Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

Secara fisiologis hidung berfungsi sebagai alat respirasi untuk mengatur kondisi udara
dengan mempersiapkan udara inspirasi agar sesuai dengan permukaan paru-paru, pengatur
humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologi lokal.
Dalam hal imunologi lokal, hidung dan sinus paranasal merupakan organ yang berperanan
penting sebagai garis terdepan pertahanan tubuh pada saluran nafas bagian bawah terhadap
mikroorganisme dan bahan-bahan berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. 1,2,3,4
Daya pertahanan spesifik adalah ketika aliran turbulensi udara terhadap bahan-bahan
yang terhirup oleh hidung dan dengan bantuan kerja dari mukus hidung terpelihara dengan
baik, sedangkan daya pertahanan non spesifik adalah daya pembersihan hidung yang bekerja
di dalam rongga hidung yang bertujuan untuk melindungi dan mempertahankan rongga
hidung dari virus, bakteri, jamur ataupun partikel berbahaya lain yang terhirup bersama
udara. Efektifitasnya tergantung pada integritas dari sistem mukosiliar yang disebut sistem
transport mukosiliar, terdiri dari sel-sel silia epitel respiratorius, kelenjar penghasil mukus
dan palut lendir yang dihasilkan oleh sel-sel goblet pada epitel dan kelenjar seromusinosa
submukosa. Tidak ada perbedaan secara struktural dan fungsional antara sel-sel silia dari
hidung dan sinus paranasal.2,3,4,5,6
Transportasi mukosiliar (TMS) adalah proses pengangkutan benda asing ke arah
nasofaring yang sangat ditentukan oleh keadaan gerak silia, palut lendir dan interaksi antara
keduanya. Daya pembersih mukosiliar dapat berkurang oleh karena perubahan komposisi
palut lendir, aktivitas silia yang abnormal, peningkatan sel-sel infeksi, perubahan
histopatologi sel hidung, hambatan sel ekskresi ataupun obstruksi anatomi. Waktu transport
mukosiliar dapat dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, diantaranya iklim, kelembaban,
kebiasaan dan ras. Dalam hal ras, perbedaan luas permukaan mukosa yang berbeda-beda
berdasarkan konstitusi anatomi, dapat juga mempengaruhi waktu transport mukosiliar.3,4,5,6
Terganggunya sistem transport mukosiliar dapat terjadi pada penderita rinosinusitis
baik akut, maupun kronik. Mekanisme etiologi pada rinosinusitis akut terutama gangguan
pada sistem mukosiliar yang disebabkan oleh kuman-kuman patogen dan imunitas pasien.
3,4,5,6,7
2

Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini adalah untuk memberikan tambahan


pengetahuan mengenai pertahanan fisik maupun biokimia dari hidung dan sinus paranasal
terhadap agen infeksius.

Anda mungkin juga menyukai