Ada dua macam orang: Pertama, orang yang ketika dalam kesusahan, dan
kondisi sulit itu tidak berubah menurut pemikirannya setelah ia berdoa kepada
Tuhan, ia merasa Allah tidak mempedulikan dia, karena itu ia marah dan
meninggalkan Tuhan. Kedua, orang yang ketika hidupnya lancar dipenuhi
dengan kesenangan justru terlena dan mengabaikan Tuhan. Dua macam
orang ini saya sebut orang yang dikalahkan oleh kesulitan dan orang yang
dihanyutkan oleh kenikmatan.
Ibu2 yg Tuhan yesus kasihi Ternyata tidak ada jaminan dalam kondisi hidup
fisik yang dapat membuat seseorang tetap setia kepada Tuhan. Karena
memang bukan kondisi luar, tetapi hati (sikap batin) itulah yang menentukan
respon seseorang kepada Tuhan. Allah yang adil memberi situasi yang
berbeda kepada setiap orang. Jika seseorang memiliki hati yang benar kepada
Allah, walaupun dalam penderitaan yang berat ia tetap memuliakan Tuhan,
dan ketika berada dalam kehidupan yang penuh berkat, ia lebih mencintai
Tuhan daripada segala berkat-berkat Tuhan yang siap untuk diambil
daripadanya.
Tanpa sikap hati yang benar, dalam situasi apa pun orang yang akan selalu
meresponi Allah secara salah.
Pertama, Sadarlah bahwa semua yang ada dibawah kolong langit ini semua
dikendalikan oleh Tuhan..apakah itu org yg hidupnya sulit ataw org yg
hidupnya sulit semua Tuhan maha tau.
Ada orang yang sepanjang hidupnya tetap miskin bukan karena malas atau bodoh, sebaliknya ada orang
yang dari kecil hingga tua selalu hidup dalam kelimpahan. Ada yang seumur hidupnya dipenuhi dengan
kesulitan, sebaliknya ada yang jalan hidupnya begitu mulus. Cara berpikir yang duniawi akan menilai
orang yang hidupnya dipenuhi kesusahan itu bernasib buruk dan gagal, dan orang yang hidupnya enak
itu bernasib baik dan sukses.
Jika orang Kristen masih terjebak dalam cara pandang yang duniawi ini, maka perhatiannya hanya tertuju
kepada mengusahakan kenyamanan hidup dan kelepasan dari kesulitan, dan bukannya pada kualitas
hidup yang harus ia wujudkan. Karena itu, tidak heran, ketika dilanda kesulitan, mereka penuh dengan
sungut dan keluhan kepada Allah.
Kedua, bagi anak Allah, keadaan sulit yang kita alami bukanlah keadaan tak
diberkati, sebaliknya mungkin itu adalah saat yang paling indah dalam hidup
kita. marilah kita belajar untuk melihat masa suram itu secara positif dari
perspektif Kristen, bahwa jika saya berada dalam situasi seperti itu di situ pun
Allah hadir dan kasih rahmatNya menopang aku, bahkan lebih penuh kasih
mesra.
Setiap kali kita mengalami kesulitan, carilah maksud Tuhan dalam situasi yang
kita hadapi itu. Jangan kita dilumpuhkan oleh kesulitan, tetapi temukan
‘mutiara’ (berkat rohani) di balik kondisi sulit itu. Amin.
“ Istri yang Cakap” Eshet Kayil..
Yang menarik dsni..memakai kata cakap…
cakap /ca·kap/ a 1 kl sanggup melakukan sesuatu; mampu; dapat: -- engkau membunuh hulubalang
1
itu?; patik tiada -- bercerai dengan dia; 2 pandai; mahir: anak itu belum -- mengerjakan hitungan
perkalian; 3 mempunyai kemampuan dan kepandaian untuk mengerjakan sesuatu: ia diberhentikan dari
jabatannya karena tidak --; 4 bagus rupanya; cantik; rupawan: gadis itu modern lagi --; 5 bagus; elok
(potongan atau halus bahannya tentang pakaian dan sebagainya): alangkah -- nya baju itu; 6 patut;
serasi: ia pantas dan -- benar memakai baju itu; 7 Mk tangkas; cekatan (tidak lamban): tampaknya ia --
bekerja;
Amsal 31:13-20
Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Ia
serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. Ia
bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya,
dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Ia
membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur
ditanaminya. Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan
lengannya. Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari
pelitanya tidak padam. Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya
memegang pemintal. Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas,
mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
Bayangkan saja: Subuh sebelum seisi rumah terjaga dari tidurnya, seorang istri
yang cakap sudah bersibuk-ria mempersiapkan segala sesuatunya hingga
malam menjelang. Tak kenal waktu - tak kenal lelah menolong dan
mengutamakan keluarganya terlebih dahulu di banding dirinya sendiri.
Amsal 31:21-22
Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya
berpakaian rangkap. Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain
ungu pakaiannya.
Cakap dalam Perencanaan
Seorang istri yang cakap - cakap adalah seorang istri yang cakap dalam
membuat perencanaan!
Hari gini, harga-harga semua naik sedangkan gaji belum tentu naik,
perencanaan yang buruk = ngap-ngap-an di tengah bulan.
Amsal 31:25
Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
Dia selalu menyadari bahwa suaminya itu punya potensi. So, kalau suaminya
lagi down, dia akan selalu punya cara untuk membangkitkan kembali semangat,
percaya dan iman suaminya itu!
Memotivasi anak-anaknya biar bisa jadi orang semua! Biar di kata bawel kek,
cerewet kek. Itu semua rela dilakukan olehnya demi masa depan anak-anaknya.