Anda di halaman 1dari 4

Sumber Kekuatan Sejati

Mazmur 73 : 1 – 28

1 ¶ Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang
bersih hatinya.

2 Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.

3 Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.

4 Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;

5 mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.

6 Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.

7 Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.

8 Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka
dengan tinggi hati.

9 Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.

10 Sebab itu orang-orang berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang
berlimpah-limpah.

11 Dan mereka berkata: "Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang
Mahatinggi?"

12 Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!

13 Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak
bersalah.

14 Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.

15 ¶ Seandainya aku berkata: "Aku mau berkata-kata seperti itu," maka sesungguhnya aku telah
berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.

16 Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,

17 sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.

18 Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.

19 Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!

20 Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang
hina.

21 ¶ Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,

22 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.

23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.


24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam
kemuliaan.

25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di
bumi.

26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-
lamanya.

27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang,
yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.

28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH,
supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Lima pokok pikiran dalam nats ini :

1. Ayat 1 – 3  Mengakui bahwa Tuhan itu baik


 Pengakuan akan kebaikan Tuhan menandakan percaya akan pribadi dan eksistensi Tuhan
 Asaf mendasari imannya bahwa Tuhan itu baik.
 Ayat ini menunjukkan pemahaman Asaf tentang siapa Tuhan itu
 Kepercayaan kita kepada Tuhan yang baik, akan memantapkan iman kita kepada Tuhan
 Untuk dapat menyatakan Tuhan itu baik, diperlukan pengenalan pribadi akan Tuhan
 Kesaksian : Menikmati kebaikan Tuhan waktu memelihara 2 adik
 Pengenalan akan Tuhan secara pribadi menghasilkan keyakinan akan Kebaikan Tuhan

2. Ayat 4 – 12  melihat fakta dan realita di dalam kehidupan dan mempertanyakan Tuhan
 Asaf melihat, orang yang tidak mengenal Tuhan mengalami SHALOM dalam hidupnya
(Kaya, makmur, sehat, sukses).
 Orang fasik gemuk dan sehat2 VS Orang suci sakit, miskin, kekurangan
 Fakta di sekitar kita, orang yang tidak ikut Tuhan lebih sukses, lebih sehat, lebih kaya dll
 Kelihatannya tidak adil dengan orang suci yang sungguh2 takut akan Tuhan, kekurangan,
sakit2an.
 Kes. Melayani Tuhan sepenuh waktu: putus pacar, rumah ambruk, ibu pergi, bapak tidak
perhatian
 Seolah2 mempertanyakan Adilkah Tuhan ? Dimanakah Tuhan ?

3. Ayat 12 – 17  sia-sia menjaga hati bersih dan menjaga iman ?


 Kesalehan tidak membawa dampak yang positif ?
 Hati yang tulus melayani, kadang dimanfaatkan oleh orang tertentu untuk kepentingan
mereka
 Iman kepada Tuhan, faktanya hidupnya susah terus
 Kes. Pelayanan sungguh2 di GBI Bawangan, faktanya tidak ada kemajuan di dalam
kehidupan. Teman yang korupsi, malah semakin maju dan kaya.
 Apakah ini sia2 ? “sampai masuk ke dalam rumah Tuhan memperhatikan kesudahannya”

4. Ayat 18 – 25  Mengakui kedaulatan Tuhan


 orang fasik tidak dapat menyepelekan Tuhan, karena semuanya akan dihakimi oleh Tuhan
 Keyakinan Asaf akan Tuhan yang berkuasa untuk semua orang, termasuk orang fasik dan
orang beriman
 Asaf melihat, diakhir hidupnya tetap Tuhanlah yang berkuasa membuat naik dan turun
semua orang.
 Cth. Peristiwa Singkil: pembalasan Allah selalu Adil.
 Kes. Melihat orang yang tidak beriman, hidupnya naik namun merupakan sebuah
kesemuan dan kesementaraan. Hidup teman yang korupsi, lambat laun semuanya habis
di rumah sakit, ditipu dll.
 Pada akhirnya Tuhan yang berkuasa dalam kehidupan manusia
 Tuhan yang berdaulat penuh atas kehidupan manusia, untuk membuat naik maupun
turun.
 Percaya penuh akan kedaulatan Tuhan.
 Kes. Tahun 2008 maret, Sudah mau tergelincir dengan niat bekerja di Yogya, dan
meninggalkan pelayanan. Diingatkan lagu di Bis Yogya – Semarang, “Berdaulat atas
hidupku ku berserah penuh”.

5. Ayat 26 – 28  Ia tetap memilih dekat dengan Tuhan


 Asaf memilih jalan yang terbaik untuk melepaskan kegalauan, kegelisahannya untuk
mendekat kepda Tuhan.
 “jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa”
 Dekat dengan Tuhan merupakan sumber kekuatan untuk menjalani kehidupan yang tidak
menentu.
 Asaf dapat memilih dekat dengan Tuhan, karena mempunyai dasar iman “Sesungguhnya
Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.”
 Dasarnya, adalah ia sudah merasakan dan meyakini bahwa Tuhan itu baik
Kuncinya :
 Bersih Hati : Ketulusan dan tidak berprasangka buruk
 Quote : Orang yang bersih hati tidak iri, orang yang iri tidak bersih hati.
 Dekat Allah : Manunggal (pokok Anggur dan ranting), Nggandol Gusti (tanpa Tuhan tdak
dapat hidup)
 Orang beriman menjadi representasi Allah
 Ukuran kemakmuran, kebahagiaan bukan berasal dari apa yang dipunya, tetapi ada di
dalam Tuhan.
 Mari Taruh Tuhan di depan kita, dan semuanya akan terlihat baik. Kalau taruh Tuhan di
belakng kita, semuanya akan terlihat buruk.
 Kita mampu menjalani hidup karena ada Tuhan yang memberi kekuatan.
 Quote : Orang yang mampu tidak kalang kabut, orang yang kalang kabut tidak mampu.
 Mari dekatkan diri kita kepada Tuhan, supaya mendapat ketenangan dan kekuatan untuk
menjalani hidup dan menjadi berkat buat sesama.
 Hambatan apapun tidak ada potensi untuk menghambat keyakinannya dengan Tuha,
karena ia percaya dan memilih untuk dekat dengan Tuhan.

F4 :
Faith
Friend
Finest Way

Anda mungkin juga menyukai