Anda di halaman 1dari 16

tembang macapat

SENI SUARA JAWA

I. PENGERTIAN

- Seni suara adalah seni olah suara atau bunyi seperti menyanyi, musik dsb

- Seni suara jawa tengah disebut seni suara jawa atau tembang jawa

- Tembang jawa salah satu cabang seni tentang olah suara atau bunyi yang menggunakan tangga nada
(titi laras) gamelan slendro atau pelog dengan syair (cakepan) berbahasa jawa

II. Pembatasan

tembang sekar(alit)macapat

lelagon dolanan

tambahan sekar ageng, sekar tengahan

III. Fungsi

Salah satu media untuk menghargai, menikmati dan mencintai karya seni budaya jawa

IV. Tujuan

1. Menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan jawa khususnya seni suara jawa.

2. Trampil menyanyikan dan membuat cakepan tembang-tembang macapat dan lelagon dolanan

V. Ruang lingkup

1. Pengetahuan dasar titi laras gamelan

2. Ketrampilan menyampaikan sekar macapat dan lelagon dolanan

3. Ketrampilan menciptakan cakepan macapat (sekar alit)


VI. Pendekatan

1. Pengalaman

2. Pembiasaan

3. Emosional

4. Fungsional kognitif

5. Kompetensi afektif

psychomotor

VII. Penjelasan

Untuk pemahaman bagi guru, diberikan beberapan penjelasan seperti berikut :

· seni :

Sesuatu yang indah, karya yang indah, bermutu.

· cakepan :

Syair atau kalimat dari sebuah tembang

· laras :

Nada. Titi laras – tangga nada

· laras slendro :

Nada / titi laras slendro ialah tangga nada gamelan yang terdiri dari lima (5) nada pokok tiap satu oktaf
(satu gembyangan).

tiap nada atau nada yang satu dengan nada yang lain mempunyai jarak (interval/sruti) yang sama atau
hampir sama. Dalam istilah musik tangga nada demikian disebut pentatonis. Nada-nada (laras) slendro
ditulis dengan angka :

123561

· laras pelog :

Tangga nada gamelan yang terdiri dari 7 (tujuh) nada setiap satu oktaf. Jarak nada yang satu dengan nada
yang lain bervariasi (tidak sama). Nada-nada (laras) pelog ditulis dengan angka :

1234567
· titi laras :

Susunan atau urutan nada pada notasi gamelan (not jawa) dengan cara membaca sbb:

1 2 3 5 6 1 (slendro)

ji ro lu ma nem ji

1 2 3 4 5 6 7 1 ( pelog )

ji ro lu pat ma nem pi ji

· pedhotan :

Pemenggalan kalimat atau pemenggalan kata pada kalimat (ukara) tersebut. Ada pedhotan kenceng dan
ada pedhotan kendho. Istilah pedhotan hanya terdapat pada sekar ageng dan sekar tengahan, pada
sekar alit atau sekar macapat tidak ada pedhotan

· singgetan :

Pemenggalan kalimat (gatra) utk mengambil nafas (unjal nafas atau respirasi). Istilah ini terdapat pada
sekar macapat

· lafal :

Kedal atau ucapan (artikulasi), dalam bahasa jawa dikatakan ”obah lan menga mingkeming tutuk”

· penghayatan :

Penjiwaan dalam membawakan (menyanyikan) tembang sesuai dgn watak tembang.

Khusus untuk sekar macapat ada beberapa istilah :

· pada :

Bait. Sapada artinya satu bait.

· gatra :

Baris (larikan)

· guru gatra :

Jumlah baris tiap pada (cacahing gatra saben sapada)

· guru lagu :
Bunyi (vokal) akhir setiap baris. (dhong dhing utawa dhawahing swanten ing pungkasaning gatra).

vokal akhir bunyi a disebut nglegena

vokal akhir bunyi i disebut tiba wulu

vokal akhir bunyi u disebut tiba suku

vokal akhir bunyi e disebut tiba taling

Vokal akhir bunyi o disebut tiba taling-tarung

(hal ini sesuai dengan vokal huruf jawa)

· guru wilangan :

Jumlah suku kata tiap baris (cacahing wanda saben sagatra)

· pupuh :

Bagian dari buku tembang (buku yang berisi tembang/sekar macapat) yang terdiri dari beberapa bait
(pada) tembang/sekar macapat yang sama atau sejenis/semacam.

contoh :

serat wedhatama terdiri dari pupuh pangkur 14 pada/bait, pupuh sinom 18 pada/bait, pupuh pocung 15
pada.bait, pupuh gambuh 25 pada/bait.

serat panitisastra terdiri dari pupuh dhandhanggula 61 pada/bait, pupuh sinom 34 bait/pada.

· saron adalah bagian dari ricikan gamelan slendro maupun pelog. Saron slendro model lama terdiri dari
7 (tujuh) nada atau 7 bilah (wilangan), yaitu : 1 2 3 5 6 1 2

atau 6 1 2 3 5 6 1.

saron slendro model baru mempunyai 9 (sembilan) nada atau bilah (wilangan) yaitu :

612356123

saron pelog lama maupun baru sama saja, mempunyai 7 nada :

contoh :

serat wedhatama terdiri dari pupuh pangkur 14 pada/bait, pupuh sinom 18 pada/bait, pupuh pocung 15
pada.bait, pupuh gambuh 25 pada/bait.

serat panitisastra terdiri dari pupuh dhandhanggula 61 pada/bait, pupuh sinom 34 bait/pada.
· saron adalah bagian dari ricikan gamelan slendro maupun pelog. Saron slendro model lama terdiri dari
7 (tujuh) nada atau 7 bilah (wilangan), yaitu : 1 2 3 5 6 1 2

atau 6 1 2 3 5 6 1.

saron slendro model baru mempunyai 9 (sembilan) nada atau bilah (wilangan) yaitu :

612356123

saron pelog lama maupun baru sama saja, mempunyai 7 nada :

1234567

khusus untuk tuntunan sekar macapat maupun lelagon dolanan (juga tembang tengahan dan tembang
gedhe) saron slendro maupun pelog seperti diatas sebenarnya kurang memadai. Sebaiknya dibuatkan
khusus saron untuk tuntunan tembang yang jumlah bilah-bilah nadanya seperti berikut :

saron slendro dengan 10 bilah (wilangan)

5612356123

SARON PELOG DENGAN 13 BILAH (WILANGAN)

5671234567123

VIII. TEMBANG

bersyair bebas lelagon/lelagon

Cakepan bebas dolanan/tetembangan

tembang contoh : jamuran, lir ilir,

emplek ketepu

bersyair terikat s. Ageng

Baris maca sa

Bait maca ro

Suku kata s. Tengahan


Vokal akhir maca tri

s. Alit

MACAPAT

IX. SEKAR ALIT MACAPAT

Beberapa pengertian tentang sekar macapat atau tembang macapat

1. Tembang macapat juga disebut tembang alit atau sekar alit, sebagai perbandingan dari sekar ageng
dan sekar tengahan

2. Pengertian atau makna istilah macapat

a. Membaca dengan pemenggalan (pedhotan/ singgetan) tiap 4 suku kata, dengan kata lain maca papat-
papat. Hal ini ada benarnya, tetapi tidak harus memenggal kata empat-empat.

b. Manca pat : isi syairnya (cakepan) menceritakan kejadian di pusat bumi dan empat penjuru (keblat 4, 5
pancer).

c. Panca arpat yang berarti ’lima sandhangan’ (guru lagu/vokal) yakni : a(glegena), i(wulu), u(suku),
e(taling), dan o(taling tarung). Ternyata sandhangan è (pepet) tidak pernah dipakai pada akhir gatra.

d. ’Maca cepet’ artinya membaca tembang lebih cepat dibanding dengan membaca sekar ageng dan
sekar tengahan.

e. Macakep = maca cakepan = membaca syair tembang. Metatesis menjadi macapat.

f. Maca mat (maca kanthi dimatake = membca dengan penuh perhatian agar indah lagunya). Maca maat
= membaca dengan irama (irama bebas/metris).

g. Maca – pat = membaca tembang / lagu yang ke empat, berawal dari pengertian :

Maca sa lagu (lagu yang pertama)

Tembang gedhe/kakawin

Maca ro lagu (lagu yang kedua)

Tembang gedhe

Maca tri lagu (lagu yang ketiga)

Tembang tengahan

Maca pat lagu (lagu yang keempat)


Tembang alit

h. Maca mrepat = maca ing parepatan = membaca pada waktu ada pertemuan

i. Ma capet = menuju ke tempat yang tidak nyata (ora kasat mata/gaib). Duduk berkeliling sambil berdoa
bersama atau bergantian (membaca doa bergantian)

3. BEBERAPA ISTILAH

a. Luk. Luk artinya bengkok = belok. Keris luk 9, luk 12 dsb. Luk dalam macapat berarti pembelokan suku
kata sesuai dengan notasi lagu atau titilarasnya. Contoh :

5611111612

pa -dha gu-lang- en ing kal - bu

Suku kata kal dan bu pengucapannya dibelokkan (dieluk) sesuai dengan notasi di atasnya. Biasanya untuk
sekar macapat, satu suku kata lebih dari 3 angka notasi.

b. Gregel

Gregel adalah variasi pengucapan suku kata atau kata yang ada luk nya, agar lebih enak didengar seakan
akan ada notasi tambahan. Contoh :

616523212326165

Ing sas- mi - ta a – mrih lan – tip

Pengucapan suku kata sas bisa ditambah gregel antara notasi 6 dan 5. Hal ini tergantung ketrampilan
seseorang. Pada dasarnya macapat boleh dengan gregel asal tidak berlebihan, sedangkan gregel tersebut
tidak dapat ditulis dengan notasi.

c. Laya

Laya = layu = luluh = menyatu

- Laya tembung artinya : dua buah kata atau satu kata dan akhirnya yang diucapkan luluh seakan-akan
menjadi satu. Contoh :

Padha gulangen ing kalbu, pengucapannya menjadi padha gulangenning kalbu.

- Laya lagu : membawakan atau menyajikan tembang macapat, lagu/not dan cakepan harus
laya/menyatu. Untuk

X. TULADHA TEMBANG MACAPAT


POCUNG

SLENDRO MANYURA

665311126

Ba- pak Po cung king wa– cu – cal mi–

653

yar mi- yur

126321

mle-bet ne-ngen ngi- wa

1213212.16

sa- du- wa- ne mo- ri pu tih

61232216

yen lu- mam- pah ka- i- ring swan-

1122

te- ning gang- sa

PANGKUR

PELOG LIMA

35553333

Ku- mle- bet de ning ma- ru- ta-

356531111

nga- we a- we gen- de- ra Sang Dwi


11

War- ni

5611112.32

a- kar- ya mong- kog ing kal bu

655555.44.5

gen- de- ra Sang Dwi war - na

55565311

mang- ka lam- bang na- gri Nu- san-

121233

ta- ra tu- hu

61111111

ji- na- ga Kan- thi toh- ji- wa

1231233.21

da- tan kem- ba si- ang ra tri

GAMBUH

SLENDRO MANYURA

6723272.3

o- lah ra- ga pu ni ku

327667227

weh ku- wa- ting o- tot lan be- ba-

2.3
yu

6535.666667

ba- dan wa- ras da- tan na- te nan-

532

dhang sa- kit

56667567

ham- but kar- ya bi- sa seng- kut

723276.75.66

da- tan kra- sa la mun a- bot

KINANTHI

SLENDRO SANGA

56122222

wa- jib- e ka- wu- la i - ku

11112261.6

pa- dha a- sung dar- ma bek- ti

5611111.26.1

tum- rap ma- rang nu- swa bang- sa

6555221611

me- ma- yu har- ja- ning na- gri

3555555.35

go- tong ro- yong be- ba- reng- an


2222232.55

a- ywa a- na ing kang ke- ri

MEGATRUH

PELOG BARANG

756776755

a – ja mun – dur la – mun si – ra du–

5.356.7

rung a - jar

777766.567.65

da– di a– mun a – mun sa - mi

2355566.76

yen si- ra ka- ce- kel mung- suh

5 3 2 2 3 5 . 6 2 3.2 7

sing te- tep san- to- sing bu - di

553235.623.2

na- jan si- nek- sa ki - nro – yok

MIJIL

SLENDRO MANYURA
335666666.56.1

nak a nak ku ku du di pun e - ling

11111.21.6

ywa ting gre was pa os

1231.26333

a- keh jan - ma nge- moh- i a-

3532.1

da - te

1213211111

e- nak e- nak ni- ru a dat a- sing

23333.53

a- dat- nya pri- ba- di

22131.21.6

tu- hu lu- wih lu - hung

ASMARANDANA

PELOG BARANG

67233333

pa- ra pu- tra a- ja la- li

356666.567

mring pi- wu- lang war- na war- na

3276723.27

si- na- u- nen ka- beh wa - e


723276567

ma- ca nu- lis ba- sa ni- ra

656323276

kri- dha lan o- lar ra - ga

723672327

o- lah bek- sa nem- bang ki- dung

7222223276

pi wu- lang ka- beh ga- tek – na

MASKUMAMBANG

PELOG LIMA

561111111

mu gi gus- ti ing- kang dha- hat

2316.5

ma- ha a - sih

23332.11

tu- mun- ten pa- ring - na

6555323.21

pe- pe- nget kang pa- dha la- li

1233333.23.5

e- ling- a mring ka- u - ta - man


SINOM

PELOG NEM

23555555

ju– mle– gur swa– ra ngu- man- dhang

56115566

wra- ta sa- in dhe- nging bu- mi

56665332.1

pro- kla- ma- si ka- mar- dhi- kan

11121656

nu- san- ta- ra kang man- dhi- ri

6122212.3

ing ja- kar- ta ka- ti- ti

11111222

ping pi- tu- las wu- lan wo- lu

6111111

won- de- ne ing kang war- sa

11121656

se- wu sa- ngang a- tus lu- wih

612322161

pa- tang pu- luh li- ma ka- la ning

11.22

se- ma- na

DURMA
PELOG BARANG

356777776

pa- ra mu- dha wa- jib- mu pa- dha

6753.2

es- tok- na

235555765

a- ja ma- lang tu- mo- leh

23275.66

si- na- u kang gi- yat

5666665.6

a- ja pa- dha ke- re- ngan

6722222.32.3

yen wis ta- mat lan mum- pu- ni

56753.2

nul- ya tan- jak na

235556765

kang- go bang- sa lan na- gri

DHANDHANGGULA

SLENDRO SANGA

2566612222

no- ra a- na bang- sa ing sa- bu- mi


221111111

da- lan tres- na ma- rang ka- bu- da-

1.6

yan

5666666.16.5

mi- wah ka- gu- na- ne dhe- we

612161.6561

mi- la swa- wi a- mun- juk

661.652222

so- kur ma- ring Hyang Ma- ha

2321.6

wi- dhi

6111111

de- ka- bu- da- yan ki- ta

1612.31.6.5

ma- sih pe- pak u – tuh

22222222

sun pra- su- di mrih me- kar- a

53216

Anda mungkin juga menyukai