Share on Facebook
Tweet on Twitter
pixabay.com
Pelajaran hidup ternyata tidak hanya dari pengalaman diri sendiri dan orang
lain tapi juga bisa diambil dan dilihat dari alam sekitar kita. Salah satu
contohnya adalah tentang perubahan ulat menjadi kupu-kupu, yang lebih
dikenal dengan metamorfosis.
Kamu jangan begitu ya, yuuk membaca dan belajar bersama. Inilah beberapa
hikmah yang bisa diambil dari metamorfosis ulat ke kupu-kupu.
Jika disamakan dengan orang, maka ulat ini adalah masa lalu, setiap orang
mempunyai masa lalu yang kelam, mempunyai masa yang tidak enak dalam
hidupnya, layaknya sebuah ulat, diacuhkan orang, dibenci dan direndahkan.
Tapi bukanlah masa lalu yang menjadi penilaian kita, masa lalu orang juga tidak
bisa menjadi acuan untuk menilai seseorang, jika orang itu akhirnya menjadi
lebih baik, maka itulah penilaian yang seharusnya kita gunakan.
Lagipula tidak ada jaminan orang yang baik akan akhirnya menjadi baik dan
orang yang buruk akan selalu buruk, sungguh tidak ada jaminan, layaknya
surga yang siapapun manusia belum ada jaminan bisa masuk ke dalamnya.
burungocehan.link
Hikmah yang kedua yang dapat kita ambil adalah selalu ada kesempatan untuk
berubah menjadi lebih baik. Yup, setiap orang memang mempunyai
kesempatan itu.
Siapapun dia, darimana asalnya, apa profesinya dan bagaimana dia sekarang
semua berkesempatan sama.
Bahkan orang buruk yang digambarkan seperti ulat pun mempunyai
kesempatan untuk berubah menjadi ke arah yang lebih baik.
ALLAH Swt selalu memberikan kesempatan kita untuk terus berbenah ketika
masih hidup di dunia, kesempatan ini akan terus diberikan sampai nyawa
berada di tenggorokan.
Kita tidak boleh menyepelekan orang yang dahulunya buruk, tidak boleh
merendahkannya, mungkin sekarang mereka dalam proses menuju ke
kebaikan, layaknya sedang metamorfosis.
ilmupengetahuan.org
Hikmah yang ketiga adalah untuk berubah, menjadi indah sangat tidaklah
mudah.
Layaknya sebuah ulat yang harus menjadi larva atau kepompong, dimana
kepompong ini seperti puasa berbulan-bulan, menahan lapar dan haus,
menyendiri dan menutup diri agar berhasil menjadi kupu-kupu.
Seteelah berhasil menjadi kupu-kupu pun masih berjuang untuk keluar dari
kepompongnya, ia harus terus bergerak perlahan-lahan tapi pasti,penuh
dengan kesabaran, tidak bisa secara instan.
Begitu pula dengan manusia, menjadi indah layaknya perjuangan ulat menjadi
kupu-kupu. Kadang rasa sakit akan dirasakan, kecewa di terima dan dihina
banyak orang, tapi memang itulah yang harus dilalui untuk berubah menjadi ke
arah yang lebih baik.
Mereka yang tidak sabar pengen segera keluar atau salah tempat ketika
melakukan ini akan gagal dan mungkin mati.
Itu juga yang terjadi dalam kehidupan manusia, manusia yang ingin berubah
dan berhasil tapi tidak sabar, tidak tahu bagaimana caranya dan tidak
memperbaiki kesalahannya akan gagal dalam perubahan.
Mereka yang tidak mau mencontoh yang sudah berhasil, yang terlalu percaya
diri dengan kehendak sendiri dan terlalu sombong akan gagal di tengah jalan
dan inilah yang di maksud dengan seleksi alam.
Ituah beberapa pelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil dari proses
metamorfosis ulat ke kupu-kupu, jika bermanfaat sebarkanlah tapi jika masih
kurang maafkanlah. Semangat ya!
https://tandapagar.com/inilah-hikmah-dari-proses-metamorfosis-ulat-ke-kupu-kupu/
Identitas cantik dan menawan memang selalu melekat pada hewan ini. Kupu-
Kupu namanya. Sayapnya yang berwarna-warni dan gerakannya membuat
siapa saja yang melihatnya menjadi tersenyum. Apalagi jika sang kupu-kupu
terbang di taman bunga, semakin indah dan cantik saja dirinya.
Dibalik keindahan dan kecantikan yang dilihat, banyak yang tidak mengetahui.
Bahwa kupu-kupu harus melewati tahap perjuangan yang sangat sulit.
Tahap pertama adalah menjadi telur. Nyawanya saat itu ditangguhkan. Antara
menetas dengan sempurna atau pecah karena faktor alam seperti hujan,
angin, dll. Betapa telur hanya bisa berjuang di tengah ketidakberdayaannya
dan sangat bergantung pada daun yang ditempelinya.
Setelah menetas, muncullah ulat. Dalam fase ini, ulat hanya memakan
dedaunan agar dapat bertahan hidup. Dia juga sering berganti kulit. Pada
saat pergantian kulit, ulat harus berhenti makan layaknya orangnya yang
sedang berpuasa.
Menjadi ulat tidaklah mudah, malah sangat menyakitkan. Dia selalu dibenci,
dijauhi, bahkan dibunuh tanpa melakukan kesalahan apapun. Tak ada yang
mau mendekatinya. “Menjijikan” adalah label yang harus disandang oleh
seekor ulat.
Setelah fase ini, maka fase selanjutnya adalah menjadi kepompong. Ini
adalah fase berisitirahat. Kepompong menggantungkan hidupnya pada
tanaman yang ditempelinya. Fase ini berlangsung selama berhari-hari. Ada
perubahan yang sangat luar biasa terjadi dalam diri kempompong akibat
perubahan hormon. Di dalam kepompong ini, benar-benar terjadi persiapan
yang sangat besar untuk menghadapi puncak kehidupan yang akan segera
hadir.
Seiring berjalannya waktu, sang kupu-kupu berubah dari lemah menjadi kuat.
Sayapnya sudah bisa dilebarkan dan sudah bisa terbang kesana kemari
sekitar taman bunga.Dia banyak membantu tanaman dan mempunyai peran
penting dalam penyerbukan bunga. Dia juga memiliki kesan yang indah di
mata manusia, bahkan banyak yang menyukainya -tidak seperti saat ia
menjadi ulat.Sangat disayangkan, umur sang kupu-kupu tidak lama. Walau
begitu selama hidupnya telah memberikan banyak jasa pada kehidupan ini.
Sekarang, mari kita lihat kehidupan kita masing-masing. Kita serap kisahA�
ini dan renungkan. Apakah ada yang pernah merasa ‘menjadi’ ulat? Dihina,
dilecehkan, dijauhi, dan lain sebagainya, ada yang pernah mengalaminya?
Adakah yang merasa harus beristirahat sejenak seperti kepompong dan
melewati masa-masa paling tidak mengenakkan dalam hidup, contohnya
pada saat terpuruk. Ingatlah, dalam menjalani kehidupan ini, kita hanya perlu
tekun, bersabar dan tidak putus asa saat memulai sesuatu dari awal. Pasti
akan ada banyak penderitaan yang akan dilalui layaknya ulat. Akan ada
waktunya kita untuk ‘istirahat sejenak’ layaknya kepompong. Tapi ingat dan
tanamkan dalam hati bahwa akan ada waktunya kita untuk ‘sukses’ layaknya
sang kupu-kupu yang banyak disenangi orang-orang.
Karna dibalik semua penderitaan akan ada kejutan yang ingin diberikan-Nya
untuk kita..
Subhanallah
=========================================
http://pecintaanakyatim.com/belajar-dari-filosofi-kupu-kupu/