Anda di halaman 1dari 8

Alasan Kenapa Saya Memilih Teknik Arsitektur

Saya sangat suka menggambar sejak kecil. Saya sering membaca komik dan suka
menggambar manga tokoh komik tersebut. Saya terus melatih bakat menggambar saya. Saya
sangat suka sketsa. Saya ingin belajar menggambar sketsa. Menurut saya, menggambar dapat
menjadi sarana untuk mengeluarkan imajinasi.

Selain saya suka menggambar, saya juga suka membuat sesuatu hal yang baru dengan bahan-
bahan yang ada. Membuat benda-benda unik dan cantik untuk dilihat. Sama seperti membuat
bangunan, butuh imajinasi dan kreatifitas yang baik agar dapat hasil yang maksimal.

Sejak saya duduk di kelas 1 SMP, saya sudah bercita-cita menjadi seorang arsitek. Saya ingin
membangun bangunan yang megah, bisa disukai oleh orang banyak, dan terkenal di seluruh
dunia. Saya sangat kagum dengan para arsitek yang mendesain bangunan-bangunan 7
keajaiban dunia. Sangat indah sekali.

Saya berharap dengan diterimanya saya di jurusan Teknik Arsitektur, saya bisa lebih baik lagi
dalam mendesain. Bisa menjadi seorang arsitek yang hebat dan terkenal. Bisa melahirkan
bangunan-bangunan yang indah, nyaman dan disukai orang banyak.

Saya tahu bahwa jurusan Arsitektur tidaklah gampang, bisa dibilang sulit. Tapi, dengan tekat
saya yang tinggi dan dengan cita-cita yang tinggi, saya akan berusaha menjadi yang terbaik,
berusaha melakukan tugas dengan baik dan benar.

Itulah semua alasan saya masuk Teknik Arsitektur, tapi lebih jelasnya saya ingin membuat
orang tua saya bangga.

Alasan saya memilih teknk arsitektur adalah saya sangat suka menggambar, terutama
menggambar desain rumah. Saya suka menggambar sesuatu yang bisa memeras kreativitas saya.
Saya paling suka menonton acara Griya Unik yang ada ditayangkan di salah satuTV swasta, dari
sana saya bisa mendapatkan ide-ide baru tentang desain dan rancangan rumah yang bisa berguna
bagi saya untuk kedepannya. Saya pertama kali tertarik dalam bidang arsitektur pada waktu saya
duduk di kelas satu SMA, saya punya seorang paman yang berprofesi sebagai seorang arsitek,
pada suatu hari dia memperlihatkan kepada saya proyek-proyek yang sedang dia tangani, pada
saat itu juga saya benar-benar tertarik dengan dunia arsitektur. Jadi saya memutuskan saya ingin
masuk program IPA untuk kelas selanjutnya dan saya ingin ambil jurusan teknik arsiektur pada saat
kuliah nanti, menjadi seorang seperti paman saya. Orang tua saya juga sangat mendukung saya
dalam memilih jurusan arsitektur.
Nama saya Murtadho, mahasiswa jurusan Arsitektur di Universitas Komputer Bandung (UNIKOM). Saya
lahir pada 23 agustus tahun 1998 di Jakarta. Saya berasal dari kota Bandung. Sebelum masuk
perkuliahan saya bersekolah di SMA Labschool UPI. Di blog ini saya akan menjelaskan sedikit alasan
saya mengapa memilih jurusan arsitektur.
Nama saya Audrey. Saya diterima di fakultas teknik jurusan arsitektur. Saya bersyukur saya dapat
melanjutkan studi saya di bidang arsitektur karena saya berimpian untuk belajar lebih dalam tentang
arsitektur dan suatu hari menjadi arsitek adalah cita-cita saya.

Saat saya masih kecil, saya melihat ayah saya yang merupakan lulusan dari jurusan teknik sipil
dan sekarang seorang kontraktor, menggambar sebuah gambar perencanaan struktur luar dan kuda-
kuda bangunan, dan menghitung ukuran dari ruangan bangunan . Walaupun pada saat itu saya tidak
begitu mengerti tentang gambar-gambar itu, entah bagaimana gambar struktur dan ruangan tersebut
membuat saya berpikir seperti apakah bangunannya jika sudah jadi dan membuat saya tertarik.
Mungkin ketertarikan itu hanyalah ketertarikan dari anak kecil yang ingin tahu tentang segala hal yang
baru. Tapi, melihat hal itu memicu saya untuk membuat profesi arsitek sebagai salah satu pilihan untuk
cita-cita saya.

Seiring bertambahnya umur saya, saya menyadari kesukaan saya dalam menggambar.
Walaupun yang saya gambar hanyalah binatang, pemandangan dan orang, tapi menggambar dapat
melepaskan stress, hobi menggambar tersebut mungkin saya dapat dari kakak saya yang pandai
menggambar juga. Terkadang, saya membaca buku-buku yang memperlihatkan gambar bangunan klasik
dan bangunan modren. Bangunan-bangunan tersebut memiliki tidak hanya keindahan dan kekuatan
sebuah bangunan tapi juga kegunaan tersendiri. Mungkin setiap keindahan dapat menarik perhatian
orang, tapi saya merasa ingin sekali tahu lebih banyak tentang arsitektur.

Hal yang membuat saya benar-benar ingin mengambil bidang arsitektur adalah ketika saya
masih kelas 3 SMA saat pelajaran menggambar. Pada pelajaran itu, kami sekelas disuruh untuk
menggambar desain dapur dan lingkungan dengan perspektif satu titik hilang dan juga perspektif
bangunan dua titik hilang. Untuk gambar desain dapur dan lingkungan, keduanya adalah hasil karya saya
sendiri, tapi gambar bangunan itu saya menggunakan gambar yang saya dapat dari internet .Gambar itu
bagi saya cukup rumit untuk digambar terutama detailnya ,tetapi saya tetap mengambarnya
dengan sepenuh hati . Walaupun begitu ,pada akhirnya ,gambar yang saya buat itu tidak sebagus dan
tidak sepersis gambar aslinya,tetapi saya merasa sangat senang karena saya dapat meyelesaikan
gambar tersebut .Itulah yang membuat saya memilih jurusan arsiktektur sebagai pilihan pertama saya .
Di samping alasan saya memilih jurusan arsitektur yaitu hobi saya dalam menggambar dan
keingintahuan dalam bidang arsitektur dan cita-cita saya ,ada juga alasan lain .Alasan lain itu adalah saya
juga tidak begitu mahir dalam bidang ekonomi ,politik ataupun yang mengarah ke pengetahuan sosial
,dan biologi bukanlah bidang favorit saya.Jadi ,menjadi seorang dokter bukanlah salah satu pilihan
pilihan saya dapat menghafal gejala-gejala penyakit,jika membayangkan semua nama latin tersebut , itu
membuat saya lebih memilih tidak menjadi dokter ataupun segala bidang yang berkaitan dengan
biologi.

Yang saya ketahui tentang jurusan arsitektur adalah jurusan arsitektur adalah jurusan yang
memerlukan kepandaian dalam mengerjakan matematika ,fisika dan ketelitian dalam pengerjaannya.
Jurusan ini juga memerlukan kemampuan dalam menggambar atau setidaknya seseorang yang memilih
jurusan ini tidak membenci menggambar karena dia harus atau akan menggambar banyak gambar
rencana seperti gambar penampilan luar bangunan dan perencanaan desain ruangan. Saya pikir setiap
fakultas teknik juga memerlukan pengetahuan alam yang sesuai dengan jurusan masing-masing. Jika
seseorang memilih fakultas teknik, mungkin jika dia mengambil pekerjaan yang sesuai dengan
jurusannya, dia harus meninjau lokasi lapangan, contohnya jika menjadi kontraktor, kadang perlu pergi
ke tempat kerja untuk meninjau lapangan untuk menganalisis fondasi yang mana yang harus digunakan
untuk lokasi tersebut. Sekarang, diperlukan juga keterampilan dalam menggunakan software komputer
yang diperlukan untuk jurusan masing-masing seperti kita dapat menggunakan software AutoCAD untuk
meringankan pekerjaan dalam menggambar struktur bangunan dan masi banyak program lain.

Saya pikir itulah yang saya ketahui tentang fakultas teknik jurusan arsitektur dan itulah alasan
saya memilih fakultas teknik jurusan arsitektur. Saya harap dengan belajar di USU, saya dapat
mengetahui lebih banyak pengetahuan tentang jurusan arsitektur dan pada akhirnya saya dapat
mengaplikasikan pengetahuan tersebut di kehidupan sehari-hari. Saya akan memerlukan bimbingan dari
dosen-dosen, asistennya dan para senior untuk mendapat lebih banyak pengetahuan.
Alasan memilih ARSITEKTUR.

Mengapa saya memilih jurusan Arsitektur? saya memilih jurusan ini karena pertama, saya tidak bisa
mewujudkan cita cita kecilku untuk menjadi seorang Astronot, tidak mungkin ada Astronot yang
memiliki kebodohan sepertiku ini. Kedua, saya juga tidak bisa mewujudkan mimpiku untuk menjadi
pemain Sepak bola profesional, skill ku masih jauh dari tingkat amatir dan umurku sudah telat untuk
mengikuti sekolah sepak bola. Ketiga, saya tidak ingin memaksa orang tua ku untuk mebiayai
pendaftaran di Akademi pilot Bandung yang kalau tidak salah ratusan juta, hanya pendaftaran.

Jadi, bisa dibilang Arsitek itu hanya pilihan atau keinginan terakhirku untuk melanjutkan studi setelah
lulus dari sekolah menengah atas. Tetapi bukan karna Arsitektur adalah pilihan terakhirku jadi kalian
mengira kalau saya tidak berniat sama sekali untuk menjadi Arsitek, karna sebenarnya saya hanya tidak
terpikirkan untuk memilih jurusan ini pada awalnya, dan setelah saya berpikir pikir mengenai minat dan
bakat saya, saya memutuskan bahwa arsitektur mungkin satu satunya jurusan yang saya pikir
berhubungan dengan minat dan bakat saya, walaupun ternyata sekarang sedikit berbeda dengan apa
yang saya pikirkan sebelumnya.

Cita cita menjadi seorang ARSITEK


Untuk sekarang jelas cita citaku adalah menjadi seorang Arsitek, tetapi bisa saja di waktu yang akan
datang cita cita ini berubah lagi. Ada beberapa faktor yang membuat saya merasa bisa menjadi seorang
arsitek, tetapi ada juga beberapa faktor yang bertentangan dengan itu.

Beberapa faktor yang membuat saya merasa bisa adalah, pertama, saya merasa jago di beberapa materi
pelajaran matematika yang berhubungan dengan bangun datar dan bangun ruang, materi ini pasti harus
dikuasai oleh para calon arsitek. Kedua, saya merasa diri saya memiliki daya kreatifitas yang cukup
tinggi, kreatifitas sangat dibutuhkan oleh seorang arsitek.

Dan beberapa faktor yang membuat saya merasa tidak bisa adalah, pertama, walaupun
saya memiliki kratifitas yang cukup tinggi, tetapi tangan saya tidak cukup lihai untuk mewujudkan
bayangan yang ada di otak saya ini. Kedua, seorang arsitek haruslah sangat
Hidup haruslah punya tujuan !
Prinsip ini harus dimiliki oleh setiap orang, kalau tidak hidupnya akan kehilangan arah.
Saya sendiri tentunya harus menetapkan tujuan hidup saya. Walau tujuan hidup saya
belum terlau spesifik,tetapi saya telah punya tujuan hidup secara garis besar. Untuk
jangka pendek ini, tujuan hidup saya adalah untuk belajar dengan baik, mempelajari
banyak hal positif, dan lulus tepat waktu dan di waktu yang tepat dari kampus tercinta
ini, Institut teknologi bandung.

Tentunya tujuan jangka pendek ini haruslah men-support tujuan jangka menengah
hidup saya. Untuk jangka menengah, saya ingin mendapatkan pekerjaan yang mapan,
yang sesuai dengan keahlian dan minat saya. Untuk mendapatkan hal tersebut,oleh
karena itu saya harus mensukseskan tujuan jangka pendek hidup saya tadi.

Tentunya tidak ada gunanya tujuan hidup tadi jika saya hanya melakukannya untuk diri
sendiri. Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang disekitar saya. Setiap
langkah yang saya pilih,saya ingin langkah tersebut memberikan kebahagiaan bagi
orang lain. Tentunya setelah mencapai tujuan jangka menengah tadi, saya juga harus
berbuat hal yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Saya ingin berwirausaha agar dapat
memberikan pekerjaan bagi orang lain, karena salah satu masalah terbesar negeri ini
adalah pengangguran. Setelah itu saya ingin membuat suatu yayasan pendidikan untuk
anak-anak yang kurang mampu. Karena menurut saya, untuk memperbaiki negeri ini
haruslah melalui pendidikan yang baik sejak dini bagi calon generasi penerusnya.

Tujuan jangka panjang hidup saya adalah untuk membahagiakan orang tua saya, dan
membuat orang tua saya bangga. Tentunya tujuan tersebut yaitu juga untuk
mendapatkan ridho Allah Swt dan masuk surga. Karena kita sebagai manusia nantinya
akan kembali kepada-Nya.

Menurut saya menetapkan tujuan hidup itu sangat penting,karena setiap langkah-
langkah yang kita pilih haruslah mengantarkan kita lebih dekat pada tujuan akhir hidup
kita,agar hidup kita lebih bermakna dan terarah.
rajin, giat, dan bekerja keras, sayangnya saya bukan orang yang seperti itu. Ketiga, seorang arsitek harus
pandai dan banyak berbicara, karena itu dibutuhkan untuk meyakinkan client kalau ia tidak salah
memilih arsitek, dan sayangnya lagi, saya bukan jenis orang yang pandai berbicara didepan orang yang
baru saya kenal, saya bukan jenis orang yang banyak bicara, dan saya tidak suka suasana ketika ada 2
mata atau lebih memandang dan memperhatikan saya secara terus menerus, karena hal itu membuat
saya merasa seolah olah sedang diawasi. Dan faktor yang keempat, saya menyadari kalau sebenarnya
kedua faktor yang membuat saya merasa bisa itu hanyalah hasil dari rasa percaya diri yang saya
berlebihan.

Dan itulah akhir dari penjelasan saya di blog ini. Terima kasih jika kalian telah membaca penjelasan ini.
Maafkan saja jika ada salah kata, karena saya tidak meminta kalian untuk membacanya juga.

Anda mungkin juga menyukai