Anda di halaman 1dari 2

Wirda Mansur

Wirda Salamah Ulya atau yang lebih dikenal dengan Wirda Mansur, lahir pada 19
November 1999 di Jakarta, Indonesia. Anak dari pasangan Ustadz Yusuf Mansur dan Siti
Maemunah ini, bisa dibilang gadis yang mampu menginspirasi para perempuan belia
Indonesia untuk terus berprestasi dan menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun sains dan
keilmuan modern. Wirda merupakan gadis remaja yang genius. Menurut teman- temannya,
Wirda memiliki otak yang berusia 10 tahun lebih tua dari pada umurnya. Di usianya yang
masih tergolong belia, Wirda juga sudah menjadi seorang penghafal Al-Qur'an (Hafizah) dan
sudah menghafal sampai 30 juz.

Sejak kelas 1 SD Wirda berkeinginan khusus untuk menghafal Qur’an. Bahkan


diusianya yang baru berumur 7 tahun, ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Sekitar jam 2
dini hari, Wirda tiba-tiba masuk ke kamar Ustadz Yusuf Mansur. Ia membangunkan sang
ayah sambil terisak. Wirda bercerita bahwa Rasulullah memarahinya sambil bertanya
tentang hafalan Qur'an. Ia juga mengatakan bahwa Rasulullah memberikannya sebuah
syair. Akan tetapi tidak boleh diberi tahu siapapun, ucapnya. Sejak saat itu, keinginan Wirda
untuk menghafal dan mempelajari Al-Qur'an semakin bertambah. Wirda menghafal Alquran
secara otodidak di rumah.
Pada saat kelas 5 SD, Wirda akhirnya memutuskan untuk berhenti sekolah, setelah
sempat berbeda pendapat dengan keluarga tentang tujuan belajar. Ia memilih mengkhususkan
waktunya untuk hafalan. karena merasa kurang waktunya untuk hafalan.
Tetapi tak bisa dipungkiri, banyak omongan-omongan kurang sedap yang beredar tentang
dirinya yang lebih memilih berhenti sekolah demi menghafal Al-Qur'an.
"Sebenarnya aku juga seperti di-bully atau di-judge, tahu kan kalau orang ambil ijazah paket
seperti apa? Tapi aku nggak peduli. Ini hidupku dan aku rasa nggak ada salahnya juga,"
tuturnya.

Setelah memilih untuk berhenti sekolah, Wirda memilih untuk belajar ke banyak
pesantren untuk belajar pemahaman Al- Qur'an. Mengikuti jejak ayahnya yang dahulu cara
belajarnya juga seperti itu. Banyak suka duka yang ia rasakan saat menghafal Al-Qur'an di
pesantren, salah satunya adalah jauh dari kedua orang tua karena pada saat itu ia belum
diizinkan untuk menggunakan gadget.

Untuk sekolah Al-Qur'an, Wirda punya cara tersendiri. Satu ayat yang dibacanya
diulang-ulang hingga seribu kali. Diakuinya saat menghafal pertama kali, banyak kesulitan
dan rintangan yang dialaminya. Bahkan ia sempat putus asa namun tetap bertahan untuk
menghafal.
"Motivasi aku menghafal Al-Qur'an adalah orangtua. Aku mikir aku nggak punya jaminan
untuk diri sendiri di akhirat. Bagaimana aku mau menjamin orangtua dan keluarga? Awal
hafalin Al-Qur'an susah banget, harus jatuh bangun dulu," katanya.

Wirda membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun untuk menghafal 30 juz, karena
menghafal dengan mempelajari makna ayat.

Wirda berpendapat, “sekolah harus bertujuan untuk ibadah. Bukan untuk mengejar
ijazah dan mencari kerja. Ga usah repot mencari kerja. Ciptakan saja kerja.”

Sejak usia belia, Wirda sudah terbang ke luar negeri memenuhi undangan untuk
mengajar para remaja. Beberapa negara sudah ia sambangi, mulai dari Hongkong, Korea,
Singapura, Bahrain, Qatar, hingga Amerika Serikat.

Pada tahun 2015,Wirda Salamah Ulya, putri ustad kondang Yusuf Mansur (YM)
terpilih menjadi Duta Quran dan dikirim ke Amerika Serikat untuk melaksanakan
kewajibannya mempelajari dan mensyiarkan Quran di sana. Hal itu berkat kemampuannya
menghafal kitab suci umat Islam tersebut.

Selain menjadi duta Quran, Wirda Mansur juga mendapat kan beasiswa untuk
melanjutkan pendidikannya di New York , Ia bersekolah di Al Mamoor, sebuah sekolah
Mesir yang ada di New York. Namun tak bertahan lama ada beberapa kendala, lalu ia pindah
ke Lado Internasional Institute College di Washington DC untuk belajar bahasa Inggris.
Wirda Mansur memilih bersekolah di luar negeri karena memang cita-citanya dari dulu
adalah melanjutkan pendidikan di luar negeri. Sebelumnya ia juga pernah di sekolah di
Jordania namun hanya selama setengah tahun.

“Aku merasa beruntung karena ketika aku masuk di dunia Al-Qur'an ini aku bisa
keliling luar negeri tanpa keluar biaya sama sekali. Aku di undang ke sana dan mereka
meminta aku datang mengajar,"ucap gadis penghafal Qur’an itu.

Saat ini, Wirda tengah menempuh pendidikan di Univeristy of Oxford, Inggris dengan
mengambil jurusan bisnis inggris. Wirda merasa bersyukur karena salah satu mimpi dalam
hidupnya terwujud. Banyak beasiswa yang menginginkan Wirda. Wirda mengatakan bahwa
kesungguhan belajar, sholawat , dan Al-Quran adalah kuncinya.

Anda mungkin juga menyukai