Anda di halaman 1dari 7

MATERI SENI KARAWITAN KLS 8 SMT 1

Standar Kompetensi :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong), santun, percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak.

KOMPETENSI DASAR:
1.1. Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni karawitan sebagai bentuk rasa
syukur terhadap anugerah Tuhan
1.2. Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
1.3. Menunjukkan sikap bertanggungjawab, peduli, santun terhadap karya seni karawitan
1.4. Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam berkarya seni
2.1 Mengidentifikasi irama dalam gendhing.
2.2 Mendeskripsikan nada-nada dalam karawitan.
2.3. Mempresentasikan struktur dan komposisi gendhing .
3. 1. Mempraktekkan tehnik-tehnik tabuhan.
3. .2. Menyajikan karya seni karawitan secara berkelompok dengan menabuh bersama.
Tujuan
1) Menjelaskan pengertian irama.
2) Menyebutkan macam-macam irama dengan penerapannya.
3) Menyebutkan nada-nada dalam laras Slendro dan Pelog.
4) Menggambarkan skema Ketawang dan ciri-cirinya.
5) Membedakan balungan mlaku, nibani, dan campuran.
6) Menjelaskan tehnik-tehnik tabuhan.
7) Menabuh bersama secara berkelompk sutu bentuk gendhing.
A. Macam-macam Irama
Dalam karawitan jawa gaya Surakarta, untuk suatu keperluan dalam pergelaran
Karawitan, dikenal beberapa macam irama. Adapun pengertian irama adalah kecepatan jalannya
suatu lagu/gendhing. Didalam pergelaran karawitan cara menentukan irama diukur dari
perbandingan tabuhan Saron Penerus dengan balungan. Ada beberapa macam irama sebagai
berikut :
1) Irama Lancar ( 1/1 ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan kecepatan dimana satu
sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama dengan kecepatan dari ketukan
detak / detik jam atau setiap satu pukulan balungan sama dengan satu pukulan Saron
Penerus.
Contoh : Balungan 6 1 2 3
Saron Penerus 6 1 2 3
2) Irama Tanggung ( ½ ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan kecepatan dimana
satu sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama dengan kecepatan dari dua
ketukan detak / detik jam atau setiap satu pukulan balungan sama dengan dua pukulan
Saron Penerus.
Contoh : Balungan 6 1 2 3
Saron Penerus 66112233
3) Irama Dadi ( ¼ ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan kecepatan dimana satu
sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama dengan kecepatan dari empat
ketukan detak / detik jam atau setiap satu pukulan balungan sama dengan empat pukulan
Saron Penerus.
Contoh : Balungan 6 1 2 3
Saron Penerus 6611 66 1122 332233
4) Irama Wiled ( 1/8 ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan kecepatan dimana satu
sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama dengan kecepatan dari delapan
ketukan detak / detik jam atau setiap satu pukulan balungan sama dengan delapan pukulan
Saron Penerus.
5) Irama Rangkep ( 1/16 ) adalah satu bentuk jalannya pergelaran dengan kecepatan dimana
satu sabetan / slah dari tabuhan balungan lebih kurang sama dengan kecepatan dari enam
belas ketukan detak / detik jam atau setiap satu pukulan balungan sama dengan enam belas
pukulan Saron Penerus.

B. Nama Dari Masing-masing Nada


Nada – nada Slendro

Nada Angka Nama Nada Nama Sebutan Nama Panggilan

1 1 Barang Siji Ji
2 2 Gulu Loro Ro
3 3 Dhada Telu Lu
5 5 Lima Lima Ma
6 6 Enem Enem Nem
Nada - nada Pelog

Nada Angka Nama Nada Nama Sebutan Nama Panggilan

1 1 Panunggul Siji Ji
2 2 Gulu Loro Ro
3 3 Dhada Telu Lu
4 4 Pelog Papat Pat
5 5 Lima Lima Ma
6 6 Enem Enem Nem
7 7 Barang Pitu Pi

C. Struktur Lagu Gendhing Bentuk Ketawang


Istilah ketawang berarti keseluruhan bentuk yang tiap satu gongan mempunyai dua
kenongan, kenong yang kedua bersama dengan Gong. Dalam bentuk ketawang ini semua
instrumen dapat dimainkan. Struktur lagu gendhing bentuk ketawang satu gongan terdiri dari :
a. 16 pukulan / ketukan = 4 gatra ( • • • • )
b. 4 ketukan tabuhan Kethuk ( + )
c. 8 ketukan tabuhan Kempyang ( ― )
d. 2 kenongan ( ∩ )
e. 1 kempulan ( V )
dengan skema sebagai berikut :
•••• ••• • •••• ••• •
―+―• ―+― • ―+―• ―+― •
Ditinjau dari bentuk balungannya, struktur lagu gendhing bentuk ketawang dibagi
menjadi 3 yaitu :
a. Balungan Mlaku
b. Balungan Nibani
c. Balungan Campuran
Adapun untuk lebih jelasnya akan kami beri contoh masing-masing bentuk balungan tersebut.
a. Balungan Mlaku
7 t y u 3 5 3 2
n 5 3 2 pu 3 2 u ny
g
b. Balungan Nibani
. 1 . y . 1 . t
n . 1 . py . 1 . gt
n
c. Balungan Campuran
2 2 . . 2 3 2 1
n . 3 . p2 . 1 . gy
n

D. Struktur Dan Komposisi Gendhing Bentuk Ketawang


Struktur dan komposisi gendhing bentuk ketawang terdiri atas buka, ompak, ngelik dan
suwuk. Untuk lebih jelasnya akan kami uraikan sebagai berikut :
a) Buka adalah bagian gendhing yang digunakan untuk memulai atau sebagai pembukaan
bentuk gendhing yang dilakukan oleh salah satu ricikan. Ada juga “buka” yang dilakukan
oleh suara manusia yang kemudian disebut „buka celuk”.
b) Ompak adalah bagian gendhing yang belum menggunakan tembang, sebagai jembatan dari
menuju ngelik atau bagian awal dari struktur lagu ketawang. Jadi tidak akan terjadi ngelik
bila tidak melewati ompak.
c) Ngelik adalah bagian yang tidak pokok tetapi wajib diketahui. Ngelik digunakan untuk
melagukan gerongan / tembang.
d) Suwuk adalah bila gendhing sudah habis atau berhenti.
E. Beberapa Contoh Struktur Lagu Gendhing Bentuk Ketawang.
1. Ketawang Balungan Mlaku
Ketawang Mijil Wigaringtyas Pelog Nem.
BK .2.1 .2.1 2211 .y.gt
212y 21yt 212y 21ygy
66.. 556! #@!@ .!ygt
!@!6 521y 2321 321gy
tt.6 5412 365 1y 21ygt
2. Ketawang Balungan Nibani
Ketawang Subakastawa Lrs. Sl. Pt. Sanga.
Buka • 2 • 1 • 2 • 1 2 2 1 1 • 6 • g5
Ompak. • 1 • 6 • 1 • 5 • 1 • 6 • 1 • g5
Ngelik.
• 2 • 1 • 6 • 5 • 2 • 1 • 6 • g5
• 2 • 1 • 6 • 5 • 2 • 1 • 6 • g5
. 2 . 1 . 2 . y • 2 • 1 • 6 • g5
3. Ketawang Balungan Campuran
Ketawang Puspawarna Lrs. Sl.Pt.Myr.
Buka 6 12 3 • 2 • 1 3 3 1 2 • 1 2 g6
Ompak. . 2 . 3 . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 . y
g
Ngelik. . . 6 . @ # @ ! # @ 6 5 ! 6 5 3
g
. . # @ 6 3 2 1 . 3 . 2 . 1 . y
g
. 2 . 3 . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 . y
g
F. Tehnik Tabuhan Instrumen Pada Struktur Lagu Gendhing Bentuk Ketawang.
1) Kendhang
Irama ½ ( Tanggung )
Buka. t t P b • • • P • bP b
Peralihan :
• Pb • P•P b • P • P • b • P
PbPb • Pb P ••Pb•••P•b•ltP• b
Irama ¼ ( dadi ) : Kendhang yang diulang – ulang.

[ •l•l•l•l•l•l•P•b •l•P•l•P•lPb•l•P •P•b•P•b•l•P•b•P ••Pb•l•P•b•ltP•b ]


Suwuk
ltlPlbl•lPl•lPlb l•lPl•ltl•lPl•l•l l•lbl•lPl•lPl•lb lll•lll•Plll•l•l•
2. Bonang Barung Dan Bonang Penerus
a. Nggembyang : yaitu menabuh bersama 2 nada dengan interval 1 oktaf, ini dilakukan
apabila akan menuju ke ngelik atau mempunyai nada / balungan nggantung. Balungan
nggantung ialah apabila pada titilaras ada dua atau tiga tempat balungan yang kosong. 3 3 • •
/ 2 2 • • / • • • 5 dan sebagainya.
Contoh nggembyang :
Balungan : 3 3 • •
Bonang Barung : 3 3 3/3 • 3 3/3 • • ( Gembyang Lamba )
Bonang Penerus : 3 3 3/3• 3 3/3 • • 3 3 3/3• 3 3/3• • (Gembyang Rangkep)
b. Mipil yaitu menabuh bergantian antara tangan kanan dan tangan kiri.
Mipil ada 3 macam : mipil lamba, mipil rangkep, dan mipil rangkep nikeli.
Mipil Lamba adalah : menabuh dhing-dhong 2 kali(digunakan Bonang Barung Ir. ½
Mipil Rangkep : menabuh dhing-dhong 4 kali, dhong kedua tidak ditabuh. Ir.1/4)
Mipil Rangkep Nikeli : mipil rangkep dilipatkan dua kali. ( Bonang Penerus Ir.1/4 )
Contoh : balungan mlaku
Balungan 2 3 2 1
Mipil Lamba 2 3 2 3 2 1 2 1
Mipil Rangkep 2 3 2 • 2 3 2 3 2 1 2 • 2 1 2 1
Mipil Rangkep Nikeli 232 •232 • 2 3 2 • 2 3 2 3 2 1 2 • 2 1 2 • 2 1 2 • 2 1 21
3. Slenthem, Demung dan Saron Barung
Ada empat tehnik tabuhan balungan :
a) Mbalung
b) Pinjalan
c) Pancer
d) Imbal
Mbalung : menabuh sesuai dengan nadanya.
Pinjalan : jenis tabuhan untuk Demung, dan Slenthem yang saling bergantian.
Pancer : mengisi nada dhing dengan nada yang sama untuk balungan nibani.
Imbal : menabuh bergantian antara saron I dan saron II.
4. Saron Penerus
Ada 2 tehnik tabuhan saron penerus yaitu nacah lamba dan nacah rangkep.
Nacah Lamba : menabuh satu nada lipat dua kali, digunakan dalam irama ½ (tanggung).
Balungan 2 1 2 6 2 1 6 5
Saron Penerus 2 2 1 1 2 2 6 6 2 2 1 1 6 6 5 5
Nacah Rangkep: menabuh satu nada lipat empat kali digunakan dalam irama ¼ ( dadi ).
Balungan 2 1 2 6
Saron Penerus 2 2 1 1221122662266
5. Kenong : tabuhan kenong terletak pada setiap dua gatra atau setiap gatra genap /
setiap delapan hitungan, diakhiri tabuhan kenong. Pada prakteknya ada beberapa tehnik
tabuhan kenong yaitu :
 Mbalung : menabuh sesuai dengan notasinya.
 Plesedan : menabuh mengikuti nada berikutnya.
 Gantungan : menabuh mengikuti nada berikutnya tetapi hanya pada gendhing-
gendhing tertentu.
 Nunggal rasa : menabuh mengikuti nada kempyungnya.
6. Kempul : letak tabuhan kempul bentuk ketawang setiap hitungan terakhir gatra ketiga,
adapun kempul kosong adalah kempul yang tidak dibunyikan terletak pada gatra kesatu.
7. Gong : ditabuh sesuai dengan tandanya pada bentuk ketawang terletak pada hitungan
ke 16.
8. Kethuk Kempyang
Ada dua tabuhan Kethuk yaitu biasa dan salahan.
Kethuk biasa : ― + ― • ―+― • ―+― • ― +― •
Salahan : ― + ― • ―+― • ―+― ++ ― +― •
Fungsi Kethuk Salahan adalah sebagai tanda akan sampai pada tabuhan Gong.

G. Notasi Gerongan
a) Ketawang Mijil Wigaringtyas
b) Ketawang Subakastawa
c) Ketawang Puspawarna
Pengertian Gerongan adalah vokal bersama pria dan wanita (lebih dari seorang) bersamaan dengan
instrumen gamelan.

Anda mungkin juga menyukai