Anda di halaman 1dari 17

KARYA ILMIAH PENELITIAN

MINAT LITERASI TULIS SISWA SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2021

(Studi Analisis Minat Menulis Siswa Sman 3 Banda Aceh Tahun 2021)

Diajukan Oleh:

Niea Zahara Phonna 17794

Rizka Yuli Syafira 17834

Tifanny Anastasia Jocelyn 17864

Wan Lubnayya Nabigha 17871

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh

SMA Negeri 3 Kota Banda Aceh

Tahun 2021
KATA PENGHANTAR
Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan untuk dapat
menyelesaikan karya ilmiah berjudul “Minat Literasi Tulis Siswa SMAN 3 Banda Aceh” ini
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa adanya berkat dan rahmat Allah SWT tidak
mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk pemenuhan tugas Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh Ibu Fatimah Kosasih. Penulis mengucapkan terima
kasih atas bimbingan dan saran beliau, penulis dapat menyelesaikan karya imiah ini.

Dalam karya ilmiah ini kami memaparkan bagaimana pentingnya Minat Literasi Tulis bagi
siswa, tentunya dengan minat literasi tulis ini akan mempermudah setiap pengerjaan KTI,
ESAI dan lain sebagainya. Terutama akan mempermudah keseharian pembelajaran siswa
siswi SMAN 3 Banda Aceh.

Kami  dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kritik dn saran sebagai masukan bagi kami kedepan dalam
pembuatan karya ilmiah sangatlah berarti. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf bila
ada kata-kata dalam penyampaian yang kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.

Banda Aceh, 16 Maret 2021

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
1.5 Definisi Operasional.......................................................................................3
1.6 Penelitian Serupa............................................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4
2.1 Makna Menulis...............................................................................................4
2.2 Macam-Macam Literasi..................................................................................4
2.3 Gerakan Literasi Sekolah (GLS)....................................................................5
2.4 Faktor-Faktor..................................................................................................5
BAB III. METODE PENELITIAN......................................................................6
3.1 Pola Metode....................................................................................................6
3.2 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................8
3.3 Tujuan Penghasilan Data................................................................................9
BAB IV. HASIL PENELITIAN............................................................................6
4.1 Deskripsi Awal...............................................................................................6
4.2 Tabel Hasil Penelitian.....................................................................................6
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian..........................................................................8

4.3.1 Yang termasuk Orang yang Suka Menulis.......................................9


4.3.2 Kepentingan Menulis untuk Mengembangkan Bakat.....................11
4.3.3 Sebagai Program yang Bagus untuk Pengembangan Bakat...........13
4.3.4 Kepentingan untuk Siswa...............................................................14
4.3.5 Mendapatkan Manfaat dari Melakukan Literasi...............................9
4.3.6 Menjadi Pokok Dasar Pembelajaran...............................................11
4.3.7 Dapat Berimajinasi Tinggi untuk Membuat Buku-Buku Cerita.....13
4.3.8 Membantu dalam Mendapatkan Pengetahuan................................14
4.3.9 Yang Hanya Dapat Mengurangi Waktu Luang..............................13
4.3.10 Ada Temapat Favorit untuk Mengembangkan Minat Bakat..........14
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN..............................................................15
5.1 Kesimpulan...................................................................................................15
5.2 Saran..............................................................................................................15
5.2.1 Menariknya Kegiatan Menulis di Sekolah......................................11
5.2.2 Dukungan untuk Literasi Menulis..................................................13
5.2.3 Peningkatan Fasilitas......................................................................14
5.2.4 Saran untuk Sekolah.........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Penelitian........................................................................................10

ABSTRAK

Literasi minat tulis siswa adalah sebuah kegiatan yang melatih keterampilan untuk
meningkatkan minat tulis siswa. Tentunya literasi minat tulis ini menjadi sebuah acuan untuk
meningkatkan bakat-bakat menulis seperti Esai, KTI, cerpen, cerbung dan berbagai hal yang
berhubungan dengan tulisan. Tidak hanya itu, minat literasi tulis siswa ini sangat membantu
keseharian siswa dalam belajar. Minat tulis sangat diperlukan di kalangan siswa siswi,
bahkan sudah tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun
2003 berisi tentang bahwasanya pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis dan berhitung bagi segenap masyarakat. Perlu adanya program literasi
minat tulis siswa untuk mengembangkan bakat, oleh karena itu membuat angket pernyataan
merupakan sebuah metode untuk mendapat presentase seberapa banyak minat tulis siswa,
dengan adanya presentase tersebut maka kedepannya program literasi dapat di kembangkan
dan menghasilkan bibit-bibit unggul siswa yang berbakat di dalam menulis.
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka membangun budaya literasi bangsa, pemerintah menerbitkan kebijakan
lebih lanjut guna meningkatkan literasi minat peserta didik. Dikutip dalam Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan
diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi
segenap warga masyarakat. Melalui hal ini pemerintah ingin menyampaikan secara tegas
bahwa menulis menjadi tolak ukur untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah
telah menempatkan perpustakaan sekolah sebagai garda terdepan dalam membangun
budaya membaca dan aspek esensial suksesnya proses belajar mengajar. Dalam standar
nasional perpustakaan 2017 perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat sumber belajar
guru dan siswa, pusat kegiatan literasi informasi, pusat penelitian, pusat kegiatan baca
membaca, dan tempat kegiatan kreatif, imajinatif, isnpiratif dan menyenangkan.
Literasi adalah istilah umum yang merujuk pada kemampuan atau keterampilan suatu
individu baik secara membaca, menghitung, memecahkan masalah, maupun menulis.
Berdasarkan pengertiannya, literasi menggunakan praktik situasi sosial maupun
mengintepretasikan suatu makna melalui teks. Untuk menambah pengetahuan dalam
kosa-kata dan menambah wawasan lainnya, literasi sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Saat ini, begitu banyak kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam hal mewujudkan
minat literasi siswa-siswi seperti Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yaitu kegiatan
membaca 15 menit sebelum proses kegiatan belajar-mengajar dilakukan.
Namun, minat literasi siswa-siswi di Indonesia khususnya dalam hal menulis masih
sangat kurang. Bahkan, kemampuan menulis peserta didik di Indonesia sangat terpaut
jauh lebih rendah dari negara dengan kultur dan geografis yang memiliki sejumlah
kesamaan, seperti Singapura dan Malaysia. Meskipun begitu, kesamaan itu tidak pantas
menjadikan ketiganya memiliki kesamaan kualitas dalam hal pendidikan.
Menulis merupakan hal yang lumrah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun,
hal itu bukan berarti membuat individu minat akan literasi menulis, melainkan sebagian
besar dari masyarakat khususnya peserta didik menganggap bahwa menulis merupakan
suatu kewajiban yang tidak terlalu penting untuk dilaksanakan. Masalah ini tentunya
menjadi pertimbangan untuk kehidupan peserta didik kedepannya dimana minat literasi
akan pudar seiring perkembangan jaman. Peserta didik lebih terlatih menggunakan cara
yang instan, sedangkan dalam mewujudkan ide atau gagasan dimulai dari menulis.
Literasi menulis dapat dilihat dari faktornya. Banyak faktor yang membuat semangat
literasi menulis menurun, salah satu contohnya yaitu terlalu banyak ide yang ingin
dituangkan sehingga menghilangkan fokus utama. Alhasil, ide yang ingin dijabarkan
terlalu umum dan menyebar ke segala arah. Hal tersebut membuat keadaan menjadi tidak
kondusif dan menimbulkan rasa enggan dan malas untuk meneruskan kegiatan literasi
menulis.
Kegiatan literasi menulis sangat membawa banyak dampak. Tak hanya bermanfaat
bagi diri sendiri, namun juga bagi orang lain. Seperti halnya dalam melakukan bisnis,
kegiatan literasi menulis memiliki pengertian yang sama namun dalam hal yang berbeda.
Kegiatan literasi menulis dapat meningkatkan produktivitas dalam diri sekaligus sebagai
alat melakukan bisnis. Pada akhirnya, hasil dari literasi menulis yang dilakukan
membawa dampak bagi siapapun yang membacanya. Alangkah baiknya agar hal tersebut
bekerja secara optimal, karya yang dirancangkan perlu persiapan yang matang dan berisi
tulisan yang baik dan benar. Sehingga, harapan yang ingin dicapai yaitu menjadikan suatu
sekolah atau bahkan suatu negara memiliki sumber daya manusia yang bermutu dapat
terpenuhi.
Oleh karena itu, peneliti mengemukakan suatu pengembangan yang terdepan demi
terciptanya minat literasi siswa-siswi SMAN 3 Banda Aceh. Gerakan Literasi Menulis
menjadi solusi yang cukup efektif agar terbentuknya minat dari setiap peserta didik
dimana gerakan ini meliputi kegiatan literasi menulis pada awal sebelum dimulainya
proses belajar-mengajar. Tidak hanya itu, peneliti akan bekerjasama dengan anggota
ekstrakurikuler agitasma untuk memasang mading mengenai informasi-informasi penting.
Hal ini dilakukan agar informasi yang didapati oleh peserta didik SMAN 3 Banda Aceh
dapat dikembangkan oleh setiap individunya.
Ditunjang dari sekolah SMAN 3 Banda Aceh, terlihat dari fakta dan perilaku dari
peserta didik bahwa minat literasi menulis peserta didik SMAN 3 Banda Aceh masih
sangat kurang. Dapat terhitung dari Murid SMAN 3 Banda Aceh hanya mampu
menghasilkan beberapa karya yang menunjang akreditasi maupun intelektual baik dalam
individu maupun sekolah. Peneliti harapkan literasi yang dilakukan siswa SMAN 3 Banda
Aceh mampu menjadikan individu beserta sekolah sebagai lulusan dengan minat tulis
terbaik dan tidak sering menggunakan cara yang instan seiring perkembangan teknologi
yang dimiliki.
Seperti telah dijelaskan dalam latar belakang di atas, perlu adanya penelitian untuk
mengetahui minat literasi menulis peserta didik SMAN 3 Banda aceh. Dengan
diberlakukannya hal ini, peserta didik beserta dewan guru SMAN 3 Banda Aceh dapat
mengetahui letak minat bakat serta memilah dan menghasilkan bibit unggul karya sastra
dari peserta didik. Sudah sepantasnya murid SMAN 3 Banda Aceh membawa suatu
perubahan dalam generasi milenial saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

Teknik Penelitian terhadap literasi minat tulis siswa SMAN 3 Banda Aceh dimaksudkan
untuk memperoleh data tingkat minat tulis siswa SMAN 3 Banda Aceh. Penilaian yang
dilakukan untuk menilai tingkat minat tulis siswa SMAN 3 Banda Aceh adalah dengan cara
menggunakan google form yang diisi dengan pernyataan dan persetujuan S,TS dan STS,Agar
program literasi minat tulis bisa diterapkan dengan baik karena dapat meningkatkan budaya
membaca khususnya bagi siswa/siswi Sman 3 Banda Aceh. Berdasarkan uraian di atas,
masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Mengapa kurangnya minat literasi tulis siswa/siswi di SMAN 3 Banda Aceh ?
b. Apa penyebab dari kurangnya minat literasi tulis siswa/siswi di SMAN 3 Banda
Aceh ?
c. Bagaimana sistem literasi tulis siswa/siswi di SMAN 3 Banda Aceh ?
d. Bagaimana cara mengembangkan minat literasi tulis di lingkungan siswa/siswi di
SMAN 3 Banda Aceh ?

1.3 Tujuan Masalah

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui seberapa banyak literasi minat tulis siswa dan siswi SMAN 3
Banda Aceh.
b. Untuk mengetahui kadar pengembangan literasi minat tulis siswa dan siswi SMAN 3
Banda Aceh.
c. Untuk mengetahui seberapa penting literasi minat tulis bagi siswa dan siswi SMAN 3
Banda Aceh.
d. Untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan literasi
minat tulis.

1.4 Manfaat

Dalam Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para Siswa dan
siswi SMAN 3 Banda Aceh dalam menambah pengetahuan dan keterampilan yang
berhubungan dengan literasi minat tulis siswa. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
bermanfaat bagi guru dan siswa, dapat mempermudah guru dalam membantu siswa untuk
mengembangkan karya-karya tulis. Serta karya tulis tersebut dapat diterbitkan atau
diperlombakan kembali di event-event seperti KTI, Essay, Cerpen, Cerbung, Novel, Komik,
Puisi dan sebagainya.

1.5 Definisi Operasional

Teknik Literasi adalah kosakata umum yang mengacu pada seperangkat kemampuan
dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, beebicara, bahkan menghitung dan
memecahkan masalah. Literasi tidak dapat dilepaskan dari kemampuan berbahasa. Menulis
adalah suatu kegiatan yang mengarah pada suatu catatan atau informasi yang diciptakan
menggunakan aksara, baik dalam media kertas maupun media tulis lainnya. Minat dapat
didefinisikan sebagai kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu yang
tertanam dalam setiap individu. Dengan kata lain, minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi
dimana seseorang melihat dan melalukan keinginan dan kebutuhannya sendiri terhubung
dalam setiap situasi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makna Menulis

Hernowo, 2005 Dalam bukunya “Mengikat Makna” menyebut bahwa menulis dapat
membuat pikiran seseorang lebih tertata, membuat seseorang bisa merumuskan keadaan diri,
mengikat dan mengonstruksi gagasan, mengefektifkan atau membuat seseorang memiliki
sugesti positif, membuat seseorang semakin pandai memahami sesuatu (menajamkan
pemahaman), meningkatkan daya ingat, lebih mengenali diri sendiri, mengalirkan diri,
membuang kotoran diri, merekam momen mengesankan yang dialami, meninggalkan jejak
pikiran yang sangat jelas, memfasihkan komunikasi, memperbanyak kosa-kata, membantu
bekerjanya imajinasi, dan menyebarkan pengetahuan. Bahkan berdasarkan riset yang yang
dilansir baru-baru ini di Eropa bahwa dengan membaca dapat mengurangi dua kali risiko
terserang penyakit Alzheimer (pikun).
Pranoto (2004; 9), menulis berarti menuangkan buah pikiran kedalam bentuk tulisan atau
menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai
ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain,
melalui proses menulis kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung.

2.2 Macam- Macam Literasi

Suyono, 2009 Ada bermacam-macam literasi, misalnya: literasi perpustakaan, literasi


hukum, literasi komputer, literasi media, literasi teknologi, literasi ekonomi, literasi
informasi, literasi matematika, bahkan ada literasi moral. Jadi, literasi dapat diartikan melek,
yaitu melek hukum, melek teknologi, melek informasi, berpikir kritis, peka terhadap
lingkungan, bahkan juga peka terhadap politik. Inti literasi yaitu kegiatan membaca-berpikir-
menulis.

2.3 Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Sutrianto (2016: 2) , dilakukan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang merupakan sebuah
upaya secara menyeluruh yang dilakukan sekolah sebagai organisasi pembelajaran dan
memiliki warga literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Pengertian tersebut
menunjukan, bahwa pembiasaan literasi di sekolah membutuhkan kolaborasi dan keterlibatan
publik yang aktif untuk mensukseskan lingkungan yang literat di sekolah. Penelitian ini
melihat sejauh mana gerakan literasi siswa yang melibatkan warga sekolah.
Kemdikbud (2016: 09), gerakan literasi juga mempunyai prinsip-prinsip literasi sekolah
adalah:
a. Sesuai dengan tahapan perkembangan siswa berdasarkan karakteristiknya
b. Dilaksanakan secara berimbang, menggunakan berbagai ragam teks dan
memperhatikan kebutuhan peserta didik.

c. Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area kurikulum


d. Kegiatan literasi dilakukan secara berlanjutan
e. Melibatkan kecakapan berkomunikasi lisan
f. Mempertimbangkan keberagaman.
Endaryanta, (2017: 737), agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam
pengembangan budaya literasi, ada beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi yang
positif di sekolah diantaranya; mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi,
mengupayakan lingkungan sosial dan afektif, mengupayakan sekolah sebagai lingkungan
akademik berdasarkan strategi pelaksanaan gerakan literasi dapat.

2.4 Faktor-Faktor
Susilo (2016: 5), faktor penghambat pada penelitiannya memiliki dua faktor penghambat
diantaraya faktor internal dan faktor eksternal sebagai berikut:
a. Faktor internal
Faktor internal juga bisa berasal dari guru yang tidak literat. Sebagian pendidik (guru)
belum menjadikan budaya membaca sebagai bagian atau gaya hidup. Kita memaklumi
kondisi ini. Banyaknya tugas selain mengajar di kelas yang harus diselesaikan guru
sebagai akibat sertifikasi guru, membuat guru kehabisan ernergi untuk dua jam, satu
jam, setengah jam, atau bahkan 15 menit untuk sekadar membaca buku. Hal ini adalah
permasalahan yang sangat kompleks. Beban guru luar biasa padat. Akibatnya, guru
pun secara sadar dan tidak sadar telah meminggirkan budaya membaca buku.
b. Faktor eksternal
Faktor eksteral yang mampu meminggirkan kebiasaan literasi peserta didik adalah
keberadaan media sosial sebagai hasil perkembangan teknologi informasi. Twitter,
Facebook, Line, WhatsApp, Instagram, dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut
merupakan ancaman serius bagi keberadaan dan fungsi buku sebagai media literasi.
Media sosial dianggap ancaman dan penggempur budaya baca ketika anak muda
terlalu memuja bahkan setiap detik mengintip kegiatan mereka di media sosial. Media
sosial bagaikan zat aditif yang menjadi candu bagi mereka.
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pola Metode

Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan cara kuesioner atau angket
(tertutup). Suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah
pertanyaan baik tertulis maupun secara online. Dalam penelitian ini menggunakan Google
forms untuk dijawab oleh para responden. Penulis akan menyebarkan ke para siswa SMAN 3
Banda Aceh sejumlah pertanyaan (kuesioner) yang tersusun kepada responden. Tujuannya
untuk mendapatkan data atau informasi relevan yang dibutuhkan dalam rangka mencpai
tujuan penelitian dengan data yang memiliki kredibilitas dan vadilitas tinggi. Data minat
literasi tulis siswa diambil dalam kurun waktu dua hari (48 jam). Dalam kurun waktu itu
terdapat 41 responden dari siswa SMAN 3 Banda Aceh.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan forum isian kuesioner (pertanyaan)


terkait dengan minat literasi tulis siswa di SMAN 3 Banda Aceh. Analisis data dilakukan
terhadap minat literasi siswa tersebut meliputi yang bakat, minat, pemgembangan, manfaat,
pengetahuan, waktu, dan peran pentingannya minat literasi tulis siswa.

Untuk mengetahui kadar minat literasi tulis di SMAN 3 Banda Aceh, digunakan skala
atau tabel sebagai struktur hasil dari kuesioner untuk tingkatan tertentu pada tiap aspek yang
diteliti/dinilai telah di observasi dari dataset stasistik yang sudah tersedia untuk penulis
pertanyaan di form tersebut setelah cukup responden.

3.3 Tujuan Penganalisisan Data


Hasil analisis data akan disimpulkan secara deskriptif berhubungan dengan masing –
masing pertanyaan serta mendapatkan solusi atas permasalahan literasi minat siswa di SMAN
3 Banda Aceh. Dan hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh keluasan serta hasil yang
jelas dan komprehensif tentang bakat, minat, pemgembangan, manfaat, pengetahuan, waktu,
dan kepentingan terhadap minat literasi tulis siswa di SMAN 3 Banda Aceh yang selanjutnya
dapat dijadikan pedoman dalam penelitian dan pembuatan karya ilmiah.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Awal

Siswa di SMAN 3 Kota Banda Aceh diberi banyak tugas tentang menulis dan
membaca. Berdasarkan fakta tersebut, kami ingin menganalisis pendapat siswa tentang
literasi menulis. Kami mampu merumuskan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang
literatur menulis yang mencakup kepentingan, perkembangan, minat, dan lainnya. Dengan
hasil tersebut, kita bisa menyimpulkan kelebihan dan kekurangannya.

Hasil Responden Siswa


No Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya termasuk orang yang suka menulis


9,8% 51,2% 31,7% 7,3%
2. Bagi saya, menulis sangat penting untuk
mengembangkan bakat saya
12,2% 63,4% 22% 2,4%
3. Literasi minat tulis adalah program yang
bagus untuk pengembangan bakat siswa 36,6% 58,5% 2,4% 2,4%

4. Menurut anda, literasi minat tulis sangat


penting untuk siswa 26,8% 68,3% 2,4% 2,4%

5. Anda mendapatkan manfaat dari


melakukan literasi 29,3% 65,9% 2,4% 2,4%
6. Literasi minat tulis menjadi pokok dasar
pembelajaran karena sering digunakan 30% 62,5% 5% 2,5%
sehari-hari

7. Dengan sering menulis kita dapat


berimajinasi tinggi untuk membuat buku- 48,8% 41,5% 7,3% 2,4%
buku cerita

8. Literasi sangat membantu saya dalam


mendapatkan pengetahuan terutama 29,3% 58,5% 9,8% 2,4%
dalam menulis

9. Menurut saya, mengembangkan minat


tulis hanya mengurangi waktu luang saya 4,9% 34,1% 41,5% 19,5%

10. Perlu ada tempat favorit untuk


mengembangkan minat bakat menulis 22% 53,7% 24,4% -
saya
Tabel 1. Hasil Penelitian Angket Tertutup

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melakukan survei kuesioner minat literasi tulis siswa di SMAN 3 Banda Aceh
berdasarkan tabel hasil penelitian sebagai berikut. Jumlah Responden 41 siswa, yang tersebar
di SMAN 3 Banda Aceh. Sebaran kelas responden meliputi 78% kelas XI, 19.5% kelas X,
dan 2.5% kelas XII.

4.2.1 Berdasarkan hasil survei, 34 siswa termasuk orang yang memiliki minat untuk
menulis dan 7 siswa lainnya termasuk orang yang kurang dan tidak sama sekali
memiliki minat untuk menulis.
4.2.2 Sekitar seperempat siswa dari seluruh responden menganggap literasi menulis sebagai
hal yang kurang penting untuk bakat mereka.
4.2.3 Dominannya siswa yang memandang literasi minat tulis sebagai program yang terbaik
untuk mengembangkan bakat siswa.
4.2.4 Kuatnya tanggapan siswa atau banyaknya yang berpendapat bahwa sangat pentingnya
literasi minat tulis untuk mereka.
4.2.5 Hampir seluruh responden siswa mengakui mendapatkan manfaat dengan melakukan
literasi menulis.
4.2.6 Sedikitnya siswa yang tidak memandang literasi minat tulis sebagai pokok dasar
pembelajaran karena sering digunakan sehari-hari.
4.2.7 37 responden siswa menganggap bahwa dengan sering menulis kita dapat berimijinasi
lebih tinggi dalam membuat buku-buku cerita.
4.2.8 Literasi sangat membantu dalam mendapatkan pengetahuan dalam menulis bagi 36
responden siswa, dan sisa 5 nya menganggap kurang membantu.
4.2.9 16 responden siswa menganggap bahwa mengembangkan minat menulis hanya
mengurangi waktu luang dan sisa sisa siswanya tidak setuju.
4.2.10 Banyaknya siswa berpendapat perlu adanya tempat favorit untuk mengembangkan
minat bakat menulis, seperempat siswa kurang setuju.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Literasi menulis adalah kemampuan dan keterampilan yang menunjang berbagai


aspek kehidupan demi mengembangkan bakat minat dari setiap individu. Menulis memiliki
dampak yang konkrit tak hanya bagi diri sendiri, begitu juga bagi orang lain. Dengan
terciptanya minat literasi dari setiap individu, maka akan terlatih dengan kehidupan baru
kedepannya dimana dalam lingkup ruang kerja, literasi menulis sangat digunakan dan
ditingkatkan. Pemerintah telah melakukan banyak aksi demi tertunjangnya minat literasi dari
setiap individu dimana hal tersebut dapat dilihat dari peraturan-peraturan yang diterbitkan
pemerintah. Tak hanya pemerintah, sekolah turut ikut adil dalam mengembangkan minat
literasi dari setiap individu, salah satu contohnya adalah sekolah SMAN 3 Banda Aceh.
Setelah ditelaah, tingkat keminatan literasi menulis peserta didik SMAN 3 Banda Aceh
mencapai rata-rata lumayan tinggi, namun tingkat kepekaan dan aksi masih kurang. Oleh
karena itu, diperlukan usaha lebih lanjut agar memaksimalkan literasi menulis peserta didik
SMAN 3 Banda Aceh.

5.2 Saran
5.2.1 Kegiatan literasi menulis di sekolah dibuat lebih menarik siswa-siswi tidak bosan
untuk melakukan kegiatan literasi menulis.
5.2.2 Diharapkan kepada semua pihak untuk memberi dukungan dan kerjasama terhadap
program pelaksanaan minat literasi menulis.
5.2.3 Meningkatkan pengadaan fasilitas perpustakaan dengan menyediakan buku-buku
yang memadai.
5.2.4 Diharapkan kepada sekolah untuk terus melaksanakan program minat literasi menulis
di sekolah dan menjadi contoh bagi sekolah lain.

DAFTAR PUSTAKA
Adi, S. S. (2016). Classroom Management untuk Mahasiswa Jurusan. Malang: UB Press.
Amelia, A., & Novaya. (2020). 5 Faktor yang Membuat Seseorang Kehilangan Fokus Dalam
Menulis. IDN TIMES.
Endaryanta. (2017). Implementasi Program Gerakan Literasi Sekolah di Sd Kristen Kalam
Kudus dan Sd Mumnadiyah Suronatan. 737.
Hernowo. (2005). Menjadi guru yang mau dan mampu membuat buku. Bandung: MLC.
Kemdikbud. (2016). Mendikbud Paparkan Capaian Kemendikbud di Tahun 2016.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 09.
Mahbudin, M. (2020). Peran Pemerintah dalam Membangun Budaya Literasi Indonesia.
BDK JAKARTA KEMENTRIAN AGAMA RI.
Mardatila, A. (2020). Literasi adalah Keterampilan Membaca dan Menulis, Berikut
Penjelasannya. Merdeka, hal. 1-4.
Pranoto. (2004). Mengajar Menulis Fiksi untuk Para Guru. Jakarta: Wisma. Nugra Sabtana.
Suheril, Suryaman, M., Septiaji, A., & Istiqomah. (2017). Bahasa Indonesia/ Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukaan, Balitbang,
Kemendikbud.
Suryono. (2009). Metodologi Penelitian kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sutrianto. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Atas. Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2.
Widinyati, E. (2019). Tinjauan Teori. Hambatan Gerakan Literasi, 20.
Zhaminang. (2013). Definisi Menulis Menurut para Ahli. zha gAdiH minang.

Anda mungkin juga menyukai