik
Prafrasa puisi doa karya chairil anwar

Puisi Do’a menceritakan menceritakan pengalaman penulis yang telah melakukan suatu dosa atau
kesalahan yang membuat ia merasa jauh dari Tuhannya. Tetapi bagaimanapun juga, sebagai makhluk
ciptaan Tuhan, tiada lagi tempat penyesalan selain kepada-Nya.

Ia pernah melakukan kesalahan yang membuatnya melupakan Tuhannya. Bahkan cahaya Tuhan dan
karunia Tuhan yang suci tertutup oleh dosa yang telah diperbuatnya.

Akibat dosa yang diperbuatnya itu, dia tak mengenali dirinya lagi yang sudah kotor. Karena apa yang ia
kerjakan itu bertentangan dengan yang sudah diperintahkan Tuhan.

Namun pada akhirnya, peraduan terakhir dan tempat terakhir yang mau menerima dan mengampuni
dosa-dosa manusia adalah Tuhan. Seberapa besarpun dosa yang diperbuat manusia, ia masihlah hamba
Tuhan yang harus percaya dan tunduk kepada-Nya, karena Tuhan Maha Pengampun dan Maha Penerima
Taubat.
Prafrasa puisi berdiri aku karya amir hamzah

Dan penafsiran pemahaman secara sederhana puisi “Berdiri Aku” karya Amir Hamzah ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:

Dengan puisinya ini, Amir Hamzah (pengarang) merenung dalam kesendiriannya, dimana pengarang
menunggu/mencari tentang makna hidup (judul puisi). Dimana warna-warni, seluk-beluk, kejadian-
kejadian, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sangat beraneka ragam, corak, dan jenis.
Pengarang mendeskripsikan kehidupan, sebagaimana kehidupan dan hiruk pikuk peristiwa yang terjadi di
laut, pantai, dan gunung (bait 1 dan 2), dan pelangi (bait 3). Lalu dalam kesendiriannya ini, pengarang
mencoba merenung mencari sesuatu yang diidam-idamkan semua manusia. Sesuatu yang dicari dalam
hidup ini, yaitu tentang tujuan yang pasti dan terarah. Dan hal inilah yang menjadi pangkal kehidupan
manusia. Yaitu masa aman, tentram, masa kesejahteraan, dan kebahagiaan (bait 4).
Contoh puisi :

HASRAT JIWA
Karya : Ilham Fatoni

Dalam gelap ku berjalan menerjang samudra


Kapal karam bertengker di hatiku
Membawaku hanyut dalam jiwa para iblis
Lihatlah dia yang selalu bernyanyi
Lagu – lagu yang mengguncang bumi
Pembawa gairah kehidupan
Tak terdengar lagu surgawi dari pulau yang di penuhi dengan ladang anggur itu
Ketika sang mentari menebar cahaya gemilang di angkasa
Mampukah kau mengatakan kepada ufuk timur
Bahwa kau bukanlah bintang yang menjelma menjadi matahari dan bertukar menjadi bulan
Tapi kau adalah langit
Mampukah kau bersombong diri kepada ufuk barat
Bahwa kau adalah pemilik mereka semua
Beginilah ketentuan hukum bagi pelaut dan lautan
Siapa yang merndukan kebebasan
Harus berani terun kedalam kabut dengan hati yang bulat
Seakan menyongsong maut

Anda mungkin juga menyukai