Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

NAMA SEKOLAH : SMK


MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
TAHUN PELAJARAN : 2010 / 2011
KELAS / SEMESTER : XI/ 3
PERTEMUAN KE : 7 - 10
ALOKASI WAKTU : 8 X 45 MENIT

I. STANDAR KOMPETENSI : Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang


melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi dua

II. KOMPETENSI DASAR : . Menerapkan transformasi bangun datar

III. INDIKATOR :

 Transformasi bangun datar didiskripsikan menurut jenisnya


 Transformasi bangun datar digunakan untuk menyelesaikan permasalahan program
keahlian

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


PERTEMUAN 7
 Menghitung translasi bangun datar

PERTEMUAN 8
 Menghitung refleksi bangun datar

PERTEMUAN 9
 Menghitung rotasi bangun datar

PERTEMUAN 10
 Menghitung dilatasi bangun datar

V. MATERI PEMBELAJARAN:
PERTEMUAN 7
GEOMETRI TRANSFORMASI
A. Translasi/ Pergeseran
a
1. Translasi T    memetakan setiap titik (x,y) ke titik (x′,y′) dengan
b
x′=a+x dan y′= b+y.

a c
2. Untuk dua translasi berurutan 
 b  dan  d  maka berlaku
   
a  c   a  c 
       
b   d  b  d 
a
Sehingga untuk titik (x,y) jika ditranslasikan dengan translasi 
 b  dilanjutkan
 

c
translasi   maka diperoleh titik (x′,y′) dengan :
d 

 x'   a  c   x   a  c  x 
          
 y'  b  d   y   b  d  y 

atau x’= a+c+x dan y’= b+d+y.

PERTEMUAN 8
B. Refleksi / Pencerminan

 pencerminan terhadap sumbu x, titik P(x,y) → P′ (x,-y).


 pencerminan terhadap sumbu y, titik P(x,y) → P′ (-x,y).
 pencerminan terhadap garis y = x, titik P(x,y) → P′ (y,x).
 pencerminan terhadap garis y = -x, titik P)x,y) → P′ (-y,-x).
 pencerminan terhadap titik asal , titik P(x,y) → P′ (-x,-y).
 pencerminan terhadap garis x = h dilanjutkan garis x = k, titik P(x,y) → P
″(2(k-h)+x,y).
 pencerminan terhadap garis y = h dilanjutkan garis y = k, titik

P ( x, y )  P" ( x3  2(k  h)  y )
 pencerminan terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus, yaitu garis x = h
tegak lurus terhadap garis y = k, maka titik

P( x, y)  P" (2h  x,2k  y )


 pencerminan terhadap sumbu x dilanjutkan terhadap sumbu y, titik

  1 0 
P ( x, y)  P"  
 

 0  1


PERTEMUAN 9
C. Rotasi / Perputaran
 Rotasi dengan pusat O dan sudut rotasi 90º, titik P ( x, y )  P ' (  y , x)

 Rotasi dengan pusat O dan sudut rotasi 180º, titik P ( x, y )  P ' (  y , x )

 Rotasi dengan pusat O dan sudut -90º, titik P ( x, y )  P ' ( y , x )

 Rotasi dengan pusat O dan sudut rotasi 360º P ( x, y )  P ' ( y , x )


 Rotasi dengan pusat O dan sudut rotasi α, titik P ( x, y )  P ' ( y ' , x' ) dengan

 x '   cos   sin   x 


     
 y '   sin  cos   y 

PERTEMUAN 10
Dilatasi / Perkalian
Dilatasi dengan pusat O dan faktor skala k, titik P ( x, y )  P ' ( kx, ky )

VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN:


 Model Pembelajaran : Kooperatif Learning
 Metode Pembelajaran : Demonstrasi, Perpaduan tanya jawab, diskusi dan
penemuan terbimbing

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN


PERTEMUAN 7
A. KEGIATAN AWAL :
 Apersepsi : guru mengingatkan siswa tentang materi translasi bangun
datar yang dulu pernah diajarkan di SMP
 Motivasi : Guru memberi motivasi tentang kegunaan materi translasi
bangun datar dalam kehidupan sehari hari
B. KEGIATAN INTI :
 Eksplorasi
o Guru menggali informasi peserta didik tentang translasi bangun datar
o Guru menerangkan tentang translasi bangun datar dan kegunaanya
dalam menyelesaikan soal soal
o Guru memberikan beberapa contoh soal dan siswa diminta
mengerjakan soal disertai bimbingan
 Elaborasi
o Dengan menggunakan LKS, guru meminta peserta didik untuk
menyelesaikan latihan soal yang ada di LKS tentang translasi
bangun datar
o Guru memandu dan mengawasi jalannya latihan soal dan berkeliling
melihat hasil
 Konfirmasi
o Guru membantu dan memberikan penjelasan tentang soal-soal yang
tidak dipahami siswa
o Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan LKS
C. KEGIATAN AKHIR :
 Guru menutup pembelajaran dan memberikan PR untuk pertemuan
berikutnya.

PERTEMUAN 8
A. KEGIATAN AWAL :
 Apersepsi : Guru membahas PR atau tugas yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
 Motivasi : Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum bisa
mengerjakan PR secara sempurna.

B. KEGIATAN INTI :
 Eksplorasi
o Guru menggali informasi peserta tentang refleksi bangun datar
o Guru menjelaskan dan memberi contoh refleksi bangun datar

 Elaborasi
o Guru meminta peserta didik untuk mencoba mengerjakan soal soal di
LKS yang berhubungan dengan refleksi bangun datar
o Guru memandu dan mengawasi jalannya dengan berkeliling melihat
hasil pekerjaan siswa
 Konfirmasi
o Guru meminta peserta didik maju kedepan kelas dan mengerjakan
serta menerangkan kepada teman yang lain.

C. KEGIATAN AKHIR :
 Guru menutup pembelajaran

PERTEMUAN 9
A. KEGIATAN AWAL :
 Apersepsi : Guru membahas PR atau tugas yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
 Motivasi : Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum bisa
mengerjakan PR secara sempurna.

B. KEGIATAN INTI :
 Eksplorasi
o Guru menggali informasi tentang rotasi bangun datar
o Guru menjelaskan tentang rotasi bangun datar
o Guru memberi contoh menghitung rotasi bangun datar
 Elaborasi
o Guru meminta kepada peserta didik untuk mencoba mengerjakan soal
pada LKS yang berhubungan dengan rotasi bangun datar Guru
membimbing jalannya praktik dengan melihat setiap siswa
 Konfirmasi
o Guru menjelaskan kembali jika ada siswa yang kurang paham
o Guru meminta kepada peserta didik untuk bertanya jika ada yang
kurang paham

C. KEGIATAN AKHIR :
 Guru menutup pembelajaran

PERTEMUAN 10
A. KEGIATAN AWAL :
 Apersepsi : Guru membahas PR atau tugas yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
 Motivasi : Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum bisa
mengerjakan PR secara sempurna.

B. KEGIATAN INTI :
 Eksplorasi
o Guru menggali informasi tentang dilatasi bangun datar
o Guru menjelaskan tentang dilatasi bangun datar
o Guru memberi contoh menghitung dilatasi bangun datar
 Elaborasi
o Guru meminta kepada peserta didik untuk mencoba mengerjakan soal
pada LKS yang berhubungan dengan rotasi bangun datar Guru
membimbing jalannya praktik dengan melihat setiap siswa

 Konfirmasi
o Guru menjelaskan kembali jika ada siswa yang kurang paham
o Guru meminta kepada peserta didik untuk bertanya jika ada yang
kurang paham

C. KEGIATAN AKHIR :
 Guru menutup pembelajaran

VIII. ALAT & BAHAN BELAJAR :


 Media atau alat : LKS, Laptop, LCD, Komputer,
 Sumber Belajar : matematika bilingual SMK, Modul matematika, LKS Master,
Internet,

IX. PENILAIAN :
PERTEMUAN INDIKATOR PENILAIAN
KE
 Dapat menghitung translasi bangun datar  Penilaian sikap
7
 Penilaian teori
 Dapat menghitung refleksi bangun datar  Penilaian sikap
8
 Penilaian teori
 Dapat menghitung rotasi bangun datar  Penilaian sikap
9
 Penilaian teori
 Dapat menghitung dilatasi bangun datar  Penilaian sikap
10
 Penilaian teori

X. SUMBER BELAJAR
 LKS MASTER
 Buku Matematika bilingual SMK
 Bahan Ajar Powerpoint eksponen atau bilangan berpangkat
 Internet

XI. INSTRUMEN PENILAIAN


TES TULIS / TEORI
  3
1. Dengan translasi T    tentukan bayangan titik-titik di bawah ini:
 2 
a. A(2,0) b. (-3,4) c. (6,-1) d. (-1,5).

 3  3
2. Diketahui T 1    dan T 2    adalah dua buah translasi dari titik-titik P(5,3)
 2  4
a. Carilah bayangan titik P terhadap T1
b. Carilah bayangan titik P terhadap T2
c. Carilah bayangan titik P terhadap T2οT1
3. Diketahui ∆ABC dengan A(-4,7), B(-6,2), C(-2,2).
Tentukan koordinat bayangan ∆ABC jika dicerminkan terhadap:

a. Sumbu x
b. Sumbu y
c. Terhadap Garis y = x
d. Titik Asal 0(0,0)
4. tentukan bayangan dari titik-titik di bawah ini jika dicerminkan terhadap garis x =
-2 dilanjutkan terhadap garis y = 3.
a. P(1,2) b.Q(0,-1) c. T(-3,-2)

5. Tentukan persamaan bayangan garis x –2y+6=0 oleh rotasi dengan pusat


O(0,0) dan sudut rotasi 90º.
6. Tentukan bayangan titik P(2,3) oleh rotasi sejauh 45º dilanjutkan sejauh 30º
dengan pusat rotasi O(0,0)
k 0
7. Diberikan matrik operator untuk dilatasi D    dengan pusat O(0,0)
0 k 
a. Tentukan bayangan titik A(4,5), oleh D untuk k =2

 1
b. Tentukan bayangan titik B(10,8), oleh D untuk K    
 2
c. Tentukan bayangan dari ∆ABC dengan A(3,-1), B(7,-1) dan C(5,3) oleh
D untuk k = 13.
Penyelesaian :
 3 

 
1. a. A(2,0) T 
 2 
 A' (2  ( 3),0  2)  A' ( 1,2)
 3 

 2 
b. B (3,4) T



 B ' ( 3  ( 3),4  2)  B ' ( 6,6)

 3 

 
c. C (6,1) T 
 2 
 C ' (6  ( 3),1  2)  C ' (3,1)

 3 

 
d. D ( 1,5) T 
 2 
 D ' ( 1  ( 3),5  2)  C ' ( 4,7)

 5  3 8
2. a. P (5,3)  P '          atau P’(8,5)
T1

 3  2   5
5  3 8
b. P (5,3)  P '          atau P’(8,7)
T2

 3  4  7
c. T 2  T1  T1  T 2

 3  3 6
        
 2  4 6

 5   6  11 
P(5,3) T P'          atau P’(11,9)
2T 1

 3  6   9 

3. Diketahui ∆ABC dengan A(-4,7), B(-6,2) dan C(-2,2)


a. koordinat bayangan ∆ABC jika dicerminkan terhadap sumbu x
A(-4,7)→ A’(-4,-7)

B(-6,2)→ B’(-6,-2)

C(-2,2)→ C’(-2,-2)

b. Koordinat bayangan ∆ABC jika dicerminkan terhadap sumbu y


A(-4,7)→ A′ (4, 7)

B(-6,2)→ B′ (6, 2)

C(-2,2)→ C′ (2, 2)

c. Koordinat bayangan ∆ABC jika dicerminkan terhadap garis y = x


A(-4,7)→ A′ (7,-4)

B(-6,2)→ B′ (2,-6)

C(-2,2)→ C′ (2,-2)

d. Koordinat bayangan ∆ABC jika dicerminkan terhadap titik asal O(0,0)


A(-4,7)→ A′(4,-7)

B(-6,2)→ B′(6,-2)

C(-2,2)→ C′(2,-2)

4. Pencerminan terhadap garis x = -2 dan y = 3 berarti h = -2 dan k =3.


 2 y 3
P( x, y ) x
 P' (2h  x, y )  P" (2h  x,2k  y)

a. P(1,2)  P' (2(2)  1,2)  P" (5,2(3)  2)


P ' ( 5,2) P" ( 5,4)
Jadi P”(5,4)
 2 y 3
b. Q( x, y ) x
 Q' (2h  x, y )  Q" (2h  x,2k  y )

Q(0,1)  Q' (2(2)  0,1)  Q" (4,2(3)  (1))


Q ' ( 4,1) Q" ( 4,7)
Jadi Q”(-4,7)

 2 y 3
c. T ( xy) x
 T ' (2h  x, y)  T " ( 2h  x,2k  y )

T (3,2)  T ' (2(2)  (3),2)  T " (1,2(3)  (2))


T ' ( 1,2) T " (1,10)
Jadi T″(-1,10)

5. Garis x-2y+6=0 memotong sumbu x dan sumbu y berturut-turut di titik A(-6,0)


dan B(0,3)

A( 6,0)  A' (0,6)


B (0,3)  B ' ( 3,0)

Persamaan garis yang melelui A’(0,-6) dan B’(-3,0) adalah 2x+y+6=0

Jadi bayangan garis x-2y+6=0 adalah 2x+y+6=0.

6. P(2,3) dirotasikan dengan pusat O(0,0) dan sudut rotasi 45˚dilanjutkan dengan sudut
rotasi 30˚

 cos   sin  
Matriks operator untuk rotasi  
 sin  cos  

Sehingga di dapat:

 cos 45  sin 45  2 


P  P ' : P '    
 sin 45 cos 45  1 

1 1 
 2  2
= 2 2  2 
 
 1 2 1 2  3 
2 2 
 3 
 2 2
 2 
 2  3 2 
 2 

 3 
 cos 30  sin 30  2  2 2 
P'  P": P"    
 sin 30 cos 30  2  3 2 
 2 

1 1  3   1 5 
 3   2  2   6 2
 2 2  2  4 4 
 1 1 
3  2 
3   1
2   2
5 
6
 2 2  2   4 4 

 1 5 
 6 2
Jadi, koordinat bayangan dari P(2,1) adalah P”  4 4 
  1 2  5 6 
 4 4 

k o
7. Matrik operator    dan pusat dilatasi O(0,0)
o k 

k 2  2 0  4   8 
a. A( 4,5)  A'       atau A’ (8,10)
 0 2  5  10 

 1 
k  1
 0 10    5 
b. B(10,8) 2  B'  2      atau B’(-5,-4)
 0  1  8    4 
 2
c. Bayangan ∆ABC dengan A(3,-1),B(7,-1),C(5,3) dengan k = -3

 3  3 0  9    3 
 A' 
A(3,1) k     , A' (3,3)
 0  3   1  3 

 3  3 0  7    21
 B ' 
B (7,1) k     , B ' ( 21,3)
 0  3   1  3 

 3  3 0  5    15 
 C ' 
C (5,3) k     , C ' ( 15,9)
 0  3  3    9 

Mengetahui, Tengaran, Juli 2010


Kepala SMK Guru Pengampu

Anda mungkin juga menyukai