Anda di halaman 1dari 16

Nama : Agus Hadi Pratama

Nim : 2018015025

Kelas : 6A

Ujian Akhir Semester Karawitan..!

1. Sebutkan nama instrumen pukul, gesek, tiup, dan petik dalam gamelan Jawa,
berikut gambarnya. (skor: 15).
Jawab:

Gb 1. Instrumen Bonang Barung


Fungsi: Pemangku Lagu (dalam Karawitan uyon-uyon),
Pamurba Lagu (dalam Karawitan Pakurmatan/Sekaten)
Gb 2. Instrumen Gambang Fungsi :
Pemangku Lagu
Gb 3. Instrumen Gender
Barung Fungsi: Pemangku
Lagu

Gb 4. Instrumen Gong Ageng


Fungsi: Sebagai Finalis Lagu (tanda berhentinya sajian Karawitan)
Gb 5. Instrumen Kemanak
Fungsi: Sebagai Penghias Lagu/Pemangku Irama

Gb 6. Instrumen Kempul
Fungsi: Sebagai Pemangku
Irama
Gb 7. Instrumen Kendang Ageng

Fungsi: Sebagai Pamurba Irama (Pemimpin Irama)

Gb 8. Instrumen Kenong.
Fungsi: Sebagai Pemangku Irama.
Gb 9. Instrumen Keprak
Fungsi: Sebagai Pamurba
Irama

Gb 10. Instrumen Kempyang


Fungsi: Sebagai Pemangku
Irama
Gb 11. Instrumen Rebab
Fungsi: Sebagai Pamurba
Lagu

Gb 12. Instrumen Saron


Fungsi: Sebagai pembentuk lagu balungan (lagu dasar)
Gb 13. Instrumen Siter
Fungsi: Sebagai penghias lagu. sajian lirihan

Gb 14. Instrumen Suling


Fungsi: Sebagai penghias
lagu
Gb 15. Instrumen Slenthem
Fungsi: Sebagai pembentuk lagu balungan (lagu dasar)

Gb 16. Instrumen Bedhug


Fungsi: Sebagai Pemangku
Irama
Terutama dalam lagu soran maupun dalam Karawitan Pakurmatan
(Sekaten)
Gb 17. Instrumen Bedhug
Fungsi: Sebagai Pemangku Irama, dapat juga sebagai
pemangku lagu Terutama dalam lagu-lagu soran

Gb 18. Instrumen Bonang Panerus


Fungsi: Sebagai Pemangku Irama, dapat juga sebagai
pemangku lagu Terutama dalam lagu-lagu soran maupun
lirihan
Gb 19. Instrumen Celempung
Fungsi: Sebagai penghias lagu sajian
lirihan.

Gb 20. Instrumen Engkuk


Fungsi: Sebagai Pemangku
Irama,
Gb 21. Instrumen Kenong
Japan Fungsi: Sebagai
Pemangku Irama,

Gb 22 Instrumen Peking/Saron Penerus


Fungsi: Sebagai Pemangku Irama, juga pemangku
lagu,
pembentuk lagu balungan.
Gb 23. Instrumen Saron
Wayang Fungsi: Sebagai
Pemangku lagu.

Gb 24. Instrumen Slentho.


Fungsi: Sebagai pembentuk lagu balungan (lagu dasar)
Gb 25. Bermacam-macam tabuh gamelan (alat
untuk membunyikan gamelan)

2. Anda pernah mendengar Gendhing Gadhung Mlathi Laras Slendro Patet Sanga
kan ? Terangkan hal-hal yang terkait dengan gendhing tersebut. ( skor 30 )
Jawab: Berdasarkan bentuk dan struktur termasuk kategori gending ageng. Secara
struktur Gendhing Pasang, terdiri dari dua bagian yaitu: mérong, umpak inggah
dan inggah. Mérong adalah salah satu bagian gending yang digunakan sebagai
ajang “garap” yang halus dan tenang. Oleh sebab itu para penggarap harus
berusaha agar dapat memenuhi tuntunan tersebut, selain itu, mérong tidak dapat
berdiri sendiri, artinya harus ada selanjutnya, kemudian disebut inggah. Inggah
adalah bagian lagu yang digunakan sebagai ajang variasi garap. Kendatipun
demikian ada inggah yang berdiri sendiri tanda melalui mérong, Gendhing Pasang
digarap minggah kendang, artinya suatu sajian gending yang lagunya tetap
menggunakan lagu mérong
3. Carilah bentuk gendhing lancaran 4 motif dari sumber yang dapat dipercaya,
berikut tulis notasinya lengkap dengan tanda tabuhan kethuk, kenong, kempul,
gong suwukan, gong ageng. Tulis pula bagaimana tabuhan bonang barung, dan
kendang. (skor 25).
Jawab: Lancaran Manyar Sewu Laras Sl. Pathet 6

BK . 6 . 7 . 6 . 5 . (3)
^ ^ ᴖ ^ ᴗ ^ ᴖ ^ ᴗ ^ ᴖ ^ ᴗ ^ ᴖ
I. A. . 5 . 3 . 5 . 3 . 5 . 3 . 6 . [5]
B. . 6 . 5 . 3 . 5 . 6 . 5 . 3 . [2]
C. . 3 . 2 . 3 . 2 . 3 . 2 . 7 . [6]
D. . 7 . 6 . 7 . 6 . 7 . 6 . 5 . (3)

^ ^ ᴖ ^ ᴗ ^ ᴖ ^ ᴗ ^ ᴖ
^ ᴗ ^ ᴖ
II. A. 5 2 5 3 5 2 5 3 5 2 5 3 6 3 6 [5]
B. 6 3 6 5 6 3 6 5 6 3 6 5 3 1 3 [2]
C. 3 1 3 2 3 1 3 2 3 1 3 2 7 5 7 [6]
D. 7 5 7 6 7 5 7 6 7 5 7 6 5 2 5 (3)

Keterangan : Bk = Buka Pl = Pelog ^ = kethuk ᴖ = kenong

ᴗ = kempul [ ] = gong suwukan/ siyem

4. Terangkan yang anda ketahui tentang sejarah terjadinya gendhing Sekaten. (skor
30).
Jawab:
Yang saya ketahui tentang Gamelan Sekaten adalah sebagai benda
peninggalan sejarah setidaknya telah menunjukkan bahwa agama dan
kebudayaan dapat bersinergi hingga proses pengislaman Jawa tidak mengalami
kesulitan. Kesanggupan menafsirkan secara kreatif para penyiar agama Islam di
Jawa dalam hal ini para wali telah menghasilkan perubahan dan transformasi
kebudayaan sesuai dengan aspirasi budaya Jawa tetapi mengakar pada sumber
otentik ajaran Islam. Kuatnya tradisi Hindu menyebabkan para wali mengalami
hambatan dalam penyebaran Islam di Jawa. Agama Hindu yang telah
berkembang berabad-abad di Jawa sebelum Islam masuk telah meletakkan
pondasi bahwa seni merupakan bagian dari ritual, dengan kata lain permasalahan
seni dan agama dalam agama Hindu telah berakar kuat karena agama Hindu
memasukkan seni dalam persoalan kepercayaan. Runtuhnya kerajaan Majapahit
yang merupakan dinasti terakhir kerajan Hindu Jawa masih menyisakan tradisi
Hinduisme yang menyebabkan proses penyebaran Islam di Jawa mengalami
hambatan. Hal ini dikarenakan runtuhnya Majapahit hanya pada tataran formal
administratif bukan dalam pengertian tradisi Hinduisme. Kenyataan di lapangan
menunjukkan setelah Majapahit runtuh dan kerajaan Islam berdiri di tanah Jawa,
tradisi Hindu masih sangat jelas hingga proses pengislaman tanah Jawa harus
dilakukan melalui tradisi masyarakat Jawa sendiri.

Anda mungkin juga menyukai