Gas Tambang Dan Bahayanya
Gas Tambang Dan Bahayanya
Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm masih dianggap aman kalau
waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap
manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Pengaruh
karbon monoksida (CO) terhadap tubuh manusia ternyata tidak sama dengan
manusia yang satu dengan yang lainnya.
Berikut adalah gejala akibat keracunan Karbon Monoksida dalam berbagai
konsentrasi:
35 ppm (0.0035%) : Pusing jika terdedah lebih dari 6 jam
100 ppm (0.01%) : Pusing jika terdedah lebih dari 2 jam
200 ppm (0.02%) : Pusing dalam rentang 2-3 jam
400 ppm (0.04%) : Pusing hebat dalam rentang 1-2 jam
1,600 ppm (0.16%) : Pusing dalam 45 menit. Tak sadar dalam 2 jam.
3,200 ppm (0.32%) : Pusing dalam rentang 5-10 menit. Kematian dalam
30 menit.
6,400 ppm (0.64%) : Pusing dalam waktu 1-2 menit. Kematian kurang
dari 20 menit.
12,800 ppm (1.28%) : Tak sadar dalam 2-3 tarikan napas. Kematian dalam
3 menit.
4. Hidrogen Sulfida (H2S)
Gas Hidrogen Sulfida tidak berwarna, gas beracun, dan gas yang dapat
meledak. Merupakan hasil dekomposisi dari senyawa belerang. Gas ini sering
disebut “stinkdamp” (gas busuk) karena baunya yang seperti telur busuk.
Berat jenisnya sedikit lebih berat dari pada udara. Merupakan gas yang sangat
beracundengan ambang batas (TLV – TWA) sebesar 10 ppm. Untuk waktu
selama 8 jam terdedah (exposed) dan untuk waktu singkat (TLV – STEL)
adalah 15 ppm. Walaupun gas H2S mempunyai bau yang sangat jelas, namun
kepekaan terhadap bau ini akan rusak akibat reaksi gas H2S terhadap syaraf
penciuman. Pada kandungan H2S = 0,01 % untuk selama waktu 15 menit,
maka kepekaan manusia akan bau ini akan hilang.
5. Sulfur Dioksida (SO2)
Gas sulfur dioksida (SO2) atau disebut juga gas belerang terbentuk dari proses
peledakan atau pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur (sulfida).
Gas SO2 sangat beracun, tidak berwarna, berbau belerang. Jika terhirup dalam
jumlah yang cukup banyak, dapat menimbulkan sesak nafas dan pusing-
pusing atau mual. Gas ini berasal dari pembakaran senyawa belerang,
misalnya pyrite, dan juga dari dalam motor bakar.
Gas SO2 lebih berat daripada udara. Pada konsentrasi yang sangat kecilpun,
dapat mengakibatkan iritasi terhasap mata hidung dan tenggorokan.
6. Nitrogen Oksida (NOx)
Gas Nitrogen sebenarnya merupakan gas inert, tetapi pada keadaan tertentu
dapat teroksidasi dan dapat menghasilkan gas yang sangat beracun.
Tebentuknya dalam tambang bawah tanah sebagai hasil dari peledakan gas
buang dari motor bakar. Gas Nitrogen Dioksida bersifat beracun dan cukup
berbahaya, berwarna coklat kemerahan, lebih berat dari udara.