7 Anak Kecil Di Dunia Yang Hafal Al Qur
7 Anak Kecil Di Dunia Yang Hafal Al Qur
Muadz namanya, ia adalah seorang anak yang sejak kecilnya ditaqdirkan kurang
beruntung, ia tidak dapat melihat layaknya manusia normal (buta). Sampai disini
tidak ada yang unik pada diri Muadz, karena bukan hanya ia yang ditaqdirkan buta
di dunia ini.
Namun yang membuat unik adalah walau buta ia mampu menghafal Al-Quran
lengkap 30 juz. Sejak awal ia mulai menghafal dengan penuh kesabaran, dan
tentunya dengan motivasi yang tinggi, hingga pada usianya yang ke 11 tahun ia
berhasil menghatamkan Al-Quran.
Pembaca sekalian, mungkin bagi kita yang memiliki penglihatan normal, kita
menganggap mata adalah jendela dunia. Tanpanya, hidup ini terasa tak lengkap dan
sempurna. Bayangkan saja jika sejak lahir kita tidak memiliki mata normal, atau
sebelumnya memiliki penglihatan normal namun pada akhirnya ditakdirkan buta
(Nauudzubillah), apa yang terjadi? Kita tidak bisa melihat dan tentunya sangat
sedih. Namun tidak demikian bagi anak ini, ia sama sekali tidak pernah mengeluh
atas derita yang ia alami, bahkan ia bersyukur atas kondisinya ini. Keterbatasan fisik
Dalam sebuah video rekaman acara tv seorang imam masjid, yaitu Syaikh Fahd AlKandari, mewawancarai Muadz yang juga merupakan pembawa acara pada acara
tersebut. Beliau menanyakan perihal bagaimana ia belajar dan menghafal Al-Quran
padahal ia memiliki keterbatasan fisik. Semangatnya untuk menghafal ayat-ayat
Allah yang mulia membuat langkah kakinya ringan untuk pergi ke tempat gurunya.
Pada awalnya hanya satu hari dalam sepekan. Lalu saya mendesak beliau
(syaikhnya) dengan sangat agar menambah harinya untuk menghafal quran,
sehingga menjadi dua hari dalam sepekan. Syaikh saya sangat ketat dalam
mengajar. Beliau hanya mengajarkan satu ayat saja setiap hari, ungkap muadz
Ia
tidak
berdoa
kepada
Allah
agar
Allah
mengembalikan
Tentu saja, setelah mendengar kalimat mulia anak ini, semua yang ada di studio
saat itu diam. Penyiar TV nampak berkaca-kaca dan air matanya menetes. Para
pemirsa di stasiun TV serta kru TV tersebut juga tak tahan menitikkan air mata.
Pada saat ini, saya teringat banyak kaum muslimin yang mampu melihat namun
bermalas-malasan dalam menghafal kitab Allah, Al-Quran. Ya Allah, bagaimana
alasan mereka besok (di hadapan-Mu)? kata Syaikh Fahd Al-Kanderi.
Muhammad Gozy Basayev nama lengkapnya. Lahir 24 Juni 2000, Gozy - biasa dia
dipanggil - adalah putra pertama pasangan M.Natsir dan Erika yang bertempat
tinggal di Makassar Sulawesi Selatan. Sejak usia 6 tahun, Gozy telah memulai untuk
menghafal Al-Qur'an dan dalam waktu 2 tahun dia berhasil menghafal seluruh AlQuran diluar kepala.
Gozy
lahir
saat
itu
sedang
pasukan
Rusia.
terjadi
Salah
perang
seorang
antara
komandan
perang Chechnya yang terkenal ketika itu adalah Shamil Basayev. Dia adalah
seorang Mujahid yang gagah berani dan juga seorang yang hafidz Al-Quran. Ayah
Gozy sangat terinspirasi dengan profile beliau sehingga memberikan nama anaknya
Muhammad
Gozy
Basayev
yang
berarti Muhammad
diambil
dari
Nabi
Muhammad, Gozy yang berarti pejuang dan merupakan syuhada Kaukasus pada
abad perengahan sedangkan Basayev merupakan nama belakang Shamil Basayev.
Berdasarkan referensi yang penulis dapatkan langsung dari ayahnya, Gozy kecil
pada awalnya akan dimasukkan ke sekolah Nasrani dengan alasan gengsi dan
kualitas sekolah yang lebih baik, tetapi Allah SWT ternyata merencakan lain dan
mentakdirkan Gozy untuk masuk kedalam Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
di kota Makassar.
Sebenarnya kemampuan luar biasa Gozy dalam menghafal Al-Quran pertama kali
ditemukan bukan oleh kedua orangtuanya tetapi oleh guru privatenya Dra Almira W
yang biasa di panggil oleh Gozy sebagai Kak Mira.
Ketika pertama kali bergabung dengan sekolah ini Gozy sempat kaget karena ratarata teman-temannya disekolah tersebut telah hafal lebih dari 1 Juz sedangkan
dirinya pada saat itu baru hafal Juz 30. Selain itu Gozy juga di vonis mempunyai
masalah pernafasan yaitu nafasnya pendek sehingga beberapa kali gagal dalam tes
menjadi penghafal Al-Quran.
Tetapi saat itu Gozy dengan sabar terus berusaha dan melatih kemampuannya di
rumah bersama kedua orangtuanya. Akhirnya setelah itu, Gozy pun dapat diterima
sebagai penghafal Al-Quran dan bertambah semangat.
Untuk mengatasi masalah pernafasannya Orang tua Gozy melatihnya dengan rutin
mengajak dia berenang.
Berdasarkan pengakuan dari sang ayah, selain rajin berlatih salah satu kunci
kesuksesan untuk mudah menghafal Al-Quran adalah dengan menjaga agar jangan
sampai ada makanan tidak halal yang dikonsumsi oleh Gozy. Oleh karena itu Ibunya
memesankan catering dari sekolahnya untuk memastikan sumbernya. Selain itu
kedua orangtuanya juga berusaha sekuat tenaga untuk memberikan teladan yang
baik kepada Gozy dalam hal perilaku.
Gozy berhasil menyelesaikan hafalan Al-Quran nya tepat pada tanggal 30 Juli 2008
atau tepat pada ulang tahun ayahnya. Dia memang berniat menyenangkan ayahnya
sehingga dia pun rela untuk menambah hafalannya hingga 1 Juz per hari.
Sampai saat ini Gozy masih secara rutin mengulang-ulang hafalan Al-Quran nya
untuk menjaga agar tidak hilang dan semakin lancar.
3. Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, Hafal Quran usia 5 tahun
Husein Tabataba'i lahir pada tanggal 16 Februari 1991 di kota Qom, sekitar 135
kilometer dari Teheran, ibu kota Iran. Seorang anak Iran bernama Sayyid
Muhammad Husein Tabataba'i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan
berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun!
Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al Quran, tapi
juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa ibunya (Persia),
memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan ayat-ayat itu dalam
percakapansehari-hari.
Bahkan dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat,
dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman Al Quran. Dia mampu
secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap halaman Al Quran,
atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara terbalik, mulai dari ayat
terakhir ke ayat pertama.
Yang lebih mengagumkan lagi, di usia 7 tahun Husein berhasil meraih gelar doktor
honoris causa dari Hijaz College Islamic University, Inggris, pada Februari 1998.
Saat itu, Husein menjalani ujian selama 210 menit, dalam dua kali pertemuan. Ujian
yang harus dilaluinya meliputi lima bidang. Yakni, menghafal Al Quran dan
menerjemahkannya ke dalam bahasa ibu, menerangkan topik ayat Al Quran,
menafsirkan dan menerangkan ayat Al Quran dengan menggunakan ayat lainnya,
bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran, dan metode
menerangkan makna Al Quran dengan metode isyarat tangan.
Setelah ujian selesai, tim penguji memberitahukan bahwa nilai yang berhasil diraih
bocah itu adalah 93. Menurut standar yang ditetapkan Hijaz College, peraih nilai 60-
Anak kecil asal Saudi Arabia ini hafal quran dalam usia yang sangat belia.
Keluarganya mendapati kemampuan Tabarak sebagai penghafal Al-Qur`an sejak ia
masih berusia dua setengah tahun. Ketika itu, kami menghadiri sebuah acara salah
seorang rekan kami. Ketika itu, ia (Tabarak) menolak untuk ikut menyanyi dengan
anak-anak lainnya.
Yang kemudian membuat kami terkejut karena ia mampu mengulangi lirik lagu itu
enam bulan setelah kejadian tersebut. Tabarak mengatakan secara spontan bahwa
ia mengaku tidak mengikuti film kartun, Saya tidak ingin menontonnya (film kartun)
karena ini membuat anak-anak memukul saudara-saudara mereka, ujar Tabarak. Ia
juga memandang bahwa film-film tersebut mengajarkan jiwa mereka terutama
karena anak-anak sering meniru apa yang ia lihat di depan layar televisi.
Pada awal pernikahan, kedua orang tua Tabarak sepakat untuk mengikuti program
khusus menghafal Al-Quran. Keduanya mampu menghapal tujuh juz: juz Tabarak
dan juz Amma, surah al-Fatihah hingga surah an-Nisa. Hingga kemudian ibunya
berhenti karena hamil dan melahirkan Tabarak.
Ini kemudian membuat hanya sang Ayah yang meneruskan untuk menghafal AlQur`an secara lengkap. Meski demikian, Rasha akhirnya mampu mengkhatami alQuran bersama dengan anaknya, Tabarak, setelah ia menghapal Al-Qur`an
Menurut Rasha, anaknya telah menghapal 80 persen Al-Quran ketika di rumah,
sedangkan sisanya ia hapal ketika bergabung dengan halaqah tahfidz (kumpulan
penghafal)yang pada awalnya menolak Tabarak karena usianya yang masih
muda, namun kemudian menerima karena ia telah menghafal lebih dari separuh AlQuran.
Sungguh menakjubkan bocah asal Nigeria yang satu ini. Ia mampu menghafal
seluruh isi Alquran di usia tiga tahun delapan bulan. Rukkayatu Fatahu Umar,
demikian nama bocah perempuan tersebut.
Anak kecil ini usianya masih tiga tahun. Siapapun yang melihat sosoknya, pasti
gemas. Matanya yang berbinar, senyumannya yang polos, raut mukanya yang
bersih dan polahnya yang ceria. Farih, ia bukan anak biasa. Ia anak istimewa.
7. Syarifuddin Khalifah, Anak Kecil Keluarga Katolik dalam Usia 1.5 Telah Hafal
Al-Quran yang Mengislamkan Ribuan Orang
Sharifuddin Khalifa boleh dibilang anak ajaib. Anak yang terlahir di Tanzania, Afrika
Timur pada Desember 1993 itu berasal dari keluarga Katholik. Namun, pada usia 1,5
tahun, Khalifa sudah hafal 30 juz Alquran dan shalat lima kali sehari.
Dan bahkan anehnya lagi, dia tidak hanya hafal Al Qur'an, tapi juga mampu
menghafal Injil secara lengkap
Subhanallah, ia mampu menghafal Alquran tanpa ada orang yang mengajarinya.
Awalnya, kedua orangtua Khalifa mengira anaknya dikuasai setan. Namun,
tetangganya yang Muslim memahami apa yang diucapkan anak ajaib itu. Akhirnya,
kedua orangtuanya menyadari bahwa putranya adalah tanda kebesaran Sang
Khalik.
Kedua
orangtuanya
pun
memeluk
Islam.
Meski berbahasa ibu Swahili, Khalifa mampu berbicara dan berpidato dalam bahasa
Arab, Inggris, Prancis, dan Italia tanpa belajar. Pada usia empat hingga lima tahun,
ia sudah berkeliling Afrika dan Eropa untuk berceramah dan mengajar. Berkat
dakwaahnya, ribuan orang memeluk Islam. Di Kenya, Afrika sebanyak 1.000 orang
berduyun-duyun bersyahadat setelah mendengar ceramahnya.
Dulu Saat umur 1 bulan, ketika dibawa ibu dan ayahnya ke gereja untuk dibaptis
beberapa meter sebelum sampai di gereja anak itu bisa bicara: Ibu jangan baptis
aku, aku adalah orang yang beriman kepada Alloh dan rosul-Nya yaitu
Muhammad.
Kata-kata anak ini benar-benar membuat bulu kunduk mereka merinding, mereka
gemetar dan saling memandang dalam kebingungan dan tidak percaya apa yang
didengarnya dari anak mereka ini. Saking gemetarnya berduapun kembali ke rumah
dan tidak jadi membaptis anak mereka tersebut.
Ketika umur 2 bulan, bayi melarang ibunya untuk menyusuinya dengan cara bayi itu
tidak mau disusui ibunya. Sampai-sampai konsultasi ke dokter spesialis anak
ternyata anak tersebut dalam keadaan sehat walafiyat. Tapi mengapa tidak mau
disusui.