Anda di halaman 1dari 32

MATERI KARAWITAN DASAR

Semester Ganjil
BAB 1
TINJAUAN UMUM
MATA PELAJARAN KARAWITAN 1

Deskripsi
Karawitan I ini merupakan materi dari Mata pelajaran Seni Budaya tingkat
SMA pada sub Seni Musik. Materi Karawitan I berkaitan dengan pengenalan “Titi
Laras” dan pengenalan bentuk – bentuk gendhing dalam Karawitan meliputi :
Gangsaran dan Lancaran, beserta garap “tabuhan pada ricikan” yang berkaitan
dengan bentuk gendhingnya.

Manfaat Mata Pelajaran


Mata Pelajaran ini bermanfaat bagi siswa didik yaitu :
1. Siswa mengenal pengetahuan dasar karawitan yang beguna dalam memahami
praktek Karawitan I
2. Siswa memahami “Titi Laras” yang berguna dalam olah Vokal dalam karawitan
3. Siswa dapat mempraktikan menabuh gamelan dengan baik dan benar
4. Siswa dapat menyajikan suatu bentuk gendhing secara berkelompok

Tujuan Umum
Tujuan umum dari Mata Pelajaran Karawitan I ini yaitu, setelah
menyelesaikan mata pelajaran ini siswa memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dalam berkarawitan yang kemudian dapat mengikuti Mata Pelajaran
berikutnya yaitu Karawitan II.

Susunan Bahan Ajar


1. BAB 1 Tinjauan Umum
2. BAB 2 Titi Laras dan Gerong Lcr. Sorak – Sorak, Pl. pth. Nem
3. BAB 3 Bentuk Gendhing Gangsaran
4. BAB 4 Tehnik Tabuhan Bonang Barung dan Bonang Penerus
5. BAB 5 Tehnik Kendhangan Gendhing Gangsaran
6. BAB 6 Praktik Gendhing Gangsaran

Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


1. Siswa mendapatkan gambaran awal tentang Karawitan, ilmu, dan Konsepnya
2. Pada penyajian, siswa diharapkan mampu menganalisis dan mendemontrasikan
secara kreatif materi yang dipelajari.
3. Pada bagian penutup, memberikan petunjuk agar siswa mampu mengukur dirinya
terhadap penguasaan dan pemahaman materi ajar. Tindak lanjut yang diharapkan
yaitu siswa harus berlatih secara intensif baik dalam belajar mandiri maupun
belajar kelompok.
4. Jika terdapat kesulitan dalam menyampaikan materi diharapkan dapat
berkonsultasi dengan pengajar maupun orang yang dianggap mengetahuinya.

BAB II
TITI LARAS

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang “Titi Laras”. Materi yang
akan dibahas meliputi Pengertian, macam Titi Laras, dan mempraktikan. Dengan
pemahaman dan penguasaan Titi Laras, akan mempermudah kita dalam
membaca teks notasi gendhing, tembang, gerong, maupun lagon.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan Titi Laras dalam hal ini adalah notasi yang
dipergunakan didalam gamelan. Khususnya mengenai gamelan Jawa Tengah,
notasi yang populer berlaku dewasa ini adalah notasi KEPATIHAN. (Soeroso,
1975:18)
Mula mula gamelan diciptakan oleh para leluhur hingga jaman Kerajaan
Jenggala Prabu Jayalengkara hingga menurun kepada cucu buyutnya yaitu Raden
Panji Inukertapati. Gamelan terdiri dari beberapa cicikan (instrumen) yang
berdasarkan pada “laras” (bunyi) yaitu laras Slendro dan Pelog.
Pada dasarnya karawitan adalah bunyi – bunyian yang ditimbulkan dari
gamelan yang membentuk suatu pola lagu tertentu yang belum ternotasi.
Jaman kuno, Bunyi / laras tersebut mula – mula disebut dengan “ondho”
atau “rante” yang berbunyi “dhung, dhang, dhing, dhong, dheng” ada juga yang
berbunyi “nung, nang, ning, nung, neng”. Uraian diatas sesuai dengan sejarah
Karawitan yang menyebutkan bahwa nada gamelan mula – mula pada jaman
Kerajaan Jenggala masa Raden Panji Inukertapati hanya terdapat 5 nada.
Laras pada gamelan ada 2 macam yaitu Laras Slendro dan Pelog. Pada
masa pemerintahan Sinuwun Susuhunan X di Kerajaan Surakarta sekitar tahun
1874, Kanjeng Raden Adipati Sastradiningrat IV menyempurnakan pemahaman
karawitan dan penyempurnaan penulisan notasi yang dipercayakan kepada Abdi
dalem Niyaga Kepatihan Kyai Demang Warsa Pradangga I, menurut serat WEDHA
PRADANGGA karya R.T Warsadiningrat dengan Prajapangrawit.
Berikut titilaras gamelan slendro dan Pelog yang telah disempurnakan
menjadi “Notasi Kepatihan”.
Titi laras Slendro
Notasi Kepatihan Dulu dibaca Sekarang dibaca
1 Barang Ji
2 Gulu Ro
3 Dhadha Lu
5 Lima Ma
6 Enem Nem
1 Barang Cilik Ji cilik
(Soeroso, 1975:18)

Titi laras Pelog


Notasi Kepatihan Dulu dibaca Sekarang dibaca
1 Penunggul Ji
2 Gulu Ro
3 Dhadha Lu
4 Pelog Pat
5 Lima Ma
6 Enem Nem
7 Barang Pi

(Soeroso, 1975:19)

B. Membaca Titi Laras


Nada / Titi Laras gamelan berbeda dengan nada musik barat yang populer
disebut “diatonis”. Pada nada gamelan mempunyai ciri khas tersendiri yang
disebut “Pentatonis”. Berikut keterangannya :

Solmisasi : do re mi fa sol la si
do
Jarak
Interfal : 1 1 ½ ½ 1 ½
½
Pelog Nem : y u 1 2 3 4 5 6
Pelog Br : 3 4 5 6 7 ! @ #
Slendro : y 1 2 3 5 6

Dengan mengacu pada keterangan diatas, akan mempermudahkan dalam


memahami titilaras.
C. Contoh notasi balungan gendhing laras Slendro
6532 6532 6532 6532
2356 2356 2356 2356
!653 !6!@ !653 !6!@
#@!6 5653 2356 !@!6

D. Contoh notasi balungan gendhing laras Pelog


6532 6532 6532 6532
2356 2356 2356 2356
7653 767@ 7653 767@
#@76 5653 2356 7@76

E. Latihan
Bunyikan dengan laras Pelog, ketukan 4/4
.123 .653 123. 5321
.123 .653 123. 5321
.!!! 656! .!!! 6545
.665 .665 123. 5321
1231 1231 6.6. 1231
Bunyikan dengan laras Slendro, ketukan 4/4
.556 !556 !552 3533
.222 2553 2132 1y1t
ty12 1y1t ty12 1y1t
.... 5523 .y21 .y.t
F. Lagon SURAK – SURAK, PL. Pathet, Nem
...5 .653 .215 .421
Su - rak su-rak ma-neng-ker gu-mu-ruh
...5 .653 .215 .421
Su - rak su-rak ma-neng-ker gu-mu-ruh
...1 3215 ...6 4565
Swa - ra-ning wa-dya gu - myak gem-bi-ra
...6 456! .6.5 .4.2
Prang Bra-ta-yu-dha pra Pan - dha - wa
..6. 565@ .!65 .645
Re - but ne-ga-ra Ngas-ti-na ba-la-ne
..6. 565@ .!65 .431
Ku - ra-wa gu-gur ma-dya-ning pa-la-gan
.... .ty1 .... .ty1
Pan-dha-wa Pan-dha-wa
.... .ty1 y1y1 2321
Pan-dha-wa ung-gu-ling prang Bra-ta-
yu-dha

BAB III
GENDHING GANGSARAN

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang bentuk gendhing. Materi
yang akan dibahas meliputi Pengertian, pola gendhing gangsaran, dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi, akan mempermudah
kita dalam membaca teks notasi gendhing, dan menafsir jalanya gendhing
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Gendhing merupakan suatu lagu yang bersifat instrumental yang dihasilkan
dari tabuhan karawitan. Gendhing mempunyai bermacam – macam ragam bentuk
sesuai dengan corak lagunya. Suatu bentuk gendhing dapat tampak pada
penulisan notasinya berdasarkan jalanya sajian suatu gendhing tertentu.
Sebelum masuk dalam pembahasan lebih lanjut, alangkah baiknya kita
mengenal arti dadri beberapa istilah berikut :
1. Gatra : setiap empat ketuk dalam penulisan notasi balungan
2. Balungan : ricikan pada gamelan yang bersifat melodi (demung, saron, dan
slenthem )
Dalam penulisan notasi gendhing harus dilakukan pemisahan setiap empat
ketuk balungan gendhing, dan dalam satu baris terdiri dari 4 gatra.
Contoh :
Balungan :21yt 21yt .656 21yt
Gatra 1 Gatra 2 Gatra
3 Gatra 4
Ketukan 4/4 : 1 2 3 4 1234 1234 1234
Bentuk gendhing ditentukan oleh jatuhnya “Gong” yang diikuti jalanya
instrumen lainnya yaitu “kethuk”, “Kenong”, dan “Kempul”.
Pada bentuk Gendhing Gangsaran, penulisannya sebagai berikut :
. 2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . ng2
Keterangan simbol :
= : kethuk
n : kenong
p : kempul
g : gong
B. Gendhing Gangsaran
Gendhing Gangsaran yaitu suatu bentuk gendhing yang mempunyai pola
tabuhan 4/4 yang dalam istilah karawitan disebut dengan “Irama Siji”, yang terdiri
dari 8 balungan yang selalu diakhiri dengan Gong. Selain itu Gendhing Gangsaran
mempunyai ciri pola tabuhan ricikan sebagai berikut :
. . . n. =. =p. . n. =. =p. . n. =. =p. . ng.
- Terdapat 4 kenongan dan 3 kempulan
- Kethuk dimulai pada gatra ke 2 dengan pola mengikuti jalanya kempul yaitu pada
ketukan kedua dan ke tiga.
- Pada gatra ke empat diakhiri dengan Gong.
Gendhing Gangsaran tidak begitu banyak ragamnya. Pada umumnya
mempunyai susunan balungan yang sama. Yang sering dipakai adalah jenis
Gangsaran “ro” dan Gangsaran “Lu”. Sedangkan contoh ragam Gangsaran
sebagai berikut :
.6.n6 =.=p6.n6 =.=p6.n6 =.=p6.ng6
...n6 =.=p5.n6 =.=p2.n3 =.=p5.ng6
..3n2 =y=p.3n2 =y=p.3n2 =y=p.3ng2
C. Latihan
.2.n2 =.=p2.n2 =.=p2.n2 =.=p2.ng2
.6.n6 =.=p6.n6 =.=p6.n6 =.=p6.ng6
...n6 =.=p5.n6 =.=p2.n3 =.=p5.ng6
..3n2 =y=p.3n2 =y=p.3n2 =y=p.3ng2

BAB IV
Tehnik Tabuhan
Bonang Barung dan Bonang Penerus

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik tabuhan bonang.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi, ragam tehnik tabuhan dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi, akan mempermudah
kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Bonang merupakan salah satu ricikan pada gamelan yang berjenis pencon,
mempunyai fungsi sebagai pembuka gendhing pada jenis gendhing bonangan dan
sebagai penghias jalanya suatu gendhing.
Bonang ditinjau dari bentuk nya terdapat dua jenis yaitu Bonang Barung
dan Bonang Penerus. Pada sistem karawitan, bonang mempunyai peran yang
cukup membantu dalam menambah rasa keindahan dalam suatu sajian gendhing.
Cara menabuh Bonang dengan menggunakan dua tabuh. Adapun susunan
Bonang Barung laras pelog dalam satu “pangkon” sebagai berikut :

4 6 5 3 2 1 7
7 1 2 3 5 6 4

Susunan Bonang Barung laras Slendro dalam satu “pangkon” sebagai


berikut :

6 5 3 2 1 1
1 2 3 5 6 1
B. Ragam tehnik Bonangan barung
Mengingat fungsi dari pada Bonang adalah menghias jalanya sajian gendhing,
maka ricikan Bonang Barung mempunyai pola tehnik tersendiri untuk dapat
memperindah gendhing tersebut. Berikut macam tehnik tabuhan Bonang Barung :
1. Mbalung
2. Mipil lamba mlaku
3. Mipil rangkep mlaku
4. Cegatan nggembyang
5. Cegatan tunggal
6. Nduduk nggembyang
7. Nduduk tunggal
8. Mipil lamba nibani
9. Mipil rangkep nibani
10. Imbalan
11. Klenangan
12. Sekaran
13. grambyangan

C. Bentuk Bonangan cegatan nggembyang


Pada gendhing gangsaran, pola tabuhan Bonang Barung yang dibutuhkan
adalah pola “nyegat nggembyang”.
Nggembyang nyegat yaitu tehnik menabuh bonang barung dengan cara
menabuh dua nada yang sama dengan oktaf-nya secara bersamaan.
Contoh :
Atas : 2 3 5 6
Bawah : w e t y

Kemudian notasi Bonang diatas ditulis seperti berikut :

2 3 5 6
--- --- --- ---
2 3 5 6

Berikut contoh penerapan pada Gendhing Gangsaran “Ro”

Balungan : . 2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . ng2


Bng Br : 2/2. 2/2
. 2/2. 2/2. 2/2. 2/2. 2/2. 2/2.

D. Bentuk Bonangan Penerus cegatan nggembyang


Pada Bonang Penerus, pola tabuhanya berbeda, tetapi mempunyai
pathokan yang sama dalam jalanya suatu gendhing yaitu mengikuti notasi
balungan ke – dua pada tiap Gatranya.
Contoh pola tabuhan Bonang Penerus berikut ini :
Balungan : . 2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . ng2
Bng Pn : 2/2. 2/2 2/2 2/2. 2/2 2/2 2/2. 2/2 2/2 2/2. 2/2
2/2

E. Ragam lain pola tabuhan Bonang Baraung Dan Bonang Penerus dalam
sajian Gendhing Gangsaran.
- Tehnik Klenangan
Tehnik Klenangan yaitu kolaborasi antara Bonang Barung Dan Bonang
Penerus sehingga membuat suatu pola lagu bonangan tersendiri. Contoh sebagai
berikut :

Balungan : . 2 . 2 . 2 . 2
Bng Br : w e . . w e . . w e . . w e . .
Bng Pnr :. . 5 6 . . 5 6 . . 5 6 . . 5 6

F. Latihan

. 2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . ng2


. 6 . n6 =. =p6 . n6 =. =p6 . n6 =. =p6 . ng6

BAB V
Kendhangan Gendhing Gangsaran

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik Kendhangan pada
garap Gendhing Gangsaran. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi,
pola Kendhangan dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan
materi, akan mempermudah kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Kendhang merupakan salah satu ricikan vital yang terdapat pada
seperangkat alat musik gamelan. Kendhang mempunyai spesifik tersindiri dalam
peranannya maupun pada tehnik menabuhnya. Kendhang tidak dibunyikan
dengan menggunakan alat pukul (tabuh), melainkan dibunyikan dengan
menggunakan tangan.
Kendhang merupakan ricikan utama dalam karawitan karena mempunyaio
fungsi pengendali dalam jalanya sebuah gendhing. Kendhang mempunyai peranan
sebagai berikut :
- Bukani (membuka)
- Nyuwuk (menghentikan)
- Nyirep (memperpelan/volume)
- Nyeseg (mempercepat)
- Namban (memperpelan)

B. Ragam Pola Kendhangan


Ricikan kendhang terdapat beberapa jenis menurut bentuk dan fungsinya :
- Kendhang Gendhing / Kendhang Bem
- Kendhang Sabet
- Kendhang Ciblon
- Kendhang ketipung
Dalam penerapanya, Kendhang Gendhing digunakan dalam sajian
gendhing ageng seperti Gd. Gambir Sawit, kt. 2 kerep inggah 4, dan sejenisnya
dengan garap klenengan. Kendhang Gendhing juga dapat dimainkan dengan
Kendhang Ketipung yang kemudian disebut dengan Kendhang Loro. Pola
kendhang tersebut digunakan untung gendhing – gendhing jenis Lancaran,
Ladrang, Ketawang, dan lagon – lagon dolanan.
Pada jenis Kendhang Sabet digunakan untuk mengiringi pertunjukan
wayang kulit. Sedangkan Kendhang Cibon digunakan untuk semua jenis gendhing
yang membutuhkan garap “ciblon dan kebaran”.
Sangat banyak ragam dalam pola kendhangan dalam ilmu karawitan.
Pola – pola kendhangan tersebut berbeda – beda menurut jenis / bentuk gendhing
yang akan dilakukan. Berikut pola kendhangan dalam Gendhing Gangsaran yang
dilakukan dengan menggunakan jenis Kendhang Loro. Berikut contoh kendhangan
loro Gendhing Gangsaran :

Buka : I .IMgC
Baku : .I.I .SC.I .C.I .C.gC
Seseg : .MII .C.I .C.I .C.gC
Tamban : .I.I .J.C .I.I .C.gC
Suwuk : .I.I .C.I C..C ...g.

Keterangan :
I : dibaca tak
M : dibaca ket
C : dibaca dha
J : dibaca tlang
C. Latihan
Buka: I . I M gC

. 2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . n2 =. =p2 . ng2


Baku .I.I . SC . I .C.I . C . gC
Seseg .MII .C.I .C.I . C . gC
Tamban . I . I .J.C .I.I . C . gC
Suwuk .I.I .C.I C..C . . . g.

BAB VI
Praktik Gendhing Gangsaran

Pendahuluan

Pada bagian bab ini, kita akan mengevaluasi hasil belajar kita mulai dari
bab pertama hingga pada bab lima. kemudian akan diambil nilai ujian praktik
sebagai penilaian akhir semester. Berikut materi ujian dan blangko penilaiannya :
1. Gendhing Gangsaran Ro
2. Gendhing Gangsaran variasi Ro
3. Gendhing Gangsaran Nem
4. Gendhing Gangsaran variasi Nem
5. Gendhing Gangsaran Ji
6. Gendhing Gangsaran variasi Ji

Blangko Penilaian Ujian Praktik Semester Ganjil

No. Nama KDH BNG BNG BAL VOKAL Nilai


absen B P

Batu, ..........................
Pengajar,

...................................

Keterangan :
1. Ujian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa
2. Kelompok boleh terdiri dari campuran siswa putra dan putri
3. Pada saat ujian wajib menyerahkan blangko ini sebagai lembar penilaian. Satu
kelompok satu blangko.
4. Penilaian vokal dilakukan secara kelompok

Semester Genap
BAB I
TINJAUAN UMUM
MATA PELAJARAN KARAWITAN II

Deskripsi
Karawitan II ini merupakan materi dari Mata pelajaran Seni Budaya tingkat
SMA pada sub Seni Musik. Materi Karawitan II berkaitan dengan pengenalan
bentuk – bentuk gendhing dalam Karawitan meliputi : bentuk “lancaran balungan
nibani” dan “balungan mlaku”

Manfaat Mata Pelajaran


Mata Pelajaran ini bermanfaat bagi siswa didik yaitu :
1. Siswa mengenal pengetahuan dasar karawitan yang beguna dalam memahami
praktek Karawitan II
2. Siswa memahami bentuk sajian gendhing, dan garap sajian
3. Siswa dapat mempraktikan menabuh gamelan dengan baik dan benar
4. Siswa dapat menyajikan suatu bentuk gendhing secara berkelompok
Tujuan Umum
Tujuan umum dari Mata Pelajaran Karawitan II ini yaitu, setelah
menyelesaikan mata pelajaran ini siswa memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dalam berkarawitan yang kemudian dapat mengikuti Mata Pelajaran
berikutnya yaitu Karawitan III.

Susunan Bahan Ajar


1. BAB 1 Tinjauan Umum
2. BAB 2 Lancaran Manyar Sewu, Sl. pth. Myr/Pl. pth. Br
7. BAB 3 Lancaran Manyar Sewu irama 2 dan 3
8. BAB 4 Tehnik Tabuhan Bonang Barung dan Bonang Penerus
9. BAB 5 Tehnik Kendhangan Gendhing Lancaran
10. BAB 6 Praktik Gendhing Lancaran

Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


1. Siswa mendapatkan gambaran awal tentang bentuk dasar dari Gendhing
Lancaran
2. Pada penyajian, siswa diharapkan mampu menganalisis dan mendemontrasikan
secara kreatif materi yang dipelajari.
3. Pada bagian penutup, memberikan petunjuk agar siswa mampu mengukur dirinya
terhadap penguasaan dan pemahaman materi ajar. Tindak lanjut yang diharapkan
yaitu siswa harus berlatih secara intensif baik dalam belajar mandiri maupun
belajar kelompok.
4. Jika terdapat kesulitan dalam menyampaikan materi diharapkan dapat
berkonsultasi dengan pengajar maupun orang yang dianggap mengetahuinya.

BAB II
Bentuk Lancaran

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang bentuk gendhing lancaran.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk gendhing, ciri – ciri, dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan tehnik yang telah didapat
pada semester sebelumya, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi
gendhing, menafsir, dan mempraktikannya.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan Gendhing Lancaran adalah suatu bentuk gendhing
yang pada setiap 4 gatra terdiri dari 4 kenongan dan 3 kempulan yang diakhiri
dengan gong. Pada gendhing lancaran dapat disajikan dengan 3 macam irama
yaitu, irama siji, irama loro, dan irama telu.
Berikut contoh skema gendhing lancaran :

=. . =. n. =. p. =. n. =. p. =. n. =. p. =. ng.
B. Irama dan Bentuk
Irama yang dimaksut dalam karawitan adalah tempo dalam jalannya sajian
gendhing. Irama siji juga disebut irama “mlaku” dengan ketukan 4/4 jika pada
birama lagu. Pada gendhing lancaran, terdapat dua macam model tabuhan yaitu
disebut dengan model “Balungan Mlaku” dan “Balungan Nibani”.
Balungan Mlaku adalah dimana pada setiap gatra diisi dengan empat
balungan gendhing. Contoh sebagai berikut :
=! 6 =5 n3 =! p6 =5 n3 =! p6 =5 n3 =2 p3 =2 ng1
Sedangkan balungan nibani adalah dimana pada setiap gatra hanya terdapat
dua balungan gendhing. Contoh sebagai berikut :
=. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p2 =. ng1
C. Lancaran Manyar Sewu, Slendro Pathet Manyura
Lancaran Manyar Sewu adalah salah satu gendhing dalam karawitan yang
berbentuk Lancaran Balungan Nibani.
Berikut teks notasinya :

Lcr. MANYAR SEWU, Sl. pth. Myr


Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
.6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
.3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
.!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3
Keterangan notasi
- Lcr pada judul adalah singkatan dari kata Lancaran
- Manyar sewu adalah judul gendhing
- Sl pada judul adalah singkatan dari kata Slendro yang menerangakan jenis laras
pada gamelan
- Pth adalah singkatan dari kata Pathet yang menerangkan jenis jangkauan nada
dalam karawitan
- Myr adalah singkatan dari kata Manyura yang merupakan nama dari jenis pathet
- Bk adalah singkatan dari kata Buka yang merupakan awalan dari sebuah
gendhing yang dilakukan oleh ricikan Bonang Barung.

D. Jalannya gendhing
Lancaran Manyar Sewu diawali dengan buka gendhing yang dilakukan oleh
ricikan Bonang Barung dengan teknik tabuhan “mBalung”. Mbalung adalah tehnik
tabuhan pada bonang, dimana bonang ditabuh dengan tidak bersamaan.
Ricikan lain mulai ditabuh ketika bonang barung sudah “Nggembyang” pada
bagian buka, secara bersamaan.
Gendhing lancaran Manyar Sewu dapat disajikan beberapa kali “gongan”.
Ketika akan disuwuk, gendhing harus di”seseg – kan”terlebih dahulu, dan pada
bagian baris terakhir, gendhing disuwuk oleh kendhang secara “tamban”, atau
“gropak”.
- “tamban” adalah model suwuk pada gendhing dengan cara perlahan – lahan.
- “Gropak” adalah model suwuk pada gendhing dengan cara cepat.

F. Latihan

Lcr. MANYAR SEWU, Sl. pth. Myr


Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
.6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
.3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
.!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3
BAB III
Lancaran Manyar Sewu, Sl. pth. Manyura Irama 2 dan 3

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang bentuk gendhing lancaran.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk gendhing, ciri – ciri, dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan tehnik yang telah didapat
pada semester sebelumya, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi
gendhing, menafsir, dan mempraktikannya.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan Gendhing Lancaran irama 2 adalah suatu garap
jalanya sajian gendhing yang berkenaan dengan tempo. Yang dimaksut dengan
irama 2 adalah pada sajian gendhing menggunakan ketukan ½ yang
mengakibatkan, pada setiap gatra gendhing menjadi dua kali lipatnya sehingga
menjadi 4 pukulan balungan gendhing. Berikut contoh penotasiannya:
Irama 1 dengan irama 1/1 :
=. 2 =. n3 =. p2 =. n3 =. p1 =. n2 =. p3 =. gn2
Irama 2 dengan irama 1/2 :
=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =y p1 =3 n2 =5 p3 =5 ng2
B. Lancaran Manyar Sewu, Sl. Manyura, irama 2

Garap irama 1
Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
.6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
.3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
.!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3

Garap irama 2
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3

=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =6 p3 =6 ng5
6365 6365 6365 3 1 3 g2
3132 3132 3132 ! 5 ! g6
!5!6 !5!6 !5!6 5 2 5 g3
C. Garap irama 3
irama 3 adalah bilamana pada sajian gendhing menggunakan irama ¼
pada bentuk gendhing lancaran. Sehingga dalam 1 gatra balungan nibani menjadi
8 ketukan balungan mlaku, yang ditandai dengan letak kenong pertama terdapat di
balungan gendhing yang ke delapan.
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
6 =5 3 2 3 =5 2 n3 6 =5 3 p2 3 =5 2 n3
6 5 3 p2 3 5 2 n3 6 6 5 p3 5 6 3 ng5
!653 5635 !653 5635
!653 5635 3321 2 3 1 g2
5321 2312 5321 2312
5321 2312 !!65 6 ! 5 g6
2165 6!56 2165 6!56
2165 6!56 5532 3 5 2 g3
D. Latian
Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
.6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
.3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
.!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3
Bila menjadi irama 2 : 5 2 5 g3
Garap irama 2
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3

=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =6 p3 =6 ng5
6365 6365 6365 3 1 3 g2
3132 3132 3132 ! 5 ! g6
!5!6 !5!6 !5!6 5 2 5 g3
Bila menjadi irama 3 : ` 5532 352g3
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
6 =5 3 2 3 =5 2 n3 6 =5 3 p2 3 =5 2 n3
6 5 3 p2 3 5 2 n3 6 6 5 p3 5 6 3 ng5
!653 5635 !653 5635
!653 5635 3321 2 3 1 g2
5321 2312 5321 2312
5321 2312 !!65 6 ! 5 g6
2165 6!56 2165 6!56
2165 6!56 5532 3 5 2 g3

BAB IV
Tehnik Tabuhan
Bonang Barung dan Bonang Penerus Pada Gendhing Lancaran

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik tabuhan bonang.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi, ragam tehnik tabuhan dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi, akan mempermudah
kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Bonang merupakan salah satu ricikan pada gamelan yang berjenis pencon,
mempunyai fungsi sebagai pembuka gendhing pada jenis gendhing bonangan dan
sebagai penghias jalanya suatu gendhing.
Bonang ditinjau dari bentuk nya terdapat dua jenis yaitu Bonang Barung
dan Bonang Penerus. Pada sistem karawitan, bonang mempunyai peran yang
cukup membantu dalam menambah rasa keindahan dalam suatu sajian gendhing.
Cara menabuh Bonang dengan menggunakan dua tabuh. Adapun susunan
Bonang Barung laras pelog dalam satu “pangkon” sebagai berikut :

4 6 5 3 2 1 7
7 1 2 3 5 6 4

Susunan Bonang Barung laras Slendro dalam satu “pangkon” sebagai


berikut :

6 5 3 2 1 2
1 2 3 5 6 1

B. Tehnik Tabuhan Bonang Barung Pada Gendhing Lancaran


Pada gendhing bentuk lancaran, Bonang barung menggunakan tehnik
nggembyang nyegat seperti pada gendhing Gangsaran. Sedangakan pada garap
irama 2 dan irama 3, Bonang barung maupun Bonang Penerus, menggunakan
tehnik “mipil lamba”.
Mipil lamba adalah tehnik tabuhan pada ricikan bonang barung maupun
penerus yang tehnik tabuhannya dilakukan mengikuti notasi balungan gendhing.
Sebagai contoh berikut :

Balungan : 2123 212y 2123 2126


Bng Br : 21212323 21212y2y 21212323 21212y2y

C. Tehnik Tabuhan Bonang Penerus Pada Gendhing Lancaran


Pada Bonang Penerus, tehnik yang digunakan sama dengan pada Bonang
Barung, yaitu dengan tehnik “Mipil Lamba”. Hanya saja sajiannya yang berbeda
karena pada bonang Penerus, pola pipilan dilakukan rangkap (dua kali lipatnya
Bonang Barung). Sebagai contoh berikut :

Bal : 2 1 2 3 2 1 2 y 2 1 2 3 2 1 2 6
BB : 2121 2323 2121 2y2y 2121 2323 2121 2y2y
BP : 212.212.232.232. 212.212.2y2.2y2. 212.212.232.232. 212.212.2y2.2y2.
D. Latihan
Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
. 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
BB : 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 5/5 5/5
BP : 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 3/3 5/5 5/5 5/5
.6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
.3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
.!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3
Bila menjadi irama 2 : 5 2 5 g3
Garap irama 2
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3

=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =6 p3 =6 ng5
BB
: 5252 5353 5252 5353 5252 5353 6363 656
5
BP : 525.525. 535.535. 525.525. 535.535. 525.525.
535.535. 636.636. 656.656.
6365 6365 6365 3 1 3 g2
3132 3132 3132 ! 5 ! g6
!5!6 !5!6 !5!6 5 2 5 g3
Bila menjadi irama 3 : ` 5532 352g3
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
6 =5 3 2 3 =5 2 n3 6 =5 3 p2 3 =5 2 n3
6 5 3 p2 3 5 2 n3 6 6 5 p3 5 6 3 ng5
!653 5635 !653 5635
!653 5635 3321 2 3 1 g2
5321 2312 5321 2312
5321 2312 !!65 6 ! 5 g6
2165 6!56 2165 6!56
2165 6!56 5532 3 5 2 g3

BAB V
Kendhangan Gendhing Lancaran

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik Kendhangan pada
garap Gendhing Lancaran. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi,
pola Kendhangan dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan
materi, akan mempermudah kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.

Penyajian
C. Pengertian
Kendhang merupakan salah satu ricikan vital yang terdapat pada
seperangkat alat musik gamelan. Kendhang mempunyai spesifik tersindiri dalam
peranannya maupun pada tehnik menabuhnya. Kendhang tidak dibunyikan
dengan menggunakan alat pukul (tabuh), melainkan dibunyikan dengan
menggunakan tangan.
Kendhang merupakan ricikan utama dalam karawitan karena mempunyaio
fungsi pengendali dalam jalanya sebuah gendhing. Kendhang mempunyai peranan
sebagai berikut :
- Bukani (membuka)
- Nyuwuk (menghentikan)
- Nyirep (memperpelan/volume)
- Nyeseg (mempercepat)
- Namban (memperpelan)

D. Ragam Pola Kendhangan


Ricikan kendhang terdapat beberapa jenis menurut bentuk dan fungsinya :
- Kendhang Gendhing / Kendhang Bem
- Kendhang Sabet
- Kendhang Ciblon
- Kendhang ketipung
Dalam penerapanya, Kendhang Gendhing digunakan dalam sajian
gendhing ageng seperti Gd. Gambir Sawit, kt. 2 kerep inggah 4, dan sejenisnya
dengan garap klenengan. Kendhang Gendhing juga dapat dimainkan dengan
Kendhang Ketipung yang kemudian disebut dengan Kendhang Loro. Pola
kendhang tersebut digunakan untung gendhing – gendhing jenis Lancaran,
Ladrang, Ketawang, dan lagon – lagon dolanan.
Pada jenis Kendhang Sabet digunakan untuk mengiringi pertunjukan
wayang kulit. Sedangkan Kendhang Cibon digunakan untuk semua jenis gendhing
yang membutuhkan garap “ciblon dan kebaran”.
Sangat banyak ragam dalam pola kendhangan dalam ilmu karawitan.
Pola – pola kendhangan tersebut berbeda – beda menurut jenis / bentuk gendhing
yang akan dilakukan. Berikut pola kendhangan dalam Gendhing Lancaran yang
dilakukan dengan menggunakan jenis Kendhang Loro. Berikut contoh kendhangan
loro Gendhing Lancaran :

a. Skema KDH II Lancaran Irama 1


Buka : IIPC .P.gP
Siaga : .P.P .SP.P .P.P .P.gP
Baku : PPPP PCPP PCPP PCPgP
Salahan : CPPC PPCP PCPP PCPgP
Suwuk : P.P. PCP. CP.C .PPg.

Keterangan :
I : dibaca tak
P : dibaca thung
C : dibaca dha

b. Skema KDH II Lancaran Irama 2


Buka : I I P C P C P gC
Baku : P.CP .CP. C.PC .P.P
P C P . C . P C P . P C . P . gC
Peralihan ke irama 3 : PIPC PCPC
Peralihan kembali ke irama 1 : CIPC .P.P

c. Skema KDH II Lancaran Irama 3


Buka : I I P C P C P gC
Baku : P.CP .CP. C.PC .P..
P.CP .CP. C.PC .P..
P.CP .CP. C.PC .P.P
P C P . C . P C P . P C . P . gC
Peralihan kembali ke irama 2 :
. C . I . P . C . P . gC

C. Latihan
Bk : .!.6 . ! . =6 . 5 . ng3
Siaga : . 5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p5 =. n3 =. p6 =. ng5
Baku : .6.5 .6.5 .6.5 . 3 . g2
Baku : .3.2 .3.2 .3.2 . ! . g6
Salahan/: .!.6 .!.6 .!.6 . 5 . g3
Suwuk
Garap irama 2
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3

=5 2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =5 p2 =5 n3 =6 p3 =6 ng5
6365 6365 6365 3 1 3 g2
3132 3132 3132 ! 5 ! g6
!5!6 !5!6 !5!6 5 2 5 g3
Bila menjadi irama 3 : `
Bk : .!.6 . ! . =6 5 2 5 ng3
6 =5 3 2 3 =5 2 n3 6 =5 3 p2 3 =5 2 n3
6 5 3 p2 3 5 2 n3 6 6 5 p3 5 6 3 ng5
!653 5635 !653 5635
!653 5635 3321 2 3 1 g2
5321 2312 5321 2312
5321 2312 !!65 6 ! 5 g6
2165 6!56 2165 6!56
2165 6!56 5532 3 5 2 g3

BAB VI
Praktik Gendhing Lancaran

Pendahuluan

Pada bagian bab ini, kita akan mengevaluasi hasil belajar kita mulai dari
bab pertama hingga pada bab lima. kemudian akan diambil nilai ujian praktik
sebagai penilaian akhir semester. Berikut materi ujian dan blangko penilaiannya :
1. Lcr. Manyar Sewu, Sl. pth. Myr
2. Lcr. Runtung – Runtung, Pl. pth. Nem

Blangko Penilaian Ujian Praktik Semester Ganjil


Kelas X

No. Nama KDH BNG BNG BAL Pilihan Nilai


absen B P

Batu, ..........................
Pengajar,

...................................

Keterangan :
1. Ujian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa
2. Kelompok boleh terdiri dari campuran siswa putra dan putri
3. Pada saat ujian wajib menyerahkan blangko ini sebagai lembar penilaian. Satu
kelompok satu blangko.
4. Pada penilaian pilihan, memilih ricikan Kenong atau Kempul.

Semester Ganjil
BAB 1
TINJAUAN UMUM
MATA PELAJARAN KARAWITAN III

Deskripsi
Karawitan III ini merupakan materi dari Mata pelajaran Seni Budaya tingkat
SMA pada sub Seni Musik. Materi Karawitan III berkaitan dengan pengenalan
Musik Gubahan dan pengenalan bentuk – bentuk gendhing dalam Karawitan
meliputi : Ladrangan dan Ketawang, beserta garap “tabuhan pada ricikan” yang
berkaitan dengan bentuk gendhingnya.

Manfaat Mata Pelajaran


Mata Pelajaran ini bermanfaat bagi siswa didik yaitu :
1. Siswa mengenal pengetahuan dasar karawitan yang beguna dalam memahami
praktek Karawitan III
2. Siswa memahami “Garap Sajian” yang berguna dalam perbendaharaan gendhing
karawitan
3. Siswa dapat mempraktikan menabuh gamelan dengan baik dan benar
4. Siswa dapat menyajikan suatu bentuk gendhing secara berkelompok

Tujuan Umum
Tujuan umum dari Mata Pelajaran Karawitan III ini yaitu, setelah
menyelesaikan mata pelajaran ini siswa memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dalam berkarawitan yang kemudian dapat mengikuti Mata Pelajaran
berikutnya yaitu Karawitan IV.

Susunan Bahan Ajar


1. BAB 1 Tinjauan Umum
2. BAB 2 Pathet dan Bentuk Gendhing Ladrang
3. BAB 3 Tembang Gerong
4. BAB 4 Tehnik Tabuhan Bonang Barung dan Bonang Penerus
5. BAB 5 Tehnik Kendhangan Gendhing Ladrang
6. BAB 6 Praktik Gendhing Ladrang

Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


1. Siswa mendapatkan gambaran awal tentang Karawitan, ilmu, dan Konsepnya
2. Pada penyajian, siswa diharapkan mampu menganalisis dan mendemontrasikan
secara kreatif materi yang dipelajari.
3. Pada bagian penutup, memberikan petunjuk agar siswa mampu mengukur dirinya
terhadap penguasaan dan pemahaman materi ajar. Tindak lanjut yang diharapkan
yaitu siswa harus berlatih secara intensif baik dalam belajar mandiri maupun
belajar kelompok.
4. Jika terdapat kesulitan dalam menyampaikan materi diharapkan dapat
berkonsultasi dengan pengajar maupun orang yang dianggap mengetahuinya.

BAB II
Pathet Dan Bentuk Gendhing Ladrangan

Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang “Pathet” dan bentuk
Gendhing Ladrangan. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk
gendhing, dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi
karawitan 1 dan 2, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi
gendhing, tembang, gerong, maupun lagon.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan “Pathet” adalah merupakan suatu acuan dasar pada tangga nada dalam
karawitan. Pathet merupakan pengaturan nada gamelan atau musik tradisional Jawa. Pathet berlaku dalam
laras gamelan pelog maupun slendro. Pathet memberikan keindahan dan harmonisasi pukulan
gamelan. Setiap pathet memiliki urutan nada tersendiri yang berbeda satu dengan yang lain. Dalam pentas
pewayangan pathet memberikan tanda waktu dan adegan yang sedang berlangsung. Pembatasan nada
beserta pengaturannya mengandung makna filosofis dalam budaya Jawa terutama dalam pementasan
wayang. Dalam pertunjukan wayang di Surakarta secara umum dikenal tiga pathet yaitu, nem, sanga,
danmanyura.
Seorang penabuh gamelan selalu mengikuti aturan pathet
B. Jenis dan Penggunaan Pathet
Menurut jenisnya, secara umum terdapat beberapa pathet untuk laras pelog dan slendro. Adapun
jenis pathet dalam laras slendro adalah sebagai berikut:
 Slendro
o Nem : 6-5-3-2
o Sanga : 2-1-6-5
o Manyura : 3-2-1-6
Sementara pathet untuk laras slendro adalah sebagai berikut :
 Pélog
o Lima : 5-4-2-1 (lama) atau 5-3-2-1 (baru)
o Nem : 2-1-6-5
o Barang : 3-2-7-6

c. Pathet dan Seni Pedalangan


Penyajian iringan dan instrumen gamelan secara berurutan dari pathet nem, sanga, dan manyura
membentuk sebuah alur dramatis musikal semakin menanjak. Pathet nem menempati posisi paling rendah,
pathet sanga berada di tengah, dan pathet manyura berada di posisi yang paling tinggi. Pathet nem
mendukung adegan-adegan awal yang merupakan pengenalan. Kemudian adegan-adegan perumitan
masalah diiringi dengan musik-musik pathet sanga. Pathet manyura mengiringi adegan-
adegan klimakssampai pada penyelesaian masalah. Maka hubungan antara pathet dan seni pedalangan
adalah membangun alur dramatik cerita dalam pewayangan.
Pathet dalam karawitan maupun pedalangan mempunyai rasa yang sama dan saling berhubungan
dalam kebutuhan suasana adegan. Pathet Nem mempunyai rasa “mrabu”, sedangkan Pathet Sanga
mempunyai rasa “nges”, dan Pathet Manyura mempunyai rasa “sereng”, “greget”, dan sejenisnya. Urutan
rasa itu sesuai dengan filosofi penyelesaian masalah dalam bahasa Jawa disebut “Triwikrama”.
Berikut contoh gendhing – gendhing berdasarkan pathet dan keberadaannya dalam pagelaran
wayang :
- Ktw. Gdh. KABOR, kt. 2 kerep, SL. pth. Nem [Adegan Jejer]
Bk : .66! @66! @!65 32.=3 56!g6
.2.=2 .2.3 56!=. 56!n6
55.. 5653 5653 21yggt
.ttt wwet wety 21yt
33.. 3353 6535 321g2
.5.3 .5.2 .5.3 .5.2
55.. 5653 5653 21ygt

- Ktw. SUBAKASTAWA, SL. Pth. Sanga [Adegan Pertapaan]


Bk : .2.1 .2.1 221=1 .y.gt
.=@.! .=6.n5 .=@.p! .=6.gn5
.@.! .6.5 .@.! .6.g5
.6.1 .2.y .2.1 .y.
- Ldr. MONCER, SL. pth. Myr [Adegan Manyura]
Bk : .235 6532 !65=3 56!ng6
5=3!6 5=3!n6 3=32p3 6=53n2
3235 6532 !653 56!g6
..63 56!6 356! 6532
3235 6532 !653 56!g6
D. Gendhing Ladrang
Bentuk gendhing Ladrang yaitu, salah satu bentuk gendhing yang terdapat dalam karawitan
yang mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
- Dalam 8 gatra terdapat 3 kempul dan 4 kenongan
- Dan gong terdapat pada setiap akhir gatra ke delapan
Berikut skema gendhing bentuk Ladrang :
. =. . . . =. . n. . =. . p. . =. . n.
. =. . p. . =. . n. . =. . p. . =. . ng.

2 =1 2 3 2 =1 2 ny 3 -3 . p. 6 =5 3 n2
5 6 5 p3 2 =1 2 ny 2 =1 2 p3 2 =1 2 ng6
E. Gendhing Ladrang
Setelah mengetahui pengertian bentuk ladrang dan skemanya, berikut
disajikan notasi gendhing klasik berbentuk ladrang :

Ldr. SLAMET, Sl. pth. Manyura


Buka : . 1 3 2 y123 1 1 3 =2 . 1 2 ngy
Umpak :
2 =1 2 3 2 =1 2 ny 3 -3 . p. 6 =5 3 n2
5 =6 5 p3 2 =1 2 ny 2 =1 2 p3 2 =1 2 ng6
Ngelik :
..6. !5!6 356! 6532
66.. !5!6 !!32 . 1 2 gy
Keterangan :
- Buka dilakukan oleh Rebab atau Bonang Barung
- Umpak adalah bagian awalan gendhing. Yang pada musik disebut dengan intro.
- Ngelik adalah bagian inti gendhing yang didalamnya terdapat vokal “gerong”.
- Suwuk gendhing dilakukan di bagian akhir ngelik.
F. Latihan
Praktik menyajikan gendhing Ladrang, SLAMET, SL. pth. Myr/Ldr.
WILUJENG, Pl. pth. Barang. Irama 1 “lamba”.
Ldr. SLAMET, Sl. pth. Manyura
Buka : . 1 3 2 y123 1 1 3 =2 . 1 2 ngy
Umpak :
2 =1 2 3 2 =1 2 ny 3 -3 . p. 6 =5 3 n2
5 =6 5 p3 2 =1 2 ny 2 =1 2 p3 2 =1 2 ng6
Ngelik :
..6. !5!6 356! 6532 66.. !5!6 !!3
2 . 1 2 gy

BAB III
Gerong

Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang “Gerong”. Materi yang akan
dibahas meliputi Pengertian, bentuk gerong, dan mempraktikan. Dengan
pemahaman dan penguasaan materi “titi laras” pada materi karawitan I, akan
mempermudah kita dalam membaca teks notasi gerong yang akan kita pelajari.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan “Gerong” adalah vokal lagu yang terdapat pada
gendhing. Berbeda dengan lagon. Jika “lagon” ialah bentuk tembang atau lagu
yang terdapat pada gendhing – gendhing dolanan. Contoh : Gerongan Ktw,
Subakastawa, Sl. Sanga, ldr. Slamet, Sl. Myr, Gdh. Gambirsawit, SL. Sanga, dan
lain – lain.
“Gerong” biasa diindentifikasikan dengan “wirasawara”/”penggerong”,
pelantun vocal pria pada karawitan. Sedangkan pelantun vokal putri disebut
“swarawati”/”pesinden”. Berikut contoh gerongan pada gendhing Ladrang
Slamet, Sl. Manyura
B. Gerongan Ladrang Slamet, Sl. Manyura
.... 6 6 jz6c! 5 .6!@ j.# zj!x@c! 6
Pa-ra be-sang sma-
ra ba - ngun
Gar-wa Sang Sin - du –
ra Pra - bu
Sem-bung la-ngu mung –
gwing gu - nung
.... # # jz#c@ ! . @ jz!c63 . jz2x5x c3 2
Se-pat domba ka-
li o - ya
Wi-ca-ra ma - wa ka -
ra - na
Ku-nir wis-ma kem-
bang rek - ta
.... 6 6 zj6c! 5 .6!@ j.# zj!x@c! 6
A-ja do - lan lan
wong pri - ya
A-ja do - lan lan wa -
ni - ta
Aja nggugu ujar ira
..!@ j!6 jz3x5c3 2 . . jz3c5 3 . jz1x2x c1 y
Gu-ra meh no - ra pra -
sa - ja
Tan nya - ta a - sring ka -
tar - ka
Wong la - nang sok a -
sring ci - dra
BAB IV
Tehnik Tabuhan
Bonang Barung dan Bonang Penerus Pada Gendhing Lancaran

Pendahuluan
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik tabuhan bonang.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi, ragam tehnik tabuhan dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi, akan mempermudah
kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Bonang merupakan salah satu ricikan pada gamelan yang berjenis pencon,
mempunyai fungsi sebagai pembuka gendhing pada jenis gendhing bonangan dan
sebagai penghias jalanya suatu gendhing.
Bonang ditinjau dari bentuk nya terdapat dua jenis yaitu Bonang Barung
dan Bonang Penerus. Pada sistem karawitan, bonang mempunyai peran yang
cukup membantu dalam menambah rasa keindahan dalam suatu sajian gendhing.
Cara menabuh Bonang dengan menggunakan dua tabuh. Adapun susunan
Bonang Barung laras pelog dalam satu “pangkon” sebagai berikut :

4 6 5 3 2 1 7
7 1 2 3 5 6 4

Susunan Bonang Barung laras Slendro dalam satu “pangkon” sebagai


berikut :

6 5 3 2 1 1
1 2 3 5 6 1

B. Tehnik Tabuhan Bonang Barung Pada Gendhing Ladrang


Pada gendhing bentuk Ladrangan, Bonang Barung maupun Bonang Penerus,
menggunakan tehnik “mipil lamba”.
Mipil lamba adalah tehnik tabuhan pada ricikan bonang barung maupun
penerus yang tehnik tabuhannya dilakukan mengikuti notasi balungan gendhing.
Sebagai contoh berikut :
Balungan : 2 1 2 3 2 1 2 y 2 1 2 3 2 1 2 6
Bng Br : 21212323 21212y2y 21212323 21212y2y

C. Tehnik Tabuhan Bonang Penerus Pada Gendhing Ladrangan


Pada Bonang Penerus, tehnik yang digunakan sama dengan pada Bonang
Barung, yaitu dengan tehnik “Mipil Lamba”. Hanya saja sajiannya yang berbeda
karena pada bonang Penerus, pola pipilan dilakukan rangkap (dua kali lipatnya
Bonang Barung). Sebagai contoh berikut :
Bal : 2 1 2 3 2 1 2 y 2 1 2 3 2 1 2 6
BB : 2121 2323 2121 2y2y 2121 2323 2121 2y2y
BP : 212.212.232.232. 212.212.2y2.2y2. 212.212.232.232. 212.212.2y2.2y2.

D. Tehnik Tabuhan Bonang “Mipil Rangkep”


Tehnik tabuhan Bonang Mipil Rangkep adalah tehnik tabuhan yang
mengikuti notasi balungan gendhing seperti pola Mipil Lamba, tetapi dirangkap dua
kali. Berikut contohnya :

Bal : 2 1 2 3 2 1 2 y
BB : 212.2121 232.2323 212.2121 2y2.2y2y
BP : 212.212.212.212. 232.232.232.232. 212.212.212.212. 2y2.2y2.2y2.2y2.
Bal : 3 3 . . 6 5 3 2
BB : 333.333.. 666.66.. 656.6565 323.3232

BP : 333.33..333.33.. 666.66..666.66.. 656.656.656.656. 323.323.323.323.

E. Latihan
Ldr. SLAMET, Sl. pth. Manyura
Buka : . 1 3 2 y123 1 1 3 =2 . 1 2 ngy
BB : 2
j1tjy1y
Umpak :
2 =1 2 3 2 =1 2 ny 3 -3 . p. 6 =5 3 n2
BB : 2121 2323 2121 2626 333. 666.
6565 3232
BP : 212.212. 232.232. 212.212. 262.262. 333.33..
333.33.. 656.656. 323.323.
5 =6 5 p3 2 =1 2 ny 2 =1 2 p3 2 =1 2 ng6
BB : 5656 5353 2121 2626 2121 2323
2121ty1y
BP : 565.565. 535.535. 212.212. 262.262. 212.212.
232,232, 212,212, 262.262.

Ngelik :
..6. !5!6 356! 6532
BB : 666.66.
. 1515 1616 3535 6161 6565 3232
BP : 666.66.. 666.66.. 151.151. 161.161. 353.353.
616616. 656.656. 323.323.
66.. !5!6 !!32 . 1 2 gy
BB : 666.66.
. 1515 1616 111. 3232 2121ty1y
BP : 666.66.. 666.66.. 151.151. 161.161. 111.11..
323.323. 212.212. 262.262.

BAB V
Kendhangan Gendhing Ladrangan

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik Kendhangan pada
garap Gendhing Ladrangan. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi,
pola Kendhangan dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan
materi, akan mempermudah kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Kendhang merupakan salah satu ricikan vital yang terdapat pada
seperangkat alat musik gamelan. Kendhang mempunyai spesifik tersindiri dalam
peranannya maupun pada tehnik menabuhnya. Kendhang tidak dibunyikan
dengan menggunakan alat pukul (tabuh), melainkan dibunyikan dengan
menggunakan tangan.
Kendhang merupakan ricikan utama dalam karawitan karena mempunyaio
fungsi pengendali dalam jalanya sebuah gendhing. Kendhang mempunyai peranan
sebagai berikut :
- Bukani (membuka)
- Nyuwuk (menghentikan)
- Nyirep (memperpelan/volume)
- Nyeseg (mempercepat)
- Namban (memperpelan)

B. Ragam Pola Kendhangan


Ricikan kendhang terdapat beberapa jenis menurut bentuk dan fungsinya :
- Kendhang Gendhing / Kendhang Bem
- Kendhang Sabet
- Kendhang Ciblon
- Kendhang ketipung
Dalam penerapanya, Kendhang Gendhing digunakan dalam sajian
gendhing ageng seperti Gd. Gambir Sawit, kt. 2 kerep inggah 4, dan sejenisnya
dengan garap klenengan. Kendhang Gendhing juga dapat dimainkan dengan
Kendhang Ketipung yang kemudian disebut dengan Kendhang Loro. Pola
kendhang tersebut digunakan untung gendhing – gendhing jenis Lancaran,
Ladrang, Ketawang, dan lagon – lagon dolanan.
Pada jenis Kendhang Sabet digunakan untuk mengiringi pertunjukan
wayang kulit. Sedangkan Kendhang Cibon digunakan untuk semua jenis gendhing
yang membutuhkan garap “ciblon dan kebaran”.
Sangat banyak ragam dalam pola kendhangan dalam ilmu karawitan.
Pola – pola kendhangan tersebut berbeda – beda menurut jenis / bentuk gendhing
yang akan dilakukan. Berikut pola kendhangan dalam Gendhing Ladrangan yang
dilakukan dengan menggunakan jenis Kendhang Loro. Berikut contoh kendhangan
loro Gendhing Ladrangan :

Buka : IIPC ..CP..CgP


Baku : ..CP..CP ..CP..CP ..CP..CP ..CP..CP
..CP..CP ..CP..CP PPCP.C.PC ..CP..CP
Baku irama
Dadi : ..CP..CP ..CP..CP ..CP..CP PPC..P..PC.P.C
[ .P.C...P..PC...I .P.P.P.C.P..PC.P
.P.C.PC.PCP.C.PC ...0...P.C...P.gC
...0...0...0...P .P..CP.C...0...0
...P...P..CP.CP ...0...P.C...P.C ]
Ngelik : .PCP.C.P..PC.PC .PCP.C.PC...0...P
..PC.PCIPP.P.C.P ...0...P.C...P.C
.P.C...P..PC...I .P.P.P.C.P..PC.P
.P.C.PC.PCP.C.PC ...0...P.C...P.gC
Suwuk : .P.C...P..PC...I .P.P.P.C.P..PC.I
IP.IIP.IIC.P.IIC ...0...0...0.0.g0

Keterangan :
I : dibaca tak
P : dibaca thung
C : dibaca dha

C. Latihan
Ldr. SLAMET, Sl. pth. Manyura
Buka : .132 y123 1 1 3 =2 . 1 2 ngy
IIPC ..CP..CgP
Umpak :
2 =1 2 3 2 =1 2 ny 3 -3 . p. 6 =5 3 n2
..CP..CP ..CP..CP ..CP..CP ..CP..CP
5 =6 5 p3 2 =1 2 ny 2 =1 2 p3 2 =1 2 ng6
..CP..CP ..CP..CP PPCP.C.PC ..CP..CP
Ngelik :
..6. !5!6 356! 6532 66.. !5!6 !!3
2 . 1 2 gy

BAB VI
Praktik Gendhing Ladrang

Pendahuluan

Pada bagian bab ini, kita akan mengevaluasi hasil belajar kita mulai dari
bab pertama hingga pada bab lima. kemudian akan diambil nilai ujian praktik
sebagai penilaian akhir semester. Berikut materi ujian dan blangko penilaiannya :
1. Gendhing Ladrang Slamet, Sl. pth. Manyura
2. Gendhing Ladrang Wilujeng, Pl. pth. Brang

Blangko Penilaian Ujian Praktik Semester Ganjil


Kelas X

No. Nama KDH BNG BNG BAL VOKAL Nilai


absen B P

Batu, ..........................
Pengajar,

...................................

Keterangan :
1. Ujian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa
2. Kelompok boleh terdiri dari campuran siswa putra dan putri
3. Pada saat ujian wajib menyerahkan blangko ini sebagai lembar penilaian. Satu
kelompok satu blangko.
4. Penilaian vokal dilakukan secara kelompok

Semester Genap
BAB I
TINJAUAN UMUM
MATA PELAJARAN KARAWITAN IV

Deskripsi
Karawitan II ini merupakan materi dari Mata pelajaran Seni Budaya tingkat
SMA pada sub Seni Musik. Materi Karawitan IV berkaitan dengan pengenalan
bentuk Gendhing Ketawang dan Lagon Dolanan

Manfaat Mata Pelajaran


Mata Pelajaran ini bermanfaat bagi siswa didik yaitu :
1. Siswa mengenal pengetahuan dasar karawitan yang beguna dalam memahami
praktek Karawitan IV
2. Siswa memahami bentuk sajian gendhing, dan garap sajian
3. Siswa dapat mempraktikan menabuh gamelan dengan baik dan benar
4. Siswa dapat menyajikan suatu bentuk gendhing secara berkelompok

Tujuan Umum
Tujuan umum dari Mata Pelajaran Karawitan II ini yaitu, setelah
menyelesaikan mata pelajaran ini siswa memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dalam berkarawitan yang kemudian dapat mengikuti Mata Pelajaran
berikutnya yaitu Karawitan III.

Susunan Bahan Ajar


1. BAB 1 Tinjauan Umum
2. BAB 2 Ketawang Puspawarna, Sl. pth. Myr
3. BAB 3 Gerongan Ktw Puspawarna, Sl. pth. Myr
4. BAB 4 Tehnik Kendhangan Gendhing Ketawang
5. BAB 5 Lagon Warung Pojok, Sl. Sanga
6. BAB 6 Praktik Gendhing Lancaran

Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


1. Siswa mendapatkan gambaran awal tentang bentuk dasar dari Gendhing
Lancaran
2. Pada penyajian, siswa diharapkan mampu menganalisis dan mendemontrasikan
secara kreatif materi yang dipelajari.
3. Pada bagian penutup, memberikan petunjuk agar siswa mampu mengukur dirinya
terhadap penguasaan dan pemahaman materi ajar. Tindak lanjut yang diharapkan
yaitu siswa harus berlatih secara intensif baik dalam belajar mandiri maupun
belajar kelompok.
4. Jika terdapat kesulitan dalam menyampaikan materi diharapkan dapat
berkonsultasi dengan pengajar maupun orang yang dianggap mengetahuinya.

BAB II
Ketawang Puspawarna
Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang bentuk gendhing ketawang.
Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk gendhing, dan
mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan materi karawitan
sebelumya, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi gendhing,
tembang, gerong, maupun lagon.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan bentuk ketawang adalah suatu bentuk gendhing yang setiap empat gatra
terdapat satu kempul dan dua kenongan, serta setiap empat gatra diakhiri dengan gong. Berikut skema
gendhing bentuk ketawang :
. =. . . . =. . n. . =. . p. . =. . ng.
Sekilas nampak seperti bentuk lancaran, namun yang membedakan adalah jumlah dan letak kenong
dan kempulnya. Berikut contoh notasi bentuk ketawang.
Ktw. SWALAGITA, Pl. pth. Nem
Umpak :
. =2 . 3 . =2 . n1 . =3 . p2 . =1 . ng6
Ngelik :
33.. 3356 @#@! 6 5 3 g2
5321 5654 6521 3 2 1 gy

B. Ketawang Puspawarna
Ktw. PUSPAWARNA, Sl. pth. Manyura
Bk : y123 .2.1 3312 . 1 2 gy
Umpak :
. =2 . 3 . =2 . n1 . =3 . p2 . =1 . gny
Ngelik :
..6. @#@! #@65 ! 6 5 g3
..32 5321 .3.2 . 1 . gy
.2.3 .2.1 .3.2 . 1 . gy
C. Garap sajian Bonang menggunakan tehnik pipilan
D. Latihan

BAB III
Gerong

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang “Gerong”. Materi yang akan
dibahas meliputi Pengertian, bentuk gerong, dan mempraktikan. Dengan
pemahaman dan penguasaan materi “titi laras” pada materi karawitan I materi
gerongan bentuk Ladrang, akan mempermudah kita dalam membaca teks notasi
gerong yang akan kita pelajari.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Yang dimaksut dengan “Gerong” adalah vokal lagu yang terdapat pada
gendhing. Berbeda dengan lagon. Jika “lagon” ialah bentuk tembang atau lagu
yang terdapat pada gendhing – gendhing dolanan. Contoh : Gerongan Ktw,
Subakastawa, Sl. Sanga, ldr. Slamet, Sl. Myr, Gdh. Gambirsawit, SL. Sanga, dan
lain – lain.
“Gerong” biasa diindentifikasikan dengan “wirasawara”/”penggerong”,
pelantun vocal pria pada karawitan. Sedangkan pelantun vokal putri disebut
“swarawati”/”pesinden”. Berikut contoh gerongan pada gendhing Ladrang
Slamet, Sl. Manyura

B. Gerongan Ladrang Slamet, Sl. Manyura


.... .... ..## . jz!x#x c@ !
Kem-
bang ken - cur
Kem-
bang blim - bing
. . j6!@ j.#jz!x@c65 ..66 j!@ 6zjk!jx6c53
Ka – car - yan ang - gung ci -
na - tur
Pi - ne - thik ba -
li ing tem-bing
.... . z6xj!c@@ . #jkz!xj@c63 .z3xk5xj3c21
Se - dhet kang sa -
ri - ra
Ma – ya ma –
ya si - ra
.... . z3x xj.c52 ..53 . jz1x2c1gy
Gan – dhes ing wi -
ra - ga
Wong pin - dha mus -
ti - ka
.... . z3xj.c53 ..56 .z3xjk5xj3c21
Ke - wes ing wi - ca - ra
Ra – tu ning ku -
su - ma
.... . z3x xj.c52 ..53 . zj1x2c1gy
A - nge nga –
nyut ji – wa
Pa - thi ning wa -
no - dya

BAB IV
Kendhangan Gendhing Ketawang

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tehnik Kendhangan pada
garap Gendhing Ketawang. Materi yang akan dibahas meliputi Pengertian, fungsi,
pola Kendhangan dan mempraktikan. Dengan pemahaman dan penguasaan
materi, akan mempermudah kita dalam mempraktikan sajian gendhing.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari tehnik tabuhan dalam karawitan.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan menyajikan teks notasi
sesuai dengan garap yang benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Kendhang merupakan salah satu ricikan vital yang terdapat pada
seperangkat alat musik gamelan. Kendhang mempunyai spesifik tersendiri dalam
peranannya maupun pada tehnik menabuhnya. Kendhang tidak dibunyikan
dengan menggunakan alat pukul (tabuh), melainkan dibunyikan dengan
menggunakan tangan.
Kendhang merupakan ricikan utama dalam karawitan karena mempunyaio
fungsi pengendali dalam jalanya sebuah gendhing. Kendhang mempunyai peranan
sebagai berikut :
- Bukani (membuka)
- Nyuwuk (menghentikan)
- Nyirep (memperpelan/volume)
- Nyeseg (mempercepat)
- Namban (memperpelan)

B. Ragam Pola Kendhangan


Ricikan kendhang terdapat beberapa jenis menurut bentuk dan fungsinya :
- Kendhang Gendhing / Kendhang Bem
- Kendhang Sabet
- Kendhang Ciblon
- Kendhang ketipung
Dalam penerapanya, Kendhang Gendhing digunakan dalam sajian
gendhing ageng seperti Gd. Gambir Sawit, kt. 2 kerep inggah 4, dan sejenisnya
dengan garap klenengan. Kendhang Gendhing juga dapat dimainkan dengan
Kendhang Ketipung yang kemudian disebut dengan Kendhang Loro. Pola
kendhang tersebut digunakan untung gendhing – gendhing jenis Lancaran,
Ladrang, Ketawang, dan lagon – lagon dolanan.
Pada jenis Kendhang Sabet digunakan untuk mengiringi pertunjukan
wayang kulit. Sedangkan Kendhang Cibon digunakan untuk semua jenis gendhing
yang membutuhkan garap “ciblon dan kebaran”.
Sangat banyak ragam dalam pola kendhangan dalam ilmu karawitan.
Pola – pola kendhangan tersebut berbeda – beda menurut jenis / bentuk gendhing
yang akan dilakukan. Berikut pola kendhangan dalam Gendhing Ketawang yang
dilakukan dengan menggunakan jenis Kendhang Loro. Berikut contoh kendhangan
loro Gendhing Ketawang :
Buka : IIPC . . . P . C P gC
Baku : .PC.P.PC .P.P.C.P PCPC.PCP ..PC..CP.C...P.gC
Irama
Dadi : ...0...0...0.P.C ...P...P..PC...P
[ .P.C.P.C...P.C.P ..PC..CP.C...P.gC
.P.C.PC.PCP.C.PC ...0...P.C...P.gC ]
Suwuk : .I.P.C...P...P.C ...I...P...P...I
...C...P...P...C ...0...0...0.0.g0
Keterangan :
I : dibaca tak
P : dibaca thung
C : dibaca dha
C. Latihan

Ldr. PUSPAWARNA, Sl. pth. Manyura


Buka : y123 .2.1 3 3 1 =2 . 1 2 gny
IIPC ...P.CPgC
Umpak :
. =2 . 3 . =2 . n1 . =3 . p2 . =1 . gny
.PC.P.PC .P.P.C.P PCPC.PCP ..PC..CP.C...P.gC
...0...0...0.P.C ...P...P..PC...P .P.C.P.C...P.C ..PC..CP.C...P.Gc

Ngelik :
..6. @#@! #@65 ! 6 5 g3
...0...0...0.P.C ...P...P..PC...P .P.C.P.C...P.C ..PC..CP.C...P.gC
..32 5321 .3.2 . 1 . gy
...0...0...0.P.C ...P...P..PC...P .P.C.P.C...P.C ..PC..CP.C...P.gC
.2.3 .2.1 .3.2 . 1 . gy
...0...0...0.P.C ...P...P..PC...P .P.C.P.C...P.C ..PC..CP.C...P.gC

BAB V
Lagon Dolanan

Pendahuluan

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang Lagon Dolanan. Materi yang
akan dibahas meliputi Pengertian, bentuk gerong, dan mempraktikan. Dengan
pemahaman dan penguasaan materi “titi laras”, akan mempermudah kita dalam
membaca teks notasi gerong yang akan kita pelajari.
Kontribusi dari mempelajari materi ini adalah dapat meningkatkan daya
kreatifitas dalam berkarya seni. Disamping itu dapat memberikan landasan
berharga untuk mempelajari Karawitan secara global.
Tujuan materi ini siswa dapat menjelaskan dan mendemontrasikan teks
notasi dengan benar dan mantap.

Penyajian
A. Pengertian
Lagon Dolanan merukan salah satu dari bentuk tembang yang paling
“kecil”. Kecil yang dimaksut adalah dalam tembang dolanan tidak terikat pada
kaidah – kaidah tembang yang baku. Tembang dolalan lebih bersifat bebas. Dalam
kesenian Jawa terdapat beberapa bentuk tembang yaitu : Tembang Gedhe,
Tembang Tengahan, Tembang Macapat, dan Tembang Dolanan/Lagon Dolanan.
Adapun jenis – jenis tembang diatas adalah
- Tembang Gedhe : S.A Citramengeng, S.A Mintajiwa, dll
- Tembang Tengahan : S.T Palugon, S.T Balabak, dll
- Tembang Macapat : Dhandhanggula, Asmaradana, Pangkur, dll

B. Lagon Dolanan
Lagon dolanan yang bersifat bebas menyebabkan keberadaannya cepat
diterima masyarakat dan membuat keberadaannya cepat populer. Lagon
dolananan mempunyai fungsi hiburan dan masyarakat banyak melakukan
penggubahan sesuai dengan corak masyarakat setempat. Berikut contoh lagon
dolanan Enthik – Enthik, Sl. Pth. Manyura
Umpak :
=.p.=3n6 =3p.=3gn6 =.p.=6n! =6p5=3ng5
.33. 235g6 !!6! 653g2
Ngelik :
.6.! .6.g5 .2.3 .5.g6
.3.2 .5.g3 .6.5 .3.g2
.5.3 .5.g6 .2.1 .6.g5
.!.6 .3.g2 .1.5 .6.g3
...6 ...g5 ...6 ...g2
...3 .5.g6 .5.3 .5.g2
.y.1 .2.g3 .5.3 .2.g3
...g2
C. Cakepan
.... 6!65 6.23 . z4x c6 6
A-na do-ngeng en-thik -
en - thik
..22 1233 ..43 2342
Ke-pri - ye gan-ca-re lah
a - ge te-rus-na
.... 3566 ! z@x c# ! @ z6x c3 5
Si te-mung-gul pa -
ten - a - na
. z!x c@ 6 . z@x c# ! @ . 6 jz5c3 5 z6x c5 3
Te - mung - gul a - pa
do - sa - ne
...6 . . jz5c35 3566 ..22
Lho e-tung-en a - ja ngan-
ti nga-wur
.... 2356 .5.3 . z5x c6 2
Do-sa ngung-kul -
i sa - sa - ma
.... 6!@# ..## . z$x c@ #
Wa-ton o-ra ga-
we tu - na
@76. 5365 2242 42uy
A - ja dhi ndhak ke-wa-lat lah i - ya be -
ner kan-dha-mu
..32 3 zyx c2 1 .2.3 . z2x c1 g2
La-li su - mber ke - ti - wa -
san

BAB VI
Praktik Gendhing Dolanan

Pendahuluan

Pada bagian bab ini, kita akan mengevaluasi hasil belajar kita mulai dari
bab pertama hingga pada bab lima. kemudian akan diambil nilai ujian praktik
sebagai penilaian akhir semester. Berikut materi ujian dan blangko penilaiannya :
3. Gendhing Ladrang Slamet, Sl. pth. Manyura
4. Gendhing Ladrang Wilujeng, Pl. pth. Brang
Blangko Penilaian Ujian Praktik Semester Ganjil
Kelas X

No. Nama KDH BNG BNG BAL VOKAL Nilai


absen B P

Batu, ..........................
Pengajar,

...................................

Keterangan :
1. Ujian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa
2. Kelompok boleh terdiri dari campuran siswa putra dan putri
3. Pada saat ujian wajib menyerahkan blangko ini sebagai lembar penilaian. Satu
kelompok satu blangko.
4. Penilaian vokal dilakukan secara kelompok

Anda mungkin juga menyukai