Anda di halaman 1dari 1

Ensiklopedi :

Gembala :

Ada dua macam gembala dalam Alkitab. Pertama, orang yang menggembalakan ternak.
Kedua, orang yang mengasuh dan membina manusia, yaitu gembala yang bersifat illahi
maupun fana. Terhadap keduanya, kata celaan dan kata fana adalah sama. Kata Ibrani dalam
bentuk partisipium ialah ro’eh, kata Yunani poimen. Asuhan terhadap sesama mahluk fana
bisa bersifat politik atau rohani. Pemakaian cara demikian dalam kiasan yang lebih mendalam
menonjol pada Yehezkiel 34.

Gembala dalam arti harfiah pada zaman dahulu dan sekarang menggemban tugas yang
banyak tuntutannya. Panggilan ini setua dengan panggilan Habel di dalam kitab Kejadian 4:2.
Dia harus mencari rumput dan air di daerah yang kering dan berbatu-batu (Mazm 23:2),
harus melindungi kawanan domba gembalaannya terhadap cuaca buruk dan binatang buas
(Am.3:12). Jika tugas-tugasnya mengharuskan ia jauh dari perkemahan gembala, segala
kebutuhan utamanya ia bawa dalam suatu kantung (1 Sam 17:40, 49), menggunakan anjing
sebagai pembantunya seperti gembala modern (Ayb. 30:1).

Gembala yang ideal haruslah kuat, rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri.
Namun, gembala upahan yang tidak bertanggung jawab ada di dalam profesi ini. Demikian
mulianya panggilan menjadi gembala, justru dalam Perjanjian Lama berulang-ulang
melukiskan Allah sebagai Gembala Israel (Kej. 49:24, Mzm. 23:1, 80:2), lemah lembut
dalam pengasuhanNya (Yes. 40:11), tetapi kadang-kadang membina kawanan dombaNya
dengan kemarahanNya, lalu dengan pengampunan mengumpulkannya kembali (Yer.31:10).
Kadang-kadang penggembalaan itu terutama bersifat hukuman, apabila si gembala dan
manusia gembalaannya sama-sama dihukum dan dikutuk (Yer.50:6, 51:23, Za. 13:7).
Gembala yang tak setia itu mungkin gemetar berdiri di hadapan Tuhan (Yer.49:19, 50:44).
Kadang-kadang terdengar nada kasih dan iba apabila domba-domba itu ditinggalkan oleh
orang-orang yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap mereka (Bil.27:17, 1 Raj 22:17,
Mrk 6:34).

Di dalam Alkitab dengan jelas menekankan betapa pentingnya tanggung jawab setiap
pemimpin atas pengikut mereka. Salah satu pasal yang paling khas dalam Perjanjian Lama
perihal celaan keras terhadap gembala yang tak setia terdapat di dalam Yehezkiel 34.
Gembala-gembala tersebut demi kepentingan mereka, memuaskan diri mereka sendiri, bukan
domba-dombanya. Domba gembalaannya mereka bunuh dan diserahkan demi keuntungannya
sendiri. Merek mengkhianati tugas gembala yang sesungguhnya, sehingga mereka dikecam
oleh Allah dan mendapat penghakiman dari Allah sendiri.

Di dalam Perjanjian Baru, tugas gembala berada di dalam diri Mesias. Hal ini dirincikan
secara khusus di dalam Yohanes 10. Rincian tersebut sepadan dengan apa yang diuraikan di
dalam Yehezkiel 34. Di dalam kitab Yohanes, menggaris bawahi hubungan Mesias dengan
dengan para pengikutNya dan Allah. Ihwal menyatukan ‘domba-domba lain’ menjadi satu
kawanan dengan domba-domba lainnya (ay.16), dan menolak orang-orang yang bukan
domba yang sungguh dari Mesias. Di dalam Perjanjian Baru,

Anda mungkin juga menyukai