DST Space Maintainer-Sandra
DST Space Maintainer-Sandra
DST Space Maintainer-Sandra
SPACE MAINTAINER
A. PENDAHULUAN
Kehilangan gigi-geligi susu secara dini dapat menyebabkan terjadinya penutupan ruangan
dengan pergerakan ke mesial gigi posterior atau pemindahan ke lingual gigi anterior. Ruangan
yang menyempit ini akan mengganggu erupsi gigi tetap di bawahnya sehingga dapat
mengakibatkan gigi tetap tumbuh dalam posisi yang kurang baik dan susunan gigi pun menjadi
tidak teratur.
Untuk mempertahankan ruangan tersebut dipakai space maintainer, yaitu suatu alat yang
dapat mempertahankan lebar mesio-distal yang diperlukan gigi permanen sampai gigi tersebut
erupsi sempurna. Alat ini juga mempertahankan kontak oklusal yang cukup untuk gigi
antagonisnya sehingga dapat mencegah terjadinya anomali yang lebih parah.
1
Bila tidak ada tulang alveolar yang menutupi mahkota gigi yang akan erupsi dan
ada ruangan yang cukup untuk erupsinya.
Bila ruangan yang ditinggalkan gigi susu mengalami kehilangan dini lebih besar
dari mesio-distal yang diperlukan untuk erupsi gigi penggantinya.
Bila ada diskrepansi yang besar yang memerlukan pencabutan dan perawatan
ortodonti yang akan datang
Bila gigi penggantinya tidak ada secara kongenital dan pada keadaan tersebut
terjadi penutupan ruang.
Bila dibutuhkan ruangan yang lebih besar untuk gigi penggantinya
Kerjasama antara orang tua dan pasien tidak baik
Bila gigi pengganti diharapkan akan erupsi setelah 6 bulan kehilangan gigi susu
Pada pasien dengan oral hygiene yang buruk dan kurang motivasi
2
B. KASUS
Tahun 2011 seorang pasien anak, usia 8 tahun berdomisili di Cereme, atas persetujuan
walinya, dibawa ke BP-RSGM Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sam Ratulangi untuk
dirawat gigi-gigi yang lubang dan dicabut gigi-gigi yang goyang. Pada 16 Januari 2013, pasien
dibawa datang kembali ke BP-RSGM UNSRAT untuk diperiksa gigi-giginya. Semua gigi
berlubang pada rahang bawah telah ditumpat, meskipun demikian, terdapat sisa akar dan gigi
lubang yang besar dan tidak dapat ditambal pada gigi bawah belakang kanan dan kiri. Setelah
didiskusikan dengan instruktur dan mendapat izin dari wali pasien, diputuskan bahwa sisa akar
gigi dan gigi yang tidak dapat dipertahankan tersebut akan dicabut. Dan kemudian dipasang
space maintainer.
Data pasien
Riwayat gigi-geligi :
1. Gigi 75
Lama tidak bergigi → ± 1 bulan yang lalu
Gigi tersebut sudah lama berlubang dan pernah sakit tapi dibiarkan saja dan tidak
dirawat. Gigi tersebut sudah tidak memungkinkan untuk ditambal lagi karena hanya sisa
akar.
2. Gigi 72
Lama tidak bergigi → ± 1 bulan yang lalu
Sebulan yang lalu pada saat pasien datang ke BP-RSGM UNSRAT gigi sudah mobile °3
dan tercabut dengan sendirinya kira- kira 1 bulan yang lalu.
3. Gigi 82
Lama tak bergigi → ± 1 tahun 3 bulan yang lalu.
Saat pasien datang ke BP-RSGM UNSRAT gigi tersebut telah tanggal dan pasien tidak
mengingat sebab gigi tersebut tanggal.
3
4. Gigi 85
Lama tidak bergigi → ± 1 bulan yang lalu
Gigi tersebut sudah lama berlubang dan pernah sakit tapi dibiarkan saja dan tidak
dirawat. Gigi tersebut sudah tidak memungkinkan untuk ditambal lagi karena hanya sisa
akar.
Status Lokalis
Odontogram
PE PE
Keterangan :
O : Belum Erupsi
X : missing
: Amalgam
: GIC
\
4
Analisis Foto
Gambaran Klinis Intra Oral
Rahang Bawah Rahang Atas
Sebelum perawatan
Setelah perawatan
Hasil pemeriksaan:
1. Gigi 55 dan 54 karies superficial di oklusal
Sebelum Sesudah
5
2. Gigi 64 dan 65
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
4. Gigi 72 mobile °3
Sebelum Sesudah
6
5. Gigi 85 sisa akar
Sebelum Sesudah
7
Pengukuran Ruang, Ukuran Benih Gigi dan Jarak Benih
Rumus yang dipakai dalam mengukur lebar mesio-distal dari benih menggunakan rumus
𝑥 𝑦
Huckaba, yaitu [ 𝑥′ = ] dimana :
𝑦′
8
Lebar mesio-distal gigi 46 (model) = 10.82 mm
Lebar mesio-distal gigi 46 (rontgen) = 12.72 mm
Perhitungan :
𝑥 𝑦 𝑥 10.82 68.49
= → 6.33 = 12.72 → 𝑥 = 12.72
𝑥′ 𝑦′
Interpretasi
a) Hasil radiografi pada benih gigi 35 menunjukkan
o Benih gigi 35 masih tertutup tulang alveolar
o Jarak benih gigi sekitar ± 7.25 mm dari gingiva
o Akar gigi belum terbentuk sempurna.
Waktu erupsi normal, gigi 35 menutur tabel erupsi gigi yaitu pada usia 11-12 tahun. Hal
itu berarti, waktu erupsi gigi 35 pada pasien ± 3 tahun lagi dan terdapat tanda-tanda
penyempitan ruang, maka dibutuhkan alat untuk mempertahankan ruangan untuk benih
gigi 35 yang akan erupsi.
b) Hasil radiografi pada benih gigi 32 dan 42:
o Jarak benih gigi 32 ± 2.41 mm dari gingiva.
o Jarak benih gigi 42 ± 4.92 mm dari gingiva.
o Akar gigi belum terbentuk sempurna.
9
Waktu erupsi normal, gigi 32 dan 42 adalah usia 7-8 tahun. Hal itu berarti, pada pasien
seharusnya gigi 32 dan 42 sudah atau sedang erupsi. Namun, karena benih gigi-geligi
tersebut masih dibawah gingiva maka dibutuhkan alat untuk mempertahankan ruang.
c) Hasil radiografi pada benih gigi 45 :
o benih gigi 45 masih tertutup tulang alveolar
o Jarak benih gigi 45 ± 8.30 mm dari gingiva.
o Akar gigi belum terbentuk sempurna.
Waktu erupsi normal, gigi 45 erupsi usia 11-12 tahun. Hal itu berarti, pada pasien
seharusnya masih ± 3 tahun lagi.
Kehilangan dini pada gigi-gigi tersebut memungkinkan terjadinya pergeseran gigi posterior
ke mesial bila tidak segera di cegah. Sehingga berdasarkan pertimbangan tersebut dan dukungan
dari hasil radiograf, maka kasus ini merupakan indikasi space maintainer.
Diagnosis klinik : Premature loss gigi 75 dan 85
Indikasi perawatan : Pro Ortodontik → Removable Space Maintainer
Prognosi : Baik karena pasien kooperatif dan jaringan pendukung alat yang akan dipasang
sehat dan kuat.
Labial Bow
berdiameter 0,8 mm
Adams Clasp
berdiamter 0,7 mm
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Andlaw R.J., Rock W.P. Tanggalnya Gigi Susu Yang Terlalu Cepat. Penerjemah Agus
Daya. Alih Bahasa Lilian Yuwono, Edisi 2. Jakarta: Widya Medika, 1992; 161-67.
2. Brauer J.C. Space Maintenance. In: Brauer J.C., et al. Dentistry For Children, 4th ed.
New York: Mc. Graw-Hill Book, 1959; 341-48.
3. Kennedy D.B. Konservasi Gigi Anak. Penerjemah Narlan Sumawinata, Sri Harini
Sumartono, Edisi 3. Jakarta, 1992; 1-10.
4. Peter N., et al. Orthodontic Diagnosis And Treatment Planning In The Primary Dentition.
J. of Dent. for child, 1995; 25-6.
5. Lidya S.P. Penatalaksanaan Space Maintainer Lepasan Pada Kehilangan Gigi Molar Susu
Bilateral (skripsi). Medan: FKG USU (serial online) 2008 (cited 2012 Feb 15). Available
from: URL: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/8159
12