Anda di halaman 1dari 3

Kronologis Lahirnya HAM Dunia

Pradipa Arya Setya (26)


XII IPA 1

Sejarah HAM di dunia dimulai dari daratan Ratu Elizabeth, Inggris Raya. Selanjutnya, HAM
yang memang menjadi hak dasar manusia, akhirnya dengan mudah diakui dan ditegakkan di
seluruh negara. Perlahan tapi pasti, tidak ada lagi sistem pemerintahan di dunia yang menyalahi
keutuhan HAM. latar belakang pengakuan HAM di dunia banyak dipicu oleh kondisi
bermasyarakat di beberapa negara besar.

1. Inggris

A. Magna Charta Liberium

Inggris mengeluarkan Magna Charta di tahun 1215 Masehi. Di zaman itu, Inggris
dengan banyak negara lain di dunia masih terbagi atas kerajaan-kerajaan besar. Di
Inggris, diterapkan suatu aturan yang membuat raja kebal terhadap hukum. Jadi, raja
berhak membuat hukum namun tidak terikat dengan hukum tersebut. Raja Inggris berhak
menghukum namun tidak boleh dihukum. Pada akhirnya, apapun keputusan Raja Inggris,
beliau selalu benar dan harus ditaati. Inggris raya di abad ke-12 menjadi negara tirani.
Rakyat jelata dan golongan di bawah bangsawan boleh diadili tanpa kesalahan yang
berarti atau bahkan dijebloskan ke penjara tanpa mengalami proses peradilan terlebih
dahulu. Memang tidak dapat diterima oleh setiap orang, namun setiap warga Inggris
harus tunduk kepada perintah raja, benar atau salah.

Di tahun 1215, kaum bangsawan yang berada di bawah raja mulai menyadari
ketidak adilan kondisi ini. Akhirnya mereka berusaha melakukan penuntutan dengan cara
menekan raja. Golongan mana lagi yang dapat didengar suaranya oleh raja jika bukan
para bangsawan. Penuntutan ini berhasil melahirkan piagam Magna Charta Libertatum.
Magna Charta Libertatum berisikan larangan-larangan penghukuman sewenang-wenang,
penahanan tanpa pengadilan serta perampasan hak milik perseorangan tanpa pembelaan.
Sehingga dengan disetujuinya Magna Charta Libertatum oleh raja dan para bangsawan,
hak asasi mulai berjalan di lingkungan mereka. Jadi, hanya golongan merekalah yang
mendapat jaminan keadilan hukum. Golongan lainnya belum dimasukkan ke dalam
perjanjian ini. Sehingga kehidupan mereka tetap sama. Walau bagaimanapun juga, Magna
Charta tetap menjadi tonggak awal penegakan HAM di dunia. Sekalipun ikatan perjanjian
HAM hanya melingkupi orang-orang papan atas di Inggris. Raja Inggris yang bijak
tersebut bernama Raja John –yang memerintah Kerajaan Inggris di abad ke-12.
Selanjutnya, sebagai wujud nyata tindak lanjut dari Magna Charta, di tahun 1679, para
tahanan yang ditahan sebelum Magna Charta menjadi kesepakatan mulai dihadapkan
kepada raja. Kali ini bukan untuk disiksa atau dihakimi lagi. Mereka mendapatkan
kepastian alasan penahanan selama bertahun-tahun. Sehingga para tahanan tanpa
pengadilan yang dulunya diseret paksa masuk penjara mulai dapat menerima keadaan dan
tidak lagi hidup dalam kebencian.

B. Habeas Corpus Act

Tentunya rasa benci, dendam, dan ingin melakukan pembalasan terhadap raja
Inggris yang semena-mena pernah timbul di hati para pesakitan. Namun sejak
diterbitkannya Habeas Corpus Act tahun 1679, tidak ada lagi perseteruan berarti antara
keluarga para pesakitan dengan raja. Karena segalanya telah dijelaskan secara gamblang.
Sementara itu, orang yang ditahan tanpa alasan boleh saja masuk ke penjara tanpa
menerima penjelasan. Dengan syarat, orang tersebut harus menerima penjelasan dari
hakim maksimal 3 hari setelah dia menjadi penghuni penjara. Ketentuan ini menjadi
bukti penegakan HAM di Inggris.

C. Bill of Rights

Di tahun 1689, Inggris mengeluarkan akta HAM lagi yang dinamai Bill of Rights.
Akta penandatanganan ini membatasi kekuasaan raja yang masih tergolong absolut. Lagi-
lagi yang berusaha memperjuangkan dikeluarkannya akta Bill of Rights adalah golongan
bangsawan. Mereka meminta raja tidak dikebalkan hukum. Bagaimanapun juga, raja
sangat mungkin melakukan kesalahan karena beliau hanyalah manusia biasa. Ketika raja
melakukan kesalahan, hukum yang berlaku harus menghukum sesuai pelanggaran yang
dilakukan raja. Selain itu, raja tidak lagi berhak semena-mena menyiapkan pasukan
kecuali dalam kondisi siaga perang. Raja adalah pemimpin pemerintahan yang harus
mempertanggungjawabkan tugasnya di hadapan parlemen Inggris. Karena telah
menyangkut hak-hak parlementer, piagam Bill of Rights dianggap sebagai piagam
modern pertama di dunia. Terlepas dari prakteknya yang hanya berlaku untuk para
bangsawan berjenis kelamin laki-laki saja.
2. Amerika Serikat

Setelah mulai berkembang baik di Britania Raya alias Inggris, Hak Asasi Manusia mulai
dikembangkan di negara lain. Tepatnya United States of America (U.S.A) yang waktu itu
masih menjadi negara muda. Amerika Serikat di awal kemerdekaannya sangat terinspirasi
dengan pemikiran-pemikiran Jean Jacques Rousseau, John Locke serta Mountesquieu.
Sehingga Amerika Serikat memasukkan pendapat mereka mengenai hak asasi manusia ke
dalam dasar negara. 4 Maret 1789 menjadi tanggal yang penting bagi sejarah HAM di
Amerika Serikat. Pada tahun tersebut, Amerika Serikat resmi memasukkan aturan HAM yang
bersumber dari pendapat filsuf terkenal di atas ke dalam Undang-undang Dasar Negaranya.
Padahal semua filsuf yang menjadi sumber inspirasi mereka tidak ada yang asli warga negara
Amerika Serikat. Namun kebenaran pemikiran mereka tentang hak dasar manusia sejak di
dalam perut ibunya berhasil memikat hati para pendiri Amerika Serikat yang ingin
menghapuskan pembelengguan hak manusia atas manusia lainnya. Di Amerika, HAM
dikenal dengan nama The American Declaration of Independence. Beberapa perkembangan
HAM di Amerika terus terjadi hingga melahirkan deklarasi-deklarasi lain yang lebih detail
menguraikan hak asasi manusia beserta perlindungannya. Hal ini dibuktikan dengan The
French Declaration 1789 sebagai dasar The Rule of Law. HAM di Amerika Serikat ini sudah
berkembang lebih kompleks daripada HAM di Inggris Raya. Di Amerika, melalui The Rule
of Law-nya, kebebasan beragama, kebebasan atas hak milik, hingga kebebasan memilih
kewarganegaraan. Presiden Franklin D. Roosevelt sendiri sangat mendukung penegakan
HAM di Amerika Serikat. Pidatonya mengenai pengakuan HAM tanggal 6 Januari 1941
menjadi saksi sejarah HAM di Amerika Serikat

Penyebaran HAM di Dunia Internasional

Setelah jejak Inggris diikuti oleh Amerika Serikat, HAM semakin memikat banyak
negara. Fitrahnya memang manusia semuanya sama di mata Tuhan, apalagi di mata hukum yang
hanya buatan manusia. HAM juga melindungi hak-hak dasar manusia yang masih sering
diabaikan karena seseorang terlahir di keluarga kalangan bawah yang tentunya itu takdir Tuhan
diluar kendali manusia. Di waktu-waktu itulah dunia sedang berada di masa kelam. Perang telah
menumbuhkan kebencian dan dendam antar sesama manusia. Rasisme, kejahatan genosida, dan
kejahatan luar biasa lain banyak terjadi di muka bumi. Tidak ada seorang manusia pun yang
dapat menjamin keadaan akan segera tenang. Secara alamiah manusia lebih menyukai
perdamaian dibandingkan perang yang meminta tumbal nyata dan biaya yang tidak sedikit.
Seusainya perang dunia II yang sangat dahsyat, HAM diakui secara internasional. Melalui
United Nation Organization (UNO) alias PBB yang menjadi payung atas banyak negara dari
beberapa benua, HAM diakui secara resmi.

Anda mungkin juga menyukai