Anda di halaman 1dari 24

PROSEDUR INSPEKSI K3

OLEH :
SRI HARYANI

PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


BAGI PETUGAS KESEHATAN DI RSUD EMBUNG FATIMAH
TANGGAL 18 S.D 20 AGUSTUS 2015
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Penerapan K3 tidak selalu berjalan sesuai pedoman,
prosedur dan ketentuan.

Apakah Inspeksi itu?


Identifikasi dan pengamatan terhadap kondisi
peralatan, lingkungan kerja, prosedur kerja,
dan perilaku karyawan di tempat kerja.
TUJUAN

• Memeriksa pemenuhan standar K3 yang berlaku.


• Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi
kesehatan & Keselamatan pekerja dan lingkungan
kerja.
• Memahami problema yg timbul diantara pekerja.
• Untuk menentukan upaya perbaikan atau
penyempurnaan dari kegiatan kesehatan kerja
yang dilaksanakan.
KEUNTUNGAN INSPEKSI

 Perbaikan dengan segera

 Kontak langsung pada karyawan

 Karyawan tanggap terhadap Kondisi Tidak


Aman & Tempat Tidak Aman
 Menetapkan alat keselamatan yang sesuai

 Meningkatkan kesadaran K3

 Menjalankan program K3
PRINSIP – PRINSIP INSPEKSI K3

• Berikan perhatian terhadap bahaya yang timbul .


• Matikan setiap peralatan yang berbahaya yang tidak
mengikuti standar operasi
• Jangan mengoperasikan suatu peralatan secara langsung.
• Jangan melakukan inspeksi hanya dengan melihat sepintas.
• Jelaskan secara rinci setiap bahaya kesehatan dan lokasinya
dalam catatan.
• Ajukan pertanyaan tanpa mengganggu aktivitas pekerjaan.
• Diskusikan setiap potensi bahaya atau kejadian yang dapat
timbul. Tentukan koreksi apa yang sesuai untuk dilakukan.
• Jangan mencoba mendeteksi bahaya secara sederhana.
• Ambil foto jika tidak dapat menjelaskan dengan tulisan.
MACAM INSPEKSI K3
 Inspeksi K3 Manajemen
o Inspeksi terencana dilakukan setiap 6 bulan sekali.
o Dilakukan pemberitahuan Kepada kepala unit kerja
o Kepala Unit Kerja dapat ikut serta dalam pelaksanaan inspeksi
tersebut.
o Dilengkapi Checklist.
o Inspektor mengirimkan hasil inspeksinya kepada pihak-pihak
terkait yang perlu menindak lanjuti

 Inspeksi K3 khusus
o Dilakukan terhadap objek-objek tertentu, misalnya peralatan
pencegahan kebakaran, penangkal petir
o dilakukan oleh para ahli dibidangnya
o Pelaksanaan inspeksi sesuai dengan kebutuhan
o Inspektor mengirimkan hasil inspeksinya kepada pihak-pihak
terkait yang perlu menindak lanjuti
MACAM INSPEKSI K3

 Inspeksi K3 Rutin
 Dilaksanakan oleh Tim Inspeksi dan Kepala Unit kerja terkait
 Tim Inspeksi membuat rencana kerja pelaksanaan inspeksi K3
rutin.
 dilaksanakan secara bulanan dan triwulan.
 Laporan temuan hasil inspeksi K3 di salin di buku laporan
kegiatan.
 Tim Inspeksi melakukan penilaian ulang dan pengukuran risiko
 Berdasarkan prioritas tingkat risiko tersebut diatas , hasil temuan
inspeksi disampaikan/dikomunikasikan secara formal ke unit
kerja terkait untuk di tindak lanjuti oleh Kepala Unit.
BEKAL YANG HARUS DIMILIKI PADA SAAT MELAKUKAN
INSPEKSI K3

 Pengetahuan tentang penyakit dan kecelakaan ditempat


kerja.
 Memahami bahaya, standar, peraturan, APD, dan prosedur
yang diperlukan di area kerja.
 Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menilai
situasi yang dibutuhkan untuk tindakan koreksi
(professional judgement).
 Telah mengikuti pelatihan tentang inspeksi
 Memiliki pengetahuan tentang organisasi, operasi, proses
kerja (work flow), sistem dan produk.
 Mempunyai attitude yang sesuai dan dapat membawa
kemajuan.
APA YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT
INSPEKSI K3

1. ELEMEN –ELEMEN YANG PERLU DIPERHATIKAN:


• Lingkungan
• Peralatan
• Proses

2. SUMBER BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA

• Bahaya fisik
• Bahan kimia
• Bahaya biologi
• Ergonomi
• Psiko-sosial
3. INFORMASI LAINNYA

• Denah Area
• Inventarisasi Peralatan
• Inventarisasi Bahan Kimia
PELAKSANAAN INSPEKSI K3

 Pre Inspeksi
 Diskusi Pembukaan
 Pengumpulan Data Tertulis Seperti : MSDS,
Daftar peralatan yg digunakan, Alur & Protap
 Lakukan Pencatatan selama Inspeksi yg meliputi
:
 Bahan yg digunakan
 Sumber kontaminasi
 Kontak langsung dengan bahan kimia
 Bahaya fisik dan bahaya lainnya
 Alat-alat pengendali
 Fasilitas kesejahteraan dan fasilitas lainnya
 Diskusi Penutup
PASCA INSPEKSI K3

PEMBUATAN LAPORAN

 Hasil Pengamatan
 Evaluasi
 Cara-cara pengukuran.
 Hasil pengukuran dan interpretasinya.
 Nilai Ambang Batas (NAB)
 Memenuhi atau tidak memenuhi standar

 Rekomendasi
 Tindak lanjut
PROSEDUR INSPEKSI PENCEGAHAN
KEBAKARAN
 INSPEKSI K3 PENCEGAHAN KEBAKARAN
Adalah suatu kegiatan pengamatan, pemeriksaan
atau identifikasi terhadap kondisi peralatan sarana
proteksi kebakaran, lingkungan kerja, prosedur kerja
dan perilaku karyawan ditempat kerja yang dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran
 AREA RISIKO KEBAKARAN
Tempat kerja yang mempunyai potensial bahaya
kebakaran seperti : Instalasi Gizi, ketel uap, gardu
trafo, ruang genset, sentral gas, bengkel las, dll
Tujuan Prosedur Pencegahan kebakaran

 Sebagai langkah-langkah dalam pelaksanaan


inspeksi pencegahan kebakaran
 Memastikan bahwa kondisi tempat kerja aman dari
bahaya kebakaran sesuai standar kerja yang berlaku
Prosedur
1. Rencanakan dengan cara pengamatan singkat lapangan
(walk throuhh survey) ke seluruh area kerja dan bersifat
komprehensif
2. Buat jadwal pelaksanaan selama 1 tahun
3. Lakukan bersama-sama petugas K3, IPSRS dan
keamanan
4. Laksanakan inspeksi terhadap sumber-sumber bahaya
pada area yang dapat menyebabkan kebakaran
5. Catat dan bukukan setiap permasalahan yang telah
diidentifikasi dari hasil survey
6. Laporkan hasil inspeksi dalam bentuk laporan tertulis
dan disampaikan ke direktur umum operasional
Apa saja yang di inspeksi

 Peralatan Elektrikal
 Permesinan
 Material / bahan yang mudah terbakar
 Pengelasan
 Permukaan yang panas
 Puntung rokok
 Listrik statis
 Kerumahtanggaan
 Peralatan pemadam kebakaran
 Penyalaan spontan
SARANA PROTEKSI KEBAKARAN :
Kotak Hydran
23

BERBAHAYA !!

Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

Anda mungkin juga menyukai