Anda di halaman 1dari 4

Tembang Bali macepat/pupuh dinyanyikan secara pancapiring bisa dinyanyikan

lagu pokok-pokoknya saja. Secara musical tembang ini penuh variatif baik itu,
suara tinggi, sengau/bero, serta penggunaan luk gregel, cengkok, dan wilet. Dalam
sistem wilet, tembang macepat dinyanyikan dengan bebas, tidak terikat pada
matra/tempo, tergantung pada kemampuan penembang untuk mengelola suaranya.
Perpaduan, luk, cengkok, gregel, dan wilet akan terdengar harmonis, kecuali
diterjemahkan (kebasanin) baik secara harfiah maupun phrasing. Dalam
menyanyikanya dikenal istilah “pedotan”, saat jedapenyanyi menarik nafas.
Umumnya pedotan terjadi pada setiap 4 suku kata walau tidak sepenuhnya begitu,
sehingga dikenal dengan istilah macepat yaitu membaca empat-empat. Karena itu
dalam mengarang macepat sebaiknya memperhatikan pedotan, sehingga jeda tepat
pada akhir suku kata, dan tidak ada pemenggalan suku kata yang sering kali
mengaburkan makna.

Perpaduan tembang macepat dengan instrument gambelan, akan dijumpai titilaras


yakni urutan nada-nada dalam satu oktaf yang sudah ditentukan tinggi rendah dan
jarak nada (sruti). Di dalam karawitan bali, baik vocal maupun instrumental
terdapat jenis laras yakni pelog dan selendro. Laras pelog adalah urutan nada-
nada dalam satu oktaf yang memiliki sruti panjang dan pendek, sedangkan
selendro adalah memiliki sruti kurang lebih sama rata. contohnya

Notasi Solfagio 1 2 3 4 5 6 7 1 2
Laras Pelog ndang  - nding ndong ndeng -  ndung ndang  -
Laras Selendro nding ndong ndeng  - ndung ndang  - nding ndong

Laras pelog dalam kerawitan bali dijumpai dua jenis yakni: (1) laras pelog
pancanada (lima nada), menggunakan lima nada pokok yang disebut saih lima,
biasanya terdapat pada gambelan gong kebyar. (2) laras pelog saptanada 7 nada
sering disebut saih pitu menggunakan lima nada pokok dan dua nada pemero ini
biasa dijumpai pada gambelan semar pegulingan, luang, dan gambuh. Demikian
juga dengan laras selendro ada 2 macam yaitu : laras selendro pancanada (lima
nada) yang terdapat pada gambelan gender wayang, dan laras selendro empat nada
disebut “tembang kirang” terdapat pada gambelan angklung.
Nomor Bilah
NO TITILARAS
I II III IV V VI VII VIII
1 Patet Selisir nding ndong ndeng  - ndung ndang -  nding
2 Patet nem (jawa) 1 2 3 -  5 6  - i
3 Diatonis (kunci c) 3 4 5 -  7 i -  3
4 Patet tembung ndung ndang  - nding ndong ndeng -  ndung
5 Patet lima (jawa) 1 2 -  4 5 6  - i
6 Diatonis (kunci c) 3 4  - 6 7 i  - 3
7 Patet sunaren  - ndung ndang  - nding ndong ndeng - 
8 Patet barang (jawa)  - 2 3  - 5 6 7 - 
9 Diatonis (kunci c)  - 4 5  - 7 i 2 - 
10 Selendro Ageng  - ndeng ndung ndang  - nding ndong - 
11  -  - 2 3 4  - 6 7  -
12 Diatonis (kunci c)  - 4 5 6 -  i 2 - 
13 Selendro Alit ndong  - ndeng ndung ndang  - nding ndong
14  - 1  - 3 4 5  - 7 i
15 Diatonis (kunci c) 3  - 5 6 7 -  2 3
Tabel : laras pelog saih pitu semar pegulingan dan patetnya
Power point

Dalam menyanyikan Macepat dikenal istilah “pedotan”, saat jeda penyanyi


menarik nafas. Pedotan terjadi pada setiap 4 suku kata walau tidak sepenuhnya
begitu sehingga dikenal dengan istilah macepat yaitu membaca-empat-empat

Tembang Bali macepat/pupuh dinyanyikan secara pancapiring.(dinyanyikan


pokok-pokoknya saja) dan tembang ini juga penuh variatif seperti :

 suara tinggi
 sengau/bero
 penggunaan luk
 gregel
 cengkok
 dan wilet.

Perpaduan, luk, cengkok, gregel, dan wilet akan terdengar harmonis, kecuali
diterjemahkan (kebasanin) baik secara harfiah maupun phrasing.

Dalam sistem wilet, tembang macepat dinyanyikan dengan bebas, tidak terikat
pada matra/tempo, tergantung pada kemampuan penembang untuk mengelola
suaranya

Perpaduan tembang macepat dengan instrument gambelan, akan dijumpai titilaras


yaitu urutan nada-nada dalam satu oktaf yang sudah ditentukan tinggi rendah dan
jarak nada (sruti). Adapun jenis larasnya yakni pelog dan selendro.

1. Laras pelog adalah urutan nada-nada dalam satu oktaf yang memiliki sruti
panjang dan pendek, laras pelog pada karawitan di bali ada 2 yaitu :
 laras pelog pancanada (lima nada), menggunakan lima nada pokok
(saih lima), biasanya terdapat pada gambelan gong kebyar.
 laras pelog saptanada 7 nada (saih pitu) menggunakan lima nada
pokok dan dua nada pemero, biasa dijumpai pada gambelan semar
pegulingan, luang, dan gambuh
2. selendro adalah memiliki sruti yang kurang lebih sama rata. laras selendro
ada 2 macam yaitu :
 laras selendro pancanada (lima nada) yang terdapat pada gambelan
gender wayang,
 laras selendro empat nada disebut “tembang kirang” terdapat pada
gambelan angklung.

Notasi Solfagio 1 2 3 4 5 6 7 1 2
Laras Pelog ndang  - nding ndong ndeng -  ndung ndang  -
Laras Selendro nding ndong ndeng  - ndung ndang  - nding ndong

Anda mungkin juga menyukai