a. Konferensi Atlantik
Piagam Atlantik (Atlantic Charter) merupakan naskah pertama yang kemudian menjadi dasar
bagi terbentuknya PBB. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Perdana Menteri Winston Churchill
(Perdana Menteri Inggris) dan Presiden F.D. Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) mengadakan
pertemuan di atas geladak kapal USS Augusta di Teluk New Foundland perairan Samudra
Atlantik. Kedua kepala pemerintahan itu menandatangani Piagam Altantic atau Atlantic
Charter. Piagam ini kemudian menjadi dasar bagi terwujudnya PBB.
Magna Carta (Latin untuk "Piagam Besar") adalah piagam yang dikeluarkan di Inggris pada
tanggal 15 Juni 1215 yang membatasi monarki Inggris, sejak masa Raja John, dari kekuasaan
absolut.
Magna Carta adalah hasil dari perselisihan antara Paus, Raja John, dan baronnya atas hak-hak
raja: Magna Carta mengharuskan raja untuk membatalkan beberapa hak dan menghargai
beberapa prosedur legal, dan untuk menerima bahwa keinginan raja dapat dibatasi oleh hukum.
Magna Carta adalah langkah pertama dalam proses sejarah yang panjang yang menuju ke
pembuatan hukum konstitusional.
1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan
Gereja Inggris.
2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak.
3. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.
4. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah.
5. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa
perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.
6. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan
mengoreksi kesalahannya.
Magna Carta dianggap sebagai lambang perjuangan hak-hak asasi manusia, dan dianggap
sebagai tonggak perjuangan lahirnya hak asasi manusia.