Semester Ganjil
BAB 1
TINJAUAN UMUM
MATA PELAJARAN KARAWITAN 1
Deskripsi
Karawitan I ini merupakan materi dari Mata pelajaran Seni Budaya tingkat
SMA pada sub Seni Musik. Materi Karawitan I berkaitan dengan pengenalan “Titi
Laras” dan pengenalan bentuk – bentuk gendhing dalam Karawitan meliputi :
Gangsaran dan Lancaran, beserta garap “tabuhan pada ricikan” yang berkaitan
dengan bentuk gendhingnya.
Tujuan Umum
Tujuan umum dari Mata Pelajaran Karawitan I ini yaitu, setelah
menyelesaikan mata pelajaran ini siswa memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dalam berkarawitan yang kemudian dapat mengikuti Mata Pelajaran
berikutnya yaitu Karawitan II.
BAB II
TITI LARAS
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang “Titi Laras”. Materi yang
akan dibahas meliputi Pengertian, macam Titi Laras, dan mempraktikan. Dengan
pemahaman dan penguasaan Titi Laras, akan mempermudah kita dalam
membaca teks notasi gendhing, tembang, gerong, maupun lagon.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan Titi Laras dalam hal ini adalah notasi yang
dipergunakan didalam gamelan. Khususnya mengenai gamelan Jawa Tengah,
notasi yang populer berlaku dewasa ini adalah notasi KEPATIHAN. (Soeroso,
1975:18)
Mula mula gamelan diciptakan oleh para leluhur hingga jaman Kerajaan
Jenggala Prabu Jayalengkara hingga menurun kepada cucu buyutnya yaitu Raden
Panji Inukertapati. Gamelan terdiri dari beberapa cicikan (instrumen) yang
berdasarkan pada “laras” (bunyi) yaitu laras Slendro dan Pelog.
Pada dasarnya karawitan adalah bunyi – bunyian yang ditimbulkan dari
gamelan yang membentuk suatu pola lagu tertentu yang belum ternotasi.
Jaman kuno, Bunyi / laras tersebut mula – mula disebut dengan “ondho”
atau “rante” yang berbunyi “dhung, dhang, dhing, dhong, dheng” ada juga yang
berbunyi “nung, nang, ning, nung, neng”. Uraian diatas sesuai dengan sejarah
Karawitan yang menyebutkan bahwa nada gamelan mula – mula pada jaman
Kerajaan Jenggala masa Raden Panji Inukertapati hanya terdapat 5 nada.
Laras pada gamelan ada 2 macam yaitu Laras Slendro dan Pelog. Pada
masa pemerintahan Sinuwun Susuhunan X di Kerajaan Surakarta sekitar tahun
1874, Kanjeng Raden Adipati Sastradiningrat IV menyempurnakan pemahaman
karawitan dan penyempurnaan penulisan notasi yang dipercayakan kepada Abdi
dalem Niyaga Kepatihan Kyai Demang Warsa Pradangga I, menurut serat WEDHA
PRADANGGA karya R.T Warsadiningrat dengan Prajapangrawit.
Berikut titilaras gamelan slendro dan Pelog yang telah disempurnakan
menjadi “Notasi Kepatihan”.
Titi laras Slendro
Notasi Kepatihan Dulu dibaca Sekarang dibaca
1 Barang Ji
2 Gulu Ro
3 Dhadha Lu
5 Lima Ma
6 Enem Nem
1 Barang Cilik Ji cilik
(Soeroso, 1975:18)
(Soeroso, 1975:19)
Solmisasi : do re mi fa sol la si
do
Jarak
Interfal : 1 1 ½ ½ 1 ½
½
Pelog Nem : y u 1 2 3 4 5 6
Pelog Br : 3 4 5 6 7 ! @ #
Slendro : y 1 2 3 5 6
E. Latihan
Bunyikan dengan laras Pelog, ketukan 4/4
.123 .653 123. 5321
.123 .653 123. 5321
.!!! 656! .!!! 6545
.665 .665 123. 5321
1231 1231 6.6. 1231
Bunyikan dengan laras Slendro, ketukan 4/4
.556 !556 !552 3533
.222 2553 2132 1y1t
ty12 1y1t ty12 1y1t
.... 5523 .y21 .y.t
F. Lagon SURAK – SURAK, PL. Pathet, Nem
...5 .653 .215 .421
Su - rak su-rak ma-neng-ker gu-mu-ruh
...5 .653 .215 .421
Su - rak su-rak ma-neng-ker gu-mu-ruh
...1 3215 ...6 4565
Swa - ra-ning wa-dya gu - myak gem-bi-ra
...6 456! .6.5 .4.2
Prang Bra-ta-yu-dha pra Pan - dha - wa
..6. 565@ .!65 .645
Re - but ne-ga-ra Ngas-ti-na ba-la-ne
..6. 565@ .!65 .431
Ku - ra-wa gu-gur ma-dya-ning pa-la-gan
.... .ty1 .... .ty1
Pan-dha-wa Pan-dha-wa
.... .ty1 y1y1 2321
Pan-dha-wa ung-gu-ling prang Bra-ta-
yu-dha
BAB III
GENDHING GANGSARAN
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang bentuk gendhing. Materi
yang akan dibahas meliputi Pengertian, pola gendhing gangsaran, dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi, akan mempermudah
kita dalam membaca teks notasi gendhing, dan menafsir jalanya gendhing
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Gendhing merupakan suatu lagu yang bersifat instrumental yang dihasilkan
dari tabuhan karawitan. Gendhing mempunyai bermacam – macam ragam bentuk
sesuai dengan corak lagunya. Suatu bentuk gendhing dapat tampak pada
penulisan notasinya berdasarkan jalanya sajian suatu gendhing tertentu.
Sebelum masuk dalam pembahasan lebih lanjut, alangkah baiknya kita
mengenal arti dadri beberapa istilah berikut :
1. Gatra : setiap empat ketuk dalam penulisan notasi balungan
2. Balungan : ricikan pada gamelan yang bersifat melodi (demung, saron, dan
slenthem )
Dalam penulisan notasi gendhing harus dilakukan pemisahan setiap empat
ketuk balungan gendhing, dan dalam satu baris terdiri dari 4 gatra.
Contoh :
Balungan :21yt 21yt .656 21yt
Gatra 1 Gatra 2 Gatra
3 Gatra 4
Ketukan 4/4 : 1 2 3 4 1234 1234 1234
Bentuk gendhing ditentukan oleh jatuhnya “Gong” yang diikuti jalanya
instrumen lainnya yaitu “kethuk”, “Kenong”, dan “Kempul”.
Pada bentuk Gendhing Gangsaran, penulisannya sebagai berikut :
. 2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . ng2
Keterangan simbol :
= : kethuk
n : kenong
p : kempul
g : gong
B. Gendhing Gangsaran
Gendhing Gangsaran yaitu suatu bentuk gendhing yang mempunyai pola
tabuhan 4/4 yang dalam istilah karawitan disebut dengan “Irama Siji”, yang terdiri
dari 8 balungan yang selalu diakhiri dengan Gong. Selain itu Gendhing Gangsaran
mempunyai ciri pola tabuhan ricikan sebagai berikut :
. . . n. =. =p. . n. =. =p. . n. =. =p. . ng.
- Terdapat 4 kenongan dan 3 kempulan
- Kethuk dimulai pada gatra ke 2 dengan pola mengikuti jalanya kempul yaitu pada
ketukan kedua dan ke tiga.
- Pada gatra ke empat diakhiri dengan Gong.
Gendhing Gangsaran tidak begitu banyak ragamnya. Pada umumnya
mempunyai susunan balungan yang sama. Yang sering dipakai adalah jenis
Gangsaran “ro” dan Gangsaran “Lu”. Sedangkan contoh ragam Gangsaran
sebagai berikut :
.6.n6 =.=p6.n6 =.=p6.n6 =.=p6.ng6
...n6 =.=p5.n6 =.=p2.n3 =.=p5.ng6
..3n2 =y=p.3n2 =y=p.3n2 =y=p.3ng2
C. Latihan
.2.n2 =.=p2.n2 =.=p2.n2 =.=p2.ng2
.6.n6 =.=p6.n6 =.=p6.n6 =.=p6.ng6
...n6 =.=p5.n6 =.=p2.n3 =.=p5.ng6
..3n2 =y=p.3n2 =y=p.3n2 =y=p.3ng2
BAB IV
Tehnik Tabuhan
Bonang Barung dan Bonang Penerus
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik tabuhan bonang.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi, ragam tehnik tabuhan dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi, akan mempermudah
kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Bonang merupakan salah satu ricikan pada gamelan yang berjenis pencon,
mempunyai fungsi sebagai pembuka gendhing pada jenis gendhing bonangan dan
sebagai penghias jalanya suatu gendhing.
Bonang ditinjau dari bentuk nya terdapat dua jenis yaitu Bonang Barung
dan Bonang Penerus. Pada sistem karawitan, bonang mempunyai peran yang
cukup membantu dalam menambah rasa keindahan dalam suatu sajian gendhing.
Cara menabuh Bonang dengan menggunakan dua tabuh. Adapun susunan
Bonang Barung laras pelog dalam satu “pangkon” sebagai berikut :
4 6 5 3 2 1 7
7 1 2 3 5 6 4
6 5 3 2 1 1
1 2 3 5 6 1
B. Ragam tehnik Bonangan barung
Mengingat fungsi dari pada Bonang adalah menghias jalanya sajian gendhing,
maka ricikan Bonang Barung mempunyai pola tehnik tersendiri untuk dapat
memperindah gendhing tersebut. Berikut macam tehnik tabuhan Bonang Barung :
1. Mbalung
2. Mipil lamba mlaku
3. Mipil rangkep mlaku
4. Cegatan nggembyang
5. Cegatan tunggal
6. Nduduk nggembyang
7. Nduduk tunggal
8. Mipil lamba nibani
9. Mipil rangkep nibani
10. Imbalan
11. Klenangan
12. Sekaran
13. grambyangan
2 3 5 6
--- --- --- ---
2 3 5 6
E. Ragam lain pola tabuhan Bonang Baraung Dan Bonang Penerus dalam
sajian Gendhing Gangsaran.
- Tehnik Klenangan
Tehnik Klenangan yaitu kolaborasi antara Bonang Barung Dan Bonang
Penerus sehingga membuat suatu pola lagu bonangan tersendiri. Contoh sebagai
berikut :
Balungan : . 2 . 2 . 2 . 2
Bng Br : w e . . w e . . w e . . w e . .
Bng Pnr :. . 5 6 . . 5 6 . . 5 6 . . 5 6
F. Latihan
BAB V
Kendhangan Gendhing Gangsaran
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik Kendhangan pada
garap Gendhing Gangsaran. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi,
pola Kendhangan dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan
materi, akan mempermudah kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Kendhang merupakan salah satu ricikan vital yang terdapat pada
seperangkat alat musik gamelan. Kendhang mempunyai spesifik tersindiri dalam
peranannya maupun pada tehnik menabuhnya. Kendhang tidak dibunyikan
dengan menggunakan alat pukul (tabuh), melainkan dibunyikan dengan
menggunakan tangan.
Kendhang merupakan ricikan utama dalam karawitan karena mempunyaio
fungsi pengendali dalam jalanya sebuah gendhing. Kendhang mempunyai peranan
sebagai berikut :
- Bukani (membuka)
- Nyuwuk (menghentikan)
- Nyirep (memperpelan/volume)
- Nyeseg (mempercepat)
- Namban (memperpelan)
Buka : I .IMgC
Baku : .I.I .SC.I .C.I .C.gC
Seseg : .MII .C.I .C.I .C.gC
Tamban : .I.I .J.C .I.I .C.gC
Suwuk : .I.I .C.I C..C ...g.
Keterangan :
I : dibaca tak
M : dibaca ket
C : dibaca dha
J : dibaca tlang
C. Latihan
Buka: I . I M gC
BAB VI
Praktik Gendhing Gangsaran
Pendahuluan
Pada bagian bab ini, kita akan mengevaluasi hasil belajar kita mulai dari
bab pertama hingga pada bab lima. kemudian akan diambil nilai ujian praktik
sebagai penilaian akhir semester. Berikut materi ujian dan blangko penilaiannya :
1. Gendhing Gangsaran Ro
2. Gendhing Gangsaran variasi Ro
3. Gendhing Gangsaran Nem
4. Gendhing Gangsaran variasi Nem
5. Gendhing Gangsaran Ji
6. Gendhing Gangsaran variasi Ji
Batu, ..........................
Pengajar,
...................................
Keterangan :
1. Ujian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa
2. Kelompok boleh terdiri dari campuran siswa putra dan putri
3. Pada saat ujian wajib menyerahkan blangko ini sebagai lembar penilaian. Satu
kelompok satu blangko.
4. Penilaian vokal dilakukan secara kelompok
Semester Genap
BAB I
TINJAUAN UMUM
MATA PELAJARAN KARAWITAN II
Deskripsi
Karawitan II ini merupakan materi dari Mata pelajaran Seni Budaya tingkat
SMA pada sub Seni Musik. Materi Karawitan II berkaitan dengan pengenalan
bentuk – bentuk gendhing dalam Karawitan meliputi : bentuk “lancaran balungan
nibani” dan “balungan mlaku”
BAB II
Bentuk Lancaran
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang bentuk gendhing lancaran.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk gendhing, ciri – ciri, dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan tehnik yang telah didapat
pada semester sebelumya, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi
gendhing, menafsir, dan mempraktikannya.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan Gendhing Lancaran adalah suatu bentuk gendhing
yang pada setiap 4 gatra terdiri dari 4 kenongan dan 3 kempulan yang diakhiri
dengan gong. Pada gendhing lancaran dapat disajikan dengan 3 macam irama
yaitu, irama siji, irama loro, dan irama telu.
Berikut contoh skema gendhing lancaran :
=. . =. n. =. p. =. n. =. p. =. n. =. p. =. ng.
B. Irama dan Bentuk
Irama yang dimaksut dalam karawitan adalah tempo dalam jalannya sajian
gendhing. Irama siji juga disebut irama “mlaku” dengan ketukan 4/4 jika pada
birama lagu. Pada gendhing lancaran, terdapat dua macam model tabuhan yaitu
disebut dengan model “Balungan Mlaku” dan “Balungan Nibani”.
Balungan Mlaku adalah dimana pada setiap gatra diisi dengan empat
balungan gendhing. Contoh sebagai berikut :
=! 6 =5 n3 =! p6 =5 n3 =! p6 =5 n3 =2 p3 =2 ng1
Sedangkan balungan nibani adalah dimana pada setiap gatra hanya terdapat
dua balungan gendhing. Contoh sebagai berikut :
=. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p2 =. ng1
C. Lancaran Manyar Sewu, Slendro Pathet Manyura
Lancaran Manyar Sewu adalah salah satu gendhing dalam karawitan yang
berbentuk Lancaran Balungan Nibani.
Berikut teks notasinya :
D. Jalannya gendhing
Lancaran Manyar Sewu diawali dengan buka gendhing yang dilakukan oleh
ricikan Bonang Barung dengan teknik tabuhan “mBalung”. Mbalung adalah tehnik
tabuhan pada bonang, dimana bonang ditabuh dengan tidak bersamaan.
Ricikan lain mulai ditabuh ketika bonang barung sudah “Nggembyang” pada
bagian buka, secara bersamaan.
Gendhing lancaran Manyar Sewu dapat disajikan beberapa kali “gongan”.
Ketika akan disuwuk, gendhing harus di”seseg – kan”terlebih dahulu, dan pada
bagian baris terakhir, gendhing disuwuk oleh kendhang secara “tamban”, atau
“gropak”.
- “tamban” adalah model suwuk pada gendhing dengan cara perlahan – lahan.
- “Gropak” adalah model suwuk pada gendhing dengan cara cepat.
F. Latihan
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang bentuk gendhing lancaran.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk gendhing, ciri – ciri, dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan tehnik yang telah didapat
pada semester sebelumya, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi
gendhing, menafsir, dan mempraktikannya.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan Gendhing Lancaran irama 2 adalah suatu garap
jalanya sajian gendhing yang berkenaan dengan tempo. Yang dimaksut dengan
irama 2 adalah pada sajian gendhing menggunakan ketukan ½ yang
mengakibatkan, pada setiap gatra gendhing menjadi dua kali lipatnya sehingga
menjadi 4 pukulan balungan gendhing. Berikut contoh penotasiannya:
Irama 1 dengan irama 1/1 :
=. 2 =. n3 =. p2 =. n3 =. p1 =. n2 =. p3 =. gn2
Irama 2 dengan irama 1/2 :
=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =y p1 =3 n2 =5 p3 =5 ng2
B. Lancaran Manyar Sewu, Sl. Manyura, irama 2
Garap irama 1
Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
.6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
.3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
.!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3
Garap irama 2
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =6 p3 =6 ng5
6365 6365 6365 3 1 3 g2
3132 3132 3132 ! 5 ! g6
!5!6 !5!6 !5!6 5 2 5 g3
C. Garap irama 3
irama 3 adalah bilamana pada sajian gendhing menggunakan irama ¼
pada bentuk gendhing lancaran. Sehingga dalam 1 gatra balungan nibani menjadi
8 ketukan balungan mlaku, yang ditandai dengan letak kenong pertama terdapat di
balungan gendhing yang ke delapan.
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
6 =5 3 2 3 =5 2 n3 6 =5 3 p2 3 =5 2 n3
6 5 3 p2 3 5 2 n3 6 6 5 p3 5 6 3 ng5
!653 5635 !653 5635
!653 5635 3321 2 3 1 g2
5321 2312 5321 2312
5321 2312 !!65 6 ! 5 g6
2165 6!56 2165 6!56
2165 6!56 5532 3 5 2 g3
D. Latian
Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
.6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
.3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
.!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3
Bila menjadi irama 2 : 5 2 5 g3
Garap irama 2
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =6 p3 =6 ng5
6365 6365 6365 3 1 3 g2
3132 3132 3132 ! 5 ! g6
!5!6 !5!6 !5!6 5 2 5 g3
Bila menjadi irama 3 : ` 5532 352g3
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
6 =5 3 2 3 =5 2 n3 6 =5 3 p2 3 =5 2 n3
6 5 3 p2 3 5 2 n3 6 6 5 p3 5 6 3 ng5
!653 5635 !653 5635
!653 5635 3321 2 3 1 g2
5321 2312 5321 2312
5321 2312 !!65 6 ! 5 g6
2165 6!56 2165 6!56
2165 6!56 5532 3 5 2 g3
BAB IV
Tehnik Tabuhan
Bonang Barung dan Bonang Penerus Pada Gendhing Lancaran
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik tabuhan bonang.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi, ragam tehnik tabuhan dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi, akan mempermudah
kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Bonang merupakan salah satu ricikan pada gamelan yang berjenis pencon,
mempunyai fungsi sebagai pembuka gendhing pada jenis gendhing bonangan dan
sebagai penghias jalanya suatu gendhing.
Bonang ditinjau dari bentuk nya terdapat dua jenis yaitu Bonang Barung
dan Bonang Penerus. Pada sistem karawitan, bonang mempunyai peran yang
cukup membantu dalam menambah rasa keindahan dalam suatu sajian gendhing.
Cara menabuh Bonang dengan menggunakan dua tabuh. Adapun susunan
Bonang Barung laras pelog dalam satu “pangkon” sebagai berikut :
4 6 5 3 2 1 7
7 1 2 3 5 6 4
6 5 3 2 1 2
1 2 3 5 6 1
Bal : 2 1 2 3 2 1 2 y 2 1 2 3 2 1 2 6
BB : 2121 2323 2121 2y2y 2121 2323 2121 2y2y
BP : 212.212.232.232. 212.212.2y2.2y2. 212.212.232.232. 212.212.2y2.2y2.
D. Latihan
Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
BB : 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 5/5 5/5
BP : 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 5/5 5/5 5/5
.6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
.3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
.!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3
Bila menjadi irama 2 : 5 2 5 g3
Garap irama 2
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =6 p3 =6 ng5
BB
: 5252 5353 5252 5353 5252 5353 6363 656
5
BP : 525.525. 535.535. 525.525. 535.535. 525.525.
535.535. 636.636. 656.656.
6365 6365 6365 3 1 3 g2
3132 3132 3132 ! 5 ! g6
!5!6 !5!6 !5!6 5 2 5 g3
Bila menjadi irama 3 : ` 5532 352g3
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
6 =5 3 2 3 =5 2 n3 6 =5 3 p2 3 =5 2 n3
6 5 3 p2 3 5 2 n3 6 6 5 p3 5 6 3 ng5
!653 5635 !653 5635
!653 5635 3321 2 3 1 g2
5321 2312 5321 2312
5321 2312 !!65 6 ! 5 g6
2165 6!56 2165 6!56
2165 6!56 5532 3 5 2 g3
BAB V
Kendhangan Gendhing Lancaran
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik Kendhangan pada
garap Gendhing Lancaran. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi,
pola Kendhangan dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan
materi, akan mempermudah kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.
Penyajian
C. Pengertian
Kendhang merupakan salah satu ricikan vital yang terdapat pada
seperangkat alat musik gamelan. Kendhang mempunyai spesifik tersindiri dalam
peranannya maupun pada tehnik menabuhnya. Kendhang tidak dibunyikan
dengan menggunakan alat pukul (tabuh), melainkan dibunyikan dengan
menggunakan tangan.
Kendhang merupakan ricikan utama dalam karawitan karena mempunyaio
fungsi pengendali dalam jalanya sebuah gendhing. Kendhang mempunyai peranan
sebagai berikut :
- Bukani (membuka)
- Nyuwuk (menghentikan)
- Nyirep (memperpelan/volume)
- Nyeseg (mempercepat)
- Namban (memperpelan)
Keterangan :
I : dibaca tak
P : dibaca thung
C : dibaca dha
C. Latihan
Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
Siaga : . 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
Baku : .6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
Baku : .3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
Salahan/: .!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3
Suwuk
Garap irama 2
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =6 p3 =6 ng5
6365 6365 6365 3 1 3 g2
3132 3132 3132 ! 5 ! g6
!5!6 !5!6 !5!6 5 2 5 g3
Bila menjadi irama 3 : `
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
6 =5 3 2 3 =5 2 n3 6 =5 3 p2 3 =5 2 n3
6 5 3 p2 3 5 2 n3 6 6 5 p3 5 6 3 ng5
!653 5635 !653 5635
!653 5635 3321 2 3 1 g2
5321 2312 5321 2312
5321 2312 !!65 6 ! 5 g6
2165 6!56 2165 6!56
2165 6!56 5532 3 5 2 g3
BAB VI
Praktik Gendhing Lancaran
Pendahuluan
Pada bagian bab ini, kita akan mengevaluasi hasil belajar kita mulai dari
bab pertama hingga pada bab lima. kemudian akan diambil nilai ujian praktik
sebagai penilaian akhir semester. Berikut materi ujian dan blangko penilaiannya :
1. Lcr. Manyar Sewu, Sl. pth. Myr
2. Lcr. Runtung – Runtung, Pl. pth. Nem
Batu, ..........................
Pengajar,
...................................
Keterangan :
1. Ujian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa
2. Kelompok boleh terdiri dari campuran siswa putra dan putri
3. Pada saat ujian wajib menyerahkan blangko ini sebagai lembar penilaian. Satu
kelompok satu blangko.
4. Pada penilaian pilihan, memilih ricikan Kenong atau Kempul.
Semester Ganjil
BAB 1
TINJAUAN UMUM
MATA PELAJARAN KARAWITAN III
Deskripsi
Karawitan III ini merupakan materi dari Mata pelajaran Seni Budaya tingkat
SMA pada sub Seni Musik. Materi Karawitan III berkaitan dengan pengenalan
Musik Gubahan dan pengenalan bentuk – bentuk gendhing dalam Karawitan
meliputi : Ladrangan dan Ketawang, beserta garap “tabuhan pada ricikan” yang
berkaitan dengan bentuk gendhingnya.
Tujuan Umum
Tujuan umum dari Mata Pelajaran Karawitan III ini yaitu, setelah
menyelesaikan mata pelajaran ini siswa memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dalam berkarawitan yang kemudian dapat mengikuti Mata Pelajaran
berikutnya yaitu Karawitan IV.
BAB II
Pathet Dan Bentuk Gendhing Ladrangan
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang “Pathet” dan bentuk
Gendhing Ladrangan. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk
gendhing, dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi
karawitan 1 dan 2, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi
gendhing, tembang, gerong, maupun lagon.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan “Pathet” adalah merupakan suatu acuan dasar pada tangga nada dalam
karawitan. Pathet merupakan pengaturan nada gamelan atau musik tradisional Jawa. Pathet berlaku dalam
laras gamelan pelog maupun slendro. Pathet memberikan keindahan dan harmonisasi pukulan
gamelan. Setiap pathet memiliki urutan nada tersendiri yang berbeda satu dengan yang lain. Dalam pentas
pewayangan pathet memberikan tanda waktu dan adegan yang sedang berlangsung. Pembatasan nada
beserta pengaturannya mengandung makna filosofis dalam budaya Jawa terutama dalam pementasan
wayang. Dalam pertunjukan wayang di Surakarta secara umum dikenal tiga pathet yaitu, nem, sanga,
danmanyura.
Seorang penabuh gamelan selalu mengikuti aturan pathet
B. Jenis dan Penggunaan Pathet
Menurut jenisnya, secara umum terdapat beberapa pathet untuk laras pelog dan slendro. Adapun
jenis pathet dalam laras slendro adalah sebagai berikut:
Slendro
o Nem : 6-5-3-2
o Sanga : 2-1-6-5
o Manyura : 3-2-1-6
Sementara pathet untuk laras slendro adalah sebagai berikut :
Pélog
o Lima : 5-4-2-1 (lama) atau 5-3-2-1 (baru)
o Nem : 2-1-6-5
o Barang : 3-2-7-6
2 =1 2 3 2 =1 2 ny 3 -3 . p. 6 =5 3 n2
5 6 5 p3 2 =1 2 ny 2 =1 2 p3 2 =1 2 ng6
E. Gendhing Ladrang
Setelah mengetahui pengertian bentuk ladrang dan skemanya, berikut
disajikan notasi gendhing klasik berbentuk ladrang :
BAB III
Gerong
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang “Gerong”. Materi yang akan
dibahas meliputi Pengertian, bentuk gerong, dan mempraktikan. Dengan
pemahaman dan penguasaan materi “titi laras” pada materi karawitan I, akan
mempermudah kita dalam membaca teks notasi gerong yang akan kita pelajari.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan “Gerong” adalah vokal lagu yang terdapat pada
gendhing. Berbeda dengan lagon. Jika “lagon” ialah bentuk tembang atau lagu
yang terdapat pada gendhing – gendhing dolanan. Contoh : Gerongan Ktw,
Subakastawa, Sl. Sanga, ldr. Slamet, Sl. Myr, Gdh. Gambirsawit, SL. Sanga, dan
lain – lain.
“Gerong” biasa diindentifikasikan dengan “wirasawara”/”penggerong”,
pelantun vocal pria pada karawitan. Sedangkan pelantun vokal putri disebut
“swarawati”/”pesinden”. Berikut contoh gerongan pada gendhing Ladrang
Slamet, Sl. Manyura
B. Gerongan Ladrang Slamet, Sl. Manyura
.... 6 6 jz6c! 5 .6!@ j.# zj!x@c! 6
Pa-ra be-sang sma-
ra ba - ngun
Gar-wa Sang Sin - du –
ra Pra - bu
Sem-bung la-ngu mung –
gwing gu - nung
.... # # jz#c@ ! . @ jz!c63 . jz2x5x c3 2
Se-pat domba ka-
li o - ya
Wi-ca-ra ma - wa ka -
ra - na
Ku-nir wis-ma kem-
bang rek - ta
.... 6 6 zj6c! 5 .6!@ j.# zj!x@c! 6
A-ja do - lan lan
wong pri - ya
A-ja do - lan lan wa -
ni - ta
Aja nggugu ujar ira
..!@ j!6 jz3x5c3 2 . . jz3c5 3 . jz1x2x c1 y
Gu-ra meh no - ra pra -
sa - ja
Tan nya - ta a - sring ka -
tar - ka
Wong la - nang sok a -
sring ci - dra
BAB IV
Tehnik Tabuhan
Bonang Barung dan Bonang Penerus Pada Gendhing Lancaran
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik tabuhan bonang.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi, ragam tehnik tabuhan dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi, akan mempermudah
kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Bonang merupakan salah satu ricikan pada gamelan yang berjenis pencon,
mempunyai fungsi sebagai pembuka gendhing pada jenis gendhing bonangan dan
sebagai penghias jalanya suatu gendhing.
Bonang ditinjau dari bentuk nya terdapat dua jenis yaitu Bonang Barung
dan Bonang Penerus. Pada sistem karawitan, bonang mempunyai peran yang
cukup membantu dalam menambah rasa keindahan dalam suatu sajian gendhing.
Cara menabuh Bonang dengan menggunakan dua tabuh. Adapun susunan
Bonang Barung laras pelog dalam satu “pangkon” sebagai berikut :
4 6 5 3 2 1 7
7 1 2 3 5 6 4
6 5 3 2 1 1
1 2 3 5 6 1
Bal : 2 1 2 3 2 1 2 y
BB : 212.2121 232.2323 212.2121 2y2.2y2y
BP : 212.212.212.212. 232.232.232.232. 212.212.212.212. 2y2.2y2.2y2.2y2.
Bal : 3 3 . . 6 5 3 2
BB : 333.333.. 666.66.. 656.6565 323.3232
E. Latihan
Ldr. SLAMET, Sl. pth. Manyura
Buka : . 1 3 2 y123 1 1 3 =2 . 1 2 ngy
BB : 2
j1tjy1y
Umpak :
2 =1 2 3 2 =1 2 ny 3 -3 . p. 6 =5 3 n2
BB : 2121 2323 2121 2626 333. 666.
6565 3232
BP : 212.212. 232.232. 212.212. 262.262. 333.33..
333.33.. 656.656. 323.323.
5 =6 5 p3 2 =1 2 ny 2 =1 2 p3 2 =1 2 ng6
BB : 5656 5353 2121 2626 2121 2323
2121ty1y
BP : 565.565. 535.535. 212.212. 262.262. 212.212.
232,232, 212,212, 262.262.
Ngelik :
..6. !5!6 356! 6532
BB : 666.66.
. 1515 1616 3535 6161 6565 3232
BP : 666.66.. 666.66.. 151.151. 161.161. 353.353.
616616. 656.656. 323.323.
66.. !5!6 !!32 . 1 2 gy
BB : 666.66.
. 1515 1616 111. 3232 2121ty1y
BP : 666.66.. 666.66.. 151.151. 161.161. 111.11..
323.323. 212.212. 262.262.
BAB V
Kendhangan Gendhing Ladrangan
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik Kendhangan pada
garap Gendhing Ladrangan. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi,
pola Kendhangan dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan
materi, akan mempermudah kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Kendhang merupakan salah satu ricikan vital yang terdapat pada
seperangkat alat musik gamelan. Kendhang mempunyai spesifik tersindiri dalam
peranannya maupun pada tehnik menabuhnya. Kendhang tidak dibunyikan
dengan menggunakan alat pukul (tabuh), melainkan dibunyikan dengan
menggunakan tangan.
Kendhang merupakan ricikan utama dalam karawitan karena mempunyaio
fungsi pengendali dalam jalanya sebuah gendhing. Kendhang mempunyai peranan
sebagai berikut :
- Bukani (membuka)
- Nyuwuk (menghentikan)
- Nyirep (memperpelan/volume)
- Nyeseg (mempercepat)
- Namban (memperpelan)
Keterangan :
I : dibaca tak
P : dibaca thung
C : dibaca dha
C. Latihan
Ldr. SLAMET, Sl. pth. Manyura
Buka : .132 y123 1 1 3 =2 . 1 2 ngy
IIPC ..CP..CgP
Umpak :
2 =1 2 3 2 =1 2 ny 3 -3 . p. 6 =5 3 n2
..CP..CP ..CP..CP ..CP..CP ..CP..CP
5 =6 5 p3 2 =1 2 ny 2 =1 2 p3 2 =1 2 ng6
..CP..CP ..CP..CP PPCP.C.PC ..CP..CP
Ngelik :
..6. !5!6 356! 6532 66.. !5!6 !!3
2 . 1 2 gy
BAB VI
Praktik Gendhing Ladrang
Pendahuluan
Pada bagian bab ini, kita akan mengevaluasi hasil belajar kita mulai dari
bab pertama hingga pada bab lima. kemudian akan diambil nilai ujian praktik
sebagai penilaian akhir semester. Berikut materi ujian dan blangko penilaiannya :
1. Gendhing Ladrang Slamet, Sl. pth. Manyura
2. Gendhing Ladrang Wilujeng, Pl. pth. Brang
Batu, ..........................
Pengajar,
...................................
Keterangan :
1. Ujian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa
2. Kelompok boleh terdiri dari campuran siswa putra dan putri
3. Pada saat ujian wajib menyerahkan blangko ini sebagai lembar penilaian. Satu
kelompok satu blangko.
4. Penilaian vokal dilakukan secara kelompok
Semester Genap
BAB I
TINJAUAN UMUM
MATA PELAJARAN KARAWITAN IV
Deskripsi
Karawitan II ini merupakan materi dari Mata pelajaran Seni Budaya tingkat
SMA pada sub Seni Musik. Materi Karawitan IV berkaitan dengan pengenalan
bentuk Gendhing Ketawang dan Lagon Dolanan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari Mata Pelajaran Karawitan II ini yaitu, setelah
menyelesaikan mata pelajaran ini siswa memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dalam berkarawitan yang kemudian dapat mengikuti Mata Pelajaran
berikutnya yaitu Karawitan III.
BAB II
Ketawang Puspawarna
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang bentuk gendhing ketawang.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk gendhing, dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi karawitan
sebelumya, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi gendhing,
tembang, gerong, maupun lagon.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan bentuk ketawang adalah suatu bentuk gendhing yang setiap empat gatra
terdapat satu kempul dan dua kenongan, serta setiap empat gatra diakhiri dengan gong. Berikut skema
gendhing bentuk ketawang :
. =. . . . =. . n. . =. . p. . =. . ng.
Sekilas nampak seperti bentuk lancaran, namun yang membedakan adalah jumlah dan letak kenong
dan kempulnya. Berikut contoh notasi bentuk ketawang.
Ktw. SWALAGITA, Pl. pth. Nem
Umpak :
. =2 . 3 . =2 . n1 . =3 . p2 . =1 . ng6
Ngelik :
33.. 3356 @#@! 6 5 3 g2
5321 5654 6521 3 2 1 gy
B. Ketawang Puspawarna
Ktw. PUSPAWARNA, Sl. pth. Manyura
Bk : y123 .2.1 3312 . 1 2 gy
Umpak :
. =2 . 3 . =2 . n1 . =3 . p2 . =1 . gny
Ngelik :
..6. @#@! #@65 ! 6 5 g3
..32 5321 .3.2 . 1 . gy
.2.3 .2.1 .3.2 . 1 . gy
C. Garap sajian Bonang menggunakan tehnik pipilan
D. Latihan
BAB III
Gerong
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang “Gerong”. Materi yang akan
dibahas meliputi Pengertian, bentuk gerong, dan mempraktikan. Dengan
pemahaman dan penguasaan materi “titi laras” pada materi karawitan I materi
gerongan bentuk Ladrang, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi
gerong yang akan kita pelajari.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan “Gerong” adalah vokal lagu yang terdapat pada
gendhing. Berbeda dengan lagon. Jika “lagon” ialah bentuk tembang atau lagu
yang terdapat pada gendhing – gendhing dolanan. Contoh : Gerongan Ktw,
Subakastawa, Sl. Sanga, ldr. Slamet, Sl. Myr, Gdh. Gambirsawit, SL. Sanga, dan
lain – lain.
“Gerong” biasa diindentifikasikan dengan “wirasawara”/”penggerong”,
pelantun vocal pria pada karawitan. Sedangkan pelantun vokal putri disebut
“swarawati”/”pesinden”. Berikut contoh gerongan pada gendhing Ladrang
Slamet, Sl. Manyura
BAB IV
Kendhangan Gendhing Ketawang
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik Kendhangan pada
garap Gendhing Ketawang. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi,
pola Kendhangan dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan
materi, akan mempermudah kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Kendhang merupakan salah satu ricikan vital yang terdapat pada
seperangkat alat musik gamelan. Kendhang mempunyai spesifik tersendiri dalam
peranannya maupun pada tehnik menabuhnya. Kendhang tidak dibunyikan
dengan menggunakan alat pukul (tabuh), melainkan dibunyikan dengan
menggunakan tangan.
Kendhang merupakan ricikan utama dalam karawitan karena mempunyaio
fungsi pengendali dalam jalanya sebuah gendhing. Kendhang mempunyai peranan
sebagai berikut :
- Bukani (membuka)
- Nyuwuk (menghentikan)
- Nyirep (memperpelan/volume)
- Nyeseg (mempercepat)
- Namban (memperpelan)
Ngelik :
..6. @#@! #@65 ! 6 5 g3
...0...0...0.P.C ...P...P..PC...P .P.C.P.C...P.C ..PC..CP.C...P.gC
..32 5321 .3.2 . 1 . gy
...0...0...0.P.C ...P...P..PC...P .P.C.P.C...P.C ..PC..CP.C...P.gC
.2.3 .2.1 .3.2 . 1 . gy
...0...0...0.P.C ...P...P..PC...P .P.C.P.C...P.C ..PC..CP.C...P.gC
BAB V
Lagon Dolanan
Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang Lagon Dolanan. Materi yang
akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk gerong, dan mempraktikan. Dengan
pemahaman dan penguasaan materi “titi laras”, akan mempermudah kita dalam
membaca teks notasi gerong yang akan kita pelajari.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.
Penyajian
A. Pengertian
Lagon Dolanan merukan salah satu dari bentuk tembang yang paling
“kecil”. Kecil yang dimaksut adalah dalam tembang dolanan tidak terikat pada
kaidah – kaidah tembang yang baku. Tembang dolalan lebih bersifat bebas. Dalam
kesenian Jawa terdapat beberapa bentuk tembang yaitu : Tembang Gedhe,
Tembang Tengahan, Tembang Macapat, dan Tembang Dolanan/Lagon Dolanan.
Adapun jenis – jenis tembang diatas adalah
- Tembang Gedhe : S.A Citramengeng, S.A Mintajiwa, dll
- Tembang Tengahan : S.T Palugon, S.T Balabak, dll
- Tembang Macapat : Dhandhanggula, Asmaradana, Pangkur, dll
B. Lagon Dolanan
Lagon dolanan yang bersifat bebas menyebabkan keberadaannya cepat
diterima masyarakat dan membuat keberadaannya cepat populer. Lagon
dolananan mempunyai fungsi hiburan dan masyarakat banyak melakukan
penggubahan sesuai dengan corak masyarakat setempat. Berikut contoh lagon
dolanan Enthik – Enthik, Sl. Pth. Manyura
Umpak :
=.p.=3n6 =3p.=3gn6 =.p.=6n! =6p5=3ng5
.33. 235g6 !!6! 653g2
Ngelik :
.6.! .6.g5 .2.3 .5.g6
.3.2 .5.g3 .6.5 .3.g2
.5.3 .5.g6 .2.1 .6.g5
.!.6 .3.g2 .1.5 .6.g3
...6 ...g5 ...6 ...g2
...3 .5.g6 .5.3 .5.g2
.y.1 .2.g3 .5.3 .2.g3
...g2
C. Cakepan
.... 6!65 6.23 . z4x c6 6
A-na do-ngeng en-thik -
en - thik
..22 1233 ..43 2342
Ke-pri - ye gan-ca-re lah
a - ge te-rus-na
.... 3566 ! z@x c# ! @ z6x c3 5
Si te-mung-gul pa -
ten - a - na
. z!x c@ 6 . z@x c# ! @ . 6 jz5c3 5 z6x c5 3
Te - mung - gul a - pa
do - sa - ne
...6 . . jz5c35 3566 ..22
Lho e-tung-en a - ja ngan-
ti nga-wur
.... 2356 .5.3 . z5x c6 2
Do-sa ngung-kul -
i sa - sa - ma
.... 6!@# ..## . z$x c@ #
Wa-ton o-ra ga-
we tu - na
@76. 5365 2242 42uy
A - ja dhi ndhak ke-wa-lat lah i - ya be -
ner kan-dha-mu
..32 3 zyx c2 1 .2.3 . z2x c1 g2
La-li su - mber ke - ti - wa -
san
BAB VI
Praktik Gendhing Dolanan
Pendahuluan
Pada bagian bab ini, kita akan mengevaluasi hasil belajar kita mulai dari
bab pertama hingga pada bab lima. kemudian akan diambil nilai ujian praktik
sebagai penilaian akhir semester. Berikut materi ujian dan blangko penilaiannya :
3. Gendhing Ladrang Slamet, Sl. pth. Manyura
4. Gendhing Ladrang Wilujeng, Pl. pth. Brang
Blangko Penilaian Ujian Praktik Semester Ganjil
Kelas X
Batu, ..........................
Pengajar,
...................................
Keterangan :
1. Ujian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa
2. Kelompok boleh terdiri dari campuran siswa putra dan putri
3. Pada saat ujian wajib menyerahkan blangko ini sebagai lembar penilaian. Satu
kelompok satu blangko.
4. Penilaian vokal dilakukan secara kelompok